• Tidak ada hasil yang ditemukan

SPK INTELIJEN AGROPOLITAN

Tebel 29 Hasil pemilihan sarana prasarana pada kawasan agropolitan

10.2 Kontribusi Ilmiah

Beberapa kontribusi ilmiah yang dapat dihasilkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Pengembangan konsep agropolitan berbasis agroindustri dapat digunakan

sebagai perbaikan konsep agropolitan, sehingga dapat menjamin

keberlangsungan agropolitan.

2) SPK Intelijen Agropolitan dapat memberikan informasi dan sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi pemerintah daerah, masyarakat di kawasan agropolitan, usahawan dan industriawan, akademisi dan pihak-pihak yang terlibat lainnya dalam pengembangan dan pembangunan agropolitan berbasis agroindustri. Informasi yang dihasilkan adalah komoditi unggulan, pusat agropolitan dan sentra produksinya, perancangan agroindustri yang menghasilkan produk prospektif, dan perencanaan sarana prasarana serta kelembagaan yang dapat mendukung pengembangan suatu kawasan agropolitan.

10.3 Saran

Berdasarkan keterbatasan model dan kebutuhan migrasi model yang telah diuraikan, maka dapat disarankan:

1) Apabila SPK Intelijen Agropolitan akan diimplementasikan di kawasan lain, maka diperlukan penyesuaian beberapa variabel model, seperti alternatif

komoditi unggulan, dan pelatihan sumberdaya manusia untuk

mengoperasikan SPK Inteljen Agropolitan.

2) Pengembangan SPK Intelijen dengan menggunakan metode unsupervise dalam analisis klaster, memperhatikan ketidakpastian perkembangan perekonomian selain fluktuasi harga dan tingkat suku bunga dalam desain agroindustri dan memperhatikan iklim dan ekologi.

. 2007. Undang-undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

Abinowo U. 2000. Model Pertanian Masa Depan: Solusi Alternatif Menghadapi Perdagangan Bebas. Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu (SPAT). Pasuruan.

Agusta I. 2008. Lompatan Paradigmatik Program Agropolitan di Indonesia: Dari Paradigma Pembangunan Berbasis Manusia menuju Paradigma Modernisasi. Makalah. Simposium Nasional Riset dan Kebijakan Ekonomi. Universitas Airlangga. Surabaya.

Anderberg MR. 1973. Cluster analysis for applications. Academic Press. New York.

Anwar A. 1999. Mobilisasi Sumberdaya Ekonomi dalam Mengatasi Masalah Pengangguran ke Arah Pemerataan yang Menyumbang kepada Pertumbuhan Ekonomi. Makalah: Disampaikan pada Seminar Nasional Pembangunan Wilayah Pedesaan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Anugrah IS. 2003. Kunci-kunci Keberhasilan Pengembangan Agropolitan. Sinar Tani, 17 Maret 2003.

Astawan M, Sugiyono, Pramudya B, Wijaya CH, Iskandar A, Andarwulan N, Suprihatin. 1991. Studi Pengembangan Agroindustri Hasil Olahan

Hortikultura. Ditjen Industri Kecil, Proyek Pengembangan Komoditi

Industri Kecil & Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Azis IJ. 2004. A New Approach of Impact Study With Feedback Influence. Indonesia Symposium on Analytical Hierarchy Process III. Institut Teknologi Bandung. Bandung

[BAPPEDA Kab Probolinggo] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Kabupaten Probolinggo. 2000. Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Probolinggo tahun 2000 – 2010.

Berg C. 2001. World Ethanol Production 2001. F.O. Licht's International Molasses and Alcohol Report a

Berg C. 2004.World Fuel Ethanol Analysis and Outlook

[BP2 Deptan] Ditjen Bina Produksi Peternakan Departemen Pertanian. 2003.

Rintisan Pengembangan Agropolitan Berbasis Peternakan.

[BP2HP Deptan] Ditjen Badan Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian Deptan. 2001. Kebijakan dan Program Pembangunan Pengolahan

dan Pemasaran Hasil Pertanian 2001-2004.

