• Tidak ada hasil yang ditemukan

KonfLIK Pemanfaatan aIr UntUK aIr mInUm

Dalam dokumen ISSN : INFO KAJIAN (Halaman 109-113)

PenYeLesaIan KonfLIK

4.1.1. KonfLIK Pemanfaatan aIr UntUK aIr mInUm

Konflik pemanfaatan air sebagai sumber PDAM terjadi pada pemanfaatan mata air Cipaniis yang merupakan sumber air bagi PDAM Kota Cirebon dan Kabupaten Kuningan. Permasalahan dan faktor pemicu konflik dalam pemanfaatan air pada mata air Cipaniis tersebut disajikan pada Tabel 2.

tabel 2. Permasalahan dan faktor pemicu munculnya konflik pemanfaatan air pada mata air Cipaniis.

no aspek Uraian faktor

1 Bidang/pokok

konflik - Pemanfaatan sumber air di kawasan hutan pelestarian alam yang bertujuan untuk penyediaan air minum

Adanya kompensasi pemanfaatan sumber air -

Kurangnya pemahaman mengenai regulasi -

diantara para pemangku kepentingan Kebijakan yang tidak sesuai dengan asas -

pembentukan peraturan perundang-undan-gan.

2 Pokok sengketa - Penguasaan secara fisik terhadap

sum-ber air dalam kawasan hutan pelestarian alam

Conflict of interest dan ego sectoral antar -

kelembagaan pemerintah yang dianggap menguntungkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

3 Pihak yang

terlibat

Antar pemerintah daerah dan antara -

pemerintah pusat dengan pemerintah daerah

Kekosongan regulasi mengenai pemanfaa--

tan sumber air

4 Bentuk konflik - Konflik horisontal dan vertikal di tingkat

penyelenggaraan pemerintahan: Pem-kab Kuningan, Pemkot Cirebon, Taman Nasional Gunung Ceremai

Tidak adanya kebijakan pelaksanaan penye--

lenggaraan pemerintahan

5 Tingkat

kerumi-tannya - Relatif rumit, karena terkait dengan koordinasi dan sinkronisasi regulasi

Berdasarkan permasalahan dan faktor pemicu konflik pemanfaatan air pada mata air Cipaniis Kabupaten Kuningan Jawa Barat, dilakukan analisis konflik yang terjadi pada kasus tersebut dan disajikan pada Tabel 3.

tabel 3. analisis konflik pemanfaatan mata air Cipaniis, Kab Cirebon, jawa Barat

Profil Penyebab aktor yang terlibat Dinamika

Politis

berada di bawah kewenangan Pemkab Sleman

ekonomi

bersifat sebagai komponen common pool resources (CPR), ada aspek pemanfaatan berbasis kebersamaan dan berorientasi sosial

sosial Budaya

secara heritage sudah menyatu dengan kehidupan masyarakat sekitar atas dasar asas sosial kemasyarakatan

Wilayah yang paling berkepentingan

wilayah Desa Umbulharjo

struktural:

perlindungan keadilan distribusi air bagi warga sekitar umbul karena Pemkab belum menerapkan regulasi resmi yang sudah ada sejak UU No. 11/1974 tentang Pengairan maupun UU No 7/2004 tentang Sumberdaya Air yang berkaitan dengan pengelolaan air

Proximate:

penerapan hasil Amdal yang hanya bersifat potret sementara rona wilayah setempat. Adanya tokoh lokal yang diangkat sebagai PNS Pemkab Sleman untuk dijadikan pengawas lapangan

PDAM (Sleman dan Kota Yogyakarta) dan swasta Tujuan dari pemanfaatan air Umbul Temanten adalah untuk air baku PDAM kedua wilayah pemerintahan dan lokasi wisata Kaliurang

Arah konflik saat ini sudah mereda dengan dibangunnya bak pembagi yang dilengkapi dengan alat ukur ke masing-masing pihak pemanfaat dan selalu dilakukan kalibrasi debit rutin yang disaksikan oleh semua pihak

Peluang yang mungkin terjadi ke depan adalah karena hanya mengandalkan hasil AMDAL maka kekuatan hukumnya tidak ada. Kesepakatan yang sudah terjadi harus diperkuat dengan regulasi resmi dari pemerintah yang berkaitan dengan pengelolaan air

4.1.2. KonfLIK Pemanfaatan aIr UntUK aIr mInUm Dan IrIgasI

Konflik pemanfaatan air untuk air minum dan irigasi dilakukan di Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah.

