• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Pasien Sebelum Dilakukan Terapi Holistik

Bagan 4.1 Alur Penerimaan dan Perawatan Pasien GPSY Keterangan : Keterangan :

4.4.2.2 Kondisi Pasien Sebelum Dilakukan Terapi Holistik

Pasien GPSY sebagian besar merupakan rujukan atau sebelumnya pernah dirawat Rumah Sakit Jiwa dan panti rehabilitasi yang berada di Yogyakarta dan sekitarnya, walaupun ada yang baru pertama kali sakit namun jumlahnya tidak sebanding dengan pasien-pasien rujukan atau pindahan dari Rumah Sakit Jiwa maupun panti rehabilitasi.

Ada yang baru pertama, tetapi lebih banyak rujukan dari panti-panti atau rumah sakit-rumah sakit yang lain (A1-W3:080513).

KM merupakan salah satu pasien GPSY yang sebelumnya pernah menjalani perawatan di beberapa Rumah Sakit Jiwa dan panti rehabilitasi mental sebelum akhirnya KM dirawat di GPSY:

pernah mbak, di RSJ Magelang, Sarjito, Puri Nirmala, Rehabilitasi di Sukoharjo, trus disini (Siloam) (D1-W2:070513). Iya ini yang ke lima, trakhir juga semoga. Hehehe. Paling cocok disini mbak (Siloam). . .(D1-W3:070513).

Hal serupa juga diungkapan oleh SY, ibu dari salah satu mantan pasien GPSY (AD) yang sebelum dirawat di GPSY pernah beberapa kali mendapatkan perawatan di tempat lain.

Sebelum di Siloam itu pernah di dokter Soerojo itu to mbak, dirawat disana 5 bulan mboten cocok mbak, terus saya bilang sama bapaknya tidak usah diteruskan la wong tidak ada perubahannya. Habis itu saya bawa ke Bethesda mbak, disana dikasih obat. Lumayan mendingan tapi ya masih sering khotbah, terus AD juga susah banget kalau disuruh minum obat, ngeyel banget sampe saya kewalahan mbak kalau nyuruh AD. Ya akhirnya kambuh lagi. Terus saya bawa ke rehabilitasi di Magelang mbak, pulang dari sana 2 bulan kambuh lagi, haduh la piye iki (G1-W16:290613). . . Terus akhinya ya itu saya bawa ke Siloam, dirawat disana, dan

sejak Mei 2009 sampai sekarang ini kondisinya baik mbak. . . (G1-W17:290613).

Kondisi pasien pada saat pertama datang ke GPSY dan belum menjalani Terapi Holistik yaitu penderita skizofrenia menunjukan gangguan yang terlihat mencolok dan gangguan yang tersamar. Gambaran gangguan yang mencolok adalah bentuk perilaku pasien yang dapat dengan jelas teramati dan terlihat menyimpang serta perilaku tersebut sudah meresahkan keluarga dan masyarakat sehingga keluarga sudah tidak dapat menangani kemudian pada akhirnya keluarga memutuskan untuk membawa ke GPSY. Gangguan yang terlihat mencolok tersebut seperti kondisi pasien yang labil, dia tidak dapat mengontrol diri dan emosinya sehingga menimbulkan perilaku yang agresif dan tidak terkendali, seperti bicara kacau yang disebabkan isi pikiran yang tidak rasional, marah-marah, telanjang-telanjang, melakukan perbuatan-perbuatan yang mencelakai diri sendiri maupun orang lain, berteriak-teriak dan sebagainya. Sedangkan gambaran gangguan skizofrenia yang tersamar yaitu bentuk perilaku pasien yang berkaitan dengan dirinya sendiri seperti menarik diri dari keluarga dan lingkungan sosial, tidak mau bicara, murung, sedih berkepanjangan, tidak dapat berkomunikasi dengan baik, menutup diri terhadap hal-hal yang berada disekitarnya dan sebagainya.

