PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKASANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN PERTANIAN
3. Laporan Pembuatan/Pengembangan Sistem, Data, Statistik dan Informasi
a. Laporan pengembangan dan penataan sistem jaringan informasi pertanian
Sebagai Pusat Informasi dan layanan Data lingkup Kementerian Pertanian, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai tugas : Melaksanakan penyiapan dan pengembangan sistem informasi pertanian. Saat ini komputer Kementerian Pertanian telah memiliki infrastruktur jaringan komputer yang telah dibangun dengan teknologi canggih dengan kemampuan hybrid, peralatan yang digunakan sudah didisain pada pendekatan “Building Smart Layer 2 and Layer 3 Design” yaitu setiap gedung dengan peralatan device Layer 2 yang dapat difungsikan sebagai Virtual LAN akses user dan device Layer 3 sebagai Core yang dapat melakukan fungsi Routing antar VLAN maupun Network Routing, sehingga memungkinkan dilakukan Subneting pada tiap Gedung distribusi akses user pada Kampus Network Kementerian Pertanian.
Untuk mendukung kinerja dan Mengoptimalkan perangkat layer 3 dan 2 dalam hal manageman lalu lintas, informasi data, komunikasi data, pertukaran data dan juga dapat mambatasi broadcast domaint serta mengurangi load jaringan di Kementerian Pertanian. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian akan menyiapkan system V_lan perlantainya yang nantinya diharapkan akan terciptanya gateway perlantai yang berbeda, tidak terjadinya kembali broadcast stroming antar lantai disetiap gedungnya serta keamanan data dari masing-masing lantai disetiap gedungnya tetap terjaga. Perancangan ini juga untuk akan memudahkan administrator dan user Kementerian Pertanian dalam hal mengelompokan user dalam satu lantai di setiap gedungnya, mengurangi potensi gangguan pada jaringan backbone yang berakibat pada terganggunya jaringan komputer secara keseluruhan, memudahakan untuk melakukan management traffic dan ip address pada jaringan komputer Kementerian Pertanian. hal ini tidak bisa dihindari dikarenakan pengguna/user Kementerian Pertanian sangatlah banyak dan lokasi kantor sangat luas yang terdiri dari beberapa gedung di Kanpus Kementerian Pertanian yang ada di lokasi Ragunan bahkan sampai beberapa gedung yang terdapat di Pasar Minggu. Pengelolaan jaringan dari tahun 2010 telah dikembangkan untuk client/user terhubung dengan networking yang ada di Pusdatin mengunakan DHCP Server yaitu protokol yang dapat mengkonfigurasi alamat IP address pada host secara dinamis, konfigurasi network address dan setting network lainnya pada seluruh host dalam suatu network, seluruh konfigurasi host/client DHCP telah diatur dan
Pengawalan Infrastruktur Jaringan Informasi Pertanian serta dengan perubahan V_lan Perlantai disetiap gedungnya diharapkan server DHCP pun menjadi tumpuan dalam pengaturan, mengelompokan, user di Kementerian Pertanian.
Tujuan
Melakukan pengembangan dan penataan infrastruktur jaringan informasi pertanian serta sistem keamanan jaringan komputer
Tujuan spesifik dari masing-masing kegiatan tersebut adalah
1. Pengembangan dan Penataan Infrastruktur Jaringan Informasi Pertanian:
Mengoptimalkan perangkat jaringan kementerian pertanian; Menata, mengatur segmentasi perangkat jaringan serta
menyempurnakan ip address, acces point client secara tersentralisasi / terpusat melalui suatu server DHCP;
Membatasi broadcast domaint, mengurangi load jaringan kementerian pertanian;
Menyusun dan mendata perangkat, ip address DHCP, host name, mac address dan mengintegrasikan mesin-mesin host perlantai dalam setiap gedung dikanpus Kementerian Pertanian;
Meyusun manual dan prosedur operasi standar;
Memudahkan maintain dan monitoring perangkat Jaringan serta ip DHCP, access point secara terpusat;
Melakukan dokumentasi perangkat dan sistem jaringan komputer kementerian pertanian.
