• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.6 Teknik Analisis Data

4.1.4 Konsep Diri Mahasiswa dalam Instagram

Instagram tidak hanya memberikan penggunanya wadah untuk dapat membagikan foto, tetapi sesama penggguna juga bisa memberikan respon pada foto yang dibagikan tersebut, baik berupa memberikan tanda suka atau like dan juga memberikan komentar di kolom comment yang sudah disediakan. Fitur-fitur ini ternyata memiliki arti tersendiri bagi keempat informan. Mereka memiliki banyak jumlah followers, mendapatkan banyak jumlah like dan komentar baik itu komentar positif maupun komentar negatif. Pada penelitian ini hal tersebutlah yang ingin dikaitkan dengan konsep diri. Konsep diri adalah gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya, yang dibentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungan. Konsep diri bukan hanya sekadar gambaran deskriptif, tetapi juga penilaian individu terhadap dirinya. Inilah yang diteliti oleh peneliti, bagaimana setiap informan menanggapi jumlah like yang banyak, menanggapi komentar yang mereka dapatkan baik itu positif ataupun negatif, dan bagaimana hal-hal tersebut memberikan efek bagi diri mereka apakah menjadikan diri mereka ke arah yang lebih positif atau negatif.

Informan 1

Jumlah followers yang dimiliki oleh Mutiara Tahier adalah sebanyak 14.000 orang. Ini termasuk angka yang sangat besar dan tidak mudah untuk dimiliki oleh seseorang yang bukanlah seorang artis atau public figure, melainkan seorang mahasiswi Ilmu Komunikasi, dan tidak menggeluti profesi seperti artis atau model yang dalam hal tersebut adalah wajar untuk disukai oleh banyak orang, memiliki ribuan followers Instagram karena ia terkenal di tengah-tengah masyarakat. Peneliti menggali lebih lagi, apa yang membuat dia mendapatkan banyak sekali

followers dan bagaimana dia menyikapi banyaknya jumlah followers tersebut.

Jumlah followers yang sangat banyak tersebut bagi Muti merupakan berkah bagi dirinya, ia merasa senang bisa memiliki banyak followers di Instagram. Ia berpendapat bahwa banyaknya jumlah followers berarti banyak orang yang

senang dengan dirinya, dengan persona diri yang dia tampilkan melalui foto-fotonya di Instagram, dan dia sangat bersyukur dengan hal tersebut. Muti juga sangat merasa bahagia karena dengan banyaknya jumlah followers yang ia miliki, berarti semakin banyak orang yang mengetahui produk perawatan wajah yang dia jual. Hal ini sangat menguntungkan baginya karena biaya promosi dapat ditekan dan tidak lagi menguras banyak waktu dan tenaga karena dia tahu paling tidak sudah ada 14.000 orang yang sudah mengetahui produk miliknya.

“ya Alhamdullilah dapat segitu, ya seneng, bersyukur aja, berarti banyak yang seneng, mau liat foto-foto yang di posting. Berpengaruh juga apalagi kan ini

jual skincare juga, jadikan orang lebih banyak yang tahu”.

Jumlah like pada rata-rata foto yang dibagikan Muti ke akun Instagramnya mencapai 500 sampai 700an. Muti sangat senang dengan pencapaian ini karena bagi dirinya jumlah like merupakan hal yang sangat penting dalam Instagram, bahkan lebih penting daripada komentar-komentar yang diberikan orang kepada fotonya. Ia mengatakan jika seseorang memberikan tanda suka pada foto yang dia posting berarti orang tersebut menyukai fotonya. Semakin banyak orang yang memberikan tanda suka, berarti semakin banyak orang yang menyukai foto yang dia posting. Muti juga menambahkan, ia merasa senang dengan banyaknya jumlah

like tersebut karena hal itu menunjukkan banyak orang yang mengapresiasi

fotonya, dimana objek yang paling banyak adalah foto selfie dirinya, berarti banyak orang yang mengapresiasi dan menyukai wajah cantiknya.