Pasien skizofrenia yang baru masuk ke GPSY dan belum mendapatkan penanganan sangat terlihat mengalami gejala-gejala khas skizofrenia atau yang lebih dikenal dengan gejala positif dan gejala negatif. Gejala-gejala yang termasuk di dalam gejala positif yaitu terdapatnya waham, halusinasi, kekacauan alam pikir, dan agresif yang menyebabkan munculnya gejala positif skizofrenia

dan ini merupakan salah satu motivasi keluarga untuk membawa pasien berobat. Gejala negatif meliputi affect tumpul, menarik diri, kontak emosional rendah, pasif dan apatis, kehilangan kehendak atau avolition.

Gambaran tentang kondisi pasien sebelum diberikan Terapi Holistik diungkapkan oleh NN sebagai mentor GPSY melalui pernyataan sebagai berikut:

biasanya pasien labil, kemudian meresahkan keluarga, meresahkan masyarakat, biasanya kalau pasien sampai masuk panti itu berarti tandanya keluarga sudah tidak bisa menangani. Pasien tidak bisa mengurus dirinya sendiri, tidak mengerti lingkungan bahkan ada beberapa pasien yang kalau datang dibawa dengan polisi. Ada yang telanjang-telanjang, ngomong tidak nyambung, marah-marah, ada yang nangis ketakutan yang kebanyakan disebabkan oleh halusinasi ataupun waham (A1-W2:080513).

Pernyataan NN mengenai kondisi pasien pada saat pertama masuk di GPSY diperkuat oleh AA yang juga merupakan mentor di GPSY dan berperan dalam proses penanganan pasien dari awal masuk hingga kepulangan pasien, ungkapan AA dipaparkan melalui kutipan wawancara sebagai berikut:

Kondisi pertama kali datang itu ya mereka kacau, ada yang tidak sadar diri, ya biasanya mereka merasa tidak sakit, berontak, tidak stabil, pemikiran sangat tidak terarah, menyendiri, tidak bisa berinteraksi dengan lingkungan terdapat halusinasi, gangguan pikiran, waham, tidak mempunyai kemauan bertindak (B1-W1:290513).

4.4.2.2.1 Kondisi Pasien (KM) sebelum dilakukan Terapi Holistik

Pasien GPSY yaitu KM menyatakan bahwa pada saat pertama datang ke GPSY kondisinya tidak stabil dan terdapat adanya halusinasi visual dan auditorik yang kuat, hal ini membuat KM tidak dapat mengotrol perilakunya sehingga dia sering melakukan tindakan yang mencelakai dirinya sendiri sebagai bentuk pelampiasaan terhadap ketidakberdayaannya dalam mengatasi halusinasi yaitu

dengan membentur-benturkan kepalanya ke tembok. KM didiagnosa menderita skizofrenia paranoid, KM menunjukan gejala positif skizofrenia seperti halusinasi, berteriak-teriak, marah-marah, melakukan tindakan yang menyakiti dirinya, memaki-maki orang sedangkan gejala negatif skizofrenia yaitu KM memiliki kecurigaan yang tinggi terhadap suatu hal yang menyebabkan KM cenderung menarik diri dari lingkungannya dengan hanya mngurung diri di dalam rumah. Alasan ini membuat keluarga membawa KM secara paksa ke GPSY.

Pernyataan mengenai kondisinya KM pada saat pertama masuk GPSY dipaparkan melalui kutipan hasil wawancara sebagai berikut :

Banyak masalah itu jadi pusing mbak, apalagi cuma ngganggur lontang lantung itu kan sering terserang stress pusing semacam itu. Hehehe W3:070513). Ehmm dulu nggak sehat (D1-W8:070513). Dulu dipaksa pas mau masuk kesini, sering bingung rasa-rasanya mbak (D1-W9:070513), bingungnya banyak suara-suara yang masuk di kuping gitu loh (D1-W10:070513). Iya halusinasi pendengaran katanya kak Ngisty, ya suara kaya ada hubungan pribadi, khusus gitu loh. Kaya dekat dengan kita gitu, kaya berhubungan sama hidup aku mbak (D1-W11:070513). misalnya yang paling menakutkan ada suara sama bayangan yang mesum-mesum gitu deket banget banyangannya trus suaranyanya itu masuk kuping (D1-W12:070513). hu’um sering banget, tiap hari. aku nggak kuat to, kalau aku nggak kuat kepala ku tak jeblos-jeblosin tembok itu.hehehe (D1-W13:070513).

