• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONVENSI UNTUK PENGHAPUSAN SEMUA BENTUK DISKRIMINASI TERHADAP PEREMPUAN (CEDAW)

Dalam dokumen Apaka Hukum kita sudah Menerapkan prinsi (Halaman 91-100)

Konvensi untuk Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (CEDAW) Diadopsi

dan dibuka untuk penandatanganan, ratifikasi, dan kesepakatan Oleh Resolusi Majelis Umum 34/180 pada 18 Desember 1979, Mulai berlaku 3 September 1981, sejalan dengan pasal 27(1)

Pihak-pihak Negara pada Konvensi ini,

Memperhatikan bahwa Piagam Perserikatan Bangsa-Bangasa menegaskan kembali keyakinan pada hak-hak dasar manusia, dalam harkat dan martabat seorang manusia dan dalam hak-hak setara antara laki-laki dan perempuan,

Memperhatikan bahwa Deklarasi HAM untuk Semua menegaskan prinsip tidak diterimanya diskriminasi dan menyatakan bahwa semua umat manusia dilahirkan bebas dan setara dalam martabat dan hak-hak dan bahwa setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan yang ditetapkan di dalamnya, tanpa pembedaan dalam hal apa pun, termasuk pembedaan berdasarkan jenis kelamin,

Memperhatikan bahwa Pihak-pihak Negara pada Kovenan Internasional tentang HAM memiliki

kewajiban untuk memastikan hak yang setara antara laki-laki dan perempuan untuk menikmati semua hak ekonomi, sosial, budaya, perdata, dan politik,

Mempertimbangkan konvensi-konvensi internasional yang disusun atas dukungan Perserikatan Bangsa- Bangsa dan badan-badan khusus yang mempromosikan kesetaraan hak-hak laki-laki dan perempuan, Mencatat pula resolusi, deklarasi, dan rekomendasi yang diadopsi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan badan-badan khusus yang mempromosikan kesetaraan hak laki-laki dan perempuan,

Namun demikian, kekhawatiran bahwa meski ada berbagai instrumen ini, diskriminasi secara luas terhadap perempuan terus terjadi,

Mengingat bahwa diskriminasi terhadap perempuan melanggar prinsip-prinsip kesetaraan hak dan penghormatan kepada martabat manusia, merupakan hambatan terhadap partisipasi perempuan, dalam hal kesetaraan dengan laki-laki, dalam kehidupan politik, sosial, ekonomi, dan budaya negara-negara mereka, merintangi pertumbuhan kemakmuran masyarakat dan keluarga dan membuat pembangunan potensi perempuan sepenuhynya lebih sulit dalam melayani negara mereka dan melayani kemanusiaan, Mengkhawatirakan bahwa dalam situasi kemiskinan perempuan memiliki akses paling sedikit terhadap makanan, kesehatan, pendidikan, pelatihan, dan kesempatan untuk pekerjaan dan kebutuhan lainnya, Meyakini bahwa penetapan tatanan ekonomi yang baru berdasarkan hak menurut keadilan dan keadilan akan secara signifikan menyumbang ke arah peningkatan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan,

Menekankan bahwa penghapusan apartheid, semua bentuk rasisme, diskriminasi rasional, neo- kolonialisme, agresi, pendudukan dan dominasi asing, serta campur tangan dalam urusan dalam negeri Negara-negara adalah penting untuk terpenuhinya hak-hak laki-laki dan perempuan,

Menegaskan bahwa memperkuat perdamaian dan keanaman internasional, mengurangi ketegangan internasional, saling bekerja sama, di antara semua Negara tanpa memperhatikan sistem sosial dan ekonomi mereka, perlucutan senjata umum dan lengkap, khususnya perlucutan senjata nuklir tertentu di bawah pengawasan internasional yang ketat dan efektif, penegasan prinsip-prinsip keadilan, kesetaraan, dan saling menguntungkan dalam hubungan di antara negara-negara dan perwujudan hak rakyat di bawah dominasi asing dan penjajah serta pendudukan asing untuk menentukan nasib sendiri dan kemerdekaan, maupun menghormati kedaulatan negara dan kepaduan territorial,

