• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.5 Manfaat Penelitian

Rancang bangun alat pendeteksi tingkat obesitas dan ditampilkan pada LCD TFT 1,8 inch for arduino. Dapat memberikan solusi untuk :

1. Penggunaan alat timbangan berat bedan dan tinggi badan otomatis dapat mempermudah sipengguna mengetahui secara langsung kategori berat badan saat ini.

2. Penggunaan alat ini juga menampilkan hasil keluaran data kedua sensor pada LCD TFT 1.8inch untuk mempermudah seseorang melihat kedetailan data saat pengukuran tinggi dan berat badan secara otomatis

3. Penggunaan alat ini juga memberikan data pengujian tingkat ketelitian kebenaran data yang diperoleh, sehingga pengguna tidak mempertanyakan kebenaran data dari alat pengukuran otomatis ini.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. ARDUINO UNO

Arduino Uno merupakan perangkat keras (Hardware) pengendali mikro papan - tunggal (single-board) yang bersifat (open – source), diturunkan dari wiring platform, dan dibuat untuk mempermudah penggunaan elektronika dalam berbagai bidang. Perangkat kerasnya memiliki prosesor Atmel AVR dan memakai bahasa pemograman sendiri. Arduino adalah kit Mikrokontroller yang serba bisa dan sangat mudah penggunaannya. Untuk pembuatannya dibutuhkan chip programmer (untuk menanamkan bootloader Arduino pada chip). Arduino merupakan papan tunggal yang bebas dikembangkan dan juga perangkat lunaknya pun dapat kita nikmati secara bebas juga. Disisi perangkat lunak, Arduino dapat dijalankan dimuliplatfrom, yaitu Linux, Windows, atau Mac. Perangkat keras Arduino merupakan mikrokontroller yang berbasiskan AVR dari ATMEL yang didalamnya sudah diberi bootloader dan didalamnya juga sudah terdapat standart pin I/O-nya. Bentuk fisik board Arduino Uno Gambar 2.1 [5]

Gambar 2.1 Board Arduino Uno Adapun spesifikasi dari Arduino UNO adalah sebagai berikut :

a. Mikrokontroller ATMega328P b. Tegangan sumber 5V

c. Input tegangan (direkomendasikan) : 7-12V.

d. Input tegangan (batas) : 6-20V.

e. Pin I/O digital : 14 (6 PWM output) f. Pin digital I/O PWM : 6.

g. Pin input analog : 6

h. Arus DC per pin I/O : 20mA i. Arus DC untuk pin 3,3V : 50mA

j. Flash Memory : 32KB; 0,5KB digunakan untuk bootloader k. SRAM : 2 KB

Berdasarkan gambar serta penjelasan poin-poin di atas, maka dapat dilihat bahwa Arduino UNO memiliki 14 pin digital, 6 pin PWM, 6 pin analog, pin Rx dan Tx yang dapat digunakan untuk menghubungkan Arduino UNO dengan dunia luar. Untuk membuat program pengguna dapat menggunakan software Arduino IDE, sedangkan perangkat lunak yang digunakan untuk simulasi program (sketch) yang telah dibuat di Arduino IDE dapat disimulasikan pada beberapa perangkat lunak berikut ini :

1. Virtual Breadboard 2. UnoArduSim

3. Open Source Arduino Simulator 4. ArduinoSim

5. Simduino

6. Arduino Simulator 7. Emulare

2.2. Sensor Berat Strain Gauge (Loadcell)

Load Cell merupakan sensor timbangan digital yang bekerja secara mekanis yang terdiri dari konduktor, strain gauge, dan Wheatsone bridge. Load Cell menggunakan prinsip kerja yang memanfaatkan strain gauge sebagai pengindra (sensor). Stain Gauge adalah tranduser pasif yang merubah suatu pergeseran mekanis menjadi perubahan tekanan.

