BAB II TINJAUAN PUSTAKA
B. KONSEP AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR
Secara etimologi, pada hakikatnya amar ma’ruf nahi munkar terdapat empat penggalan kata yang apabila dipisahkan satu sama lain mengandung pengertian sebagai berikut: amar, ma’ruf, nahi, munkar. Manakala keempat kata tersebut digabungkan akan berarti menyuruh yang baik dan melarang yang buruk (Amin, 2010). Amar ma’ruf nahi munkar merupakan tuntunan yang diturunkan Allah dalam kitab-kitabnya disampaikan oleh Rasul-rasulnya, dan merupakan bagian dari syariat Islam. Risalah Allah, ada yang berupa berita (akhbar) dan ada juga berupa tuntunan (insya). Akhbar di sini menyangkut zatnya, makhluknya, seperti tauhidullah dan kisah-kisah yang mengandung janji baik dan buruk (wa’ad dan wa’iid). Adapun isinya adalah perintah (amar). Larangan (nahi), dan pembolehan (ibadah) (Amin, 2010). Istilah ma’rufat (jamak dari ma’ruf) itu menunjukkan semua kebaikan. Kebaikan dan sifat-sifat yang baik yang sepanjang masa diterima
oleh hati dan nurani manusia sebagai sesuatu yang baik. Sebaliknya, istilah munkarat (jamak dari munkar) menunjukkan semua dosa dan kejahatan-kejahatan yang sepanjang masa telah dikutuk oleh watak manusia sebagai satu hal yang jahat. Sederhananya, ma’ruf itu adalah kesesuaian dengan umumnya watak manusia dan kebutuhannya, sedangkan munkarat ialah kebalikan dari itu (Depag RI, 1984). Kesimpulan dari beberapa pengertian di atas bahwa amar ma’ruf nahi munkar adalah mengajak manusia untuk berbuat baik, melakukan semua perintah Tuhan kemudian melarang untuk berbuat buruk atau meninggalkan semua larangan-larangan Tuhan.
Al-Qasim (2009) bahwa Amar Ma’ruf Nahi Munkar adalah kewajiban umat Muslim, yang memiliki banyak keutamaan, seperti: merupakan profesi dan tugas agung para rasul, temasuk ciri-ciri orang yang beriman dan shalih, untuk kebaikan umat, meneguhkan kedudukan umat, sebab-sebab turunnya pertolongan dari Tuhan, dan ganjarannya sangat istimewa. Sedangkan apabila ditinggalkan, maka akan terjadi kebinasaan, siksaan (azab), tidak diterimanya doa, menafikan kebaikan umat, munculnya kebodohan, lenyapnya ilmu, dan terpuruknya umat di dalam kesewenang-wenangan.
C. AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR PADA FRONT PEMBELA ISLAM (FPI)
1. Pengertian Amar Ma'ruf & Nahi Munkar
Al-Amru artinya menuntut pengadaan sesuatu, sehingga pengertiannya mencakup: perintah, suruhan, seruan, ajakan, himbauan serta lainnya yang menuntut dikerjakannya sesuatu. Sedang Al-Ma’rûf artinya sesuatu yang dikenal
baik (kebajikan), yaitu segala perbuatan baik menurut Syari’at Islam dan mendekatkan pelakunya kepada Allah SWT. Jadi Al-Amru bil Ma’ruf artinya adalah menuntut mengadakan segala kebajikan (Rizieq, 2008).
An-Nahyu artinya mencegah pengadaan sesuatu, sehingga pengertiannya mencakup: melarang, menjauhkan, menghindarkan, menentang, mengancam, melawan, peringatan, teguran, menyudahi serta lainnya yang mencegah dikerjakannya sesuatu. Sedang Al-Munkar artinya sesuatu yang diingkari (kemunkaran), yaitu segala perbuatan munkar menurut Syari’at Islam dan menjauhkan pelakunya dari pada Allah SWT. Jadi An-Nahyu ‘anil Munkar artinya adalah mencegah mengadakan segala kemunkaran.
