• Tidak ada hasil yang ditemukan

Langkah-langkah yang diambil selama ini oleh pemerintah daerah dalam menjaga ketahanan pangan khususnya beras di Kabupaten Badung

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden

3) Langkah-langkah yang diambil selama ini oleh pemerintah daerah dalam menjaga ketahanan pangan khususnya beras di Kabupaten Badung

Pangan khususnya beras merupakan kebutuhan pokok penduduk yang harus selalu tersedia dengan cukup agar tidak menimbulkan gejolak yang meresahkan masyarakat. Beras selain berfungsi sebagai bahan pangan, juga untuk di Provinsi Bali atau khususnya di Kabupeten Badung beras merupakan kebutuhan utama untuk upacara. Oleh karenanya beras harus selalu tersedia di pasaran dan hal itu mengharuskan pemerintah daerah untuk melakukan usaha-usaha yang berkesinambungan untuk menjaga dan kalau mampu meningkatkan produksi beras dari waktu ke waktu. Harapannya agar ketahanan pangan khususnya beras dapat terjamin di Provinsi Bali maupun di Kabupaten Badung khususnya.

Usaha-usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dapat diklasifikasikan ke dalam 2 bagian besar yaitu: 1) Usaha intensifikasi, dan 2) Usaha ekstensifikasi. Beberapa kegiatan atau usaha yang dapat digolongkan sebagai usaha intensifikasi dijelaskan sebagai berikut.

Usaha Intensifikasi

(1) Memberikan subsidi benih kepada para petani

Pemerintah Daerah Badung melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan memberikan subsidi benih kepada para petani, dan luas lahan yang diberikan subsidi sebanyak 5.000 Ha. Subsidi harga bibit diberikan sebanyak 75 persen, sehingga petani hanya membayar sebanyak 25

persen dari harga bibit tersebut. Subsidi ini diberikan dengan harapan para petani tetap bersemangat untuk menanami lahan pertanian mereka dengan tanaman padi, dengan harapan produksi pada di Kabupaten Badung akan tetap terjamin. Subsidi yang diberikan oleh pemerintah daerah ini sepertinya cukup besar artinya subsidinya jauh lebih banyak dibandingkan dengan apa yang harus dibayarkan oleh para petani.

(2) Memberikan subsidi pupuk kepada para petani

Selain subsidi benih/bibit, para petani juga diberikan subsidi pupuk. Para petani yang memperoleh sudsidi pupuk ini adalah para petani yang tidak memperoleh subsidi benih/bibit. Hal ini dilakukan agar lebih banyak petani yang dapat memperoleh subsidi. Subsidi pupuk ini juga dimaksudkan sebagai salah satu bidang atau unsur yang termasuk katagori ketersediaan Saprotan bagi para petani. Ketersediaan pupuk sebagai salah satu unsur dari Saprotan, dan apalagi petani diberikan subsidi, merupakan salah satu cara untuk memotivasi petani agar tetap mengusahakan lahan pertaniannya untuk tanaman pangan khususnya beras. Hal ini juga secara tidak langsung dapat menahan mereka untuk tidak menjual atau mengkonversikan lahan mereka untuk usaha-usaha lainnya.

(3) Menstabilkan harga gabah

Usaha untuk menstabilkan harga gabah, juga menjadi salah satu kebijakan yang bertujuan untuk mengatasi fluktuasi harga gabah jika panen raya. Untuk usaha ini pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan menyediakan dana untuk membeli gabah petani. Usaha atau kebijakan ini tentu saja memberi kepastian kepada para petani mengenai pemasaran hasil produk pertanian mereka. Kondisi tentu saja dapat memberikan semangat atau motivasi petani untuk tetap mengusahakan lahan pertanian mereka untuk tanaman padi karena hasilnya sudah pasti akan terjual. Untuk kegiatan ini pemerintah daerah bekerja sama dengan lembaga yang disebut PERPADI yaitu Perkumpulan Pengusaha Penyosohan Padi. Gabah para petani yang telah dibeli tersebut digiling di tempat PERPADI. Jadi PERPADI yang bertanggung jawab terhadap hasil gabah petani sampai menjadikannya beras.

