• Tidak ada hasil yang ditemukan

TATA KERJA

4.3 Implementasi Kebijakan Pelarangan Alat Tangkap Cantrang di Desa Pasar Sorkam

4.3.5 Kondisi Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Politik

Selanjutnya hal yang perlu diperhatikan dalam menilai kinerja implementasi kebijakan adalah sejauh mana lingkungan eksternal turut mendorong keberhasilan kebijakan publik. Kondisi ekonomi dan sosial sebenarnya menunjuk bahwa kondisi atau keadaan dalam ranah implementasi dapat mempengaruhi

kesuksesan implementasi kebijakan itu sendiri. Hal yang perlu diperhatikan guna menilai kinerja implementasi publik dalam variabel ini adalah sejaumana lingkungan eksternal turut mendorong keberhasilan publik yang telah ditetapkan.

Karena itu upaya untuk mengimplementasikan kebijakan harus pula memperhatikan kekondusifan lingkungan eksternal.

Berkaitan dengan kondisi ekonomi di kalangan masyarakat nelayan Desa Pasar Sorkam setalah diberlakukannya peraturan ini memperlihatkan grafik yang semakin membaik dan mengalami peningkatan sesuai pernyataan kepala desa pasar sorkam menyatakan bahwa:

‘’Dalam kebijakan ini, bagaimanapun caranya respon positif yang harus kami berikan terkait kesejahteraan sosial masyarakat nelayan desa pasar sorkam harus mendukung masyarakat namun secara bertahap keluhan-keluhan mereka harus dapat dicari dan di musyawarahkan mengenai solusi dari keluhan tersebut kepada Dinas Kelautan dan Perikanan kabupaen tapanuli tengah’’. (Hasil Wawanara pada hari Senin tanggal 21 Mei 2018, Transkip Wawancara Halaman 140)

Berdasarkan pernyataan masyarakat nelayan Desa Pasar Sorkam menyatakan bahwa mereka merasakan perbedaan setelah peraturan ini ditetapkan karena hasil tangkap setelah peraturan ini berjalan, jauh lebih baik dari pada sebelum yang menyatakah :

‘’Untuk merasakan perbedaan dalam peraturan ini, jelas saya pribadi sangat bangga terhadap pemerintah karena hasil tangkap setelah perauran ini jauh lebih baik dari pada sebelum di adakannya peraturan ini’’. (Hasil Wawancara pada hari Sabtu tanggal 2 Juni 2018, Transkip Wawancara Halaman 146)

Jika dilihat dari kondisi keadaan sosial masyarakat nelayan Desa Pasar sorkam masih kurang baik karena banyaknya masyarakat remaja yang putus sekolah diakibatkan kurangnya biaya dari keluarga masing-masing individu para

nelayan dan ini khusus kepada pengguna jaring selama ini yang terkendala oleh minimnya hasil tangkap karena maraknya penggunaan alat tangkap cantrang di Desa Pasar Sorkam, setelah kebijakan ini di keluarkan pihak Dinas Kelautan dan Perikanan mengadakan sosialisasi kepada masyarakat nelayan dan masalah yang dipertanyakan oleh masyarakat adalah mengenai bantuan alat tangkap pengganti yang mereka harapkan, pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Kabid penangkapan, Perizinan dan pemberdayaan menyatakan bahwa:

‘’Setelah implementasi kebijakan ini dikeluarkan, kami dari pihak Dinas Kelautan dan Perikanan mengedakan sosialisasi kepada masyarakat nelayan dan masalah yang dipertanyakan oleh masyrakat adalah mengenai bantuan ala tangap pengganti, namun kami menyampaikan secara langsung bahwa bantuan tersebut akan kami realisasikan secara bertahap kepada masyarakat nelayan di Desa Pasar Sorkam’’. (Hasil Wawancara pada hari Selasa tanggal 10 April 2018, Transkip Wawancara Halaman 110)

Hal serupa di katakan oleh pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Kabid Budidaya, pengelola dan pemasaran menyatakan:

