Variabel Dependen
METODE PENELITIAN
E. Operasional Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu variabel terikat (dependen variabel) dan variabel bebas (independen variabel). Variabel-variabel tersebut antara lain:
1. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kecurangan laporan keuangan (financial statement fraud).
Kecurangan laporan keuangan (financial statement fraud)
didefinisikan oleh Eliot dan Willingham (1980) dalam Spathis (2002:179) sebagai “kecurangan yang sengaja dilakukan oleh manajemen yang melukai investor dan kreditor melalui laporan keuangan yang secara material menyesatkan”.
Selanjutnya, penelitian ini memproksikan kecurangan laporan keuangan dengan earning management. Rezaee (2002:7) menyatakan bahwa:
“suatu financial statement fraud sering kali diawali dengan salah saji atau manajemen laba dari laporan kuartal yang dianggap tidak material tetapi akhirnya tumbuh menjadi fraud secara besar-besaran dan menghasilkan laporan keuangan tahunan yang menyesatkan secara material”.
74 Oleh karena itu, earning management digunakan sebagai proksi dari kecurangan laporan keuangan. Earning management merupakan suatu cara penyajian laba yang disesuaikan dengan tujuan yang diinginkan oleh manajer, melalui pemilihan suatu set kebijakan akuntansi atau melalui pengelolaan akrual (Scott, 2000 dalam Fivi dan Ira, 2008:27). Fleksibilitas/keleluasaan dalam Standar Akuntansi Keuangan, menyebabkan manajemen dapat melakukan tindakan manajemen laba. Selain adanya fleksibilitas dalam Standar Akuntansi Keuangan, dasar akrual juga dapat digunakan oleh manajer untuk melakukan manajemen laba. Akrual adalah mengakui dampak transaksi terhadap laporan keuangan dalam periode waktu ketika pendapatan dan beban terjadi, oleh sebab itu, pendapatan diakui pada waktu dihasilkan dan beban pada waktu terjadi, tidak perlu waktu kas berpindah tangan (Weygant, 1995 dalam Fivi dan Ira, 2008:28). Dasar akrual disepakati sebagai dasar penyusunan laporan keuangan, karena lebih rasional/wajar dibanding dasar kas/tunai. Tetapi bisa jadi sebagian dari akrual yang disajikan dalam laporan keuangan perusahaan digunakan oleh manajer untuk mempengaruhi keputusan stakeholder.
Oleh karena itu, akrual dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu bagian akrual yang memang sewajarnya ada dalam proses penyusunan laporan keuangan (nondiscretionary accrual) dan bagian yang merupakan hasil rekayasa (discretionary accruals) (Fivi dan Ira, 2008:29). Manajemen laba terjadi dimana manajemen memiliki pilihan
75 kebijakan (discretionary) dengan tingkat akrual yang signifikan dan tidak biasa sebagai area dengan risiko tinggi. Area dengan risiko tinggi ini, apabila ditambah prosedur audit spesifik akan meningkatkan pendeteksian kecurangan (Hogan et al., 2008:17).
Earning management diukur dengan menggunakan proksi
discretionary accruals dan dihitung dengan menggunakan Modified Jones Model. Alasan penggunaan Modified Jones Model adalah karena model ini dapat mendeteksi earning management lebih baik dibandingkan dengan model-model lainnya (Dechow et al., 1995 dalam Ujiyantho dan Pramuka, 2007:11). Model perhitungannya sebagai berikut (Ujiyantho dan Pramuka, 2007:11):
TAC = Nit– CFOit...(1) Nilai total accrual (TA) yang diestimasi dengan persamaan regresi OLS sebagai berikut:
TAit/Ait-1 = β1 (1/Ait-1) + β2 (ΔRevt/Ait-1) + β3 (PPEt/Ait-1) + e...(2)
Dengan menggunakan koefisien regresi diatas, nilai non discretionary accruals (NDA) dapat dihitung dengan rumus :
NDAit = β1 (1/Ait-1) + β2 (ΔRevt/Ait-1–ΔRect/Ait-1) + β3 (PPEt/Ait-1)..(3)
Selanjutnya discretionary accruals (DA) dapat dihitung sebagai berikut: DAit = TAit/Ait-1– NDAit ... (4)
Keterangan :
DAit = Discretionary Accruals perusahaan i pada periode ke t NDAit= Non Discretionary Accruals perusahaan i pada periode ke t
76 TAit = Total Accrual perusahaan i pada periode ke t
Nit = Laba Bersih perusahaan i pada periode ke t
CFOit = Aliran kas dari aktivitas operasi perusahaan i pada periode ke t
Ait-1 = Total aktiva perusahaan i pada periode ke t-1
ΔRevt = perubahan pendapatan perusahaan i pada periode ke t
PPEt = aktiva tetap perusahaan pada periode ke t
ΔRect = perubahan piutang perusahaan i pada periode ke t e = error.