Ibu KM juga mengatakan bahwa kondisi KM pada saat dibawa ke GPSY dalam keadaan agresif:

Kondisinya ya ora genep mbak, teriak-triak, ngamuk-ngamuk, memaki-maki pake kata-kata kasar (E1-W1:300613). . . lalu KM itu juga susah mbak kalau disuruh minum obat, seringnya berantem dulu, dipaksa sama saya atau kakaknya baru mau (E1-W9:300613)

Gambaran mengenai kondisi KM pada waktu dibawa di GPSY diperkuat oleh AA yang menjadi mentor pendamping KM:

Triak-triak, ngamuk-ngamuk, telanjang-telanjang, ribut, jalan keliling-keliling berkali-kali, tenaganya itu kuat sekali susah dikendalikan (A2-W2:080613). Dia itu skizofren paranoid, jadi dulu itu dia liat ada orang ngomong didekat dia, dia langsung tersinggung dikira mereka itu ngomongin dia. Ngamuklah dia marah-marahi itu orang. Hahahha (A2-W3:080613). Kondisi KM yang seperti ini dampaknya ya membuat keluarganya kurang bisa menerima to. . . hubungan dengan keluarga kurang baik ya, terus juga keluarga terlalu sibuk. . . jadi ya tidak ada yang perhatian dengan KM (A2-W7:080613).

Tabel 4.3

Kondisi KM sebelum dilakukan Terapi Holistik

Aspek Deskripsi

Fisik (organobiologik) Munculnya gejala positif dan gejala negatif skizofrenia berupa

halusinasi visual dan auditorik yang ditandai dengan perilaku

agresif (menbenturkan kepala ke tembok, berteriak-teriak dan mengamuk).

Psikis Perasaan kesepian, putus asa, tertekan, tidak berguna, rendah diri

dan tidak memiliki kebermaknaan hidup.

Sosial Kemampuan interaksi sosial rendah, permasalahan dengan

keluarga dan tidak memiliki pekerjaan.

4.4.2.2.2 Kondisi mantan pasien (AD) GPSY sebelum dilakukan perawatan dengan Terapi Holistik

Pemamaparan mengenai kondisi pasien sebelum diberikan Terapi Holistik diungkapkan oleh AD yang merupakan mantan pasien di GPSY. AD mengungkapkan bahwa kondisinya waktu pertama kali masuk GPSY sangat labil berbeda sekali dengan kondisinya sekarang yang sudah mengalami banyak sekali perubahan setelah menjalani perawatan di GPSY.

Kondisi AD pada saat masuk ke GPSY masih sangat labil, AD mengalami halusinasi auditorik dan memiliki waham keagamaan. Gambaran gejala positif yaitu, waham keagamaan, halusinasi, marah-marah, berkotbah sambil berteriak-teriak, telanjang-telanjang dan tidak dapat mengontrol perilakunya sedangkan

gambaran gejala negatif yaitu bingung, melamun, sedih, murung, menyendiri, dan menarik diri dari lingkungan serta hubungan dengan keluarga yang tidak terjalin dengan baik.

Gambaran gejala yang dialami AD pada saat masuk GPSY diungkapkannya dalam kutipan wawancara sebgai berikut:

Saya ini orang nggak suka ngomong, sama kelurga saya nggak akrab jadi ada masalah saya pendam sendiri jadinya saya eror. Bapak saya kan keras mendidiknya.Hehehe (F1-W7:160413). Kalau aku tuh takut-takut, gampang bingung, mendengar suara yang aneh-aneh, marah-marah, sering bengong, ngamuk, sedih berkepanjangan, kaya ada ketakutan gitu mbak (F1-W9:160413). Nggak tau mbak bingung, takut, ada beban lalu marah-marah, kacau rasanya, aku tuh kaya merasa kalau aku ini utusan Tuhan yang harus menyampaikan firman Tuhan tapi dianggap remeh sama orang-orang, makanya aku marah-marah terus bawaannya (F1-W10:160413).

