• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Hasil Penelitian Berdasarkan Angket

Dalam dokumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (Halaman 72-86)

BAB III. PENELITIAN PELAKSANAAN KATEKESE PERSIAPAN

F. Laporan Hasil Penelitian Pelaksanaan Katekese Persiapan

1. Laporan Hasil Penelitian Berdasarkan Angket

Pada identitas responden hal-hal yang akan diungkap berkenaan dengan jenis kelamin, usia, pendidikan atau status. Berikut ini adalah data yang berkaitan dengan identitas responden.

Tabel 1 : Identitas Responden

(N = 50) No

Item Pernyataan Alternatif Jawaban Frekuensi

Persen (%)

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Jenis kelamin a. Laki-laki b. Perempuan a. 23 b. 27 a. 46% b. 54% 2 Usia a. 10 tahun b. 11 tahun c. 12 tahun d. 13 tahun e. 14 tahun a. 4 b. 10 c. 23 d. 10 e. 3 a. 8 % b. 20 % c. 46% d. 20% e. 6% 3 Kelas VI 50 100%

Pada Tabel 1, digambarkan mengenai identitas responden, dari penggolongan menurut jenis kelamin sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki 46% (23 responden) sedangkan 54% (27 responden) lainnya berjenis kelamin laki-laki. Pada penggolongan tingkat usia yang paling dominan yaitu responden yang berusia 12 tahun dan untuk responden yang berusia 14 tahun ke atas tidak ada. Dari penggolongan tingkat usia sebagian besar responden adalah berusia 12 tahun dan semua dari mereka masih duduk di bangku SD.

Dilihat dari tingkat pendidikan atau status, semua responden duduk di bangku SD yaitu dengan prosentase 100% (50 responden). Kenyataan di atas menunjukkan bahwa responden yang berjenis kelamin perempuan cukup mendominasi dalam pengisian angket.

b. Proses pelaksanaan Katekese Persiapan Komuni Pertama

Bagian ini memaparkan sejauh mana Pelaksanaan Katekese Persiapan Komuni Pertama di Paroki . Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2 :

Gambaran pelaksanaan katekese persiapan komuni pertama (N = 50)

No

Item Pernyataan Alternatif Jawaban

Frekue nsi

Persen (%)

(1) (2) (3) (4) (5)

5 Setiap tahun Paroki Laktutus melaksanakan kegiatan Persiapan Komuni Pertama a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

21 29 0 0 42% 58% 6 Persiapan Komuni Pertama membantu untuk lebih mengerti dan menghayati Tubuh dan Darah Kristus dalam perayaan ekaristi.

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

24 26 0 0 48% 52% 7 Menjelang penerimaan Komuni Pertama setiap

a. Sangat setuju b. Setuju 23 25 46% 50%

minggu ada kegiatan persiapan Komuni Pertama

c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

2 0

4%

8 Guru agama

memberikan kegiatan setiap minggu.... jam

a. 1 jam b. 2 jam c. 1 ½ jam d. 3 jam 15 10 16 9 30% 20% 32% 18% 9 Materi yang paling

banyak disampaikan dalam persiapan Komuni Pertama adalah Ekaristi

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

19 25 6 0 38% 50% 12% 10 Media yang paling

banyak digunakan oleh guru agama saat menyampaikan materi a. Cerita Santo-Santa b. Alat-alat liturgi c. Lagu-lagu d. Kitab Suci 19 9 0 23 38% 18% 46% 11 Media yang paling

banyak membantu memahami Komuni Pertama a. Cerita Santo-Santa b. Alat-alat liturgi c. Lagu-lagu d. Kitab Suci 1 20 0 29 2% 40% 58% 12 Dalam persiapan

Komuni ada buku yang didalami

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

24 27 0 0 48% 54%

13 Metode yang paling banyak digunakan oleh guru agama saat

menyampaikan Komuni Pertama a. Ceramah b. Pengalaman langsung c. Tanya jawab d. Diskusi kelompok 8 12 26 4 16% 24% 52% 8% 14 Semangat dalam mengikuti kegiatan persiapan Komuni Pertama a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