Load cell merupakan transduser yang mengubah gaya atau tekanan menjadi keluaran listrik, besarnya output listrik ini berbanding lurus dengan gaya yang

6 diterapkan. Load cell memiliki strain gauge yang berubah bentuk ketika tekanan diberikan padanya. Kemudian strain gauge menghasilkan sinyal listrik pada deformasi. Load cell biasanya terdiri dari empat pengukur regangan dalam konfigurasi jembatan wheatstone. Sensor load cell apabila diberi beban pada inti besi maka nilai resistansi pada strain gauge-nya akan berubah yang dikeluarkan melalui tiga buah kabel, dimana dua kabel sebagai eksitasi dan satu kabelnya lagi sebagai sinyal keluaran ke kontrolnya.

Perubahan ini kemudian diukur dengan jembatan Wheatsone dimana tegangan keluarannya dijadikan referensi beban yang diterima Load Cell. Gambar 2.2 Sensor Load Cell [6]

Gambar 2.2 Sensor Load Cell

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah besaran mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Load Cell terhubung dengan HX711 Load Cel amplifier menggunakan empat kabel, keempat kabel tersebut adalah Merah, hitam, putih, dan hijau/biru, mungkin ada sedikit variasi dalam warna kabel dari modul ke modul, berikut detail koneksi yang terhubung:

- Kawat RED terhubung ke E+

- BLACK Wire terhubung ke E- - Kawat PUTIH terhubung ke A- - GREEN Wire terhubung ke A+

Load cell berisi sebuah pegas (spring) logam mekanik dengan mengaplikasikan beberapa foil metal strain gauges (SG). Strain dari pegas mekanik muncul sebagai pengaruh dari pemberian beban yang kemudian ditransmisikan pada strain gauges. Pengukuran sinyal yang dihasilkan dari perubahan resistansi strain gauge yang linier dengan gaya yang diaplikasikan. Prinsip kerja load cell dihitung dari perubahan resistansi yang terjadi akibat timbulnya sebuah regangan pada foil

metal strain gaugs. Perubahan resistansi diakibatkan oleh pemberian sebuah beban pada sisi yang elastis sehingga mengalami perubahan tekanan sesuai dengan yang dihasilkan oleh strain guge.

Berat dari sebuah objek yang diukur dapat diketahui dengan mengukur besarnya nilai tegangan yang timbul Desain load cell dapat dibedakan menjadi beberapa jenis tergantung output sinyal yang dihasilkan (pneumatic , hydroulic, electric) atau menurut cara mereka mendeteksi massa. Dalam melakukan sebuah pengambilan data yang dihasilkan oleh keluaran load cell dapat dihitung dengan cara merelasikan antara tekanan dengan masa didapat dari persamaan P=F/A dengan F=

m*g sehingga didapat. P = mg/A.

2.3. Modul Hx711

Hx711 merupakan modul timbangan yang memiliki prinsip kerja mengkonversi perubahan resistansi yang terbaca dalam perubahan dan mengkonversinya kedalam besaran tegangan melalui rangkaian yang ada. Modul ini memiliki struktur yang sederhana, mudah digunakan, hasilnya stabil dan reliable, memiliki sensitivitas tinggi, dan mampu mengukur perubahan dengan cepat. Modul Hx711 diperlihatkan pada Gambar 2.3[7]

Gambar 2.3 Modul Hx711

HX711 adalah sebuah komponen terintegrasi dari “AVIA SEMI CONDUCTOR”, HX711 presisi 24-bit analog to digital conventer (ADC) yang didesain untuk sensor timbangan digital dalam industrial control aplikasi yang terkoneksi sensor jembatan. Setelah load cell mengirimkan hasil timbang dari objek kendaraan yang melebihi batas maksimal berat yang berbentuk sinyal analog maka di rubah menjadi bentuk sinyal digital. Pin DOUT dan PD_SCK mendapat inputan dari

8 load cell dimana weight sensor module akan merubah dari sinyal analog menjadi sinyal digital dengan bentuk seperti getaran pulsa pulsa 1, 2 dan seterusnya.

