• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

2.4 Voice over Internet Protocol (VoIP)

Menurut Yani (2007:1), VoIP adalah sebuah cara lain untuk berkomunikasi mengirim dan menerima suara, layaknya telepon biasa dengan biaya murah bahkan gratis.

Menurut Ghafarian et all (2007:200), Voice over Internet Protocol (VoIP) is a technology that has reached a level of maturity and reliability such that it can now be applied to the enterprise environment. VoIP has the potential to reduce communications costs considerably and opens a new path in the development of new devices. Menurut pengertian tersebut VoIP merupakan suatu teknologi yang telah sampai pada tingkat kematangan dan keandalan sehingga dapat diterapkan pada lingkungan perusahaan. VoIP memiliki potensial untuk mengurangi biaya komunikasi dan membuka jalur baru pada pengembangan peralatan baru.

2.4.2 Jenis Komunikasi VoIP

Jenis sambungan VoIP yang bisa dilakukan sebagai berikut. 1. Computer to Computer

Menurut Yani (2007:11), hubungan computer to computer adalah koneksi yang menghubungkan dua buah komputer melalui sebuah broadband atau koneksi internet. Koneksi computer to computer bisa dilakukan jika memenuhi tiga syarat, yaitu koneksi internet, headset, dan softphone.

2. Computer to Phone

Fasilitas ini hampir serupa dengan sambungan computer to computer. Bedanya, hubungan ini memiliki fasilitas, yaitu PC bisa menghubungi nomor PSTN dan ponsel.

3. Phone to Computer dan Phone to Phone

Panggilan phone to computer dan phone to phone dapat dilakukan dengan catatan user meggunakan IP-Phone yang dikoneksikan ke jaringan internet dan memiliki sejumlah nominal pulsa dari peyelenggara VoIP.

2.4.3 Hardware VoIP 1. IP Phone

Pesawat telepon khusus ini kelihatannya sama dengan telepon biasa. Tapi selain mempunyai konektor RJ-11 standar, IP Phone juga mempunyai konektor RJ-45. IP Phones menghubungkan langsung dari telepon ke router, dan didalam IP Phone sudah ada semua perangkat keras maupun lunak yang sudah terpasang didalamnya yang menunjang melakukan pemanggilan IP.

Gambar 2. 3 Tampilan IP Phone (Sumber: newsroom.cisco.com)

2. USB Phone

Memiliki bentuk menyerupai telepon seluler. Untuk menggunakannya, USB Phone harus dihubungkan ke komputer melalui port USB.

Gambar 2. 4 Tampilan USB Phone

(Sumber: http://skypetips.internetvisitation.org)

3. Internet Telephony Gateway (ITG)

Menurut Yani (2007:6), Internet Telephony Gateway adalah user agent yang memiliki dua jenis port, yaitu port FXS (terhubung ke telepon biasa) dan FXO (terhubung ke PSTN langsung atau bisa melalui PBX).

Gambar 2. 5 Internet Telephone Gateway (Sumber: http://www.tammex.com.au)

4. Analog Telephone Adapter (ATA)

ATA memungkinkan kita untuk menghubungkan pesawat telepon biasa ke komputer atau disambungkan ke internet untuk dipakai VoIP. ATA adalah alat pengubah sinyal dari analog menjadi digital. Cara kerjanya adalah mengubah sinyal analog dari telepon dan mengubahnya menjadi data digital untuk di transmisikan melalui internet.

Gambar 2. 6 Analog Telephone Adapter (Sumber: www.yupeephone.com)

2.4.4 Software VoIP

Software VoIP yang dimaksud adalah softphone. Menurut Rachmanto (2008:36), Soft phone merupakan software yang digunakan oleh user agar dapat melakukan panggilan VoIP melalui komputer atau pun PDA. Biasanya, software tersebut bisa didapatkan secara gratis. Jenis software yang dapat berfungsi sebagai user agent sebagai berikut.

