• Tidak ada hasil yang ditemukan

KULIAH WHATSAPP “HYPNOWRITING” HARI KE 6

Dalam dokumen Hypnowriting Hari Ke 1 (Halaman 72-75)

Assalamu'alaikum! Baiklah, mari kita mulai.

Malam ini kita akan bahas ttg pendekatan promo yg covert alias terselubung.

Istilah covert ini awalnya dikenal di dunia hypnosis: covert hypnosis. Hypnosis yg dilakukan secara terselubung.

Tapi sy nggak akan banyak bahas ttg covert hypnosis ini, khawatir terlalu panjang dan kurang praktis.

Saya akan langsung bahas aplikasinya dalam promosi. Terutama yg melalui sosmed. Jualan secara covert dilandasi oleh dua prinsip berikut ini:

1. Sosial media adalah media utk bersosialiasi; untuk berteman. Media pertemanan, bukan media jualan.

2. Pada dasarnya orang suka belanja (membeli) namun mereka tidak suka dijuali. Orang cenderung resisten saat membaca status yg terlalu kelihatan jualan.

Masih ingat susunan iklan ini kan? 1. HEADLINE

2. JANJI 3. BUKTI

4. PENAWARAN 5. CALL TO ACTION

Dalam covert selling susunannya sama. Hanya cara penyampaiannya yg berbeda.

Kemudian, dalam penjualan secara covert tidak harus kelima-limanya muncul. Boleh hanya 2 atau 3 elemen yg muncul.

Cara penyampaiannya tidak secara langsung. Namun secara tidak langsung. Contoh:

Kalau dalam overt di bagian CTA mungkin bunyinya sbb: "Hubungi WA0818626000 sekarang juga"

Dalam covert bunyinya diubah menjadi:

"Biasanya kalau sy pasang status seperti ini, banyak yg hubungi saya ke WA 0818626000"

Hanya yg satu terang-terangan; langsung; to the point. Sementara satunya tidak langsung.

Contoh lain, misalnya di PENAWARAN. Overt:

Bonus ebook untuk 10 pendaftar pertama. Covert:

Beruntung banget nih untuk 10 orang pertama yg mendaftar, karena ada 10 ebook yg akan dibagikan khusus untuk mereka.

Sampai sini mulai kebayang?

Jadi, pendekatan covert ini sebenarnya menjual tanpa kelihatan jualan. Menawarkan tanpa terlihat menawarkan.

Perhatikan dua contoh berikut: Contoh A:

Huff, belum sempat dipromosikan, kuliah WA "Hypnowriting" batch #2 yang dipandu oleh mas Darmawan Aji sudah penuh kuotanya. Akhirnya promo difokuskan ke pendaftaran untuk batch #3. Memang, kalau topiknya tentang bagaimana jualan lewat tulisan, selalu saja cepat

ludesnya.

Jadi, kalau teman-teman minat bergabung, segera daftar ke 08186260000 ya...

Contoh B:

Huff, belum sempat dipromosikan, kuliah WA "Hypnowriting" batch #2 yang dipandu oleh mas Darmawan Aji sudah penuh kuotanya. Akhirnya promo difokuskan ke pendaftaran untuk batch #3.

Memang, kalau topiknya tentang bagaimana jualan lewat tulisan, selalu saja cepat ludesnya. Tadinya berharap bisa sedikit beristirahat menjawab pendaftaran teman-teman di WA 0818626000 tapi, apa daya masa orang mau daftar dicuekin...

Menurut teman-teman contoh A sudah covert belum? Sebenarnya batch #3 sudah mau penuh juga

Bandingkan lagi dengan contoh ini ya. Contoh C:

Berhubung kuliah WA batch #2 sudah full kuotanya. Sekarang dibuka kembali pendaftaran kuliah WA "Hypnowriting" batch #3. Anda akan belajar bagaimana menjual melalui tulisan. Hubungi WA 0818626000 untuk Fast Response.

