• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PERBANDINGAN PEMBUKTIAN SEDERHANA DENGAN PEMBUKTIAN PERKARA PERDATA PADA UMUMNYA

C. Kriteria Pembuktian Sederhana

Prinsip pembuktian di dalam keperdataan ditentukan dalam Pasal 163 HIR, yang menyatakan bahwa: “Barang siapa menyatakan mempunyai hak atas suatu barang, atau menunjuk suatu peristiwa untuk meneguhkan haknya, ataupun menyangkal hak orang lain, maka orang itu harus membuktikannya.”78

Standar pembuktian sederhana yaitu pembuktian sederhana disebutkan didalam Pasal 8 ayat (4) UUK-PKPU permohonan pailit dikabulkan apabila

76Mulyani Zulaeha. “Mengevaluasi Pembuktian Sederhana Dalam Kepailitan Sebagai Perlindungan Terhadap Dunia Usaha Di Indonesia” Jurnal JHAPER: Vol. 1, No. 2, Juli–Desember 2015, hlm 176

77 Ibid

78 Nelson Kapoyos, “Konsep Pembuktian Sederhana Dalam Perkara Kepailitan Kajian Putusan Nomor 125 PK/PDT.SUS-PAILIT/2015”, Jurnal Yudisial Vol. 10 No. 3 Desember 2017, hlm 334

terdapat fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana bahwa pernyataan dinyatakan pailit. Jadi adanya fakta dan ada syarat materiel didalam Pasal 2 UUK-PKPU telah ditentukan syarat materiel untuk dikabulkanya permohonan pailit adalah sebagai mana yang disebut pada Pasal 2 ayat (1) UUK-PKPU. Yang pertama debitur memiliki dua atau lebih kreditur, dengan minimal dua kreditur dan tidak membayar salah satu utangnya dengan lunas. Tidak membayar dan bukan memperkirakan dan sudah ada kepastian dan utangnya sudah jatuh tempo dan hal itu dibuktikan secara sederhana.

Jadi yang dimaksud dengan standart pembuktian sederhana yaitu debitur memiliki 2 atau lebih kreditur dari 2 atau lebih kreditur tersebut ternyata salah satu utang tersebut tidak dibayar lunas oleh si debitur. Contoh misalnya A memiliki utang kepada B dan C dan utang ke masing masing kreditur 5 miliar dan memiliki jaminan dan salah satu utang telah jatuh tempo tidak membayar lunas sudah membayar 3 miliar dan sisanya 2 miliar lagi tidak dibayar dan utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih. Dapat ditagih artinya bahwa sudah ada peringatan terlebih dahulu oleh kreditur untuk membayar itu. Dan dengan itu yang hanya dilihat utangnya saja sudah jatuh tempo dan tidak masuk kepada apakah dia mempunyai harta sendiri atau perusahaan tidak sampai kesitu. Adanya perjanjian utang adanya pengakuan utang dan salah satu utang adanya rentang waktu didalam perjanjian dan salah satu utang itu sudah jatuh tempo dan tidak dibayar lunas walaupun sudah ada pembayaran terlebih dahulu. Dan jangan lagi dikatakan

jika ada perdebatan utangnya ini misalnya utangnya itu membutuhkan waktu untuk menafsirkan perjanjian itu. 79

Sebagaimana penjelasan Pasal 2 ayat (1) UUK-PKPU juga mengisyaratkan bahwa hakim memutus berdasarkan pembuktian sederhana.

Proses pembuktian sederhana dalam proses permohonan pailit harus terpenuhi sebagaimana dijelaskan di dalam Pasal 8 ayat (4) yang menyatakan sebagai berikut: Permohonan pernyataan pailit harus dikabulkan apabila terdapat fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana bahwa persyaratan untuk dinyatakan pailit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) telah dipenuhi.80

Alasan mengapa perusahaan tidak langsung dibangkrutkan disini yang paling penting bahwa perusahaan ini masih prospek mengasilkan keuntungan dan masih dapat berjalan terdapat prinsip going concern masih ada usaha dan masalahnya hanya dia adanya jatuh waktu pada utangnya menit 9.81