Modul sensor berat HX711 memiliki chip HX711, yang merupakan converter A/D 24 presisi tinggi (konverter analog ke digital). HX711 memiliki dua saluran input analog dan kami bisa mendapatkan hingga 128 dengan memprogram saluran ini, Jadi modul HX711 menguatkan output listrik yang rendah dari Load Cell dan kemudian sinyal diperbesar dan dikonversi secara digital, sinyal ini lah yang akan diproses/dimasukkan kedalam Mikrokontroler ATMega328 berbasis arduino

2.4. LOAD CELL 3 WIRE

Load cell 3 wire adalah jenis spesifikasi loadcell yang digunakan pada rangkaian sensor pengukur berat badan otomatis ini, Penguat sel beban HX711 digunakan untuk mendapatkan data yang terukur dari sel beban dan pengukur regangan. Panduan Hookup ini akan menunjukkan kepada anda bagaimana memulai dengan amplifier ini menggunakan beberapa sel beban yang kami bawa di SparkFun.

Untuk panduan pemasangan sederhana ini, kita hanya akan menghubungkan sel beban dengan amplifier HX711, dan menunjukkan bagaimana Anda akan menghubungkan empat sensor beban dengan papan kombinator dan amplifier HX711.

Jika Anda berencana menggunakan sensor beban anda harus mendapatkan atau membeli empat unit. Strain gauges adalah dua foil atau kawat logam terorganisir yang diatur sedemikian rupa sehingga resistansi berubah ketika dikompresi atau diregangkan.Ketika strain gauge ditempatkan pada sesuatu (biasanya bersifat logam) resistansi berubah berdasarkan stres yang dialami oleh sesuatu itu. Ketika pengukur regangan tunggal dihubungkan ke sel logam, kami menyebutnya sensor beban , yang memiliki tiga kabel output. Load cell biasanya memiliki empat pengukur regangan yang terhubung dalam formasi jembatan wheatstone, yang memiliki empat kabel keluaran. Sel beban pengukur strain tunggal (yaitu pengukur beban) adalah merupakan sensor yang digunakan pada timbangan berat otomatis, berikut gambar sensor beban pengukur strain tunggal. [8]

Gambar 2.4 Sensor Beban pengukur Strain Tunggal

yang disusun dalam konfigurasi jembatan wheatstone. Konfigurasi ini juga dimungkinkan dengan empat sel tipe tombol muat. dibawah ini gambar sensor disusun dengan menggunakan sistem jembatan wheatstone

Gambar 2.5 Sensor strain tunggal

HX711 Load Cell Amplifier menerima lima kabel dari load cell. Pin-pin ini berlabel warna; MERAH, BLK, WHT, GRN, dan YLW. Warna-warna ini sesuai dengan pengkodean warna konvensional sel beban, di mana kabel merah, hitam, hijau dan putih berasal dari strain gauge pada load cell dan kuning adalah kawat ground opsional yang tidak terhubung ke strain gauge tetapi ada di sana untuk arde kecil apa pun di luar EMI (interferensi elektromagnetik).

Secara umum, setiap sel beban memiliki empat alat pengukur regangan yang terhubung dalam formasi jembatan wheatstone, seperti yang ditunjuukkan pada Gambar 2.6

10 Gambar 2.6 Konfigurasi jembatan Wheatstone

Setelah load cell dihubungkan ke amplifier, Anda dapat menghubungkan VDD, VCC, DAT, CLK, dan GND kemikrokontroler seperti RedBoard atau Arduino board.

Catatan: VCC adalah tegangan analog untuk memberi daya pada sel beban. VDD adalah tegangan suplai digital yang digunakan untuk mengatur level logika.TIP PRO: Dalam banyak kasus, Anda bisa menyingkat VCC dan VDD bersama-sama. Jika mikrokontroler Anda menggunakan logika 3.3V, Anda harus menghubungkan VCC ke 5V dan VDD ke 3.3V.Kode contoh memiliki DAT dan CLK masing-masing terhubung ke pin 3 dan 2 , tetapi ini mudah diubah dalam kode.Setiap pin GPIO akan bekerja untuk keduanya. Maka VCC dan VDD hanya perlu dihubungkan ke 2.7-5V dan GND untuk terhubung ke mikrokontroler ATMega328.

