• Tidak ada hasil yang ditemukan

A.GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

1. Letak Georgafis Pondok Pesantren Bustanu Usysyaqil Qur’an (BUQ)

Pondok pesantren Bustanu Usysyaqil Qur’an (BUQ) terletak di Dusun Gading tepatnya Rt 31 Rw 07, Desa Duren, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. Dusun Gading merupakan Dusun yang sangat padat penduduknya dengan wilayah pemukiman yang sangat sempit sehingga menjadi pemandangan yang yang langka jika seorang warga mempunyai rumah beserta halaman rumah beserta pekarangannya. Dusun Gading merupakan dusun yang berlimpah ruah airnya karena dekat sungai serang yang jernih. Begitu juga pondok pesantren Bustanu Usysyaqil Qur’an (BUQ) Gading lokasinya sangat sempit tetapi mempunyai sumber air yang bersih yang mudah. Sebagian besar penduduk Gading bertani begitu juga pengasuh pondok mempunyai perkebunan dan persawahan. Adapun batas-batas pondok BUQ Gading adalah sebagai berikut:

a. Sebelah utara berbatasan dengan dusun Babadan b. Sebelah selatan berbatasan dengan dusun Karangwuni c. Sebelah barat berbatasan dengan dusun Ragilan d. Sebelah timur berbatasan dengan dusun Tanubayu

2. Sejarah singkat Berdirinya Pondok Pesantren Bustanu Usysyaqil Qur’an (BUQ)

Pondok Pesantren Bustanu Usysyaqil Qur’an (BUQ) Gading berdiri sekitar tahun 1982 oleh KH. Abdullah Hanif yang berasal dari dusun Gading Desa Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, sedangkan istri beliau Hj. Anis Thoharoh

37

yang berasal dari desa Rimbu Lor , Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak. Ibu nyai Hj. Anis Thoharoh merupakan alumnus dari Pondok Pesantren Huffadz BUQ Betengan Kabupaten Demak, sedangkan bapak KH. Hanif alumnus dari Pondok Pesantren al-Huda Petak Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang.

Menurut cerita dari KH. Abdullah Hanif, dahulu ada empat kiai yang setiap melewati di depan musolaGading beliau menghadap kiblat sambil berdo’a yang intinya besok di samping musola ini akan ada pondok pesantren. Adapun keempat kiai itu adalah KH. Sirot dari Solo, KH. Zaenal dari Karanggede, KH. Toyib dan KH. Danasuri, dengan perantara barokah do’a dari keempat kiai tadi terbentuklah pondok pesantren Bustanu Usysyaqil Qur’an (BUQ) Gading.

Semasa hidupnya Nyai Hj. Anis Muthoharoh sangat giat dalam menuntut ilmu, khususnya dibidang menghafal al-Qur’an. Nyai Hj. Anis Muthoharoh merupakan alumnus pondok pesantren BUQ Demak. Setelah selesai menghafal al-Qur’an di Betengan Demak, beliau tabarokan al-Qur’an kepada tujuh (7) kiai atau pengasuh pondok. Dalam tabarokan kepada guru, beliau mampu menghatamkan 7 kali khataman tiap satu guru. Pondok yang menjadi tabarokan beliau antara lain PP Maunah Kediri, Pasuruan, Kudus dan Karangawen. Menurut penuturan Nyai Hj. Anis Muthoharoh, keberhasilan mendirikan pondok bukan semata kepandaiannya tetapi barokah para kiai. Pondok pesantren BUQ Gading merupakan cabang dari pondok pesantren BUQ Betengan Demak. Penamaan pondok adalah saran dari KH. Harir dan ngalapberkah

dari pengasuh pondok pesantren BUQ Betengan Demak.

Pondok pesantren Bustanu Usysyaqil Qur’an (BUQ) Gading merupakan pondok yang mengajarkan al-Qur’an yang berfokus pada hafalan al-Qur’an. Selain itu juga mengajarkan seni baca al-Qur’an (Tilawah). Pada mula berdirinya pondok,

santri-38

santrinya berasal dari kerabat dekat dan tetangga dekat. Metode pembelajarannya dengan cara Sorogan yang umum dipakai di kalangan pesantren salaf.

3. Masa Perkembangan

Pada awal berdirinya, pondok pesantren BUQ Gading hanya mempunyai sebuah rumah sekaligus sebagai tempat belajar al-Qur’an para santri. Pada perkembangan selanjutnya karena bertambah santrinya maka pada tahun 1989 dibangunlah asrama untuk santri putra. Pada tahun 1992 dibangunlah asrama untuk santri putri.Selanjutnya asrama santri putra direnovasi yang dulunya 2 lantai menjadi 4 lantai.

Alumnus dari pondok pesantren BUQ Gading juga sudah ada yang mendirikan pesantren sendiri yang juga berfokus pada pembelajaran menghafal al-Qur’an. Santri -santri banyak yang dari luar daerah Gading seperti daerah Ambarawa, Demak, Boyolali, Wonosobo, Magelang dan juga luar Jawa khususnya Lampung. Perkembangan santri cukup lumayan pesat.

Pada perkembangan selanjutnya, pondok BUQ Gading juga mendirikan Madrasah Diniah. Adapun ustadz-ustadznya berasal dari pondok pesantren kitab yang nyantri di pondok Gading. Tetapi pondok BUQ Gading tidak terlalu fokus pada mempelaji kitab-kitab salaf. Hafalan al-Qur’an menjadi ciri khas pondok pesantren Gading.