Apa perbedaan Pailit dengan PKPU? PKPU bertujuan untuk mengajukan rencana perdamaian dan perbedaan pailit dengan PKPU hanya di proposal perdamaian. Tujuan perdamaian ialah dikarenakan perusahaan beralasan masih mempunyai prospek dalam mejalankan usahanyadan sedangkan pailit sudah sama sekali kolaps dengan tidak ada rencana perdamaian yang diajukan meskipun nanti aka nada perdamaian setelahada kemungkinan setelah pailit masih ada rencana perdamaian tapi itu sudah lain dengan PKPU tersebut dekrenakan pailit sudah

79 Hasil wawancara dengan Riana Pohan, selaku Hakim Niaga pada Pengadilan Negeri Medan, 25 Oktober 2019.

80 Nelson Kapoyos, Op.Cit, hlm 337

81 Hasil wawancara dengan Riana Pohan, selaku Hakim Niaga pada Pengadilan Negeri Medan, 25 Oktober 2019.

kolaps. Dan kenapa dibuat seperti ini dikarenakan jangan sampai perusahaan-perusahaan yang punya prospek akhirnya pailit. Dalam konsepnya sebenarnya PKPU bertujuan untuk melindungi debitur namun sering disalahgunakan dikarenakan terpenuhi unsur pembuktian sederhananya dan dikabulkan. 82

Apa Sebenarnya Pembuktian Sederhana Itu? Pembuktian sederhana ialah yang terdapat dalam Pasal 2 UUK-PKPU adanya debitur memiliki 2 atau lebih kreditur yang memiliki utang salah satunya sudah jatuh tempo dan dapat ditagih.83

Pembuktian perdata, hakim harus mengakui kebenaran peristiwa yang bersangkutan yang hanya dapat diperoleh melalui proses pembuktian untuk dapat menjatuhkan putusan yang dirasakan adil, maka hakim harus mengenal peristiwa yang telah dibuktikan kebenarannya. Membuktikan dalam hukum acara mempunyai arti yuridis, yaitu pembuktian hanya berlaku bagi pihak-pihak yang berperkara.84

Apa ada kenadala didalam penerapan pembuktian sederhana Itu ? ada, karna sering sekali para pihak itu mengajukan bukti-bukti misalnya untuk kepailitan dan tadi sudah disebutkan dalam Pasal 2 dan Pasal 8 UUK-PKPU membayar lunas sedikitnya utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih dan ada kalanya dalam pembuktian sederhana mengalami kendala kendalanya ialah misalnya dalam perjanjian utang yang diajukan oleh pihak debitur terkait terhadap keberdaan pihak lain misalnya ada pihak tiga berkedudukan menjadi penjamin

82 Ibid

83 Ibid

84 Nelson Kapoyos, Op.Cit, hlm 334-335

dan itu harus dibuktikan dan diteliti oleh seluruh majelis apakah itu termasuk dalam pembuktian sederhana karna terkait unsur dalam perjanjian bersyarat yang digantungkan kepada syarat lain dan itulah perjanjian bersyarat, apabila perjanjian digantungkan kepadaperjanjian yang lain dan ternyata dalam perjanjian itu terkait pihak ke 3 yang lainya yang berkedudukan sebegai penjamin dan itu tidak sederhana lagi dan disitu peran hakim dalam mempertimbangkan apakah didalam yang diperjanjikan bahwa ternya si debitur tidak mampu memabyar utangnya bahwa si penjamin akan menjamin keseluruhan utangnya. 85

Frasa “pembuktian sederhana” termaktub dalam Pasal 8 ayat (4) UUK yang lengkapnya berbunyi, “Permohonan pernyataan pailit harus dikabulkan apabila terdapat fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana bahwa persyaratan untuk dinyatakan pailit telah terpenuhi”. Walaupun disebut

“pembuktian sederhana” tetapi pemahaman atas frasa ini tidak sederhana. UUK tidak memuat penjelasan lebih lanjut tentang apa yang dimaksud dalam pembuktian sederhana. Penjelasan Pasal 8 ayat (4) hanya menyatakan “Yang dimaksud dengan “fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana” adalah adanya fakta dua atau lebih kreditur dan fakta utang yang telah jatuh waktu dan tidak dibayar.86

Bagaimana Didalam Kasus Kepailitan Rumit Apakah masih dapat dilakukan pembuktian yang sederhana ? Tidak sederhana lagi, dan tidak berlaku lagi pembuktian sederhana tersebut. Misalnya didalam perjanjian utang piutang

