• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4. PENYUSUNAN TABEL INPUT-OUTPUT: TEKNIK

5.1. Estimasi Permintaan Akhir dan Impor

5.1.2. Konsumsi Pemerintah

n

Y

b

Q

a

i

− ∑

i

=

( ) ( )

( )

∑ ∑

∑ −

=

n

Q

Y

n

Q

Y

Q

Y

b

i i i i i i 2 2

( )( ) ( )( )

( ) ( ) ( ) ( )

=

n

Q

Q

n

Y

Y

n

Q

Y

Q

Y

R

i i i i i i i i 2 2 2 2 2 2

( ) ( ) ( )( )

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )∑ ( )

=

n

Y

Y

n

n

Y

Y

n

Y

Q

Y

Q

n

Q

Q

S

i i i i i i i i i i b 2 2 2 2 2 2 2

2

2

R

diperoleh dari koefisien korelasi

r

yang dikuadratkan. t tabel α = 10% ; 5%

Ketentuan dan bentuk hipotesanya adalah sama seperti pada Elastisitas Konsumsi Makanan.

Kemudian dengan menggunakan formulasi:

(n ) C

n

{( )( )( )b dpt C

n

}

C +1 = +

diperoleh konsumsi pada tahun ke (n+1).

Dengan menggunakan penduduk pertengahan tahun maka total nilai konsumsi rumah tangga atas dasar harga konstan dapat diestimasi, yaitu dengan mengalikan konsumsi perkapita sebulan atas dasar harga konstan dengan 12 dan jumlah penduduk masing-masing tahunnya.

Nilai konsumsi rumah tangga atas dasar harga berlaku didapatkan dengan cara menginflate/mengalikan total nilai konsumsi

atas dasar harga konstan dengan Indeks Harga Konsumen (IHK). Indeks tersebut adalah sama dengan yang digunakan untuk menginflate konsumsi perkapita sebulan (Susenas).

5.1.2 Konsumsi Pemerintah a. Ruang Lingkup Dan Definisi

Yang dimaksud dengan pengeluaran konsumsi akhir pemerintah adalah nilai output pemerintahan umum baik pusat maupun daerah termasuk angkatan bersenjata dikurangi dengan hasil penjualan barang dan jasa (output pasar) pemerintah yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pemerintah (yang bukan dikonsumsi oleh pemerintah). Output pemerintah tersebut diperoleh dengan menggunakan input yang terdiri dari biaya antara (pembelian barang, jasa dan bantuan sosial), pembayaran balas jasa pegawai (belanja pegawai) serta perkiraan penyusutan barang modal. Konsumsi pemerintah disebut juga dengan output non-pasar lainnya pemerintah.

Sejak tahun 1995 sub sektor pemerintahan umum selain berada di kuadran II sebagai konsumsi akhir pemerintah (terisi hanya di diagonal sektor/perpotongan antar pemerintah sendiri), juga ada di kuadran I sebagai input antara (biaya antara) dan di kuadran III sebagai input primer (balas jasa pegawai dan penyusutan).

Jasa Pemerintahan Umum terdiri dari:

1. Jasa Pemerintahan Umum/ Jasa Administrasi Pemerintahan dan Pertahanan (164)

Jasa Pemerintahan Umum/Jasa administrasi pemerintahan dan pertahanan mencakup semua jasa administrasi pemerintahan dan pertahanan yang diberikan oleh departemen dan non departemen, badan/lembaga tinggi Negara, kantor-kantor dan badan-badan yang berhubungan dengan administrasi pemerintahan dan pertahanan pada tingkat pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota dan desa termasuk Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan POLRI.

Jasa administrasi pemerintahan dan pertahanan merupakan hasil aktivitas pemerintahan sehari-hari dalam melayani masyarakat umum/publik dalam bidang administrasi dan pertahanan. Jasa administrasi pemerintahan dan pertahanan ini disebut juga dengan jasa pemerintah yang diberikan secara kolektif kepada masyarakat.