Contoh B jelas covert ya...

Sekarang, bandingkan antara Contoh A dan Contoh C, mana yang lebih covert? A lebih cover dari C

namun B lebih covert dari A

COVERT

Jadi, covert itu bermacam-macam "maqom"-nya Maqom = Level

Maqom = Tingkatan

Semakin mahir kita dalam menulis, semakin mahir kita membuat status jualan yang covert Untuk awalan, tidak perlu dipikirkan covert tidaknya. Coba terus saja. Latihan, latihan, latihan. Semakin sering menulis, semakin mahir kita.

Maqomnya:

1. Semi-covert (indirect) 2. Full Covert

Tapi nggak perlu dipikirin yang ini ya. Belum maqom-nya.

Nah, menurut teman-teman mana yang lebih baik antara jualan yang overt dan covert?

Kalau ditanya mana yang lebih baik, sebenernya jawabannya tidak ada. Keduanya sama-sama baik. Toh sama-sama menghasilkan.

Contoh A indirect/semi covert Contoh B covert

Contoh C overt

Beberapa tahun lalu saat saya memandu kelas Hypnosis untuk Tim Dokter Kepresidenan RI, saya sempat bertanya ke dr.Aris. Beliau ini Kepala Tim Dokter Presiden saat itu. Saya bertanya: "Mengapa Tim Dokter Kepresidenan merasa perlu untuk mempelajari ilmu hypnosis?" Beliau memberikan sebuah jawaban yang cukup membuat saya terpana. Ada yang tau kira-kira jawaban beliau ini apa?

Di atas, contoh status yang mengandung "Covert Authority" - sangat efektif untuk meningkatkan kredibilitas kita.

Menurut teman-teman, apa yang terpikir pembaca ketika membaca status di atas?

Oya, saya ngajar Tim Dokter Presiden itu pengalaman nyata ya. Jadi, meskipun covert, tetap tidak boleh berbohong.

Jualan secara covert fokus ke makna yang tersirat.

Makna yang tersirat adalah kesan dan perasaan yang muncul ketika kita membaca sebuah tulisan.

Maka, cara PENULISAN menjadi penting.

Supaya tulisan kita TERBACA. Bagaimana mungkin kita mau mempengaruhi orang lewat tulisan jika kita tidak memperhatikan cara penulisan kita?

Coba baca tulisan ini:

Hff, blom spt dpromosikn, kuliah WA "HypnowritiNg" batch #2 yg dipandu o/ mas Darmawan Aji sdah pnh kuotax. Akhirx promo difokuskan ke pndaftaran to batch #3. Mmg, kl topikx ttg bgn jualan lwt tulisan, slalu sj cpt ludesx.

Apa kesannya? Kalau saya kesannya:

 Males. Nggak mau usaha.

 Katanya "Hypnowriting", kok nulisnya gitu? Maka, perhatikan TIPS MENULIS berikut ini:

i. Buat tulisan Anda sesederhana mungkin. Bayangkan tulisan Anda akan dibaca oleh anak SD kelas 6.

ii. Batasi 7-8 kata per kalimat. Jika lebih, bagi menjadi dua kalimat.

iii. Satu gagasan, satu kalimat. Hindari lebih dari satu gagasan dalam satu kalimat. iv. Hindari pengulangan kata yang tidak perlu.

v. Menulislah seperti Anda sedang berbicara. vi. Perhatikan tanda baca dan besar kecil huruf. vii. Hindari singkatan-singkatan yang tidak dikenal. viii. Hindari penggunaan istilah yang sulit dipahami.

Ini berlaku dalam menulis status apapun. Entah status jualan maupun bukan. Entah jualan yang overt maupun yang covert.

Sampai sini apakah bisa dipahami?

Dalam dokumen Hypnowriting Hari Ke 1 (Halaman 72-75)

Dokumen terkait