BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.11. LCD TFT Modul 1,8 inch for Arduino
LCD TFT Modul 1,8 inch for Arduino ini adalah modul yang paling umum dan sering digunakan sebagai display unit dan input device pada proyek Arduino. LCD ini disebut display unit karena dapat menampilkan data berupa Text/String, grafik ataupun gambar/Bitmap dalam RGB 65000 color. TFTadalah singkatan atau kepanjangan dari Thin Film Transistor, merupakan jenis layar LCDhandphone atau smartphone yang umum dari tipe lainnya. Selain itu TFTjuga dapat diartikan salah satu tipe layar Liquid CrystalDisplay (LCD) yang datar, di mana tiap - tiap pixel dikontrol oleh satu hingga empat transistor. Teknologi ini menyediakan resolusi terbaik dari teknik panel data. TFT LCDsering disebut juga active - matrix LCD.
Layar ini menampilkan gambar yang kaya warna dan permukaannya sensitif terhadap sentuhan.Berikut Gambar LCD TFT Modul 1,8 inch Gambar 2.6 [15]
Gambar 2.11 LCD TFT 1,8 inch Berikut spesifikasi secara umum dari LCD TFT 1,8 inch :
1. Layar Warna 1,8 inchi, mendukung tampilan warna 65K 2. Resolusi : 128 x 160
3. Color : Yes, 65K RGB Color.
4. IC Driver : SPFD5408
5. Power : 3.3V (built-in 3,3V regulator)
6. Data Interface : 8080 8 data bit with 4 controller bit 7. Touchscreen : 1,8
8. Reset Button Available.
9. Konsumsi Daya Sekitar 90mA 10. Berat produk sekitar 25 gram 11. Driver IC ST7735S
Jenis layar TFT, menawarkan kualitas yang lebih baik, termasuk gambar dan resolusi lebih tinggi jika dibandingkan dengan generasi layar sebelumnya.Berikut penjelasan deskripsi pin pada LCD TFT 1.8inch untuk arduino bisa kita lihat pada Tabel
Tabel 2.3 Deskripsi Pin LCD TFT 1.8inch
Jumlah Label Pin Deskripsi
1 VCC Daya LCD positif (3,3V ~ 5V)
2 GND Kekuatan LCD
3 GND Kekuatan LCD
4 NC Tidak ditentukan, disediakan
5 NC Tidak ditentukan, disediakan
6 NC Tidak ditentukan, disediakan
7 CLK Sinyal clock bus SPI LCD
8 SDA LCD SPI bus menulis sinyal data
9 RS
LCD register/sinyal pemilihan data, Level tinggi: daftar, level rendah: data
10 RST Sinyal reset LCD, reset level rendah
11 CS Sinyal pilih chip LCD, tingkat rendah
memungkinkan
BAB III
PERANCANGAN ALAT
3.1. Diagram Blok SistemDiagram blok sistem merupakan pernyataan hubungan yang berurutan dari suatu atau lebih komponen yang memiliki kesatuan kerja tersendiri dan setiap blok komponen mempengaruhi komponen yang lainnya. Diagram blok merupakan salah satu cara yang paling sederhana untuk menjelaskan cara kerja dari suatu sistem.
Dengan diagram blok kita dapat menganalisa cara kerja rangkaian dan merancang hardware yang akan dibuat secara umum.
Adapun diagram blok dari sistem yang dirancang, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 3.1.
3.1.1. Fungsi Setiap Blok
- Power Supply berfungsi sebagai pemberi tegangan (catu daya).
- Sensor Ketinggian / Sensor Ultrasonic SRF04 berfungsi sebagai alat pendeteksi jarak / ketinggian (m)
- Loud Cell (Sensor Berat) berfungsi sebagai alat pengukur berat badan (kg)
- Hx711 berfungsi sebagai Pengkondisi Signal ADC 16 bit Power
- ATMega328 berfungsi sebagai pusat/otak berfungsi sebagai tempat proses pembacaan data yang diterima dari kedua sensor.
- LCD TFT 1.8inch berfungsi sebagai Layar tampilan yang diperintahkan Mikrokontroller ATMega328 untuk mengeluarkan tampilan BB (Berat Badan) dan TB (Tinggi Badan).
- Modul Suara (Speaker) berfungsi sebagai modul audio.