85 Ibid

86 Bagus Wicaksono http://abpadvocates.com/batasan-pembuktian-sederhana-dalam-hukum-kepailitan/diakses tanggal 1 November 2019

itu ternyata ada juga terdapau klausul didalam perjanjian itu terkait dengan pembahruan utang, aspek perjanjian, penjaminan utang, terkait dengan perjanjian bersyarat. Dan perjanjian itu belum bisa dikatakan jatuh tempo karna perjanjianya itu bersyarat. Syarat itu digantungkan kepada perjanjian dikemudian hari dan ternyata belum memenuhi syarat. Dan jika kasus pailitnya rumit harus diperiksa secara perdata tidak dengan pembuktian sederhana lagi. Dan apabila tidak terpenuhi syarat pembuktian sederhana dalam membuktikan, untuk membuktian adanya satu atau lebih debitur yang memiliki dua atau lebih kreditur yang memiliki utang yang tidak dapat membayar dan sudah jatuh tempo dan dapat ditagih dan itu harus sederhana. Jika rumit tidak dapat dimasukan lagi diarenakan waktu terbatas yaitu 60 hari. Dan jika rumit harus lewaat perkara perdata biasa.87

Bagaimana model pembuktian yang dianut oleh Pengadilan Niaga Pembuktian sederhana tetapi didasarkan pada system pembuktian yang positif sesuai dengan alat bukti yang diajukan di persidangan. 88

Konsep utang menjadi sangat penting dan esensial (menentukan) karena tanpa adanya utang maka tidaklah mungkin perkara kepailitan akan dapat diperiksa. Tanpa adanya utang, maka esensi kepailitan tidak ada, karena kepailitan adalah pranata hukum untuk melakukan likuidasi aset debitur untuk membayar utang-utangnya terhadap para krediturnya.89

87 Ibid

88 Ibid

89 M. Hadi Shubhan, Op.Cit, hlm 34

Pertanggung Jawabanya CV Diminta Pertanggungjawaban Sama Pengurusnya Jadi Dalam Pengajuan Permohonan Pailit Hartanya Juga Harus Diterakan Tapi Didalam Putusan Tidak Ada Menerekan Hartanya Didalam persero dibagi 2 yaitu aktif dan pasif. Persero aktif ikut bertanggung jawab jika persero keadaan bangkut maka ia ikut menanggung semua sedengakan persero pasif hanya sebatas modal yang dimasukan dan tidak bisa termasuk dalam harta pribadinya. Dan dalam kasus ini harus dilihat anggaran dasar perseronya. Dan juga hartanya bisa diperiksa didalam pemeberesan harta pailit. Dan harus dilihat perjanjian utang apakah sudah jatuh tempo atau tidak dan tidak melunasinya.meskipun tidak ada pertimbangan tentang asset nya itu dilakukan dalam pembere ssan dan disini hanya syarat materil saja.90

Apakah didalam kasus pailit dibutuhkan hakim akuntan? Tidak diperlukan, dikarenakan waktu pemberesan disitu diperlukan jasa dari seorang ahli penafsir harta. Dan disitu fungsi kurator untuk mengumumkan harta yang dipailitkan yang bertujuan agar siapa yang berhutang sama debitur tersebut dapat melapor terhadap curator yang ditunjuk dan memberi batas waktu yang ditentukan dan melengkapi dokumen yang ditentukan.91

Bagaimana sebenarnya standart pembuktian sederhana? Standartnya ialah kembali kepada Pasal 8 ayat (4) UUK-PKPU ini secara normatif. Yang menyatakan “permohonan pernyataan pailit harus dikabulkan apbila terdapat fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana bahwa persyaratan dinyatakan pailit

90 Ibid

91 Ibid

sebagaimana yang diatur pada Pasal 2 ayat (1) terpennuhi. Pasal 2 ayat (1) menyatakan debitur yang mempunyai dua atau lebih kreditur, tidak membayar sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih. Dan dapat dilihat didalam undang-undang tentang penjelasan Pasal 8 ayat (4) yang menyatakan yang dimaksud dengan fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana adalah fakta atau dua atau lebih kreditur dan fakta utang yang jatuh waktu dan tidak dibayar. Jadi jika hanya satu kreditur ia tidak masuk kedalam kepailitan. Harus dua krediturnya dan salah satu utang kepada kreditur tersebut harus jatuh waktu dan dapat ditagih, misalnya ada yang sejalan ia jatuh waktu dan dapat ditagih ada juga kadang kala belum jatuh waktu sudah ditagih.92

