• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.5. Sensor Ultrasonik

Sensor jarak ultrasonik adalah sensor yang menggunakan gelombang ultrasonic untuk mengukur jarak objek dengan meniru yang dilakukan oleh kelelawar maupun lumba – lumba. Gelombang yang dipancarkan berfrekuensi 40KHx. Salah satu jenis sensor ini yang sangat popular adalah HC-SR04, dengan spesifikasi yang diberikan menyatakan bahwa sensor ini mampu mengukur jarak dari 2cm hingga 4m.

Dalam praktik sensor hanya mampu mengukur jarak hingga sekitar 3m atau malah kurang. Jenis lain yang juga bisa digunakan untuk praktik adalah US-015.

Kedua modul tersebut memiliki susunan pin yang sama. masing – masing perlu dihubungkan dengan pin-pin di Arduino dengan ketentuan sebagai berikut : a) VCC dihubungkan ke pin 5V milik Arduino. b) GND dihubungkan ke pin GND milik Arduino. c) Pin Trig dihubungkan ke pin digital milik Arduino, untuk memulai pengiriman signal ke objek yang akan diukur. d) Pin Echo dihubungkan ke pin digital milik Arduino, yang akan menerima signal yang dipantulkan oleh objek yang diukur. Penilitian ini menggunakan sensor ultrasonic HC-SR04. [9]

Sensor ini berfungsi untuk mengukur tinggi badan. Sensor ultrasonic terdiri atas rangkaian pemancar (transmitter) dan rangkaian penerima (receiver). Sinyal ultrasonic yang dikeluarkan akan dipancarkan ke transmitter ultrasonic.Ketika sinyal dipancarkan oleh transmitter, dan mengenai kepala pengguna, maka sinyal akan dipantulkan ke receiver dikirimkan ke arduino untuk diolah dan menghitung jarak terhadap benda di depannya (kepala pengguna).

Gambar 2.7 Sensor Ultrasonik

Modul sensor ultrasonic HC-SR04 dapat mengukur jarak dengan rentang dari mulai 2cm sampai dengan 400cm, dengan nilai akurasi mencapai 3mm. Dalam modul ini terdapat ultrasonik transmitter, ultrasonik receiver dan control circuit.

Berikut ini dasar prinsip kerja dari sensor Ultrasonic HC-SR04 : 1. Menggunakan IO trigger sedikitnya sinyal high selama 10us.

2. Modul HC-SR04 secara otomatis akan mengirimkan 8 kali 40KHz dan mendeteksi apa terdapat signal balik atau tidak.

3. Jika terdapat sinyal balik, maka durasi waktu dari output high adalah waktu dari pengiriman dan penerimaan ultrasonik.

Jarak = (waktu sinyal high) * kecepatan suara (340m/s) / 2.

Berikut spesifikasi sensor Ultrasonik HC-SR04.

Tabel 2.1 Spesifikasi Sensor Ultrasonik HC-SR04

Spesifikasi Keterangan

Input Signal Trigger ious pulsa TTL

Output Signal Echo Sinyal Level TTL

Dimensi 45*20*15mm

12 2.6. Microkontroler ATmega328

Chip ATmega328 adalah chip mikrokontroler 8-bit berbasis AVR-RISC buatan Atmel. Chip ini memiliki 32 KB memori ISP flash dengan kemampuan baca-tulis (read write), 1 KB EEPROM, dan 2 KB SRAM. Dari kapasitas memori Flash nya yang sebesar 32 KB itulah chip ini diberi nama ATmega328. Chip lain yang memiliki memori 8 KB diberi nama ATmega8, dan ATmega16 untuk yang memiliki memori 16 KB. Chip ATmega328 memiliki banyak fasilitas dan kemewahan untuk sebuah chip mikrokontroler. Chip tersebut memiliki 23 jalur general purpose I/O (input/output), 32 buah register, 3 buah timer/counter dengan mode perbandingan, interupt internal dan external, serial programmable USART, 2-wire interface serial, serial port SPI, 6 buah channel 10-bit A/D converter, programmable watchdog timer dengan oscilator internal, dan lima power saving mode.

