• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Bidan

2.4.1 Pengertian Bidan

Bidan adalah seorang tenaga kesehatan yang mempunyai tugas penting dalam bimbingan dan penyuluhan kepada ibu hamil, persalinan nifas, dan menolong persalinan dengan tanggung jawabnya sendiri serta memberikan asuhan kepada bayi baru lahir (prenatal care). Asuhan ini termasuk tindakan pencegahan, deteksi kondisi abnormal ibu dan anak, usaha mendapatkan bantuan medik dan melaksanakan tindakan kedaruratan dimana tidak ada tenaga bantuan medik. Bidan mempunyai tugas penting dalam pendidikan dan konseling, tidak hanya untuk klien tetapi juga untuk keluarga dan masyarakat (Depkes RI, 1990).

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 363/ Menkes/Per/IX/1989 tentang wewenang bidan, bidan ialah seseorang yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidan yang telah diakui pemerintah dan lulus sesuai dengan persyaratan yang berlaku.

Bidan Desa juga dinamakan midwife atau pendamping istri. Kata bidan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu wirdhan yang artinya wanita bijaksana, namun ada juga yang mengartikan bahwa bidan adalah dukun yang terdidik. Pada saat ini pengertian bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan kebidanan yang diakui dan mendapatkan lisensi untuk melaksanakan praktek kebidanan (Sofyan et.al, 2006)

Bidan adalah seseorang yang telah lulus mengikuti program pendidikan bidan yang diakui di negaranya dan memenuhi kualifikasi untuk didaftar (register) dan atau memiliki izin yang sah untuk melakukan praktek bidan. Dia harus mampu memberikan supervise, asuhan dan nasehat yang dibutuhkan kepada wanita selama masa hamil, persalinan dan masa pasca persalinan, memimpin persalinan atas tanggung jawabnya sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak (Depkes RI, 1998).

2.4.2 Tanggung Jawab Bidan

1.

Menurut IBI (2007) bahwa tanggung jawab bidan mencakup:

2.

Dalam mencapai tugasnya berpegang teguh pada filosofi etika profesi dan aspek legal.

3.

Bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkan keputusan klinis yang dibuatnya.

Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan mutakhir secara berkala.

4.

5.

Menggunakan cara pencegahan universal untuk mencegah penularan penyakit dan strategi pengendalian infeksi

6.

Menggunakan konsultasi dan rujukan yang tepat selama memberikan asuhan kebidanan.

7.

Menghargai dan memanfaatkan budaya setempat sehubungan dengan praktek kesehatan, kehamilan, kelahiran, periode pasca persalinan, bayi baru lahir dan anak.

8.

Menggunakan model kemitraan dalam bekerja sama dengan kaum wanita/ibu agar mereka dapat menentukan pilihan yang telah diinformasikan tentang semua aspek asuhan, meminta persetujuan secara tertulis supaya mereka bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri.

9.

Menggunakan keterampilan komunikasi.

10.

Bekerja sama dengan petugas kesehatan lain untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan keluarga.

2.4.3 Ruang Lingkup Pelayanan Kebidanan

Melakukan advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan.

Pelayanan kebidanan meliputi upaya promotif, preventif, dan asuhan persalinan normal, pencegahan, penanganan dan deteksi dini komplikasi pada ibu dan anak, melaksanakan tindakan kegawatdaruratan. Selain daripada itu bidan juga dapat melakukan konselling dan pendidikan kesehatan kepada masyarakat, bidan dapat praktik diberbagai tatanan pelayanan , termasuk dirumah, masyarakat, RS, klinik atau

unit kesehatan lainnya (Kepmenkes. RI no 369/SK/III/2007 tentang standar profesi Bidan).

Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga, dan masyarakat. Layanan kebidanan dapat dibedakan menjadi:

1. Layanan kebidanan primer ialah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi tanggungjawab bidan

2. Layanan kebidanan kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu urutan dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan

3. Layanan kebidanan rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan kesistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang menolong persalian, juga layanan rujukan yang dilakukan oleh bidan ke tempat/fasilitas pelayanan kesehatan lainnya secara horizontal maupun vertikal atau keprofesi kesehatan lainnya (IBI, 2007).

