• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.2 Kualitas Prototipe Perangkat Pembelajaran

Dalam penelitian ini, telah dilakukan enam langkah penelitian pengembangan, salah satunya adalah validasi produk.Melalui tahap validasi, dapat diperoleh data mengenai kualitas produk.Selain itu, peneliti juga telah melakukan wawancara akhir kepada guru kelas mengenai produk yang dikembangkan serta pelaksanaan uji coba produk di kelas sehingga diperoleh data mengenai kualitas produk yang dihasilkan.Berikut merupakan penjelasan mengenai kualitas produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini.

84

4.1.2.1Analisis Data Penilaian Pakar Kurikulum 2013 I

Pakar kurikulum 2013 yang pertama adalah salah satu dosen Universitas Sanata Dharma.Penilaian dilakukan terhadap produk prototipe perangkat pembelajaran yaitupada salah satu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).Penjelasan mengenai analisis data penilaian dapat dilihat dibawah ini.

Tabel 4.6 Hasil Validasi RPP Dosen

No. Aspek yang Dinilai Skor Saran

1. Kelengkapan unsur-unsur RPP tematik integrative 4 - 2. Kesesuaian indikator dengan KD pada RPP tematik integrative 4 -

3. Rumusan tujuan harus memuat 5M (mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan) 2 - 4. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dalam 2 penggalan 5 -

5. Setiap penggalan memuat unsur 5M (mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan) 4 - 6. Ketepatan dalam 4 a)

85 menggunakan

pendekatan kontekstual untuk mencapai tujuan pembelajaran 7. Kegiatan pembelajaran mengandung tujuh langkah 1 Tujuh langkah apa ? jelaskan 8. Kesesuaian media pembelajaran untuk menunjang tujuan pembelajaran 4 - 9. LKS sesuai dengan tujuan pembelajaran 2 -

10. Memuat lembar evaluasi tes untuk mencapai KI 3

1 -

11. Memuat lembar evaluasi nontes untuk mencapai KI 1, 2, dan 3

4 -

12. Memuat deskriptor untuk dapat menilai KI 1 tentang bersyukur

2 -

13. Memuat deskriptor untuk dapat menilai KI 2 tentang kepercayaan diri

4 -

14. Memuat deskriptor untuk dapat menilai KI 2 tentang ketelitian

2 -

15. Memuat deskriptor untuk dapat menilai KI 4 tentang kemampuan

86 bernyanyi

16. Memuat deskriptor untuk dapat menilai tentang kemampuan bercerita

4 Dilengkapi lagi

17. Proposional dalam pengaturan waktu pada penggalan 1 dan 2

1 -

18. Penyusunan RPP

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

4 -

Total Skor 56

Rata-rata Skor 3, 1

Berdasarkan hasil validasi salah satu pakar yaitu salah satu Dosen di Universitas Sanata Dharma, kualitas prototipe perangkat pembelajaran yang dinilai dari ke delapan belas aspek tersebut diperoleh skor rata-rata 3,1dengan kategori “cukup baik”.Dinyatakan juga perangkat pembelajaran yang dikembangkan layak untuk digunakan atau diujicobakan di lapangan dengan revisi sesuai saran yang diberikan oleh para pakar.Komentar lebih cenderung pada kegiatan yang kurang memperlihatkan pendekatan kontektual yang digunakan, kegiatan juga kurang memunculkan motivasi sehingga belum dapat mencapai indikator.Selain itu, penilaiannya dirasa kurang lengkap.

87

4.1.2.2 Analisis Data Penilaian Pakar Kurikulum 2013 II

Pakar kurikulum 2013 yang ke dua adalah guru kelas II SD Kanisius Tegalmulyo. Penilaian dilakukan terhadap produk prototipe perangkat pembelajaran yaitu pada semua Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mulai dari pertemuan 1 sampai dengan pertemuan 6. Penjelasan mengenai analisis data penilaian dapat dilihat dibawah ini.

Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Validasi Guru Kelas II

Pembelajaran Skor Rata-rata Kriteria

1 60 3,5 Baik 2 62 3,6 Baik 3 63 3,7 Baik 4 62 3,6 Baik 5 63 3,7 Baik 6 65 3,8 Baik Total 3,65 Baik

Validator yang selajutnya adalah seorang guru kelas II SD Kanisius Tegalmulyo.Berdasarkan hasil validasi, kualitas prototipe perangkat pembelajaran yang dinilai dari ke tujuh belas aspek tersebut diperoleh skor rata-rata 3,65 dengan kategori “baik” dan dinyatakan juga perangkat pembelajaran yang dikembangkan layak untuk digunakan atau diujicobakan di lapangan dengan revisi sesuai saran yang diberikan oleh para pakar. Beberapa komentar mendominasi pada aspek penilaian, karena pada setiap pertemuan aspek bersyukur, kepercayaan diri, ketelitian,