Pentingnya jumlah like ini membuat Mutiara akhirnya menentukan standar untuk dirinya sendiri berapa minimal jumlah like yang harus didapatkan pada sebuah foto yang dia posting ke Instagram, sehingga foto tersebut dapat dia kategorikan sebagai foto yang disukai dan diterima oleh banyak orang. Standar minimal yang dia tetapkan adalah sebanyak 200 likes. Menurutnya, jika fotonya sudah mendapatkan minimal di angka 200 berarti foto tersebut memang layak untuk dibagikan di Instagram karena banyak orang yang menyukainya, namun jika foto tersebut tidak mendapatkan 200 tanda suka, ia beranggapan bahwa foto tersebut tidak bagus karena orang kurang menyukainya dan dia kerap kali berpikir untuk menghapus foto tersebut karena tidak ingin foto yang tidak banyak di apresiasi orang berada di akun Instagramnya.

“like penting kalo comment nggak penting. Gimana ya, kalo like nya banyak berarti banyak orang yang suka sama itu foto, tapi kalo misalnya like nya dikit berarti orang nggak suka, pinginnya di delete sebenarnya. Minimal likenya di atas 200 sih, kalo dibawah itu berarti orang-orang nggak tertarik, kalo diatas itu berarti orang udah banyak yang suka”.

Mendapatkan jumlah like yang sangat banyak tersebut membuat ia merasa senang dan bersyukur dengan banyaknya orang yang menyukai foto yang dia bagikan di akun Intagramnya sehingga menambah kepercayaan dirinya.

“ya like banyak sih bikin jadi bersyukur aja, berarti ya orang memang seneng

dan mau ngelike, nambah percaya diri ada, berarti ya orang seneng ngeliat fotonya”.

Selama menggunakan Instagram, Muti ternyata pernah mendapatkan pengalaman yang tidak menyenangkan, dimana ada orang yang tidak bertanggung jawab membuat akun Instagram palsu mengatasnamakan dirinya dan juga memposting foto-foto Muti yang diambilnya dari Instagram aslinya milik Muti. Awalnya dia tidak mengetahui adanya akun palsu tersebut, ia mengetahuinya dari temannya. Saat mengetahui hal tersebut, dia langsung mengecek dan sangat terkejut melihat ternyata apa yang diberitahukan temannya adalah benar. Orang yang membuat akun palsu tersebut memang tidak mengedit foto Muti menjadi yang tidak benar dan bisa membahayakannya, namun dia sangat khawatir karena usaha yang dimilikinya. Ia khawatir jika orang yang tidak bertanggung jawab tersebut mengambil keuntungan dengan menipu konsumennya.

Muti pernah mendapatkan pertanyaan dari konsumennya yang bertanya mengapa kontak Blackberry Messanger atau BBM produk perawatan wajah Muti tidak lagi aktif dan sudah hilang, sedangkan kontak BBM nya masih aktif dan dia tidak pernah menggantinya. Hal ini membuat Muti berasumsi, berarti orang yang membuat akun palsu tersebut sudah pernah memberikan kontak BBM palsunya dan mengatasnamakan produk skincare yang dijual oleh Muti. Mutiara langsung memberitahukan di akun Instagram aslinya bahwa ada orang yang sengaja membuat akun palsu dirinya, agar teman-temannya, followers, dan juga konsumen produk skincarenya mengetahui dan tidak tertipu dengan akun palsu tersebut. Setelah pemberitahuan yang dilakukan Muti, akun palsu tersebut tidak lagi aktif dan memposting foto Muti, namun yang diherankan oleh Muti adalah followers

akun tersebut bukannya berkurang tetapi bertambah dari 100 menjadi lebih dari 200 followers. Muti sampai saat ini masih belum mengetahui siapa orang yang membat akun palsu tersebut. Saat ini ia tidak lagi mempermasalahkan hal tersebut karena akun palsu tersebut sudah tidak lagi aktif, namun ia tetap berhati-hati dan waspada agar tidak ada lagi kejadian seperti ini dikemudian hari.

