• Tidak ada hasil yang ditemukan

laPoran aruS kaS konSolidaSian

Dalam dokumen Annual Report Sampoerna Agro 2014 (Halaman 91-93)

Tabel Arus Kas dalam jutaan Rupiah

deskripsi 2014 2013 Pertumbuhan (%) /

growth (%) description

Arus Kas dari Aktivitas Operasional 881.549 385.135 128,9 Cash Flow from Operating Activities

Arus Kas dari Aktivitas Investasi (1.055.400) (616.253) 71,3 Cash Flow from Investing Activities

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan 205.694 165.467 24,3 Cash Flow from Financing Activities

Kenaikan (Penurunan) Neto Kas dan Bank 31.843 (65.651) 148,5 Net Increase (Decrease) in Cash on

Hand and In Banks

Pada tahun 2014, arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp881.549 juta, meningkat 128,9% dari 2013 yaitu sebesar Rp385.135 juta. Peningkatan ini terutama berasal dari bertambahnya volume penjualan dan naiknya harga beberapa produk utama.

income from operations

Total income from operations of the Company in 2014 amounted to Rp572,771 million, increased by 142.4% relative to 2013 figure of Rp236,284 million. The rate of increase in income from operations is more than revenue growth because of higher average selling prices of key products and higher rate of operational efficiency. For example oil extraction rates rose from 20.7% in 2013 to 21.7% in 2014.

income Tax

Income tax of the Company for 2014 fiscal year amounted to Rp160,259 million, grew by 199.9% from 2013 tax figure.This Increase was primarily due to higher income.

comprehensive income for the year

The Company succeeded in recording comprehensive income in 2014 reaching Rp350,102 million, increased by 190.8% from Rp120,380 million in 2013. The Company did not record other comprehensive income for 2014; hence, income for the year of 2014 represented total comprehensive income of the year.

conSolidaTed STaTemenT of caSh flow

Table of Cash Flow in million Rupiah

In 2014, net cash flow obtained from operating activities amounted to Rp881,549 million, climbed 128.9% from Rp385,135 million recorded in 2013. The increase was mainly contributed by higher sales volume and selling prices of key products.

Arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi tercatat sebesar Rp1.055.400 juta, meningkat sebesar 71,3% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu mencapai Rp616.253 juta. Peningkatan tersebut sejalan dengan komitmen Perseroan untuk terus mencatatkan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Sementara itu, arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan meningkat sebesar 24,3% dari Rp165.467 juta menjadi Rp205.694 juta pada 2014, karena adanya peningkatan pendapatan yang diperoleh dari utang bank.

kemamPuan membayar uTang dan

kolekTabiliTaS PiuTang

Profitabilitas / Profitability

marjin laba bruto

Rasio Marjin Laba Bruto Perseroan meningkat dari 19% pada 2013 menjadi 27% pada 2014. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kontribusi volume penjualan produk CPO yang lebih tinggi 10% dibandingkan tahun lalu menjadi sebesar 325.786 ton, dan peningkatan harga jual rata-rata sebesar 16% menjadi Rp8.346 per kg.

marjin ebiTda

Rasio Marjin EBITDA meningkat dari 17% di 2013 menjadi 25% di 2014 sejalan dengan meningkatnya marjin laba bruto. Selain itu, peningkatan dalam efisiensi operasional juga turut mendorong kenaikan marjin EBITDA.

marjin laba Tahun berjalan

Marjin laba tahun berjalan Perseroan meningkat dari 5% pada 2013 menjadi 11% di 2014. Sama seperti peningkatan pada marjin laba kotor, marjin laba tahun berjalan turut meningkat dikarenakan kenaikan harga jual produk CPO pada 2014.

rasio laba Tahun berjalan Terhadap Total aset

Rasio laba tahun berjalan terhadap total aset Perseroan naik dari 3% di 2013 menjadi 6% di 2014. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh laba tahun berjalan pada 2014 yang lebih tinggi 191% yoy, melebihi peningkatan aset.

kolektabilitas / collectability

rasio liabilitas berbunga terhadap ekuitas

Rasio Liabilitas terhadap ekuitas Perseroan meningkat dari 48% pada 2013 menjadi 56% di 2014. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan yang signifikan pada pinjaman bank untuk mendanai belanja modal Perseroan selama 2014.

Net cash flow used for investing activities amounted to Rp1,055,400 million, grew by 71.3% compared to last year which amounted to Rp616,253 million. The increase was in line with company’s commitment to obtaining sustainable business growth.

On the other hand, net cash flow obtained from financing activities improved by 24.3% from Rp165,467 million recorded in 2013 to Rp205,694 million in 2014. The increase was due to higher proceeds from bank loans.

SolVency and receiVableS collecTabiliTy

Profitability gross margin

Gross profit margin increased from 19% in 2013 to 27% in 2014. The increase was mainly due to higher contribution from CPO as sales volume rose by 10% to 325,786 tons while average selling price also climbed 16% to Rp8,346 per kg.

ebiTda margin

EBITDA margin also increased from 17% in 2013 to 25% in 2014, in line with the rising gross profit margin. Higher rate of operation efficiency helped to further push EBITDA margin.

Profit for the year margin

Profit for the year margin increased from 5% in 2013 to 11% in 2014. Similar to the gross profit margin, net income margin also increased mainly due to higher selling prices of CPO in 2014.

return on assets

The return on assets increased from 3% in 2013 to 6% in 2014. The increase was largely contributed by higher income for the year in 2014, which increased by 191% year-on-year, more than offset the rising assets.

collectability debt to equity ratio

Debt to equity ratio increased from 48% in 2013 to 56% in 2014. The increase was caused primarily by a significant increase in bank loans to fund the Company’s capital expenditures in 2014.

rasio liabilitas terhadap aset

Rasio liabilitas terhadap aset naik dari 40% di 2013 menjadi 45% di 2014. Kenaikan terutama dikarenakan peningkatan pada jumlah liabilitas yang meningkat sebesar 35% melebih total aset yang meningkat sebesar 21%.

kondisi keuangan Perseroan dalam hubungannya dengan Profitabilitas, likuiditas dan Solvabilitas

Profitabilitas Perseroan pada 2014 meningkat yoy melebihi tingkat profitabilitas di 2013. Hal ini terutama disebabkan oleh meningkatnya penjualan dan harga jual rata-rata produk CPO. Sampoerna Agro mampu mempertahankan rasio likuiditas dan tingkat membayar utang pada level yang sehat untuk menjamin keberlangsungan bisnis dan mendukung pertumbuhan yang baik di masa mendatang.

Dalam dokumen Annual Report Sampoerna Agro 2014 (Halaman 91-93)