2.5. Sensor Ultrasonik

Sensor jarak ultrasonik adalah sensor yang menggunakan gelombang ultrasonic untuk mengukur jarak objek dengan meniru yang dilakukan oleh kelelawar maupun lumba – lumba. Gelombang yang dipancarkan berfrekuensi 40KHx. Salah satu jenis sensor ini yang sangat popular adalah HC-SR04, dengan spesifikasi yang diberikan menyatakan bahwa sensor ini mampu mengukur jarak dari 2cm hingga 4m.

Dalam praktik sensor hanya mampu mengukur jarak hingga sekitar 3m atau malah kurang. Jenis lain yang juga bisa digunakan untuk praktik adalah US-015.

Kedua modul tersebut memiliki susunan pin yang sama. masing – masing perlu dihubungkan dengan pin-pin di Arduino dengan ketentuan sebagai berikut : a) VCC dihubungkan ke pin 5V milik Arduino. b) GND dihubungkan ke pin GND milik Arduino. c) Pin Trig dihubungkan ke pin digital milik Arduino, untuk memulai pengiriman signal ke objek yang akan diukur. d) Pin Echo dihubungkan ke pin digital milik Arduino, yang akan menerima signal yang dipantulkan oleh objek yang diukur. Penilitian ini menggunakan sensor ultrasonic HC-SR04. [9]

Sensor ini berfungsi untuk mengukur tinggi badan. Sensor ultrasonic terdiri atas rangkaian pemancar (transmitter) dan rangkaian penerima (receiver). Sinyal ultrasonic yang dikeluarkan akan dipancarkan ke transmitter ultrasonic.Ketika sinyal dipancarkan oleh transmitter, dan mengenai kepala pengguna, maka sinyal akan dipantulkan ke receiver dikirimkan ke arduino untuk diolah dan menghitung jarak terhadap benda di depannya (kepala pengguna).

Gambar 2.7 Sensor Ultrasonik

Modul sensor ultrasonic HC-SR04 dapat mengukur jarak dengan rentang dari mulai 2cm sampai dengan 400cm, dengan nilai akurasi mencapai 3mm. Dalam modul ini terdapat ultrasonik transmitter, ultrasonik receiver dan control circuit.

Berikut ini dasar prinsip kerja dari sensor Ultrasonic HC-SR04 : 1. Menggunakan IO trigger sedikitnya sinyal high selama 10us.

2. Modul HC-SR04 secara otomatis akan mengirimkan 8 kali 40KHz dan mendeteksi apa terdapat signal balik atau tidak.

3. Jika terdapat sinyal balik, maka durasi waktu dari output high adalah waktu dari pengiriman dan penerimaan ultrasonik.

Jarak = (waktu sinyal high) * kecepatan suara (340m/s) / 2.

Berikut spesifikasi sensor Ultrasonik HC-SR04.

Tabel 2.1 Spesifikasi Sensor Ultrasonik HC-SR04

Spesifikasi Keterangan

Input Signal Trigger ious pulsa TTL

Output Signal Echo Sinyal Level TTL

Dimensi 45*20*15mm

12 2.6. Microkontroler ATmega328

Chip ATmega328 adalah chip mikrokontroler 8-bit berbasis AVR-RISC buatan Atmel. Chip ini memiliki 32 KB memori ISP flash dengan kemampuan baca-tulis (read write), 1 KB EEPROM, dan 2 KB SRAM. Dari kapasitas memori Flash nya yang sebesar 32 KB itulah chip ini diberi nama ATmega328. Chip lain yang memiliki memori 8 KB diberi nama ATmega8, dan ATmega16 untuk yang memiliki memori 16 KB. Chip ATmega328 memiliki banyak fasilitas dan kemewahan untuk sebuah chip mikrokontroler. Chip tersebut memiliki 23 jalur general purpose I/O (input/output), 32 buah register, 3 buah timer/counter dengan mode perbandingan, interupt internal dan external, serial programmable USART, 2-wire interface serial, serial port SPI, 6 buah channel 10-bit A/D converter, programmable watchdog timer dengan oscilator internal, dan lima power saving mode.