[BPS Kab Probolinggo] Biro Pusat Statistik Kabupaten Probolinggo. 2009.

Kabupaten Probolinggo dalam Angka.

Bresciani F, Deve FC, Stinger R. 2005. The Multiple Roles of Agriculture in Developing Countries. Di dalam Sustaining Agriculture and Rural Environment. Edwar Elgar. Cheltenham, UK.

Budiharsono S. 1995. Perencanaan Pembangunan Wilayah. Program Studi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Bose R, Sugumaran, V 2007. Semantic Web Technologies for Enhancing Intelligent DSS Environments. Decision Support for Global Enterprises. Volume 2. Springer Science Business Media. New York. Buede DM. 2009. The Engineering Design of Systems. Models and Methods.

2nd Ed. John Wiley & Sons, Inc. New Jersey.

Chu DKY. 1992. The Hong Kong-Zhujiang Delta and The World City Sistem. [Deptan Jatim] Departemen Pertanian Propinsi Jawa Timur. 2002. Komoditi

Unggulan Propinsi Jawa Timur

Februari 2004].

Dhianingtyas AN. 2004. Analisis Perencanaan Proyek Pengembangan Sapi Potong dalam Rangka Program Peningkatan Produksi Pakan

Ternak di Kota Pekalongan. [Thesis]. Bogor: Program Pascasarjana,

Institut Pertanian Bogor.

Didu MS. 2001. Rancang Bangun Sistem Penunjang Keputusan

Pengembangan Agroindustri Kelapa Sawit untuk Perekonomian

Daerah. [Disertasi]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian

Bogor.

Douglass M. 1998a. A Regional Network Strategy for Reciprocal Rural-Urban Linkages: An Agenda for Policy Research with Reference to Indonesia. Third World Planning Review, Vol 20, No. 1, 1998.

Douglass M. 1998b. East Asian Urbanization:Patterns, Problems, and Prospects. The Asia/Pacific Research Center.Stanford University.

Eriyatno. 1999. Ilmu Sistem: Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajemen.

IPB Press. Bogor.

Erwidodo. 1995. Transformasi Struktural dan Industrialisasi Pertanian di Indonesia. Prosiding Agrisbisnis : Peluang dan Tantangan Agri- bisnis Perkebunan, Peternakan dan Perikanan. Pusat penelitian Sosial Ekonomi Pertanian Bogor.

Ferrario V. 2009. Agropolitana. Dispersed City and Agricultural Spaces in Veneto Region (Italy). The 4th International Conference of the International Forum on Urbanism (IFoU) 2009 Amsterdam/Delft The New Urban Question – Urbanism beyond Neo-Liberalism.

Friedmann J, Douglass M. 1976. Agropolitan Development. Towards a New Strategy for Regional Planning in Asia. University of California, Los Angeles. The Seminar on Industrialization Strategies and Growth Pole Approach to Regional Planning and Development: The Asian Experience (4-13 November1975). United Nations Centre for Regional Development. Nagoya. Japan. Terjemahan Oleh LPEM FE-UI. Jakarta. Friedmann J. 1998. Modular Cities: Beyond the Rural-Urban Divide.

Environment and Urbanization 8(1): 129. Juni 2010]

Gachet A, Haettenschwiler P. 2003. Developing Intelligent Decision Support Systems: A Bipartite Approach. Knowledge-Based Intelligent Information and Engineering Systems. Proceedings Part II. 7th

Glasson J. 1992. An Introduction to Regional Planning: Concept, Thory, and Practice. 2

International Conference. Oxford. UK. September 2003: 87-93.

nd

Glasson J, Marshal T. 2007. Regional Planning. Routledge. New York. Ed. UCC Press Ltd. London.

Grady JO. 1998. System Validation and Verification. CRC Press LLC. Florida.