31 19 0 0 62% 38%

15 Yang membuat anak-anak semangat mengikuti kegiatan persiapan Komuni Pertama a. Kerinduan untuk menerima Tubuh dan Darah Kristus b. Bisa mengetahui tentang Komuni Pertama c. Bisa bertemu dengan teman-teman d. Mengikuti perintah guru agama 36 9 0 5 72% 18% 10% 16 Guru agama selalu hadir

pada saat persiapa Komuni Pertama a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 24 21 4 48% 42% 8%

Pada tabel 2. Ada 58% (29 responden) menyatakan bahwa setiap tahun Paroki Laktutus melaksanakan kegiatan persiapan Komuni Pertama, sedangkan 42% (21 responden) mengatakan sangat setuju bahwa setiap tahun Paroki Laktutus mengadakan kegiatan persiapan Komuni Pertama dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut (0%). Sedangkan, ada 52% (26 responden) menyatakan setuju bahwa persiapan Komuni Pertama membantu untuk lebih mengerti dan menghayati Tubuh dan Tubuh Darah Kristus dalam perayaan Ekaristi. Sedangkan, ada 48% (24 responden) yang mengatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut dan tidak ada yang menjawab tidak setuju (0%).

Dalam hal mengenai waktu persiapan, ada 50% (25 responden) mengatakan setuju bahwa menjelang penerimaan Komuni Pertama setiap Minggu ada kegiatan persiapan Komuni Pertama, sedangkan 46% (23 responden) yang mengatakan bahwa sangat setuju dengan pernyataan tersebut, dan 4% (2 responden) mengatakan bahwa mereka tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Sedangkan, lamanya waktu saat kegiataan Persiapan Komuni Pertama setiap minggu, ada 32% (16 responden) menyatakan bahwa guru agama memberikan materi setiap Minggu 1 ½ jam, ada 30% (15 responden) mengatakan guru agama memberikan materi setiap Minggu 1 jam, namun ada 20% (10 responden) yang

d. Sangat tidak setuju 0 17 Guru agama menyampaikan materi menggunakan bahasa yang sederhana a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

25 25 0 0 50% 50%

mengatakan 2 jam dan ada 18% (9 responden) yang mengatakan 3 jam kegiatan persiapan Komuni Pertama setiap Minggu.

Materi yang paling banyak disampaikan dalam persiapan Komuni pertama adalah Ekaristi, ada 25 responden yang mengatakan setuju, bahwa selama persiapan Komuni Pertama materi yang paling disampaikan adalah Ekaristi, sedangkan 38% (19 responden) yang dengan mantap mengatakan bahwa sangat setuju dengan pernyataan tersebut, namun ada 12% (6 responden) yang mengatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut dan 0% yang mengatakan sangat tidak setuju.

Mengenai media, ada 46% (23 responden) yang mengatakan bahwa media yang paling banyak digunakan oleh guru agama dalam menyampaikan materi adalah Kitab Suci, ada 38% (19 responden) yang mengatakan bahwa media yang paling banyak digunakan oleh guru agama dalam menyampaikan materi adalah cerita Santo-Santa, sedangkan 18% (19 responden) yang mengatakan bahwa guru agama menyampaikan materi menggunakan alat-alat liturgi dan 0% responden yang tidak mengatakan bahwa guru agama menggunakan lagu-lagu.

Sedangkan, 58% (29 responden) yang mengatakan bahwa media yang paling banyak membantu untuk memahami Komuni Pertama adalah Kitab Suci, 40% (20 responden) yang mengatakan bahwa media yang paling banyak membantu untuk memahami Komuni Pertama adalah alat-alat liturgi, sedangkan ada 2% (1 responden) yang mengatakan media yang paling banyak membantu dia untuk memahami Komuni Pertama adalah cerita Santo-Santa, dan 0% responden media menggunakan lagu-lagu. Sedangkan, ada 54% (27 responden) mengatakan

setuju bahwa dalam persiapan Komuni Pertama ada buku pengangan yang didalami, dan 48% (24 responden) mengatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Selain itu tidak ada responden yang mengatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut 0%.