1. Jenis softphone SIP, misalnya SJphone dan X-Lite. 2. Jenis softphone IAX, misalnya Idefisk dan IaxLite.

3. Jenis softphone H.323, misalnya Netmeeting.

Gambar 2. 7 Tampilan Idefisk

Gambar 2. 9 Tampilan XLite

Gambar 2. 10 Tampilan IAXLite (sumber: ttp://www.unifycall.com)

2.4.5 Keuntungan VoIP

1. Biaya lebih murah untuk sambungan langsung jarak jauh

2. Cukup dengan dua lokasi yang terhubung dengan akses internet, biaya percakapan menjadi sangat murah.

3. Memanfaatkan infrastruktur jaringan komputer dan internet yang sudah ada untuk berkomunikasi dengan suara.

4. Dengan adanya gateway, bentuk jaringan VoIP dapat disambungkan dengan PABX yang ada.

5. VoIP dapat menghubungkan ke banyak sambungan. Misalnya, sambungan dari PC ke telepon biasa, IP Phone headset, dan sambungan lainnya.

2.4.6 Gangguan Pada VoIP

Menurut Rachmanto (2008:36), Gangguan ini disebabkan karena faktor dari teknik kompresi yang digunakan, banyaknya packet loss di jaringan dan kualitas dari jaringan itu sendiri.

1) Noise

Menurut Hardy (dalam Rachmanto, 2008:37), A phenomenon in which there is a marked contrast between the background noise heard when the distant party is speeking and when the channel is quiet, produce by silence suppression. Menurut pengertian tersebut dapat diartikan bahwa noise adalah suara-suara lain yang timbul di belakang pembicaraan ketika sedang melakukan pembicaraan ataupun tidak melakukan pembicaraan.

2) Echo

Menurut Hardy (dalam Rachmanto, 2008:37), The reflection of a speaker’s speech signal back to the origin with enough power and delay to make it audible and perceptible as speech. Menurut pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa echo merupakan pemantulan kembali dari suara penelepon sehingga dapat terdengar kembali. Echo mengganggu karena akan timbul gema dalam pembicaraan sehingga suara terdengar berkali-kali.

Echo atau gema disebabkan oleh kesalahan perangkat pengirim dan penerima suara dalam mengonversikan atau mengubah data dari suara menjadi digital atau sebaliknya biasanya karena adanya kesalahan faktor impedansi dalam rangkaian analog peralatan.

3) Speech Distortion

Menurut Hardy (dalam Rachmanto, 2008:37), Deformations of natural speech waveforms that produce sounds that cannot be articulated by human speakers. Menurut pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa speech distortion yaitu perubahan bentuk dari gelombang suara yang menghasilkan suara yang tidak dapat diartikan dengan jelas. Gangguan tersebut berakibat suara terpotong dan terkesan gargling (berkumur).

Menurut Hardy (dalam Rachmanto, 2008:38), Loss of beginning or ending sounds of words at the distant end. Menurut pengertian tersebut voice clipping merupakan gangguan berupa suara yang hilang pada bagian awal ataupun akhir kata.

5) Delay

Menurut Ohrtman (2004:157), The time from transmission of a packet to its reception. Menurut pengertian tersebut dapat diartikan bahwa delay adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan data dari terminal sumber sampai terminal tujuan. Kualitas suara akan sangat tergantung dari waktu delay. ITU merekomendasikan untuk aplikasi suara, delay maksimum adalah 150 ms, sedangkan delay maksimum dengan kualitas suara yang masih dapat diterima oleh pengguna adalah 250 ms.

6) Jitter

Menurut Ohrtman (2004:157), The variation in arrival times between continuous packets transmitted from point A to point B. Menurut pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa jitter merupakan variasi delay yang terjadi antar paket yang ditransmisikan dari titik A ke titik B. hal ini disebabkan oleh akibat adanya selisih waktu atau interval antar kedatangan paket di penerima dihitung dalam miliseconds. Untuk mengatasi jitter maka paket data yang datang dikumpulkan dulu dalam jitter

buffer selama waktu yang telah ditentukan sampai paket dapat diterima pada sisi penerima dengan urutan yang benar.