Muti juga mendapat banyak komentar pada foto Instagramnya baik berupa komentar positif dan komentar negatif. Ia lebih banyak mendapatkan komentar positif dibandingkan komentar negatif. Komentar positif yang dia terima diantaranya seperti :

“Kakak cantiknyaa “, “Geulis pisan atuh kak”, “Udah cantik, soleha lagi”, “MashaAllah cantik bangettt ”

Komentar positif yang dia dapatkan hampir seluruhnya berupa pujian mengagumi kecantikan Muti. Komentar tersebut tidak hanya diungkapkan dengan kata-kata atau huruf yang sengaja dipanjangkan untuk menekankan pujian mereka, tetapi mereka juga menggunakan simbol-simbol seperti gambar hati untuk menegaskan ekspresi pujian mereka kepadanya. Pujian tersebut diberikan baik dari orang yang ia kenal seperti keluarga, sahabat, temannya, dan juga orang-orang yang tidak dia kenal baik perempuan maupun laki. Kebanyakan laki-laki yang tidak dia kenal dan memberikan pujian juga meminta kontak yang bisa dihubungi seperti nomor handphone, pin BBM maupun Line, namun Muti menghiraukan mereka dan tidak membalas komentar tersebut. Muti mengatakan bahwa dia jarang membalas komentar pujian dari laki-laki yang tidak dia kenal karena dia takut jika mereka nantinya menganggap Muti memberikan ruang bagi mereka untuk mendekatinya, karena itu dia lebih memilih untuk tidak membalas komentar laki-laki yang tidak dia kenal.

“kalo balas komentar cowok takutnya dikira PHP (pemberi harapan palsu), ntar jadi baper, serba salah jadinya. Pernah dibales, cuma bilang

Alhamdullilah makasih, tapi jadinya bertingkah minta Line, BBM gitu”

Berbeda dengan komentar pujian dari perempuan, baik yang dia kenal maupun tidak dikenal Muti membalas komentar tersebut. Peneliti mengamati bahwa di Instagramnya, ada perbedaan cara menjawab komentar yang dilakukan Muti

antara perempuan yang dia kenal dengan yang tidak dia kenal. Muti mengakui hal ini, dia memang membuat perbedaan dalam hal menjawab komentar antara yang dia kenal dan yang tidak dia kenal. Jawaban yang diberikan Muti kepada perempuan yang tidak dia kenal dan memberikan pujian, jawabannya lebih singkat. Muti menambahkan bahwa dia melakukan perbedaan seperti ini karena menurutnya hal ini adalah wajar. Membalas komentar ibarat berbicara langsung dengan orang tersebut. Kepada seseorang yang dikenal baik maka percakapan yang terjalin akan lebih panjang dan hangat, sedangkan untuk seseorang yang tidak dikenal percakapan yang terjadi akan lebih singkat namun tetap harus memberikan respon yang sopan. Berikut adalah beberpa jawaban tersebut untuk yang tidak dikenal oleh Muti :

“Alhamdulillah makasih ya ”, “Terima kasih yaaa

Berbeda jika yang memberikan komentar positif adalah teman atau keluarganya, Muti memberikan jawaban yang lebih panjang dengan menyebut nama mereka, atau memberikan panggilan sayang bagi sahabatnya, serta menambahkan lebih banyak simbol seperti simbol tanda hati ada jawaban komentar tersebut. Berikut adalah beberapa jawaban yang diberikan Muti :

“Alhamdulillah makasih sayangku “, “Makasih geulisnya aku ”,

Alhamdulillah makasih cantik-cantikku”, “Makasih kakakku sayang, miss you” Ada komentar positif, ada pula komentar negatif. Komentar negatif ini jumlahnya jauh lebih sedikit dari komentar positif yang ia dapatkan, namun hal tersebut mengganggu pikiran Muti. Ia mengatakan bahwa komentar negatif yang ia dapatkan kebanyakan saat ia memposting fotonya di Instagram dimana saat itu dia belum menggunakan jilbab. Sebelum mengenakan jilbab, Muti mengakui sering menggunakan pakaian yang agak terbuka seperti celana pendek atau baju yang agak terbuka. Ia mendapatkan banyak komentar positif, tetapi ada pula yang memberikan komentar negatif.