Pada diagram blok diatas, Power Supplay memberikan daya untuk kedua sensor, LCD akan menampilkan tampilan “SILAHKAN NAIK” alat sudah dapat digunakan atau proses pembacaan untuk kedua sensor telah ready. Data masukan dari kedua sensor akan di proses di Mikrokontroler, pada sensor berat badan (Load Cell) data yang masuk akan dikonfersi terlebih dulu oleh HX711 yang sebagai pengkondisi signal ADC 16 bit untuk bisa masuk ke mikrokontroller.
Kemudian Mikrokontroler akan memproses data yang diterima dari kedua sensor kedalam persamaan yang telah ditentukan. Proses selanjutnya, data yang sudah diproses dengan persamaan yang ditentukan hasilnya akan ditampilkan pada LCD TFT 1.8inch untuk arduino. Mikrokontroler juga akan memerintahkan speaker untuk memproses criteria masukan berat ideal, apabila criteria berat masuk kedalam criteria berat ideal, speaker tidak akan mengeluarkan suara untuk tanda apapun.
3.2. Peralatan dan Komponen 3.2.1 Peralatan
- LCD TFT 1.8inch Arduino - Sensor Ultrasonik
- Loadcell - Kabel Pelangi
24
3.3. Rangkaian Sensor Berat Badan (LoadCell)
LoadCell adalah sensor yang digunakan untuk pengukuran berat badan dengan kapasitas 200Kg. Sensor ini memiliki 4 buah kabel yaitu Merah (power suplay+), hitam (ground-), putihdan hijau merupakan data. Load cellpada dasarnya adalah sensor beratterdiri dari 4 buah sensor yang terpasangdengan mode jembatan wheatstone.Keluaran sensor ini sangat kecil sehinggabutuh penguatan untuk bisa dibaca oleharduino megamenjadi nilai berat penggunatimbangan. Rangkaian sensor beratditunjukkan pada gambar 3.2
Gambar 3.2 Rangkaian LoadCell
HX711 adalah modul timbangan yang memiliki prinsip kerja mengkonversi perubahan resistansi yang terbaca dalam perubahan dan mengkonversikannya kedalam besaran tegangan melalui rangkaian yang ada. Modul ini memiliki struktur yang sederhana, mudah digunakan, hasilnya stabil, memiliki sensitivitas tinggi, dan mampu mengukur perubahan dengan cepat. Output akan dikonversi melewati pengkondisian signal ADC 16 bit.
3.4. Rangkaian Sensor Tinggi ( Sensor Ultrasonic)
Sensor Ultrasonic HC-SR04 adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi jarak, sensor ini dapat melakukan pengukuran jarak 3cm sampai 3m dan sangat mudah untuk dihubungkan pada mikrokontroler menggunakan sebuah pin input dan pin output. Bekerja dengan cara memancarkan signal ultrasonic sesaat dan
menghasilkan pulsa output yang sesuai dengan waktu pantul signal ultrasonic sesaat kembali menuju sensor dengan mengukur lebar pulsa pantulan tersebut jarak target didepan sensor dapat diketahui.Jarak yang terdeteksi akan dikonversi menjadi data keluaran pengukuran tinggi, data yang telah dikonversi yang akan diproses pada mikrokontroler ATMega328.
Pada percobaan ini sensor tidak dapat membaca jarak yang dipantulkan pada pantulan rambut manusia, lebih spesifikasinya sensor ultrasonic tidak dapat membaca pantulan cahaya benda hitam, maka dari itu kita memerlukan alat bantu.Alat bantu yang kita gunakan adalah potongan triplek yang sudah dirangkai untuk mempermudah sensor membaca jarak yang akan diukur. Data tersebut merupakan hasil pengurangan jarak sensor dengan batas triplek, dan perlu diketahui batas triplek adalah jarak dasar lantai hingga triplek, tinggi triplek bergantung dengan tinggi seseorang yang akan diukur. Dibawah ini dapat kita lihat rangkaian sensor ultrasonic HC-SR04 pada Gambar 3.3
Gambar 3.3 Rangkaian Sensor Ultrasonic 3.5. Perancangan Rangkaian Power Supplay
Rangkaian Power Supplay dapat kita lihat pada Gambar 3.4
Gambar 3.4 Rancangan Power Supplay
26 Rangkaian ini berfungsi sebagai catu daya, yang akan mensuplay tegangan ke seluruh rangkaian yang ada. Rangkaian PSA yang dibuat terdiri dari dua keluaran, yaitu, 5volt dan 12volt.
