Variabel Dependen
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
2) Kualitas audit sebagai variabel untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan
Ha2: Kualitas Audit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kecurangan Laporan Keuangan.
Pengujian hipotesis mengenai penggunaan variabel kualitas audit (AUD_QUA) dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan (financial statement fraud) (DA) memperlihatkan koefisien regresi sebesar -0,303 dan nilai t hitung sebesar -2,919 dengan nilai signifikansi sebesar 0,004 yang berada di bawah 0,05. Hal ini berarti bahwa kualitas audit (AUD_QUA) memiliki
107 pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan (financial statement fraud). Dengan demikian hipotesis alternatif dua yang menyatakan bahwa kualitas audit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan diterima. Sehingga penggunaan kualitas audit untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan adalah efektif.
Dari hasil penelitian tersebut dapat diartikan bahwa semakin tinggi kualitas audit (menggunakan auditor Big Four) maka akan semakin mengurangi probabilitas perusahaan untuk melakukan kecurangan laporan keuangan. Hal ini karena auditor Big Four
memiliki pengetahuan, pengalaman teknis, kapasitas dan reputasi yang lebih superior dibandingkan auditor Non-Big Four. Hasil ini sesuai dengan penelitian Becker et al., (1998) dalam Krishnan (2002); M. Dahlan (2009) dan Herusetya (2012) yang membuktikan bahwa terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara kualitas audit dengan manajemen laba. Auditor Big Four
memiliki toleransi yang lebih rendah terhadap praktik manajemen laba auditee dibandingkan auditor Non-Big Four. Auditor Big Four dapat membatasi praktik akuntansi agresif dan perilaku oportunistik dari manajer dalam melaporkan jumlah akrual.
Hal ini disebabkan auditor Big Four memiliki insentif/dorongan yang lebih besar untuk menjaga reputasi mereka dengan menyediakan jasa audit yang berkualitas dibandingkan
108 auditor Non-Big Four (Krishnan, 2002:5). Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Piot dan Janin (2005:19) yang menemukan pengaruh tidak signifikan antara auditor Big Five dengan manajemen laba. Alasannya adalah perbedaan lokasi penelitian dimana penelitian Piot dan Janin (2005) dilakukan di Perancis. Penegakkan hukum yang lemah di Perancis menyebabkan risiko litigasi auditor rendah, sehingga auditor Big Five tidak lebih konservatif dibandingkan auditor Non-Big Five (Piot dan Janin, 2005:19).
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa auditor Big Four memberikan jasa audit yang lebih berkualitas, karena memiliki pengetahuan, pengalaman teknis, kapasitas dan reputasi yang lebih superior dibandingkan KAP Non-Big Four. Dengan demikian, auditor Big Four dapat mendeteksi secara lebih dini manajemen laba dan menjadikannya peringatan/red flag sebelum berubah menjadi skandal keuangan yang besar.
109 3) Employee Diff sebagai variabel untuk mendeteksi kecurangan
laporan keuangan
Ha3: Employee Diff memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kecurangan Laporan Keuangan.
Pengujian hipotesis mengenai penggunaan variabel employee diff dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan memperlihatkan koefisien regresi sebesar -0,298 dan nilai t hitung sebesar -2,617 dengan signifikansi 0,010 yang berada di bawah 0,05. Hal ini berarti bahwa (EMP_DIFF) memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan (financial statement fraud). Dengan demikian hipotesis alternatif tiga yang menyatakan bahwa employee diff memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan diterima. Sehingga penggunaan employee diff untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan adalah efektif.