Gumbira-Sa’id E. 2001. Penerapan Manajemen Teknologi dalam

Meningkatkan Daya Saing Global Produk Agribisnis/Agroindustri Berorientasi Produksi Berkelanjutan. Orasi Ilmiah Guru Besar Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Gumbira-Sa’id E, Rachmayanti, Muttaqin MZ. 2001. Manajemen Teknologi Agribisnis Kunci Menuju Daya Saing Global Produk Agribisnis. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta.

Gumbira-Sa’id E, Intan AH. 2001. Manajemen Agribisnis. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta.

Hadiguna RA. 2009. Manajemen Pabrik – Pendekatan Sistem untuk Efisiensi dan Efektivitas. Bumi Aksara. Jakarta.

Hansen NM. 1981. Development From Above: The Center Down Developmet Paradigm. Di dalam Stohr W.B. dan T. Frazer. Development From Above or Below, The Dialectics of Regioal Planning in Developing Countries. John Willey and Sons. Chichester

Haris U. 2006. Rekayasa Model Aliansi Strategis Sistem Agroindustri Cumb

Rubber. [Disertasi]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian

Bogor.

Hartoyo S. 2000. Kajian Daya Saing Buah-buahan Tropis dan Strategi

Pengembangannya. Laporan Penelitian Hibah Bersaing VI Perguruan

Tinggi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Harun UR. 2004. Perencanaan Pengembangan Kawasan Agropolitan dalam

Sistem Perkotaan Regional di Indonesia. Makalah Workshop

Pengembangan Agropolitan Sebagai Strategi Pembangunan Perdesaan dan Wilayah Secara Berimbang. P4W-IPB dan P3PT. Bogor.

Hastuti HI. 2001. Model Pengembangan Wilayah dengan Pendekatan

Agropolitan. [Thesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian

Bogor.

Hayami Y. 2004. From the Washington Consensus to the Post-Washington Consensus: Retrospect and Prospect. Asian Development Review

20(2): 40-65.

Hayami Y, Godo Y. 2005. The Three Agricultural Problems in the

Disequilibrium of World Agriculture. Asian Journal of Agriculture and Development 1(1).

Hayami Y, Thosinori M, Masdjidin S. 1987. Agricultural Marketing and Processing in Upland Java: A Prospective from A Sunda Village.

Hendiarto, WK, Sejati D, Hidayat, Rusastra IW. 2005. Kinerja dan Perspektif Pengembangan Model Agropolitan Berbasis Peternakan di

Kabupaten Barru Sulawesi Selatan. ICASEPS Working Paper No.78.

Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.

Hicks PA. 1995. An Overview of Issues and Strategies in The Development of Food Processing Industries in Asia and The Pacific, APO Symposium, 28 September-5 Oktober 1995. Tokyo.

Hilhorst JGM. 1981. Peru: Regional Planning 1968-1977: Frustated Bottom Up Aspiration in Technocratic Millitary Setting, di dalam Stohr, W.B. dan T. Frazer. Development From Above or Below, The Dialectics of Regioal Planning in Developing Countries. John Willey and Sons. Chichester.

Honda K, Ichihashi H. 2004. Linear Fuzzy Clustering Techniques With Missing Values and Their Application to Local Principal

Component Analysis. IEEE Transactions on Fuzzy Sistems 12(2): 183-

193.

Hughes H. 1988. Agricultural development, growth and equity: 40 years of experience. the Consultative Group on International Agricultural Research, CGIAR Washington, D.C.

Huseini M. 1999. Mencermati Misteri Globalisasi: Menata Ulang Strategi Pemasaran Internasional Indonesia Melalui Pendekatan Resource Based. Orasi Ilmiah Pengukuhan Guru Besar Bidang Marketing Internasional. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia. Jakarta.

Hwang Y, Hee ELR, Lee KK. 1996. Sustainable Land Use Strategies for Rural Area in Agropolitaion Regions : A Case Study Choongju in Korea. International Symposium on City Planning. Tokyo

[IKAH Depperindag] Direktorat Jenderal Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan Departemen Perindustrian dan Perdagangan. 2000. Program dan Strategi

Pembangunan Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan2000-2004.

