• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT PARTISIPASI PESERTA PROGRAM POSDAYA GEULIS BAGEUR

Perencanaan

Tingkat perencanaan dalam penelitian ini adalah tingkat partisipasi dalam tahap perencanaan. Tahap perencanaan merupakan tahap pertama dalam partisipasi menurut Uphoff (1979) yang dalam penelitian ini digabungkan dengan partisipasi menurut Arnstein (1969) sehingga hasil dari partisipasi dalam perencanaan tersebut adalah hasil partisipasi dari delapan tingkatan partisipasi Arnstein (1969). Partisipasi Arnstein dibagi ke dalam tiga tingkat antara lain rendah (non-partisipasi), sedang (tokenisme), dan tinggi (citizen power). Pertanyaan diberikan dalam bentuk kuesioner yang dibacakan kepada responden.Tingkat partisipasi dalam perencanaan dapat dilihat dalam Tabel 10. Tabel 10 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Tingkat Partisipasi

dalam Perencanaan

Tingkat Perencanaan Jumlah (n) Persentase (%)

Rendah 4 11,43

Sedang 13 37,14

Tinggi 18 51,43

Total 35 100,00

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 4 atau 11,43 persen peserta program memiliki tingkat partisipasi dalam perencanaan yang rendah, sebanyak 13 atau 37,14 persen peserta program memiliki tingkat partisipasi dalam perencanaan yang sedang, dan sebanyak 18 atau 51,43 persen peserta program memiliki tingkat partisipasi dalam perencaaan yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas peserta program memiliki tingkat partisipasi dalam perencanaan yang tinggi. Adapun hasil wawancara mendalam terhadap peserta, berikut penuturan dari salah satu peserta program yang menjadi responden:

“Kalau awal-awal pembentukan program biasanya peserta banyak yang datang. Kan biar pada tau program yang mau dibikin apa, dari situ juga direncanakan bagaimana pendanaannya, hal-hal seperti itu pasti peserta banyak yang mau mengutarakan pendapat, makanya banyak yang hadir.”

(Bapak AMD, 30 tahun)

Hasil penelitian dalam tabel menunjukkan bahwa tingkat partisipasi dalam tahap perencanaan tinggi. Hal ini diketahui karena peserta memiliki harapan yang lebih dalam mengikuti program posdaya yang dilaksanakan. Adapun beberapa alasan yang diketahui adalah peserta program mengharapkan mendapatkan dana bantuan dalam melaksanakan usaha yang dijalankan, peserta ingin mengetahui lebih jelas bagaimana program yang akan dijalankan, juga peserta mengikuti

program atas anjuran dari tokoh atau orang yang disegani. Pada peserta program yang tingkat partisipasi dalam perencanaan yang rendah disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kesibukan dari peserta program sehingga tidak dapat hadir pada saat dilaksanakan kumpul bersama untuk merencanakan program, minat dari peserta yang kurang untuk berpartisipasi karena kekecewaan yang dialami pada program pengembangan masyarakat sejenis yang pernah dilaksanakan sebelumnya.

Pelaksanaan

Tingkat pelaksanaan dalam penelitian ini adalah tingkat partisipasi dalam tahap pelaksanaan. Tahap pelaksanaan merupakan tahap kedua dalam partisipasi menurut Uphoff (1979) yang mana dalam penelitian ini digabungkan dengan partisipasi menurut Arnstein (1969) sehingga hasil dari partisipasi dalam perencanaan tersebut adalah hasil partisipasi dari delapan tingkatan partisipasi Arnstein (1969). Partisipasi Arnstein dibagi ke dalam tiga tingkat antara lain rendah (non-partisipasi), sedang (tokenisme), dan tinggi (citizen power). Pertanyaan diberikan dalam bentuk kuesioner yang dibacakan kepada responden. Tingkat partisipasi dalam pelaksanaan dapat dilihat dalam Tabel 11.

