• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Nilai Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Nilai dari suatu barang dan jasa sangat membantu seorang individu masyarakat atau organisasi dalam mengambil suatu keputusan. Penilaian ekonomi sumberdaya alam merupakan peralatan teknis yang dapat dipercaya dan logis untuk digunakan sebagai bahan masukan bagi pengambil keputusan dalam pengelolaan sumberdaya alam. Nilai atau perhitungan moneter dapat

18 menunjukkan keperdulian yang kuat terhadap aset sumberdaya alam dan lingkungan, dapat menjadi pendukung untuk pemihakan/advokasi terhadap kualitas lingkungan, sebagai dasar pembanding secara kuantitatif dalam bentuk moneter terhadap beberapa alternatif pilihan dalam pemutusan suatu kebijakan atau pemanfaatan dana (NRMP, 2001) dalam (Yunus, 2005).

Penentuan nilai ekonomi sumberdaya alam merupakan hal yang sangat penting sebagai bahan pertimbangan dalam mengalokasikan sumberdaya alam yang semakin langka, sebagai rekomendasi tertentu pada kegiatan perencanaan dan pengelolaan (Yunus, 2005). Ada tiga langkah yang dikemukakan oleh Ruitenbeek (1991) dalam menilai suatu ekosistem secara ekonomi, yaitu :

1. Identifikasi manfaat dan fungsi ekosistem.

2. Kuantifikasi segenap manfaat kedalam nilai uang.

3. Pilihan dan evaluasi kebijakan pemanfaatan sumberdaya alam yang terkandung dalam ekosistem itu.

Untuk menghitung nilai ekonomi total (TEV), dibedakan menjadi nilai kegunaan (use value) dan nilai bukan kegunaan (non-use value). Nilai kegunaan, yaitu manfaat langsung, manfaat tidak langsung sedangkan nilai bukan kegunaan, yaitu manfaat pilihan, manfaat keberadaan, dan manfaat warisan.

19 Sumber : dimodifikasi dari Barton (1994)

Gambar 1. Nilai Ekonomi Total 1. Manfaat langsung (direct use)

Berdasarkan barang dan jasa dari sumberdaya alam dan lingkungan yang digunakan secara langsung oleh individu (Pearce dan Moran, 1994). Berupa barang yang bernilai konsumtif, seperti produk makanan, kayu untuk bahan bakar atau konstruksi maupun hewan dan barang yang tidak bernilai konsumtif (non-konsumtif) seperti kegiatan rekreasi, transportasi, dan kebudayaan. Manfaat langsung cenderung lebih sering dimanfaatkan oleh orang yang berkunjung atau individu yang tinggal di sekitar ekosistem tersebut.

2. Manfaat tidak langsung (indirect use)

Jasa dari suatu sumberdaya alam dan lingkungan yang mengacu pada manfaat luar dari ekosistem itu sendiri (Pearce dan Moran, 1994). Sebagai contoh

20 penghalang badai oleh ekosistem hutan mangrove, penyimpan karbon, dan fungsi hidrologi dari suatu hutan.

3. Manfaat pilihan (options value)

Nilai dimana individu memiliki keinginan untuk membayar barang dan jasa dari suatu sumberdaya dan lingkungan untuk melindunginya sebagai pilihan untuk memanfaatkannya di masa yang akan datang (Pearce dan Moran, 1994). 4. Manfaat keberadaan (existence value)

Nilai yang diberikan oleh seorang masyarakat lebih karena keberadaan dari sumberdaya alam dan lingkungan tanpa harus menggunakannya. Besar nilai ini didasarkan pada persepsi atau anggapan yang dirasakan oleh masyarakat baik dari sisi sosial maupun budaya (Kementerian Lingkungan Hidup, 2010).

5. Manfaat warisan (bequest value)

Suatu manfaat yang dapat diwariskan untuk generasi yang akan datang (Barton, 1994) dalam (Laksono, 2010). Barang dan jasa dari sumberdaya alam dan lingkungan yang tetap dipertahankan secara turun-temurun hingga kegenerasi selanjutnya.

TEV diukur dengan menggunakan preferensi dari individu. Untuk barang dan jasa yang memiliki nilai pasar, individu menunjukkan preferensinya dengan membeli barang dan jasa tersebut. Harga yang mereka bayarkan setidaknya merupakan indikator terendah dari willingness to pay (WTP) yang bersedia mereka bayarkan atas manfaat yang diperoleh dari barang dan jasa. Untuk sumberdaya alam dan lingkungan yang tidak memiliki pasar, terdapat metode penilaian ekonomi yang dapat digunakan, yaitu dengan menunjukkan nilai ekonomi dalam satuan moneter (EFTEC, 2005).

