• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN KETIGA Apa Hikmah Mi’raj?

Dalam dokumen Urgensi, Hakikat, Hikmah, dan Buahnya (Halaman 60-70)

Jawabannya:

Hikmah mi’raj demikian tinggi dan mulia, se- hingga akal manusia tak mampu menjangkaunya. Ia sangatlah dalam sehingga sulit diraih. Ia juga sangat halus sehingga sulit ditangkap oleh akal se- mata. Namun, meskipun hakikat hikmahnya tidak bisa dijangkau, keberadaannya dapat diketahui le- wat sejumlah isyarat sebagai mana berikut:

Untuk memperlihatkan manifestasi ke esaan- Nya dan cahaya ketunggalan-Nya dalam berbagai tingkatan makhluk, Pencipta alam ini memilih satu sosok istimewa untuk melakukan mi’raj dalam bentuk tali hubungan yang bersinar antara puncak tingkatan entitas menuju dasar keesaan. Allah me- milihnya dengan menjadikannya sebagai objek pe- nerima pesan-Nya atas nama seluruh makhluk se- raya memberitahukan berbagai maksud Ilahi atas nama semua makhluk berkesadaran. Agar de ngan itu Dia bisa menyaksikan dengan peng lihatan Nabi SAW. keindahan kreasi dan kesempurnaan rububi­ yah-Nya dalam cermin makhluk sekaligus mem-

44

|

Risalah Mi’raj; Urgensi, Hakikat, Hikmah ...

perlihatkan kepada yang lain jejak keindahan dan kesempurnaan-Nya.

Karena Tuhan semesta alam memiliki keindah- an dan kesempurnaan mutlak dengan kesaksian jejak dan ciptaan-Nya, maka keindahan dan ke- sempurnaan tersebut menjadi sesuatu yang dicin- tai. Oleh karena itu, Sang Pemilik keindahan dan kesempurnaan tersebut memiliki rasa cinta tak te- rhingga terhadap keindahan dan kesempurnaan- Nya. Rasa cinta yang tiada batas tersebut tampak lewat beragam bentuk dan wujud dalam ciptaan. Allah mencintai ciptaan-Nya, karena Dia melihat jejak keindahan dan kesempurnaan-Nya di dalam ciptaan tersebut.

Nah, karena ciptaan yang paling dicinta dan mulia bagi-Nya ialah makhluk hidup, sementara makhluk hidup yang paling dicinta dan mulia ia- lah yang memiliki perasaan, lalu makhluk pemilik perasaan yang paling dicinta ialah manusia den- gan melihat kepada potensinya yang komprehen- sif, maka manusia yang paling dicinta ialah sosok yang potensinya tersingkap secara sempurna se- hingga bisa memperlihatkan berbagai bentuk ke- sempurnaan-Nya yang tersebar dan tampak dalam ciptaan.

Demikianlah, untuk menyaksikan seluruh ben- tuk manifestasi cinta yang tersebar di semua enti-

Landasan Ketiga: Apa Hikmah Mi’raj?

| 45

tas dalam satu titik dan dalam satu cermin, serta untuk memperlihatkan semua jenis keindahan- Nya de ngan rahasia keesaan, Sang Pencipta semua entitas memilih sosok yang menjadi buah ber- sinar dari pohon penciptaan, yang kalbunya ibarat benih yang mengandung berbagai hakikat yang mendasar dari pohon tersebut. Dia memilihnya untuk melakukan mi’raj—laksana tali penghubung antara benih yang merupakan asal dan buah yang merupakan akhir—guna memperlihatkan rasa cinta kepada sosok istimewa itu atas nama seluruh entitas, memanggilnya untuk menghadap-Nya, memberikan kehormatan melihat keindahan-Nya, memuliakan dengan ucapan-Nya, serta menyerah- kan tugas dengan perintah-Nya agar hikmah suci di sisinya mengalir kepada yang lain.