Chip bekerja pada tegangan antara 1.8V ~ 5.5V. Output komputasi bisa mencapai 1 MIPS per Mhz. Maximum operating frequency adalah 20 Mhz. ATmega328 menjadi cukup populer setelah chip ini dipergunakan dalam banyak board berbasis Arduino. Dengan adanya platform Arduino yang didukung oleh software Arduino IDE, pemrograman chip ATmega328 memang menjadi jauh lebih sederhana dan mudah [10]

2.7. Rumusan Body Mass Index (BMI)

Rumusan Body Mass Index (BMI) merupakan rumusan yang sering digunakan untuk menghitung berat ideal seseorang, selain rumusan BMI rumusan Brosca juga sering digunakan dalam menghitung berat ideal. Rumus Brosca pertama sekali diusulkan dari seorang dokter tentara Perancis bernama Paul Brosca, rumusan tersebut digunakan Paul Brosca untuk menguji kemampuan militer para pemuda dimasanya dan menentukan kriteria berat badan normal, sebagai batas minimal bagi pemuda yang layak dilatih militer. Paul Braca memiliki rumusan berbeda untuk pengukuran berat badan laki-laki dan berat badan perempuan, berikut rumusan berat ideal menurut Paul Brosca : [11]

- Laki-laki = (Tinggi badan – 100) – [(Tinggi badan – 100 x 15%]

- Perempuan = (Tinggi badan – 100) – [(Tinggi badan – 100 x 15%]

Keterbatasan rumusan brosca adalah tidak cocok untuk perempuan dengan tinggi dibawah rata - rata, perempuan dengan tinggi dibawah rata - rata akan terlihat sangat kecil dan kurus, kemudian rumusan Paul Brasca tidak bisa dijadikan sebagai alat untuk diagnosis penyakit atau gangguan kesehatan pada seseorang, karna rumusan brosca hanya dapat memperkirakan berat ideal dengan mengukur tinggi badan saja, itu sebabnya rumusan brosca sudah jarang digunakan untuk menentukan berat ideal seseorang.

Rumusan yang sering digunakan hingga saat ini adalah Body Mass Indeks.

Dalam pengukuran otomatis berat ideal menggunakan rumusan BMI. Body Mass Index (BMI) harus memiliki standart WHO (World Health Organization) yang merupakan organisasi kesehatan dunia yang merupakan salah satu badan PBB yang bertindak sebagai koordinator kesehatan umum internasional dan bermarkas di Jenewa, Swissyayang didirikan pada tanggal 7 April 1948.

Dalam penelitian ini rumusan yang digunakan adalah rumusan BMI standart WHO, Body Mass Index (BMI) atau penyebutan dalam bahasa Indonesia Indeks Masa Tubuh (IMT), berikut rumusan tersebut ditulis dalam rumusan matematis sebagai berikut, [11]

BMI = 𝑀ASSA (kg)

[Tinggi (m)]₂………..(1)

Berat badan harus dalam satuan kilogram dan tinggi badan dalam satuan meter kuadrat. Pengaplikasian rumusan sebagai berikut, misalkan kamu memiliki berat badan 70 kilogram dan tinggi 160 cm (1,60 meter). Kalikan tinggi badan dalam kuadrat: 1,60 x 1,60 = 2,56. Kemudian dibagi angka berat badan dengan hasil kuadrat tinggi badan: 70/2,56 = 23,4. hasil yang didapat merupakan nilai BMI 23,4.

jika dilihat berdasarkan standar WHO, kamu termasuk normal.

Dikutip dari ketentuan range kategori berat badan Joslin Diabetes Center, standart WHO untuk Range berat ideal Boddy Mass Idex (BMI), yang dapat dilihat pada tabel berikut [12]

14 Tabel 2.2 Range Berat Ideal

WHO (BMI) Asia-Pacific (BMI) Kurus <18.5 <18.5

Normal 18.5-24.9 18.5-22.9 Overweight 25-29.9 23-24.9

Obesitas ≥30 ≥25

2.8. KONFIGURASI PIN ATMEGA328

ATMega328 memiliki 28 Pin, yang masing-masing pinnya memiliki fungsi yang berbeda-beda baik sebagai port maupun fungsi yang lainnya. Berikut akan dijelaskan fungsi dari masing-masing kaki ATmega328 yaitu sebagai berikut [13]

a. VCC

Merupakan supply tegangan digital.

