• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kriteria Pemilihan Kelembagaan pada Kawasan Agropolitan

SPK INTELIJEN AGROPOLITAN

Tebel 29 Hasil pemilihan sarana prasarana pada kawasan agropolitan

8.6 Model Kelembagaan Kawasan Agropolitan

8.6.2 Kriteria Pemilihan Kelembagaan pada Kawasan Agropolitan

Kriteria pemilihan kelembagaan pada kawasan agropolitan dibagai menjadi kriteria biaya dan kriteria keuntungan. Kriteria biaya terdiri dari biaya transaksi, biaya informasi, biaya negoisasi, dan biaya penegakan aturan. Kriteria keuntungan terdiri dari pemenuhan kebutuhan pengetahuan dan teknologi, pemenuhan kebutuhan pemodalan, pemenuhan kebutuhan pemasaran & distribusi, pemenuhan kebutuhan hukum & politik, pemenuhan kebutuhan pengendalian ekologi & sumberdaya alam, pemenuhan kebutuhan pendidikan dan pelatihan dan pemenuhan kebutuhan sarana prasarana.

8.6.2.1 Kriteria Biaya a. Biaya transaksi

Proses produksi atau aliran barang dan jasa baik antar individu maupun antar lembaga dapat dikategorikan ke dalam tiga jenis transaksi yaitu transaksi melalui pasar, transaksi melalui komando atau administrasi dan transaksi melalui hibah. Transaksi melalui sistem pasar dicirikan oleh adanya persetujuan bersama

untuk melakukan transaksi di antara partisipan yang terlibat. Dalam setiap transaksi setiap partisipan masing-masing memiliki kesempatan dan pembatas yang mungkin berbeda. Kelembagaan yang memungkinkan anggotanya mengeluarkan biaya transaksi seminal mungkin akan menguntungkan bagi pengembangan kawasan agropolitan.

b. Biaya informasi

Memperkirakan dampak alternatif kelembagaan terhadap akses informasi mengenai sumber interdependensi atau situasi dari suatu komoditi sangat diperlukan. Biaya informasi akan tinggi jika pemilik informasi mencegah pihak lain memanfaatkan sumber daya dan informasi yang dimiliki. Kondisi ini akan

mendatangkan masalah free rider yaitu kelompok individu yang menikmati

sesuatu yang dihasilkan oleh orang lain tanpa memberikan kontribusi dan informasi terhadap produksi komoditi tersebut.

c. Biaya negosiasi

Melalui proses negosiasi, kedua belah pihak dapat setuju atau tidak untuk mentransfer apa yang mereka miliki. Proses nogosiasi akan membutuhkan biaya tinggi jika anggota kelembagaan tidak memiliki jaminan kesetaraan terhadap anggota yang lain. Kelembagaan yang memiliki kemampuan menjamin biaya nogosiasi yang rendah sangat menguntungkan bagi pengembangan kawasan agropolitan.

d. Biaya penegakan aturan

Kelembagaan dapat diartikan sebagai organisasi atau sebagai aturan main. Dari sudut pandang ekonomi politik, lembaga dalam artian dikoordinasikan bukan oleh mekanisme pasar tetapi mekanisme organisasi (Rachbini, 1997). Pasar dapat menjadi batas eksternal dari suatu organisasi, akan tetapi secara internal aktivitas ekonomi dikoordinasikan dan diatur secara administratif (Pakpahan, 1990). Peranan kelembagaan adalah memudahkan penegakan aturan dan koordinasi di antara anggotanya dengan cara membantu memenuhi harapan-harapan mereka melalui kerjasama secara wajar dalam hubungannya satu sama lain (Hayami,

1987). Semakin tinggi usaha yang diperlukan dalam penegakan aturan dalam suatu organisasi maka akan meningkatkan biaya penegakan aturan kelembagaan.

8.6.2.2 Kriteria Pengetahuan dan Teknologi

Penguasaan teknologi produksi, daya inovasi dan skala usaha industri pengolahan pertanian dalam kawasan perdesaan sebagain besar masih terbatas. Teknologi yang digunakan biasanya masih sederhana. Kondisi ini mengakibatkan tingkat produktivitas petani, pengusaha, maupun masyarakat perdesaan pada umumnya pada kawasan agropolitan masih rendah. Kelembagaan pada kawasan agropolitan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas setiap elemen dalam kawasan agropolitan sehingga akan mampu bersaing. Kriteria ini akan memberikan penilaian apakah kelembagaan yang dipilih mempunyai kemampuan akses pengetahuan dan teknologi tinggi atau tidak. Semakin tinggi ketersediaan pengetahuan dan informasi yang mudah diakses petani, pengusaha, dan masyarakat secara umum dalam kelembagaan tersebut maka semakin tinggi nilai yang diberikan.