2. Variabel independen terdiri leverage, kualitas audit, dan employee diff.
Definisi operasional variabel-variabel tersebut dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Leverage
Leverage diartikan sebagai seberapa jauh perusahaan menggunakan pendanaan melalui utang. Dalam penelitian ini, leverage adalah perbandingan utang dan aktiva. Ukuran ini berhubungan dengan keberadaan dan ketat tidaknya suatu persetujuan utang (Agnes, 2001:93). Tingkat utang yang tinggi dapat meningkatkan probabilitas kecurangan laporan keuangan (Spathis, 2002:184). Hal serupa juga diungkapkan oleh Brazel et al., (2009:1152) yang menggunakan variabel leverage sebagai proksi dari financial distress (tekanan keuangan). Perusahaan yang mengalami tekanan keuangan memiliki insentif yang lebih besar untuk melakukan kecurangan dibandingkan perusahaan yang tidak mengalami tekanan keuangan. Perusahaan yang
77 mempunyai rasio leverage tinggi akibat besarnya jumlah utang dibandingkan dengan jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan, diduga melakukan earning management karena perusahaan terancam default
yaitu tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran utang pada waktunya. Perusahaan akan berusaha menghindarinya dengan membuat kebijaksanaan yang dapat meningkatkan pendapatan maupun laba (Jiambalvo, 1996 dalam Agnes, 2001:93). Leverage
dihitung dengan rumus yang digunakan oleh Brazel et al., (2009:1151) yaitu:
LEV= (Short-Term Debt+ Long-Term Debt)/Total Assets Keterangan :
LEV = leverage
Short-Term Debt = utang jangka pendek perusahaan Long-Term Debt = utang jangka panjang perusahaan Total Assets = Total Assets perusahaan
b. Kualitas audit
Kualitas audit (audit quality) didefinisikan sebagai probabilitas gabungan dari kemampuan seorang auditor untuk menemukan suatu pelanggaran dalam pelaporan keuangan klien, dan melaporkan pelanggaran tersebut (De Angelo, 1981 dalam Herusetya, 2012:2). Dalam penelitian ini, variabel kualitas audit diproksikan dengan variabel reputasi auditor. Berdasarkan penelitian Brazel et al., (2009:1153) reputasi auditor dibedakan menjadi KAP Big Four dan
78
Non-Big Four. KAP Big Four menghasilkan kualitas audit yang lebih tinggi dibandingkan dengan KAP Non-Big Four. Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy dimana kategori 1 untuk laporan keuangan perusahaan yang diaudit oleh KAP The Big Four
dan afiliasinya, dan kategori 0 untuk laporan keuangan perusahaan yang tidak diaudit oleh KAP The Big Four dan afiliasinya (Brazel et al., 2009:1153).
Kantor akuntan publik di Indonesia yang berafiliasi dengan The Big Four adalah :
a. KAP Purwantono, Sarwoko, dan Sandjaja yang berafiliasi dengan
Ernst and Young (E&Y);
b. KAP Haryanto Sahari & Co. yang berafiliasi dengan Pricewaterhouse Coopers (PwC);
c. KAP Osman Bing Satrio & Co. yang berafiliasi dengan Deloitte Touche Thomatsu (DTT);
d. KAP Siddharta, Siddharta, dan Widjaja yang berafiliasi dengan Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG).
