• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep – Konsep Grand Strategi Pengembangan Pasar Perbankan Syariah Tahun 2008- 2010

GRAND STRATEGY BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN PASAR PERBANKAN SYARIAH TAHUN 2008- 2010

B. Konsep – Konsep Grand Strategi Pengembangan Pasar Perbankan Syariah Tahun 2008- 2010

Gambar 2.1

Sumber: MarkPlus&Co / Bank Indonesia / Direktorat Perbankan Syariah / Mei 2008

Bank Indonesia khususnya Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia dalam menentukan target pasar perbankan syariah pada tahun 2008, 2009 dan tahun 2010 telah membuat langkah- langkah konkrit yang dibuat

dalam beberapa tahap, yang di tiap tahapannya mempunyai arahan yang jelas. Dalam uraiannya antara lain:

1. Visi Pengembangan Pasar dan Target

a. Fase I tahun 2008 membangun pemahaman perbankan syariah sebagai Beyond Banking, dengan pencapaian target asset sebesar Rp.50 triliun dan pertumbuhan industri sebesar 40%

b. Fase II tahun 2009 menjadikan perbankan syariah Indonesia sebagai perbankan syariah paling atraktif di ASEAN, dengan pencapaian target asset sebesar Rp.87 triliun dan pertumbuhan industri sebesar 75%. c. Fase III tahun 2010 menjadikan perbankan syariah Indonesia sebagai

perbankan syariah terkemuka di ASEAN, dengan pencapaian target asset sebesar Rp.124 triliun dan pertumbuhan industri sebesar 81%. Dalam mengimplementasikan target yang telah ditentukan, Bank Indonesia memperhitungkan skenario pertumbuhan agresif, moderat, dan konservatif yang akan di jelaskan pada tabel berikut:

Tabel 2.1 Skenario Pertumbuhan Aset Perbankan Syariah23

Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010

AGRESIF Nilai aset: 62 T Pertumbuhan aset: 81 % AGRESIF Nilai aset: 87 T Pertumbuhan aset: 75% AGRESIF Nilai aset: 124 T Pertumbuhan aset: 81 % MODERAT Nilai aset: 50 T Pertumbuhan aset: 44% MODERAT Nilai aset: 68 T Pertumbuhan aset: 37% MODERAT Nilai aset: 97 T Pertumbuhan aset: 43% 23

Buku Grand Strategy Pengembangan Pasar Perbankan Syariah yang diterbitkan oleh Direktorat Perbanakn Syariah Bank Indonesia, 2008.

KONSERVATIF Nilai aset: 45 T Pertumbuhan aset: 32% KONSERVATIF Nilai aset: 57 T Pertumbuhan aset: 25% KONSERVATIF Nilai aset: 72 T Pertumbuhan aset: 26%

Tahun 2008 Bank Indonesia memproyeksikan dalam skenario agresif jika pencapaian aset pada tahun tersebut sebesar 62 triliun rupiah yang artinya mengalami pertumbuhan aset sebesar 81 persen. Sedangkan skenario moderat tercapai jika aset perbankan syariah sudah mencapai 55 triliun rupiah dengan pertumbuhan aset sebesar 44 persen. Skenario konservatiaf tercapai jika nilai aset perbankan syariah mencapai target sebesar 45 triliun rupiah dengan pertumbuhan aset sebesar 32 persen.

Tahun 2009 Bank Indonesia memproyeksikan dalam skenario agresif jika pencapaian aset pada tahun tersebut sebesar 87 triliun rupiah yang artinya mengalami pertumbuhan aset sebesar 75 persen. Sedangkan skenario moderat tercapai jika aset perbankan syariah sudah mencapai 68 triliun rupiah dengan pertumbuhan aset sebesar 37 persen. Skenario konservatiaf tercapai jika nilai aset perbankan syariah mencapai target sebesar 57 triliun rupiah dengan pertumbuhan aset sebesar 25 persen.

Tahun 2010 Bank Indonesia memproyeksikan dalam skenario agresif jika pencapaian aset pada tahun tersebut sebesar 124 triliun rupiah yang artinya mengalami pertumbuhan aset sebesar 81 persen. Sedangkan skenario moderat tercapai jika aset perbankan syariah sudah mencapai 97 triliun rupiah dengan pertumbuhan aset sebesar 43 persen. Skenario konservatiaf tercapai

jika nilai aset perbankan syariah mencapai target sebesar 72 triliun rupiah dengan pertumbuhan aset sebesar 26 persen.

2. Program Pencitraan Baru Perbankan Syariah

program pencitraan baru perbankan syariah yang meliputi aspek positioning, differentiation, dan branding.

a. Positioning baru bank syariah sebagai perbankan yang saling menguntungkan kedua belah pihak (di konkretkan dalam program pengembangan segmen pasar)

b. Differentiation meliputi:

1) Content : beragam produk dengan skema variatif 2) Context : transparan agar adil bagi kedua belah pihak

(Pada poin 1 dan 2 di konkretkan lewat program pengembangan produk).