Orang-orang yang memberikan komentar negatif tersebut banyak yang mengkritik cara berpakaian Muti yang terlalu mini dan seksi, bahkan beberapa laki-laki memberikan komentar yang tidak sopan yaitu membicarakan bagian

tubuh Muti yang tidak sepantasnya dibicarakan. Komentar-komentar tersebut tidak ada satu pun yang dibalasnya, bahkan komentar laki-laki yang tidak sopan tersebut langsung dia hapus dari kolom comment Instagramnya. Muti tidak membalas komentar tersebut, namun dirinya memikirkan komentar-komentar negatif yang diberikan tersebut. Saat dikomentari bajunya yang terlalu mini dan seksi, dia menjadikannya sebagai momen untuk mengintropeksi dirinya sendiri dan akhirnya memakai pakaian yang lebih sopan.

Setelah Muti menggunakan jilbab, ternyata masih saja ada komentar negatif yang dia dapatkan. Komentar negatif tersebut tidak lagi mengarah kepada fisik ataupun cara berpakaian Muti, namun komentar tersebut membandingan kecantikan Muti dengan kecantikan perempuan lain yang mengatakan bahwa Muti tidak lebih cantik dari perempuan tersebut. Ada pula yang mengatakan Muti sok cantik. Komentar negatif tersebut seperti :

“cantikan yang ini (nama akun lain), kalo ini mah nggak ada apa-apanya”, “ah, sok cantik, biasa aja pun”.

Ia tidak membalas komentar-komentar ini tetapi dia tidak memungkiri bahwa itu mengganggu pikirannya. Komentar yang membandingkan dirinya dengan orang lain dia anggap sebagai hal yang biasa dan tidak mempengaruhi dirinya atau membuatnya sedih karena dia menganggap mungkin orang yang memberikan komentar tersebut memang lebih menyukai perempuan yang menjadi bandingannya tadi. Tetapi komentar yang mengatakan dia sok cantik mengganggu pikirannya. Muti berpikir mengapa dia mendapatkan perkataan seperti itu, apakah memang ada yang salah dengan cara atau pose dia berfoto. Tetapi jumlah komentar negatif seperti itu jauh lebih sedikit dibandingan dengan jumlah orang yang memberikannya komentar positif sehingga tidak mempengaruhi kepercayaan dirinya dan tidak lagi memikirkan komentar negatif tersebut.

Begitu banyak pujian yang diterima oleh Muti memberi efek positif bagi dirinya yaitu menambah kepercayaan dirinya, namun tidak membuatnya menjadi

over confident atau terlalu percaya diri. Ia senang dengan semua pujian yang dia

terima namun tidak membuatnya lantas angkuh. Beragam respon positif yang dia terima baik dari teman-temannya maupun orang lain yang tidak dikenalnya

ternyata memiliki porsi yang berbeda dalam hal mana yang lebih menyenangkan hatinya. Muti merasa lebih senang jika diberi komentar pujian oleh orang-orang yang tidak dikenalnya. Ia merasa jika seseorang yang tidak dikenal mampu memberikan pujian berarti pujian yang diberikan itu lebih jujur.

“kalo dari orang lain berarti bener, nggak tau deh kalo temen. Kalo orang

lain, dia nggak kenal, nggak pernah ketemu tapi mau kasih komen yang muji gitu berarti jujur. Kalo temen kadang bener, cuma ada yang jarang ngobrol tapi tiba-tiba komen, jadi mikir kenapa ya”.