Mengenai metode, ada 52% (26 responden) mengatakan bahwa metode yang paling banyak digunakan oleh guru agama saat menyampaikan materi adalah tanya jawab, ada 24% (12 responden) yang mengatakan bahwa paling banyak digunakanoleh guru agama saat menyampaikan materi adalah pengalaman langsung, sedangkan ada 16% (8 responden) mengatakan bahwa guru agama menyampaikan materi menggunakan ceramah, dan ada 8% (4 responden) mengatakan bahwa dengan diskusi kelompok.

Ada 62% (31 responden) mengatakan sangat setuju bahwa, senantiasa bersemangat dalam mengikuti kegiatan persiapan Komuni Pertama, 38% (19 responden) yang mengatakan setuju dengan pernyataan tersebut, dan tidak ada yang mengatakan tidak setuju 0%. Yang membuat semangat mengikuti kegiatan persiapan Komuni Pertama karena mempunyai kerinduan untuk menerima Tubuh dan Darah Kristus dengan terbukti, ada 72% (36 responden) yang mengatakan bahwa yang membuat mereka. Sedangkan 18% (9 responden) mengatakan bahwa bisa mengetahui tentang Komuni, namun ada 10% (5 responden) yang mengatakan bahwa semangat mengikuti kegiatan persiapan Komuni Pertama karena mengikuti perintah guru agama dan 0% yang tidak mengatakan karena ingin bertemu dengan teman-teman. Mengenai keaktifan pendamping, ada 48% (24 responden) yang mengatakan bahwa guru agama selalu hadir pada saat

persiapan Komuni Pertama, ada 42% (21 responden ) mengatakan setuju dan tidak ada yang mengatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut 0%. Sedangkan mengenai penyampaian materi, 50% (25 responden) mengatakan bahwa guru agama menyampaikan materi menggunakan bahasa yang sederhana, sedangkan ada 50% (25 responden) yang mengatakan setuju dengan pernyataan tersebut.

c. Peran Katekese Persiapan Komuni Pertama

Bagian ini akan memaparkan tentang Peranan Katekese Persiapan Komuni Pertama membantu responden menghayati imannya di Paroki Laktutus. Untuk lebih jelas lebih dilihat pada table berikut ini :

Tabel 3:

Peran Katekese Persiapan Komuni Pertama (N=50)

No

Item Pernyataan Alternatif Jawaban Frekuensi

Persen (%)

(1) (2) (3) (4) (5)

18 Kegiatan persiapan Komuni Pertama membantu untuk siap menerima Tubuh dan Darah Kristus

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

28 19 3 0 56% 38% 6% 19 Mampu menghafal doa-doa harian dalam persiapan Komuni Pertama

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

24% 26% 0 0 48% 52% 20 Setelah mengikuti persiapan Komuni Pertama semakin aktif mengikuti perayaan Ekaristi

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

24 21 0 4 48% 42% 0 8% 21 Melaksanakan

tugas-tugas yang diberikan oleh guru agama

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 19 19 6 4 38% 38% 12% 8% 22 Salah satu yang

diberikan oleh guru yaitu menghafal doa harian

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidaksetuju d. Sangat tidak setuju

