• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA

B. Analisis Discourse Practice 1.Produksi Teks

2. Konsumsi Teks

Berikut hasil wawancara penulis dengan seorang informan yang notabene bisa dikatakan pembaca / pengakses setia situs Republika Online.

Poin­poin yang menjadi pokok pembahasan wacana yang muncul dari teks pada pembaca (informan) adalah sebagai berikut :

1. Perkenalan informan dengan Republika Online

2. Perbedaan Republika Online dengan media online lainnya

3. Pandangan informan mengenai perbedaan tampilan Republika Online yang lama dengan yang baru

4. Pandangan informan mengenai berita Kontroversi Ucapan Natal yang di kosntruksi oleh Republika Online pada edisi 4 Januari 2013

5. Pandangan informan tentang isu kontroversi ucapan Natal yang terjadi di Indonesia dan juga polemik antara MUI dan Mentri Agama RI

Informan Muhammad Jimi (MJ) :

Muhammad Jimi (MJ) merupakan lelaki kelahiran Jakarta, 7 Agustus 1982. Domisili saat ini di Jalan MPR 1 No. 40 B RT/RW 06/10, Kecamatan Cilandak, Kelurahan Gandaria Selatan, Jakarta Selatan.

Selain memosisikan diri sebagai pembaca aktif/pengakses setia situs Republika Online, informan juga bekerja di Bank Muamalat pada bagian call center selama kurang lebih 3 tahun.

Perkenalan dengan Republika Online

Informan MJ pertama kali mengenal Republika Online pada saat masih duduk dibangku kuliah.

“Seingat saya pas masih kuliah, biasa selalu cari bahan buat tugas kuliah ya seperti mas yang sedang menyusun skripsi ini lah. Apalagi saya kuliah dilingkungan agamis sehingga lebih cocok mencari rujukan ke situs Republika Online”.8

Perbedaan Republika Online dengan media online lainnya

“Menurut saya memang jelas beda dengan media online lainnya, kalau kita lihat secara keseluruhan isi berita memang sama dengan media online lainnya, yang menjadi pembeda hanya saja dari segi kategori pemberitaan. Republika Online mempunyai fitur ROL to school dan ROL to campus dimana fitur itu bisa mewakilkan seluruh lapisan masyarakat. Satu fitur yang tidak dimiliki oleh media lainnya yaitu Khazanah, dimana isi­isi berita dan artikelnya banyak mengandung ilmu dan pengetahuan sehingga semua orang bisa lebih tahu akan dunia islam”.9

Perbedaan tampilan Republika Online yang lama dengan yang baru

Bagi MJ, tampilan Republika Online yang sekarang sangat baik dan bagus dan pernuh makna.

“Untuk tampilan ROL yang baru dengan yang lama, lebih keren yang baru, apalagi dengan tulisan ROL ONLINE­nya yang baru mengartikan bahwa dengan pengalaman yang cukup lama serta mempunyai peran penting pada masyarakat. Dan untuk tampilan yang sekarang ini lebih simple, bersahabat dan penggaturan tata letak yang tepat”.10

8

Wawancara Muhammad Jimi, 6 Juni 2013.

9

Ibid, Muhammad Jimi.

10

Pandangan informan mengenai berita Kontroversi Ucapan Natal yang dikosntruksi oleh Republika Online pada edisi 4 Januari 2013

“Untuk berita yang pertama

ROL ingin membahas prihal boleh atau tidaknya mengucapkan “selamat natal” karena hal ini masih banyak diperdebatkan bukan hanya di Indonesia, seperti di mesir, ada yang menolak dengan alasan umat nasrani yang membudakkan diri kepada barat. Lalu lembaga fatwa tinggi mesir membolehkan pengucapan „selamat natal” dengan alasan sebagai bentuk interaksi sosual dan hadiah, dan mereka juga meberikan catatan lebih berhati­hati dalam memberikan selamat tersebut , jangan sampai keluar dari akidah islam.