Muti mendapatkan banyak komentar positif dan pujian melalui like dan

comment, namun ternyata ada seseorang yang sangat mengagumi Muti sampai dia

membuat akun Instagram yang khusus memposting foto-foto Muti dan nama akun Instagram tersebut adalah @mutitahierfans. Nama akun tersebut sudah menjelaskan bahwa orang yang membuatnya adalah orang yang mengidolakan Muti. Foto-foto yang dia bagikan di Instagram tersebut dia ambil dari akun Instagram asli Muti. Pemilik akun fans ini juga kerap kali memberikan komentar pujian pada Muti di foto yang diposting oleh Muti. Akun Instagram fans ini diketahui Muti pada bulan Januari 2016. Orang tua Muti yang akhirnya mengetahui adanya akun fans itu menanyakan melalui Instagram siapa pemilik akun tersebut dan yang membuatnya masih berumur 14 tahun, namun tiba-tiba saja akun tersebut hilang, tidak dapat lagi ditemukan di Instagram. Awal bulan Maret 2016 akun Instagram fans Muti tersebut kembali muncul dan mulai memberikan komentar pada foto-foto Muti di Instagram. Muti membalas komentar yang dia berikan dengan senang hati. Ia tidak keberatan dengan adanya akun tersebut asalkan foto yang dibagikan adalah foto yang baik dan tidak merugikan dirinya. Muti sendiri juga memantau aktifitas akun fans tersebut sehingga tidak disalahgunakan.

Muti merasa terharu dengan adanya akun Instagram @mutitahierfans tersebut. Dirinya sendiri tidak menyangka ada seseorang yang sampai membuat akun fans tersebut karena Muti menyadari bahwa dirinya bukanlah artis atau public figure. Tetapi dia tetap mensyukuri hal itu karena menandakan bahwa dirinya disukai dan disenangi oleh orang lain. Peneliti menggali lebih dalam lagi apa arti kehadiran seseorang yang membuat akun tersebut terhadap diri Muti. Ia menjawab bahwa

dia menganggap seseorang tersebut sebagai orang yang mengidolakannya. Adanya akun tersebut tidak membuatnya serta merta merasa terlalu percaya diri saat bersosialisasi dengan orang-orang disekitanya. Muti hanya berharap dia bisa memberikan lebih lagi inspirasi positif bagi orang-orang yang menyukainya.

“nanggepinnya agak terharu kok sampe ada mutitahier fans, artis juga bukan gitu. Ngeliatnya ya sebagai orang yang mengidolakan sih, ya mudah-mudahan terinspirasi ke arah baik-baiknya.”

Instagram memiliki banyak orang yang terkenal seperti Muti. Bukan berprofesi sebagai artis, model, public figure, atau seseorang yang tampil di media massa tetapi memiliki banyak followers di Instagramnya dan juga mendapatkan banyak

like dan komentar positif bahkan bisa lebih terkenal daripada Muti. Ia menyadari

hal ini dan juga sering melihat keberadaan mereka di Instagram. Menanggapi hal tersebut Muti merasa mereka memang memiliki lebih banyak jumlah followers dan jumlah like, namun mengesampingkan hal itu, Muti merasa dirinya setara dengan orang tersebut. Ia tidak merasa lebih rendah tetapi sama, sehingga tidak membuatnya minder atau kurang percaya diri.

Seluruh paparan konsep diri Muti dalam merespon banyaknya jumlah like, komentar positif, dan komentar negatif yang ia dapatkan serta efek yang ia terima dari hal-hal tersebut menunjukkan bahwa Muti memiliki konsep diri positif. Instagram membawa efek positif pada dirinya, banyaknya jumlah like dan komentar pujian yang ia dapatkan pada foto yang dibagikannya di Instagram membuat dirinya semakin percaya diri, dan Muti tidak mudah goyah saat menerima komentar negatif, dirinya tetap kuat dan menjadikannya sebagai bagian dalam mengintropeksi diri. Hal ini merupakan ciri konsep diri positif sehingga disimpulkan bahwa Muti memiliki konsep diri positif.

Informan 2

Alya memiliki banyak followers yaitu berjumlah 12.600 orang. Menanggapi

followers sebanyak ini, Alya merasa senang karena banyak orang yang menyukai

apa yang dia posting di Instagramnya sehingga mereka mau mengikuti dan menjadi followers Alya. Saat ini dirinya berkiprah di dunia model dan merupakan finalis Gadis Sampul, namun hal tersebut tidak membuatnya merasa bahwa

followers adalah fans dan lantas membuatnya angkuh, tetapi ia melihatnya sebagai

sesuatu yang ia syukuri karena mereka menyukai Alya melalui foto-foto dirinya yang ia masukkan ke Instagram.

