• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Data, Analisis dan Pembahasan

C.3 Konsep Akhir siswa dan Perubahan Konsep

Setelah proses pembelajaran menggunakan Dual Situated Learning Model

dilaksanakan, maka selanjutnya dilakukan pemantapan dengan dilaksanakan postes untuk mengetahui sejauh mana konsep akhir siswa dan bagaimana perubahan konsep yang terjadi pada siswa. Berikut ini skor tes akhir siswa.

Tabel 9. Data skor hasiltes akhir Soal Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 1 1 2 2 1 0 0 0 3 0 10 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 0 15 3 1 2 2 2 2 3 1 1 3 0 17 4 2 2 0 0 1 0 2 2 1 0 10 5 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 5 6 2 1 0 3 1 3 1 0 1 0 12 7 0 1 0 0 1 0 1 0 1 2 6 8 1 3 2 2 2 0 2 2 1 0 15 9 1 3 2 0 2 0 0 2 3 1 14 10 2 1 0 0 1 0 2 2 3 0 11 11 0 1 2 0 1 1 2 0 0 0 7 12 1 2 0 0 1 0 0 0 2 1 7 13 2 2 0 1 0 3 0 0 1 0 9 14 0 2 1 0 1 0 0 0 3 0 7 15 2 1 0 3 1 3 2 0 1 0 13 16 2 1 0 3 1 3 2 0 0 0 12 17 1 1 0 0 2 0 1 0 1 0 6 18 0 1 1 1 2 0 0 1 1 0 7 19 1 3 0 0 3 2 3 3 3 0 18 20 2 2 0 0 2 1 0 1 1 0 9 21 1 3 0 1 3 0 1 1 3 0 13 22 1 1 2 2 3 0 3 2 1 2 17 23 2 1 0 0 2 2 1 2 1 0 11 Σ 26 38 17 22 35 22 27 21 37 6 Rata- rata =10,91

Dari skor tes akhir tersebut, diperoleh bahwa rata-rata skor tes akhir siswa setelah mengalami proses pembelajaran menggunakan Dual Situated Learning Modeladalah 10,91 atau sekitar 36,36 % dari skor maksimal yaitu 30. Dimana hampir semua konsep terjadi peningkatan nilai dari hasil pretesnya. Walaupun peningkatan nilainya tidak maksimal, itupundiperoleh bahwa hanya 3 soal yang memiliki nilai yang lebih dari 50% dari skor maksimal yaitu 69. Yaitu mengenai konsep kecepatan peleburan gula karena panas, penyubliman pada kapur barus, perubahan wujud es saat dipanasi terus-menerus (soal no 2, 5, 9). Untuk 7 konsep lainnya yang masih dibawah 50 % yaitu (soal no 1, 3, 4, 6, 7,8 , dan no 10). Dan untuk lebih jelasnya berikut ini tabel konsep akhir siswa yang diklasifikasikan dengan pengkodean.

Tabel 10. Rangkuman konsep awal dan konsep akhir siswa

no Topik/hal Konsep awal(salah,kurang lengkap Konsep akhir setelah DSLM 1 mengenai perubahan

wujud zat pada peristiwa hujan

1. penguapan dan pengembunan, tetapi kurang lengkap dalam menjelaskan alasan mengenai terjadinya pengembunan (10) 2. penguapan, pencairan dengan

alasan yang bahwa mencairnya titik-titik air diawan (seharusnya pengembunan) (10)

3. Peleburan,pengembunan(1), pengembunan,pencairan (1) dengan alasan yang tidak kuat 4. Satu siswa tidak memberikan

jawaban

1. Terjadi perluasan konsep mengenai penguapan dan pengembunan dengan menambahkan penjelasan mengenai pengembunanyang menjadikan terjadinya butiran- butiran air hujan(6)

2. Sementara 6 siswa berubah konsep yang semula salah menjadi benar

3. Masih ada siswa

mempertahankan konsep awalnya yang salah yaitu penguapan,pencairan. Ada pula yang lebih lengkap dengan dengan alasan menambahkan adanya unsur turunnya butiran- butiran air akibat penguapan yang terjadi.

