• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN

1 Kuesioner Penelitian

2. Apakah saudari meminta bantuan pada yang lain

3. Apakah saudari membaringkan ibu pada sisi kiri untuk mengurangi resiko aspirasi ludah, muntah dan darah

4. Apakah saudari memastikan bahwa jalan nafas ibu terbuka:

• Bila ibu tidak bernafas, segera lakukan tindakan resusitasi

5. Apakah saudari memberikan oksigen 4-6 liter/menit melalui sungkup atau kanula

6. Bila ibu kejang, apakah saudari:

• Melindungi dari risiko jatuh: ikat tangan dan kaki

• Melakukan isap lender mulut dan tenggorok, sesuai kebutuhan, setelah kejang

7. Apakah saudari memasang infuse intravena dengan menggunakan larutan Ringer laktat atau glukosa 5%

Pengobatan anti kejang (magnesium sulfat) Alternatif I

8. Apakah saudari memberikan 4 gr MgSO4 (10 ml) larutan 40% IV secara perlahan-lahan selama 5 menit

9. Apakah saudari segera melanjutkan dengan 6gr MgSO4 40% (15 ml) dalam larutan Ringer Asetat/ Ringer Laktat selama 6 jam 10. Jika kejang berulang setelah 15 menit, apakah saudari berikan

MgSO4 (40%) 2gr IV selama 5 menit

11. Apakah saudari memberikan MgSO4 1g / jam Alternatif II

12. Apakah saudari berikan 4g MgSO4 40% (10 ml) melalui infuse intra vena secara perlahan-lahan dalam 5 menit

13. Apakah saudari memberikan dengan MgSO4 (40%) 5 g IM bokong kiri/ kanan dengan 1ml Lognokain (dalam semprit yang sama)

14. Apabila kejang berulang setelah 15 menit, apakah saudari:

• Memberikan 2 g magnesium sulfat 40% (5 ml)

• Melakukan pemberikan melalui suntikan intravena secara perlahan-lahan selama 5 menit

b. Kemampuan Menangani Kasus dengan Janin Distosia Bahu

Tahap –tahap tindakan pada distosia bahu SS S K HT TP

ANASTESI LOKAL DAN EPISIOTOMI

1. Apakah saudari menempatkan jari telunjuk dan jari tengah (dari tangan kiri) antara kepala bayi dan perineum.

komisura posterior, menelusuri sepanjang perineum dengan sudut 45o kearah kanan ibu (tempat akan dilakukan episiotomi)

3. Apakah saudari melakukan aspirasi untuk memastikan bahwa ujung jarum tidak memasuki pembuluh darah. Apabila pada aspirasi terdapat cairan darah, tarik jarum sedikit dan kembali masukkan dengan arah yang berbeda. Kemudian

● Apakah saudari melakukan injeksi bahan anastesi ke dalam pembuluh darah, dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur atau konvulsi

4. Apakah saudari memberikan suntikan bahan anastesi (Lidokain 1%) 5-10 ml sambil menarik jarum keluar

5. Apakah saudari menekan tempat infiltrasi agar anastesi menyebar. Untuk hasil yang optimal tunggu 1-2 menit sebelum melakukan episiotomy.

Manuver Mcroberts

6. Apakah saudari membaringkan ibu terlentang pada punggung

7. Apakah saudari meminta ibu untuk melipat kedu pahanya, sehingga kedua lututnya berada sedekat mungkin dengan dada. Gunakan kedua tangan untuk membantu fleksi maksimal paha.

8. Apakah saudari melahirkan bahu depan dengan menarik kepala bayi kearah bawah

Manuver untuk melahirkan bahu belakang

9. Apakah saudari memasukkan tangan mengikuti lengkung sacrum sampai jari penolong mencapai fosa antecubiti 10. Apakah saudari lakukan dengan tekanan jari tengah, lipat

lengan bawah ke arah dada

11. Setelah terjadi fleksi tangan, apakah saudari keluarkan lengan dari vagina (menggunakan jari telunjuk untuk melewati dada dan kepala bayi atau seperti mengusap muka bayi), kemudian tarik hingga bahu belakang dan seluruh lengan belakang dapat dilahirkan