88

kemampuan bernyanyi, dan kemampuan bercerita tidak selalu ada dalam materi ajar sehingga terkadang tidak ada dalam instrumen validasi yang diberikan pada para pakar.Berikut hasil validasi Guru Kelas II :

a) RPP Pembelajaran 1

Pada Rencana Pembelajaran (RPP) terdapat 17 item penilaian, dari 17 item diperoleh skor 2 pada 5 item,skor 4 pada 10 item, dan skor 5 pada 2 item. Skor total yang diperoleh adalah 60 dengan rerata sebesar 3,5. Oleh karena itu, hasil validasi dari RPP pembelajaran 1 dapat dikategorikan “baik”.

b) RPP Pembelajaran2

Pada Rencana Pembelajaran (RPP) terdapat 17 item penilaian, dari 17 item diperolehskor 2 pada 6 item,skor 4 pada 5 item, dan skor 5 pada 6 item. Skor total yang diperoleh adalah 62 dengan rerata sebesar 3,6. Oleh karena itu, hasil validasi dari RPP pembelajaran 2 dapat dikategorikan “baik”.

c) RPP Pembelajaran 3

Pada Rencana Pembelajaran (RPP) terdapat 17 item penilaian, dari 17 item diperoleh skor 2 pada 5 item,skor 4 pada 5 item, dan skor 5 pada 7 item. Skor total yang diperoleh adalah 63 dengan rerata sebesar 3,7. Oleh karena itu, hasil validasi dari RPP pembelajaran 3 dapat dikategorikan “baik”.

89 d) RPP Pembelajaran 4

Pada Rencana Pembelajaran (RPP) terdapat 17 item penilaian, dari 17 item diperolehskor 2 pada 6 item,skor 4 pada 5 item, dan skor 5 pada 6 item. Skor total yang diperoleh adalah 62 dengan rerata sebesar 3,6. Oleh karena itu, hasil validasi dari RPP pembelajaran 4 dapat dikategorikan “baik”.

e) RPP Pembelajaran 5

Pada Rencana Pembelajaran (RPP) terdapat 17 item penilaian, dari 17 item diperoleh skor 2 pada 5 item,skor 4 pada 5 item, dan skor 5 pada 7 item. Skor total yang diperoleh adalah 63 dengan rerata sebesar 3,7. Oleh karena itu, hasil validasi dari RPP pembelajaran 5 dapat dikategorikan “baik”.

f) RPP Pembelajaran 6

Pada Rencana Pembelajaran (RPP) terdapat 17 item penilaian, dari 17 item diperoleh skor 2 pada 4 item,skor 4 pada 8 item, dan skor 5 pada 3 item. Skor total yang diperoleh adalah 65 dengan rerata sebesar 3,8. Oleh karena itu, hasil validasi dari RPP pembelajaran 6 dapat dikategorikan “baik”.

4.1.2.3Analisis Data Penilaian Pakar Kurikulum 2013 III

Pakar kurikulum 2013 yang ke tiga adalah kepala sekolah SD Kanisius Tegalmulyo. Penilaian dilakukan terhadap produk prototipe perangkat pembelajaran yaitu salah satu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).Penjelasan mengenai analisis data penilaian dapat dilihat berikut ini.

90

Tabel 4.8 Hasil Validasi Kepala Sekolah

No. Aspek yang Dinilai Skor Saran

1. Kelengkapan unsur-unsur RPP tematik integrative

5 -

2. Kesesuaian indikator dengan KD pada RPP tematik integrative

5 -

3. Rumusan tujuan harus memuat 5M (mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan) 5 - 4. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dalam 2 penggalan 5 -

