• Tidak ada hasil yang ditemukan

memberikan informasi yang jelas dan sejujurnya. Disain kemasan yang menarik merupakan permainan desain, warna yang diberikan serta bentuk serta daya tarik terhadap komposisi yang seimbang. Ukuran serta material bahan yang digunakan sebagai bahan dasar desain kemasan juga dapat menarik konsumen tanpa melihat produk didalammnya.

A. Label Pangan

Semua produk bahan pangan yang akan dikonsumsi pada umumnya berisi informasi dasar dari produk yang di kemas serta memastikan informasi tersebut tertera dengan baik pada label kemasan. Oleh karena itu perlu adanya daftar komposisi atau ingridiens dan tanggal kadaluarsa produk sebelum dikonsumsi oleh konsumen.

Dengan cara melihat dan membaca pada kemasan, konsumen dapat memutuskan apakah produk yang ditawarkan layak untuk digunakan sebagai bahan konsumsi atau tidak sama sekali. Dibeberapa negara berkembang dan maju, iklan atau label pada bahan pangan ditulis selengkap-lengkapnya untuk mendapatkan produk yang di pasarkan tersebut dan biasanya produk yang diterbitkan juga sudah ada siapa pasar pengguna dari produk tersebut.

LABEL DAN DESAIN KEMASAN

BAB 11

Konsumen muslim terutama akan melihat produk dengan komposisi produk yang halal atau label halal dapat dilihat pada ingridents, dan dalam waktu yang singkat dapat diketahui apakah produk tersebut halal atau tidak.

Berbeda halnya juga di India produk diyang dipasarkan memiliki warna yang menarik terutama warna merah, hijau dan biru serta kuning, produk tersebut akan mengidentifikasi apakah produk tersebut mengandung daging hewani atau produk nabati, hal ini sangat konsentrasi terhadap produk yang akan di pasarkan.

Label atau disebut juga dengan etiket atau lulisan, tag, gambar atau deskripsi launnya yang di cetak, diukir atau di hias yang di cantumkan dalam kemasan atau bahan kemasan yang berisi informasi dari produk serta masa penggunaan dari produk tersebut.

Penggunaan etiket, harus memiliki informasi yang sangat banyak, atau keterangan yang lebih lengkap, oleh karena itu digunaka QR Code yang dapat menampung informasi yang sangat banyak hanya dengan barcode. Penggunaan etiket juga tidak boleh mudah luntur, lekung karena air, kosokan atau pengaruh dari sinar matahari. Setiap keterangan atau pernyataan mengenai pangan yang bernbentuk gambar, tulisan atau kombinasi keduanya dapat di tempel pada produk pangan. Label merupakan bagian dari kemasan pangan hal ini tertuang dalam peraturan pemerintah RI nomor 69 Tahun 1999.

B. Fungsi Label

Fungsi label dalam kemasan merupakan salah satu keperdulian pemerintah terhadap konsumen untuk mengatahui informasi yang sebesar-besarnya dalam produk yang akan dipasarkan, dalam hal ini produsen diwajibkan melekatkan label/etiket pada hasil produksinya sesuai dengan peraturan yang tercantum dalam undang-undang bahan pangan.

Dengan melekatkan label sesuai dengan peraturan berarti produsen memberikan keterangan yang diperlukan oleh para konsumen agar dapat memilih serta meneliti secara bijaksana terhadap produk yang dibuat dan menjaga dengan baik kesehatan dari konsumen yang mengkonsumsinya.

Fungsi label selain menjadi jaminan produk juga menjadi salah satu alat promosi terhadap produk yang di jual dan lebih tepatnya lagi adalah sarana komunikasi antara produsen dan konsumen, oleh karenan itu dianjurkan setiap produk yang dibeli dapat membaca dahulu label dan ingrident dari produk yang akan di konsumsi.

C. Penggunaan Label

Penggunaan label dapat dilakukan secara langsung pada kemasan, baik dengan menggunakan stiker atau kertas atau sablon yang memberikan informasi dari produk tersebut.

Label memberikan informasi produk yang sebenarnya, memberikan gambit dan foto asli dari produk juga untuk menarik konsumen serta tidak menimbulkan kecurigaan terhadap kemasan yang di tampilkan.

Merek, nama produk, tanggal produksi dan kadaluarsa, komposisi, berat bersih, metode penyajian, saran penyajian, alamat produk, berat produk, sertifikasi serta hal yang penting di ketahui oleh konsumen harus dan wajib dalam kriteria isi label, apa bila tidak ada belum dapat dikatakan label.

Informasi yang dapat meyakinkan konsumen seperti kandungan kalori, protein, lemak dan lainnya perlu ditampilkan, sertifikat atau status dari produk tersebut misal P-IRT, Halal, dan nomor seri dari Balai -POM) Cara memberikan nama produk, memiliki prasyarat :

1. Menarik 2. Mudah diingat 3. Mudah diucapkan 4. Ringkas

Pemberian nama atau label

Contoh : logo Indomaret, dari jauh anda akan liat pita tiga warna kuning merah dan biru dan itu pasti indomaret. Apabila dominannya warna merah dan putih berarti Alfamart, dan begitu pula dengan brand atau label lainnya yang sudah sangat terkenal.

Penggunaan warna dan huruf, tingkat warna dan huruf yang menari serta kesesuaian produk terhadap huruf kecil dan besar dan juga komposisi

D. Desain Kemasan

Desain kemasan merupakan proses pemikiran dan perasaan yang akan menciptakan sesuatu dengan menggabungkan fakta, konstruksi, fungsi dan estetika untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Desain merupakan salah satu konsep dalam pemecahan masalah dalam bentuk rupa, warna bahan, teknik, biaya, kegunaan dan pemakaian yang diungkapkan dalam gambar dan bentuk.

Penampilan yang baik dari kemasan dapat meningkatkan penjualan dari produk yang dikemas. Nilai promosi dari suatu produk sangat memengaruhi nilai dari desain yang dihasilkan.

Faktor-faktor penting dan prasyarat desain kemsan 1. Mampu menarik calon pembeli

2. Menampilkan produk yang siap jual 3. Informatif dan komunikatif

4. Menciptakan rasa butuh terhadap produk

Kemasan bahan pangan tidak hanya berfungsi sebagai untuk melindungi produk namun juga berfungsi sebagai bahan penyimpanan, informasi dan sebagai media promosi yang diberikan kepada konsumen.

Kemasan yang digunakan baik dari kemasan primer, sekunder, tersier, oleh karena itu perlu adanya sebuah standar untuk mengkaji regulasi yang berkaitan dengan bahan pangan yang digunakan dalam bahan kemasan.

Regulasi yang digunakan di Indoensia adalah bahan pangan yang dikemas pada dasarnya tidak menjadikan kerugian bagi konsumen terutama dalam hal kesehatan.

Mutu bahan kemasan yang berhubungan dengan keamanan pangan baik berupa ; jenis bahan yang digunakan, bahan tambahan yang boleh ditambahkan, cemaran, residu, dan migrasi.

Beberapa dasar hukum yang dijadikan sebagai acuan dalam penggunaan bahan kemasan adalah : UU no. 7/1996 tentang pangan (UU No. 7/1999) dan peraturan Menteri Kesehatan RO No. 329/Menkes/XII/76 tentang produksi dan peredahan bahan pangan, serta peraturan pemerintah

Dokumen terkait