2.
Pengembangan dan Penataan Sistem Keamanan Jaringan Komputer:
Mengoptimalkan keamanan jaringan kementerian pertanian; Menata, mengatur sistem keamanan jaringan serta
menyempurnakan keamanan di server – server yang telah berjalan;
Menyusun dan mendata ip address di alat security jaringan dan server, data center kanpus Kementerian Pertanian;
Menyusun manual dan prosedur operasi standar;
Melakukan dokumentasi perangkat sistem keamanan jaringan komputer kementerian pertanian
Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini dalah dikembangkan dan ditatanya infrastruktur jaringan informasi pertanian serta sistem keamanan jaringan komputer.
Sasaran spesifik dari masing-masing kegiatan adalah :
1. Pengembangan dan Pengawalan Infrastruktur Jaringan Informasi Pertanian:
Meningkatkan Kinerja, memudahkan untuk melakukan managemen lalu lintas data dan performance backbone jaringan komputer Kementerian Pertanian
Mengurangi potensi gangguan pada jaringan backbone yang berakibat pada terganggunya jaringan komputer secara keseluruhan.
Memudahkan untuk melakukan management traffic dan ip address pada jaringan komputer Kementerian Pertanian
Tertatanya sistem, perangkat jaringan dan keamanan Jaringan yang terpusat
Tersusunnya ip monitoring DHCP, Acces point, perangkat jaringan, perlantai di setiap gedung di Kanpus Kementerian Pertanian secara riel time
Tersusunnya manual dan prosedur Operasi Sistem
Tersusunnya dokumentasi sistem V_Lan perlantai dan sistem jaringan komputer;
2. Pengembangan dan Penataan Sistem Keamanan Jaringan Komputer:
Meningkatkan Kenyamanan dan kepercayaan para pengguna jaringan di Kementerian Pertanian
Mengurangi potensi gangguan pada stabilitas jaringan yang disebabkan oleh berbagai macam kriminalitas di sebuah jaringan.
Memudahakan untuk melakukan monitoring security jaringan Tertatanya sistem security jaringan
Terciptanya keamanan data di setiap server dan komputer user
Tersusunnya manual dan prosedur Operasi Sistem
Tersusunnya dokumentasi sistem keamanan jaringan komputer
Output
1) Terbentuknya V_lan gateway per lantai disetiap gedung yang
berbeda, maka akan terbentuk pula pengelompokan IP pooling user DHCP perlantai di setiap gedung secara terpisah, yang tersusun dan termonitor dalam satu server DHCP;
2) Tersusunnya Konfigurasi :
a) Perangkat core switch kementerian pertanian ; b) Distribusi switch Layer 3 catalys di setiap gedung; c) Acces switch Layer 2 catalys di setiap lantainya;
d) Vlan Access Point; e) Server DHCP.
3) Tidak terjadi broadcast stroming domain antar lantai dan gedung, keamanan data dari masing masing lantai di setiap gedung tetap terjaga, dengan demikian maka : 1) Dapat mempermudah user/client baru dalam mengunakan internet, 2) Mengurangi permasalahan dan keluhan dari client/user di Kanpus Kementerian Pertanian;
4) Tertatanya user DHCP V_lan per lantai disetiap gedung Lingkup
Kantor Pusat Kementerian Pertanian;
5) Tersedianya dokumentasi sistem jaringan komputer pasar minggu.
