• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.8. KONFIGURASI PIN ATMEGA328

ATMega328 memiliki 28 Pin, yang masing-masing pinnya memiliki fungsi yang berbeda-beda baik sebagai port maupun fungsi yang lainnya. Berikut akan dijelaskan fungsi dari masing-masing kaki ATmega328 yaitu sebagai berikut [13]

a. VCC

Merupakan supply tegangan digital.

b. GND

Merupakan ground untuk semua komponen yang membutuhkan grounding.

c. Port B (PB7…PB0)

Didalam Port B terdapat XTAL1, XTAL2, TOSC1, TOSC2. Jumlah Port B adalah 8 buah pin, mulai dari pin B.0 sampai dengan B.7. Tiap pin dapat digunakan sebagai input maupun output. Port B merupakan sebuah 8-bit bidirectional I/O dengan internal pull-up resistor.Sebagai input, pin-pinyang terdapat pada port B yang secara eksternal diturunkan, maka akan mengeluarkan arus jika pull-up resistor diaktifkan. Khusus PB6 dapatdigunakan sebagai input Kristal (inverting oscillator amplifier) dan input ke rangkaian clock internal, bergantung pada pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk memilih sumber clock. Sedangkan untuk PB7 dapat digunakan sebagai output Kristal (output oscillator amplifier) bergantung pada pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk memilih sumber clock. Jika sumber clock yang dipilih dari oscillator internal, PB7 dan PB6 dapat digunakan sebagai I/O atau jika menggunakan Asyncronous Timer/Counter2 maka PB6 dan PB7 (TOSC2 dan TOSC1) digunakan untuk saluran input timer.

d. Port C (PC5…PC0)

Port C merupakan sebuah 7-bit bi-directional I/O port yang di dalam masing –masingpin terdapat pull-up resistor. Jumlah pin nya hanya 7 buah mulai daripin C.0 sampai dengan pin C.6. Sebagai keluaran/output port C memiliki karakteristik yang sama dalam hal menyerap arus (sink) ataupun mengeluarkan arus (source).

e. RESET/PC6

Jika RSTDISBL Fuse diprogram, maka PC6 akan berfungsi sebagai pin I/O.Pin ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan pin-pin yang terdapatpadaport C lainnya. Namun jika RSTDISBL Fuse tidak diprogram, maka pin iniakan berfungsi sebagai input reset. Dan jika level tegangan yang masuk ke pin ini rendah dan pulsa yang ada lebih pendek dari pulsa minimum, maka akan menghasilkan suatu kondisi reset meskipun clock-nya tidak bekerja.

f. Port D (PD7…PD0)

Port D merupakan 8-bit bi-directional I/O dengan internal pull-up resistor.

Fungsi dari port ini sama dengan port-port yang lain. Hanya saja pada port ini tidak terdapat kegunaan-kegunaan yang lain. Pada port ini hanya berfungsi sebagai masukan dan keluaran saja atau biasa disebut dengan I/O.

g. AVcc

Pin ini berfungsi sebagai supply tegangan untuk ADC. Untuk pin ini harus dihubungkan secara terpisah dengan VCC karena pin ini digunakan untuk analog saja. Bahkan jika ADC pada AVR tidak digunakan tetap saja disarankan untuk menghubungkannya secara terpisah dengan VCC. Jika ADC digunakan, maka AVcc harus dihubungkan ke VCC melalui low pass filter.

h. AREF

Merupakan pin referensi jika menggunakan ADC

Pada AVR status register mengandung beberapa informasi mengenai hasil dari kebanyakan hasil eksekusi instruksi aritmatik. Informasi ini digunakan untuk altering arus program sebagai kegunaan untuk meningkatkan performa pengoperasian. Register ini di-update setelah operasi ALU (Arithmetic Logic

16 Unit) hal tersebut seperti yang tertulis dalam datasheet khususnya pada bagian Instruction Set Reference.

Dalam hal ini untuk beberapa kasus dapat membuang penggunaan kebutuhan instruksi perbandingan yang telah didedikasikan serta dapat menghasilkan peningkatan dalam hal kecepatan dan kode yang lebih sederhana dan singkat.

Register ini tidak secara otomatis tersimpan ketika memasuki sebuah rutin interupsi dan juga ketika menjalankan sebuah perintah setelah kembali dari interupsi. Namun hal tersebut harus dilakukan melalui software.