12. Apakah bahu depan dapat lahir dengan mudah setelah bahu dan lengan belakang dilahirkan

13. Bila bahu depan sulit dilahirkan, Apakah saudari putar bahu belakang ke depan (jangan menarik lengan bayi tetapi dorong bahu posterior) dan putar bahu depan ke

belakang (mendorong anterior bahu depan dengan jari telunjuk dan jari tengah operator) mengikuti arah punggung bayi sehingga bahu depan dapat dilahirkan

c.Kemampuan Menangani Ibu Melahirkan dengan Plasenta Manual Tahap –tahap menangani ibu hamil yang mengalami

plasenta manual

SS S K HT TP Penetrasi ke kavum uteri

1. Apakah saudari memberikan sedative (valium 10 mg/IV) atau analgetika (Ketamine 0,25-0,5 mg/Kg BB/IV).

2. Apakah saudari mengosongkan kandung kemih.

3. Apakah saudari melakukan jepit tali pusat dengan kocher, tegangkan tali pusat dengan tangan kiri (sejajar lantai). 4. Apakah saudari melakukan tindakan : tangan kanan masuk

melalui introitus vagina secara obstetrik, menelusuri tali pusat hingga serviks.

5. Apakah saudari melakukan tindakan : tangan kiri menahan fundus, tali pusat dipegang oleh asisten.

6. Apakah saudari melakukan tindakan : lanjutkan penetrasi tangan kanan ke kavum uteri, temukan implementasi dan tepi plasenta.

Melepas plasenta

7. Apakah saudari melakukan tindakan : sisipkan ujung jari diantara plasenta dan dinding uterus

8. Setelah penyisipan berhasil, apakah saudari melakukan tindakan : gerakkan tangan ke kiri dan kanan sehingga secara bertahap, seluruh plasenta dapat dilepaskan dengan tepi luar jari-jari tangan dalam.

Mengeluarkan plasenta

9. Gunakan tangan luar atau minta asisten untuk menarik tali pusat untuk mengeluarkan plasenta dan sementara tangan dalam masih di kavum uteri, apakah saudari melakukan pemeriksaan untuk memastikan tidak ada sisa plasenta. Bila bukaan serviks tidak memungkinkan plasenta dilahirkan sementara tangan dalam masih didalam kavum uteri, Apakah saudari melakukan tindakan : lahirkan plasenta sambil mengeluarkan tangan dalam (pegang pangkal tali pusat pada plasenta) dan tangan luar menahan korpus uterus pada supra simfisis.

letakkan pada tempat yang tersedia

11.Apakah saudari memperhatikan kontraksi uterus dan kemungkinan perdarahan.

Dekontaminasi dan pencegahan infeksi pasca tindakan 12.Apakah saudari melakukan periksaan tanda vital pasien, catat

dan buat laporan tindakan.

13.Apakah saudari membuat instruksi perawatan, pengobatan dan pemantauan pasca tindakan. Minta petugas untuk melaksanakannya dengan baik.

14.Apakah saudari beritahukan pada suami/walinya bahwa tindakan telah selesai.

(b) Pengalaman Petunjuk :

Peneliti menanyakan kepada setiap bidan Puskesmas PONED tentang apa yang dialami bidan selama ini dalam penanganan kasus kegawatdaruratan persalinan. Peneliti memberikan tanda contreng (√) pada kolom jawaban sesuai dengan jawaban yang diberikan oleh setiap responden.

1. Berapa kali Ibu melakukan deteksi dini ibu hamil di wilayah kerja pada pasien yang mempunyai risiko tinggi dalam 1 (satu) tahun terakhir ini ?

a 1-2 kali b 3-4 kali c > 4 kali

2. Dalam satu tahun terakhir, berapa kasus kegawatdaruratan obstetri yang saudari tangan?

a 1-2 orang b 3-4 orang c > 4 orang

3. Kasus-kasus kegawatdaruratan obstetri apa saja yang sering saudari tangani? a Infeksi

b Pendarahan

c Eklampsia dan komplikasi abortus

4. Dari kasus-kasus kegawatdaruratan obstetri yang saudari tangani terebut berapa orang yang Ibu indikasikan untuk dirujuk?

a 1-2 orang b 3-4 orang c > 4 orang

5. Dalam satu tahun terakhir, berapa kasus kegawatdaruratan neonatal yang saudari tangani?

a 1-2 orang b 3-4 orang c > 4 orang

6. Dari kasus-kasus kegawatdaruratan neonatal yang saudari tangani tersebut berapa yang saudari indikasikan untuk di rujuk?

