• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORITIS

B. Koperasi

1. Pengertian Koperasi

Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umumnya. Dengan demikian koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan sokoguru perekonomian nasional.35

Menurut Margono Djojohadikoesoemo dalam bukunya yang berjudul 10 Tahun Koperasi, mengatakan bahwa, koperasi adalah perkumpulan manusia seorang-seorang yang dengan sukanya sendiri hendak bekerjasama untuk memajukan ekonominya.36

Menurut Prof. Marvin, A. Schaars, seorang guru besar dari Universitas Of Luisconsin Madison USA mengatakan: Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan dikendalikan oleh anggota yang

35

Dikutip dari Seminar Nasional Perkoperasian yang dilaksanakan pada tanggal 17 Desember 2008 di Hotel Bukit Indah Puncak

36

Hendrojogi, Koperasi dan Azas-Azas, Teori dan Praktek, (Jakarta: Rajawali Pers, 2002), Edisi Revisi, h. 20-24

adalah juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka dan untuk mereka atas dasar nir laba atau atas dasar biaya.37

Bermacam-macam definisi telah diberikan pada koperasi dan jika kita teliti lebih lanjut, maka tampak bahwa definisi itu berkembang, sejalan dengan perkembangan zaman. Definisi dini umumnya menekankan bahwa koperasi itu merupakan wadah bagi golongan ekonomi lemah, seperti definisi yang diberikan oleh Dr. Fay yang menyatakan bahwa koperasi itu adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan diri sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi.38

Secara umum koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang yang secara sukarela mempersatukan diri untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka melalui pembentukkan sebuah badan usaha yang dikelola secara demokratis.

2. Bentuk-Bentuk Koperasi

a. Koperasi Konsumsi

Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang mengusahakan kebutuhan sehari-hari seperti: barang-barang pangan (beras, gula, garam, dan minyak kelapa), barang-barang sandang (kain, tekstil, dan barang pembantu keperluan sehari-hari seperti sabun, dan minyak tanah).39

37 Ibid. 38 Ibid. 39

b. Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang memberikan pinjaman kepada para anggotanya dengan mudah dan ongkos (bunga) yang ringan. Akan tetapi untuk memberikan pinjaman atau kredit itu koperasi memerlukan modal. Modal koperasi yang utama adalah simpanan anggota sendiri. Dari uang simpanan yang dikumpulkan bersama-sama itu diberikan pinjaman kepada anggota lain yang perlu dibantu. Oleh karena itu pula maka koperasi kerdit lebih tepat disebut sebagai koperasi simpan pinjam.

c. Koperasi Produk

Koperasi Produk adalah koperasi yang bergerak dalam bidang kegiatan ekonomi pembuatan dan penjualan barang-barang baik yang dilakukan oleh koperasi sebagai organisasi maupun orang-orang anggota koperasi. Contohnya: koperasi peternak sapi perah, koperasi pembuatan sepatu, kerajinan, dan lain-lain.40

d. Koperasi Jasa

Koperasi Jasa adalah koperasi yang berusaha di bidang penyediaan jasa tertentu bagi para anggota maupun masyarakat umum. Contohnya, koperasi angkutan, koperasi perencanaan dan konstruksi bangunan, jasa audit, Asuransi Indonesia dan lain-lain.41

e. Koperasi Serba Usaha atau Koperasi Unit Desa (KUD)

Dalam rangka meningkatkan produksi dan kehidupan rakyat di daerah pedesaan, pemerintah menganjurkan pembentukkan Koperasi-Koperasi

40

Parjimin Nurzain dan Djabaruddin Djohan, Buku Materi Pokok Perkoperasian ADNE 4330/2 sks/ modul 1-3, (Jakarta: Karunia, 1986), Universitas Terbuka, h. 321

41

Unit Desa (KUD). Satu unit koperasi terdiri dari beberapa desa dalam satu kecamatan yang merupakan satu kesatuan potensi ekonomi. Untuk satu wilayah potensi ekonomi ini dianjurkan untuk membentuk satu koperasi yang disebut Koperasi Unit Desa. Hanya apabila potensi ekonomi satu kecamatan memungkinkannya, maka dibentuk lebih dari satu KUD. Dengan demikian ada kemungkinan satu KUD itu meliputi satu atau beberapa desa saja, tetapi diharapkan agar dapat meliputi semua desa di dalam satu kecamatan.

Yang menjadi anggota KUD itu adalah orang-orang yang bertempat tinggal atau menjalankan usahanya di wilayah Unit Desa itu yang merupakan daerah kerja KUD. Karena kebutuhan mereka beraneka ragam, maka KUD itu mempunyai beberapa fungsi. Fungsi-fungsi dari KUD itu meliputi:42

1). Perkreditan.

2). Penyediaan dan penyaluran sarana produksi pertanian dan keperluan hidup sehari-hari.

3). Pengolahan serta pemasaran hasil pertanian. 4). Pelayanan jasa-jasa lainnya.

5). Melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya.

3. Peran Koperasi dalam Perekonomian

Dalam rangka pembangunan ekonomi bangsa Indonesia, koperasi mempunyai kedudukan dan fungsi yang penting, yang secara bersama-sama dengan Badan-Badan Usaha Milik Negara atau swasta yang melakukan

42

I Gusti Gede Raka, Pengantar Pengetahuan Koperasi, (Jakarta: Dwi Segar, 1986), h. 122

berbagai usaha demi tercapainya kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Fungsi koperasi Indonesia tegasnya adalah sebagai berikut:43

a. Mempersatukan, mengarahkan, dan mengembangkan daya kreasi, daya cipta, serta daya usaha rakyat, terutama mereka yang serba terbatas kemampuan ekonominya agar mereka dapat turut serta dalam kegiatan perekonomian.