2. Jasa Pemerintahan lainnya, terdiri dari:

Jasa pemerintahan lainnya meliputi kegiatan pemerintah di bidang jasa sosial kemasyarakatan (seperti jasa pendidikan, jasa kesehatan dan jasa sosial kemasyarakatan lainnya) serta jasa hiburan, rekreasi dan kebudayaan yang diberikan oleh unit-unit pemerintah yang berhubungan

dengan jasa-jasa yang telah disebutkan baik pada tingkat pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota dan desa. Jasa pemerintahan lainnya ini disebut juga sebagai jasa pemerintah yang diberikan secara individu kepada masyarakat. Guru/staf pengajar di sekolah pemerintah digolongkan ke dalam jasa pendidikan pemerintah, dokter/paramedis di rumah sakit/poliklinik/klinik/rumah bersalin pemerintah dikategorikan ke dalam jasa kesehatan pemerintah, sedangkan aparat pemerintah yang melayani penyuluhan keluarga berencana (KB) dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat terasing dan lain-lain dimasukkan sebagai jasa sosial kemasyarakatan lainnya. Sedangkan pegawai pemerintah yang menjual karcis masuk taman hiburan pemerintah, museum pemerintah atau yang melayani masyarakat di perpustakaan pemerintah termasuk kedalam jasa hiburan, rekreasi dan kebudayaan pemerintah. Jasa sosial kemasyarakatan lainnya dan jasa hiburan, rekreasi dan kebudayaan dikelompokkan kedalam jasa pemerintahan

Jasa pemerintahan lainnya dalam tabel IO 2005 diklasifikasikan menjadi:

− jasa pendidikan pemerintah (166),

− jasa kesehatan pemerintah (167), dan

− jasa pemerintahan lainnya (jasa sosial kemasyarakatan lainnya dan jasa hiburan, rekreasi dan kebudayaan pemerintah) (168).

b. Sumber Data

Data realisasi APBN diperoleh dari Direktorat Pengelolaan Kas Negara (DPKN) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DPbn) Departemen Keuangan. Disamping itu untuk melengkapi data ini, beberapa informasi diperoleh juga dari sumber-sumber lain yang berhubungan seperti Direktorat Jenderal Anggaran (DJA). Sedangkan data realisasi APBD diperoleh dari Direktorat

Keuangan, TI dan Pariwisata, BPS dan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Departemen Keuangan.

c. Metode Estimasi

c.1. Estimasi Konsumsi Pemerintah (302)

Hubungan antara Konsumsi Pemerintah dan Sub Sektor Pemerintah. Antara Konsumsi pemerintah dan Sub Sektor Pemerintah saling terkait satu sama lain. Sub Sektor Pemerintah merupakan bagian dari Konsumsi Pemerintah. Untuk lebih jelasnya terlebih dahulu harus disusun neraca produksi pemerintah. Neraca produksi pemerintah, meliputi biaya antara/belanja barang yaitu pengeluaran pemerintah untuk pembelian barang-barang yang tidak tahan lama dan habis dipakai dalam proses produksi, jasa dan bantuan sosial, selain biaya antara termasuk dalam neraca produksi yaitu balas jasa pegawai/belanja pegawai dan penyusutan (balas jasa pegawai + penyusutan = NTB Sub Sektor Pemerintah) disisi kiri, serta konsumsi pemerintah (output non pasar lainnya) dan penjualan dari barang dan jasa (output pasar) disisi kanan. Konsumsi pemerintah merupakan faktor penyeimbang antara total input disisi kiri dikurangi dengan output pasar disisi kanan.

Bagan Neraca Produksi Pemerintah dapat dilihat pada diagram berikut ini :

Bagan Neraca Produksi Pemerintah

Input Output

1. Biaya antara (belanja barang dan bantuan sosial) (A) (kuadran I): a. Biaya antara Jasa Administrasi

Pemerintahan dan Pertahanan/jasa pemerintahan umum (164) b. Biaya antara Jasa Pemerintahan

lainnya (165-167)

2. Nilai tambah bruto (B) = (B1)+(B2) (kuadran III)

2.1 Belanja Pegawai (B1)

a. Belanja pegawai Jasa Administrasi Pemerintahan dan Pertahanan/jasa pemerintahan umum (164)

b Belanja pegawai Jasa Pemerintahan lainnya (165-167)