LAMPIRAN II

KONVENSI UNTUK PENGHAPUSAN SEMUA BENTUK DISKRIMINASI TERHADAP PEREMPUAN (CEDAW)

akan meningkatkan kemajuan dan pembangunan sosial dan sebagai akibatnya akan menyumbang pada pencapaian kesetaraan antara laki-laki dan perempuan sepenuhnya,

Meyakini bahwa pembangunan penuh dan lengkap dari sebuah negara, kesejahteraan dunia dan sebab perdamaian menuntut partisipasi perempuan secara maksimum pada dalam kesetaraan dengan laki-laki di semua bidang,

Mengingat sumbangan besar perempuan untuk kesejahteraan keluarga dan pembangunan sosial, sejauh ini belum diakui, makna sosial maternitas dan peran kedua orang tua dalam keluarga dan membesarkan anak, dan menyadari bahwa peran perempuan dalam prokreasi seharusnya tidak menjadi dasar diskriminasi tetapi bahwa membesarkan anak-anak menuntut pembagian tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan dan masyarakat secara keseluruhan,

Menyadari bahwa perubahan dalam peran tradisional laki-laki maupun peran perempuan dalam masyarakat dan dalam keluarga diperlukan untuk mencapai kesetaraan penuh antara laki-laki dan perempuan,

Berketetapan untuk melaksanakan prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam Deklarasi untuk Penghapusan Diskriminasi terhadap Perempuan dan, untuk tujuan itu, mengadopsi langkah-langkah yang diperlukan untuk penghapusan diskriminasi semacam itu dalam semua bentuk dan perwujudannya,

Telah menyepakati yang berikut ini:

BAGIAN I Pasal I

Untuk tujuan Konvensi saat ini, istilah “diskriminasi terhadap perempuan” akan berarti pembedaan,

eksklusi, atau pembatasan apa pun yang dilakukan dengan dasar jenis kelamin yang berpengaruh atau bertujuan merusak atau membatalkan pengakuan, menikmati, pelaksanaan oleh perempuan, tidak terkait dengan status perkawinan, berdasarkan kesetaraan laki-laki dan perempuan, HAM, dan kebebasan mendasar dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, madani, atau bidang lainnya.

Pasal 2

Pihak-pihak Negara mengutuk diskriminasi terhadap perempuan dalam segala bentuknya, sepakat untuk mengupayakan dengan segala cara yang tepat dan tanpa menunda sebuah kebijakan menghapus diskriminasi terhadap perempuan dan, untuk tujuan ini, mengusahakan:

(a) Untuk mencakup prinsip kesetaraan laki-laki dan perempuan dalam konstitusi negara atau legislasi tepat lainnya jika belum dimasukkan di dalamnya dan untuk memastikan, melalui UU dan cara tepat

lainnya, pelaksanaan praktis prinsip ini;

(b) Untuk mengadopsi langkah-langkah legislatif dan yang lainnya, termasuk sanksi ketika tepat,

dengan melarang semua diskriminasi terhadap perempuan;

(c) Untuk menetapkan perlindungan hukum atas hak-hak perempuan dengan dasar yang setara dengan laki-laki dan untuk memastikan melalui pengadilan khusus negara yang kompeten dan

lembaga publik lainnya perlindungan yang efektif bagi perempuan terhadap aksi diskriminasi apa pun;

(d) Untuk menghentikan keterlibatan dengan tindakan atau praktik diskriminasi terhadap perempuan apa pun dan untuk memastikan bahwa otoritas dan lembaga publik akan bertindak sesuai dengan

kewajiban ini;

(e) Untuk mengambil semua langkah yang tepat untuk menghapus diskriminasi terhadap perempuan

oleh siapa pun, organisasi atau perusahaan apa pun;

(f) Untuk mengambil semua langkah yang tepat, termasuk legislasi, untuk memodifikasi atau menghapus UU, adat-istiadat, dan praktik-praktik yang ada yang merupakan bentuk diskriminasi

LAMPIRAN II

KONVENSI UNTUK PENGHAPUSAN SEMUA BENTUK DISKRIMINASI TERHADAP PEREMPUAN (CEDAW)

(g) Untuk membatalkan semua ketetapan pidana negara yang merupakan bentuk diskriminasi terhadap perempuan.