SY yang merupakan ibu AD membenarkan dan menguatkan pernyataan AD mengenai kondisi putranya tersebut pada waktu dibawa ke GPSY. SY juga mengungkapkan bahwa AD tidak memiliki respon positif terhadap pengobatan dan akibat dari skizofrenia AD menjadi terhambat studinya yaitu tidak lulus SMA dan tidak bisa melanjutkan ke jenjang perkuliahan.

Pertama kali itu ya murung mbak, murung terus diem, kaya orang kebingungan, mondar mandir gelisah terus suka itu loh mba kaya berkotbah tapi itu sambil teriak-teriak. Nggak tau itu apa yang dipikirkan, kadang ya marah-marah tanpa sebab. Tapi ya sering nya murung terus, kami semua juga heran. Hehehe (G1-W3:290613). murung nggih murung menyendiri itu mba, ngak mau gaul terus dolan sama temen-temennya itu nggak mau mba (G1-W2:290613). waktu itu kan temennya pada kuliah dia tidak lulus SMA mbak sedangkan teman-teman se-geng nya itu kan pada lulus, AD itu malu sama teman-temannya kog nggak lulus padahal bapak ibu nya guru terus juga sering jadi omongan tetangga juga, slentingan-slentingan kecil orang-orang itu kan membuat AD terus nggak mau keluar-keluar mbak, malu to (G1-W13:290613). AD

juga susah banget kalau disuruh minum obat, ngeyel banget sampe saya kewalahan mbak kalau nyuruh AD. . . (G1-W16:290613).

Keterangan senada juga diungkapkan oleh NN dan AA yang menjadi mentor AD selama di GPSY:

Agus itu pertama kali masuk telanjang-telanjang, kemudian tidak mengerti diri, teriak-teriak, berkotbah, pendiam, menyendiri, murung, kemudian tidak mengenal lingkungan (A3-W8:160613). Kondisinya tidak sadar, telanjang-telanjang, khotbah-khotbah, dia waham keagamaan jadi merasa dia pendeta. Sakitnya itu kan jadi menyebabkab AD mengalami keputuasaan karena gagal ujian nasional dan tertinggal dari teman-temannya padahal itu kan pas mau hari dilaksanakannya ujian nasional (B2-W1:270613).

Tabel 4.4

Kondisi AD sebelum dilakukan Terapi Holistik

Aspek Deskripsi

Fisik (organobiologik) Perilaku tidak stabil ditandai dengan munculnya gejala positif dan

gejala negatif skizofrenia serta terganggunya fungsi kognitif, afektif dan psikomotor (telanjang-telanjang, berkotbah dan marah-marah).

Psikis - Tertekan, putus asa, ketakutan menhadapi masa depan dan rentan

terhadap konflik psikososial.

- Tidak percaya diri, tertutup dan tidak mudah bergaul serta tidak

memiliki kebermaknaan hidup dan kesadaran terhadap pengobatan.

Sosial Interaksi sosial rendah, kegagalan studi (tidak lulus SMA), dan

terjadinya permasalahan dalam keluarga.

4.4.2.3 Kondisi pasien setelah dilakukan perawatan dengan

menggunakan Terapi Holistik di GPSY

Kondisi pasien setelah menjalani perawatan dengan menggunakan Terapi Holistik menjadi stabil dan bisa mengotrol dirinya sendirinya. Gangguan mencolok yang terlihat pada saat pertama kali pasien masuk sudah berangsur-angsur hilang, selain itu pasien sudah bisa mengendalikan dirinya sehingga perilakunya menjadi terarah. Pasien mempunyai pemahaman mengenai

penyakitanya, hal ini menyebabkan pasien memiliki kesadaran tentang tanggung jawab terhadap diri serta lingkungannya dan memiliki penerimaan diri sebagai seorang penderita skizofrenia.