Dengan demikian secara sederhanana maksud istilah Amar ma’ruf nahi munkar yang telah mengindonesia tersebut adalah menyerukan kebajikan dan mencegah kemunkaran.
2. Dalil Syar’i Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Amar ma’ruf nahi munkar memiliki dalil Syar’i yang sangat kuat, baik dari Qur’an maupun As-Sunnah (Rizieq, 2008). Bahkan setiap nash (redaksi) Al-Qur’an dan As-Sunnah yang menyangkut suruhan berbuat baik termasuk dalam konteks amar ma’ruf, maupun nash yang terkait dengan larangan berbuat buruk termasuk dalam konteks nahi munkar. Sehingga semua nash tersebut pada saat yang sama secara implisit (tersirat) merupakan dalil syar’i untuk menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Ada pun nash Al-Qur’an dan As-Sunnah yang secara eksplisit (tersurat) menjadi dalil syar’i bagi amar ma’ruf nahi munkar, antara lain:
a) Surah Ali-Imran ayat 104 yang artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung”. Ma'ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya.
b) Hadist Nabi SAW, artinya: “Sungguh, Demi Allah, Hendaknya engkau benar-benar menyerukan yang ma’ruf, dan benar-benar mencegah yang munkar, dan sungguh-sungguh menentang tangan-tangan orang Zholim, dengan benar mengembalikannya ke jalan yang Haq, dan benar-benar menjaganya di jalan yang Haq”.
3. Manfaat Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Penegakan amar ma’ruf nahi munkar di suatu masyarakat akan menghantarkan kepada penciptaan kondisi yang mendorong manusia untuk berlomba dalam berbuat baik, dan saling menjaga serta melindungi dari segala bentuk maksiat. Penegakan amar ma’ruf nahi munkar adalah benteng yang kokoh untuk menjaga, melindungi, memelihara, bahkan meningkatkan iman dan taqwa ummat. Pada saat iman dan taqwa itu baik, maka segala pintu keberkahan terbuka baginya. Keberkahan yang dimaksud adalah kebahagian hidup yang mencakup berbagai sektor kehidupan manusia. Keberkahan di bidang ibadah, mu’amalah (berhubungan dengan orang lain), politik, ekonomi, sosial budaya, keamanan, ilmu pengetahuan, industri, hasil bumi, kekayaan alam dan sektor lainnya (Rizieq, 2008).
4. Akibat Meninggalkan Amar ma’ruf Nahi Munkar
Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk melakukan amar ma'ruf dan nahi munkar. Ketika kewajiban itu diabaikan dan tidak dilaksanakan, maka pasti orang-orang yang mengabaikan dan tidak melaksanakannya akan mendapat dosa.
Tidak ada satu umatpun yang mengabaikan perintah amar ma'ruf dan nahi munkar kecuali Allah menimpakan berbagai hukuman kepada umat itu (Rizieq, 2008).
a) Mendapat Azab yang menyeluruh
Apabila kemaksiatan telah merajalela di tengah-tengah masyarakat, sedangkan orang-orang yang shalih tidak berusaha mencegah dan membendung kerusakan tersebut, maka Allah SWT akan menimpakan azab kepada mereka secara menyeluruh baik orang-orang yang jahat maupun orang-orang yang shalih.
b) Tidak dikabulkannya do'a orang-orang yang shalih
Apabila suatu masyarakat mengabaikan amar ma'ruf dan nahi munkar serta tidak mencegah orang yang berbuat zhalim dari kezhalimannya, maka Allah akan menimpakan siksa kepada mereka dengan tidak mengabulkan do'a mereka.
c) Mendapatkan laknat Allah SWT
Di antara hukuman orang yang mengabaikan amar ma'ruf dan nahi munkar adalah berhak mendapatkan laknat, yakni terusir dari rahmat Allah SWT sebagaimana yang telah menimpa Bani Israil ketika mengabaikan amar ma'ruf dan nahi munkar.
D. ORGANISASI FRONT PEMBELA ISLAM (FPI)