Pasal 3

Pihak-pihak Negara akan mengambil semua langkah yang tepat di semua bidang, khususnya dalam bidang politik, sosial, ekonomi, dan budaya, termasuk legislasi, untuk memastikan pengembangan dan kemajuan perempuan sepenuhnya, untuk tujuan menjamin mereka untuk memenuhi dan menikmati HAM dan kebebasan mendasar berdasarkan kesetaraan dengan laki-laki.

Pasal 4

1. Adopsi PIhak-pihak Negara atas langkah-langkah khusus sementara yang bertujuan mempercepat kesetaraan de facto antara laki-laki dan perempuan tidak akan dianggap diskriminasi seperti

didefinisikan dalam Konvensi ini, tetapi sama sekali, sebagai akibatnya, tidak akan menjadi bentuk pemeliharaan standar tidak setara atau terpisah; langkah-langkah ini akan dihentikan ketika tujuan

kesetaraan kesempatan dan perlakuan sudah dicapai.

2. Adopsi oleh Pihak-pihak Negara atas langkah-langkah khusus, termasuk langkah-langkah yang

terdapat dalam Konvensi ini, yang ditujukan untuk melindungi maternitas tidak akan dianggap

diskriminatif.

Pasal 5

Pihak-pihak Negara akan megambil semua langkah yang tepat:

(a) Untuk memodifikasi pola-pola sosial dan budaya perilaku laki-laki dan perempuan, dengan maksud mencapai penghapusan prasangka dan kebiasaan dan semua praktik yang didasarkan pada gagasan inferioritas atau superioritas salah satu jenis kelamin atau pada peran-peran stereotipe untuk laki-laki

dan perempuan;

(b) Untuk memastikan bahwa pendidikan keluarga memasukkan pemahaman yang benar tentang maternitas sebagai fungsi sosial dan pengakuan akan tanggung jawab bersama antara laki-laki dan perempuan dalam membesarkan dan mengembangkan anak-anak mereka, dipahami bahwa kepentingan anak-anak adalah pertimbangan primordial dalam semua kasus.

Pasal 6

Pihak-pihak Negara akan mengambil semua langkah yang tepat, termasuk legislasi, untuk menghapus semua bentuk lalu lintas perdagangan perempuan dan eksploitasi prostitusi perempuan.

BAGIAN II Pasal 7

Pihak-pihak Negara akan mengambil semua langkah yang tepat untuk menghapus diskriminasi terhadap perempuan dalam kehidupan politik dan publik negara tersebut, dan khususnya, akan memastikan hak perempuan, yang setara dengan laki-laki:

(a) Untuk memilih dalam semua pemilihan dan referendum publik dan memenuhi syarat untuk

pemilihan untuk semua badan yang dipilih publik;

(b) Untuk berpartisipasi dalam penyusunan kebijakan pemerintah dan pelaksanaannya dan untuk

menduduki jabatan publik dan menjalankan semua fungsi publik di semua tingkat pemerintahan;

(c) Untuk berpartisipasi dalam organisasi non-pemerintah (ORNOP) dan asosiasi yang berhubungan dengan kehidupan publik dan politik negara.

Pasal 8

Pihak-pihak Negara akan mengambil semua langkah yang tepat untuk memastikan kepada perempuan, dengan kesetaraan dengan laki-laki dan tanpa diskriminasi apa pun, kesempatan untuk mewakili Pemerintah mereka di tingkat internasional dan untuk berpartisipasi dalam kerja organisasi- organisasi internasional.