“hmm gimana ya kak, lebih ke berarti yang ngefollow itu suka postingan Alya, buat mereka itu menarik. Kalo fans sih belum ada kepikir kak, cuma ya seneng

sama bersyukur aja”.

Alya memiliki pandangan tersendiri mengenai comment dan like di Instagram. Baginya, sebuah komentar itu penting dilihat dari isinya. Isi komentar bernada positif yang dapat memberikan efek postif ataupun komentar berisi masukkan untuk membuat dirinya ke arah yang lebih baik, maka komentar tersebut penting. Komentar yang berupa ejekan atau hinaan yang bertujuan untuk menjelek-jelekkan, baginya itu adalah komentar yang tidak penting dan tidak perlu dipusingkan. Berbeda dengan like, ia tidak memandang like sebagai sesuatu yang terlalu penting, hanya sebagai tanda untuk melihat apakah seseorang menyukai foto yang diposting atau tidak. Dirinya sendiri tidak terlalu memikirkan apakah foto tersebut akan mendapatkan banyak like atau tidak karena ia menyadari memberikan tanda like adalah hak setiap orang sesuai dengan keinginan orang yang memberikan tanda suka apakah ia menyukai foto tersebut atau tidak.

Rata-rata foto yang Alya posting di akun Instagramnya mendapatkan tanda suka sebanyak 900 sampai 1000 lebih. Hal ini menunjukkan banyaknya orang yang menyukai foto-foto yang dibagikan oleh Alya meskipun dia jarang memposting foto, tetapi setiap dia membagikan foto di Instagramnya, foto tersebut mendapatkan respon yang sangat baik dari banyak orang. Alya menanggapi banyaknya jumlah like tersebut dengan dua pandangan yang berbeda. Pada satu sisi ia merasa senang karena berarti banyak orang yang menyukai dan mengapresisasi foto-foto yang dia posting ke Instagram, tetapi di sisi yang lain dia menganggap mungkin saja beberapa orang yang memberikan tanda suka tersebut tidak benar-benar mengapresiasi fotonya, hanya sekedar memberi tanda like bahkan kepada seluruh foto yang dia lihat di Instagram lalu melewatkannya, yang menandakan foto tersebut tidak benar-benar dilihat dan diapresiasi tetapi hanya untuk menunjukkan bahwa pengguna tersebut aktif di Instagram. Alya memiliki

pandangan seperti itu, namun ia tetap merasa senang dengan banyaknya jumlah

like yang ia dapatkan dan akhirnya menambah kepercayaan dirinya.

“ya berarti orang mengapresiasi, suka sama foto Alya. Kadang nggak suka

juga sih, karna kan bisa jadi ada yang asal-asal pencet gitu, memang semua foto di like. Tapi dapat like gitu seneng sih kak, berarti mereka suka sama foto Alya, hmm gimana ya bilangnya, foto Alya berarti bagus gitu. Kalo nambah

percaya diri lumayan sih kak tapi nggak berlebihan”.

Selama menggunakan media sosial Instagram, ternyata Alya pernah mendapatkan pengalaman tidak menyenangkan. Ada orang yang tidak bertanggung jawab membuat sebuah akun Instagram dimana foto-foto yang dia bagikan seluruhnya adalah foto Alya tetapi nama akun tersebut bukanlah nama Alya melainkan nama orang lain. Ia mengetahui adanya akun palsu ini dari teman yang memberitahukan kepadanya. Alya merasa khawatir jikalau orang yang tidak bertanggung jawab ini menggunakan fotonya untuk hal-hal yang tidak baik. Suatu kali salah satu followersnya memberikan komentar di Instagramnya dan bertanya apakah akun palsu itu adalah juga akun asli milik Alya, karena pemilik akun palsu tersebut sudah melakukan interaksi dengan followers tersebut yaitu chatting via

Dokumen terkait