2.2 Penyusutan (B2)

a. Penyusutan Jasa Administrasi Pemerintahan dan Pertahanan/jasa pemerintahan umum (164) b. Penyusutan Jasa Pemerintahan

lainnya (165-167)

3. Output (C)

3.1 Pengeluaran konsumsi pemerintah (Output non pasar lainnya) (D)= (C) - (E) (kuadran II)

a. Pengeluaran konsumsi pemerintah Jasa Administrasi Pemerintahan dan Pertahanan/jasa pemerintahan umum (164)

b. Pengeluaran konsumsi pemerintah Jasa Pemerintahan lainnya (165-167)

3.2 Penjualan barang dan jasa (Output pasar) (E)

a. Output pasar Jasa Administrasi Pemerintahan dan Pertahanan/jasa pemerintahan umum (164)

b. Output pasar Jasa Pemerintahan lainnya (165-167)

Neraca Produksi Pemerintah Tahun 2005 (Juta Rp)

Input Output 1. Total input antara: 102.279.118 4. Total Output non pasar lainnya

224.980.540 a. Jasa Pemerintahan umum 61.028.277 (Total konsumsi pemerintah) b. Jasa pendidikan pemerintah 27.713.200 a . Jasa Pemerintahan umum 139.509.973 c. Jasa kesehatan pemerintah 8.586.366 b. Jasa pendidikan pemerintah

58.084.282 d. Jasa pemerintahan lainnya 4.951.275 c. Jasa kesehatan pemerintah

17.572.567

d. Jasa pemerintahan lainnya 9.813.718

2. Total belanja pegawai 119.145.547

a. Jasa Pemerintahan umum 73.837.119 5. Total Output pasar

12.431.284 b. Jasa pendidikan pemerintah 30.791.162 a. Jasa Pemerintahan umum 5.313.819 c. Jasa kesehatan pemerintah 9.315.118 b. Jasa pendidikan pemerintah.

4.517.101 d. Jasa pemerintahan lainnya 5.202.148 c. Jasa kesehatan pemerintah

1.568.229

d. Jasa pemerintahan lainnya 1.032.135

3. Total penyusutan 15.987.159

a. Jasa Pemerintahan umum 9.958.396

b. Jasa pendidikan pemerintah 4.097.021

c. Jasa kesehatan pemerintah 1.239.312

d. Jasa pemerintahan lainnya 692.430

TOTAL INPUT 237.411.824 TOTAL OUTPUT 237.411.824

a. Estimasi Output dan Struktur Input Sektor Pemerintahan Umum dan Jasa Pemerintahan Lainnya.

Struktur Input jasa administrasi pemerintahan dan pertahanan/jasa pemerintahan umum (164): diperoleh dari rincian APBN dan APBD per mata anggaran keluaran, dirinci menurut departemen dan kanwil tidak termasuk APBN dan APBD per mata anggaran keluaran dari departemen dan kanwil

pendidikan, kesehatan, agama, sosial, kebudayaan dan pariwisata, serta BKKBN. Output jasa administrasi pemerintahan dan pertahanan terdiri dari output pasar dan output non pasar lainnya (produksi yang dikonsumsi sendiri/merupakan konsumsi akhir jasa administrasi pemerintahan dan pertahanan).

Data realisasi anggaran Pendapatan dan belanja Negara (APBN) dan (APBD) secara langsung tidak dapat diidentifikasikan kedalam kode I-O. Kenyataan ini disebabkan karena realisasi APBN maupun APBD tidak terinci sampai ke rincian komoditi yang dapat diidentifikasikan dengan kode I-O.

Untuk memperoleh rincian pengeluaran pemerintah menurut kode I-O digunakan indikator-indikator yang dapat dipertanggungjawabkan.

Belanja Negara dan belanja daerah dirinci menurut kelompok pengeluaran per mata anggaran keluaran. Prosedur pengolahan untuk mencapai hasil pengeluaran pemerintah menurut kode I-O dilakukan secara manual. Metode tersebut dimaksudkan untuk mencapai hasil yang maksimal, karena dalam proses pengolahan demikian dilakukan adjustifikasi.