LAMPIRAN II

KONVENSI UNTUK PENGHAPUSAN SEMUA BENTUK DISKRIMINASI TERHADAP PEREMPUAN (CEDAW)

Pasal 9

1. Pihak-pihak Negara akan memberi perempuan hak-hak setara dengan laki-laki untuk memperoleh, mengubah, atau mempertahankan kewarganegaraan mereka. Mereka akan memastikan secara khusus bahwa baik perkawinan dengan orang asing atau pengubahan kewarganegaraan oleh suami selama perkawinan akan secara otomatis mengubah kewarganegaraan isteri, membuatnya tanpa kewarganegaraan, atau memaksakan kewarganegaraan suami.

2. Pihak-pihak Negara akan memberi kepada perempuan hak-hak setara dengan laki-laki dalam hal kewarganegaraan anak-anak mereka.

BAGIAN III Pasal 10

Pihak-pihak Negara akan mengambil semua langkah yang tepat untuk menghapus diskriminasi terhadap perempuan guna memastikan kepada mereka hak-hak yang sama dengan laki-laki di bidang pendidikan dan secara khusus untuk memastikan, berdasarkan kesetaraan laki-laki dan perempuan:

(a) Kondisi yang sama untuk pedoman karier dan keterampilan, untuk mengakses studi dan

pemerolehan ijazah di lembaga-lembaga pendidikan untuk semua kategori di wilayah pedesaan

maupun perkotaan; kesetaraan ini akan dipastikan di pendidikan pra-sekolah, umum, teknis, profesional, dan pendidikan teknis tinggi, maupun semua jenis pelatihan keterampilan;

(b) Akses terhadap kurikulum yang sama, pengujian yang sama, staf pengajar dengan standar

kualifikasi yang sama serta lokasi dan peralatan sekolah dengan kualitas yang sama;

(c) Penghapusan konsep stereotipe apa pun atas peran laki-laki dan perempuan pada semua tataran dan semua bentuk pendidikan dengan mendorong pendidikan bersama dan jenis lain pendidikan yang akan membantu mencapai tujuan ini dan, secara khusus, dengan revisi buku teks dan program sekolah

dan adaptasi metode pengajaran;

(d) Kesempatan yang sama untuk mendapat manfaat dari beasiswa dan hibah studi lainnya;

(e) Kesempatan yang sama untuk mengakses program pendidikan berkelanjutan, termasuk program

melek huruf dewasa dan fungsional, khususnya yang ditujukan untuk mengurangi, seawal mungkin,

kesenjangan dalam pendidikan yang terjadi antara laki-laki dan perempuan;

(f) Penurunan angka keluar sekolah siswa perempuan dan pengaturan program untuk anak perempuan

dan perempuan yang meninggalkan sekolah sebelum waktunya;

(g) Kesempatan yang sama untuk berpartisipasi secara aktif dalam olah raga dan pendidikan fisik;

(h) Akses terhadap informasi pendidikan khusus untuk membantu memastikan kesehatan dan kesejahteraan jiwa keluarga, termasuk informasi dan nasihat tentang keluarga berencana.

Pasal 11

1. Pihak-pihak Negara mengambil semua langkah yang tepat untuk menghapus diskriminasi terhadap perempuan di bidang ketenagakerjaan untuk memastikan, dengan dasar kesetaraan laki-laki dan perempuan, hak yang sama, dan secara khusus:

(a) Hak atas pekerjaan sebagai hak mutlak segenap umat manusia;

(b) Hak atas kesempatan pekerjaan yang sama, termasuk penerapan kriteria seleksi yang sama dalam

hal-hal menyangkut ketenagakerjaan;

(c) Hak atas pilihan profesi dan pekerjaan yang bebas, hak atas promosi, keamanan pekerjaan dan semua tunjangan dan persyaratan layanan, dan hak untuk memperoleh pelatihan dan pelatihan ulang

keterampilan, termasuk magang, pelatihan keterampilan yang maju, dan pelatihan ulangan;

(d) Hak atas upah setara, termasuk tunjangan, dan atas perlakuan yang sama dalam hal pekerjaan

LAMPIRAN II

KONVENSI UNTUK PENGHAPUSAN SEMUA BENTUK DISKRIMINASI TERHADAP PEREMPUAN (CEDAW)

(e) Hak atas keamanan sosial, khususnya dalam hal pensiun, pengangguran, sakit, cacat, dan lanjut

usia, dan ketidakmampuan untuk bekerja lainnya, maupun hak atas cuti yang dibayar;

(f) Hak atas perlindungan kesehatan dan keamanan dalam persyaratan kerja, termasuk mempertahankan fungsi reproduksi.