2. mengenai kecepatan larutnya gula

1. gula cepat larut dalam teh panas dengan alasan yang kurang kuat yaitu karena dengan air panas/hangat gula mudah larut , sifat gula adalah larut (9). 2. Hanya 3 siswa yang

menjelaskan lebih lengkap

1. Siswa menambahkan adanya pengaruh panas terhadap larutnya gula karena terjadi peleburan (4)

2. Siswa menambahkan karena gula adalah benda padat. Dan gula jika terlalu lama di air

no Topik/hal Konsep awal(salah,kurang lengkap Konsep akhir setelah DSLM bahwa gula yang berwujud

padat akan cepat larut karena berubah wujud mencair pada air teh panas

3. Sedangkan 11 siswa menjawab tepat tapi alasan pemilihan jawaban tidak menjawab pertanyaan

panas dan diaduk aduk akan mencair karena mendapat panas dari air (7)

3. Masih banyak siswa yang hanya menyebutkan karena diaduk dan dicampur air panas dengan dibandingkan jika dengan air dingin (12) 3 mengenai contoh zat

yang mudah dimampatkan

1. Hanya 11 siswa yang menjawab udara dalam botol, dengan 4 siswa memberikan alasan kurang lengkap dengan tidak menyertakan sifat gas (pengaruh jarak dan gerak partikel gas). 2. Sedangkan 7 siswa sisanya

beralasan karena udara di dalam balon ringan/menyebar/ elastis tanpa alasan tambahan yang kuat

3. Duabelas siswa salah menjawab dengan alasan yang tidak kuat seperti karena tembaga mudah ditekuk, air sumber kehidupan,

1. Hanya 7 siswa yang menjawab tepat dengan alasan yang lengkap dimana udara menempati ruangan. Bersifat ringan sehingga mudah dimampatkan (7) 2. Karena balon bisa dibuat

jadi berbagai bentuk. Karena udara adalah sumber kehidupan tanpa udara pasti akan mati (6)

3. Jika balon tidak ada udara maka balon akan kempes (3).

4. Sisanya masih banyak siswa yang menjelaskan tidak sesuai dengan pertanyaan 4 contoh peristiwa

kapilaritas

Hampir semua siswa tidak/belum mengerti mengenai apa itu kapilaritas dan contoh nya. Sebagian besar dari mereka menanyakan tentang apa itu kapilaritas. Kemungkinan besar jawaban mereka adalah menerka.

1. Naiknya minyak pada sumbu kompor karena peristiwa kapilaritas zat cair (yaitu naik turunnya zat cair pada pipa kapiler) (3)

2. karena minyak mudah terserap ke dalam sumbu dan naik sehingga kompor minyak bisa menyala (5)

3. sumbu kompor terbuat dari bahan yang mudah menyerap cairan apapun (3)

4. adanya embun air pada gelas berisi es karena es mencair lalu cairnya itu mengembun di gelas (2). Perbedaan suhu (1)

5 mengenai pengubliman pada kapur barus

1. Sebagian besar siswa (20) menjawab menyublim: dengan alasan yang kurang lengkap yaitu kapur barus menyublim

1. siswa menjawab menyublim dengan menambahkan karena memperoleh energi panas untuk berubah wujud

no Topik/hal Konsep awal(salah,kurang lengkap Konsep akhir setelah DSLM karena lama-kelamaan

mengeluarkan bau harum akan terkikis, (6),

2. Masih mencampurkan antara penyubliman dan penguapan dilemari (2),

3. Hanya 4 siswa yang menjelaskan perubahan dari padat ke gas karena terkena udara masuk (4).

4. siswa lainnya dengan alasan tidak menjawab pertanyaan (8) 5. Sedangkan 3 siswa menjawab

salah yaitu, menguap dengan alasan yang tidak kuat: Kapur barus menguap karena bersifat gas dan padat dan tidak ada udara masuk (2), sering tertiup angin (1)

dari padat ke gas (3)