Konfigurasi Pin Mikrokontroler ATMega328 dapat kita lihat pada Gambar 2.5

Gambar 2.8 Konfigrasi Pin ATMega328 2.9. OUTPUT AUDIO

Arduino dibangun bukan untuk menjadi instrument music elektronik, tetapi alat ini bisa menghasilkan suara melalui perangkat output seperti speaker. Sebuah suara memiliki nada yang berbeda - beda jika getaran diulang berkali - kali. Arduino bisa membuat suara dengan mengendalikan sebuah pengeras suara atau perangkat piezo (transducer keramik kecil yang menghasilkan suara ketika dialiri listrik), mengkonversi getaran elektronik menjadi sinyal speaker yang menggetarkan udara.

Nada (frekuensi) suara ditentukan oleh waktu yang dibutuhkan untuk menggetarkan speaker keluar dan masuk, jumlah waktu terpendek adalah frekuensi yang paling besar. Jangkauan pendengaran manusia adalah sekitar dari 20 hertz (Hz) hingga 20.000 Hz (walaupun bervariasi tiap orang dan perubahan pada usia).

Software Arduino menyertakan sebuah fungsi nada untuk menghasilkan suara.

Fungsi tone menggunakan timer pada hardware. Pada board standar Arduino, hanya

satu nada yang bisa dihasilkan dalam satu waktu. Sketch dimana timer (timer2) dibutuhkan untuk fungsi lain seperti ditunjukkan, bagaimana mengirim sebuah Musical Instrument Digital Interface (MIDI) pada sebuah perangkat MIDI. Peringkat ini menghasilkan suara berkualitas tinggi dalam berbagai jenis instrument dan bisa menghasilkan suara dari banyak instrumen secara terus-menerus. Salah satu sketch pada bab ini juga akan menunjukkan bagaimana membuat pesan MIDI untuk memainkan sebuah skala music.

Output suara (speaker) adalah transduser yang mengubah sinyal elektrik ke frekuensi audio (suara) dengan cara menggetarkan komponennya yang berbentuk membran untuk menggetarkan udara sehingga terjadilah gelombang suara sampai di kendang telinga kita dan dapat kita dengar sebagai suara. Dalam setiap sistem penghasil suara (loud speaker), pengeras suara merupakan juga menentukan kualitas suara di samping juga peralatan pengolah suara sebelumnya yang masih berbentuk listrik dalam rangkaian penguat amplifier.

2.10. DFPLAYER – MINI – MODULE

Dfplayer adalah modul suara / musik Player yang mendukung beberapa Format file suara, salah satunya format .MP3. Bentuk fisik dari DFPlayer mini berbentuk persegi 4(empat) dengan ukuran 20 x 20 mm yang dimana memiliki 16 kaki pin.

Output pada module mp3 mini ini dapat langsung dihubungkan dengan speaker atau amplifier sebagai pengeras suaranya. DFPlayer mini dapat bekerja sendiri (standalone) atau bekerja bersama dengan Arduino melalui koneksi serial dengan computer. Di Dfplayer Mini MP3 Player Untuk Arduino adalah kecil dan rendah.

Harga MP3 modul dengan AN Sederhana Output Langsung ke Speaker. Pada Modul ini dapat digunakan sebagai berdiri sendiri Modul dengan terpasang baterai, Speaker dan Tombol push atau digunakan dalam kombinasi dengan AN UNO Arduino Atau yang lainnya dengan kemampuan RX / TX. Dibawah ini dapat kita lihat dfplayer mini pada Gambar 2.6 [14]

18 Gambar 2.9 DFPLAYER – MINI

Dengan spesifikasi sebagai berikut :

- Kecepatan pengambilan sampel yang didukung (kHz): 8 / 11.025 / 12/16 / 22.05 / 24/32 / 44.1 / 48

- Output 24-bit DAC, dukungan untuk rentang dinamis 90dB, SNR mendukung 85dB

- Dukungan penuh FAT16, sistem file FAT32, dukungan maksimum 32G kartu TF, dukungan 32G disk U, 64M byte NORFLASH

- berbagai mode kontrol, mode kontrol I / O, mode serial, mode kontrol tombol AD

- Fungsi menunggu suara iklan, musik dapat ditangguhkan, ketika iklan selesai dalam musik terus bermain

- Data audio diurutkan berdasarkan folder, mendukung hingga 100 folder, setiap folder dapat menampung hingga 255 lagu

- 30 tingkat volume yang dapat disetel, EQ 6 tingkat disesuaikan.

