• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN

2.2 Konsep dan Teori

2.2.1 Public Relations

Menurut Danandjaja (2011, h.17) pengertian dari public relations itu sendiri mencakup kepada arti yang cukup luas dan sulit untuk didefinisikan seperti halnya pendapat publik. Namun untuk memperoleh

pemahaman akan public relations, secara singkat dapat diuraikan antara lain:

a) Public relations itu adalah pembedaan fungsi manajemen yang secara fungsional memiliki peran membantu organisasi dan publiknya untuk saling mempercayai dan saling menyesuaikan

b) Public relations itu selalu mengabdi kepada kepentingan publik.

c) Public relations itu adalah falsafah sosial, manajemen ketika mengambil suatu keputusan bagi suatu kebijaksanaan, agar tercipta opini publik yang sehat.

d) Dalam prakteknya, public relations itu membantu terciptanya kerjasama, saling pengertian, dan saling menerima antara publik dan organisasi, dan pada tahap lanjut akan tercipta keuntungan bersama (mutual favourable). e) internal public relations atau Internal communication dan

external public relations atau external communications f) Dilihat dari prosesnya, maka public relations mempunyai

dua bentuk kegiatan yaitu, internal public relations atau internal relations.

Teori public relations merupakan teori penting untuk digunakan dalam penelitian ini karena public relations merupakan “ibu” dari internal public relations dan dasar dari adanya kegiatan internal relations.

2.2.2 Internal Public Relations

Membangun lingkungan internal yang baik dan kuat adalah salah satu strategi dasar yang perlu dimiliki sebuah perusahaan, karena untuk dapat bersaing di dunia luar, pondasi perusahaan haruslah kuat terlebih dahulu. Maka dari itu, hadirlah internal public relations. Internal public relations, dimaksudkan sebagai salah satu bentuk kegiatan dari public relations yang menitikberatkan kegiatannya ke dalam. Istilah ke “dalam” maksudnya kegiatan tersebut hanya berlaku kepada bentuk hubungan dengan publik yang ada dalam instansi atau perusahaan tersebut (Pribadi, 2012, h. 9).

Internal relations yang baik berawal dari komunikasi internal yang baik pula. Corporate event internal merupakan salah satu strategi yang digunakan perusahaan untuk menyampaikan tujuan atau pesan internal perusahaan. (O’Toole dan Mikolaitis, 2007, h. 10)

Menurut Ardianto (2011, h. 99) menjelaskan bahwa definisi internal public relations adalah kegiatan PR untuk membina hubungan dengan public internal, seperti karyawan, para manajer, para manajemen, dan para pemegang saham (stockholders) agar citra dan reputasi perusahaan atau organisasi tetap positif di mata public internal. Kegiatan hubungan internal ini pun berupaya tetap memelihara budaya perusahaan (corporate culture) yang sudah terbentuk sebelumnya. Melalui budaya perusahaan ini pula, rasa senses of belonging (rasa memiliki) dan sense of responbility (rasa tanggung

jawab) dapat tumbuh dan berkembang di dalam public internal pada organisasi dan perusahaan.

Terdapat lima media yang tepat untuk aktivitas Internal Public Relations, yaitu (Laksamana, 2010, h.50):

1. Media Verbal

Dalam media verbal ada beberapa contoh media verbal: a. Team briefing

b. Weekly briefing c. Staff meeting d. Conferences e. Walking the job f. Individual meeting

2. Printed Media Channels

Dalam printed media channels ada beberapa contoh: a. Majalah internal

b. Staff annual report c. Direct mail

d. Bulletin board e. Pamflet f. Poster g. Staff journal

3. Audio Visual

Dalam audio visual terdapat beberapa contoh: a. Video

b. In house TV c. Telephone line d. Radio

e. Teleconfrence & audio conference

4. E-Media

Dalam E-media terdapat beberapa contoh: a. Internet b. E-mail c. Messenger d. SMS & BBM services 5. Mixed Media

Dalam mixed media terdapat beberapa contoh: a. Exhibitions

b. Launching event c. Family atau staff event d. Social Events

2.2.3 Employee Relations (Hubungan Kepegawaian)

Employee relations ini dapat juga disebut hubungan publik internal di suatu perusahaan besar atau untuk perusahaan kecil biasa dikenal sebagai internal relations. Publik atau masyarakat internal adalah sekelompok orang-orang yang sedang bekerja di suatu organisasi atau perusahaan yang jelas, baik fungsional, organisasi maupun bidang teknis dan jenis karyawanan (tugas) yang dihadapinya, maka dari itu di dalam suatu hubungan internal relations terbagi dua fungsi penting yaitu, employee relations dan shareholder relations (Ruslan, 2010, h. 23). Karena di dalam penelitian ini penulis akan berfokus pada hubungan karyawan, maka teori yang akan dibahas dan digunakan adalah teori Employee relations.