2. sementara 8 siswa menjelaskan kurang lengkap karena kapur barus tersebut terkikis karena pengaruh udara dan berubah wujud menjadi gas (8)

3. hanya ada 7 siswa yang masih menjelaskan kapur barus menyublim karena kapur barus terus-menerus terkena udara dan baunya akan terkeluarkan dan lama- lama mengecil dan kemudian hilang

6 Peristiwa kohesi dan adhesi (melekatnya tinta pada kertas)

Kebanyakan siswa pada saat mengerjakan bertanya mengenai apa itu kohesi & adhesi. Barangkali siswa tidak mengerti atau belum mengerti. Sehingga jawaban dan alasan asal menjawab

1. siswa sudah mengerti akan peristiwa adhesi dengan alasan karena zat pada tinta tersebut gaya adhesi lebih besar daripada kohesi sehingga tinta dapat melekat pada kertas (3). Karena itu sifat dari adhesi (1)

2. 6 siswa menjawab adhesi tetapi masih kurang lengkap menjelaskankarena tinta mudah melekat pada kertas dan kertas menyerap tinta pulpen.

3. Ada 2 siswa yang alasannya tidak menjawab pertanyaan 4. sementara 3 siswa

menjawab kohesi karena sifat dari tinta yang mudah menyebar

5. sisanya siswa masih banyak yang kacau dalam jawaban dan alasannya

7 pengembunan pada dinding tembok saat musim hujan

1. Alasan siswa kurang lengkap : karena air hujan meresap dan cat jadi terkelupas (11), suhunya rendah (6), akibat suhu tinggi (1)

1. Sebanyak 11 siswa menjawab mengembun denganmenambahkan alasan karena air hujan terkena tembok lalu terserap dan

no Topik/hal Konsep awal(salah,kurang lengkap Konsep akhir setelah DSLM 2. Siswa yang lain menjawab

mengembun tetapi tidak disertai alasan yang jelas

3. Sedangkan 1 siswa menjawab deposisi, 1 siswa menyublim dengan alasan yang tidak kuat

terjadi pengembunan dan menjadikan tembok menjadi lembab (7).perubahan wujud dari cair ke gas (4)

2. Dengan 2 siswa menjelaskan utuh yaitu karena suhu yang berbeda dimana udara lembab bersentuh dan hangat bersentuhan

3. Sedangkan 7 siswa yang masih menjawab salah yaitu, deposisi karena air hujan masuk ke dalam tembok lalu airnya membuat lembab 4. Sisanya mempertahankan

konsep yang belum lengkap 8 Penguapan yang

terjadi pada alkohol

1. Sebagian besar siswa sudah menjawab tepat, yaitu alkohol menguap, alkohol menyerap panas dari kulit tetapi dengan alasan yang tidak menjawab pertanyaan (13).

2. Hanya 1 siswa yang menjawab kurang lengkap : karena alkohol bersuhu rendah daripada kulit tanpa penjelasan yang lebih lengkap

3. Sedangkan 6 siswa menjawab salah yaitu Alkohol membeku kulit menyerap panasdari alkohol dengan alasan karena kulit dapat menyerap cairan apapun dan menstrerilkan luka 4. Lalu 2 siswa menjawab salah

yaitu Alkohol membeku dan alkohol menyerap panas dari kulit dengan alasan karena sifat alkohol dingin

1. alkohol menguap dan alkohol menyerap panas dari kulit. Karena alkohol bersifat mensterilkan luka dan itu sifat alkohol (5). Karena alkohol menyerap panas dari kulit untuk berubah wujud menjadi uap (8).

2. Hanya 1 siswa yang menjawab utuh yaitu karena kulit kulit lebih tinggi daripada alkohol sehingga alkohol menguap dankulit terasa dingin.