2. Untuk mencegah diskriminasi terhadap perempuan dengan landasan perkawinan atau situasi menjadi ibu dan untuk memastikan hak yang berlaku untuk pekerjaan, Pihak-pihak Negara akan mengambil

langkah yang tepat;

(a) Untuk melarang, dihadapkan pada kewajiban sanksi, pembebasan dengan alasan kehamilan atau

cuti karena menjadi ibu (maternitas) dan diskriminasi dalam pemecatan karena status perkawinan;

(b) Mengenalkan cuti kehamilan dibayar atau dengan tunjangan sosial yang sesuai tanpa kehilangan

pekerjaan sebelumnya, senioritas, atau tunjangan sosial;

(c) Untuk mendorong ketersediaan layanan sosial yang mendukung yang diperlukan guna memungkinkan orang tua memadukan kewajiban keluarga dengan tanggung jawab pekerjaan dan partisipasi dalam kehidupan publik, khususnya melalui promosi pembentukan dan pengembangan

jaringan fasilitas pelayanan anak;

(d) Memberi perlindungan khusus kepada perempuan selama kehamilan untuk jenis-jenis pekerjaan yang terbukti merusak bagi mereka.

3. Legislasi yang melindungi yang berhubungan dengan masalah-masalah yang tercakup dalam pasal ini akan ditinjau secara berkala menurut pengetahuan ilmiah dan teknologi dan akan direvisi, dicabut, atau diperluas di mana perlu.

Pasal 12

1. Pihak-pihak Negara akan mengambil semua langkah yang tepat untuk menghapuskan diskriminasi terhadap perempuan di bidang perawatan kesehatan untuk memastikan, dengan dasar kesetaraan laki-laki dan perempuan, akses terhadap layanan perawatan kesehatan, termasuk yang terkait dengan keluarga berencana.

2. Alihalih ketetapan pada ayat 1 pasal ini, Pihak-pihak Negara akan memastikan layanan perempuan yang memadai dalam hubungan dengan masa kehamilan, melahirkan, dan pasca-kelahiran, memberi layanan cuma-cuma ketika perlu, selain juga gizi mencukupi selama kehamilan dan masa menyusui (pemberian ASI).

Pasal 13

Pihak-pihak Negara akan mengambil semua langkah yang tepat untuk menghapus diskriminasi terhadap perempuan di bidang lain kehidupan ekonomi dan sosial guna memastikan, berdasarkan kesetaraan laki-laki dan perempuan, hak-hak yang sama, khususnya:

(a) Hak atas tunjangan keluarga;

(b) Hak atas pinjaman bank, hipotek, bentuk-bentuk lain kredit finansial;

(c) Hak atas partisipasi dalam kegiatan rekreasional, olah raga, dan semua aspek kehidupan budaya.

Pasal 14

1. Pihak-pihak Negara akan mempertimbangkan masalah-masalah khusus yang dihadapi perempuan pedesaan dan peran-peran penting yang dimainkan perempuan pedesaan dalam bertahan secara ekonomi keluarga mereka, termasuk pekerjaan mereka dalam sektor-sektor ekonomi yang tidak menghasilkan uang , dan akan mengambil semua langkah yang tepat untuk memastikan pelayanan

Konvensi ini untuk perempuan di wilayah pedesaan.