8.6.2.3 Kriteria Modal

Salah satu kebutuhan setiap elemen yang berada dalam kawasan agropolitan dalam mengembangkan usahanya adalah modal usaha. Sebagian besar elemen kawasan agropolitan, seperti petani dan industri kecil pengolahan pertanian, memiliki kemampuan modal yang terbatas dan kemampuan mengakses permodalan juga terbatas Kelembagaan pada kawasan agropolitan diharapkan mampu menjawab permasalahan dalam pemenuhan kebutuhan pemodalan. Kriteria ini akan memberikan penilaian kelembagaan yang dipilih berkaitan dengan kemampuan kelembagaan tersebut mengakses sumber permodalan. Semakin mudah kelembagaan tersebut mengakses sumber permodalan akan semakin tinggi penilaian yang diberikan.

8.6.2.4 Kriteria Pemasaran

Petani dan pengusaha industri pengolahan hasil pertanian seringkali tidak mampu memenuhi permintaan pasar yang menuntut kestabilan mutu, jumlah

pesanan yang besar, delivery cepat dan tepat waktu. Salah satu tujuan pemilihan kelembagaan adalah untuk memilih kelembagaan mana yang dapat menjamin bahkan meningkatkan pangsa pasar bagi produk yang dihasilkan pada kawasan agropolitan. Dengan kelembagaan yang dipilih diharapkan mampu meningkatkan kemampuan dan agresifitas baik bagi petani maupun pengusaha kecil dalam mengakses pasar. Kriteria ini akan memberikan penilaian apakah kelembagaan yang dipilih mampu meningkatkan peluang pasar yang akan diperoleh atau tidak. Semakin tinggi peluang pemasaran dan kemudahan distribusi yang akan diciptakan dengan kelembagaan tersebut maka akan semakin tinggi penilaian yang diberikan.

8.6.2.5 Kriteria Hukum dan Politik

Kelembagaan sebagai aturan main dapat diartikan sebagai himpunan aturan mengenai tata hubungan di antara orang-orang, di mana hak-hak mereka ditentukan, dilindungi hak-haknya, kepemilikan hak-hak istimewa dan tanggung jawabnya. Peranan kelembagaan memudahkan koordinasi di antara orang-orang sebagai anggotanya dengan cara membantu memenuhi harapan-harapan mereka melalui kerjasama secara wajar dalam hubungannya satu sama lain. Kelembagaan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan hukum dan politik yaitu : hak-hak kepemilikan baik yang berupa hak atas benda materi maupun bukan materi, batas- batas yurisdiksi dan aturan representasi. Semakin tinggi hak kepemilikan, batas yuridiksi dan reperesentasi dapat dipenuhi oleh kelembagaan maka semakin tinggi pula nilai kriteria pemenuhan kebutuhan hukum & politiknya.

8.6.2.6 Kriteria Ekologi

Pengembangan kawasan agropolitan diharapkan tidak berdampak buruk bagi pengendalian ekologi dan sumberdaya alam. Beberapa program peningkatan produksi pertanian seringkali tidak memperhatikan aspek kelestarian lingkungan. Hal ini dapat dilihat dari penerapan konsep intensifikasi untuk peningkatan produksi pertanian seperti pengolahan tanah, pemupukan dan pengendalian hama. Untuk itu diperlukan kelembagaan yang dapat menjamin keberlangsungan lingkungan pada kawasan agropolitan. Semakin tinggi kemampuan kelembagaan

menjaga keberlangsungan lingkungannya, maka semakin baik nilai pemenuhan kebutuhan pengendalian ekologi dan sumberdaya alamnya.

8.6.2.7 Kriteria Pendidikan dan Pelatihan

Kelembagaan dalam kawasan agropolitan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pendidikan dan pelatihan bagi para anggotanya. Hal ini disebabkan karena sebagian besar elemen kawasan agropolitan di perdesaan memiliki keterbatasan pengetahuan dan keterampilan dalam menunjang peningkatan kualitas dan produktifitasnya. Semakin tinggi pemenuhan kebutuhan pendidikan dan pelatihan dapat diberikan oleh suatu kelembagaan maka semakin baik pula keuntungan yang diperoleh bagi anggota kelembagaan.

8.6.2.8 Kriteria Sarana dan Prasarana

Sarana prasarana adalah hal yang penting dalam kawasan agropolitan. Infrastruktur termasuk pelayanan sistem transportasi dan fasilitas umum memmpunyai dimensi teknologi yang kuat dan penting dalam mendukung kegiatan di perdesaan. Dalam pembangunan perdesaan yang berimbang tidak hanya membentuk satu pemukiman secara individu tapi juga membangun keterkaitan desa kota dengan sarana prasarana. Kemampuan kelembagaan yang dapat menjamin tersedianya sarana prasarana yang dibutuhkan dalam kawasan agropolitan dapat memberikan arti yang positif bagi pengembangan dan keberlangsungan kawasan agropolitan.