30 20 0 0 60% 40%

23 Selama persiapa Komuni Pertama diberi tugas wajib untuk mengikuti perayaan Ekaristi pada hari Minggu

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

20 25 5 0 40% 50% 10% 0

Pada Tabel 3, ada 56% (18 responden) yang menyatakan sangat setuju bahwa dengan adanya kegiatan Persiapan Komuni Pertama membantu lebih siap untuk menerima Tubuh dan Darah Kristus, ada 38% (19 responden) yang mengatakan setuju dengan pernyataan tersebut, namun ada 6% (3 responden) yang mengatakan tidak setuju dengan pernyataan ini, bahwa kegiatan Persiapan Komuni Pertama tidak membantu mereka untuk lebih siap menerima Tubuh dan Darah Kristus. Ada 52% (26 responden) yang mengatakan setuju, bahwa mereka mampu menghafal doa-doa harian dalam Persiapan Komuni Pertama, ada 24 responden yang dengan mantap mengatakan sangat setuju dengan pernyataan ini dan tidak ada yang mengatakan tidak setuju dengan pernyataan ini 0%. Sedangkan, ada 48% (24 responden) mengatakan sangat setuju bahwa setelah mengikuti Persiapan Komuni Pertama semakin aktif mengikuti perayaan Ekaristi, dan ada 42% (21 responden) yang mengatakan setuju dengan pernyataan ini, namun ada 8% (4 responden) yang mengatakan tidak setuju dengan pernyataan ini.

Ada 38% (19 responden) yang mengatakan selalu melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru agama selama Persiapan Komuni Pertama, ada 38% (19 responden) setuju dengan pernyataan ini, selain itu, ada 12% (6 responden) yang mengatakan kadang-kadang, namun ada 8% (4 responden) yang mengatakan tidak pernah mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru

agama saat Persiapan Komuni Pertama. Selain itu, ada 60% (30 responden) yang mengatakan sangat setuju bahwa salah satu tugas yang diberikan oleh guru agama saat Persiapan Komuni Pertama adalah menghafal doa-doa harian, ada 40% (20 responden) yang mengatakan setuju dengan pernyataan ini dan tidak ada yang mengatakan tidak setuju dengan pernyataan ini 0%. Ada 25% (50 responden) mengatakan sangat setuju, bahwa selama persiapan Komuni Pertama diberi tugas wajib mengikuti perayaan Ekaristi setiap hari Minggu, ada 40% (20 mengatakan setuju dengan pernyataan ini dan ada 5 responden yang mengatakan tidak setuju dengan pernyataan ini.

d. Penghayatan anak-anak tentang Ekaristi

Bagian ini memaparkan sejauh mana pelaksanaan Katekese Persiapan Komuni Pertama di Paroki. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4:

Penghayatan responden tentang Ekaristi (N=50)

(1) (2) (3) (4) (5)

24 Pemahaman tentang Ekaristi

a. Ekaristi merupakan perayaan iman yang mengucap pujian dan syukur kepada Allah b. Ekaristi itu artinya doa

bersama kepada Tuhan. c. Tidak ada jawaban

(kosong) 22 20 8 44% 40% 16% 25 Perayaan Ekaristi merupakan perayaan iman yang mengucap pujian dan syukur kepada Allah

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

34 18 2 0 68% 32% 4% 26 Perayaan Ekaristi setiap hari Minggu yang kita ikuti adalah untuk memperingati wafat dan kebangkitan

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

23 27 0 0 46% 54%

Yesus.

27 Sengsara wafat dan kebangkitan Yesus yang kita rayakan dalam perayaan Ekaristi merupakan ungkapan cinta kasih Yesus kepada kita

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidaks etuju d. Sangat tidak setuju

25 21 4 0 50% 42% 8% 28 Merayakan Ekaristi berarti membangun persaudaraan sejati sebagai murid Yesus Kristus

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

30 20 0 0 60% 40% 29

Pada saat perayaan Ekaristi saya

senantiasa terlibat aktif dalam sikap-sikap berdoa yang baik seperti berlutut, berdiri, bernyanyi.

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidasetuju

d. Sangat tidak setuju

20 22 8 0 40% 44% 16% 30 Saya mengikuti perayaan Ekaristi karena ingin berjumpa dengan Tuhan.