3. alkohol menguap kulit menyerap panas dari alkohol (4)

4. alkohol membeku kulit menyerap panas dari alkohol karena suhu dingin, kulit menjadi dingin (3)

9 perubahan wujud saat es dipanasi terus- menerus

1. Kebanyakan siswa (16) menjawab salah (Padat, cair)dengan alasan kurang lengkap karena es semula padat dipanaskan terus kemudian mencair (tidak menyebutkan unsur gas)

1. Sebanyak 7 siswa menjawab benar dan utuh yaitu padat,cair, gas dengan alasan karena es mendapat panas terus-menerus maka lama kelamaan akan berubah wujud jadi cair,

no Topik/hal Konsep awal(salah,kurang lengkap Konsep akhir setelah DSLM 2. Hanya 7 siswa yang menjawab

Padat, gas, cair karena perubahan wujud es padat terkena panas berupa gas kemudian mencair (2)

Padat, cair, gas karena es padat dipanaskan menjadi cair dan dipanaskan akan menguap (5)

kemudian menguap jadi gas.

2. sementara 3menjawab padat,cair gas dengan alasan kurang lengkap yaitu karenaes terbuat dari air jadi suhunya berubah jika dipanasi terus-menerus 3. Sedangkan 11 siswa masih

mempertahankan konsep awalnya yang salah (padat,cair) tetapi menambahkan alasan yang lebih lengkap jika suatu zat jika dipanasi terus-menerus akan menerima energi panas untuk berubah wujud dengan es dari padat ke cair. 10 mengenai suhu es saat

dipanasi terus menerus

1. Suhu akan selalu naik karena tingginya panas dan membuat es mencair (11)

2. Suhu es akan turun karena suhu es menjadi panas es mencair (9) 3. Suhu es akan selalu turun

karena es dingin jika dipanasi suhu menjadi hangat (2)

4. Hanya 1 siswa menjawab tepat yaitu Suhu es tetap saat terjadi perubahan wujud tetapi tidak dijelaskan kenapa, hanya dijelaskan karena tekanan berbeda

1. Masih banyak siswa yang menjawab suhu akan terus naik dengan berbagai alasan 2. Sedangkan 6 siswa

menjawab suhu turun dengan alasan karena es bersuhu dingin

3. Hanya 4 siswa yang menjawab Suhu tetap pada saat perubahan wujud ; alasan panasnya digunakan untuk berubah wujud (2). Pada saat itu suhu pada termometer tetap (2)

Perubahan konsep siswa setelah melakukan pembelajaran dengan Dual Situated Learning Model

Dari tabel diatas, dapat dirangkuman perubahan konsep berdasarkan konsep akhir siswa tentang konsep zat dan wujudnya dapat dirangkum sebagai berikut:

Mengenai perubahan wujud zat pada peristiwa hujan

Empat belas siswa mengalami perubahan konsep. Enam siswa diantaranya mengalami perubahan konsep dari salah menjai benar tetapi alasan belum lengkap yaitu dengan menjelaskan bahwa proses terjadinya hujan diawali dari penguapan oleh air kemudian uap air tersebut berkumpul menjadi awan dan awan-awan tersebut terdesak dan mengembun menjadi titik titik air sehingga terjadilah hujan. Sementara 6 siswa lainnya mengalami perubahan konsep berupa perluasan konsep dari salah menjadi kurang lengkap dan dari kurang lengkap menjadi lebih lengkap.

Sementara 6 siswa mengubah konsepnya yang semula menjawab benar tetapi kurang lengkap menjadi salah dengan penjelasan yang masih tidak jelas, hanya 3 diantaranya menjelaskan bahwa terjadi penguapan dan pencairan dengan alasan bahwa air akan menguap lalu membentuk awan dan kemudian mengakibatkan turunnya butiran-butiran air. Hal itu mungkin terjadi karena siswa masih belum yakin akan konsep awalnya

Hanya 3 siswa yang masih tetap berpegang pada konsep awal mereka yang salah.