6) Terbentuknya optimalisasi perangkat security jaringan (terjaga dari serangan ddos, floading, spoofing penyebaran virus dan lain lain dari luar maupun dalam jaringan);
7) Tersusunnya Konfigurasi Perangkat firewall Kementerian Pertanian;
8) Tidak terjadi kebocoran dari luar maupun dalam, keamanan data dari masing masing lantai di setiap gedung tetap terjaga; 9) Tertatanya keperluan akses remote para administrator Lingkup
Kantor Pusat Kementerian Pertanian; 10) Manual operasional firewall external.
b. Laporan pengembangan dan Operasionalisasi Data Center
Sebagai Pusat Informasi dan layanan Data lingkup Kementerian Pertanian, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai tugas : Melaksanakan penyiapan dan pengembangan sistem informasi pertanian. Saat ini Kementerian Pertanian telah memiliki infrastruktur jaringan komputer yang telah dibangun dengan teknologi canggih dan dengan kemampuan cukup mumpuni. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian juga telah mempunyai Data Center yang melayani seluruh client atau workstation di lingkup Kementerian Pertanian, termasuk didalamnya peralatan server dan perangkat penunjangnya. Dimana server server
tersebut diantaranya adalah server data base, server aplikasi, server web, server exchange dan lain-lain.
Semua server tersebut bekerja selama 24 jam terus menerus tanpa henti, sehingga harus dapat dipastikan tetap terjaga kinerjanya dan ketahanannya. Utamanya adalah aplikasi dan data yang ada didalamnya harus selalu ada dan tersedia dengan baik agar dapat diakses oleh pengguna atau user. Maka dalam hal ini menjaga atau menjamin keamanan dan keutuhan aplikasi dan data mutlak harus dilakukan. Apa yang dapat dilakukan untuk menjawab masalah tersebut diantaranya adalah dengan membangun Disaster Recovery Center (DRC), mengembangkan Network Operation Center (NOC) serta melakukan sistem backup dan storage pada server yang ditentukan.
Backup dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya perubahan yang terjadi pada storage, kejadian bisa terjadi karena malfunction pada server, kebakaran, bencana alam atau yang lainnya. Sedangkan penyimpanan (stotrage) akan dapat digunakan kembali dalam proses penanganan kesalahan suatu sistem, yaitu untuk proses restorasi atau recovery sistem setelah kejadian yang tidak dikehendaki
Disaster Recovery (DR)/ Pemulihan Bencana
Disaster (bencana) didefinisikan sebagai kejadian yang waktu terjadinya tidak dapat diprediksi dan bersifat sangat merusak. Pengertian ini mengidentifikasikan sebuah kejadian yang tiba-tiba, tidak diharapkan, bersifat sangat merusak, dan kurang perencanaan. Bencana terjadi dengan frekuensi yang tidak menentu dan akibat yang ditimbulkannya meningkat bagi mereka yang tidak mempersiapkan diri terhadap kemungkinan-kemungkinan timbulnya bencana. Berbagai bencana yang mungkin terjadi antara lain adalah:
1. Bencana alam disebabkan oleh kondisi geografis dan geologis dari lokasi
2. Kebakaran disebabkan oleh faktor lingkungan dan pengaturan sistem elektrik yang dapat menyebabkan korsleting
3. Kerusakan pada jaringan listrik disebabkan oleh sistem elektrik
4. Serangan teroris disebabkan oleh lemahnya keamanan fisik dan non fisik data center
5. Sistem atau perangkat yang rusak terkait dengan kesalahan manajemen pengawasan perangkat
6. Kesalahan operasional akibat ulah manusia
7. Virus misalkan disebabkan oleh kesalahan pemilihan anti virus yang digunakan.
Tujuan
Melakukan pengembangan dan operasionalisasi Disaster Recovery
Center (DRC), Network Operation Center (NOC) serta Sistem Backup dan
Storage Sasaran
Tersedia dan beroperasinya Disaster Recovery Center (DRC), Network
Operation Center (NOC) serta Sistem Backup dan Storage.