5. Setiap penggalan memuat unsur 5M (mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan)

5 -

6. Ketepatan dalam menggunakan pendekatan kontekstual untuk mencapai tujuan pembelajaran

4

7. Kesesuaian media

pembelajaran untuk menunjang

91 tujuan pembelajaran

8. LKS sesuai dengan tujuan pembelajaran

4 -

9. Memuat lembar evaluasi tes untuk mencapai KI 3

4 -

10. Memuat lembar evaluasi nontes untuk mencapai KI 1, 2, dan 3

2 -

11. Memuat deskriptor untuk dapat menilai KI 1 tentang bersyukur

4 -

12. Memuat deskriptor untuk dapat menilai KI 2 tentang

kepercayaan diri

2 -

13. Memuat deskriptor untuk dapat menilai KI 2 tentang ketelitian

2 -

14. Memuat deskriptor untuk dapat menilai KI 4 tentang

kemampuan bernyanyi

2 Dilengkapi lagi

15. Memuat deskriptor untuk dapat menilai tentang kemampuan bercerita

2 Dilengkapi lagi

16. Proposional dalam pengaturan waktu pada penggalan 1 dan 2

5 -

92 bahasa Indonesia yang baik dan benar

Total Skor 64

Rata-rata Skor 3, 7

Validator yang selajutnya adalah kepala sekolah SD Kanisius Tegalmulyo.Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan, kualitas prototipe perangkat pembelajaran yang dinilai dari ke tujuh belas aspek tersebut diperoleh skor rata-rata 3,7 dengan kategori “baik” dan dinyatakan juga perangkat pembelajaran yang dikembangkan layak untuk digunakan atau diujicobakan di lapangan dengan revisi sesuai saran yang diberikan oleh para pakar. Beberapa saran disampaikan secara lisan mengenai beberapa kekurangan pada Rencana Pembelajaran (RPP) yaitu pada kegiatan yang belum dicantumkan letak kontekstualnya. Adapun kelebihan dari Pada Rencana Pembelajaran (RPP) yang disusun adalah pendekatan saintifik yang terlihat tersusun dengan sangat ilmiah, sesuai pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan (Permendikbud No. 65 Tahun 2013).

Berdasarkan hasil skor dari tiga pakar di atas, diperoleh rekapitulasi perolehan skor sebagai berikut:

93

Tabel 4.9 Rekapitulasi Validator

No. Penilaian

Bahan Ajar Skor Kategori

1. Dosen 3,1 "cukup baik"

2. Guru Kelas II SD 3,65 "baik" 3. Kepala Sekolah 3,7 "baik"

Total 10,4

Rata-rata 3,46

Kategori "baik"

1. Pembahasan

Penelitian ini berawal dari keprihatinan peneliti saat melaksanankan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Saat melakukan observasi, peneliti menemukan bahwa guru belum menggunakan RPP dengan format Kurikulum 2013 saat proses belajar mengajar. Setelah ditelusuri lebih lanju, peneliti mendapati permasalahan yang dialami oleh guru yaitu: (1) guru mengalami kesulitan dalam mendesain perangkat pembelajaran yang mengacu pada kurikulum 2013. (2) Guru mengalami kesulitan ketika melakukan penilaian pada kompetensi sikap spiritual (KI-1), sikap sosial (KI-2), dan keterampilan (KI-4). Oleh karena itu peneliti menyusun prototipe perangkat pembelajaran untuk kelas II sub tema “Kegiatan Ekstrakurikulerku”. Perangkat tersebut terdapat instrumen penilaian yang terdiri dari deskriptor-deskriptor untuk mempermudah guru dalam

94

melakukan penilaian sikap spiritual (KI-1), sikap sosial (KI-2), dan keterampilan (KI-4).

Prototipe perangkat pembelajaran yang disusun sesuai format Kurikulum 2013 memperoleh skor rerata yang baik dari para validator. Dosen memberikan skor 3,1 yang hasilnya masuk dalam kategori “cukup baik”, guru kelas II memberikan skor 3,65 yang hasilnya masuk dalam kategori “baik”, dan kepala sekolah memberikan skor 3,7 yang hasilnya masuk dalam kategori “baik”. Dari hasil tersebut didapatkan skor rerata yaitu 3,46 dengan kategori “baik”. Skor menunjukkan bahwa prototipe perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 memiliki kualitas yang bagus karena memuat deskiptor-deskriptor untuk menilai KI-1, KI-2 dan KI-4 beserta kelengkapannya seperti jaring-jaring tema dan silabus.

Prototipe yang disusun, langkah kegiatan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya memuat unsur 5M (mengamati, menanya, mencoba, menalar, mengkomunikasikan) sesuai kekhasan dari Kurikulum 2013 sendiri yang menggunakan pendekatan saintifik. Selain itu, kegiatan pembelajarannya disertai juga dengan langkah-langkah sesuai pendekatan kontekstual sehingga kegiatan tidak monoton dan dapat meningkatkan semangat siswa dalam belajar.

Pada hasil akhirnya, dilihat ada peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan siswa meliputi aspek kompetensi sikap sosial (KI-1 dan KI-2) dan keterampilan (KI-4).Hal ini menjadi ciri khas dan kekuatan tersendiri dari keberadaan Kurikulum 2013.Kompetensi sikap sosial diperoleh melalui aktivitas

95

mengamalkan.Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.Sedangkan pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.Maka dirangkum dalam pendekatan saintifik ini menjadi 5M yaitu menanya, mengamati, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan (Sudarwan, 2013).

Oleh sebab itu, peneliti mencoba mengkolaborasikan pendekatan saintidik dan pendekatan kontekstual untuk mencapai kompetensi.Peneliti mencoba memfasilitasi siswa untuk melakukan 5M (menanya, mengamati, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan) menggunakan kedua pendekatan sehingga siswa dapat menangkap materi pembelajaran dengan baik.