Ada enam tahap pengolahan untuk mendapatkan rincian pengeluaran pemerintah menurut kode I-O:

1. Mendapatkan rincian pengeluaran pemerintah pusat menurut mata anggaran keluaran. Rincian ini didapat melalui indikator belanja Negara menurut mata anggaran keluaran. (lampiran 1)

2. Memisahkan pengeluaran pemerintah yang merupakan pengeluaran pemerintah murni (administrasi pemerintah) dan yang menjadi bagian dari jasa pemerintah lainnya.

3. Menguraikan masing-masing pengeluaran pemerintah menurut susunan kode mata anggaran keluaran (MAK) kedalam kode I-O dengan indikator rasio susunan input table I-O kuadran I.

4. Mengelompokkan pengeluaran pemerintah menurut kode I-O hasil hitungan nomor 3. Hal ini dilakukan karena satu kode tabel I-O bisa berasal dari lebih dari satu mata anggaran keluaran atau satu mata

anggaran keluaran bisa untuk beberapa kode tabel I-O.

5. Menyusun pengeluaran pemerintah menurut kode I-O. Dari pengolahan ini sudah diperoleh rincian pengeluaran pemerintah menurut kode I-O. - Mata anggaran keluaran 51. belanja pegawai administrasi

pemerintahan dan pertahanan/jasa pemerintahan umum bisa langsung diidentifikasikan ke kode I-O, 201 upah dan gaji.

- Mata anggaran keluaran 53. belanja modal administrasi pemerintahan dan pertahanan/jasa pemerintahan umum, diidentifikasikan ke kode I-O, 203 penyusutan, di mana nilai penyusutan diperkirakan sebesar 20 % dari belanja modal.

- Mata anggaran keluaran 521111 (belanja keperluan kantor) dapat diidentifikasikan ke kode 3-38 Industri kertas, barang dari kertas dan karton dan kode 3-50 industri barang lain yang belum digolongkan dimanapun.

- Mata anggaran keluaran 521112 (belanja pengadaan bahan makanan) dapat diidentifikasikan ke kode 3-27 sampai dengan kode 3-33 (industri pengolahan dan pengawetan makanan, industri minyak dan lemak, industri penggilingan padi, industri tepung segala jenis, industri gula, industri makanan lainnya, dan industri minuman)

- Mata anggaran keluaran 521113 (belanja untuk menambah daya tahan tubuh) dapat diidentifikasikan ke kode 3-27 sampai dengan kode 3-33 (industri pengolahan dan pengawetan makanan, industri minyak dan lemak, industri penggilingan padi, industri tepung segala jenis, industri gula, industri makanan lainnya, dan industri minuman)

- Mata anggaran keluaran 521114 (belanja pengiriman surat dinas pos pusat) dapat diidentifikasikan ke kode 7-60 komunikasi

- Mata anggaran keluaran 522111 (belanja langganan daya dan jasa) dapat diidentifikasikan ke kode 4-51 listrik, gas dan air bersih

- Mata anggaran keluaran 522113 (belanja jasa konsultan) dapat diidentifikasikan ke kode 8-164 jasa perusahaan

- Mata anggaran keluaran 522114 (belanja sewa) dapat diidentifikasikan ke kode 8-163 real estat dan sewa tanah

- Mata anggaran keluaran 522115 (belanja jasa profesi) dapat diidentifikasikan ke kode 9-64 jasa sosial kemasyarakatan

- Mata anggaran keluaran 52311 (belanja biaya pemeliharaan gedung dan bangunan) dapat diidentifikasikan ke kode 5-52 bangunan

- Mata anggaran keluaran 52312 (belanja biaya pemeliharaan peralatan dan mesin) dapat diidentifikasikan ke kode 9-65 jasa lainnya

- Mata anggaran keluaran 541 (belanja pembayaran bunga utang) dapat diidentifikasikan ke kode 8-61 (lembaga keuangan)

- Mata anggaran keluaran 55 (belanja subsidi) /bantuan ke lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan, sekolah dan badan keagamaan, usaha social, ekonomi dan lain-lain. Oleh karena klasifikasi bantuan tersebut, maka mata anggaran tersebut dapat diidentifikasikan ke kode 9-64 (jasa sosial kemasyarakatan).