Untuk menyimpan lagu atau pun suara pada dfplayer – mini beberapa hal – hal yang harus diprhatikan, sebagai berikut :

- Format microsd card tersebut kedalam FAT atau FAT32.

- Buat Folder dengan nama “mp3” untuk peletakan file-file audio .mp3 yang dicopy ke Folder tersebut.

- Rename file audio .mp3 yang dicopykan (5 File) dengan nama 0001.mp3, 0002.mp3, 0003.mp3, 0004.mp3 dan 0005.mp3. Nama File terdiri 4 angka.

Dibawah ini gambar koneksi Serial DFPlayer mini ke Arduino Uno, perhatikan gambar dibawah ini. Terdapat resistor 1KΩ pada kabel TX, yang dimana difungsikan untuk mengurangi noise audio.

Gambar 2.10 DFPLAYER - MINI TERHUBUNG KE ARDUINO Penggunaan PIN Arduino dan DFPlayer sesuai Gambar diatas yaitu :

Pin 5V –> DFPlayer VCC (1)

Pin GND –> DFPlayer GND (7) dan (10)

Pin 9 –> DFPlayer BUSY (16)

Pin10 –> DFPlayer RX (2)

Pin11 –> DFPlayer TX (3)

Penggunaan Speaker dan DFPlayer sesuai gambar adalah :

Speaker (+) –> DFPlayer SPK_1

Speaker (–) –> DFPlayer SPK_2

Tambahkan Push Button pada ProtoBoard, agar anda dapat me RESET atau mengganti nomor lagu dengan cepat. Push Button tersebut memiliki 2(dua) kaki, dimana salah satu kakinya dihubungkan ke IO_2 (Trigger Port 2) atau ke IO_1 (Trigger Port 1) dan kaki lainnya dihubungkan ke GND ( negative) pada Proto Board. Menyiapkan Library DFPlayer Mini dengan koneksi diatas anda dapat langsung mengontrol DFPlayer mini melalui Serial Command. Koneksi Serial DFPlayer mini ke Arduino Uno menggunakan Library resminya yang filenya dapat anda download melalui situs resminya. untuk menambahkan library, berikut langkah – langkah menambahkan Library kedalam Software Arduino :

- Klik menu Sketch à Include Library klik menu Add.ZIP Library.

20 - Carilah file DFPlayer_Mini_mp3.zip yang anda download yang tersimpan pada Folder Download/Compressed, lalu klik. Jika berhasil maka akan diinformasikan bahwa file sudah ditambahkan pada Software Arduino.

Sketch coding diatas akan memainkan semua lagu secara berurutan dengan memanfaatkan pin BUSY pada module DFPlayer.Apabila 1 lagu/suara sudah selesai diputar maka DF player akan masuk ke mode iddle yang menyebabkan pin BUSY(16) akan HIGH dan mentrigger pin A4 dan A5 Arduino dan Arduino pun akan mengirim perintah mp3_next (memutar file berikutnya).Saat mp3 berikutnya sudah ‘play’ maka pin busy kembali ‘LOW’ dan menunggu file selesai diputar untuk HIGH kembali. Penggunaan Push Button dapat anda lakukan jika anda ingin me RESET atau mengganti segera lagu berikutnya.

2.11. LCD TFT Modul 1,8 inch for Arduino

LCD TFT Modul 1,8 inch for Arduino ini adalah modul yang paling umum dan sering digunakan sebagai display unit dan input device pada proyek Arduino. LCD ini disebut display unit karena dapat menampilkan data berupa Text/String, grafik ataupun gambar/Bitmap dalam RGB 65000 color. TFTadalah singkatan atau kepanjangan dari Thin Film Transistor, merupakan jenis layar LCDhandphone atau smartphone yang umum dari tipe lainnya. Selain itu TFTjuga dapat diartikan salah satu tipe layar Liquid CrystalDisplay (LCD) yang datar, di mana tiap - tiap pixel dikontrol oleh satu hingga empat transistor. Teknologi ini menyediakan resolusi terbaik dari teknik panel data. TFT LCDsering disebut juga active - matrix LCD.