7) Loss Packet

Loss packet timbul ketika terjadi peak load dan congestion (kemacetan transmisi paket akibat padatnya traffic yang harus dilayani) dalam batas waktu tertentu, maka frame (gabungan data payload dan header yang di transmisikan) suara akan dibuang sebagaimana perlakuan terhadap frame data lainnya pada jaringan berbasis IP. Salah satu alternatif solusi permasalahan di atas adalah membangun link antar node pada jaringan.

8) MOS

MOS ( Mean Opinion Score ) merupakan opini pendengar di sisi penerima. Nilai yang diberikan mulai dari 1 sampai 5. Nilai MOS dihasilkan dengan cara merata-ratakan hasil penilaian sejumlah pendengar terhadap audio yang dihasilkan oleh teknik voice coding. Setiap pendengar diminta untuk menilai kualitas suara menggunakan skema rating sebagai berikut: 1= bad (Very annoying), 2= Poor (Annoying), 3= Fair (Slightly annoying), 4= Good (Perceptible but not annoying), 5= Exellent (Imperceptible).

Menurut Kavitha et all (2009:274), An IPPBX is a telephone system within an enterprise that switches calls between enterprise users on local lines while allowing all users to share a certain number of external phone lines. The main purpose of an IPPBX is to save the cost of requiring a line for each user to the telephone company's central office. Menurut pengertian tersebut dapat diartikan bahwa IPPBX merupakan sebuah sistem telepon dengan sebuah bagian yang dapat mengalihkan panggilan antar pengguna jalur lokal pada bagian tersebut serta mengijinkan semua pengguna untuk berbagi nomor jalur telepon eksternal tertentu. Tujuan utama dari IPPBX adalah untuk menghemat biaya penambahan jalur untuk tiap pengguna kantor pusat perusahaan telepon.

2.5.1 Layanan Dasar IP PBX

Menurut Sinha et all (2006:30), because of the greater access to data and the incorporation of open standards, IP PBX systems generally provide the same features as traditional systems with more intelligence and there is greater opportunity to integrate with standard business application enabling a higher level of automation. Dari penjelasan tersebut dapat diartikan karena akses data yang lebih baik dan kesatuan dari standar yang terbuka, sistem IP PBX umumnya menyediakan layanan yang sama dengan sistem tradisional namun dengan intelegensi yang lebih baik dan kesempatan yang lebih baik untuk disatukan dengan aplikasi bisnis guna mendapatkan level automatisasi yang lebih tinggi.

Sentral IP PABX memiliki layanan – layanan dasar yang merupakan kelebihan dari sentral IP PABX bila dibandingkan dengan sentral PABX konvensional yaitu :

1) Support LAN system

Sentral IP PABX mampu terkoneksi dengan jaringan komputer (LAN) melalui fast ethernet card yang memiliki kapasitas bandwidth hingga 10 – 100 Mbps.

2) Call Center

Sentral IP PABX mampu mendukung fasilitas auto attendant dan fasilitas – fasilitas Interactive Voice Response (IVR) serta bisa digunakan untuk aplikasi Computer Telephone Integration (CTI)

3) VoIP (Voice over Internet Protocol)

Sentral IP PABX mampu mengakomodasi layanan VoIP melalui terminal IP Phone atau softphone yang dipasang pada Personal Computer (PC).

3) ISDN (Integrated Service Digital Network)

Sentral IP PABX mampu terhubung dengan jaringan ISDN baik PRA maupun BRA analog R2.

4) Billing System

Sentral IP PABX juga dilengkapi dengan kemampuan billing system sehingga pengguna bisa melihat record data telepon yang masuk maupun telepon yang keluar.

5) DID (Direct Inward Dialing)

Sentral IP PABX mendukung sistem DID, yaitu dimana user dapat menghubungi secara langsung ke tujuan tanpa melalui operator.

6) ACD (Automatic Call Distribution)

Sentral IP PABX mendukung sistem ACD yaitu suatu sistem yang bisa mendistribusikan panggilan secara otomatis ke saluran yang kosong.

7) Conference Call

Sentral IP PABX juga mendukung untuk layanan conference call sehingga user bisa menghubungi lebih dari satu user.