2. Pihak-pihak Negara akan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menghapus diskriminasi terhadap perempuan dalam wilayah pedesaan untuk memastikan, berdasarkan kesetaraan laki-laki pedesaan, secara khusus, akan memastikan hak perempuan:

LAMPIRAN II

KONVENSI UNTUK PENGHAPUSAN SEMUA BENTUK DISKRIMINASI TERHADAP PEREMPUAN (CEDAW)

(a) Untuk berpartisipasi dalam perluasan dan pelaksanaan perencanaan pengembangan pada semua

tingkatan;

(b) Memiliki akses terhadap fasilitas perawatan kesehatan yang memadai, termasuk informasi,

konseling, dan layanan keluarga berencana;

(c) Mendapat manfaat secara langsung dari program-program keamanan sosial;

(d) Untuk memperoleh semua jenis pelatihan dan pendidikan, formal dan non-formal, termasuk yang berhubungan dengan kemelekhurufan fungsional, maupun, antara lain, manfaat semua layanan

komunitas dan penyuluhan, untuk meningkatkan kemampuan teknis mereka;

(e) Untuk menata kelompok yang membantu diri sendiri dan koperasi guna mendapat akses yang

sama terhadap kesempatan melalui ketenagakerjaan atau bekerja mandiri; (f) Untuk berpartisipasi dalam semua aktivitas komunitas;

(g) Untuk memiliki akses terhadap kredit dan pinjaman pertanian, fasilitas pemasaran, teknologi yang tepat dan perlakuan yang sama dalam reformasi tanah dan pertanian maupun dalam skema pemukiman

kembali lahan;

(h) Untuk menikmati persyaratan hidup yang memadai, khususnya dalam hubungan dengan perumahan, sanitasi, listrik, dan pasokan air, transportasi, dan komunikasi.

BAGIAN IV Pasal 15

1. Pihak-pihak Negara akan mempercayakan kepada perempuan kesetaraan dengan laki-laki di hadapan hukum.

2. Pihak-pihak Negara akan mempercayakan kepada perempuan, dalam hal-hal perdata, kapasitas hukum yang sama dengan laki-laki dan kesempatan yang sama untuk melakukan kapasitas itu. Secara khusus, mereka akan memberi kepada perempuan hak-hak yang sama untuk mengakhiri kontrak dan mengatur properti dan akan memperlakukan mereka setara dalam semua tahap prosedur di pengadilan dan pengadilan khusus.

3. Pihak-pihak Negara menyepakati bahwa semua kontrak dan semua instrumen pribadi apa pun yang memiliki efek hukum yang diarahkan untuk membatasi kapasitas hukum perempuan akan dianggap tidak memiliki kekuatan hukum

4. Pihak-pihak Negara akan mempercayakan kepada laki-laki dan peremuan hak-hak yang sama dalam kaitan dengan UU yang berhubungan dengan bergeraknya orang dan kebebasan untuk memilih tempat tinggal atau domisili.

Pasal 16

1. Pihak-pihak Negara akan mengambil semua langkah yang tepat untuk menghapus diskriminasi terhadap perempuan dalam semua urusan yang berhubungan dengan perkawinan dan hubungan keluarga dan khususnya akan memastikan, dengan dasar kesetaraan laki-laki dan perempuan:

(a) Hak yang sama untuk memasuki perkawinan;

(b) Hak yang sama untuk bebas memilih pasangan dan memasukan perkawinan hanya dengan

persetujuan yang bebas dan sepenuhnya;

(c) Hak dan tanggung jawab yang sama selama perkawinan dan pengakhirannya;

(d) Hak dan tanggung jawab yang sama sebagai orang tua, tidak terkait status perkawinan; dalam urusan yang menyangkut anak-anakmereka; dalam semua kasus kepentingan anak-anak adalah yang paling penting;

(e) Hak yang sama untuk secara bebas dan bertanggung jawab untuk memutuskan jumlah dan jarang kelahiran anak dan untuk memiliki akses terhadap informasi, pendidikan, dan cara-cara untuk

LAMPIRAN II

KONVENSI UNTUK PENGHAPUSAN SEMUA BENTUK DISKRIMINASI TERHADAP PEREMPUAN (CEDAW)