Output
1. Terbentuknya Sistem DRC site yang ditempatkan di Badan Litbang Pertanian 2. Tersusunnya Konfigurasi DRC : a. Perangkat Router ; b. Perangkat storage ; c. LAN Switch; d. Server DRC; e. Tunneling IP
3. Tidak terjadi Downtime akses informasi terlalu lama sehingga keamanan data dari masing masing server tetap terjaga
4. Tertatanya Server Data Center dan DRC; 5. Dokumentasi sistem DRC.
6. Koordinasi dan Identifikasi Kebutuhan NOC; 7. Perancangan dan Pengembangan NOC; 8. Konfigurasi Perangkat dan Sistem NOC; 9. Implementasi Sistem dan Perangkat NOC;
10. Penyusunan report utilisasi system dan perangkat jaringan; a. Monitoring Switching dan Server
b. Monitoring DHCP Lingkup Kementerian Pertanian c. Monitoring CCTV
d. Monitoring Acces Point lingkup pertanian 11.Laporan akhir kegiatan
c. Laporan Penyusunan dan penerapan SOP Penyelenggaraan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) memiliki visi ” Menjadi sumber data dan informasi pertanian yang lengkap, akurat dan terpercaya untuk mendukung pembangunan pertanian”. Dalam mewujudkan visinya tersebut, Pusdatin menyediakan berbagai layanan yaitu layanan data dan informasi, layanan teknologi informasi, layanan administrasi dan pembinaan jabatan fungsional, serta peningkatan keterampilan.
Layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) diberikan oleh Bidang Pengembangan Sistem Informasi bagi unit kerja lingkup Kementerian Pertanian, pusat maupun daerah. Layanan ini mencakup layanan Pengembangan aplikasi sistem informasi; layanan Pengembangan aplikasi multimedia dan website; dan layanan sistem jaringan komputer yaitu layanan sistem jaringan komputer maupun perangkat serta konsultasi pemecahan masalah yang berkaitan dengan jaringan komputer, perangkat lunak dan perangkat keras komputer.
Guna mendukung pelaksanaan kegiatan TIK di Kementerian Pertanian agar berjalan secara baik maka perlu disusun Standar Opesioanal Prosedur (SOP). Dokumen SOP merupakan dokumen yang berisi prosedur yang distandarkan yang secara keseluruhan prosedur-prosedur tersebut membentuk satu kesatuan proses. Sebagai sebuah
standar yang akan dijadikan acuan dalam proses pelaksanaan tugas keseharian Bidang Pengembangan Sistem Informasi, maka penyusunan dan penyempurnaan SOP tidak merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan sekali langsung jadi, tetapi memerlukan riview berulang kali sebelum akhirnya menjadi SOP yang valid dan reliabel yang benar-benar menjadi acuan bagi setiap proses dalam Bidang Pengembangan Sistem Informasi
Tujuan:
Menyusun dan menerapkan SOP Penyelenggaraan TIK di lingkup Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian khususnya di Bidang Pengembangan Sistem Informasi.
Sasaran:
Tersusun dan diterapkannya SOP Penyelenggaraan TIK di lingkup Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian khususnya di Bidang Pengembangan Sistem Informasi.