8) Gateway Internet

Sentral IP PABX juga bertindak selaku gateway ke jaringan internet sehingga pelanggan yang terhubung dengan PC atau IP Phone dapat terhubung ke jaringan internet dan bisa mengakses layanan VoIP, internet dan email.

10) Malicious Call Tracking

Sentral IP PABX juga mendukung adanya layanan Malicious Call Tracking sehingga administrator bisa melacak telepon yang masuk maupun yang keluar.

Operasional sentral IP PABX dapat dikendalikan oleh administrator sehingga kinerja sentral IP PABX dapat dimonitoring dan dikendalikan oleh administrator.

12) Fax over IP

Sentral IP PABX memungkinkan adanya layanan faximile over Internet Protocol (IP), sehingga dengan adanya layanan ini memungkinkan terjadi komunikasi faximile antar gedung tanpa melalui saluran provider telekomunikasi. Adapun layanan-layanan tambahan berdasarkan masing-masing produk sentral IP PABX .

2.5.2 Komponen Dasar IPPBX

Gambar 2. 12 Komponen Dasar IPPBX

Komponen dasar IPPBX terdiri dari data account yang tersusun atas extension yang merupakan data account yang akan digunakan oleh extension agar terhubung dengan IP PBX ini. Extension di sini adalah sebuah nama atau nomor yang merepresentasikan user dari IP PBX ini. Komponen yang lainnya adalah trunk yang merupakan data account yang akan digunakan IP PBX untuk menghubungi trunk.

Trunk adalah sebuah nama atau nomor yang merepresentasikan server lain atau IP PBX lain yang akan dihubungi oleh IP PBX ini. Dial Plan merupakan aturan dial yang akan dimanfaatkan oleh extension untuk menghubungi sesama extension atau trunk dan sebaliknya.

2.5.3 Cara Kerja IP PBX

Pusat dari sistem adalah server IP PBX, yang bekerja seperti proxy server. Dengan sistem yang berbasis Session Initiation Protocol, VoIP client mendaftarkan SIP address ke server, dimana server terse-but mengatur database dari semua user beserta alamatnya. VoIP client bisa berupa softphone yang di-install pada komputer ataupun hard-phone.

Ketika user membuat suatu panggilan, IP PBX akan mengidenti-fikasi panggilan tersebut, apakah itu sebuah panggilan internal atau panggilan external. Jika panggilan tersebut adalah panggilan internal, maka panggilan tersebut akan dirutekan ke SIP address atau user dari telepon yang dituju. Panggilan eksternal akan dirutekan ke VoIP gate-way.

VoIP gateway dapat berupa VoIP gateway yang dibuat sendiri oleh perusahaan dan disatukan dengan IPPBX server, atau menggu-nakan gateway dari VoIP provider.

2.5.4 Kelebihan dan Kekurangan IP PBX

Disamping layanan-layanan dasar yang bisa diberikan IP PBX, Keuntungan IP PBX antara lain:

1) Jika kantor baru atau gedung baru tidak perlu tarik 2 kabel, (kabel telpon (RJ11) dan kabel LAN (RJ45)) dalam 1 bangunan kantor. Cukup tarik semua pake kabel LAN (RJ45).

2) Sisi management jadi lebih mudah misalnya : penambahan exten-tion cukup beli switch / hub, kabel LAN dan ipphone.

3) Kontrol yang lebih baik, IPPBX sudah support untuk billing se-hingga bisa memantau user dengan extention tertentu sering tele-pon ke siapa saja.

4) Scalable. Ekstensi ippbx tidak terbatas dapat menangani sejumlah extension dan jalur telepon dalam jumlah yang sangat besar. 5) Tidak bergantung pada satu jenis vendor saja.Dapat menggunakan

VoIP gateway apaun serta SIP VOIP Phone apa saja. Sedangkan kekurangan IP PBX sebagai berikut:

1) Kekurangan IPPBX kebanyakan pada bandwidth yang tersedia. Jika LAN mungkin tidak menjadi masalah karena switch sekarang sudah mencapai 100 Mbps atau lebih.

Dokumen terkait