Untuk berita yang kedua

ROL ingin menginformasikan bahwa pengucapan “selamat natal” itu boleh , dimana menurut Syekh Yusuf Qaradhawi diperbolehkan ucapan natal dengan alasan termasuk perbuatan baik kepada sesama dengan catatan mereka tidak sedang memerangi muslim. Hal tersebut juga dilakukan di Uni Emirat Arab, diperbolehkan dengan alasan yang sama. Akan tetapi tidak semua setuju, seperti yang dilakukan oleh Prof Muhammad Fuad al­Bazari

Untuk berita yang ketiga

ROL ingin menginformasikan hal yang sama, bahwa pengucapan selamat natal dibolehkan karena bagian dari basa basi dan interaksi sosial. Tapi menurut Ibnu Taimiyah dan Ibnu Qayyim itu perbuatan yang batil. Bahkan komite tetap kajian dan fatwa di Arab Saudi menyatakan haram, Dan dari ketiga pemberitaan tersebut sebenarnya isi pemberitannya hampir sama, intinya yang menentukan boleh atau tidaknya berasal dari pembaca ROL itu sendiri apakah mengharamkan atau menbolehkan”.11

Pandangan informan tentang isu kontroversi ucapan Natal yang terjadi di Indonesia dan juga polemik antara MUI dan Mentri Agama RI

“Wah sebenarnya saya kurang tau mas buat isu tersebut, tapi kalau dari kaca mata saya, MUI sudah pasti mewakili umat islam di Indonesia, sedangkan Kementrian Agama RI lebih mendepankan kebhinekaan atau kebersamaan, sehingga keputusan­keputusan MUI mungkin terkadang diangap bersebrangan dengan Kementrian Agama RI, itu aja sih mas yang saya tau”.12

11

Ibid, Muhammad Jimi.

12

Analisis Konsumsi Teks

Informan mengenal Republika Online sejak masih duduk dibangku kuliah, rentang waktu yang terbilang lama untuk mengenal sebuah media pers online. Republika Online mempunyai fitur yang unik dan itu yang membuat informan menjadi pengakses setia situs Republika Online dan menjadi pembeda antara Republika Online dengan media pers lainnya. Keunikannya dari Republika Online ialah mempunyai fitur yang dimana bisa mewakili seluruh lapisan masyarakat yakni fitur ROL to school dan ROL to campus dan juga salah satu fitur andalan dari Republika Online ialah fitur Khazanah yang dimana dalam fitur ini berisikan berita/artikel tentang dunia Islam.

Selain itu, informan juga menjelaskan tampilan Republika Online yang lebih bagus dari pada yang terdahulunya. Menurutnya, tampilan Republika Online yang sekarang sangat sederhana dan juga pengaturan tata letak beritanya yang tepat menjadikan masyarakat/pengguna semakin mudah untuk mencarinya.

Ia juga sangat responsif ketika ditanyai seputar pemberitaan kontroversi ucapan selamat Natal di Republika Online pada edisi 4 Januari 2013. Menurutnya, dalam pemberitaan kontroversi ini berisikan tentang wacana boleh tidaknya mengucapkan selamat Natal pada konteks mancanegara yaitu Negara Mesir, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi. Di dalam menyikapinya tentang isu polemik ini kita sebagai khalyak pembaca dituntut untuk kembali kepada diri masing­masing bagaimana kita menyikapinya.

Pandangan informan tentang polemik yang terjadi antara MUI dengan Mentri Agama RI bisa dikatakan tidak serasi. Dikarenakan MUI sudah pasti

mengedepankan ajaran­ajaran Islam sedangkan Mentri Agama harus netral dikarenakan Negara Indonesia yang mempunyai slogan “Bhinekatunggalika”. Disini, Mentri Agama harus adil dan dilarang mendiskriminasikan umat agama yang lainnya. Jadi, sampai sekarang isu polemik ini masih menjadi berita yang hangat di tengah masyarakat dan MUI dengan Menteri Agama tidak pernah bisa disatukan paradigmanya.

Dokumen terkait