Dari hasil penelitian tersebut dapat diartikan bahwa semakin tinggi nilai employee diff, maka semakin rendah probabilitas perusahaan melakukan kecurangan laporan keuangan. Employee diff adalah variabel yang digunakan untuk mengetahui pola antara ukuran keuangan (pertumbuhan pendapatan) dengan ukuran nonkeuangan (jumlah karyawan). Dalam ilmu ekonomi, tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi, dalam fungsi produksi, penambahan dalam input (tenaga kerja) akan
110 meningkatkan output (hasil produksi) (Dechow et al., 2010:22). Investasi dalam tenaga kerja dan peralatan akan meningkatkan penjualan di masa depan dan profitabilitas. Oleh karena itu, diketahui bahwa terdapat hubungan antara tenaga kerja dan profitabilitas. Namun, karakteristik dari investasi dalam tenaga kerja mengharuskan perusahaan untuk membebankan biaya tenaga kerja ketika terjadinya, sehingga seringkali digunakan oleh manajer untuk menutupi kinerja keuangan perusahaan yang menurun untuk menaikkan laba bersih (Dechow et al., 2010:23). Walaupun perusahaan dapat melakukan hal tersebut, tetapi hasilnya tidak akan sesuai dengan peningkatan dalam pendapatan (Brazel et al., 2009:1141). Hal ini menandakan bahwa perusahaan tersebut telah melakukan overstated pendapatan, dengan alasan perusahaan melakukan pengurangan beban gaji.
Dapat disimpulkan bahwa, semakin besar employee diff, semakin besar perbedaan antara ukuran keuangan dengan ukuran nonkeuangan. Ketidakkonsistenan ini memberikan peringatan/red flag kepada auditor eksternal adanya risiko kecurangan. Hasil penelitian Brazel et al., (2009:1156) membuktikan bahwa nilai
employee diff secara signifikan lebih besar untuk perusahaan yang melakukan kecurangan laporan keuangan. Dengan kata lain, semakin besar employee diff maka semakin besar probabilitas melakukan kecurangan laporan keuangan.
111 Namun dalam penelitian ini ditemukan hasil yang berbeda dengan teori yang dikemukakan oleh Brazel et al., (2009:1142) yaitu semakin besar employee diff semakin besar besar probabilitas perusahaan melakukan kecurangan laporan keuangan. Hasil penelitian ini adalah semakin besar employee diff akan mengurangi probabilitas kecurangan laporan keuangan. Tetapi, hasil penelitian ini berhasil membuktikan bahwa antara employee diff dengan kecurangan laporan keuangan terdapat pengaruh yang signifikan.
Perbedaan antara hasil penelitian ini dengan teori yang dikemukakan oleh Brazel et al., (2009:1142) adalah karena adanya perbedaan karakteristik perusahaan di Indonesia dengan perusahaan di Amerika Serikat, lokasi penelitian Brazel et al., (2009). Dimana karakteristik perusahaan di Indonesia cenderung melaporkan pendapatan mereka terlihat kecil untuk menghindari pajak, hal ini diketahui dari hasil penelitian yang memperlihatkan rata-rata perusahaan sampel memiliki nilai discretionary accruals
(DA) yang negatif, hal ini berarti perusahaan melaporkan penurunan laba melalui praktik income decreasing (Murhadi, 2009:17). Tanda signifikansi pada penelitian ini berarti, walaupun tidak sesuai dengan teori tetapi penelitian ini membuktikan bahwa penurunan pendapatan yang dilakukan perusahaan tidak sesuai dengan peningkatan jumlah karyawan (beban gaji) (Brazel et al., 2009:1141) dan (Dechow et al., 2010:23).
112 BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan leverage, kualitas audit dan ukuran nonkeuangan (jumlah karyawan) dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan. Dari empat hipotesis yang diajukan, tiga hipotesis alternatif diterima dan satu hipotesis alternatif ditolak. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Leverage tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan, sehingga penggunaan leverage untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan adalah tidak efektif. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Zhou dan Elder (2004) dan Dechow et al., (2010).
2. Kualitas audit memiliki pengaruh yang negatif terhadap kecurangan laporan keuangan. Sehingga penggunaan kualitas audit untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan adalah efektif. Temuan penelitian ini didukung oleh Becker et al., (1998) dalam Krishnan (2002), M. Dahlan (2009) dan Herusetya (2012).