79 c. Employee Diff
Penilaian risiko kecurangan melalui ukuran keuangan saja tidak efektif karena data yang digunakan berasal dari laporan keuangan yang menjadi objek manipulasi manajemen, maka auditor akan gagal untuk dapat mendeteksi kecurangan dalam laporan keuangan (Brazel
et al., 2009:1138). Oleh karena itu, Brazel et al, (2009) meneliti ukuran-ukuran nonkeuangan yang tersedia di publik seperti jumlah karyawan, jumlah cabang, jumlah kunjungan pasien, jumlah fasilitas produksi, jumlah paten, jumlah pusat distribusi dan luas fasilitas produksi untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan. Employee Diff adalah variabel yang digunakan untuk mengukur perbedaan persentase perubahan dalam pendapatan dengan persentase perubahan jumlah karyawan (Brazel et al., 2009:1150). Hasil penelitian Brazel et al., (2009:1156), menunjukkan employee diff untuk perusahaan yang melakukan kecurangan lebih besar dibandingkan perusahaan yang tidak melakukan kecurangan. Employee diff yang lebih besar mengindikasikan risiko kecurangan yang lebih besar (Brazel et al., 2009:1158). Cara perhitungan untuk mencari employee diff, pertama hitung persentase perubahan pendapatan (revenue growth). Kedua, hitung persentase perubahan jumlah karyawan (employee growth).
Employee diff didapat dari selisish perubahan persentase pendapatan
80
growth). Cara perhitungan seperti ini digunakan oleh Brazel et al., (2009).
Rumus untuk mencari revenue growth:
Revenue Growth = (Revenuet– Revenuet-1)/Revenuet-1
Keterangan :
Revenuet = pendapatan pada periode t
Revenuet-1 = pendapatan pada periode t-1
Rumus untuk mencari employee growth:
Employee Growth = (employeet− employeet −1)/employeet-1
Keterangan :
employeet = jumah karyawan pada periode t
employeet−1 = jumlah karyawan pada periode t-1
Setelah mendapatkan nilai employee growth, selanjutnya kita akan mencari Employee Diff dengan rumus:
Employee Diff = Revenue Growth - Employee Growth Keterangan:
Revenue Growth = (Revenue t– Revenue t-1)/Revenue t-1
Employee Growth = (Employeet− Employeet −1)/Employeet-1
81 Definisi operasional variabel di atas dapat diringkas dalam tabel di bawah ini:
Tabel 3.2
Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi
Operasional
Pengukuran Skala Sumber
Dependen (Y) Kecurangan Laporan Keuangan Salah saji material yang disengaja dalam laporan keuangan. diproksikan dengan earning management. Dihitung berdasarkan discretionary accruals (DA) (modified jones).
TAC = NI- CFO TA/Ait-1= β1 (1/A it-1) + β2(ΔRev/Ait-1)
+ β3 (PPE/Ait-1) + e
NDA = β1 (1/Ait-1) +
β2 (ΔRev/Ait-1– ΔRec/Ait-1) + β3 (PPE/Ait-1) DA = TA/Ait-1– NDA Rasio Rezaee (2002); Ujiyantho dan Pramuka (2007) Independen (X1) Leverage Penggunaan utang sebagai sumber dana perusahaan untuk membiayai aset perusahaan. Short-Term Debt + Long-Term Debt /Total Assets Rasio Spathis (2002) Independen (X2) Kualitas Audit Diproksikan dengan reputasi auditor. Auditor Big Four menghasilkan audit yang lebih berkualitas dibandingkan auditor Non-Big Four Menggunakan variabel dummy: satu untuk perusahaan yang diaudit KAP Big Four dan nol jika diaudit oleh KAP
Non-Big Four Nominal Agnes (2001); Brazel et al., (2009) Independen (X3) Employee Diff Selisih pertumbuhan pendapatan dengan pertumbuhan jumlah karyawan Revenue Growth– Employee Growth Rasio Brazel et al., (2009); Dechow et al., (2010)
82 BAB IV