Dari hal tersebut, terlihat bahwa sebagian besar siswa mengalami perubahan konsep,dengan pembetulan konsep dari salah menjadi kurang lengkap dan perluasan konsep dari kurang lengkap menjadi lebih lengkap. Bahkan ada siswa yang merubah jawaban yang sudah benar menjadi salah. Kemungkinannya setelah pembelajaran dengan tanya jawab siswa masih belum yakin akan konsep awalnya.

Kecepatan larutnya gula karena panas

Lebih dari separoh dari jumlah siswa (16) mengalami perubahan konsep. Dengan 12 siswa diantaranya yakni perluasan konsep menjadi lebih lengkap seperti halnya dengan menambahkan terjadinya pencairan gula karena pengaruh panas dari air teh panas. Dan 4 siswa lainnya mennjelaskan menjadi utuh dan benar.

Tetapi masih ada 7 siswa yang tetap berpegang pada penjelaskan yang kurang lengkap yakni mengenai kecepatan larutan gula karena diaduk-aduk dan sifat gula yang mudah larut. Ada pula yang menambahkan dengan perbandingan pada air dingin serta menambahkan adanya pengaruh panas air sehingga menyebabkan peleburan gula.

Pada hal ini siswa mengalami perubahan konsep yaitu perluasan konsep mengenai kecepatan larutnya gula dalam air teh panas.Dimana siswa melengkapi konsep mereka yang belum lengkap menjadi lebih lengkap., kurang lengkap menjadi benar utuh. Tetapi beberapa siswa masih berpegang pada konsep awal mereka yang kurang lengkap.

Contoh suatu zat yang mudah dimampatkan

Siswa sudah mengetahui apa itu dimampatkan dan menjawab secara benar yaitu seperti udara di dalam balon. Tetapi sebagian besar dari mereka (14) memberikan alasan yang kurang tepat yaitu seperti karena udara itu ringan dan tidak kelihatan. Sementara4 siswa yang menjelaskan karena udara di dalam balon mampu mengisi sehingga mudah ditekan dan karena udara adalah gas yang mengisi seluruh ruangan.Disiniterjadi perubahan konsep lemah yakni pembetulan konsep dari salah menjadi benar dengan jawaban yang kurang lengkap.

Hanya5 siswa yang mengubah konsep awalnya dari salah menjadi benar tetapi belum lengkap dalam penjelasannya. Mereka menjawab bahwa udara di dalam balon karena udara termasuk gas yang menempati ruangan dan mudah dimampatkan.

Hal tersebut memberikan penguatan bahwa terjadi perubahan konsep dari salah mejadi benar tetapi alasan yang diberikan untuk penguatan jawaban kurang lengkap.

Peristiwa kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari

Separohdari jumlah keseluruhan siswa (11) mengalami perubahan konsep awal. Tiga siswa diantaranya mengubah konsep awal mereka dari salah menjadi benar dan utuh dimana siswa menjelaskan bahwa contoh peristiwa kapilaritas

adalah naiknya minyak pada sumbu kompor dengan alasan bahwa hal tersebut berkesesuaian dengan peristiwa kapilaritas yaitu naik-turunnya zat cair pada pipa kapiler.

Sementara 7 lainnya siswa mengubah konsep awal mereka dari salah menjadi benar tetapi belum lengkap dengan alasan naiknya minyak pada sumbu kompor disebabkan karena sumbu kompor terbuat dari bahan yang mudah menyerap cairan apapun. Sedangkan 12 siswa masih tetap mempertahankan konsep awal mereka yang salah.

Pada hal ini terjadi perubahan konsep siswa dari salah menjadi benar , pembetulan konsep dari salah menjadi benar dengan alasan yang lebih lengkap. Tetapi masih ada beberapa siswa yang masih tetap pada konsep awal mereka yang salah.Hal ini menunjukkan bahwa untuk mengubah konsep siswa tidaklah mudah, jika siswa tidak tertantang untuk membetulkan konsep mereka.