b. GND

Merupakan ground untuk semua komponen yang membutuhkan grounding.

c. Port B (PB7…PB0)

Didalam Port B terdapat XTAL1, XTAL2, TOSC1, TOSC2. Jumlah Port B adalah 8 buah pin, mulai dari pin B.0 sampai dengan B.7. Tiap pin dapat digunakan sebagai input maupun output. Port B merupakan sebuah 8-bit bidirectional I/O dengan internal pull-up resistor.Sebagai input, pin-pinyang terdapat pada port B yang secara eksternal diturunkan, maka akan mengeluarkan arus jika pull-up resistor diaktifkan. Khusus PB6 dapatdigunakan sebagai input Kristal (inverting oscillator amplifier) dan input ke rangkaian clock internal, bergantung pada pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk memilih sumber clock. Sedangkan untuk PB7 dapat digunakan sebagai output Kristal (output oscillator amplifier) bergantung pada pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk memilih sumber clock. Jika sumber clock yang dipilih dari oscillator internal, PB7 dan PB6 dapat digunakan sebagai I/O atau jika menggunakan Asyncronous Timer/Counter2 maka PB6 dan PB7 (TOSC2 dan TOSC1) digunakan untuk saluran input timer.

d. Port C (PC5…PC0)

Port C merupakan sebuah 7-bit bi-directional I/O port yang di dalam masing –masingpin terdapat pull-up resistor. Jumlah pin nya hanya 7 buah mulai daripin C.0 sampai dengan pin C.6. Sebagai keluaran/output port C memiliki karakteristik yang sama dalam hal menyerap arus (sink) ataupun mengeluarkan arus (source).

e. RESET/PC6

Jika RSTDISBL Fuse diprogram, maka PC6 akan berfungsi sebagai pin I/O.Pin ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan pin-pin yang terdapatpadaport C lainnya. Namun jika RSTDISBL Fuse tidak diprogram, maka pin iniakan berfungsi sebagai input reset. Dan jika level tegangan yang masuk ke pin ini rendah dan pulsa yang ada lebih pendek dari pulsa minimum, maka akan menghasilkan suatu kondisi reset meskipun clock-nya tidak bekerja.

f. Port D (PD7…PD0)

Port D merupakan 8-bit bi-directional I/O dengan internal pull-up resistor.

Fungsi dari port ini sama dengan port-port yang lain. Hanya saja pada port ini tidak terdapat kegunaan-kegunaan yang lain. Pada port ini hanya berfungsi sebagai masukan dan keluaran saja atau biasa disebut dengan I/O.

g. AVcc

Pin ini berfungsi sebagai supply tegangan untuk ADC. Untuk pin ini harus dihubungkan secara terpisah dengan VCC karena pin ini digunakan untuk analog saja. Bahkan jika ADC pada AVR tidak digunakan tetap saja disarankan untuk menghubungkannya secara terpisah dengan VCC. Jika ADC digunakan, maka AVcc harus dihubungkan ke VCC melalui low pass filter.

h. AREF

Merupakan pin referensi jika menggunakan ADC

Pada AVR status register mengandung beberapa informasi mengenai hasil dari kebanyakan hasil eksekusi instruksi aritmatik. Informasi ini digunakan untuk altering arus program sebagai kegunaan untuk meningkatkan performa pengoperasian. Register ini di-update setelah operasi ALU (Arithmetic Logic

16 Unit) hal tersebut seperti yang tertulis dalam datasheet khususnya pada bagian Instruction Set Reference.

Dalam hal ini untuk beberapa kasus dapat membuang penggunaan kebutuhan instruksi perbandingan yang telah didedikasikan serta dapat menghasilkan peningkatan dalam hal kecepatan dan kode yang lebih sederhana dan singkat.

Register ini tidak secara otomatis tersimpan ketika memasuki sebuah rutin interupsi dan juga ketika menjalankan sebuah perintah setelah kembali dari interupsi. Namun hal tersebut harus dilakukan melalui software.