3.6. Rangkaian LCD TFT 1.8 inch untuk Arduino
LCD TFT 1.8inch untuk arduino adalah LCD yang memiliki layar warna 1.8inci, untuk mendukung tampilan warna 65K, yang menampilkan kaya akan warna. Resolusi 128 x 160, tampilan jernih. Menggunakan bus serial SPI, dengan slot kartu SD untuk ekspansi fungsi yang nyaman. Standard proses militer, pekerjaan stabil jangka panjang, dan menyediakan pustaka dasar dan program sampel kaya untuk platform Arduino, C51, dan STM32.
Terdiri dari 2 Led putih sebagai lampu latar, Area aktif 28.03x35.04(mm), modul ukuran PCB 38.30x62.48(mm), suhu operasional -10°C ~ 60°C, Suhu Penyimpanan -20°C ~ 70°C, Tegangan operasi 5V / 3.3V, komsumsi daya sekitar 90mWatt, dan berat LCD TFT 1.8inch sekitar 25 gram. Rangkaian LCD TFT 1.8inch dapat kita lihat pada Gambar 3.5 berikut
Gambar 3.5 Rangkaian LCD TFT 1.8inch
3.7. Rangkaian Lengkap
Berdasarkan uraian-uraian rangkaian yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, maka dibuat rangkaian lengkap dari peralatan. Adapun rangkaian lengkap dari perancangan sistem ini dapat dilihat pada gambar 3.6 berikut
Gambar 3.6 Rangkaian Lengkap
28
3.8. Flowchart Sistem
Gambar 3.7 Flowchart Sistem
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengujian Rangkaian Power Supplay
Voltage regulator IC adalah IC yang digunakan untuk mengatur tegangan IC 7805 adalah Regulator 5V, voltage yang membatasi output tegangan 5V dan menarik 5V diatur power supply. Pengujian rangkaian regulator ini biasanya menggunakan volt meter, rangkaian IC 7805 ini akan mengeluarkan tegangan 5 volt dengan inputan 12 volt. Dibawah ini merupakan gambar hasil pengujian dari PowerSupplay
Gambar 4.1 Pengujian PowerSupplay 4.2. Pengujian Mikrokontroler
Tujuan pengujian mikrokontroler untuk mengetahui kondisi mokrokontroler dalam keadaan baik atau tidak. Pengujian dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan cara readsignature dan memprogram langsung. Untuk menguji dengan readsignature yaitu hanya dengan mengklik read (RD) Gambar 4.2 gambar pengujian Mikrokonroler.
30 Gambar 4.2 Pengujian Mikrokonttroler
4.3. Pengujian LCD TFT 1.8inch
Rangkaian LCD dihubungkan ke PB0 sampai PB5, diproses pada Mikrokontroler ATMega328 dengan masukan program sebagai berikut :
#include <Adafruit_GFX.h>
#include <Adafruit_ST7735.h>
#include <Adafruit_ST7789.h>
#include <SPI.h>
#define TFT_CS 10
#define TFT_RST 9
#define TFT_DC 8
Adafruit_ST7735 tft = Adafruit_ST7735(TFT_CS, TFT_DC, TFT_RST);
float p = 3.1415926;
void setup(void) { Serial.begin(9600);
Serial.print("Hello Word");
tft.initR(INITR_BLACKTAB);
}
void loop() {
tft.invertDisplay(true);
delay(500);
tft.invertDisplay(false);
delay(500);
}
Program diatas akan menampilkan tampilan “Hello Word” dan lcd sudah terhubung ke arduino Mikokontroler ATMega328, Dibawah ini tampilan LCD TFT 1.8inch sudah terhubung
Gambar 4.3 LCD TFT terhubung 4.4. Pengujian Ketelitian
Berikut pengujian ketelitian alat yang direalisasikan. Setelah diperoleh data dari pengujian, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa data tersebut dan melakukan perhitungan analisis nilai persentase (%) keberhasilan dan persentase (%) kesalahan (error) pada alat ukur tinggi dan berat badan tersebut. Rumus-rumus pencarian persentase kesalahan dan keberhasilan adalah berdasarkan rumusan persentase, berikut persentase pengujian ketelitian :
Persentase Keberhasilan :Terbaca
Aktual x 100%
Persentase Kesalahan :Aktual−Terbaca
Aktual x 100%