3) People : Kompeten dalam keuangan dan beretika

a) Kompeten meliputi, Mengerti masalah keuangan dan Memahami financial structure dari produk perbankan syariah

b) Beretika meliputi, Mengerti masalah syariah dan Mengikuti prosedur- prosedur yang syariah (syariah comply)

4) Technology : IT system yang update dan user friendly

a) User Friendly : simulasi konsep skema produk untuk memudahkna customer service dalam menjelaskan pada nasabah

b) Update : selalu diperbarui sehingga menampilkan info- info terbaru mengenai performasi produk berdasarkan skema / akad syariah yang digunakan

5) Facility : Fasilitas yang tersedia di setiap Bank Syariah

a) Ahli Investasi; yang akan membantu melakukan prioritas industri yang akan mendapatkan pendanaan perbankan syariah yang memahami trend domestik dan internasional sektor industri tertentu (bisa dilakukan juga melalui pertemuan reguler yang difasilitasi asosiasi perbankan syariah dan Bank Indonesia dengan para ahli di sektor industri tertentu).

b) Ahli keuangan dan perbankan; yang akan membantu pengembangan produk baru atau modifikasi produk perbankan syariah yang punya akseptabilitas tinggi.

c) Ahli syariah; yang dapat memberikan keyakinan akan kesesuaian transaksi terhadap prinsip perbankan syariah.

c. Branding adalah “bank syariah lebih dari sekedar bank atau beyond banking”.24

24

Buku Grand Strategy Pengembangan Pasar Perbankan Syariah yang diterbitkan oleh Direktorat Perbanakn Syariah Bank Indonesia, 2008

3. Pemetaan Baru Segmentasi Pasar Perbankan Syariah

Program pemetaan baru secara lebih akurat terhadap potensi pasar perbankan syariah yang secara umum mengarahkan pelayanan jasa bank syariah sebagai layanan universal atau bank bagi semua lapisan masyarakat dan semua segmen sesuai dengan strategi masing-masing bank syariah.

Dalam konsep grang strategy pengembangan pasar perbankan syariah ini, Bank Indonesia mmbagi segmen nasabah bank syariah menjadi lima segmen, diantaranya segmen pokoknya syariah, segmen ikut arus, segmen sesuai manfaat dan kebutuhan, segmen terpaksa dan segmen pokoknya konvensional)

4. Program Pengembangan Produk

Program pengembangan produk yang diarahkan kepada variasi produk yang beragam yang didukung oleh keunikan value yang ditawarkan (saling menguntungkan) dan dukungan jaringan kantor yang luas dan penggunaan standar nama produk yang mudah dipahami.

5. Program Peningkatan Layanan

Program peningkatan kualitas layanan yang didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten dan penyediaan teknologi informasi yang mampu memenuhi kebutuhan dan kepuasan nasabah serta mampu

mengkomunikasikan produk dan jasa bank syariah kepada nasabah secara benar dan jelas, dengan tetap memenuhi prinsip syariah

6. Program Sosialisasi dan Komunikasi

Program sosialisasi dan komunikasi masyarakat secara lebih luas dan efisien melalui berbagai sarana komunikasi langsung, maupun tidak langsung, yang bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang kemanfaatan produk serta jasa perbankan syariah yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. 25

Dalam penerapannya program ini grand strategy pengembangan pasar perbankan syariah ini memilah menjadi dua cara yaitu ATL (above the line) & BTL (Below the line). Yang termasuk above the line dan below the line akan dijelaskan pada uraian berikut:

Tabel 2.2 Tema Sosialisasi Beyond Banking26 Proporsi kegiatan

sosialisasi

Visualisasi (30% ATL) Aktivasi (70 % BTL)

Communication channel iklan tv iklan radio outdoor media  iklan cetak. media kreatif event publik eksebisi / pameran brand ambassador

website & internet –based dialog & workshop seminar & konferensi. Prioritas sasaran audiens nasabah perbankan partisipan industri nasabah perbankan partisipan industri 25

A. Riawan Amin, Menata Perbankan Syariah Di Indonesia, Jakarta :UIN press, 2009, h. 186-189

26

Buku Grand Strategy Pengembangan Pasar Perbankan Syariah yang diterbitkan oleh Direktorat Perbanakn Syariah Bank Indonesia, 2008

stakehoders yang terkait secara tidak langsung dengan

pengembangan

stakehoders yang terkait secara tidak langsung dengan pengembangan

stakehoders yang terkait langsung dengan pengembangan Tujuan peningkaatan awareness kampanye edukasi / sosialisasi industri menanamkan pemahaman mengenai konsep PDB (Possitioning, Defferentiation, Branding)

peningkatan jumlah account / transaksi atau bisa juga untuk sekedar mengajak

menggunakan bank syariah mengajak untuk ikut serta

merealisasikan visi dan program pengembangan industri perbankan syariah.

Pesan yang akan diangkat menjelaskan keunggulan perbankan syariah mengajak menggunakan bank syariah menjelaskan keunggulan perbankan syariah

penjelasan mengenai konsep produk syariah

mengajak menggunakan bank syariah

melakukan sosialisasi terhadap visi dan program-program untuk

pengembangan

membantu penyelesaian hambatan dan kendala dalam pengembangan perbankan syariah

Inisiatif program bank indonesia (DPbS).

bank indonesia (DPbS)

kegiatan event eksebisi seperti pameran akan

dilakukan menggalang

partisipasi pelaku perbankan bank indonesia (DPbS)

dengan mengajak pelaku perbankan syariah untuk ikut serta dalam sesi sharing

BAB III