Output:
Laporan pengembangan dan penataan sistem keamanan jaringan komputer, yang meliputi:
1) Terbentuknya optimalisasi perangkat security jaringan; 2) Tersusunnya Konfigurasi :
a) Perangkat firewall kementerian pertanian;
d) Software antivirus di setiap server;
3) Tidak terjadi kebocoran dari luar maupun dalam, keamanan data dari masing masing lantai di setiap gedung tetap terjaga, dengan
demikian maka : 1) Dapat mempermudah user/client baru dalam menggunakan internet, 2) Mengurangi permasalahan dan keluhan dari client/user di Kanpus Kementerian Pertanian;
4) Tertatanya keperluan akses remote para administrator Lingkup Kantor Pusat Kementerian Pertanian;
5) Tersedianya dokumentasi sistem keamanan jaringan
d. Laporan Perancangan dan pengembangan sistem komunikasi dan kolaborasi
Dengan adanya pilihan komunikasi yang begitu banyak , kemudian muncul kebutuhan untuk mengintegrasikan keseluruhnya sehingga berbagai jenis perangkat tersebut dapat saling sinkronisasi dan dapat diakses dalam satu waktu yang bersamaan. Seluruh aplikasi yang dibangun dapat diintegrasikan dan proses autentifikasi dari masing-masing sistem layanan dapat dikelola menjadi satu proses autentifikasi. Untuk membangun suatu sistem komunikasi dan kolaborasi yang terintegrasi di lingkup Kementerian Pertanian maka pada tahun 2012 akan diadakan kegiatan Pengembangan dan Perancangan Sistem Komunikasi dan Kolaborasi, Hal yang dilakukan antara lain Penyusunan Roadmap Unified Communication System, Pengembangan dan Penerapan Single
Sign On (SSO) Sistem Informasi Pertanian, Perancangan dan
Operasionalisasi Video Conference.
Penyusunan Roadmap Unified Communication System
Unified Communication (UC) adalah penggabungan beragam cara komunikasi seperti suara, email, instant messaging, audio/video conferencing, sms hingga fax dalam satu perangkat sentral. User dari UC ini akan mudah dilihat status visibilitasnya, bisa di hubungi atau tidak dan dengan cara apa sebaiknya dihubungi. Bisa lewat email, instant messenger, telepon, atau lainnya.
UC menjadi wujud system komunikasi berbasis IP (yang biasa disebut VoIP) yang akan menyatukan seluruh tool komunikasi yang diakses melalui metode yang terintegrasi (unified). Akses ke orang dan informasi cukup diatur dengan satu antarmuka/interface. Pengguna tidak perlu lagi tool yang berbeda untuk melakukan komunikasi. Akses yang terintegrasi dari antarmuka/interface email misalnya, terdapat tombol khusus untuk menelpon atau conference untuk menghubungi rekan/mitra kerja saat membukaa email.
Semua komunikasi akan diarahkan ke perangkat sentral sehingga semua pengguna dapat mengaksesnya darimanapun mereka berada dan leluasa diakses melalui perangkat seperti ponsel, PDA, browser, laptop, atau PC. Dengan solusi UC ini akan mampu menentukan status visibilitasnya. Guna mendukung pelaksanaan kegiatan teknologi informasi dan komunikasi di Kementerian Pertanian berjalan secara baik maka, Pusdatin sebagai unit kerja yang ditunjuk untuk mengelola Teknologi Informasi di Lingkup Kementerian Pertanian menyusun kegiatan Pengembangan dan operasionalisasi Unified Communication System yang dibagi dalam beberapa tahap hingga tahun 2014 seperti yang tertuang dalam Renstra Pusdatin.
Pada tahun 2012 sebagai tahap awal dari kegiatan yang akan dilakukan adalah Penyusunan Roadmap Unified Communication System serta Ujicoba Prototype Communication System sederhana dengan menggunakan VoIP.
Pengembangan Dan Pengawalan Single Sign On (Sso) Sistem Informasi Pertanian
Di Kementerian Pertanian memiliki layanan aplikasi yang sangat kompleks, untuk dapat mengakses system layanan aplikasi tersebut, harus melewati sebuah proses autentifikasi yang berbeda-beda pada setiap aplikasi. Dari sini akan timbul kesulitan untuk mengelola login tersebut jika seorang pengguna memiliki login yang berbeda-beda untuk setiap sistem aplikasi, dengan demikian seseorang harus menghapalkan banyak username dan password.