Sumber Air Umbul Temanten yang terdiri dari Umbul Wadon dan Umbul Lanang di Kabupaten Sleman dimanfaatkan oleh PDAM Sleman, PDAM Tirtamarta Yogya sebagai sumber air minum, dan PT. Anindya Kaliurang untuk kepentingan pariwisata alam pegunungan, serta masyarakat Desa Umbulharjo Kecamatan Cangkringan sebagai air irigasi dan keperluan lainnya. Paparan permasalahan dan faktor pemicu konflik pemanfaatan air Umbul Temanten disajikan dalam Tabel 4.

tabel 4. faktor pemicu munculnya permasalahan konflik di Umbul temanten.

no aspek Uraian faktor

1 Bidang/

pokok konflik

Pengelolaan (mengatur, menetapkan dan -

memberi ijin penyediaan, peruntukan, penggunaan dan pengusahaan) sumber-daya air sesuai kewenangan yang dimiliki (Pemkab Sleman)

Belum adanya regulasi daerah mengenai pen--

golaan sumberdaya air

Belum berjalannya forum koordinasi pen--

geloloaan air seperti Komisi Irigasi Penyediaan air minum kepada masyarakat -

2 Pokok

seng-keta - - Sengketa pemanfaatan airSengketa struktural. Masyarakat petani

lokal wilayah Temanten (Umbul Wadon & Lanang) yang dianggap menempati struktur sosial bawah berhadapan dengan struktur masyarakat pebisnis yang ber-lindung pada pemerintah daerah

Pembagian air yang belum berdasarkan pada -

regulasi yang ada (UU & PP)

Kekuasaan yang dimiliki oleh salah satu pihak -

pemangku kepentingan

3 Para pihak

yang terli-bat

Masyarakat desa dengan pelaku bisnis -

yang berlindung pada pemerintah daerah - Konflik terjadi karena penyelenggaraan pemerintahan daerah tidak berdasarkan pada peraturan perundang-undangan

4 Bentuk

konflik - Konflik antar strata masyarakat Desa Umbulhardjo dan wilayah Cangkringan dengan pengelola air minum Kab Sleman dan taman wisata Kaliurang

Konflik vertikal, antara petani tanaman -

pangan dan BUMD pengelola air minum

Instrumen hukum: ketetapan mengenai ijin -

pengusahaan air.

6 Tingkat

kerumitan-nya

Konflik yang rumit karena menyangkut -

BUMD untuk memenuhi pelayanan air minum kepada masyarakat

Berdasarkan permasalahan dan faktor pemicu munculnya konflik di Umbul Temanten Kabupaten Sleman, dilakukan analisis terhadap konflik yang terjadi dan disajikan dalam Tabel 5.

tabel 5. analisis konflik pemanfaatan air Umbul temanten, Kabupten sleman, DIY

Profil Penyebab aktor yang terlibat Dinamika

Politis: - berada di bawah kewenangan Pemkab Sleman ekonomi: -

bersifat sebagai kom-ponen common pool

resources (CPR), ada aspek

pemanfaatan berbasis kebersamaan dan berori-entasi sosial

sosial-budaya:

-

secara heritage sudah menyatu dengan kehidu-pan masyarakat sekitar atas dasar asas sosial kemasyarakatan

Wilayah yang paling

-

berkepentingan:

wilayah Desa Umbulharjo

struktural:

- perlindungan

keadilan distribusi air bagi warga sekitar umbul karena Pemkab belum menerapkan regulasi resmi yang sudah ada sejak UU No. 11/1974 tentang Pengairan maupun UU No 7/2004 tentang Sumber-daya Air yang berkaitan dengan pengelolaan air

Proximate:

-

penerapan hasil Amdal yang hanya bersifat potret sementara rona wilayah setempat. Adanya tokoh lokal yang diangkat seba-gai PNS Pemkab Sleman untuk dijadikan pengawas lapangan

faktor yang

memperpan--

jang konflik:

munculnya permintaan pelanggan PDAM di wilayah Kabupaten Sleman maupun Kota Yogyakarta

PDAM (Sleman dan Kota -

Yogyakarta) dan swasta Tujuan dari pemanfaatan -

air Umbul Temanten ada-lah untuk air baku PDAM kedua wilayah pemerin-tahan dan lokasi wisata Kaliurang

Arah konflik saat ini sudah -

mereda dengan dibangun-nya bak pembagi yang dilengkapi dengan alat ukur ke masing-masing pihak pemanfaat dan selalu dilakukan kalibrasi debit rutin yang disaksikan oleh semua pihak

Peluang yang mungkin -

terjadi ke depan adalah karena hanya mengan-dalkan hasil AMDAL maka kekuatan hukumnya tidak ada. Kesepakatan yang su-dah terjadi harus diperkuat dengan regulasi resmi dari pemerintah yang berkaitan dengan pengelolaan air