21 2.5. Konsep Valuasi Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Valuasi ekonomi adalah nilai ekonomi yang terkandung dalam suatu sumberdaya alam, baik nilai guna maupun nilai fungsional yang harus diperhitungkan dalam menyusun kebijakan pengelolaannya sehingga alokasi dan alternatif penggunaannya dapat ditentukan secara benar dan mengenai sasaran. Valuasi ekonomi dilakukan karena sumberdaya bersifat public good, terbuka dan tidak mengikuti hukum kepemilikan dan tidak ada mekanisme pasar dimana harga dapat berperan sebagai instrumen penyeimbang antara permintaan dan penawaran. Selain itu, manusia dipandang sebagai homoeconomicus yang cenderung memaksimalkan manfaat total (Kusumastanto, 2000) dalam (Putrantomo, 2010).

Menurut (Suparmoko, 2000) ada beberapa alasan mengapa satuan moneter diperlukan dalam valuasi ekonomi sumberdaya alam dan lingkungan. Tiga alasan utamanya adalah :

1. Satuan moneter dapat digunakan untuk menilai tingkat kepedulian seseorang terhadap lingkungan.

2. Satuan moneter dapat dari manfaat dan biaya sumberdaya alam dan lingkungan sehingga menjadi pendukung untuk keberpihakan terhadap kualitas lingkungan.

3. Satuan moneter dapat dijadikan sebagai bahan pembanding secara kuantitatif terhadap beberapa alternatif suatu kebijakan tertentu termasuk pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan.

Valuasi ekonomi bermanfaat untuk mengilustrasikan hubungan timbal balik antara ekonomi dan lingkungan yang diperlukan untuk melakukan pengelolaan sumberdaya alam yang baik, menggambarkan keuntungan dan

22 kerugian yang berkaitan dengan berbagai pilihan kebijakan dan program pengelolaan sumberdaya alam sekaligus bermanfaat dalam menciptakan keadilan dalam distribusi manfaat sumberdaya alam (Yunus, 2005). Valuasi ekonomi dengan menggunakan nilai uang sebagai indikasi penerimaan dan kehilangan manfaat atau kesejahteraan akibat kerusakan lingkungan (Pearce dan Turner, 1993) dalam (Yunus, 2005).

23 III. KERANGKA PEMIKIRAN

Pemanfaatan ekosistem Sungai Siak yang tidak berkelanjutan menyebabkan banyak terjadi kerusakan-kerusakan. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap ekosistem sungai. Penilaian atau persepsi masyarakat sekitar sungai terhadap Sungai Siak sangat penting karena dengan mengetahui penilaian dari masyarakat dapat dilihat sejauhmana pemahaman masyarakat mengenai pentingnya keberadaan sungai.

Dengan melakukan pendekatan valuasi ekonomi yaitu mengidentifikasikan manfaat yang ada pada ekosistem Sungai Siak, menghitung nilai ekonomi total (total economic value) yang terdiri dari nilai kegunaan (use value) dan nilai bukan kegunaan (non-use value). Pendekatan ini tidak hanya menilai dari barang dan jasa yang memiliki nilai pasar (moneter) saja, tetapi juga untuk barang dan jasa yang tidak memiliki pasar. Identifikasi manfaat dari ekosistem sungai dilakukan secara langsung dengan melihat barang dan jasa yang ada ditempat tersebut.

Sebagian besar masyarakat hanya mengetahui pemanfaatan sungai hanya secara langsung saja, untuk itu dilakukan analisis untuk mengetahui preferensi masyarakat terhadap kelestarian dari ekosistem sungai. Penggalian manfaat-manfaat yang ada pada ekosistem sungai diharapkan dapat meningkatkan nilai serta manfaat dari sungai serta pemahaman masyarakat yang tinggal di sekitar sungai dan juga sebagai dasar pertimbangan dalam pengelolaan ekosistem sungai. Diagram kerangka operasional valuasi ekonomi ekosistem Sungai Siak di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau disajikan pada Gambar 2.

24 Penilaian Masyarakat

terhadap Sungai Siak

Identifikasi Manfaat Ekosistem Sungai Manfaat Langsung (Direct Use Value) Nilai Kegunaan (Use Value) Manfaat tidak Langsung (Indirect Use Value) Manfaat Keberadaan (Existence Value) Manfaat Pilihan (Option Value) Manfaat Warisan (Bequest Value)

Nilai Bukan Kegunaan (Non-Use Value)

Nilai Ekonomi Total dari Manfaat Ekosistem Sungai Siak

Kebijakan Pengelolaan dari Ekosistem Sungai Siak

Preferensi Masyarakat terhadap Kelestarian dari

Ekosistem Sungai Siak

- Nilai tangkapan ikan

- Nilai tangkapan udang

- Nilai air baku

Wilayah sektor pengendali banjir Nilai biodiversity Nilai keberadaan

Gambar 2. Diagram Alur Pelaksanaan Penelitian Bahasan dalam penelitian

25 IV. METODE PENELITIAN