Employee relations ini ada karena di dalam perusahaan publik pertama dan utama adalah karyawan di dalam perusahaan itu sendiri, dan public relations dalam suatu perusahaan memiliki fungsi penting sebagai perantara atau komunikator dalam penyampaian komunikasi antara karyawan dan grup karyawan di dalam suatu perusahaan agar dapat berjalan dengan lancar, sehingga dapat terjalinnya hubungan internal atau antar karyawan yang baik (Center, dkk., 2008, h. 22).

Kegiatan employee relations yang dapat meningkatkan motivasi karyawannya dapat dilaksanakan dalam bentuk (Ruslan, 2010, h. 278-279):

Program pendidikan dan pelatihan dilaksanakan perusahaan, dalam upaya meningkatkan kinerja dan keterampilan (skill) karyawan, dan kualitas maupun kuantitas pemberian jasa pelayanan dan lain sebagainya. Perusahaan manufaktur pakan ternak PT Japfa Comfeed Indonesia, memiliki program pendidikan dan pelatihan berupa internal training setiap bulannya bagi para pekerjanya.

Program motivasi kerja berprestasi

Program tersebut dikenal dengan istilah Achievement Motivation Training (AMT), dimana melalui pelatihan tersebut diharapkan dapat mempertemukan antara motivasi dan prestasi kerja serta disiplin karyawan dengan harapan-harapan atau keinginan dari pihak perusahaan dalam mencapai produktivitas tinggi. Perusahaan manufaktur pakan ternak PT Japfa Comfeed Indonesia, juga memberikan seminar motivasi yang dibawakan oleh motivator terkenal bagi para karyawan setiap tahunnya.

Program penghargaan

penghargaan kepada karyawan, baik yang berprestasi kerja maupun cukup lama masa pengabdian pekerjaan. Dalam hal ini, penghargaan yang diberikan itu akan menimbulkan loyalitas dan rasa memiliki (sense of belonging) yang tinggi terhadap perusahaan. Seperti yang ada di perusahaan manufaktur pakan ternak PT Japfa Comfeed Indonesia dengan program K3nya.

Program acara khusus (special event)

Merupakan suatu program khusus yang sengaja dirancang di luar bidang pekerjaan sehari-hari, misalnya dalam rangka event ulang tahun perusahaan, diadakan kegiatan keagamaan, olahraga, lomba, hingga berpiknik bersama yang dihadiri oleh pimpinan dan semua para karyawannya. Kegiatan dan program tersebut dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa keakraban bersama di antara sesama karyawan dan pimpinan. Perusahaan manufaktur pakan ternak, PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang memiliki program khusus, misalnya, acara senam bersama dan lomba di hari besar seperti 17 Agustus-an.

Maka dari itu, peneliti diharapkan dapat mengetahui apakah perusahaan manufaktur pakan ternak seperti PT Japfa Comfeed Indonesia memiliki bentuk-bentuk program employee relations seperti yang

disebutkan di atas, dan apakah program yang telah dijalankan telah mencapai tujuan program internal relations.

2.2.4 Motivasi

Teori ini juga menjadi teori yang wajib ada di penelitian yang berjudul Persepsi Karyawan terhadap Strategi Internal relations Perusahaan Manufaktur di Indonesia dalam Meningkatkan Motivasi Kerja (Studi kasus terhadap kegiatan internal relations PT Japfa Comfeed Indonesia unit Tangerang) ini. Karena inti dari penelitian ini adalah bagaimana peneliti dapat mengetahui persepsi karyawan terhadap strategi internal relations perusahaan manufaktur pakan ternak seperti PT Japfa Comfeed Indonesia. Peneliti harus mengerti apa itu definisi motivasi dan apa kaitannya dengan kinerja karyawan terlebih dahulu. Setelah mengerti peneliti diharapkan dapat mengkaitkannya juga dengan strategi internal relations perusahaan.

Maka dari itu penulis menggunakan teori dari buku yang berjudul Komunikasi Organisasi: Strategi meningkatkan Kinerja Perusahaan. Di dalam buku tersebut, terdapat teori yang menyatakan bahwa motivasi merujuk pada kebutuhan karyawan sebagai kekuatan pendorong perilaku untuk meningkatkan kinerja (Pace dan Faules, 2010, h. 185).

Sedangkan menurut DuBrin (2015), motivasi kerja adalah keadaan internal yang mengarah pada usaha yang dikeluarkan seseorang menuju

menyelesaikan pekerjaan. Pemberian motivasi kerja dilakukan agar karyawan dapat bekerja lebig optimal dalam pencapaian tujuan perusahaan.