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

25 17 8 0 50% 34% 16%

Sedangkan pemahaman mengenai Ekaristi, ada 44% (22 responden) yang mengatakan bahwa Ekaristi merupakan puji dan syukur kepada Allah untuk mengenang Wafat dan Sengsara Yesus, selain itu, ada 40% (20 responden) yang mengatakan bahwa Ekaristi itu artinya doa bersama kepada Tuhan, dan ada 16% (8 responden) yang tidak menjawab. Ada 68% (34 responden) yang mengatakan sangat setuju bahwa Ekaristi merupakan perayaan iman yang mengucap puji dan syukur kepada Allah, sedangkan 36% (18 responden) yang mengatakan setuju bahwa Ekaristi merupakan perayaan iman yang mengucapkan puji dan syukur kepada Allah, dan 4% (2 responden) yang mengatakan tidak setuju dengan pernyataan ini.

Sedangkan, ada 54% (27 responden) yang mengatakan setuju, Perayaan Ekaristi setiap hari Minggu yang kita ikuti adalah untuk memperingati wafat dan kebangkitan Yesus, ada 46% (23 responden) mengatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut dan tidak ada yang tidak setuju dengan pernyataan ini 0%. Ada 50% (25 responden) mengatakan sangat setuju bahwa, Sengsara wafat dan kebangkitan Yesus yang kita rayakan dalam perayaan Ekaristi merupakan ungkapan cinta kasih Yesus kepada kita, ada 42% (21 responden) mengatakan setuju dengan peryataan dengan pernyataan ini, namun ada 8% (4 responden) yang mengatakan tidak setuju dengan pernyataan ini. Ada 60% (30 responden) yang mengatakan sangat setuju bahwa, merayakan Ekaristi berarti membangun persaudaraan sejati sebagai murid Yesus Kristus, sedangkan 40% (20 responden) mengatakan setuju dengan pernyataan ini dan tidak ada yang mengatakan tidak setuju dengan pernyataan ini 0%. Sedangkan mengenai keterlibatan anak dalam Ekaristi, ada 44% (22 responden) yang mengatakan setuju bahwa, pada saat perayaan Ekaristi senantiasa terlibat aktif dalam sikap-sikap berdoa yang baik seperti berlutut, berdiri, bernyanyi, ada 40% (20 responden) mengatakan sangat setuju dengan pernyataan ini, namun ada 16% (8 responden) yang mengatakan tidak setuju dengan pernyataan ini. Ada 50% (25 responden) mengatakan sangat setuju bahwa mengikuti perayaan Ekaristi karena ingin berjumpa dengan Tuhan, ada 34% (17 responden yang mengatakan setuju dengan pernyataan ini, namun ada 16% (8 responden) yang mengatakan tidak setuju dengan pernyataan ini.

e. Faktor mendukung dan penghambat Persiapan Komuni Pertama, serta usulan dan saran dari responden terhadap Persiapan Komuni Pertama

Bagian ini memaparkan hal yang mendukung dan menghambat dalam Pelaksanaan Katekese Persiapan Komuni Pertama di Paroki. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5:

Hal yang mendukung dan penghambat Persiapan Komuni Pertama serta usulan dan saran responden

(N=50)

No Item

Pernyataan Alternatif jawaban frekuensi Persen

(%)

(1) (2) (3) (4) (5)

31 Keterlibatan orang tua dalam persiapan Komuni Pertama

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

22 19 9 0 44% 38% 18% 32 Saya senantiasa hadir mengikuti kegiatan persiapan Komuni Pertama a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

25 15 10 0 50% 30% 20% 0 (1) (2) (3) (4) (5) 33 Hal-hal yang mendukung selama persiapan Komuni Pertama

1. Hal yang mendukung selama persiapan Komuni Pertama adalah Orang tua, guru agama, pastor paroki, dan teman-teman

2. Ada buku yang didalami saat persiapan Komuni Pertama membantu untuk memahami Komuni Pertama dan siap untuk menerima Komuni Pertama

3. Menghafal doa-doa harian, suasana yang menyenangkan pada saat persiapan Komuni Pertama

4. Jawaban salah dan tidak menjawab pertanyaan 30 10 8 2 60% 20% 16% 4%

34 Hal-hal yang menghambat saat persiapan Komuni Pertama

1. Jawaban yanghampir sama dari semua peserta, Halyang menghambat saat persiapan Komuni

Pertama karena sakit, malas, bantu orang tua dirumah (kerja). 2. Orang tua belum nikah

Gereja.