[IKAH Depperindag] Direktorat Jenderal Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan Departemen Perindustrian dan Perdagangan. 2003. Perkembangan Kapasitas Poduksi dan Utilisasi Industri Agro tahun 1997 – Semester I 2001.

[IKAH Depperindag] Direktorat Jenderal Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan Departemen Perindustrian dan Perdagangan. 2005. Program dan Strategi

Iqbal M, Anugrah IS. 2009. Rancang Bangun Sinergi Kebijakan Agropolitan dan Pengembangan Ekonomi Lokal Menunjang Percepatan

Pembangunan Wilayah. Analisis Kebijakan Pertanian 7(2): 169-188.

Irawan B, Nurmanaf AR, Hastuti EL, Supriyatna Y, Darwis V, Muslim C.2003.

Studi Kebijaksanaan Pengembangan Agribisnis Komoditi Unggulan

Hortikultura. Puslitbang Sosial Ekonomi Pertanian (PSE) Departemen

Pertanian. Bogor.

Irawan B. 2003. Membangun Agroindustri Hortikultura Terintegrasi

dengan Basis Kawasan Pasar. Forum Penelitian Agro Ekonomi (FAE)

21(1): 67 - 82.

[Jinju City]. 2010. Jinju City

Kaufmann A, Gupta MM. 1988. Fuzzy Mathematical Models in Engineering and Management Science. Elsevier Science Publisher. North Holland. Knutson RD, Penn JB, Flinchbaugh BL, Outlaw JL. 2006. Agricultural and

Food Policy. Pearson Prentice Hall. New Jersey. Ohio.

Koester U, Brummer B. 2006. Institutional Changes for Agricultural and

Rural Development in the CEEC anf CIS Region. Electronic Journal

Agricultural and Development Economics 3(2): 144 - 179.

Kosasi S. 2002. Sistem Penunjang Keputusan. Dirjen DIKTI DIKNAS RI. Jakarta.

Kustanto H. 1999. Sistem Pengembangan Agroindustri Komoditas Unggulan pada Kawasan Andalan: Studi Kasus di Kabupaten Ciamis Jawa

Barat. [Thesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Lukitaningsih. 2004. Sumberdaya Air Agropolitan Minimalkan Kelemahan

Kawasan Agropolitan. Kebijakan Permukiman dan Prasarana Wilayah

Vol. 1 N

Machfud. 2001. Rekayasa Model Penunjang Keputusan Kelompok dengan Fuzzy-logic untuk Sistem Pengembangan Agroindustri Minyak

Atsiri. [Disertasi]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian

Bogor.

Marimin, Umano, Hatono M, Tamura I. 1997. Non-Numeric Method For

Pairwise Fuzzy Group-Decision Analysis. Journal of Intelligent and

Marimin. 1997. Linguistic Labels Based Methodology for Fuzzy Group

Decision Making. [Disertasi]. Osaka Japan: Doctor of Philosophy in

Engineering at Osaka University.

Marimin. 2002. Teori dan Aplikasi Sistem Pakar dalam Teknologi Manajerial. IPB Press. Bogor.

Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Gramedia Widiaswara Indonesia. Jakarta.

Matsatsinis NF, Siskos Y. 2003. Intelligent Support Systems for Marketing Decisions. Kluwer Academic Publisher. USA.

Mc. Leod RE Jr. 1995. Sistem Informasi Manajemen. Terjemahan dari

Management Information Sistem. Oleh: Hendra Teguh. Prenhallindo, Jakarta.

Mercado R. 2002. Regional Development in the Philippines: A Review of Experience, State of Art and Agenda for Research and Action. The PIDS Discussion Paper Series.

Misra RP. 1981. The Changing Perseption of Development Problem. Di dalam Misra, R.P dan M. Honjo (eds). Changing Perception of Development Problem. Maruzen Asia. Nagoya. Japan.

Misra KN. 2007. Agro Industrial Development in Indian Developing Economy. Northern Book Centre. New Delhi.