Konfigurasi Pin Mikrokontroler ATMega328 dapat kita lihat pada Gambar 2.5

Gambar 2.8 Konfigrasi Pin ATMega328 2.9. OUTPUT AUDIO

Arduino dibangun bukan untuk menjadi instrument music elektronik, tetapi alat ini bisa menghasilkan suara melalui perangkat output seperti speaker. Sebuah suara memiliki nada yang berbeda - beda jika getaran diulang berkali - kali. Arduino bisa membuat suara dengan mengendalikan sebuah pengeras suara atau perangkat piezo (transducer keramik kecil yang menghasilkan suara ketika dialiri listrik), mengkonversi getaran elektronik menjadi sinyal speaker yang menggetarkan udara.

Nada (frekuensi) suara ditentukan oleh waktu yang dibutuhkan untuk menggetarkan speaker keluar dan masuk, jumlah waktu terpendek adalah frekuensi yang paling besar. Jangkauan pendengaran manusia adalah sekitar dari 20 hertz (Hz) hingga 20.000 Hz (walaupun bervariasi tiap orang dan perubahan pada usia).

Software Arduino menyertakan sebuah fungsi nada untuk menghasilkan suara.

Fungsi tone menggunakan timer pada hardware. Pada board standar Arduino, hanya

satu nada yang bisa dihasilkan dalam satu waktu. Sketch dimana timer (timer2) dibutuhkan untuk fungsi lain seperti ditunjukkan, bagaimana mengirim sebuah Musical Instrument Digital Interface (MIDI) pada sebuah perangkat MIDI. Peringkat ini menghasilkan suara berkualitas tinggi dalam berbagai jenis instrument dan bisa menghasilkan suara dari banyak instrumen secara terus-menerus. Salah satu sketch pada bab ini juga akan menunjukkan bagaimana membuat pesan MIDI untuk memainkan sebuah skala music.

Output suara (speaker) adalah transduser yang mengubah sinyal elektrik ke frekuensi audio (suara) dengan cara menggetarkan komponennya yang berbentuk membran untuk menggetarkan udara sehingga terjadilah gelombang suara sampai di kendang telinga kita dan dapat kita dengar sebagai suara. Dalam setiap sistem penghasil suara (loud speaker), pengeras suara merupakan juga menentukan kualitas suara di samping juga peralatan pengolah suara sebelumnya yang masih berbentuk listrik dalam rangkaian penguat amplifier.

2.10. DFPLAYER – MINI – MODULE

Dfplayer adalah modul suara / musik Player yang mendukung beberapa Format file suara, salah satunya format .MP3. Bentuk fisik dari DFPlayer mini berbentuk persegi 4(empat) dengan ukuran 20 x 20 mm yang dimana memiliki 16 kaki pin.

Output pada module mp3 mini ini dapat langsung dihubungkan dengan speaker atau amplifier sebagai pengeras suaranya. DFPlayer mini dapat bekerja sendiri (standalone) atau bekerja bersama dengan Arduino melalui koneksi serial dengan computer. Di Dfplayer Mini MP3 Player Untuk Arduino adalah kecil dan rendah.

Harga MP3 modul dengan AN Sederhana Output Langsung ke Speaker. Pada Modul ini dapat digunakan sebagai berdiri sendiri Modul dengan terpasang baterai, Speaker dan Tombol push atau digunakan dalam kombinasi dengan AN UNO Arduino Atau yang lainnya dengan kemampuan RX / TX. Dibawah ini dapat kita lihat dfplayer mini pada Gambar 2.6 [14]

18 Gambar 2.9 DFPLAYER – MINI

Dengan spesifikasi sebagai berikut :

- Kecepatan pengambilan sampel yang didukung (kHz): 8 / 11.025 / 12/16 / 22.05 / 24/32 / 44.1 / 48

- Output 24-bit DAC, dukungan untuk rentang dinamis 90dB, SNR mendukung 85dB

- Dukungan penuh FAT16, sistem file FAT32, dukungan maksimum 32G kartu TF, dukungan 32G disk U, 64M byte NORFLASH

- berbagai mode kontrol, mode kontrol I / O, mode serial, mode kontrol tombol AD

- Fungsi menunggu suara iklan, musik dapat ditangguhkan, ketika iklan selesai dalam musik terus bermain

- Data audio diurutkan berdasarkan folder, mendukung hingga 100 folder, setiap folder dapat menampung hingga 255 lagu

- 30 tingkat volume yang dapat disetel, EQ 6 tingkat disesuaikan.