Layar ini menampilkan gambar yang kaya warna dan permukaannya sensitif terhadap sentuhan.Berikut Gambar LCD TFT Modul 1,8 inch Gambar 2.6 [15]

Gambar 2.11 LCD TFT 1,8 inch Berikut spesifikasi secara umum dari LCD TFT 1,8 inch :

1. Layar Warna 1,8 inchi, mendukung tampilan warna 65K 2. Resolusi : 128 x 160

3. Color : Yes, 65K RGB Color.

4. IC Driver : SPFD5408

5. Power : 3.3V (built-in 3,3V regulator)

6. Data Interface : 8080 8 data bit with 4 controller bit 7. Touchscreen : 1,8

8. Reset Button Available.

9. Konsumsi Daya Sekitar 90mA 10. Berat produk sekitar 25 gram 11. Driver IC ST7735S

Jenis layar TFT, menawarkan kualitas yang lebih baik, termasuk gambar dan resolusi lebih tinggi jika dibandingkan dengan generasi layar sebelumnya.Berikut penjelasan deskripsi pin pada LCD TFT 1.8inch untuk arduino bisa kita lihat pada Tabel

Tabel 2.3 Deskripsi Pin LCD TFT 1.8inch

Jumlah Label Pin Deskripsi

1 VCC Daya LCD positif (3,3V ~ 5V)

2 GND Kekuatan LCD

3 GND Kekuatan LCD

4 NC Tidak ditentukan, disediakan

5 NC Tidak ditentukan, disediakan

6 NC Tidak ditentukan, disediakan

7 CLK Sinyal clock bus SPI LCD

8 SDA LCD SPI bus menulis sinyal data

9 RS

LCD register/sinyal pemilihan data, Level tinggi: daftar, level rendah: data

10 RST Sinyal reset LCD, reset level rendah

11 CS Sinyal pilih chip LCD, tingkat rendah

memungkinkan

BAB III

PERANCANGAN ALAT

3.1. Diagram Blok Sistem

Diagram blok sistem merupakan pernyataan hubungan yang berurutan dari suatu atau lebih komponen yang memiliki kesatuan kerja tersendiri dan setiap blok komponen mempengaruhi komponen yang lainnya. Diagram blok merupakan salah satu cara yang paling sederhana untuk menjelaskan cara kerja dari suatu sistem.

Dengan diagram blok kita dapat menganalisa cara kerja rangkaian dan merancang hardware yang akan dibuat secara umum.

Adapun diagram blok dari sistem yang dirancang, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 3.1.

3.1.1. Fungsi Setiap Blok

- Power Supply berfungsi sebagai pemberi tegangan (catu daya).

- Sensor Ketinggian / Sensor Ultrasonic SRF04 berfungsi sebagai alat pendeteksi jarak / ketinggian (m)

- Loud Cell (Sensor Berat) berfungsi sebagai alat pengukur berat badan (kg)

- Hx711 berfungsi sebagai Pengkondisi Signal ADC 16 bit Power

- ATMega328 berfungsi sebagai pusat/otak berfungsi sebagai tempat proses pembacaan data yang diterima dari kedua sensor.

- LCD TFT 1.8inch berfungsi sebagai Layar tampilan yang diperintahkan Mikrokontroller ATMega328 untuk mengeluarkan tampilan BB (Berat Badan) dan TB (Tinggi Badan).

- Modul Suara (Speaker) berfungsi sebagai modul audio.

Pada diagram blok diatas, Power Supplay memberikan daya untuk kedua sensor, LCD akan menampilkan tampilan “SILAHKAN NAIK” alat sudah dapat digunakan atau proses pembacaan untuk kedua sensor telah ready. Data masukan dari kedua sensor akan di proses di Mikrokontroler, pada sensor berat badan (Load Cell) data yang masuk akan dikonfersi terlebih dulu oleh HX711 yang sebagai pengkondisi signal ADC 16 bit untuk bisa masuk ke mikrokontroller.

Kemudian Mikrokontroler akan memproses data yang diterima dari kedua sensor kedalam persamaan yang telah ditentukan. Proses selanjutnya, data yang sudah diproses dengan persamaan yang ditentukan hasilnya akan ditampilkan pada LCD TFT 1.8inch untuk arduino. Mikrokontroler juga akan memerintahkan speaker untuk memproses criteria masukan berat ideal, apabila criteria berat masuk kedalam criteria berat ideal, speaker tidak akan mengeluarkan suara untuk tanda apapun.