‘’Dalam kebijakan pelarangan alat tangkap cantrang/trawl ini memang kita sadari kondisi kesejahteraan sosial memang menjadi kendala pada awalnya, namun untuk menyesuaikan hingga enam bulan sampai setahun kedepan, bila alat tangkap cantrang tidak beroperasi lagi, kemungkinan kondisi keadaan laut akan mempunyai peningkatan pendapatan produksi ikan secara bertahap dan berkesinambungan walaupun dengan menggunakan alat tangkap jaring yang disahkan oleh kementerian kelautan dan perikanan karena pertumbuhan seluruh ikan-ikan kecil tidak terganggu lagi oleh maraknya masyarakat yang menggunakan alat tangkap cantrang/pukat’’. (Hasil Wawancara pada hari Rabu tanggal 11 April 2018, Transkip Wawancara Halaman 112)

Berdasarkan pernyataan di atas, penulis menyatakan bahwa dalam proses ini tidak mudah membuat suatu peraturan seperti yang kita harapkan dalam pelaksanaannya, karena kebijakan inimerupakan perubahan yang harus di arahkan kepada masyarakat nelayan yang selama ini sudah membudaya dalam melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap cantrang/pukat dan untuk

membuat peraturan ini berjalan harus dilakukan secara konsisten dan butuh waktu beberapa tahun kedepan. Ditambah lagi dengan kendala lainnya yaitu terjadinya kesalah pahaman dari masyrakat nelayan yang mengartikan bahwa peraturan tersebut menyudutkan para nelayan sehingga pada awal peraturan ini di tetapkan banyaknya masyarakat yang menolak dan hanya sebagian kecil yang dapat menerima peraturan tersebut.

Selain itu peneliti juga memaparka hasil observasi terkait penulis di lapangan, penulis melihat bahwa masalah terkait pelaksanaan kebijakan pelarangan alat tangkap cantrang/pukat di harakan dengan berbagai persoalan.

Kendala lainnya yang ada dalam pelaksanaan ini adalah banyaknya masyarakat yang bergantung kepada keadaan laut sehingga cuaca menjadi faktor penentu dalam perekonomian masyarakat nelayan Desa Pasar Sorkam. Dan disini perlunya sosialisasi secara berkesinambungan dari Dinas Kelautan dan Perikanan untuk memberikan pelajaran kepada masyarakat Desa Pasar Sorkam agar dapat menunjang tingkat penghasilan para nelayan secara keseluruhan. Sehingga semua pihak dapat merasakan tujuan dari kebijakan tersebut yaitu untuk meningkatkan pendapatan hasil tangkap nelayan demi untuk mewujudkan kesejahteraan sosial nelayan secara menyeluruh.

Kemudian penulis juga memaparkan hasil dokumentasi terkait kondisi lingkungan ekonomi, sosial dan politik pada kebijakan pelarangan alat tangkap cantrang di Desa Pasar Sorkam yaitu sebagai berikut:

Gambar 4.6 transaksi nelayan dengan pembeli ikan

Sumber : Dokumentas penelitian, 2018

Dokumentasi diatas merupakan bentuk transaksi dari nelayan pengguna alat tangkap cantrang/pukat yang terlihat pada gambar tersebut adalah banyaknya ikan-ikan kecil yang masuk ke dalam hasil penangkapan alat tangkap cantrang/pukat yang berdampak negatif pada nelayan yang menggunakan alat tangkap jaring sehingga ikan-ikan kecil tersebut tidak dapat berkembang biak sebelum ukuran standarnya.

Dilihat dari pernyataan di atas, penulis memaparkan bahwa masalah yang masyarakat nelayan hadapi dalam implementasi kebijakan ini adalah dampak pada awal peraturan ini ditetapkan yaitu semakin banyaknya tingkat pengangguran dikalangan masyarakat sehingga kendala tersebut berujung kepada permintaan masyarakat tentang penggantian alat tangkap cantrang agar pengangguran bisa di kurangi sesuai alat tangkap yang di gunakan. Artinya pihak Dinas Kelautan dan Perikanan akan bahu-membahu bersama pihak terkait dalam menengani

kendala-kendala yang timbul di masyarakat demi untuk mewujudkan pemerataan alat tangkap dengan tujuan meningkatkan penghasilan para nelayan.