Chip bekerja pada tegangan antara 1.8V ~ 5.5V. Output komputasi bisa mencapai 1 MIPS per Mhz. Maximum operating frequency adalah 20 Mhz. ATmega328 menjadi cukup populer setelah chip ini dipergunakan dalam banyak board berbasis Arduino. Dengan adanya platform Arduino yang didukung oleh software Arduino IDE, pemrograman chip ATmega328 memang menjadi jauh lebih sederhana dan mudah [10]

2.7. Rumusan Body Mass Index (BMI)

Rumusan Body Mass Index (BMI) merupakan rumusan yang sering digunakan untuk menghitung berat ideal seseorang, selain rumusan BMI rumusan Brosca juga sering digunakan dalam menghitung berat ideal. Rumus Brosca pertama sekali diusulkan dari seorang dokter tentara Perancis bernama Paul Brosca, rumusan tersebut digunakan Paul Brosca untuk menguji kemampuan militer para pemuda dimasanya dan menentukan kriteria berat badan normal, sebagai batas minimal bagi pemuda yang layak dilatih militer. Paul Braca memiliki rumusan berbeda untuk pengukuran berat badan laki-laki dan berat badan perempuan, berikut rumusan berat ideal menurut Paul Brosca : [11]

- Laki-laki = (Tinggi badan – 100) – [(Tinggi badan – 100 x 15%]

- Perempuan = (Tinggi badan – 100) – [(Tinggi badan – 100 x 15%]

Keterbatasan rumusan brosca adalah tidak cocok untuk perempuan dengan tinggi dibawah rata - rata, perempuan dengan tinggi dibawah rata - rata akan terlihat sangat kecil dan kurus, kemudian rumusan Paul Brasca tidak bisa dijadikan sebagai alat untuk diagnosis penyakit atau gangguan kesehatan pada seseorang, karna rumusan brosca hanya dapat memperkirakan berat ideal dengan mengukur tinggi badan saja, itu sebabnya rumusan brosca sudah jarang digunakan untuk menentukan berat ideal seseorang.

Rumusan yang sering digunakan hingga saat ini adalah Body Mass Indeks.

Dalam pengukuran otomatis berat ideal menggunakan rumusan BMI. Body Mass Index (BMI) harus memiliki standart WHO (World Health Organization) yang merupakan organisasi kesehatan dunia yang merupakan salah satu badan PBB yang bertindak sebagai koordinator kesehatan umum internasional dan bermarkas di Jenewa, Swissyayang didirikan pada tanggal 7 April 1948.

Dalam penelitian ini rumusan yang digunakan adalah rumusan BMI standart WHO, Body Mass Index (BMI) atau penyebutan dalam bahasa Indonesia Indeks Masa Tubuh (IMT), berikut rumusan tersebut ditulis dalam rumusan matematis sebagai berikut, [11]

BMI = 𝑀ASSA (kg)

[Tinggi (m)]₂………..(1)

Berat badan harus dalam satuan kilogram dan tinggi badan dalam satuan meter kuadrat. Pengaplikasian rumusan sebagai berikut, misalkan kamu memiliki berat badan 70 kilogram dan tinggi 160 cm (1,60 meter). Kalikan tinggi badan dalam kuadrat: 1,60 x 1,60 = 2,56. Kemudian dibagi angka berat badan dengan hasil kuadrat tinggi badan: 70/2,56 = 23,4. hasil yang didapat merupakan nilai BMI 23,4.

jika dilihat berdasarkan standar WHO, kamu termasuk normal.