3.2. Peralatan dan Komponen 3.2.1 Peralatan

- LCD TFT 1.8inch Arduino - Sensor Ultrasonik

- Loadcell - Kabel Pelangi

24

3.3. Rangkaian Sensor Berat Badan (LoadCell)

LoadCell adalah sensor yang digunakan untuk pengukuran berat badan dengan kapasitas 200Kg. Sensor ini memiliki 4 buah kabel yaitu Merah (power suplay+), hitam (ground-), putihdan hijau merupakan data. Load cellpada dasarnya adalah sensor beratterdiri dari 4 buah sensor yang terpasangdengan mode jembatan wheatstone.Keluaran sensor ini sangat kecil sehinggabutuh penguatan untuk bisa dibaca oleharduino megamenjadi nilai berat penggunatimbangan. Rangkaian sensor beratditunjukkan pada gambar 3.2

Gambar 3.2 Rangkaian LoadCell

HX711 adalah modul timbangan yang memiliki prinsip kerja mengkonversi perubahan resistansi yang terbaca dalam perubahan dan mengkonversikannya kedalam besaran tegangan melalui rangkaian yang ada. Modul ini memiliki struktur yang sederhana, mudah digunakan, hasilnya stabil, memiliki sensitivitas tinggi, dan mampu mengukur perubahan dengan cepat. Output akan dikonversi melewati pengkondisian signal ADC 16 bit.

3.4. Rangkaian Sensor Tinggi ( Sensor Ultrasonic)

Sensor Ultrasonic HC-SR04 adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi jarak, sensor ini dapat melakukan pengukuran jarak 3cm sampai 3m dan sangat mudah untuk dihubungkan pada mikrokontroler menggunakan sebuah pin input dan pin output. Bekerja dengan cara memancarkan signal ultrasonic sesaat dan

menghasilkan pulsa output yang sesuai dengan waktu pantul signal ultrasonic sesaat kembali menuju sensor dengan mengukur lebar pulsa pantulan tersebut jarak target didepan sensor dapat diketahui.Jarak yang terdeteksi akan dikonversi menjadi data keluaran pengukuran tinggi, data yang telah dikonversi yang akan diproses pada mikrokontroler ATMega328.

Pada percobaan ini sensor tidak dapat membaca jarak yang dipantulkan pada pantulan rambut manusia, lebih spesifikasinya sensor ultrasonic tidak dapat membaca pantulan cahaya benda hitam, maka dari itu kita memerlukan alat bantu.Alat bantu yang kita gunakan adalah potongan triplek yang sudah dirangkai untuk mempermudah sensor membaca jarak yang akan diukur. Data tersebut merupakan hasil pengurangan jarak sensor dengan batas triplek, dan perlu diketahui batas triplek adalah jarak dasar lantai hingga triplek, tinggi triplek bergantung dengan tinggi seseorang yang akan diukur. Dibawah ini dapat kita lihat rangkaian sensor ultrasonic HC-SR04 pada Gambar 3.3

Gambar 3.3 Rangkaian Sensor Ultrasonic 3.5. Perancangan Rangkaian Power Supplay

Rangkaian Power Supplay dapat kita lihat pada Gambar 3.4

Gambar 3.4 Rancangan Power Supplay

26 Rangkaian ini berfungsi sebagai catu daya, yang akan mensuplay tegangan ke seluruh rangkaian yang ada. Rangkaian PSA yang dibuat terdiri dari dua keluaran, yaitu, 5volt dan 12volt.

3.6. Rangkaian LCD TFT 1.8 inch untuk Arduino

LCD TFT 1.8inch untuk arduino adalah LCD yang memiliki layar warna 1.8inci, untuk mendukung tampilan warna 65K, yang menampilkan kaya akan warna. Resolusi 128 x 160, tampilan jernih. Menggunakan bus serial SPI, dengan slot kartu SD untuk ekspansi fungsi yang nyaman. Standard proses militer, pekerjaan stabil jangka panjang, dan menyediakan pustaka dasar dan program sampel kaya untuk platform Arduino, C51, dan STM32.