Kita akan meneropong hikmah Ilahi ini lewat dua perumpamaan berikut:

Seperti dijelaskan dengan perinci di da lam perumpamaan yang terdapat pada ka limat kese- belas bahwa ketika seorang penguasa memiliki kekayaan yang sangat banyak yang dipenuhi de- ngan permata berharga dan intan yang jumlah- nya tak terhingga, sementara ia memiliki keah lian dalam melakukan kreasi menakjubkan, memiliki penge tahuan luas dan sempurna dalam berbagai hal yang mengagumkan, disertai wawasan yang

46

|

Risalah Mi’raj; Urgensi, Hakikat, Hikmah ...

luas dalam sejumlah ilmu, maka tidak aneh kalau penguasa tersebut ingin membuka sebuah galeri yang bersifat umum untuk menampilkan berbagai karyanya yang berharga di mana setiap pemilik keindahan dan kesempurnaan ingin menyaksikan dan mempersak sikan keindahan dan kesempur- naan tersebut. Hal itu untuk menarik perhatian manusia guna melihat keagungan kekuasaannya serta untuk memperlihatkan kilau kekayaannya, kehebatan kreasinya, serta keajaiban makrifatnya. Juga agar keindahan dan kesempurnaan maknawi tadi bisa dilihat dari dua sisi:

Pertama, lewat pandangannya yang tajam dan menembus.

Kedua, lewat pandangan pihak lain. Atas da- sar hikmah tersebut, tentu sang pe n guasa mu- lai membangun istana yang megah dan luas itu. Dia membaginya secara mengagumkan menjadi sejumlah wi layah, tingkatan, dan kedudukan se- raya meng hias setiap bagian dengan permata ke- kayaannya yang beragam, memperindah dengan hasil kreasinya yang paling halus, serta menata- nya dengan seni dan hikmah yang paling lembut. Lalu dia melengkapi dan menyempurnakan istana itu dengan karya-karya menakjubkan yang berasal dari ilmunya. Setelah itu, ia akan menghamparkan sejumlah hidangan besar yang sesuai dengan se-

Landasan Ketiga: Apa Hikmah Mi’raj?

| 47

tiap kelompok seraya menyiapkan jamuan umum yang dipenuhi berbagai karunia dan jenis makan- an lezat.

Lalu ia mengajak rakyatnya kepada jamuan mulia tersebut untuk memperlihatkan kesempur- naannya yang indah. Ia angkat salah seorang dari mereka sebagai utusan, mengajaknya untuk me- lewati tingkatan paling rendah ke tingkatan yang paling tinggi. Ia jalankan utusan tersebut dari satu wilayah ke wilayah lain dengan memperlihatkan padanya ruang kerja dari kreasi menakjubkan tersebut serta sejumlah hasil dari simpanan yang bersumber dari tingkatan bawah sampai mencapai wilayah khususnya. Lalu sang penguasa memper- lihatkan dirinya yang penuh berkah yang meru- pakan pangkal dari segala kesempurnaannya dan mengaruniai utusan tersebut dengan kehadiran- nya. Dia informasikan pada utusan sejumlah ke- sempurnaan dirinya dan berbagai hakikat istana. Lalu dia menunjuk utusan sebagai pembim bing ba gi rakyatnya dan mengutusnya agar mem per- kenalkan pembuat istana berikut pi lar-pilar ukir an dan keajaiban kreasi yang terdapat di dalam ista- na. Sang utus an tersebut mengajarkan sejumlah simbol yang terdapat pada ukiran yang ada serta sejumlah isyarat yang terdapat dalam ciptaan. Ia memperkenalkan kepada mereka yang masuk ke

48

|

Risalah Mi’raj; Urgensi, Hakikat, Hikmah ...

dalam istana makna dari dekorasi dan ukiran yang tertata rapi serta bagaimana ia menunjukkan ke- sempurnaan dan kreasi pemilik istana. Ia mem- bimbing mereka terkait dengan cara berjalan dan istirahat serta mendiktekan cara-cara penghor- matan terhadap penguasa agung yang tak terlihat. Semua itu sesuai dengan apa yang ia inginkan dan minta.