Kecenderungan menarik diri dari lingkungan sosial yang terjadi pada penderita skizofrenia sudah mulai bisa teratasi, dengan berbagai kegiatan-kegiatan terapi pada terapi sosial membuat pasien mampu beradaptasi dan berinteraksi dengan lingkungannya baik lingkungan di dalam GPSY maupun lingkungan masyarakat sekitar GPSY.

Terapi Holistik di GPSY tidak hanya memberikan perubahan positif pada ranah medis tetapi juga memberikan efek psikologis tertentu dalam diri pasien. Efek psikologis yang ditimbulkan dari Terapi Holistik memberikan dampak terhadap perilaku tampak pasien. Kondisi pasien yang stabil secara fisik dipengaruhi adanya dampak psikologis dalam diri pasien sehingga perubahan positif dalam diri pasien dimanifestasikan dalam bentuk perilakunya.

Penjelasan mengenai kondisi pasien setelah menjalani perawatan dengan Terapi Holistik dijelaskan oleh NN sebagai berikut:

. . . obat-obatan yang mereka minum membantu menghilangkan halusinasi dan gangguan psikis yang mereka alami, mereka memang masih labil kadang heng tapi mereka bisa kendalikan dirinya, bisa mengerti penyakitnya. Karena diterapi sosial sama rohani kita ajarkan itu, tentang pemahaman diri karena ketika seseorang memahami dirinya dengan seutuhnya maka orang tersebut akan bisa mengendalikan dirinya, memiliki kesadaran untuk menjadi lebih baik. Selain itu terapi rohani membuat kehidupan pasien menjadi lebih bermakna, mempunyai pengharapan baru dan juga mereka mampu beradaptasi serta berinteraksi dengan lingkungan melalui kegiatan-kegiatan di terapi sosial. (A1-W19:080513).

Penjelasan NN diperkuat oleh pernyataan AA yang merupakan salah mentor di GPSY. AA mengungkapkan bahwa kondisi pasien setelah memperoleh perawatan dengan menggunakan Terapi Holistik menjadi stabil yang terlihat dari perilakunya yang sudah terkendali.

Pada dasarnya itu hal pertama yang bisa kita lihat yaitu bahwa mereka mempunyai kesadaran bahwa mereka sakit, ketika mereka sadar bahwa mereka sakit apapun yang kita lakukan akan mereka ikuti tanpa kita harus memaksa, ketika mereka sadar dan mempunyai keinginan untuk sembuh maka semua terapi itu dapat mereka lakukan dengan baik karena tujuannya mereka bisa sembuh. Dari situ kita bisa melihat perkembangan seperti halusinasinya hilang, gejala-gejala kejiwaan yang muncul pada saat pertama kali dibawa disini sudah tidak muncul, komunikasinya baik dan beraturan, perilakunya sudah terkontrol dan bisa dikendalikan, perubahan pasien perilakunya dengan teman, sudah memiliki tanggung jawab, sudah bisa mengendalikan diri, mampu menjaga kebersihan diri dan lingkungan (B1-W12:290513).

4.4.2.3.1 Kondisi Pasien KM Setelah Dilakukan Terapi Holistik

Kondisi KM setelah beberapa bulan menjalani perawatan di GPSY sudah mulai membaik baik secara psikis maupun fisik. Penampilan KM terlihat bersih dan rapi, dalam kesehariannya KM melakukan tugas dan kewajibannya dengan penuh tanggung jawab. Tugas tersebut antara lain seperti mengikuti semua kegiatan terapi, tugas piket dan kegiatan keseharian seperti mencuci baju, membereskan kasur dan sebagainya. Gejala-gejala skizofrenia seperti halusinasi sudah berangsur hilang walaupun sesekali masih sering dirasakan, namun pada saat muncul halusinasi KM sudah dapat mengendalikannya sehingga KM tidak memunculkan sikap marah-marah sebagai bentuk pelampiasaannya terhadap halusinansi yang dirasakannya (Catatan lapangan no.6).