Terdiri dari 2 Led putih sebagai lampu latar, Area aktif 28.03x35.04(mm), modul ukuran PCB 38.30x62.48(mm), suhu operasional -10°C ~ 60°C, Suhu Penyimpanan -20°C ~ 70°C, Tegangan operasi 5V / 3.3V, komsumsi daya sekitar 90mWatt, dan berat LCD TFT 1.8inch sekitar 25 gram. Rangkaian LCD TFT 1.8inch dapat kita lihat pada Gambar 3.5 berikut

Gambar 3.5 Rangkaian LCD TFT 1.8inch

3.7. Rangkaian Lengkap

Berdasarkan uraian-uraian rangkaian yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, maka dibuat rangkaian lengkap dari peralatan. Adapun rangkaian lengkap dari perancangan sistem ini dapat dilihat pada gambar 3.6 berikut

Gambar 3.6 Rangkaian Lengkap

28

3.8. Flowchart Sistem

Gambar 3.7 Flowchart Sistem

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengujian Rangkaian Power Supplay

Voltage regulator IC adalah IC yang digunakan untuk mengatur tegangan IC 7805 adalah Regulator 5V, voltage yang membatasi output tegangan 5V dan menarik 5V diatur power supply. Pengujian rangkaian regulator ini biasanya menggunakan volt meter, rangkaian IC 7805 ini akan mengeluarkan tegangan 5 volt dengan inputan 12 volt. Dibawah ini merupakan gambar hasil pengujian dari PowerSupplay

Gambar 4.1 Pengujian PowerSupplay 4.2. Pengujian Mikrokontroler

Tujuan pengujian mikrokontroler untuk mengetahui kondisi mokrokontroler dalam keadaan baik atau tidak. Pengujian dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan cara readsignature dan memprogram langsung. Untuk menguji dengan readsignature yaitu hanya dengan mengklik read (RD) Gambar 4.2 gambar pengujian Mikrokonroler.

30 Gambar 4.2 Pengujian Mikrokonttroler

4.3. Pengujian LCD TFT 1.8inch

Rangkaian LCD dihubungkan ke PB0 sampai PB5, diproses pada Mikrokontroler ATMega328 dengan masukan program sebagai berikut :

#include <Adafruit_GFX.h>

#include <Adafruit_ST7735.h>

#include <Adafruit_ST7789.h>

#include <SPI.h>

#define TFT_CS 10

#define TFT_RST 9

#define TFT_DC 8

Adafruit_ST7735 tft = Adafruit_ST7735(TFT_CS, TFT_DC, TFT_RST);

float p = 3.1415926;

void setup(void) { Serial.begin(9600);

Serial.print("Hello Word");

tft.initR(INITR_BLACKTAB);

}

void loop() {

tft.invertDisplay(true);

delay(500);

tft.invertDisplay(false);

delay(500);

}

Program diatas akan menampilkan tampilan “Hello Word” dan lcd sudah terhubung ke arduino Mikokontroler ATMega328, Dibawah ini tampilan LCD TFT 1.8inch sudah terhubung

Gambar 4.3 LCD TFT terhubung 4.4. Pengujian Ketelitian

Berikut pengujian ketelitian alat yang direalisasikan. Setelah diperoleh data dari pengujian, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa data tersebut dan melakukan perhitungan analisis nilai persentase (%) keberhasilan dan persentase (%) kesalahan (error) pada alat ukur tinggi dan berat badan tersebut. Rumus-rumus pencarian persentase kesalahan dan keberhasilan adalah berdasarkan rumusan persentase, berikut persentase pengujian ketelitian :

Persentase Keberhasilan :Terbaca

Aktual x 100%

Persentase Kesalahan :Aktual−Terbaca

Aktual x 100%

Persentase Kesalahan = 100% - Persentase Keberhasilan

32 Rata-rata = n

N x 100%

Berdasarkan pencarian persentase error dan keberhasilan maka range persentase dan kriteria kualitatif dapat ditetapkan pada Tabel [16]

Tabel 4.1 Tabel Persentase ketelitian

Skor dalam persentase Kriteria

80% < persentase ≤ 100% Sangat Baik

60% < persentase ≤ 80% Baik

40% < persentase ≤ 60% Cukup Baik

20% < persentase ≤ 40% Kurang Baik

O% < persentase ≤ 20% Tidak Baik

4.5. Pengujian Sistem Pengukuran Tinggi Badan

Pengujian data pengukuran tinggi badan otomatis dengan pengukuran tinggi badan manual yang kemudian dibuktikan pada rumusan persentase tingkat ketelitian yang telah ditentukan, data akan ditampilkan dalam tabel 4.2