2.4.4 Standar Pelayanan Kebidanan

Standar pelayanan kebidanan terdiri dari 25 standar, yang meliputi standar pelayanan umum dan standar pelayanan kebidanan termasuk didalamnya adalah standar untuk penanganan kegawatdaruratan. Standar Pelayanan Kebidanan tersebut dikelompokkan sebagai berikut (Depkes RI, 2001):

1. Standar Pelayanan Umum terdiri dari 2 Standar (standar 1 s/d standar 2) 2. Standar Pelayanan Ante Natal terdiri dari 6 Standar (standar 3 s/d standar 8)

3. Standar Pertolongan Persalinan terdiri dari 4 Standar (standar 9 s/d standar 12) 4. Standar Pelayanan Nifas terdiri dari 3 Standar (standar 13 s/d standar 15)

5. Standar Penanganan Kegawatdaruratan Obstetri Neonatal, terdiri dari 10 Standar (Standar 16 s/d Standar 25):

Tabel 2.1 Standar Penanganan Kegawatdaruratan Obstetri Neonatal Standar 16 : Penanganan Perdarahan pada Kehamilan

Pernyataan Standar

: Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala perdarahan, serta melakukan pertolongan pertama dan merujuknya.

Standar 17 : Penanganan Kegawatan pada Eklamsi Pernyataan

Standar

: Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala eklamsi mengancam, serta merujuk dan/atau memberikan pertolongan pertama.

Standar 18 : Penanganan Kegawatan pada Partus Lama/Macet Pernyataan

Standar

: Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala partuslama/macet serta melakukan penanganan yang memadai dan tepat waktu atau merujuknya.

Standar 19 : Persalinan dengan Forcep Rendah Pernyataan

Standar

: Bidan mengenali kapan diperlukan ekstraksi forcep rendah, menggunakan forcep secara benar dan menolong persalinan secara aman bagi ibu dan bayinya

Standar 20 : Persalinan dengan Penggunaan Vakum Ekstraktor Pernyataan

Standar

: Bidan mengenali kapan diperlukan ekstraksi vakum, melakukannya secara benar dalam memberikan pertolongan persalinan dengan memastikan keamanannya bagi ibu dan janin/ bayinya.

Standar 21 : Penanganan Retentio Plasenta Pernyataan

Standar

: Bidan mampu mengenali retensio plasenta, dan memberikan pertolongan pertama termasuk plasenta manual dan penanganan perdarahan, sesuai dengan kebutuhan.

Standar 22 : Penanganan Perdarahan Post Partum Primer Pernyataan

Standar

: Bidan mampu mengenali perdarahan yang berlebihan dalam 24 jam pertama setelah persalinan (post partum primer) dan segera melakukan pertolongan petama untuk mengendalikan perdarahan.

Tabel 2.1 lanjutan Pernyataan

Standar

: Bidan mampu mengenali secara tepat dan dini tanda serta gejala perdarahan post partu sekunder, dan melakukan pertolongan petama untuk menyelamatkan jiwa ibu, dan/atau merujuknya. Standar 24 : Penanganan Sepsis Puerpuralis

Pernyataan Standar

: Bidan mampu mengenali secara tepat tanda dan gejala sepsis puerpuralis, serta melakukan pertolongan pertama atau merujuknya.

Standar 25 : Penanganan Asfiksia Pernyataan

Standar

: Bidan mampu mengenali dengan tepat bayi baru lahir dengan asfiksia, serta melakukan resusitasi secepatnya, mengusahakan bantuan medis yang diperlukan dan memberikan perawatan lanjutan.

2.4.5 Tugas Pokok dan Fungsi Bidan

Terdapat sembilan (9) tugas pokok dan fungsi seorang bidan: 1. Melaksanakan asuhan kebidanan kepada ibu hamil (Ante Natal Care)

2. Melakukan asuhan persalinan fisiologis kepada ibu bersalin (Post Natal Care) 3. Menyelenggarakan pelayanan terhadap bayi baru lahir (kunjungan neonatal) 4. Mengupayakan kerjasama kemitraan dengan dukun bersalin diwilayah kerja

puskesmas.

5. Memberikan edukasi melalui penyuluhan kesehatan reproduksi dan kebidanan. 6. Melaksanakan pelayanan Keluarga Berencana (KB) kepada wanita usia subur

(WUS).

7. Melakukan pelacakan dan pelayanan rujukan kepada ibu hamil risiko tinggi (bumil resti).

8. Mengupayakan diskusi audit maternal perinatal (AMP) bila ada kasus kematian ibu dan bayi

9. Melaksanakan mekanisme pencatatan dan pelaporan terpadu pelayanan Puskesmas.

Dokumen terkait