Dikutip dari ketentuan range kategori berat badan Joslin Diabetes Center, standart WHO untuk Range berat ideal Boddy Mass Idex (BMI), yang dapat dilihat pada tabel berikut [12]

14 Tabel 2.2 Range Berat Ideal

WHO (BMI) Asia-Pacific (BMI) Kurus <18.5 <18.5

Normal 18.5-24.9 18.5-22.9 Overweight 25-29.9 23-24.9

Obesitas ≥30 ≥25

2.8. KONFIGURASI PIN ATMEGA328

ATMega328 memiliki 28 Pin, yang masing-masing pinnya memiliki fungsi yang berbeda-beda baik sebagai port maupun fungsi yang lainnya. Berikut akan dijelaskan fungsi dari masing-masing kaki ATmega328 yaitu sebagai berikut [13]

a. VCC

Merupakan supply tegangan digital.

b. GND

Merupakan ground untuk semua komponen yang membutuhkan grounding.

c. Port B (PB7…PB0)

Didalam Port B terdapat XTAL1, XTAL2, TOSC1, TOSC2. Jumlah Port B adalah 8 buah pin, mulai dari pin B.0 sampai dengan B.7. Tiap pin dapat digunakan sebagai input maupun output. Port B merupakan sebuah 8-bit bidirectional I/O dengan internal pull-up resistor.Sebagai input, pin-pinyang terdapat pada port B yang secara eksternal diturunkan, maka akan mengeluarkan arus jika pull-up resistor diaktifkan. Khusus PB6 dapatdigunakan sebagai input Kristal (inverting oscillator amplifier) dan input ke rangkaian clock internal, bergantung pada pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk memilih sumber clock. Sedangkan untuk PB7 dapat digunakan sebagai output Kristal (output oscillator amplifier) bergantung pada pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk memilih sumber clock. Jika sumber clock yang dipilih dari oscillator internal, PB7 dan PB6 dapat digunakan sebagai I/O atau jika menggunakan Asyncronous Timer/Counter2 maka PB6 dan PB7 (TOSC2 dan TOSC1) digunakan untuk saluran input timer.

d. Port C (PC5…PC0)

Port C merupakan sebuah 7-bit bi-directional I/O port yang di dalam masing –masingpin terdapat pull-up resistor. Jumlah pin nya hanya 7 buah mulai daripin C.0 sampai dengan pin C.6. Sebagai keluaran/output port C memiliki karakteristik yang sama dalam hal menyerap arus (sink) ataupun mengeluarkan arus (source).

e. RESET/PC6

Jika RSTDISBL Fuse diprogram, maka PC6 akan berfungsi sebagai pin I/O.Pin ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan pin-pin yang terdapatpadaport C lainnya. Namun jika RSTDISBL Fuse tidak diprogram, maka pin iniakan berfungsi sebagai input reset. Dan jika level tegangan yang masuk ke pin ini rendah dan pulsa yang ada lebih pendek dari pulsa minimum, maka akan menghasilkan suatu kondisi reset meskipun clock-nya tidak bekerja.

f. Port D (PD7…PD0)

Port D merupakan 8-bit bi-directional I/O dengan internal pull-up resistor.

Fungsi dari port ini sama dengan port-port yang lain. Hanya saja pada port ini tidak terdapat kegunaan-kegunaan yang lain. Pada port ini hanya berfungsi sebagai masukan dan keluaran saja atau biasa disebut dengan I/O.

g. AVcc

Pin ini berfungsi sebagai supply tegangan untuk ADC. Untuk pin ini harus dihubungkan secara terpisah dengan VCC karena pin ini digunakan untuk analog saja. Bahkan jika ADC pada AVR tidak digunakan tetap saja disarankan untuk menghubungkannya secara terpisah dengan VCC. Jika ADC digunakan, maka AVcc harus dihubungkan ke VCC melalui low pass filter.

h. AREF

Merupakan pin referensi jika menggunakan ADC

Pada AVR status register mengandung beberapa informasi mengenai hasil dari kebanyakan hasil eksekusi instruksi aritmatik. Informasi ini digunakan untuk altering arus program sebagai kegunaan untuk meningkatkan performa pengoperasian. Register ini di-update setelah operasi ALU (Arithmetic Logic

16 Unit) hal tersebut seperti yang tertulis dalam datasheet khususnya pada bagian Instruction Set Reference.

Dalam hal ini untuk beberapa kasus dapat membuang penggunaan kebutuhan instruksi perbandingan yang telah didedikasikan serta dapat menghasilkan peningkatan dalam hal kecepatan dan kode yang lebih sederhana dan singkat.