Oleh karena itu diperlukan suatu sistem portal, yang dapat mengintegrasikan seluruh layanan aplikasi ini dan mengelola proses autentifikasi pada masing-masing sistem layanan, menjadi satu proses autentifikasi. Proses autentifikasi pada sistem yang terintegrasi ini memerlukan sebuah sistem tambahan yang menjadi penghubung antara sistem integrator dan sistem layanan aplikasi. Sistem inilah yang menangani seluruh proses autentifikasi pada masing-masing system layanan aplikasi, yang biasa dikenal dengan sistem Single Sign-On (SSO).
Teknologi Single Sign On memberikan kemudahankepada user untuk proses otentikasi. User hanya perlumelakukan satu kali login untuk mengakses semuaaplikasi yang ada. Teknologi ini memerlukan satu buah user identity yang unik untuk seorang user yangdisimpan dalam sebuah credential store. Otentikasidari semua aplikasi yang ada diatur oleh sebuahserver otentikasi (Central Authentication Services)yang menangani
menyimpaninformasi user tersebut. Server Otentikasi inimemberikan sebuah karcis atau Services Ticket kebrowser user di sisi client jika identitas user samadengan identitas user di server database. TicketServices ini digunakan browser untuk mengaksesaplikasi lain yang memerlukan otentikasi tanpamelakukan login kembali.
Perancangan dan Operasionalisasi Video Conference
Era informasi saat ini telah sampai kepada generasi baru komunikasi dimana manusia dapat saling berkomunikasi dimana saja dan kapan saja. Video Conference (Vicon) adalah suatu sistem yang menyediakan fasilitas
audio-visualuntuk mempertemukan dua pihak atau lebih dengan
menggunakan jaringan internet broadband.Dengan fasilitas audio-visual secara real time membuat komunikasi terasa nyata, sehingga pengguna seakan-akan berhadapan langsung dengan peserta lain meskipun berada di kota/negara lain.
Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi yang pesat tersebut dan pengimplementasian e-Government di lingkungan Kementerian Pertanian, serta pemanfaatan seoptimal mungkin sumber daya yang dimiliki oleh Kementerian Pertanian, maka diperlukan penggunaan video
conference sebagai alat komunikasi baru untuk menunjang kebutuhan
akan kecepatan dan ketepatan informasi baik berupa data maupun hal yang terkait koordinasi antar institusi di lingkup Kementerian Pertanian. Tujuan:
Pengembangan dan Perancangan Sistem Komunikasi dan Kolaborasi ini adalah untuk melakukan Penyusunan Roadmap Unified Communication System, Pengembangan dan Penerapan Single Sign On (SSO) Sistem Informasi Pertanian serta Perancangan dan Operasionalisasi Video Conference.
Sasaran:
Tersusunnya Roadmap Unified Communication System, tersedianya
Single Sign On (SSO) Sistem Informasi Pertanian serta tersedia dan
beroperasinya Perancangan dan Operasionalisasi Video Conference.
Output:
1) Dokumen Roadmap Unified Communication System;
2) Prototype Communication System sederhana dengan menggunakan VoIP;
3) Standar Operasional Prosedur/Petunjuk Operasional dan manual bagi pengguna dan administrator/pengelola sistem email lingkup Kementerian Pertanian.
4) Tersusunya Model server Single Sign-On lingkup Kementerian Pertanian;
5) Tersusunya Sistem Single Sign-On pada jaringan komputer lingkup Kementerian Pertanian;
6) Tersusunya Sistem Security Single Sign-On pada jaringan komputer lingkup Kementerian Pertanian.
7) Laporan ujicoba penerapan Perancangan dan Operasionalisasi Video Conference.