Di bawah ini akan dipaparkan salah satu contoh hasil penilaian seorang siswa berinisial Ypada aspek percaya. Hasil penilaian sikap percaya diri digunakan sebagai contoh karena penilaian tersebut ada di dalam pembelajaran 1 sampai dengan pembelajaran 6:

Gambar 4.1 Siswa Maju Menceritakan Hasil Pekerjaan Kelompok Pada kompetensi sikap percaya diri siswa Y mengalami perkembangan dari nilai pada pembelajaran 1 dengan skor 8 sampai pembelajaran 6 dengan skor 20. Hal

96

tersebut menunjukkan bahsa siswa Y sudah yakin akan kemampuan yang dimilikinya dan berani tampil di depan orang lain. Siswa Y selalu menjadi ketua kelompok dan mempunyai tanggung jawab saat diberi tugas.Hasil di atas sesuaidengan pengertian percaya diri bahwa kondisi mental dan psikologis siswa Ysudah memiliki keyakinan kuat untuk berbuat atau bertindak (Kurniasih, 2014: 72).

Hasil penilaian sikap percaya diri siswa Y pada pembelajaran 1 dan pembelajaran 2 :

97

Hasil penilaian sikap percaya diri siswa Y pada pembelajaran 3:

Gambar 4.3 Hasil Penilaian Sikap Percaya Diri

98

Gambar 4.4 Hasil Penilaian Sikap Percaya Diri

Hasil penilaian sikap percaya diri siswa Y pada pembelajaran 5 dan pembelajaran 6:

Gambar 4.5 Hasil Penilaian Sikap Percaya Diri

Berdasarkan hasil validasi produk di lapangan, maka dapat disimpulkan bahwa produk yang dikembangkan peneliti berupa perangkat pembelajaran kelas II subtema “Kegiatan Ekstrakurikulerku”, dapat membantu guru. Selain deskriptor yang ada dalam instrumennya, pendekatan saintifik sebagai kekhasan Kurikulum 2013 yang dikolaborasikan dengan pendekatan kontekstual menambah variasi sendiri di dalam proses pembelajarannya. Sesuai yang disampaikan Nurhadi (2009) pendekatan kontekstual dapat membuat variasi dalam pembelajaran dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai.Setiap siswa harus mengkontruksi

99

pengetahuan sendiri. Pengetahuan bukan sesuatu yang sudah jadi, melainkan suatu proses yang berkembang terus menerus. Dalam proses itu keaktifan siswa yang ingin tahu sangat berperan dalam perkembangan pengetahuannya. Pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari guru kepada siswa, tetapi harus diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing siswa.

Penilaian untuk kompetensi (KI-3) pada pembelajaran pada pembelajaran 1 sampai dengan 6 dapat dilihat dari mata pelajaran matematika, PKn, bahasa Indonesia, dan SBdP. Semua penilaian sudah dicari skor rerata per harinya, supaya memudahkan peneliti dalam melakukan penilaian. Siswa Y mendapatkan skor 90 pada pembelajaran 1, kemudian menjadi skor 100 pada pembelajaran 6.Berikut salah satu foto ketika siswa Y mengerjakan latihan soal.

100

Dari berbagai proses yang dilalui, peneliti dapat menyimpulkan beberapa kelebihan dan kekurangan akan prototipe perangkat pembelajaran yang telah disusun dan digunakannya. Berikut kelebihan prototipe perangkat pembelajaran:

a) Prototipe perangkat pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik yang ditulis dengan jelas dalam setiap penggalan kegiatannya, sehingga mempermudah guru dalam menerapkannya didalam kelas.

b) Prototipe perangkat pembelajaran menggunakan penilaian autentik yang meliputi empat jenis penilaian yaitu penilaian sikap spiritual (KI-1), sikap sosial (KI-2), pengetahuan (KI-3), dan keterampilan (KI-4) dengan deskripor yang jelas sehingga dapat membantu guru dalam melakukan proses penilaian. c) Prototipe perangkat pembelajaran menggunakan dua pendekatan yaitu

pendekatan saintifik dan kontekstual, sehingga memberikan vasiasi yang lebih berwarna dalam satu pembelajaran.

Kelemahan prototipe perangkat pembelajaran adalah sebagai berikut:

a) Pendekatan saintifik lebih dominan dibandingkan pendekatan kontekstual. b) Penilaian masih belum lengkap.

c) Pengembangan prototipe perangkat pembelajaran terbatas pada tema “Aku dan Sekolahku” dan sub tema “Kegiatan Ekstrakurikulerku”.

101 BAB V

Dokumen terkait