Mosher AT. 1968. Menggerakkan dan Membangun Pertanian, Syarat Mutlak Pembangunan dan Modernisasi. Terjemahan. Getting Agriculture Moving (1966). Yasaguna. Jakarta

Mosher AT. 1974. Menciptalan Struktur Pedesaan Progresif. Terjemahan.

Creating a Progressive RuralStructure (1969). Yasaguna. Jakarta.

Mosher AT. 1976. Thinking About Rural Development. The Agricultural Development Council, Inc. New York.

Mulyono S. 1991. Operations Research. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.. Jakarta.

Nachrowi ND, Suhandojo. 1999. Analisis Sumberdaya Manusia, Otonomi

Daerah dan Pengembangan Wilayah. Di Dalam Tiga Pilar

pengembangan Wilayah, Sumberdaya Alam, Sumberdaya Manusia, Teknologi. Pusat Pengkajian Kebijaan Teknologi Pengembangan Wilayah, BPPT. Jakarta.

Nainggolan K. 2004. Perkembangan Kawasan Agropolitan Ditinjau dari Sudut Pandang Pakar dan Praktisi. Kelompok Kerja Pengembangan Kawasan Agropolitan. Departemen Pertanian. Jakarta.

Nasution LI. 1998. Pendekatan Agropolitan Dalam Rangka Penerapan

Pembangunan Wilayah Pedesaan. PWD-PPS IPB, Bogor.

Nurzaman SS. 2005. Perencanaan Wilayah di Indonesia pada Masa Sekitar Krisis. Penerbit ITB. Bandung.

Nugroho P. 2008. Contesting Values in Agropolitan Development Policy in

Indonesia. Junal Tata Loka, Planologi UNDIP 10(2): 201-212.

[OVOP] Oita OVOP International Exchange Promotion Committee. 2010.

Olmstead AL, Rhode PW. 2006. Conceptual Issues for the Comparative Study of Agricultural Development. International Centre for Economic Research (ICER). Helsinki.

[OTOP] One Tambon One Product. 2010.

Pearce DW, Turner RK. 1990. Economics of Natural Resources and The Environment. The John Hopkins University Press. Baltimore.

Pimentel D, Patzek TW. 2005. Ethanol Production Using Corn, Switchgrass,

and Wood; Biodiesel Production Using Soybean and Sunflower.

Natural Resources Research l(14): 65-76.

Potter C. 2005. Multifunctionality as an Agricultural and Rural Policy

Concept. Di dalam F. Brouwer (Ed). Sustaining Agriculture and Rural

Environment, Governance, Policy and Multifunctionaitly. Edwar Elgar. Cheltenham dan Northampton.

Power DJ. 2002. Decision Support Systems: Concepts and Resources for Managers. Quaorum Books. Greenwood Publishing Group. Inc. USA. Pranadji T. 2003. Penajaman Analisis Kelembagaan dalam Perspektif

Penelitian Sosiologi Pertanian dan Pedesaan. Forum Penelitian Agro

Ekonomi (FAE) 21(1): 12 – 25.

Pranadji T. 2003. Menuju Transformasi Kelembagaan dalam Pembangunan

Pertanian dan Pedesaan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial

Ekonomi Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta.

[PSE Deptan] Puslitbang Sosial Ekonomi Pertanian Departemen Pertanian. 2001.

Rangkuman Paradigma Pembangunan dan Kebijaksanaan

Pengembangan Agroindustri. Monograph Series No.23. ISBN:979-

8094-67-0

Puradimaja DJ, Kombaitan B, Irawan DE, 2006, Hydrogeological Analysis in

Regional Planning of Tigaraksa City, Tangerang, Banten, Indonesia,

Persidangan Bersama Geosains, Universiti Kebangsaan Malaysia.

[Pusdatin Deptan] Pusat Data dan Informasi Departemen Pertanian. 2010. Basis

Data Pertanian. http://www.deptan.go.id/ [29 Juni 2010].

Raymond SU. 1996. Science-based Economic Development – Case Studies Around the World. Annal of the New York Academy Science. Vol.798. New York.

Rahardi F, Indriani YH, Haryono. 2000. Agribisnis Tanaman Buah. Cetakan VII. Penebar Swadaya. Jakarta.