Persentase Kesalahan = 100% - Persentase Keberhasilan
32 Rata-rata = n
N x 100%
Berdasarkan pencarian persentase error dan keberhasilan maka range persentase dan kriteria kualitatif dapat ditetapkan pada Tabel [16]
Tabel 4.1 Tabel Persentase ketelitian
Skor dalam persentase Kriteria
80% < persentase ≤ 100% Sangat Baik
60% < persentase ≤ 80% Baik
40% < persentase ≤ 60% Cukup Baik
20% < persentase ≤ 40% Kurang Baik
O% < persentase ≤ 20% Tidak Baik
4.5. Pengujian Sistem Pengukuran Tinggi Badan
Pengujian data pengukuran tinggi badan otomatis dengan pengukuran tinggi badan manual yang kemudian dibuktikan pada rumusan persentase tingkat ketelitian yang telah ditentukan, data akan ditampilkan dalam tabel 4.2
Tabel 4.2 Tabel Pengujian Tinggi Badan
NO Nama TB Manual TB Modul P.K P.S
Dengan keterangan sebagai berikut :
*TB manual = Pengukuran manual *P.K = Persentase Kebenaran
*Tb modul = Pengukuran otomatis *P.S = Persentase Kesalahan
4.6. Pengujian Sistem Pengukuran Berat Badan
Pengujian data pengukuran berat badan otomatis dan pengukuran manual, kemudian dibuktikan pada rumusan persentase tingkat ketelitian yang telah ditentukan, data akan ditampilkan dalam tabel berikut
Tabel 4.3 Tabel Pengujian Pengukuran Berat Badan
No Nama BB Manual BB Modul P.K P.S
1 Kartini 56kg 56.6kg 98.93% 0.71%
2 B’ Fatur 54.5kg 54.9kg 99.3% 0.73%
3 Putri 80kg 80.1kg 98.64% 0.12%
4 Bintang 50kg 49.3kg 98.60% 0.41%
5 B’ Chairul 62kg 62.2kg 99.67% 0.32%
6 Doli 78kg 78.6kg 99.23% 0.76%
7 B’ Purba 73kg 73.2kg 99.72% 0.27%
8 Aisyah 76kg 76.2kg 99.73% 0.26%
9 Selia 53kg 53.7kg 98.70% 1.32%
10 Desna 45kg 45.3kg 99.3% 0.66%
Dengan keterangan sebagai berikut :
*BB Manual = Pengukuran secara manual *P.K = Persentase Kebenaran
*BB Modul = Pengukuran otomatis *P.S = Persentase Kesalahan
34
4.7. Pengujian Sistem Penampilan Suara
Sistem pengujian penampilan suara (Audio Speaker) akan bekerja dengan program mikrokontroler ATMega328 dengan Arduino untuk menentukan kriteria berat sesuai dengan rumusan yang telah ditentukan. Audio speaker tidak mengeluarkan suara apabila kriteria berat saat ini memasuki kriteria normal. berikut data audio speaker.
Tabel 4.4 Pengujian Data Keseluruhan Penampilan Suara
NO Tampilan LCD Keluaran Audio pada speaker On/Off BMI 1 Dengan keterangan sebagai berikut :
Rumus BMI (Body Mass Index) =𝑴𝐀𝐒𝐒𝐀 (𝐤𝐠)
[𝐓𝐢𝐧𝐠𝐠𝐢 (𝐦)]₂ , dengan kategori berat badan :
Kategori Berat Badan WHO (BMI)
Kurus <18,5
Normal 18,5 – 24,9
Gemuk 25 – 29,9
Obesitas ≥30
4.8. Pengujian Sistem Keseluruhan
Pengujian secara keseluruhan sistem ini bermaksud untuk melihat hasil dari masing-masing subsistem setelah diintegrasikan. Pengujian pada proses ini dilakukan untuk melihat hasil keluaran secara keseluruhan dari sistem yang telah dirancang dan direalisasikan. Hasil pengujian tersebut ditunjukkan dalam tabel berikut
Tabel 4.5 Pengujian Data Keseluruhan
NO Nama Tampilan LCD Kategori Berat Badan
Speaker
Dengan keterangan sebagai berikut :
Rumus BMI (Body Mass Index) =𝑴𝐀𝐒𝐒𝐀 (𝐤𝐠)
[𝐓𝐢𝐧𝐠𝐠𝐢 (𝐦)]₂ , dengan kategori berat badan :
Kategori Berat Badan WHO (BMI)
Kurus <18,5
Normal 18,5 – 24,9
Gemuk 25 – 29,9
Obesitas ≥30
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULANDari hasil perancangan alat hingga pengujian dan pembahasan sistem yang telah dilakukan, maka dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Alat ukur digital untuk tinggi badan dan berat badan dengan output suara telah berhasil dirancang dan direalisasikan serta dapat bekerja dengan sangat baik.
