• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONDISI SOSIAL EKONOMI PESERTA PROGRAM POSDAYA GEULIS BAGEUR

Usia

Usia responden dalam penelitian ini dibagi kedalam kategori usia menurut Havighurst dalam Mugniesyah (2009). Rentang usia tersebut dibagi tiga, antara lain usia masa mula/ dewasa awal (18-30), usia pertengahan (31-55), dan masa tua (55 tahun ke atas). Jumlah responden dari setiap golongan usia dibagi ke dalam dua jenis kelamin antara lain perempuan dan laki-laki beserta presentase dari masing-masing jumlah. Golongan usia penerima program Posdaya Geulis Bageur dapat dilihat dalam Tabel 5.

Tabel 5 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Golongan Usia dan Jenis Kelamin Golongan Usia Jenis Kelamin Total Perempuan Laki-laki f (%) f (%) f (%) 18-30 2 11,76 2 11,11 4 11,44 31-55 11 64,71 15 83,33 26 74,02 >55 4 23,53 1 5,56 5 14,54 Total 17 100,00 18 100,00 35 100,00

Jumlah perempuan dan laki-laki yang menjadi responden dalam penelitian ini hampir sama yaitu perempuan 17 responden dan laki-laki 18 responden. Hasil penelitian menunjukkan hanya 2 responden perempuan dan 2 responden laki-laki dalam masa usia dewasa awal, 11 responden perempuan dan 15 responden laki- laki pada masa usia pertengahan, dan 4 responden perempuan dan 1 responden laki-laki pada masa usia tua atau di atas 55 tahun.

Hasil penelitian dalam tabel menunjukkan bahwa usia tua atau lebih dari 55 tahun pada perempuan lebih banyak yang ikut berpartisipasi dalam program dibandingkan usia muda atau antara 18 hingga 30 tahun. Perempuan pada usia tua yang telah janda umumnya ikut berpartisipasi dalam program Posdaya mencari pendapatan tambahan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Berkaitan dengan memenuhi kebutuhan keluarga, secara tidak langsung dengan adanya program Posdaya Geulis Bageur ikut membantu mensejahterakan masyarakatnya.

Responden dalam penelitian ini memiliki usia rata-rata dalam masa pertengahan yaitu antara usia 31-55 tahun. Dapat dilihat dalam tabel, usia masa pertengahan sebanyak 26 responden dari total 35 responden. Presentase masa usia pertengahan sebanyak 74,02 persen. Dapat dikatakan rata-rata usia peserta program Posdaya Geulis Bageur berada pada masa usia pertengahan.

Status Pernikahan

Status pernikahan responden dibagi dalam tiga kategori yaitu menikah, belum menikah, dan cerai (janda/duda). Status pernikahan peserta program Posdaya Geulis Bageur dapat dilihat dalam Tabel 6.

Tabel 6 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Status Pernikahan dan Jenis Kelamin

Status Pernikahan Jenis Kelamin Total Perempuan Laki-laki f (%) f (%) f (%) Menikah 15 88,24 17 94,44 32 91,34 Belum Menikah 0 0,00 1 5,56 1 2,78 Cerai (Duda/Janda) 2 11,76 0 0,00 2 5,88 Total 17 100,00 18 100,00 35 100,00

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 15 responden perempuan dan 17 responden laki-laki sudah menikah. Hanya 1 responden laki-laki yang belum menikah dan 2 reponden perempuan telah menjadi janda. Responden peserta program 91,34 persen memiliki status menikah, maka mayoritas peserta program Posdaya Geulis Bageur telah menikah.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa 11,76 persen perempuan sudah menjadi janda dan 5,56 persen laki-laki yang belum menikah ikut berpartisipasi dalam program Posdaya Geulis Bageur. Hal ini diketahui bahwa perempuan yang telah menjadi janda ikut berpartisipasi dalam program Posdaya untuk mencari tambahan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Sedangkan laki-laki yang belum menikah tertarik untuk mengikuti program Posdaya karena dengan mengikuti program Posdaya, mereka dapat memiliki penghasilan tambahan untuk persiapan menikah kelak.

Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan adalah tingkat pendidikan formal terakhir yang dijalani oleh setiap responden. Tingkat pendidikan formal yaitu Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Akhir (SMA) atau sederajat, dan Perguruan Tinggi (PT).Tingkat pendidikan responden peserta program dapat dilihat dalam Tabel 7.

Tabel 7 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin

Tingkat Pendidikan Jenis Kelamin Total Perempuan Laki-laki f (%) f (%) f (%) SD 3 17,65 6 33,33 9 25,49 SMP 7 41,18 5 27,78 12 34,48 SMA/Sederajat 7 41,18 4 22,22 11 31,70 Perguruan Tinggi 0 0,00 3 16,67 3 8,33 Total 17 100,00 18 100,00 35 100,00 Hasil penelitian menunjukkan responden peserta program Posdaya Geulis Bageur yang memiliki tingkat pendidikan SD sebanyak 3 responden perempuan dan 6 responden laki-laki, tingkat pendidikan SMP sebanyak 7 responden perempuan dan 5 responden laki-laki, tingkat pendidikan SMA atau sederajat sebanyak 7 responden perempuan dan 4 responden laki-laki, dan tingkat pendidikan PT sebanyak 3 responden laki-laki. Dapat dikatakan seluruh responden pernah mengenyam pendidikan formal. Tabel 7 memperlihatkan bahwa mayoritas responden peserta program memiliki tingkat pendidikan terakhir SMP sebanyak 12 dari 35 responden atau sebanyak 34,48 persen. Berbeda sedikit dengan responden yang mengenyam pendidikan terakhir SMA yaitu sebanyak 11 dari 35 responden atau 31,70 persen.