a 1-2 orang b 3-4 orang c > 4 orang

7. Kasus-kasus kegawatdaruratan neonatal apa saja yang sering saudari tangani ? a Gangguan pernapasan

b Prematuritas c Sepsis

8. Dari kasus-kasus kegawatdaruratan neonatal yang saudari tangani tersebut, kasus apa yang paling sering dirujuk ke RS PONEK?

a Gangguan pernapasan b Prematuritas c Sepsis B. Faktor Organisasi a.Imbalan Petunjuk :

Peneliti membacakan ”pernyataan” tentang imbalan kepada setiap bidan Puskesmas PONED serta meminta bidan untuk memberikan jawaban dari setiap pernyataan sesuai dengan alternatif jawaban yang ada. Peneliti memberikan tanda contreng (√) pada kolom jawaban sesuai dengan jawaban yang diberikan oleh setiap responden

Alternatif jawaban tentang imbalan sebagai berikut : Ket: Sl = Selalu Sr = Sering KD = Kadang-kadang Jr = Jarang TP = Tidak Pernah No Pernyataan Sl Sr KD Jr TP 5 4 3 2 1

1 Imbalan disesuaikan dengan beban kerja 2 Imbalan disesuaikan dengan pangkat/golongan 3 Imbalan disesuaikan dengan masa kerja

4 Imbalan diberikan dalam bentuk tunai. 5 Imbalan diberikan dalam bentuk non tunai. 6 Imbalan non tunai dalam bentuk promosi jabatan 7 Pemberian imbalan dilakukan dalam waktu tertentu

(bulanan atau triwulan)

8 Waktu/tanggal pemberian imbalan tepat sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan

9 Kriteria bidan yang mendapatkan imbalan adalah yang melaksanakan penanganan kasus gawat darurat obstetri dan neonatal.

10 Promosi jabatan diberikan kepada bidan yang melakukan prestasi khusus

b. Supervisi Petunjuk :

Peneliti membacakan ”pernyataan” tentang supervisi kepada setiap bidan Puskesmas PONED serta meminta bidan untuk memberikan jawaban dari setiap pernyataan sesuai dengan alternatif jawaban yang ada. Peneliti memberikan tanda contreng (√) pada kolom jawaban sesuai dengan jawaban yang diberikan oleh setiap responden Alternatif jawaban tentang supervisi sebagai berikut :

SS = Sangat Sering dilakukan S = Sering dilakukan

K = Kadang-kadang dilakukan HT = Hampir tidak pernah dilakukan TP = Tidak Pernah dilakukan

No Pertanyaan SS S K HT TP

1 Supervisi secara rutin ke Puskesmas PONED 2

Supervisor memberikan pembinaan pada kegiatan supervisi

3 Pelaksanaan supervisi meningkatkan motivasi dalam melaksanakan tugas sebagai bidan Puskesmas PONED

4 Supervisor memeriksa dokumentasi pelaporan bidan Puskesmas PONED

5 Menjelaskan secara terbuka masalah yang dihadapai di Puskesmas PONED kepada supervisor

6 Supervisi diberitahukan sebelumnya oleh pimpinan puskesmas

7 Supervisor menjelaskan secara terperinci setiap permasalahan yang ditemukan dalam kegiatan supervisi.

8 Supervisi mensosialisasikan format baru menangani kasus kegawatdaruratan persalinan sesuai dengan standar

9 Petugas supervisi melibatkan bidan puskesmas dan bidan desa untuk melihat kegiatan rujukan ke Puskesmas PONED

10 Supervisi petugas puskesmas ke posyandu untuk mengevaluasi kegiatan bidan dan bidan desa.

C. Kinerja Bidan Petunjuk :

Peneliti membacakan ”pernyataan” tentang kinerja kepada setiap bidan Puskesmas PONED serta meminta bidan untuk memberikan jawaban dari setiap pernyataan sesuai dengan alternatif jawaban yang ada. Peneliti memberikan tanda contreng (√) pada kolom jawaban sesuai dengan jawaban yang diberikan oleh setiap responden Alternatif jawaban tentang kinerja bidan sebagai berikut :

SS = Sangat Sering dilakukan S = Sering dilakukan

K = Kadang-kadang dilakukan HT = Hampir tidak pernah dilakukan TP = Tidak Pernah dilakukan

No Pernyataan SS S K HT TP

1. Saya melakukan deteksi dini ibu risiko tinggi sesuai dengan pedoman PONED

2. Dalam menangani kasus kegawatdaruratan, saya melakukan anamnesa, pemeriksaan dan melakukan tindakan

3. Saya melakukan persetujuan tindakan medik sebelum menangani pasien.

4. Saya melakukan pencatatan partograf untuk mengetahui kemajuan persalinan dan keadaan ibu.

anamneses dan pemeriksaan.