Tabel 4.2 Tabel Pengujian Tinggi Badan

NO Nama TB Manual TB Modul P.K P.S

Dengan keterangan sebagai berikut :

*TB manual = Pengukuran manual *P.K = Persentase Kebenaran

*Tb modul = Pengukuran otomatis *P.S = Persentase Kesalahan

4.6. Pengujian Sistem Pengukuran Berat Badan

Pengujian data pengukuran berat badan otomatis dan pengukuran manual, kemudian dibuktikan pada rumusan persentase tingkat ketelitian yang telah ditentukan, data akan ditampilkan dalam tabel berikut

Tabel 4.3 Tabel Pengujian Pengukuran Berat Badan

No Nama BB Manual BB Modul P.K P.S

1 Kartini 56kg 56.6kg 98.93% 0.71%

2 B’ Fatur 54.5kg 54.9kg 99.3% 0.73%

3 Putri 80kg 80.1kg 98.64% 0.12%

4 Bintang 50kg 49.3kg 98.60% 0.41%

5 B’ Chairul 62kg 62.2kg 99.67% 0.32%

6 Doli 78kg 78.6kg 99.23% 0.76%

7 B’ Purba 73kg 73.2kg 99.72% 0.27%

8 Aisyah 76kg 76.2kg 99.73% 0.26%

9 Selia 53kg 53.7kg 98.70% 1.32%

10 Desna 45kg 45.3kg 99.3% 0.66%

Dengan keterangan sebagai berikut :

*BB Manual = Pengukuran secara manual *P.K = Persentase Kebenaran

*BB Modul = Pengukuran otomatis *P.S = Persentase Kesalahan

34

4.7. Pengujian Sistem Penampilan Suara

Sistem pengujian penampilan suara (Audio Speaker) akan bekerja dengan program mikrokontroler ATMega328 dengan Arduino untuk menentukan kriteria berat sesuai dengan rumusan yang telah ditentukan. Audio speaker tidak mengeluarkan suara apabila kriteria berat saat ini memasuki kriteria normal. berikut data audio speaker.

Tabel 4.4 Pengujian Data Keseluruhan Penampilan Suara

NO Tampilan LCD Keluaran Audio pada speaker On/Off BMI 1 Dengan keterangan sebagai berikut :

Rumus BMI (Body Mass Index) =𝑴𝐀𝐒𝐒𝐀 (𝐤𝐠)

[𝐓𝐢𝐧𝐠𝐠𝐢 (𝐦)]₂ , dengan kategori berat badan :

Kategori Berat Badan WHO (BMI)

Kurus <18,5

Normal 18,5 – 24,9

Gemuk 25 – 29,9

Obesitas ≥30

4.8. Pengujian Sistem Keseluruhan

Pengujian secara keseluruhan sistem ini bermaksud untuk melihat hasil dari masing-masing subsistem setelah diintegrasikan. Pengujian pada proses ini dilakukan untuk melihat hasil keluaran secara keseluruhan dari sistem yang telah dirancang dan direalisasikan. Hasil pengujian tersebut ditunjukkan dalam tabel berikut

Tabel 4.5 Pengujian Data Keseluruhan

NO Nama Tampilan LCD Kategori Berat Badan

Speaker

Dengan keterangan sebagai berikut :

Rumus BMI (Body Mass Index) =𝑴𝐀𝐒𝐒𝐀 (𝐤𝐠)

[𝐓𝐢𝐧𝐠𝐠𝐢 (𝐦)]₂ , dengan kategori berat badan :

Kategori Berat Badan WHO (BMI)

Kurus <18,5

Normal 18,5 – 24,9

Gemuk 25 – 29,9

Obesitas ≥30

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Dari hasil perancangan alat hingga pengujian dan pembahasan sistem yang telah dilakukan, maka dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Alat ukur digital untuk tinggi badan dan berat badan dengan output suara telah berhasil dirancang dan direalisasikan serta dapat bekerja dengan sangat baik.

Nilai persentase keberhasilan rata-rata pada pengukuran tinggi badan adalah

Nilai persentase keberhasilan rata-rata pada pengukuran tinggi badan adalah

Dokumen terkait