Lebih lanjut, KM mengungkapkan bahwa setelah menjalani perawatan dengan di GPSY dia merasakan kedekatan dengan Tuhan. Agama menjadi sumber kekuatan terbesar pada diri manusia, ketika seseorang merasakan kedekatan dengan Tuhannya hal ini memunculkan perasaan tenang dan damai dalam diri KM. Perubahan yang dialami KM juga terlihat pada aspek interaksi sosial KM. Sikap pemalu dan menarik diri yang ditunjukan KM pada saat sebelum menjalani perawatan sudah mengalami perubahan, KM menjadi lebih berani membuka diri terhadap kehadiran teman-teman serta memiliki kesadaran terhadap pengobatan. Perubahan sikap keluarga terhadap KM juga sudah mulai dirasakan KM. Secara keseluruhan KM sudah mampu beradaptasi dan berinteraksi dengan lingkunganya dengan baik:

Lebih dekat dengan Tuhan, bisa mengendalikan marah, trus sudah berkurang halusinasinya, punya banyak teman, dulunya pemalu. Heheh. Semakin hari semakin baik, kaya ada pemulihan dalam diri aku (D2-W19:190613). Ehmmm ya merasa lebih PD aja mbak, aku itu dulu pemalu beneran loh mbak, rasanya kaya minder. Pas pertama-tama disini disuruh apa itu namanya kaya menampilkan nyanyi sama gerakan aku takut banget he, mau nangis soalnya grogi. Hehehe (D2-W22:190613). Sudah menjadi kebiasaan jadi ya udah terbiasa tampil, yang penting percaya diri dulu (D2-W23:190613). Minum obat itu ya ada kesadaran harus minum obat teratur itu muncul dari dalam hati jadi tanpa disuruh gitu ya langsung tau waktunya minum obat (D1-W33:070513). Ya kita jadi mengerti diri kita sendiri jadi tau penyakitnya, kalau kita tau penyakitnya kan kita bisa menyembuhkannya mbak, kalau marah bisa mengendalikan diri (D1-W35:070513). Semua kegiatan terapi yang dilakukan disini itu menambah semangat hidup, kaya ada hidup yang lain. . . (D2-W37:190613).

DY juga menyatakan bahwa kondisi KM sudah mengalami banyak perubahan kearah yang positif, KM sudah dapat mengendalikan dirinya dan kesadaran terhadap tanggung jawab yang dimilikinya:

Sudah banyak perubahan, sudah tidak ngamuk-ngamuk lagi, manut kalau dikasih tau. Sudah baik ya mau membantu saya juga terus itu tidak buat keributan lagi (E1-W13:30:0513).

Perkembangan KM selama dirawat di GPSY secara keseluruhan akan dijelaskan melalui catatan harian perkembangan pasien yang merupakan dokumen bagi mentor untuk memantau kondisi perkembangan pasien yang menjadi anak mentornya. Catatan perkembangan KM terpantau dari sejak pertama KM masuk yaitu bulan Maret sampai dengan bulan Juli (selama peneliti melakukan penelitian di GPSY).

Tabel 4.6 Perkembangan KM Tanggal Kondisi OS Terapi yang

dilakukan Hambatan Rencana Jangka Pendek Rencana Jangka Panjang 5 Maret 2013

- OS datang diantar keluarga.

- OS kotor dan bau dikarenakan malas mandi.

- OS berjalan tanpa arah, marah-marah, mengamuk, telanjang.

-Halusinasi pendengaran dan tidak nyambung ketika di ajak berbicara. -agresif, sering menjeblos-jebloskan kepala ke tembok

- masuk ruang

isolasi.

- pendampingan

ekstra.