Hal ini memberikan gambaran bahwa peserta program telah cukup sadar akan pentingnya pendidikan walaupun masih banyak responden yang hanya tamatan SD. Adapun yang menjadi faktor mengapa laki-laki lebih banyak tamatan SD dibanding perempuan, adalah karena setelah tamat SD mereka telah bekerja sebagai petani juga laki-laki cenderung lebih cepat ingin mandiri dan memiliki pendapatan.

Pekerjaan

Jenis pekerjaan dalam penelitian ini adalah pekerjaan yang dilakukan oleh responden peserta program Posdaya Geulis Bageur diluar program Posdaya Geulis Bageur. Jenis pekerjaan antara lain adalah sebagai petani, pedagang, karyawan, juga wiraswasta. Jenis-jenis pekerjaan peserta program Posdaya Geulis Bageur dapat dilihat dalam Tabel 8.

Tabel 8 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Pekerjaan dan Jenis Kelamin Pekerjaan Jenis Kelamin Total Perempuan Laki-laki f (%) f (%) f (%) Petani 3 17,65 6 33,33 9 25,49 Pedagang 2 11,76 6 33,33 8 22,55 Karyawan 0 0,00 2 11,11 2 5,56 Wiraswasta/Lainnya 12 70,59 4 22,22 16 46,41 Total 17 100,00 18 100,00 35 100,00

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 3 responden perempuan dan 6 responden laki-laki memiliki pekerjaan sebagai petani, sebanyak 2 responden perempuan dan 6 responden laki-laki memiliki pekerjaan sebagai pedagang, sebanyak 2 responden laki-laki memiliki pekerjaan sebagai karyawan, dan sebanyak 12 responden perempuan dan 4 responden laki-laki memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta atau lainnya. Mayoritas peserta program memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta atau lainnya. Faktor yang melatarbelakangi hal tersebut yaitu pendidikan peserta program yang mayoritas SMP, tempat tinggal yang dekat dengan kampus menyebabkan memberi peluang yang lebih untuk berwirausaha, lahan pertanian yang mulai berkurang akibat dibangunnya pemukiman, hasil dari pertanian kurang mencukupi.

Tingkat Pendapatan

Tingkat pendapatan adalah hasil pendapatan responden yang diperoleh setiap bulannya.Responden memiliki pendapatan yang cukup beragam, maka pendapatan dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Pendapatan rendah jika pendapatan seseorang Rp 400.000,- s.d Rp 1000.000,- , pendapatan sedang jika pendapatan seseorang Rp 1000.001,- s.d 2000.000,- dan pendapatan tinggi jika pendapatan seseorang lebih dari Rp 2000.000,-. Tingkatan pendapatan responden peserta program Geulis Bageur dapat dilihat dalam Tabel 9. Tabel 9 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Tingkat

Pendapatan dan Jenis Kelamin

Tingkat Pendapatan Jenis Kelamin Total Perempuan Laki-laki f (%) f (%) f (%) Rendah 3 17,65 5 27,78 8 22,71 Sedang 10 58,82 10 55,56 20 57,19 Tinggi 4 23,53 3 16,67 7 20,10 Total 17 100,00 18 100,00 35 100,00

Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 3 responden perempuan dan 5 responden laki-laki memiliki pendapatan rendah, sebanyak 10 responden perempuan dan 10 responden laki-laki memiliki pendapatan sedang, dan sebanyak 4 responden perempuan dan 3 responden laki-laki memiliki pendapatan yang tinggi. Baik laki-laki maupun perempuan mayoritas memiliki pendapatan sedang dilihat dari tabel yang menunjukkan 58,82 persen responden perempuan dan 55,56 persen laki-laki berpendapatan sedang.

Hasil penelitian dalam tabel menunjukkan bahwa perempuan memiliki penghasilan lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini diketahui karena jenis pekerjaan yang dilakukan perempuan lebih banyak di bidang wiraswasta atau lainnya (usaha makanan). Penghasilan peserta program perempuan yang bekerja di bidang wiraswasta atau lainnya tersebut dapat diperoleh sekitar sebulan sekali, seminggu sekali, bahkan harian. Sedangkan laki-laki lebih banyak yang memilih pekerjaan sebagai petani yang penghasilannya didapatkan setiap musim panen atau beberapa bulan sekali.

Ikhtisar

Peserta perempuan program Posdaya Geulis Bageur memiliki karakteristik, yaitu: 1) berusia masa usia pertengahan (31-55 tahun), 2) berstatus pernikahan mayoritas telah menikah, 3) berpendidikan mayoritas SMP dan SMA, 4) mayoritas pekerjaan wiraswasta/lainnya, 5) mayoritas memiliki pendapatan sedang (diantara Rp 1000.001,- s.d. Rp 2000.000,-). Peserta laki-laki program Posdaya Geulis Bageur memiliki karakteristik, yaitu: 1) berusia masa usia pertengahan, 2) berstatus pernikahan telah menikah, 3) berpendidikan mayoritas SMP, 4) mayoritas pekerjaan petani dan pedagang, 5) mayoritas memiliki pendapatan sedang (diantara Rp 1000.001,- s.d. Rp 2000.000,-).

TINGKAT PARTISIPASI PESERTA PROGRAM POSDAYA