Penyubliman pada kapur barus

Tiga belas siswa mengembangkan konsep awal mereka yang sudah menjawab benar menjadi lebih lengkap. Tiga siswa diantaranya mengembangkan konsep menjadi utuh yaitu dengan menjelaskan bahwa kapur barus memperoleh panas untuk berubah wujud dari padat ke gas. Sementara 6 siswa lainnya menambahkan alasan bahwa bahwa kapur barus tersebut terkikis karena pengaruh udara dan berubah wujud menjadi gas. Sedangkan 4sisanya benar-benar mengubah konsep awal mereka yang salah mengenai perubahan wujud kapur barus yang semula menguap menjadi menyublim dengan alasan bahwa kapur barus tersebut terkikis karena pengaruh udara dan berubah wujud menjadi gas.

Delapan siswa mempertahankan konsep awal mereka yang kurang lengkap. Sedangkan 2 siswa tetap pada konsep awalnya yang salah dimana 1 siswa jawaban benar tetapi alasannya tidak menjawab pertanyaan, 1 lainnya menjawab penguapan.

Pada persoalan ini siswa mengembangkan & mengubah konsep awal mereka.Hanya beberapa siswa yang masih tetap mempertahankan konsep mereka yang kurang lengkap dan masih ada bertahan pada konsep yang salah.

Peristiwa kohesi & adhesi

Peristiwa melekatnya tinta pada kertas diperoleh hasil bahwa dari 7 siswa mengalami perubahan konsep. Tiga siswa diantaranya menjawab utuh yaitu adhesi dengan alasan karena adhesi lebih besar daripada kohesi sehingga tinta dapat menempel pada kertas. Sementara 4 lainnya masih kurang lengkap dalam penjelasan yaitu karena tinta mudah melekat pada kertas dan kertas menyerap tinta pulpen.

Sementara 2 siswa melengkapi konsep yang sudah benar menjadi lebih lengkap dan utuh. Satu diantaranya menjadi utuh dengan alasan adhesi lebih besar daripada kohesi, sedangkan 1 lainnya menjadi lebih lengkap dengan alasan seperti diatas

Sementara 3 siswa menjawab kohesi dengan alasan karena. Mungkin siswa masih bingung membedakan istilah antara adhesi dan kohesi dan pengertiannya.

Sedangkan kebanyakan siswa masih kacau dalam artian masih asal menjawab dan memberi alasan seperti halnya mencair karena tinta bersifat cair. Hal ini bisa terjadi mungkin pada waktu penjelasan mengenai kohesi dan adhesi dengan tanya jawab saat proses pembelajaran siswa tidak sungguh-sungguh dalam memperhatikan dan mencatat apa yang telah dijelaskan.

Pada persoalan ini, siswa merubah konsep awal mereka dari tidak tahu menjadi tahu akan makna kohesi dan adhesi namum belum lengkap dalam menjelaskan berkaitan dengan gaya tarik menarik dua partikel. Tapi sebagian besar siswa tetap masih ada beberapa siswa yang berpegang pada konsep awal mereka yang salah.

Pengembunan pada dinding tembok saat musim hujan

Sebelassiswa mengalami perluasan konsep menjadi lebih lengkap. Hal ini terlihat sebanyak 7 siswa dalam penjelasan mereka pada dinding menjadi lembab

karena air hujan terkena tembok lalu terserap dan terjadi pengembunan.Sementara 4 siswa menjawab mengembun dengan alasan terjadinya perubahan wujud dari padat ke gas tanpa alasan yang lebih kuat.

Dengan 2 siswa menjelaskan utuh yaitu karena suhu yang berbeda dimana udara lembab bersentuh dan hangat bersentuhan. Sedangkan 7 siswa yang masih menjawab salah yaitu, deposisi karena air hujan masuk ke dalam tembok lalu airnya membuat lembab.Sisanya mempertahankan konsep yang belum lengkap

Pada persoalan ini terlihat bahwa sebagian besar siswa mengalami perubahan konsep lebih tepatnya pembetulan konsep dari salah menjadi benar tetapi belum lengkap.Ada juga siswa yang masih tetap pada konsep awal mereka yang salah. Hal ini menunjukkan bahwa untuk mencapai perubahan konsep membutuhkan tahapan-tahapan yang dapat merangsang siswa untuk benar dan yakin untuk mengubah konsep awalnya.