6. Setelah melakukan penanganan kegawatdaruratan, saya melakukan rujukan apabila kasus tidak tertangani. 7 Saya merencanakan tindakan penanganan kasus

kegawatdaruratan sesuai dengan Standar Kegawatdaruratan Persalinan

8. Saya melakukan tindakan kegawatdaruratan persalinan berdasarkan prioritas diagnosa pasien

9. Saya mencatat setiap tindakan yang saya lakukan pada penanganan kasus-kasus kegawatdaruratan persalinan 10 Memberi keterangan yang jelas pada keluarga pasien

tentang keadaan ibu

11 Sebelum melakukan tindakan, saya melakukan persipan peralatan sesuai dengan kasus yang sedang ditangani 12 Sebelum melakukan tindakan, saya memberikan

penjelasan kepada ibu

13 Sebelum melakukan tindakan persalinan pada kasus kegawatdaruratan, saya mempersiapkan alat-alat kegawatdaruratan pada bayi

14 Dalam melakukan rujukan, saya selalu melengkapi alat- alat dan surat rujukan

15 Sebelum melakukan rujukan, saya menjelaskan keadaan ibu dan pentingnya rujukan.

16 Saya melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat

17 Saya melakukan kegiatan pembinaan peran serta masyarakat

18 Saya melakukan kegiatan pembinaan bidan desa dan kader sebagai tugas untuk pelayanan komunitas.

a. Kemampuan

Scale Scale Corrected

Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted EKLAM1 172.8667 422.6713 .7355 .9964 EKLAM2 172.9333 424.9609 .7250 .9963 EKLAM3 170.9333 433.2368 .9507 .9952 EKLAM4 170.9000 435.1966 .9912 .9952 EKLAM5 170.9667 431.0678 .9417 .9952 EKLAM6 170.9333 433.4437 .9417 .9952 EKLAM7 170.9000 435.1966 .9912 .9952 EKLAM8 170.9000 435.1966 .9912 .9952 EKLAM9 170.9333 433.3747 .9447 .9952 EKLAM10 170.9000 435.1966 .9912 .9952 EKLAM11 170.9333 433.2368 .9507 .9952 EKLAM12 170.9000 435.1966 .9912 .9952 EKLAM13 170.9333 433.0989 .9567 .9952 EKLAM14 171.0000 429.5862 .9193 .9953 DISTOS1 170.9000 435.1966 .9912 .9952 DISTOS2 170.9000 435.1966 .9912 .9952 DISTOS3 170.9333 433.1678 .9537 .9952 DISTOS4 170.9000 435.1966 .9912 .9952 DISTOS5 170.9333 433.0989 .9567 .9952 DISTOS6 170.9000 435.1966 .9912 .9952 DISTOS7 170.9000 435.1966 .9912 .9952 DISTOS8 170.9333 433.4437 .9417 .9952 DISTOS9 170.9000 435.1966 .9912 .9952 DISTOS10 170.9000 435.1966 .9912 .9952 DISTOS11 170.9000 435.1966 .9912 .9952 DISTOS13 170.9000 435.1966 .9912 .9952 PLASEN1 170.9000 435.1966 .9912 .9952 PLASEN2 170.9000 435.1966 .9912 .9952 PLASEN3 170.9000 435.1966 .9912 .9952 PLASEN4 170.9000 435.1966 .9912 .9952 PLASEN5 170.9000 435.1966 .9912 .9952 PLASEN6 170.9000 435.1966 .9912 .9952 PLASEN7 170.9333 433.0989 .9567 .9952 PLASEN8 170.9000 435.1966 .9912 .9952 PLASEN9 170.9000 435.1966 .9912 .9952 PLASEN10 170.9333 433.0989 .9567 .9952 PLASEN11 170.9000 435.1966 .9912 .9952 PLASEN12 170.9000 435.1966 .9912 .9952 PLASEN13 172.8333 431.1782 .7718 .9957 PLASEN14 172.9667 426.9299 .8403 .9956 Reliability Coefficients N of Cases = 30.0 N of Items = 40 Alpha = .9954

Dokumen terkait