Nilai persentase keberhasilan rata-rata pada pengukuran tinggi badan adalah sebesar 96,80%, persentase keberhasilan rata-rata pada pengukuran berat badan adalah sebesar 99,04%, dan tingkat keberhasilan penampilan informasi suara adalah sebesar 95%.
2. Pengguna dapat memperoleh hasil pengukuran tinggi badan dan berat badan sekaligus informasi kriteria berat badan pengguna saat ini.
3. Dengan adanya ouput suara di samping tampilan LCD, akan memberikan kemudahan bagi para pengguna mengetahui kriteria berat badan.
5.2. SARAN
Setelah melakukan penelitian, diperoleh beberapa hal yang dapat dijadikan saran untuk dilakukan penelitian lebih lanjut yaitu :
1. Untuk pengembangan lebih lanjut perlu dilakukan penambahan sensor untuk lebih mendetailkan data berat badan yang harus dikurangi (untuk kategori gemuk dan obsitas)
2. Diperlukannya ketelitian dalam pengukuran dan pengujian nilai ketelitian.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Ambarawati, Winarsih, “Penghantar Ilmu Kesehatan”. 2009, Yogyakarta, Erlangga Hal 71–72.
[2] Maemunnur, A. F., & Wiranto, G. (2016). Rancang bangun sistem alat ukur.
Fibusi (JoF), Vol. 4 No. 1 April 2016.
[3] Herrmann, H., & Bucksch, H. (2014). load cell. In Dictionary Geotechnical Engineering, Vol. 2 No 55
[4] Putri, R. (2017). Perancangan Alat Ukur Digital untuk Tinggi dan Berat Badan dengan Output Suara berbasis Arduino UNO, 5(1), 106–118.
[5] Farnell. (2013). “Pemula Arduino Uno”. Edisi Pertama Erlangga. Jakarta Hal 2-10.
[6] Bucksch, H. (2014). Load cell. In Dictionary Geotechnical Engineering/Wörterbuch GeoTechnik. Vol. 2 Hal 32-38
[7] Surakarta, U. M. (2015). “Modul HX711 AVIA SEMI CONDUKTOR Arduino Mikrokontroller Atmega328”. Yogyakarta. Edisi Terbitan II Hal 23 [8] Daud, M., (2015). “Typical 3 Wire LoadCell Connection”. Hardy Process
and Solution , Terbitan5(1), Hal 106–118.
[9] Scott, C. (2012). “HC-SR04 Ultrasonic Sensor”. Arduino Uno. Gramedia, Vol 2 Hal 35
[10] Architecture, A. Features. 2000. “General Purpose Working Registers Optional Boot Code Section with Independent Lock Bits True Read – While - Write Operation Programming Lock for Software Security”, Swiss. Internal Calibrated Oscil, Vol 10
38 [11] Bmi, A., Bmi, H., On, I., & Muscular, I. (n.d.). Body Mass Index :
Considerations for Practitioners.
[12] Http://www.cdc.gov/healthyweight/assessing/bmi/obesity.html
[13] Baxter, R., Hastings, N., Law, A., & Glass, E. J. . (2008). Panduan Praktis Arduino untuk Pemula. Animal Genetics.
[14] Technical note. (n.d.), 92121. Module DF Player Mini. Audio Suara [15] Breakout, T. F. T. D. (2019). “1.8" TFT Display Breakout and Shield”.