Untuk menyimpan lagu atau pun suara pada dfplayer – mini beberapa hal – hal yang harus diprhatikan, sebagai berikut :

- Format microsd card tersebut kedalam FAT atau FAT32.

- Buat Folder dengan nama “mp3” untuk peletakan file-file audio .mp3 yang dicopy ke Folder tersebut.

- Rename file audio .mp3 yang dicopykan (5 File) dengan nama 0001.mp3, 0002.mp3, 0003.mp3, 0004.mp3 dan 0005.mp3. Nama File terdiri 4 angka.

Dibawah ini gambar koneksi Serial DFPlayer mini ke Arduino Uno, perhatikan gambar dibawah ini. Terdapat resistor 1KΩ pada kabel TX, yang dimana difungsikan untuk mengurangi noise audio.

Gambar 2.10 DFPLAYER - MINI TERHUBUNG KE ARDUINO Penggunaan PIN Arduino dan DFPlayer sesuai Gambar diatas yaitu :

Pin 5V –> DFPlayer VCC (1)

Pin GND –> DFPlayer GND (7) dan (10)

Pin 9 –> DFPlayer BUSY (16)

Pin10 –> DFPlayer RX (2)

Pin11 –> DFPlayer TX (3)

Penggunaan Speaker dan DFPlayer sesuai gambar adalah :

Speaker (+) –> DFPlayer SPK_1

Speaker (–) –> DFPlayer SPK_2

Tambahkan Push Button pada ProtoBoard, agar anda dapat me RESET atau mengganti nomor lagu dengan cepat. Push Button tersebut memiliki 2(dua) kaki, dimana salah satu kakinya dihubungkan ke IO_2 (Trigger Port 2) atau ke IO_1 (Trigger Port 1) dan kaki lainnya dihubungkan ke GND ( negative) pada Proto Board. Menyiapkan Library DFPlayer Mini dengan koneksi diatas anda dapat langsung mengontrol DFPlayer mini melalui Serial Command. Koneksi Serial DFPlayer mini ke Arduino Uno menggunakan Library resminya yang filenya dapat anda download melalui situs resminya. untuk menambahkan library, berikut langkah – langkah menambahkan Library kedalam Software Arduino :

- Klik menu Sketch à Include Library klik menu Add.ZIP Library.

20 - Carilah file DFPlayer_Mini_mp3.zip yang anda download yang tersimpan pada Folder Download/Compressed, lalu klik. Jika berhasil maka akan diinformasikan bahwa file sudah ditambahkan pada Software Arduino.

Sketch coding diatas akan memainkan semua lagu secara berurutan dengan memanfaatkan pin BUSY pada module DFPlayer.Apabila 1 lagu/suara sudah selesai diputar maka DF player akan masuk ke mode iddle yang menyebabkan pin BUSY(16) akan HIGH dan mentrigger pin A4 dan A5 Arduino dan Arduino pun akan mengirim perintah mp3_next (memutar file berikutnya).Saat mp3 berikutnya sudah ‘play’ maka pin busy kembali ‘LOW’ dan menunggu file selesai diputar untuk HIGH kembali. Penggunaan Push Button dapat anda lakukan jika anda ingin me RESET atau mengganti segera lagu berikutnya.

2.11. LCD TFT Modul 1,8 inch for Arduino

LCD TFT Modul 1,8 inch for Arduino ini adalah modul yang paling umum dan sering digunakan sebagai display unit dan input device pada proyek Arduino. LCD ini disebut display unit karena dapat menampilkan data berupa Text/String, grafik ataupun gambar/Bitmap dalam RGB 65000 color. TFTadalah singkatan atau kepanjangan dari Thin Film Transistor, merupakan jenis layar LCDhandphone atau smartphone yang umum dari tipe lainnya. Selain itu TFTjuga dapat diartikan salah satu tipe layar Liquid CrystalDisplay (LCD) yang datar, di mana tiap - tiap pixel dikontrol oleh satu hingga empat transistor. Teknologi ini menyediakan resolusi terbaik dari teknik panel data. TFT LCDsering disebut juga active - matrix LCD.