Setelah semua pengeluaran pemerintah menurut mata anggaran diidentifikasikan kedalam kode I-O, tahap akhir dari prosedur pengolahan pengeluaran pemerintah adalah dengan mengumpulkan kode I-O yang sama. Lampiran 4 menunjukkan hubungan antara mata anggaran dengan kode I-O.

Lampiran 1:

No. Mata anggaran Uraian mata anggaran 51 Belanja pegawai

1 511 Belanja gaji dan tunjangan 2 512 Belanja honorarium/lembur/vakasi 52 Belanja barang 3 521 Belanja barang 4 522 Belanja jasa 5 523 Belanja pemeliharaan 6 524 Belanja perjalanan

53 Belanja modal 7 531 Belanja modal tanah

8 532 Belanja modal peralatan & mesin 9 533 Belanja modal gedung & bangunan

10 534 Belanja modal jalan, irigasi & jaringan

11 535 Belanja pemeliharaan yang dikapitalisasi

12 536 Belanja modal fisik lainnya 54 Belanja pembayaran kewajiban

utang

13 541 Belanja pembayaran bunga utang 55 Belanja subsidi

14 551 Belanja subsidi perusahaan Negara 15 552 Belanja subsidi perusahaan swasta 16 56 Belanja hibah

17 561 Belanja hibah kepada pemerintah LN

18 562 Belanja hibah kepada organisasi Int 19 563 Belanja hibah kpd pemerintah

daerah

57 Belanja bantuan sosial

20 571 Belanja bantuan kompensasi sosial 21 572 Belanja bansos. lemb. Pendidikan 22 573 Belanja lembaga sosial lainnya

58 Belanja lain-lain 23 581 Belanja lain-lain

Lampiran 2:

Belanja Belanja Output Konsumsi

No. Uraian Pegawai Penyusutan Barang Jumlah Pasar Jasa-jasa 1 Jasa pemer. umum 73.837.119 9.958.396 61.028.277 144.823.792 5.313.819 139.509.973 Pusat Daerah 2 Jasa pendidikan 30.791.162 4.097.021 27.713.200 62.601.383 4.517.101 58.084.282 Pusat Daerah 3 Jasa kesehatan 9.315.118 1.239.312 8.586.366 19.140.796 1.568.229 17.572.567 Pusat Daerah 4 Jasa pemerintahan 5.202.148 692.43 4.951.275 10.845.853 1.032.135 9.813.718 lainnya Pusat Daerah Lampiran 3

Mata anggaran 210 ( biaya kantor ) 3-37 industri kayu, bambu dan rotan

3-38 industri kertas, barang dari kertas dan karton 3-40 industri kimia

3-42 industri barang karet dan plastik

3-43 industri barang-barang dari mineral bukan logam 3-47 industri barang dari logam

3-48 industri mesin, alat-alat dan perlengkapan listrik 6-54 restoran dan hotel

7-55 angkutan kereta api 7-56 angkutan darat 7-57 angkutan air 7-58 angkutan udara

7-59 jasa penunjang angkutan 7-60 komunikasi

8-62 usaha bangunan dan jasa perusahaan

Mata anggaran 220 ( inventaris kantor ) 3-37 industri kayu, bambu dan rotan 3-42 industri barang karet dan plastik

3-43 industri barang-barang dari mineral bukan logam 3-47 industri barang dari logam

3-48 industri mesin, alat-alat dan perlengkapan listrik

Mata anggaran 231 ( listrik ) 4-51 listrik, gas dan air minum

Mata anggaran 232 ( telepon ) 7-60 komunikasi

Mata anggaran 233 ( gas dan air ) 4-51 listrik, gas dan air minum

Mata anggaran 240 ( lauk pauk ) 1-17 tanaman lainnya

1-18 peternakan 6-54 restoran dan hotel

Mata anggaran 250 ( bahan-bahan, alat-alat dan barang-barang lain) 3-36 industri tekstil, pakaian dan kulit