Richardson HW. 1979. Regional Economics. University of Illinoiis Press. Chicago.

Rinawati AS. 2003. Studi Penetapan Kebutuhan Lahan Teknis untuk Pengembangan Kawasan Agropolitan di Kabupaten Sukabumi,

Jawa Barat. [Skripsi]. Bogor: Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas

Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Rukmayadi D. 2002. Desain Sistem Penunjang Keputusan Perencanaan Strategi Pengembangan Agroindustri Kelapa: Studi Kasus

Kabupaten Ciamis Jawa Barat. [Thesis]. Bogor: Program

Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor..

Rusastra IW, Simatupang P, Rachman B. 2002. Pembangunan Ekonomi Pedesaan Berbasis Agribisnis. Analisis Kebijakan: Pembangunan

Pertanian Andalan Berwawasan Agribisnis (Editor: T. Sudaryanto,

et.al., 2002). Monograph Series No.23. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor.

Rusastra IW, Noekman KM, Supriyati, Suryani E, Elizabeth R, Suryadi. 2005a.

Analisis Ekonomi Ketenagakerjaan Sektor Pertanian dan Pedesaan

di Indonesia. Laporan Penelitian. Pusat Penelitian Agro Ekonomi

Pertanian, Bogor.

Rusastra IW, Hendriarto, Noekman KM, Supriatna A, Sejati WK, Hidayat D. 2005b. Kinerja dan Perspektif Pengembangan Model Agropolitan dalam Mendukung Pengembangan Ekonomi Wilayah Berbasis

Agribisnis. Laporan Penelitian. Pusat Penelitian Agro Ekonomi

Rustiadi E, Hadi S. 2004. Pengembangan Agropolitan Sebagai Strategi

Pembangunan Perdesaan dan Pembangunan Berimbang. Makalah

Workshop Pengembangan Agropolitan Sebagai Strategi Pembangunan Perdesaan dan Wilayah Secara Berimbang. P4W-IPB dan P3PT. Bogor Rustiadi E, Pranoto S. 2007. Agropolitan Membangun Ekonomi Perdesaan.

Crestpent Press. Bogor.

Saaty RW. 2004. Why Brazilia’s Criticisms of AHP are Incorrect. Indonesia Symposium on Analytical Hierarchy Process III. Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Saaty TL. 1996. Decision Making For Leaders: The Analytical Hierarchy Process for Decision in Complex World. RWS Publications. Pittsburgh.

Saaty TL. 2001. Decision Making With Dependence and Feedback. The Analytic Network Process. 2nd Ed. RWS Publication. Pittsburgh.

[SAIP] Sabah Agro- industrial Precinct. 2010.

Saptana, Sunarsih, Indraningsih KC. 2006. Mewujdkan Keunggulan Komparaif Menjadi Keunggulan Kompetitif Melalui Pengembangan

Kemitraan Usaha Hortikultura. Forum Penelitian Agro Ekonomi

24(1): 61-76.

Saragih B. 2001. Suara Dari Bogor: Membangun Sistem Agribisnis. Pustaka Wirausaha Muda. Jakarta.

Sargent RG. 2007. Verification and Validatain of Simulation Models. Proceedings of the 39th conference on Winter simulation: 124-137. Sartika D. 2006. Agropolitan Development As An Alternative of A Rural

Development. [Thesis]. Bandung: Regional and City Planning, Intitut Teknologi Bandung.

Sasmojo S. 1999. Kebijaksanaan Teknologi untuk Pengembangan Wilayah:

Pokok-pokok Pemikiran. Di dalam Tiga Pilar pengembangan Wilayah,

Sumberdaya Alam, Sumberdaya Manusia, Teknologi. Pusat Pengkajian Kebijaan Teknologi Pengembangan Wilayah, BPPT. Jakarta.

Sayogyo. 1994. Pemikiran Arthur T. Mosher Dua Puluh Tahun Kemudian. Makalah Seminar PSP IPB. 16 Juni 1994. Bogor.