40

10

80%

20% 35 Usulan dan saran

untuk meningkatkan persiapan Komuni Pertama untuk tahun yang akan datang sehingga menjadi lebih baik

1. Untuk tahun depan lebih banyak belajar tentang Ekaristi dan pengenalan mengenai alat-alat liturgi. 2. Susunan acaranya lebih

teratur lagi supaya tidak bosan.

3. Saat menyampaikan materi menggunakan banyak media tidak hanya Kitab Suci saja.

4. Untuk tahun depan bapak ibu guru agama tetap semangat mendampingi calon Komuni Pertama.

20 15 5 10 40% 30% 10% 20%

Sedangkan, ada 44% (22 responden) mengatakan sangat setuju bahwa selama Persiapan Komuni Pertama orang tua membantu saat menghafal doa-doa harian, ada 38% (19 responden) yang mengatakan setuju dengan pernyataan ini, namun ada 18% (9 responden) yang mengatakan tidak setuju dengan pernyataan ini. Ada 50% (25 responden) yang mengatakan sangat setuju bahwa, senantiasa hadir mengikuti kegiatan persiapan Komuni Pertama, ada 30% (15 responden) yang mengatakan setuju dengan pernyataan ini, namun ada 20% (10 responden) yang mengatakan tidak setuju dengan pernyataan ini.

Mengenai faktor pendukung, ada 60% (30 responden) yang mengatakan bahwa, hal yang mendukung selama persiapan Komuni Pertama adalah orang tua, Guru agama, Pastor Paroki dan teman-teman. Sedangkan, ada 20% (10 responden

yang mengatakan bahwa hal yang mendukung selama persiapan Komuni Pertama adalah ada buku yang di dalami membantu untuk memahami Komuni Pertama dan siap untuk menerima Komuni Pertama. Ada 16% (8 responden) yang mengatakan bahwa hal yang mendukung saat persiapan Komuni Pertama adalah, menghafal doa-doa harian, suasana yang menyenangkan pada saat persiapan Komuni Pertama, namun ada 4% (2 responden) yang menjawab tidak sesuai pertanyaan dan tidak menjawab pertanyaan.

Sedangkan mengenai faktor yang menghambat saat persiapan Komuni Pertama, ada 80% (40 responden) yang mengatakan bahwa faktor yang menghambat saat persiapan Komuni Pertama karena sakit, malas, membantu orang tua dirumah (kerja), dan ada 20% (10 responden) yang mengatakan bahwa faktor yang menghambat saat persiapan Komuni Pertama adalah masalah orang tua yang belum nikah Gereja. Sedangkan mengenai usulan dan saran, ada 40% (20 responden) yang mengatakan bahwa, untuk tahun depan lebih banyak belajar tentang Ekaristi dan pengenalan mengenai alat-alat liturgi, ada 30% (15 responden) yang mengatakan bahwa, untuk tahun depan susunan acaranya lebih teratur lagi supaya tidak bosan dan jelas, dan 10% (5 responden) yang mengatakan bahwa, untuk tahun depan saat menyampaikan materi menggunakan banyak media tidak hanya Kitab Suci saja, dan 10% (5 responden) yang mengatakan bahwa, untuk tahun depan bapa ibu guru agama tetap semangat mendampingi calon Komuni Pertama.

2. Laporan Hasil penelitian berdasarkan wawancara Terhadap para

Dalam dokumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (Halaman 72-86)