3-37 industri kayu, bambu dan rotan

3-38 industri kertas, barang dari kertas dan karton 3-40 industri kimia

3-42 industri barang karet dan plastik

3-43 industri barang-barang dari mineral bukan logam

3-50 industri barang lain yang tidak digolongkan di mana-mana

Mata anggaran 260 ( lain-lain ) 3-36 industri tekstil, pakaian dan kulit 3-41 pengilangan minyak bumi

3-48 industri mesin, alat-alat dan perlengkapan listrik

Mata anggaran 285 ( angsuran hutang dalam negeri ) 4-51 listrik, gas dan air minum

7-60 komunikasi

Mata anggaran 286 ( bunga hutang dalam negeri ) 8-61 lembaga keuangan

Mata anggaran 310 ( pemeliharaan gedung kantor ) 5-52 bangunan

9-65 jasa lainnya

Mata anggaran 320 ( pemeliharaan rumah dinas ) 5-52 bangunan

9-65 jasa lainnya

Mata anggaran 330 ( pemeliharaan kendaraan bermotor ) 3-49 industri alat pengangkutan dan perbaikannya 9-65 jasa lainnya

Mata anggaran 340 ( pemeliharaan inventaris kantor ) 3-48 industri mesin, alat-alat dan perlengkapan listrik

9-65 jasa lainnya

Mata anggaran 350 ( pemeliharaan peralatan ) 3-48 industri mesin, alat-alat dan perlengkapan listrik 9-65 jasa lainnya

Mata anggaran 360 ( pemeliharaan lain-lain )

3-48 industri mesin, alat-alat dan perlengkapan listrik 5-52 bangunan

9-65 jasa lainnya

Mata anggaran 410 ( perjalanan dinas biasa )=

Mata anggaran 420 ( perjalanan dinas tetap )=

Mata anggaran 440 ( biaya perjalanan dinas lain-lain ) 3-41 pengilangan minyak bumi

6-54 restoran dan hotel 7-55 angkutan kereta api 7-56 angkutan darat 7-57 angkutan air 7-58 angkutan udara

7-59 jasa penunjang angkutan 8-61 lembaga keuangan

Mata anggaran 430 (biaya penampungan/uang pesangon pegawai yang dipindahkan) 6-54 restoran dan hotel

7-55 angkutan kereta api 7-56 angkutan darat 7-57 angkutan air 7-58 angkutan udara

7-59 jasa penunjang angkutan 8-61 lembaga keuangan

Lampiran 4

Kode I-O

66 x 66 Uraian Mata Anggaran

1-17 1-18 3-36 3-37 3-38 3-40 3-41 3-42 3-43 3-47 3-48 3-49 3-50 4-51 5-52 6-54 7-55 7-56 7-57 7-58 7-59 7-60 8-61 8-62 9-65 tanaman lainnya peternakan

industri tekstil, pakaian dan kulit industri kayu, bambu dan rotan industri kertas, barang dari kertas dan karton

industri kimia

pengilangan minyak bumi industri barang karet dan plastik industri barang-barang dari mineral

bukan logam

industri barang dari logam industri mesin, alat-alat dan perlengkapan listrik industri alat pengangkutan dan perbaikannya

industri barang lain yang tidak digolongkan di mana-mana listrik, gas dan air minum bangunan

restoran dan hotel angkutan kereta api angkutan darat angkutan air angkutan udara

jasa penunjang angkutan komunikasi

lembaga keuangan

usaha bangunan dan jasa perusahaan jasa lainnya 240 240 250, 260 210, 220, 250 210, 250 210, 250 260, 410, 420, 440 210, 220, 250 210, 220, 250 210, 220 210, 220, 260, 340, 350, 360 330 250 231, 233, 285 310, 320, 360 210, 240, 410, 420, 430, 440 210, 410, 420, 430, 440 210, 410, 420, 430, 440 210, 410, 420, 430, 440 210, 410, 420, 430, 440 210, 410, 420, 430, 440 210, 232, 285 286, 410, 420, 430, 440 210 310, 320, 330, 340, 350, 360

Dokumen terkait