(f) Hak-hak dan tanggung jawab yang sama dalam kaitan dengan perwalian, dan adopsi anak, atau

lembaga-lembaga serupa tempat konsep-konsep ini ada dalam legislasi negara; dalam semua kasus kepentingan anak adalah yang paling penting;

(g) Hak-hak pribadi yang saama sebagai suami dan isteri, termasuk hak untuk memilih nama keluarga,

profesi, dan pekerjaan;

(h) Hak-hak yang sama untuk kedua pasangan dalam hal kepemilikan, penguasaan, pengelolaan, administrasi, menikmati dan mengatur properti, apakah bebas biaya atau untuk pertimbangan berharga. 2. Pertunangan dan perkawinan anak tidak akan memiliki efek hukum, dan semua tindakan yang diperlukan, termasuk legislasi, akan akan dilakukan untuk menentukan usia minimum untuk perkawinan dan mendaftarkan perkawinan di pencatatan resmi adalah wajib.

BAGIAN V Pasal 17

1. Untuk tujuan mempertimbangkan kemajuan yang dibuat dalam pelaksanaan Konvensi, akan dibentuk Komite untuk Penghapusan Diskriminasi terhadap Perempuan (selanjutnya disebut sebagai Komite) yang pada saat berlakunya Konvensi, terdiri atas, delapan belas (18) dan, setelah ratifikasi atau kesepakatan Konvensi oleh Pihak Negara ketiga puluh lima, dua puluh tiga pakar dengan tingkat moral tinggi serta memiliki kompetensi dalam bidang yang dicakup oleh Konvensi. Para pakar akan dipilih

oleh PIhak-pihak Negara di antara warna negara mereka dan akan bekerja dalam kapasitas pribadi mereka, pertimbangan diberikan pada distribusi geografis yang adil dan kepada perwakilan berbagai bentuk peradaban maupun sistem hukum utama.

2. Para anggota Komite akan dipilih dengan kotak suara rahasia dari daftar orang-orang yang

dicalonkan Pihak-pihak Negara. Setiap Pihak Negara boleh mencalokan satu orang dari warga negaranya sendiri.

3. Pemilihan awal akan dilakukan enam bulan sesudah tanggal tanggal berlakunya Konvensi ini.

Paling tidak tiga bulan sebelum tanggal pemilihan, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa akan mengirim surat kepada Pihak-pihak Negara untuk mengundang mereka untuk menyampaikan pencalonan dalam waktu dua bulan. Sekretaris Jenderal akan menyiapkan daftar dalam urutan alfabetis dari semua orang yang dicalonkan, yang memperlihatkan Pihak-pihak Negara yang mencalonkan mereka, dan akan menyampaikannya kepada Pihak-pihak Negara.

4. Pemilihan para anggota Komite akan dilakukan pada pertemuan Pihak-pihak Negara yang diadakan oleh Sekretaris Jenderal di Kantor Pusat Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pada pertemuan itu, di mana dua pertiga Pihak-pihak negara akan membentuk kuorum, orang-orang yang dipilih untuk Komite

adalah mereka yang menjadi calon yang memperoleh jumlah suara terbanyak dan mayoritas suara mutlak dari perwakilan Pihak-pihak Negara yang hadir dan memberi suara.

5. Para anggota Komite akan dipilih untuk masa empat tahun. Namun, masa kerja sembilan anggota yang dipilih pada pemilihan pertama akan berakhir pada akhir dua tahun; langsung setelah pemilihan pertama nama-nama sembilan anggota ini akan dipilih dengan menggunakan kertas suara oleh Ketua Komite.

6. Pemilihan lima anggota tambahan Komite akan dilakukan sesuai dengan ketetapan ayat 2, 3, dan 4

pasal ini, menyusul ratifikasi atau kesepakatan ketiga puluh lima. Masa kerja dua anggota tambahan

Dalam dokumen Apaka Hukum kita sudah Menerapkan prinsi (Halaman 91-100)