BAB I PENDAHULUAN
2.3 TCP/IP
2.3.2 Konsep TCP/IP
Komputer-komputer yang terhubung di Internet berkomunikasi dengan protokol TCP/IP. Karena menggunakan bahasa yang sama, yaitu protokol TCP/IP, perbedaan jenis komputer dan sistem operasi
tidak menjadi masalah. Komputer PC dengan sistem operasi Windows dapat berkomunikasi dengan komputer Macintosh atau dengan Sun SPARC yang menjalankan Solaris. Jadi, jika sebuah komputer menggunakan protokol TCP/IP dan terhubung langsung dengan Internet, maka komputer tersebut dapat berhubungan dengan komputer di belahan dunia manapun yang juga terhubung ke Internet.
Perkembangan TCP/IP yang diterima luas dan praktis menjadi standar de-facto jaringan komputer berkaitan dengan ciri-ciri yang terdapat pada protokol itu sendiri:
1. Protokol TCP/IP dikembangkan menggunakan standar protokol yang terbuka
2. Standar protokol TCP/IP dalam bentuk Request for Comment (RFC) dapat diambil oleh siapapun tanpa biaya.
3. TCP/IP dikembangkan dengan tidak tergantung pada sistem operasi atau perangkat keras tertentu.
4. Pengembangan TCP/IP dilakukan dengan konsensus dan tidak tergantung pada vendor tertentu.
5. TCP/IP independen terhadap perangkat keras jaringan dan dapat dijalankan pada jaringan Ethernet, Token Ring, jalur telepon dial-up, jaringan X.25, dan praktis jenis media transmisi apa pun. 6. Pengalamatan TCP/IP bersifat unik dalam skala global. Dengan
cara ini, komputer dapat saling terhubung walaupun jaringannya seluas Internet sekarang ini.
7. TCP/IP memiliki fasilitas routing yang memungkinkan sehingga dapat diterapkan pada inter-network.
8. TCP/IP memiliki banyak jenis layanan.
Menurut Purbo dkk (1998:24), dalam TCP/IP, terjadi penyampaian data dari protokol yang berada di satu layer ke protokol yang berada di layer lain. Setiap protokol memperlakukan semua informasi yang diterimanya dari protokol lain sebagai data.
Jika suatu protokol menerima data dari protokol lain di layer atasnya, protokol akan menambahkan informasi tambahan miliknya ke data tersebut. Informasi ini memiliki fungsi yang sesuai dengan fungsi protokol tersebut. Setelah itu, data ini akan diteruskan lagi ke protokol pada layer di bawahnya.
Hal yang sebaliknya terjadi jika suatu protokol menerima data dari protokol lain yang berada pada layer dibawahnya. Jika data ini dianggap valid, protokol akan melepas informasi tambahan tersebut, untuk kemudian meneruskan data tersebut ke protokol lain yang berada pada layer di atasnya.
Sekumpulan protokol TCP/IP ini dimodelkan dengan empat layer TCP/IP, sebagaimana terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 2. 2 Model TCP/IP
(Sumber : Buku Pintar Internet TCP/IP, 1998:23)
Keempat layer TCP/IP tersebut adalah network interface layer, internet layer, transport layer dan application layer.
2.3.3 Application layer
Application layer adalah bagian dari TCP/IP dimana permintaan data atau servis diproses, aplikasi pada layer ini menunggu di port-nya masing-masing dalam suatu antrian untuk diproses. Application layer bukanlah tempat bagi word processor, spreadsheet, internet browser atau yang lainnya akan tetapi aplikasi yang berjalan pada application layer berinteraksi dengan word processor, spreadsheet, internet browser atau yang lainnya, contoh aplikasi populer yang bekerja pada layer ini misalnya FTP dan HTTP.
2.3.4 Transport Layer
Menurut Purbo dkk (1998:51), transport layer merupakan layer komunikasi data yang mengatur aliran data antara dua host, untuk keperluan aplikasi diatasnya. Ada dua buah protokol pada layer ini, yaitu TCP dan UDP.
1. TCP
Menurut Purbo dkk (1998:1), TCP (Transmission Control Protocol) merupakan protokol yang terletak di layer transport.
TCP merupakan protokol yang connection-oriented yang artinya menjaga reliabilitas hubungan komunikadasi end-to-end. Konsep dasar cara kerja TCP adalah mengirm dan menerima segmen. Segmen informasi dengan panjang data bervariasi pada suatu datagram internet. TCP menjamin realibilitas hubungan komunikasi karena melakukan perbaikan terhadap data yang rusak, hilang atau kesalahan kirim. Hal ini dilakukan dengan memberikan nomor urut pada setiap paket yang dikirimkan dan membutuhkan sinyal jawaban positif dari penerima berupa sinyal ACK (acknoledgment). Jika sinyal ACK ini tidak diterima pada interval pada waktu tertentu, maka data akan dikirimkan kembali. Pada sisi penerima, nomor urut tadi berguna untuk mencegah kesalahan urutan data dan duplikasi data. TCP juga memiliki mekanisme flow control dengan cara mencantumkan informasi dalam sinyal ACK mengenai batas jumlah paket data yang masih boleh ditransmisikan pada setiap segmen yang diterima dengan sukses.
Bagaimana pembentukan hubungan (handshake) dilakukan dalam TCP/IP? Untuk memulai suatu pembukaan hubungan, client harus terlebih dahulu mengirimkan paket SYN (singkatan dari synchronize). Setelah menerima paket tersebut, server mengirimkan
paket SYN miliknya serta acknowledgement (ACK) terhadap paket SYN sebelumnya. Saat client menerima paket ini, ia akan meng-ACKnowledge serta mengirimkan data miliknya. Pada saat ini terbentuklah koneksi TCP antara dua komputer, yaitu client dan server.
2. UDP (User Datagram Protocol)
Menurut Purbo dkk (1998:55), UDP (User Datagram Protocol) merupakan protokol transport yang sederhana. Berbeda dengan TCP yang connection oriented, UDP bersifat connection less. Dalam UDP tidak ada sequencing (pengurutan kembali) paket yang datang, acknowledgement tehadap paket yang datang, atau retransmisi jika paket mengalami masalah di tengah jalan.
Kemiripan UDP dengan TCP ada pada penggunaan port number. Sebagaimana digunakan pada TCP, UDP menggunakan port number ini membedakan pengiriman datagram ke beberapa aplikasi berbeda yang terletak pada komputer yang sama.
Karena sifatnya yang connectionless dan unreliable, UDP digunakan oleh aplikasi-aplikasi yang secara periodik melakukan aktifitas tertentu (misalnya query routing table pada jaringan lokal), serta hilangnya satu data akan dapat diatasi pada query periode berikutnya dan melakukan pengiriman data ke jaringan lokal. Pendeknya jarak tempuh datagram akan mengurangi resiko kerusakan data.