Rakyat Indonesia yang hidup di kota maupun yang hidup di desa sebagian besar memiliki daya kresasi, daya cipta dan daya usaha baik yang dikuasainya secara pewarisan dari orang tua dan leluhur mereka maupun yang diperolehnya dalam lingkungan, walaupun segala sesuatunya masih dalam tingkatan sederhana. Karena pada umumnya mereka hidup dalam serba kesederhanaan (baik materi maupun skil) dan kurangnya pembinaan, sehingga daya-daya tersebut tidak berkembang dengan baik.

Puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu berbagai industri kecil baik sebagai usaha sampingan maupun sebagai usaha utama dalam keberlangsungan hidupnya telah dapat mereka kelola secara sederhana dan tingkat kesederhanaannya tetap bertahan sampai sebelum berkembangnya koperasi.

Dengan adanya mereka yang berani tampil kemuka, mempersatukan mereka dalam berusaha demi perbaikan kehidupan ekonomi dan tingkat kesejahteraannya dalam wadah koperasi, ternyata mereka telah dapat mengembangkan daya-daya tersebut. Lebih-lebih dengan turun

43

tangannya pemerintah dalam pemberian pembinaan dan penyediaan modal usaha.

b. Koperasi bertugas meningkatkan pendapatan dan menimbulkan pembagian yang adil dan merata atas pendapatan tersebut.

Pada masa sebelum berkembangnya koperasi di lingkungan industri-industri kecil produksi yang ditangani rakyat (kecil/lemah) banyak dikuasai pengijon atau pengusaha-pengusaha besar yang menerapkan sistem ijon, mka dengan berkembangnya koperasi di lingkungan mereka. Usaha-usaha industri kecil dapat berkembang dengan bebas karena adanya pembinaan dan pengarahan dari instansi-instansi yang terkait, para petugas penyuluhan lapangan dan bantuan permodalan berupa kredit baik dari Bank Rakyat Indonesia maupun dari Bank Umum Koperasi Indonesia. Bebas di sini dimaksudkan bebas dalam berproduksi dengan mengembangkan daya kreasi dan daya ciptanya sesuai petunjuk dan anjuran yang bernilai dari insatnsi-instansi yang terkait melalui para petugas lapangannya.

Dengan demikian setiap produk yang dihasilkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitasnya dan pendapatan pun dengan sendirinya akan meningkat, karena koperasi sebagai penopang dan pemasar bersama produk para anggotanya dapat memperjuangkan harga yang wajar secara cepat dipasaran umum.

Adil berarti perolehan pendapatan sesuai dengan jumlah produksi anggota yang diserahkan atau dipercayakan kepada koperasinya. Merata

berarti penghargaan terhadap produk sesuai dengan kualitas dan standarnya adalah sama bagi setiap anggota.

c. Koperasi bertugas mempertinggi taraf hidup dan kecerdasan bangsa Indonesia.

Daya kreasi, daya cipta dan daya usaha yang pada mulanya berlingkup sederhana pada para anggotanya ternyata dalam wadah koperasi dapat lebih dikembangkan dan ditingkatkan. Hal ini dapat terjadi karena dua faktor yakni:

1). Faktor Internal, para anggota dalam wadah koperasi dapat saling tukar pengalaman dalam usahanya, cara-cara yang telah baik akan lebih baik ditingkatkan sedangkan cara-cara yang kurang baik akan diperbaiki.

2). Faktor eksternal, dengan terdaftarnya koperasi sebagi badan hukum pada Departemen Koperasi dan pemberitahuan bidang usahanya pada instansi terkait (Departemen Perindustrian, Pertanian, Peternakan, dan Perdagangan) maka instansi itu melalui para penyuluh lapangan akan aktif melakukan pembinaan dan pengarahan, dengan demikian apa yang terjadi atau mampu dilaksanakan akan lebih ditingkatkan lagi keadaannya.

Peningkatan kemampuan usaha dengan sendirinya akan meningkatkan taraf hidup dan kecerdasan bangsa bila sebagian besar rakyat bergabung dalam koperasi, maka peningkatan-peningkatan tersebut akan menjangkau peningkatan taraf hidup dan kecerdasan bangsa Indonesia.s

d. Koperasi berperan serta secara aktif dalam membina kelangsungan perkembangan demokrasi ekonomi.

Asas bebas dalam berproduksi dengan memanfaatkan daya kreasi dan daya cipta, adil dalam perolehan pndapatan serta merata dalam penghargaan produk sesuai dengan kualitas dan kuantitasnya berarti koperasi telah membina para anggota beserta para pengurusnya mengarah ke kelangsungan perkembangan demokrasi ekonomi. Dengan demikian dapat dikemukakan dengan satu nada bahwa berkembangnya koperasi berarti berkembangnya demokrasi ekonomi yang berlandaskan pancasila.

e. Koperasi berperan serta secara aktif dalam menciptakan atau membuka lapangan kerja baru.

Berbagai bidang usaha koperasi sesungguhnya telah menciptakan lapangan kerja baru baik bagi para anggota atau masyarakat pada umumnya. Sehubungan dengan peranan dan tugas koperasi dalam rangka pembanguann ekonomi, koperasi juga memiliki peran dalam menciptakan lapangan pekerja terutama pada koperasi produksi yang banyak menyerap tenaga kerja.

Dokumen terkait