Tabel 11 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Tingkat Partisipasi dalam Pelaksanaan

Tingkat Pelaksanaan Jumlah (n) Persentase (%)

Rendah 1 2,86

Sedang 23 65,71

Tinggi 11 31,43

Total 35 100,00

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 1 atau 2,86 persen peserta program memiliki tingkat partisipasi dalam tahap pelaksanaan yang rendah, sebanyak 23 atau 65,71 persen peserta program memiliki tingkat partisipasi dalam tahap pelaksanaan yang sedang, dan sebanyak 11 atau 31,43 persen memiliki tingkat partisipasi dalam tahap pelaksanaan yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas peserta program memiliki tingkat partisipasi dalam tahap pelaksanaan yang sedang.

Hasil penelitian dalam tabel menunjukkan bahwa tingkat partisipasi dalam tahap pelaksanaan yang sedang. Hal ini diketahui karena pada saat pelaksanaan program berlangsung, peserta terkadang memiliki aktivitas lain karena seperti diketahui bahwa peserta program memiliki pekerjaan diluar kegiatan program. Hal ini terkadang membuat peserta sulit mengikuti program ketika peserta tersebut harus bekerja di tempat lain. Berikut penuturan dari salah satu peserta program yang menjadi responden:

“Sebenarnya banyak orang tertarik sama programnya, tapi pas pelaksanaan ada yang bsa ada yang enggak. Kita juga kan punya kerjaan lain, kadang-kadang memang tidak bisa ditinggalkan yang pada akhirnya hadir pada pelaksanaan program. Biasanya seperti itu.”

(Bapak SUP, 42 tahun)

Adapun penuturan dari peserta program lain yang menjadi responden:

”Saya kadang bisa ikut kadang enggak. Kan saya punya anak juga masih kecil gak bisa ditinggal-tinggal terus. Kalo kayak pembuatan kerajinan yang bias dikerjain dirumah saya lebih suka. Selain anak saya bisa keurus, saya juga bisa menghasilkan sesuatu.”

(Ibu ASH, 24 tahun)

Faktor lainnya yang menyebabkan tingkat partisipasi peserta program dalam pelaksanaan sedang adalah pada saat pelaksanaan program tidak semuanya dilibatkan, contohnya pada saat ada kunjungan dari luar atau lembaga yang ingin melihat secara langsung kegiatan yang dilaksanakan Posdaya Geulis Bageur, pelaksana program hanya melibatkan melibatkan sebagian peserta program sebagai sample, terutama peserta program yang berhasil dalam program.

Pemanfaatan Hasil

Tingkat pemanfaatan hasil dalam penelitian ini adalah tingkat partisipasi dalam tahap pemanfaatan hasil. Tahap pemanfaatan hasil merupakan tahap ketiga dalam partisipasi menurut Uphoff (1979) yang mana dalam penelitian ini digabungkan dengan partisipasi menurut Arnstein (1969) sehingga hasil dari partisipasi dalam perencanaan tersebut adalah hasil partisipasi dari delapan tingkatan partisipasi Arnstein (1969). Partisipasi Arnstein dibagi ke dalam tiga tingkat antara lain rendah (non-partisipasi), sedang (tokenisme), dan tinggi (citizen power). Pertanyaan diberikan dalam bentuk kuesioner yang dibacakan kepada responden.Tingkat partisipasi dalam pelaksanaan dapat dilihat dalam Tabel 12. Tabel 12 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Tingkat Partisipasi

dalam Perencanaan Hasil

Tingkat Pemanfaatan Hasil Jumlah (n) Persentase (%)

Rendah 1 2,86

Sedang 22 62,86

Tinggi 12 34,29

Total 35 100,00

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 1 atau 2,86 persen peserta program memiliki tingkat pemanfaatan hasil yang rendah, sebanyak 22 atau 62,86

persen peserta program memiliki tingkat pemanfaatan hasil yang sedang, dan sebanyak 12 atau 43,29 persen peserta program memiliki tingkat pemanfaatan hasil yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas peserta program memiliki tingkat pemanfaatan hasil yang sedang.

Hasil penelitian dalam tabel menunjukkan tingkat pemanfaatan hasil yang sedang. Hal ini diketahui karena berkaitan dengan sumber daya yang dimiliki peserta program untuk menjalankan program, tingkat partisipasi peserta program secara keseluruhan terhadap pelaksanaan program, kesesuaian atau ketaatan peserta program dalam menjalankan program seperti apa yang telah diarahkan oleh peserta program, juga jaringan yang dimiliki untuk memasarkan dan menjual hasil dari program.