Layar ini menampilkan gambar yang kaya warna dan permukaannya sensitif terhadap sentuhan.Berikut Gambar LCD TFT Modul 1,8 inch Gambar 2.6 [15]

Gambar 2.11 LCD TFT 1,8 inch Berikut spesifikasi secara umum dari LCD TFT 1,8 inch :

1. Layar Warna 1,8 inchi, mendukung tampilan warna 65K 2. Resolusi : 128 x 160

3. Color : Yes, 65K RGB Color.

4. IC Driver : SPFD5408

5. Power : 3.3V (built-in 3,3V regulator)

6. Data Interface : 8080 8 data bit with 4 controller bit 7. Touchscreen : 1,8

8. Reset Button Available.

9. Konsumsi Daya Sekitar 90mA 10. Berat produk sekitar 25 gram 11. Driver IC ST7735S

Jenis layar TFT, menawarkan kualitas yang lebih baik, termasuk gambar dan resolusi lebih tinggi jika dibandingkan dengan generasi layar sebelumnya.Berikut penjelasan deskripsi pin pada LCD TFT 1.8inch untuk arduino bisa kita lihat pada Tabel

Tabel 2.3 Deskripsi Pin LCD TFT 1.8inch

Jumlah Label Pin Deskripsi

1 VCC Daya LCD positif (3,3V ~ 5V)

2 GND Kekuatan LCD

3 GND Kekuatan LCD

4 NC Tidak ditentukan, disediakan

5 NC Tidak ditentukan, disediakan

6 NC Tidak ditentukan, disediakan

7 CLK Sinyal clock bus SPI LCD

8 SDA LCD SPI bus menulis sinyal data

9 RS

LCD register/sinyal pemilihan data, Level tinggi: daftar, level rendah: data

10 RST Sinyal reset LCD, reset level rendah

11 CS Sinyal pilih chip LCD, tingkat rendah

memungkinkan

BAB III

PERANCANGAN ALAT

3.1. Diagram Blok Sistem

Diagram blok sistem merupakan pernyataan hubungan yang berurutan dari suatu atau lebih komponen yang memiliki kesatuan kerja tersendiri dan setiap blok komponen mempengaruhi komponen yang lainnya. Diagram blok merupakan salah satu cara yang paling sederhana untuk menjelaskan cara kerja dari suatu sistem.

Dengan diagram blok kita dapat menganalisa cara kerja rangkaian dan merancang hardware yang akan dibuat secara umum.

Adapun diagram blok dari sistem yang dirancang, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 3.1.

3.1.1. Fungsi Setiap Blok

- Power Supply berfungsi sebagai pemberi tegangan (catu daya).

- Sensor Ketinggian / Sensor Ultrasonic SRF04 berfungsi sebagai alat pendeteksi jarak / ketinggian (m)

- Loud Cell (Sensor Berat) berfungsi sebagai alat pengukur berat badan (kg)

- Hx711 berfungsi sebagai Pengkondisi Signal ADC 16 bit Power

- ATMega328 berfungsi sebagai pusat/otak berfungsi sebagai tempat proses pembacaan data yang diterima dari kedua sensor.

- LCD TFT 1.8inch berfungsi sebagai Layar tampilan yang diperintahkan Mikrokontroller ATMega328 untuk mengeluarkan tampilan BB (Berat Badan) dan TB (Tinggi Badan).

- Modul Suara (Speaker) berfungsi sebagai modul audio.

Pada diagram blok diatas, Power Supplay memberikan daya untuk kedua sensor, LCD akan menampilkan tampilan “SILAHKAN NAIK” alat sudah dapat digunakan atau proses pembacaan untuk kedua sensor telah ready. Data masukan dari kedua sensor akan di proses di Mikrokontroler, pada sensor berat badan (Load Cell) data yang masuk akan dikonfersi terlebih dulu oleh HX711 yang sebagai pengkondisi signal ADC 16 bit untuk bisa masuk ke mikrokontroller.