Penguapan yang terjadi pada alkohol

Tujuh siswa tetap bertahan pada konsep awalnya yang salah. Empat siswa diantaranya menyebutkan bahwa alkohol akan menguap tetapi kulit menyerap panas dari alkohol dengan penjelasan bahwa alkohol itu memiliki sifat yang mudah menyerap panas. Sedangkan 3 lainnya menjawab alkohol membeku, kulit menyerap panas dari alkohol karena setelah diolesi kulit menjadi dingin.

Sedangkan 10 siswa mengalami perubahan konsep. Satu siswa diantaranya mengubah konsepnya dari salah menjadi benar tetapi belum lengkap dalam memberikan alasan, 1 siswa lainnya menambahkan alasan menjadi lebih lengkap dan utuh dengan menyebutkan adanya unsur perbedaan suhu antara kulit dengan alkohol sehingga terjadi penguapan dan kulit menjadi dingin.

Sedangkan 8 siswa diantaranya memiliki konsep menjadi lebih lengkap tetapi belum utuh dengan menambahkan alasan arena alkohol menyerap panas dari kulit untuk berubah wujud menjadi uap.

Sementara 4 siswa menjawab kurang lengkp dan hanya meyebutkan Karena alkohol bersifat mensterilkan luka dan itu sifat alkohol.Dengan 2 siswa tidak menjawab

Pada persoalan ini terlihat bahwa sesudah demonstrasi didepan kelas terjadi perubahan konsep dari salah menjadi benar dengan unsur kelengkapan dan dari kurang lengkap menjadi lebih lengkap. Tetapi masih ada juga siswa yang tetap mempertahankan konsepnya yang salah dan belum lengkap

Perubahan wujud saat es dipanasi terus-menerus

Enam belas siswa mengalami perubahan konsep. Enam siswa dintaranya merubah konsep awalnya menjadi benar dan utuh. Mereka menyebutkan perubahan wujud yang terjadi adalah dari padat, cair, dan gas dengan alasan bahwa suatu zat jika dipanasi terus menerus akan menerima energi panas untuk berubah wujud yaitu dari semula padat menjadi cair, kemudian dari cair menjadi gas.

Dan 4 siswa lainnya mengembangkan konsep awal mereka dengan menambahkan bahwa perubahan wujud padat, cair, gas karena jika dipanaskan terus menerus es akan mengalami pencairan kemudian penguapan. Sedangkan 6 sisanya hanya menjawab padat, cair tetapi memiliki penjelasan yang lengkap denganmenyebutkan bahwa hal tersebut karena memperoleh panas terus menerus sehingga berubah wujud.

Sedangkan 7 siswa yang tetap mempertahankan konsep awal mereka dengan 2 diantaranya menjawab salah dan alasan yang tidak lengkap yaitu hanya menyebutkan perubahan wujud yaitu padat dan cair karena . Mereka mungkin pada saat simulasi dengan komputer mereka tidak sungguh-sungguh melihat secara antusias

Pada hal ini siswa telah mengalami perubahan konsep yaitu perluasan konsep menjadi lebih utuh, tetapi beberapa siswa masih mempertahankan konsep yang belum lengkap.

Setelah siswa mencoba simulasi komputer mengenai es yang dipanasi terus-menerus diperoleh 13 siswa mempertahankan konsep awal mereka yang salah mengenai suhu es saat dipanasi terus menerus. Mereka menjawab suhu es akan terus naik dengan alasan yang bervariasi seperti halnya karena mendapat panas terus menerus dari api. Sementara 3 siswa diantaranya merubah konsep mereka dari suhu es akan naik menjadi suhu es akan turun. Tidak jelas alasan

Dokumen terkait