8) Dokumen Manual Perancangan dan Operasionalisasi Video Converence
e. Laporan Pengawalan Unit Pelayanan Informasi Pertanian di Daerah
Unit Pelayanan Informasi Pertanian (UPIP) di daerah merupakan Unit Pelayanan Informasi Pertanian yang berada di kantor/instansi/lembaga pertanian kabupaten atau di lokasi yang representatif sehingga kontak tani disekitarnya dapat melakukan hubungan (akses) dengan unit pelayanan informasi penyuluhan pertanian ini. UPIP di daerah berfungsi sebagai pusat informasi pertanian di daerah sehingga kontak tani dan pelaku agribisnis dapat mudah melakukan akses terhadap sumber-sumber informasi pertanian baik secara online maupun melalui koleksi tercetak (leaflet, brosur, liptan, folder, poster, hasil penelitian teknologi tepat guna) serta koleksi CD/VCD teknologi pertanian.
Pengembangan UPIP merupakan salah satu langkah untuk penguatan akses petani atau pelaksana pengembangan pertanian terhadap informasi pertanian. Kegiatan ini akan didukung oleh: 1) Diseminasi inovasi pertanian melalui berbagai media (melibatkan BBP2TP di Bogor dan BPTP provinsi); dan 2) Pemberdayaan petani melalui peran para penyuluh pertanian kabupaten dan kecamatan (melibatkan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian/BIPP/PIPP/KIPP/KIPPK kabupaten serta BPP/Kantor Cabang Dinas di kecamatan) kaitannya dengan pengembangan dan diseminasi informasi/inovasi pertanian.
Tujuan dari kegiatan ini adalah :
Melakukan replikasi dan melakukan pendampingan UPIP yang berfungsi sebagai pusat informasi pertanian di Badan Pelaksana Penyuluhan (Bapeluh) Kabupaten, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan, serta Unit Pelaksana Farmers Manage Extension Activity (UP FMA) di Desa
Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah :
UPIP dapat terbentuk diseluruh daerah sebagai pusat informasi pertanian didaerah
Output :
1. Pendampingan dan sosialisasi UPIP diikuti oleh 1.067 orang dari 18 Prov dan 69 Kab;
2. Sosialisasi portal ePetani di 18 Prov dan 69 Kab; 3. Panduan UPIP 2012
4. Laporan Akhir Kegiatan
f. Laporan Pengembangan dan Pengawalan sistem Informasi Manajemen
Tugas pokok dan fungsi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian adalah melaksanakan pembinaan dan pengembangan sistem informasi pertanian serta melaksanakan pelayanan data dan informasi pertanian. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian telah melaksanakan langkah-langkah perbaikan sistem informasi melalui peningkatan kualitas data, pengembangan sistem, pengembangan sumberdaya manusia serta pengembangan jaringan komunikasi data, yang dalam pelaksanaannya melibatkan pengelola data manajemen baik di pusat maupun daerah.
Sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam penggunaan pemanfaatan informasi berbasis web dalam proses membantu pengelola sistem informasi dalam pengambilan kebijakan secara efektif, efisien dan akurat maka telah dikembangkan aplikasi sistem informasi manajemen antara lain :
1. Sistem informasi manajemen kepegawaian (SIMPEG) adalah aplikasi sistem yang dirancang untuk membantu para pengelola data kepegawaian di lingkungan Kementerian pertanian dalam melakukan manajemen data kepegawaian. Dalam pelaksanaannya Simpeg telah didukung oleh SK Menteri Pertanian No. 236/Kpts/OT.210/4/2003 Alamat URL : http://database.deptan.go.id/sim .
2. Berdasarkan Peraturan Pemerintah no 39 tahun 2006, dan Permentan no. 31/2010, setiap ajibkan membuat laporan hasil kegiatan yang berasal dari dana APBN setiap triwulan, laporan dari satker dialirkan secara berjenjang ke Propinsi, Eselon I, dan Kementerian. Aplikasi Simonev dirancang untuk membantu pengelola data keuangan satker untuk membuat laporan hasil monitoring dan evaluasi kinerja, serta mengalirkan laporan tersebut ke jenjang yang lebih tinggi (Eselon I dan Kementerian).
3. Sistem Informasi Jabatan Fungsional dalam hal ini adalah Sistem