(4) Menjual beras hasil petani kepada PNS Pemda Badung

Gabah yang telah digiling oleh PERPADI hasilnya akan didistribusikan untuk 3 kegiatan yaitu: 1) PNS Badung; 2) Perdagangan Antar Pulau; dan 3) Stok beras. Salah satu kebijakan yang diterapkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Badung berkaitan dengan beras petani adalah mengharuskan seluruh PNS Kabupaten Badung untuk membeli beras petani yang telah

digiling oleh PERPADI. Jadi petani dan PERPADI memiliki kepastian untuk pemasaran beras yang mereka hasilkan. Secara rat-rata jumlah beras yang disalurkan kepada PNS Kabupaten Badung rata-rata sebanyak lebih kurang 60 ton per bulan. Beras yang telah digiling oleh tersebut selain dijual kepada PNS juga ada kemungkinannya dijadikan perdagangan antar pulau (Anpu) karena ini perdagangan bebas, dan ada juga kemungkinannya untuk mengisi stok atau persediaan di daerah.

(5) Memberikan pupuk organik kepada para petani

Produktivitas lahan harus dapat ditingkatkan salah satunya dengan memperhatikan kesehatan lahan atau tanah pertanian para petani tersebut. Untuk menjamin kesehatan lahan Dinas Pertanian Tanaman Pangan membantu petani dengan memberikan sumbangan pupuk organik agar kandungan organik dari lahan pertanian dapat mencapai 5 persen. Selama ini dari kajian mereka kandungan organik lahan pertanian hanya 2 persen, sehingga harus dinaikkan menjadi minimal 5 persen. Untuk tujuan tersebut pemerintah daerah membantu petani dengan memberikan sumbangan pupuk organik.

(6) Pembuatan Jalan Usaha Tani

Penbuatan jalan usaha tani dimaksudkan agar terjamin kelancaran pengiriman hasil pertanian dari para petani. Pembuatan jalan usaha tani ini dilakukan di seluruh Subak yang ada di Kabupaten Badung. Hal ini dilakukan mengingat sawah-sawah petani yang berlokasi di tengah selama ini sulit untuk mengeluarkannya untuk sampai ke tujuan yaitu untuk digiling. Jalan usaha tani ini dilakukan dengan cara menggabungkan pematang sawah satu dengan yang lainnya dengan jumlah selebar 2 meter sehingga akses mereka akan menjadi lebih cepat terutama untuk mengeluarkan hasil produksi mereka. Cara ini juga sebenarnya merupakan motivator agar petani merasa nyaman mengusahakan lahan mereka atau tidak ada kesulitan pada akses para petani pada produk mereka.

(7) Perbaikan jaringan irigasi

Irigasi menjadi faktor utama dalam pertanian terutama untuk produk pertanian padi. Perbaikan irigasi dilakukan agar petani terjamin pengairan lahannya. Perbaikan jaringan irigasi dilakukan diseluruh Subak yang ada di Kabupaten Badung. Perbaikan irigasi ini telah memberi dampak pada ketersediaan air yang telah dirasakan oleh para petani.

(8) Membentuk Kelompok Wanita Tani (KWT)

Pemerintah Daerah Badung membentuk KWT dengan tujuan untuk melakukan diversifikasi pangan, yang tidak hanya beras juga non beras. KWT ini dibentuk untuk lebih menjaman ketahanan pangan secara umum tidak hanya ketahanan pangan utama yaitu dalam bentuk beras. KWT ini akan menanam tangan pangan di luar beras sebagai bagian dari diversifikasi bahan pangan, sehingga ketahanan pangan secara umum dapat ditingkatkan.

Usaha Ekstensifikasi

Lahan secara umum tidak akan dapat ditambah karena setiap kabupaten umumnya telah memiliki luas lahan yang tertentu. Kabupaten Badung juga melakukan usaha ekstensifikasi dengan menambah luas lahan pertanian tanaman padi, dengan mengurangi lahan perkebunan mereka. Jumlah luas lahan yang diekstensifikasi mencapai 100 ha yang bertempat di Desa Belok Sidan Kecamatan Petang. Dalam usaha ekstensifikasi ini untuk pengairannya dibuat terowongan air, sehingga lahan yang sebelumnya adalah perkebunan dapat diubah menjadi lahan pertanian untuk tanaman padi. Usaha ini sedang dikerjakan, dan jika berhasil lahan tambahan sebanyak 100 ha, tentu saja akan memperkuat lagi ketahanan pangan Kabupaten Badung. Selama ini Kabupaten Badung telah mengalami surplus beras selama beberapa tahun seperti tahun 2011, dan tahun 2012.

4) Peran ketersediaan air untuk irigasi, biaya pajak bumi dan bangunan, harga produk