- terapi medis (obat-obatan) OS miskin kata-kata dan tidak mau berbicara Pendampingan ekstra - 6 Maret 2013

- OS halusinasi sehingga berteriak-teriak dan menangis di dalam ruang isolasi. - tidak mau mandi, mkan, minum dan minum obat.

-mengamuk

- OS didampingi dari luar ruangan dan di lakukan pendekatan dengan cara memberi snack

dan mengajak

mengobrol. - Terapi Medis (Obat-obatan)

OS masih labil Pendampingan ekstra

-

9 April 2013

- Halusinasi sehingga menangis dan berteriak-teriak.

-Telanjang-telanjang

- Sudah mau makan tetapi belum mau mandi.

- Pendampingan

Ekstra

- Terapi Medis (obat-onatan)

OS masih labil Pendektan

dengan OS supaya OS mengenal mentornya - 10 April 2013

-OS mengajak mentor berteman dan meminta bantuan supaya halusinasi hilang

- OS masih halusinasi, nagis malam-malam tetapi kemudian dapat tidur nyenyak.

- OS sudah dapat mandi serta minta alat kosmetik seperti bedak dan lipstick.

Pendampingan Ekstra

- Terapi Medis (obat-obatan)

Masih labil Membangun

kepercayaan terhadap mentor Keluar rung isolasi (jika emosi stabil) 21 April 2013 - Halusinasi berkurang. - OS stabil dan bicara nyambung. - OS mulai bisa beraktivitas sendiri seperti makan, minum, mandi dan mengepel kamar sendiri.

Bercerita dengan OS tentang hobi, kesenangan dan keluarga OS. Masih halusinasi Membangun persahabatan dengan OS Keluar ruang isolasi 28 April 2013

- Emosi terkendali, halusinasi berangsur-angsur hilang, emosi terkendali - mampu bercerita dengan lancar tentang

-Terapi obat-obatan. - Pendampingan mentor OS terkadang masih marah karena Membangun persahabatan dengan OS Keluar ruang isolasi

keluarganya.

- Mampu beraktivitas dengan baik. - OS meminta buku untuk menggambar baju. (hobi menggambar baju)

- OS diberikan buku untuk menulis surat untuk orang tuannya

dan. untuk menggambar halusinasi 5 Mei 2013 - Emosi stabil. - Keluar ruang isolasi. - Masuk asrama putri.

Terapi Holistik - Pengenalan

diri dan penyakit yang dialami. Dijenguk keluarga. 15 Mei 2013 - OS dijenguk keluarga. - Emosi stabil. - Banyak bercerita. - Halusinasi hilang.

Terapi Holistik - -OS mulai

diberi tanggung jawab seperti piket dan mengurus keperluan diri sendiri. OS dilatih bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain. 26 Mei 2013 - Emosi stabil. - Halusinasi hilang - Mampu beraktivitas. - Dosis obat diturunkan psikiater, - Ekstra pengawasan pasca ganti dosis obat.

- Terapi Holistik - Terapi Rohani mengenai kebermaknaa n diri OS dihadapan Tuhan dan manusia. Melatih OS untuk percaya diri. 1 Juni 2013 - Emosi stabil. - Halusinasi hilang. - Mampu beraktivitas.

Terapi Holistik - OS dilatih

percaya diri dan mandiri serta dilakukuan konseling keluarga. Cuti OS 7 Juni 2013 - OS stabil. - OS dijenguk keluarga

Terapi Holistik - Konseling

pribadi untuk persiapan cuti

pulang

15 Juni 2013

OS stabil dan mampu beraktivitas dengan baik.

Terapi Holistik Keluarga sibuk sehingga cuti ditunda Cuti Cuti 21 Juni 2013

OS stabil dan dijemput keluarga untuk cuti. Konseling terhadap OS dan keluarga selama cuti - OS dikunjungi oleh mentor untuk evaluasi selama OS di rumah. 21 Juni 2013- 29 Juni 2013 OS cuti seminggu. 28 Juni 2013

- OS dijenguk mentor dirumah

Dokumen terkait