Sumber air di Umbel Betek (Umbul Lanang) di Deda Malangjiwan Kecamatan Kebonarum Kabupaten Klaten dimanfaatkan oleh PDAM Kabupaten Klaten sebagai sumber air minum dan masyarakat Desa Malangjiwan Klaten sebagai air irigasi dan keperluan lainnya. Paparan permasalahan dan faktor pemicu konflik pemanfaatan air di Umbul Betek Kabupaten Klaten disajikan dalam Tabel 6.

tabel 6. Permasalahan dan faktor pemicu munculnya konflik di Umbul Betek, Kabupaten Klaten, jawa tengah

no aspek Uraian faktor

1 Bidang/

pokok konflik

Perebutan pemanfaatan sumber air . antara pihak masyarakat desa sebagai pemangku wilayah mata air yang berlangsung secara turun-menurun dengan pemerintah kabupaten yang diwakili oleh PDAM Klaten

Persaingan fungsi sosial dan fungsi ekonomi dalam pemanfaatan sumber air

Kurangnya akses pada sumber air untuk pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat dan irigasi

2 Pokok

seng-keta Penguasaan, pemanfaatan dan pengelolaan sumber air Umbul Betek di

Desa Malangjiwan oleh PDAM Kab Klaten

Keberpihakan Pemerintah Kabupaten Klaten terhadap fungsi ekonomi sumber daya air

3 Pihak yang

terlibat PDAM Kab Klaten sebagai BUMD dengan masyarakat Desa Malangjiwan dan para petani pemanfaat air dari Umbul Betek

4 Bentuk

konflik Konflik vertikal, yaitu pihak pemerintah daerah dengan masyarakat.

Kurangnya pemahaman pemerintah daerah dalam pengelolaan sumber daya air dan belum berjalannya forum koordinasi pengelolaan sumberdaya air seperti Komisi Irigasi

6 Tingkat

kerumitan-nya

Timbulnya Ketidak percayaan terhadap pengeloaan SDA oleh Pemerintah Kabupaten Klaten

Berdasarkan permasalahan dan faktor pemicu konflik pemantaaran air di Umbul Betek Desa malangjiwan, Kecamatan Kebonarum Kabupaten Klaten, dilakukan analisis terhadap konflik yang terjadi dan disajikan dalam Tabel 7.

tabel 7. analisis konflik pemanfaatan air Umbul Betek, Klaten, jawa tengah

Profil Penyebab aktor yang terlibat Dinamika

Politis:

berada di bawah

kewenangan Pemkab Klaten Ekonomi:

bersifat sebagai komponen Common

Pool Resources (CPR),

ada aspek pemanfaatan berbasis kebersamaan dan berorientasi sosial

Sosial-budaya: secara heritage sudah menyatu dengan kehidupan masyarakat sekitar atas dasar asas sosial kemasyarakatan Wilayah yang paling berkepentingan:

wilayah Desa Malangjiwan

Struktural:

kurangnya alokasi air bagi warga sekitar umbul Betek, karena Pemkab belum melakukan alokasi air secara proporsional sesuai keperluan sesuai dengan UU No 7/2004 tentang Sumber daya Air dan PP No. 20/2006 tentang Irigasi Proximate:

pemanfaatan air umbul Betek sebagai air baku PDAM Klaten dengan dalih pemenuhan air yang higienis bagi kebutuhan rumah tangga perkotaan Faktor yang

memperpanjang konflik: meningkatnya permintaan pasokan PDAM untuk memenuhi bertambahnya pelanggan

PDAM Klaten

Tujuan dari pemanfaatan air Umbul Betek adalah untuk air baku PDAM Klaten

Arah konflik saat ini belum selesai karena sumber mata air Umbul Betek ditutupi oleh bangunan pengambilan dan dipagar. Masyarakat sekitar hanya diberi sebagaian kecil sisa air yang keluar dari sumber. Pihak masyarakat masih berupaya menuntut hak-haknya melalui sekelompok perwakilan warga mulai dari sekitar umbul sampai 4 km ke arah hilir

Peluang yang mungkin terjadi ke depan adalah dipertemukannya pihak PDAM dengan Dinas SDA Provinsi Jateng, Dinas SDA Kabupaten Klaten dan masyarakat pemanfaat air Umbul Betek mulai hulu sampai hilir untuk mencapai kesepakatan berbasis UU yang berlaku saat ini

Dalam dokumen ISSN : INFO KAJIAN (Halaman 109-113)