Apakah ada kriteria pembuktian sederhana itu Kriteria atau parameter dari pembuktian sederhana itu belum ada secara tegas. Dan itu masih merujuk kepada Pasal 8 ayat (4), kadang kala pembuktian sederhana ini berbanding terbalik dengan pembuktian yang biasa kalau pengadilan mengatakan dia tidak pembuktian sederhana maka itu bukan kompetensi dari pengadilan niaga melainkan kompetensi pengadilan negeri tadi mengajukan permohonan pailit kepengadilan niaga ternyata majelis hakim memandang ada sekenta didalamnya dan jikalau ada sengketa didalamnya berarti itu bukan pembuktian sederhana yang dimana kompetensinya pengadilan negeri. Makanya hakim tidak berpikir yang rumit cukup apa yang sudah diajukan pemohon dengan termohon atau pun sudah

92 Hasil Wawancara Dengan Hakim Fahren Hakim Niaga Pada Pengadilan Niaga Medan, tanggal 08 November 2019

siap pakai dan tidak ada secara tegas mengatur tentang kriteria pembuktian sederhana itu.

Apa ada kenadala didalam penerapan pembuktian sederhana itu ? Kendala dalam penerapanya tidak ada secara praktek kemungkian didalmnya perbedaan pendapat itu ada didalam majelis hakim paling tidak antara pengadilan niaga dengan mahkamah agung yang dimana upaya hokum pailit yakni kasasi. Dimana ada perbedaan panfsiran pendapat antara pengadilan niaga dengan mahkamah agung dan juga terdapat didalam PKPU ini ada diajukan kasasi karena asas pengadilan itu salah satunya ialah pengadilan tidak boleh menolak perkara dan wajib menerima dan memeriksa perkara kepadanya terkadang pihak tidak puas terhadap putusan oleh pengdilan dikirm saja ke mahkamah agung cukup syarat syarat permohonan PKPU ini diajukan ke mahkmah agung dan oleh mahkamah agung berwenang menerima atau tidak dan ternyata mahkamah agung ada juga yang mengadili dan ada juga yang dipulangkan berkasnya dikarenakan tidak sempat didalam pemeriksaan.93

Apakah perlu ada amendemen di dalam UUK ini?Kalau amendemen terkhusus didalam pembuktian sederhana ini perlu agar dirumuskan secara tegas dan ada paremeter dalam penerapan pembuktian sederhana itu. Jadi perlu juga diadakan test insolvensinya dan uu pun harus tegas mengatakan apakah menggunakan test insolvensi ataupun hanya simple does not pay. Yang kita anut ini simple does not pay merupakan upaya untuk menagih utang saja uu kepailitan.

Dan pailit hanya sebenarnya kepada hak tagih saja. Dan itu dalam PKPU lebih

93 Ibid

berbahaya jikalau ia tidak membayar ia pailit dan tidak ada banding dan kasasi lagi dan oleh karena itu lebih berbahaya PKPU dibanding Pailit.94

Pembuktian sederhana berdasarkan pasal 8 ayat (4) UUK-PKPU hingga kini masih menimbulkan problematika, seperti halnya dalam hal permohonan pernyataan pailit yang berkaitan dengan adanya Kredit Sindikasi dengan utang piutang yang rumit yang tidak dapat dibuktikan secara sederhana berkaitan dengan adanya utang piutang tersebut. Jika terhadap perkara utang piutang yang rumit ini tidak dikabulkan maka tentu menjadi tidak berarti ketentuan Pasal 1131 KUHPerdata yang menjadi sumber dari kepailitan. Hingga kini permasalahan terhadap pembuktian sederhana dalam pengajuan Permohonan Pailit ini masih menimbulkan penafsiran yang berbeda oleh Majelis Hakim dalam penerimaan Permohonan terhadap utang yang complicated. 95