3. Ukuran keuangan dan nonkeuangan (employee diff) memiliki pengaruh yang negatif terhadap kecurangan laporan keuangan. Sehingga penggunaan ukuran nonkeuangan (jumlah karyawan) untuk mendeteksi kecurangan adalah efektif.
113 4. Leverage, Kualitas Audit, dan Employee Diff berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan. Sehingga penggunaan leverage, Kualitas audit dan Employee diff untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan adalah efektif.
B. Implikasi
Peneliti mengharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan implikasi bagi ilmu pengetahuan dan beberapa pihak diantaranya yaitu auditor eksternal, investor/kreditur dan regulator, dan akademisi, peneliti serta pembaca.
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti auditor eksternal, investor/kreditur, regulator, dan akademisi, peneliti serta pembaca. Selain itu, temuan ini dapat memperkuat serta memperluas penelitian sebelumnya terutama mengenai penggunaan leverage, kualitas audit dan ukuran keuangan dan nonkeuangan (employee diff) dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan.
2. Bagi Auditor Eksternal
Dengan adanya hasil penelitian ini, diharapkan auditor dapat mendeteksi kecurangan laporan keuangan lebih awal sebelum berubah menjadi skandal keuangan besar yang merugikan banyak pihak dan dapat menyebabkan kebangkrutan bagi perusahaan yang melakukan kecurangan laporan keuangan. Auditor dapat mempertimbangkan ukuran nonkeuangan klien seperti jumlah karyawan atau jumlah retail/cabang untuk
114 mengembangkan ekspektasi atas kondisi klien dan tidak hanya mengandalkan pada penjelasan manjemen. Sehingga proses audit menjadi lebih efektif dan berkualitas.
3. Bagi Regulator
Dengan adanya hasil penelitian ini, diharapkan mengeluarkan peraturan mengenai pengungkapan ukuran nonkeuangan yang lebih banyak di dalam laporan keuangan, sehingga pengguna laporan keuangan dapat langsung membandingkan antara ukuran keuangan dengan nonkeuangan. Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi auditor eksternal untuk menilai risiko kecurangan, tetapi juga bagi investor/kreditur untuk memperdalam analisis mereka sebelum mengambil keputusan untuk berinvestasi atau memberikan pinjaman.
4. Investor/Kreditur
Investor mengharapkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi atas investasinya, dan kreditur mengharapkan jaminan atas pengembalian dananya. Dengan hasil penelitian ini, diharapkan investor/kreditur dapat melakukan analisis yang mendalam sebelum memutuskan untuk berinvestasi atau memberi pinjaman. Analisis ini sebaiknya tidak semata-mata berdasarkan pada rasio keuangan saja, tetapi juga harus dipertimbangkan ukuran-ukuran nonkeuangan perusahaan. Sehingga akan diperoleh keadaan yang jelas mengenai kondisi perusahaan yang akan diberikan dana baik dalam bentuk investasi maupun pinjaman.
115 C. Saran
Peneliti menyadari adanya beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, maka penulis dapat mengemukakan beberapa saran yang dapat digunakan untuk semua pihak terutama untuk yang akan melakukan penelitian dengan topik ini. Saran bagi penelitian selanjutnya:
a. Indikator penelitian dapat diganti dengan proksi yang lain seperti menggunakan F-Score (Dechow et al., 2010:36) sebagai proksi dari kecurangan laporan keuangan, atau dengan menambah variabel lain seperti mekanisme corporate governance yang diukur melalui proporsi dewan komisaris dan kepemilikan manajerial.
b. Perlu menganalisis karakteristik perusahaan yang melakukan kecurangan di Indonesia, terutama mengenai karakteristik ukuran keuangan dan nonkeuangan dibandingkan perusahaan yang tidak melakukan kecurangan laporan keuangan.
c. Dapat menggunakan jumlah rata-rata pertumbuhan ukuran nonkeuangan yang informasinya terdapat di dalam laporan tahunan perusahaan dan kemudian membandingkannya dengan pertumbuhan pendapatan.
116