Begitu pula dengan Allah yang memiliki pe- rumpaaan tertinggi. Sang Pencipta Yang Maha- agung, Penguasa azali dan abadi ingin melihat dan memperlihatkan keindahan dan kesempurnaan- Nya yang bersifat mutlak. Karena itu, Dia mem- bangun istana alam dalam bentuk paling menak- jubkan di mana setiap entitas yang berada di dalamnya menyebut-nyebut kesempurnaan-Nya dengan banyak lisan sekaligus menunjukkan kein- dahan-Nya dengan berbagai isyarat. Bahkan alam ini beserta seluruh entitasnya memperlihatkan begitu banyak kekayaan maknawiyah yang tersim- pan dalam setiap nama Allah dan begitu banyak kelembutan yang tersimpan dalam setiap gelar suci-Nya. Lebih dari itu, petunjuknya sangat jelas dan terang sehingga seluruh ilmu pengetahuan lewat prinsip-prinsipnya mempelajari kitab alam sejak Nabi Adam as. Padahal, kitab tersebut belum menyingkap seperseratus dari makna nama-nama dan kesempurnaan Ilahi.

Landasan Ketiga: Apa Hikmah Mi’raj?

| 49

Demikianlah. Tuhan Pencipta Yang me miliki keagungan, keindahan, dan ke sem purnaan mem- bangun istana indah ter sebut sebagai galeri untuk melihat dan me mperlihatkan keindahan dan ke- sempurnaan maknawi-Nya. Hikmah-Nya menun- tut untuk mengajarkan salah seorang ma khluk yang memiliki perasaan di muka bumi berbagai makna tanda kekuasaan istana tersebut agar mak- na-makna tadi tidak sia-sia. Hikmah-Nya juga me nuntut agar Dia menaikkannya ke alam tinggi yang merupakan sumber keajaiban yang terdapat da lam istana serta hasil simpanan kekayaan yang terdapat di dalamnya. Hikmah-Nya menuntut agar Dia menaikkannya ke derajat yang tinggi yang be- rada di atas seluruh makhluk sekaligus memberi- nya kehormatan untuk bisa dekat dengan-Nya, menjalankannya di sejumlah alam akhirat, sera- ya membebaninya berbagai tugas dan misi guna menjadi guru bagi semua hamba, dai yang men- gajak mereka kepada kekuasaan rububiyah-Nya, penyampai informasi tentang apa yang diridhai Allah SWT., penafsir bagi berbagai ayat penciptaan yang terdapat di istana-Nya, serta sejumlah tugas semisal lainnya. Allah menunjukkan kepada selu- ruh alam keutamaan manusia pilihan ini dengan memberikan medali mukjizat. Dia juga memberi- tahukan kepada mereka lewat Alquran bahwa ia

50

|

Risalah Mi’raj; Urgensi, Hakikat, Hikmah ...

merupakan penerjemah yang jujur dan khas bagi Dzat Mahaagung.

Demikianlah kami telah menjelaskan sejum- lah hikmah di antara sekian banyak hikmah mi’raj. Hal itu sebagaimana dije las kan dalam perspektif perumpamaan di atas. Engkau bisa membanding- kan hikmah-hikmah yang lain dengannya.

Perumpamaan Kedua

Seorang yang berilmu menulis sebu ah buku menakjubkan. Setiap lembaran da rinya penuh dengan hakikat seperti yang terdapat pada seratus buku. Setiap kata nya berisi sejumlah makna yang terdapat pada seratus baris. Sementara setiap hu- ruf darinya menjelaskan sejumlah pengerti an yang terdapat pada seratus kata. Lalu semua mak- na buku tersebut dan semua hakikatnya mene- rangkan kesempurnaan maknawi penulisnya yang mengagumkan.