Module Arduino, Vol 3
[16] Lukman. (2015). “ Persentase Pengujian nilai Ketelitian Perhitungan Analis Nilai Kesalahan dan Nilai Keberhasilan”. Edisi Andi, Hal 32
LAMPIRAN
Lampiran 1. RANGKAIAN LENGKAP
Lampiran 2. PROGRAM LENGKAP
#include <Adafruit_GFX.h>
#include <Adafruit_ST7735.h>
#include "HX711.h"
#include <SPI.h>
#define TFT_CS 10
#define TFT_RST 9
#define TFT_DC 8 int counter;
Adafruit_ST7735 tft = Adafruit_ST7735(TFT_CS, TFT_DC, TFT_RST);
float p = 3.1415926;
#define TRIG 4
#define ECHO 5
#include <SoftwareSerial.h>
#include <DFPlayer_Mini_Mp3.h>
SoftwareSerial mySerial(A4, A5);
HX711 scale(2, 3);
int waktu;
int ulang = 0;
void setup(void) { Serial.begin(9600);
//scale.read();
//scale.read_average(20);
//scale.get_value(5);
tft.initR(INITR_BLACKTAB);
tft.fillScreen(ST77XX_GREEN);
tft.setCursor(10, 60);
tft.setTextSize(4);
tft.setTextColor(ST77XX_MAGENTA);
tft.print("Wait");
mySerial.begin (9600);
mp3_set_serial (mySerial);
delay(10);
mp3_set_volume (30);
scale.set_scale(2280.f);
scale.tare();
delay(100);
scale.tare();
pinMode(TRIG, OUTPUT);
pinMode(ECHO, INPUT_PULLUP);
}
void loop() { awal:
float berat = 0;
float weigh = 0;
int distance = 0;
int tinggi = 0;
digitalWrite(TRIG, LOW);
delayMicroseconds(2);
digitalWrite(TRIG, HIGH);
delayMicroseconds(20);
digitalWrite(TRIG, LOW);
tinggi = pulseIn(ECHO, HIGH,26000);
distance = tinggi;
for (int x = 0;x < 5; x++){
berat = (scale.get_units(5))/-10.61224489;
if (berat > weigh){
weigh = berat;
} }
distance = 195-(distance/58);
if (distance < 50){distance = 0;}
if (weigh <= 0.1 && weigh >= -0.1){weigh = 0;}
if (weigh > 5){
tft.fillScreen(ST77XX_GREEN);
tft.setTextColor(ST77XX_BLUE);
tft.setCursor(0, 30);
tft.setTextSize(3);
tft.print("Tinggi");
tft.setCursor(0, 100);
tft.print("Berat");
tft.setTextColor(ST77XX_RED);
tft.setCursor(0, 60);
tft.setTextSize(3);
tft.print(distance);
tft.setTextSize(2);
tft.print(" cm");
tft.setCursor(0, 130);
tft.setTextSize(3);
tft.print(weigh,1);
tft.setTextSize(2);
tft.print(" kg");
delay(50);
} else {
tft.fillScreen(ST77XX_GREEN);
tft.setTextColor(ST77XX_BLUE);
tft.setCursor(0, 30);
tft.setTextSize(2);
tft.print(" Silahkan");
tft.setCursor(0, 50);
tft.print(" Naik");
}
if (weigh > 10){counter++;}
float tinggi = distance * 0.01;
Serial.print(tinggi);Serial.println("M");
tinggi = pow(tinggi,2);
Serial.print(tinggi);Serial.println("M2");
float BMI = weigh / tinggi;
Serial.print(BMI);Serial.println();
Serial.println();
if (waktu == 3){
if (BMI < 18.5) {mp3_play(1);delay(10);}
else if (BMI >= 18.5 && BMI <= 24.9){}
else if (BMI >= 25.0 && BMI <= 29.9){mp3_play(2);delay(10);}
else if (BMI >= 30.0) {mp3_play(3);delay(10);}
}
else if (waktu > 10){
while(1){
tft.fillScreen(ST77XX_BLACK);
berat = (scale.get_units(5))/-10.61224489;
if (berat < 5){scale.tare();waktu=0;counter=0;delay(100);goto awal;}
} } } }
}
Lampiran 3. Gambar Peralatan dan Hasil Gambar Peralatan
Gambar Hasil