Kemudian Mikrokontroler akan memproses data yang diterima dari kedua sensor kedalam persamaan yang telah ditentukan. Proses selanjutnya, data yang sudah diproses dengan persamaan yang ditentukan hasilnya akan ditampilkan pada LCD TFT 1.8inch untuk arduino. Mikrokontroler juga akan memerintahkan speaker untuk memproses criteria masukan berat ideal, apabila criteria berat masuk kedalam criteria berat ideal, speaker tidak akan mengeluarkan suara untuk tanda apapun.

3.2. Peralatan dan Komponen 3.2.1 Peralatan

- LCD TFT 1.8inch Arduino - Sensor Ultrasonik

- Loadcell - Kabel Pelangi

24

3.3. Rangkaian Sensor Berat Badan (LoadCell)

LoadCell adalah sensor yang digunakan untuk pengukuran berat badan dengan kapasitas 200Kg. Sensor ini memiliki 4 buah kabel yaitu Merah (power suplay+), hitam (ground-), putihdan hijau merupakan data. Load cellpada dasarnya adalah sensor beratterdiri dari 4 buah sensor yang terpasangdengan mode jembatan wheatstone.Keluaran sensor ini sangat kecil sehinggabutuh penguatan untuk bisa dibaca oleharduino megamenjadi nilai berat penggunatimbangan. Rangkaian sensor beratditunjukkan pada gambar 3.2

Gambar 3.2 Rangkaian LoadCell

HX711 adalah modul timbangan yang memiliki prinsip kerja mengkonversi perubahan resistansi yang terbaca dalam perubahan dan mengkonversikannya kedalam besaran tegangan melalui rangkaian yang ada. Modul ini memiliki struktur yang sederhana, mudah digunakan, hasilnya stabil, memiliki sensitivitas tinggi, dan mampu mengukur perubahan dengan cepat. Output akan dikonversi melewati pengkondisian signal ADC 16 bit.

3.4. Rangkaian Sensor Tinggi ( Sensor Ultrasonic)

Sensor Ultrasonic HC-SR04 adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi jarak, sensor ini dapat melakukan pengukuran jarak 3cm sampai 3m dan sangat mudah untuk dihubungkan pada mikrokontroler menggunakan sebuah pin input dan pin output. Bekerja dengan cara memancarkan signal ultrasonic sesaat dan

menghasilkan pulsa output yang sesuai dengan waktu pantul signal ultrasonic sesaat kembali menuju sensor dengan mengukur lebar pulsa pantulan tersebut jarak target didepan sensor dapat diketahui.Jarak yang terdeteksi akan dikonversi menjadi data keluaran pengukuran tinggi, data yang telah dikonversi yang akan diproses pada mikrokontroler ATMega328.

Pada percobaan ini sensor tidak dapat membaca jarak yang dipantulkan pada pantulan rambut manusia, lebih spesifikasinya sensor ultrasonic tidak dapat membaca pantulan cahaya benda hitam, maka dari itu kita memerlukan alat bantu.Alat bantu yang kita gunakan adalah potongan triplek yang sudah dirangkai untuk mempermudah sensor membaca jarak yang akan diukur. Data tersebut merupakan hasil pengurangan jarak sensor dengan batas triplek, dan perlu diketahui batas triplek adalah jarak dasar lantai hingga triplek, tinggi triplek bergantung dengan tinggi seseorang yang akan diukur. Dibawah ini dapat kita lihat rangkaian sensor ultrasonic HC-SR04 pada Gambar 3.3

Gambar 3.3 Rangkaian Sensor Ultrasonic 3.5. Perancangan Rangkaian Power Supplay

Rangkaian Power Supplay dapat kita lihat pada Gambar 3.4

Gambar 3.4 Rancangan Power Supplay

26 Rangkaian ini berfungsi sebagai catu daya, yang akan mensuplay tegangan ke

26 Rangkaian ini berfungsi sebagai catu daya, yang akan mensuplay tegangan ke

Dokumen terkait