Jika demikian kondisinya tentu penulis terse- but tidak akan menutup kekayaan yang tak pernah habis tadi dan mustahil ia membiarkannya begitu saja. Pasti ia akan mengajari sejumlah orang ten- tang berba gai pengertian yang terdapat dalam buku itu agar buku penting itu tidak terabaikan, agar kesempurnaannya yang tersembunyi terli- hat, lalu keindahan maknawinya dapat disaksikan

Landasan Ketiga: Apa Hikmah Mi’raj?

| 51

sehingga ia akan senang dan dicintai. Dengan kata lain, penulis tersebut akan mengajari seseorang mengenai sejumlah kosakata dalam buku terse- but berikut semua makna dan hakikatnya seraya mendiktekan kepadanya pelajaran demi pelajaran dari awal hingga akhir halaman sampai kemudian ia memberikan kesaksian atasnya.

Demikian pula Pengukir Yang Mahaindah, Allah SWT. menulis buku-buku alam ini sedemiki- an rupa dalam rangka menunjukkan kesempur- naan-Nya dan mem perlihatkan keindahan berikut hakikat nama-Nya yang suci, sehingga semua enti- tas lewat berbagai arah yang tak terhingga mem- beritahukan dan mengungkap kan nama-nama- Nya, sifat-sifat-Nya, dan kesempurnaan-Nya yang tak terbatas.

Seperti diketahui jika makna sebuah buku ti- dak diketahui, maka ia akan lenyap begitu saja atau nilainya akan jatuh sama sekali. Nah, apa- lagi de ngan buku seperti ini yang setiap huruf- nya berisi ribuan makna. Tidak mungkin nilainya jatuh dan tidak mungkin lenyap begitu saja. Penu- lis buku menakjubkan ini pasti akan mengajarkan- nya serta menerangkan bagian-bagiannya sesuai dengan potensi setiap kelompok. Dia akan menga- jarkan buku tersebut kepada sosok yang memiliki pandangan paling integral, cita rasa paling kom-

52

|

Risalah Mi’raj; Urgensi, Hakikat, Hikmah ... prehensif, serta kesiapan paling sempurna.

Guna mengajarkan buku semacam itu secara keseluruhan beserta semua hakikatnya, secara hikmah harus ada perjalanan dalam bentuk yang sangat mulia dan tinggi. Dengan kata lain, harus ada penyaksian dan perjalanan mulai dari tingka- tan entitas yang sangat banyak—yang merupakan halaman pertama dari buku ini—dan berakhir ke- pada wilayah keesaan yang merupakan akhir lem- barannya. Demikianlah engkau bisa menyaksikan sebagian dari hikmah mi’raj yang mulia lewat per- spektif perumpamaan tadi.

Sekarang marilah kita menoleh kepada si ateis yang terus menyimak. Kita perhatikan apa yang terlintas dalam benaknya guna menyaksikan hal apa yang masih tidak jelas.

Yang terbayang dalam benak bahwa hatinya berbisik: “Aku telah mulai percaya namun, terda- pat tiga permasalahan dan problem yang tidak bisa kupecahkan dan kupahami:

Pertama, mengapa mi’raj yang demikian agung tersebut dikhususkan kepada Muhammad SAW..

Kedua, mengapa Nabi mulia tersebut menjadi benih dari semua entitas? Pasalnya engkau berka- ta bahwa alam tercipta dari cahayanya. Sementara

Landasan Ketiga: Apa Hikmah Mi’raj?

| 53

pada waktu yang sama ia merupakan buah alam yang paling akhir dan paling bersinar. Apa maksud dari perkataan ini?

Ketiga, dalam penjelasan yang kau berikan sebelumnya engkau berkata bahwa naik ke alam yang tinggi dimaksudkan untuk menyaksikan ru- ang kerja dan pabrik dari berbagai jejak yang ter- dapat di alam serta untuk melihat sejumlah buah dari simpanan kekayaannya. Apa maksud dari uca- pan ini?”

Dalam dokumen Urgensi, Hakikat, Hikmah, dan Buahnya (Halaman 60-70)

Dokumen terkait