Register ini tidak secara otomatis tersimpan ketika memasuki sebuah rutin interupsi dan juga ketika menjalankan sebuah perintah setelah kembali dari interupsi. Namun hal tersebut harus dilakukan melalui software.

Konfigurasi Pin Mikrokontroler ATMega328 dapat kita lihat pada Gambar 2.5

Gambar 2.8 Konfigrasi Pin ATMega328 2.9. OUTPUT AUDIO

Arduino dibangun bukan untuk menjadi instrument music elektronik, tetapi alat ini bisa menghasilkan suara melalui perangkat output seperti speaker. Sebuah suara memiliki nada yang berbeda - beda jika getaran diulang berkali - kali. Arduino bisa membuat suara dengan mengendalikan sebuah pengeras suara atau perangkat piezo (transducer keramik kecil yang menghasilkan suara ketika dialiri listrik), mengkonversi getaran elektronik menjadi sinyal speaker yang menggetarkan udara.

Nada (frekuensi) suara ditentukan oleh waktu yang dibutuhkan untuk menggetarkan speaker keluar dan masuk, jumlah waktu terpendek adalah frekuensi yang paling besar. Jangkauan pendengaran manusia adalah sekitar dari 20 hertz (Hz) hingga 20.000 Hz (walaupun bervariasi tiap orang dan perubahan pada usia).

Software Arduino menyertakan sebuah fungsi nada untuk menghasilkan suara.

Fungsi tone menggunakan timer pada hardware. Pada board standar Arduino, hanya

satu nada yang bisa dihasilkan dalam satu waktu. Sketch dimana timer (timer2) dibutuhkan untuk fungsi lain seperti ditunjukkan, bagaimana mengirim sebuah Musical Instrument Digital Interface (MIDI) pada sebuah perangkat MIDI. Peringkat ini menghasilkan suara berkualitas tinggi dalam berbagai jenis instrument dan bisa menghasilkan suara dari banyak instrumen secara terus-menerus. Salah satu sketch pada bab ini juga akan menunjukkan bagaimana membuat pesan MIDI untuk memainkan sebuah skala music.

Output suara (speaker) adalah transduser yang mengubah sinyal elektrik ke frekuensi audio (suara) dengan cara menggetarkan komponennya yang berbentuk membran untuk menggetarkan udara sehingga terjadilah gelombang suara sampai di kendang telinga kita dan dapat kita dengar sebagai suara. Dalam setiap sistem penghasil suara (loud speaker), pengeras suara merupakan juga menentukan kualitas suara di samping juga peralatan pengolah suara sebelumnya yang masih berbentuk listrik dalam rangkaian penguat amplifier.

2.10. DFPLAYER – MINI – MODULE

Dfplayer adalah modul suara / musik Player yang mendukung beberapa Format file suara, salah satunya format .MP3. Bentuk fisik dari DFPlayer mini berbentuk persegi 4(empat) dengan ukuran 20 x 20 mm yang dimana memiliki 16 kaki pin.

Output pada module mp3 mini ini dapat langsung dihubungkan dengan speaker atau amplifier sebagai pengeras suaranya. DFPlayer mini dapat bekerja sendiri (standalone) atau bekerja bersama dengan Arduino melalui koneksi serial dengan computer. Di Dfplayer Mini MP3 Player Untuk Arduino adalah kecil dan rendah.

Harga MP3 modul dengan AN Sederhana Output Langsung ke Speaker. Pada Modul ini dapat digunakan sebagai berdiri sendiri Modul dengan terpasang baterai, Speaker

Harga MP3 modul dengan AN Sederhana Output Langsung ke Speaker. Pada Modul ini dapat digunakan sebagai berdiri sendiri Modul dengan terpasang baterai, Speaker

Dokumen terkait