Teori motivasi dua faktor atau sering juga disebut teori motivasi kesehatan (Faktor Higienis). Menurut Herzberg, orang menginginkan dua macam faktor kebutuhan, yaitu (Angelia, 2017, h. 32):

1. Kebutuhan akan kesehatan atau kebutuhan akan pemeliharaan atau maintenance factors.

Faktor pemeliharaan (maintenance factors) berhubungan dengan hakikat manusia yang ingin memperoleh ketenteraman dan kesehatan badaniah. Kebutuhan kesehatan merupakan kebutuhan yang berlangsung terus menurus, karena kebutuhan ini akan kembali ketitik nol setelah dipenuhi. Misalnya: orang lapar akan makan, kemudian lapar lagi, lalu makan, dan seterusnya. Faktor-faktor pemeliharaan meliputi balas jasa, kondisi kerja fisik, kepastian pekerjaan, supervisi yang menyenangkan, mobil dinas, rumah dinas dan macam-macam tunjangan lain. Hilangnya Faktor pemeliharaan dapat menyebabkan timbulnya ketidak puasan (dissatisfiers = faktor higienis) dan tingkat absensi serta turnover karyawan akan meningkat. Faktor-faktor pemeliharaan perlu mendapatkan perhatian yang wajar dari pimpinan, agar kepuasan dan kegairahan bekerja bawahan dapat ditingkatkan.

2. Faktor pemeliharaan menyangkut kebutuhan psikologi seseorang

Kebutuhan ini menyangkut kebutuhan intrinsik, kepuasan pekerjaan (job content) yang apabila terdapat dalam pekerjaan akan menggerakkan tingkat motivasi yang kuat, yang dapat menghasilkan prestasi pekerjaan yang baik. Jika kondisi ini tidak ada, tidak akan menimbulkan rasa ketidakpuasan yang berlebihan. Sehingga Faktor ini dinamakan satisfiers atau motivator yang meliputi:

1. Prestasi atau Achievement 2. Minat pada pekerjaan

3. Tanggung jawab atau Responsibility 4. Kemajuan atau Advancement

5. Tantangan atau Challange

2.2.5 Pengaruh Internal Relations Terhadap Motivasi Kerja

Karyawan

Kegiatan internal relations merupakan kegiatan yang bermanfaat dan pastinya menguntungkan bagi perusahaan. Biasanya direncanakan dan dilakukan oleh divisi public relations. Kegiatan ini memiliki banyak jenis, dan biasanya dilakukan dengan berbagai cara yang berbeda-beda, tergantung dan disesuaikan dengan budaya dan keyakinan perusahaan.

antar karyawan di dalam perusahaan. Jika di dalam suatu perusahaan sudah terdapat hubungan komunikasi yang baik dari atas ke bawah ataupun antar karyawan, maka iklim perusahaan pun akan terbangun dengan baik pula, iklim perusahaan yang baik disertai dengan kepuasan kerja yang tinggi, akan meningkatkan motivasi / semangat kerja yang baik pula. Motivasi kerja yang baik akan meningkatkan produktivitas kerja atau kinerja sehingga pada akhirnya para karyawan akan menghasilkan hasil kerja yang maksimal dan perusahaanpun dapat terus maju dan berkembang.

Karena pada kenyataannya di dalam perusahaan sering terjadi beredarnya informasi yang belum tentu kebenarannya akan menimbulkan penafsiran informasi yang berbeda dalam anggota perusahaan, serta tingkat kejenuhan dan stress yang tinggi di antara karyawan akan sangat berpengaruh kepada keadaan internal perusahaan, karena menyangkut kenyamanan dan keamanan karyawan. Hal tersebut juga semakin menunjukkan betapa pentingnya peranan internal public relations (Hartant, 2013, h. 22).

Maka dari itu, kegiatan internal public relations harus dapat melihat sebab-sebab dan hambatan-hambatan komunikasi yang terjadi di dalam arus komunikasi perusahaan. Sehingga pada akhirnya dapat memberikan solusi terhadap masalah komunikasi dan efektifnya pesan yang disampaikan atasan kepada karyawan.

Karena informasi atau pesan komunikasi di dalam perusahaan itu penting dan harus bisa dikomunikasikan dengan baik untuk pencapaian sasaran dan tujuan perusahaan. Untuk itu hadirlah kegiatan komunikasi internal yang merupakan spesialisasi dari divisi public relations untuk membantu memastikan dan menyalurkan pesan komunikasinya. Usaha komunikasi karyawan di dalam suatu

perusahaan penting diterapkan mulai dari sebelum seorang karyawan dipekerjakan sampai saat perpisahan resign kerja. Karena dengan begitu kita dapat melihat bukti dari pengaruh public relations, apakah memiliki peran penting dalam menjaga hubungan dan komunikasi kerja karyawan (Lattimore, 2010, h. 231-232).

Dokumen terkait