Evaluasi

Tingkat evaluasi dalam penelitian ini adalah tingkat partisipasi dalam tahap evaluasi. Tahap evaluasi merupakan tahap keempat dalam partisipasi menurut Uphoff (1979) yang mana dalam penelitian ini digabungkan dengan partisipasi menurut Arnstein (1969) sehingga hasil dari partisipasi dalam perencanaan tersebut adalah hasil partisipasi dari delapan tingkatan partisipasi Arnstein (1969). Partisipasi Arnstein dibagi ke dalam tiga tingkat antara lain rendah (non-partisipasi), sedang (tokenisme), dan tinggi (citizen power). Pertanyaan diberikan dalam bentuk kuesioner yang dibacakan kepada responden.Tingkat partisipasi dalam evaluasi dapat dilihat dalam Tabel 13.

Tabel 13 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Tingkat Partisipasi dalam Evaluasi

Tingkat Evaluasi Jumlah (n) Persentasi (%)

Rendah 3 8,57

Sedang 15 42,86

Tinggi 17 48,57

Total 35 100,00

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 3 atau 8,57 persen peserta program memiliki partisipasi dalam tahapan evaluasi yang rendah, sebanyak 15 atau 42,86 persen peserta program memiliki tingkat partisipasi dalam tahap evaluasi yang sedang, dan sebanyak 17 atau 48,57 persen peserta program memiliki tingkat partisipasi dalam evaluasi yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas peserta program memiliki tingkat partisipasi dalam tahap evaluasi yang tinggi.

Hasil penelitian dalam tabel menunjukkan bahwa tingkat partisipasi dalam tahap evaluasi tinggi. Hal ini diketahui karena harapan peserta ketika mengikuti evaluasi ketika diadakan program lanjutan, mereka dapat mengikuti kembali. Ada pula motivasi karena peserta merasakan manfaat dari program yang dijalankan sehingga mereka bersedia untuk ikut kembali pada program kedepannya. Pada tahap evaluasi juga peserta mendapatkan kesempatan untuk memberikan kritik

dan saran untuk program yang akan datang sehingga peserta merasa perlu untuk menghadiri evaluasi tersebut. Berikut penuturan dari salah satu peserta program yang menjadi responden:

“Saya sering hadir saat kumpul untuk evaluasi karena saya ingin tahu seberapa berhasil dari program, bagaimana baik buruknya, saya juga bisa ikut berpendapat dari pengalaman saya sendiri waktu menjalankan program.”

(Bapak EMN, 43 tahun)

Ikhtisar

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi dalam program Posdaya Geulis Bageur sudah cukup kuat. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi yang tinggi sebanyak 51,43 persen atau lebih dari setengah peserta yang menjadi responden dalam penelitian ini memiliki partisipasi dalam perencanaan yang tinggi. Tingkat partisipasi dalam pelaksanaan menunjukkan sedang atau sebanyak 65,71 persen peserta program yang menjadi responden memiliki tingkat partisipasi dalam pelaksanaan sedang. Walaupun demikian, sebanyak 31,43 persen peserta program yang menjadi responden memiliki partisipasi yang tinggi dalam pelaksanaan. Hal ini menunjukkan walaupun dalam tingkat sedang, telah banyak peserta yang memililiki tingkat partisipasi ke arah tinggi. Tingkat partisipasi dalam pemanfaatan hasil menunjukkan sedang, atau sebanyak 62,86 persen peserta program yang menjadi responden memiliki tingkat partisipasi yang sedang dan 34,29 persen peserta program yang menjadi responden memiliki tingkat partisipasi yang tinggi. Pada tingkat partisipasi dalam evaluasi menunjukkan tinggi, atau sebanyak 48,57 peserta program memiliki tingkat partisipasi yang tinggi dalam evaluasi. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa peserta program Posdaya Geulis Bageur memiliki tingkat partisipasi yang cukup baik. Partisipasi yang baik pada peserta program dapat menunjang keberhasilan program dalam Posdaya Geulis Bageur.

TINGKAT KEPERCAYAAN TERHADAP PARTISIPASI