Didalam kasus kepailitan rumit apakah masih dapat dilakukan pembuktian yang sederhana? Masih bisa, itu kan kerumitan kepada seluk beluk dari perusahaan itu sendiri dan sekarang ini sudah berdimensi nasional ataupun internasional dan sudah ada hubungan bisnis nasional dengan internasional beda dengan sewaktu berlukunya Faillissement Verordening tingkat perusahaan contoh pada toko dinyatakan pailit karena tidak membayar dan ini pada masa colonial dan dilanjut pada masa kemerdekaan dan pada saat itu tidak begitu rumit. Dan jikalau sekarang holding company, asuransi, bank dan pertanyaan apakah masih bisa diterapkan pembuktian sederhana ini ? masih bisa karena penekana dalam

94 Ibid.

95 Sutan Remy Sjahdeini, Sejarah, Asas, dan Teori Hukum Kepailitan, (Jakarta: Prenada Media Group, 2016), hlm 265.

undang-undang ini ialah pembuktianya. Dan sudah siap pakai pembuktianya seperti yang sudah dikatakan di atas tadi misalnya perusahaan nasional ini buktinya dan perusahaan iternasional ini buktinya bukan berarti karna ada perbedaan utang tetapi kembali kepada rapat verifikasi itu jadi tidak melihat besar atau kecilnya perusahaan itu walaupun perusahaan kecil pun bisa kalau dia tidak sesuai pembuktian sederhana tidak bisa juga. Tetapi lebih singkron dalam tingkat kerumitan masa perundagan yang lama dibanding perundangan yang sekarang lebih rumit yang sekarang. Jadi meskipun perusahaan sebesar apa pun itu masih bisa digunakan pembuktian sederhana dan penekanaya terhadap pembuktinya dan jikalau pembuktianya sudah cukup tetap dinyatakan sederhana. Dan jikalau perusahaan kecil tepi pembuktianya tidak lengkap pasti akan rumit juga pada para mejelis hakim. 96

Apakah diperlukan hakim dari akuntan ? Tidak perlu, karena sudah ada pembuktian sederhana dan jikalau masalah selisih utang, jenis utang masih bisa diselesaikan dalam rapat verifikasi. Dan yang perlukan waktu curator darena akuntan diperlukan karna pengurus itu yang yang mengurus surat suart yang sulit tadi.97

Pembuktian utang-utang yang didalilkan tersebut, Hakim Pengadilan Niaga Medan (judex facti) dimana judex facti berpendapat bahwa pembuktian perkara tersebut sederhana dan tidak rumit (sumir) sehingga Pengadilan Niaga Medan berwenang memeriksa perkara tersebut, sedangkan atas kasasi yang

96 Ibid

97 Ibid

diajukan CV. Hitado dalam putusannya berpendapat bahwa pemeriksaan perkara tersebut memerlukan pembuktian yang tidak sederhana atau rumit sehingga Pengadilan Niaga dianggap tidak berwenang memeriksa perkara dan yang berwenang adalah Pengadilan Negeri. Persidangan permohonan pailit memang bersifat sepihak karena proses pembuktian dilakukan sendiri oleh pemohon pailit.

Dalam hal ini, posisi hakim hanya bertugas mendengar, menilai dan menyimpulkan atas upaya pembuktian oleh pemohon. Hakim dalam sidang kepailitan tidak wajib mendengarkan keterangan termohon.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembuktian sederhana berdasarkan Pasal 8 ayat (4) UUK-PKPU hingga kini masih menimbulkan problematika, jika terhadap perkara utang piutang yang rumit ini tidak dikabulkan maka tentu menjadi tidak berarti ketentuan Pasal 1131 KUHPerdata yang menjadi sumber dari Kepailitan. Hingga kini permasalahan terhadap pembuktian sederhana dalam pengajuan Permohonan Pailit ini masih menimbulkan penafsiran yang berbeda oleh Majelis Hakim dalam penerimaan Permohonan terhadap utang yang complicated. Pembuktian sederhana terkait pada perjanjian dikarenakan aspek dalam perjanjian banyak bisa terjadi aspek perjanjian itu ada perjanjian bersyarat, perjanjian yang dijamin oleh guarantor.

Perjanjian yang terkait pada kompensasi pembahruan utang atau terkait sesi dan lain lain. Jadi jika pembuktian sederhana bersinggungan dengan aspek lain berarti bisa jadi kendala. Maunya yang dimasud pembuktian sederhana khusus padaperjanjian antara debitur dengan kreditur tampa hadirnya pihak ketiga kalau

sudah mamasukan pihak ketiga harus lebih hati hati dan tidak sederhana lagi bisa saja sederhana namun harus ada penjelasan yang tegas.