Pondok pesantren BUQ Gading juga mendirikan paket C dan paket B. Adapun murid-murid paket C dan paket B kebanyakan dari santri. Ada juga dari masyarakat dusun Gading dan masyarakat luar. Alumni juga ada yang ikut kejar paket C dan paket B. Waktu pelaksanaan kejar paket yaitu setelah isya’ malam Jum’at dan malam Selasa. 4. VISI dan MISI

Pondok pesantren Bustanu Usysyaqil Qur’an (BUQ) Gading mempunyai visi dan misi yaitu:

39

VISI: Cerdas, berprestasi, mandiri, dan berakhlaqul karimah. Menjadi lembaga terdepan dalam membentuk pribadi yang berakhlaqul karimah, cerdas, dan berkreatif serta berbasis pada nilai-nilai al-Qur’an.

MISI: Mencetak generasi Qur’ani yang mampu menjunjung tinggi dan mengamalkan warisan Nabi Muhammad SAW. Membangun pribadi santri dalam ilmu pengetahuan umum, sehingga tidak terjadi ketimpangan antara keduanya, membentuk generasi yang berakhlaqul karimah, bertaqwa dan mandiri, menyiapkan hafidz dan hafidzah yang memiliki komitmen terhadap keunggulan kompetensi mengembangkan , mengaktualisasikan, dan mentransfer masukan nilai-nilai al-Qur’an secara nyata sebagai apresiasi insan kamil dalam Islam Rahmatul Lil’alamin.

(Dokumen kesekertarisan PP BUQ Gading tahun 2016) 5. Sistem Pendidikan Pondok Pesantren BUQ Gading

a. Sistem Sorogan yaitu suatu metode di mana santri menyodorkan bacaan al-Qur’an kepada kiai atau Ibu nyai, kemudian apabila terdapat kesalahan, kiai atau Ibu nyai langsung membetulkannya.

b. Sistem Wetonatau biasa disebut dengan sistem bandongan atau halaqoh yaitu metode di mana seorang kiai atau ustadz membaca atau menjelaskan sebuah kitab, dikerumuni oleh sejumlah santrinya, masing-masing santri memegang kitabnya sendiri, mendengarkan dan mencatat keterangan dari guru tersebut.

c. Sistem Tartilan bittajwid yaitu metode di mana para santri bin nadlor dan bil ghoib

bercampur menjadi satu majlis, bergantian membaca satu ayat-satu ayat dengan tartil dan tajwid yang benar. bagi santri bil ghoib tidak diperbolehkan melihat ketika

40

d. Sistem tahsin (pembagusan bacaan) yaitu metode di mana dalam satu halaman al-Qur’an di bagi menjadi tiga sampai empat bagian, kemudian dibaca berulang-ulang dan dihafalkan bagian demi bagian yang dikhususkan untuk tingkatan anak madrasah ibtida’iyah

e. Sistem tartilan kelompok yaitu metode di mana para santri bil ghoib membentuk kelompok-kelompok sesuai dengan perolehan juznya.

f. Sistem sima’an lapanan yaitu metode di mana para santri bil-Ghoib membaca al-Qur’an dan disima’ para santri bin-Nadlor yang berkumpul dalam satu majlis dan dilaksanakan setiap satu bulan sekali.

g. Sistem tes-tesan yaitu metode di mana para santri bil-Ghoib berhadapan dengan bapak Kiai dan ibu Nyai dengan diberi pertanyaan sesuai perolehan juznya, baik meneruskan ayat, menebak nama surat maupun letak ayat-ayat guna penguatan hafalan.

6. Sistem Pembelajaran Pondok Pesantren BUQ Gading

Pondok pesantren BUQ Gading merupakan pondok yang mengfokuskan diri mencetak santri yang menghafalkan al-Qur’an. Adapun waktu menghafal al-Qur’an kepada Bapak kiai adalah setiap habis maghrib sampai isya’ dan hari Jum’at libur. Selain menghafal al-Qur’an kepada Bapak kiai, santri putra juga sorogan al-Qur’an kepada Ibu nyai. Dalam menghafal al-Qur’an memang spesialnya kepada Ibu nyai. Adapun waktu mengaji al-Qur’an kepada Ibu nyai adalah habis asar dan skitar jam 7 pagi.

Dalam pembelajaran menghafal al-Qur’an dengan cara tatap muka kepada Bapak kiai dan Ibu nyai. Dalam seminggu minimal 8 kali tatap muka. Metode pembelajarannya yaitu ; undaan (tambahan dalam menghafal), deresan (mengulang hafalan yang sudah dihafal), tartilan ayatan beberapa kali dalam seminggu, sima’an

41

bulanan, dan tes-tesan dua kali dalam setahun. Adapun Bapak kiai khusus untuk

deresan dan Ibu nyai untuk undaan serta deresan. Deresan sorogan kepada Ibu nyai

waktunya adalah pagi dan untuk undaan waktunya sore sesudah asar. Untuk undaan

sorogan 2 halaman dan ada juga yang 1 halaman sesuai kemampuan para santri. Untuk

sorogan deresan biasanya seperempat juz (5 halaman), setengah juz (10 halaman), atau

satu juz sesuai kemampuan masing-masing santri. Al-Qur’an yang dipakai untuk menghafal adalah cetakan menara kudus (al-Qur’an pojok).

Adapun tingkatan-tingkatan dalam menghafal al-Qur’an ada beberapa tingkatan, yaitu : 1) Tingkatan juz Amma yaitu menghafal juz 30.

2) Tingkatan bin-Nadlor yaitu membaca keseluruhan juz dalam al-Qur’an serta menghafal surat-surat pilihan seperti surat Yasin, ar-Rahman, al-Waqi’ah dll.

3) Tingkatan bil-Ghoib yaitu menghafal seluruh al-Qur’an serta do’a khotmil Qur’an. KH. Abdullah Hanif tidak hanya mengajarkan al-Qur’an dan kiab saja tetapi juga mengajarkan agar setiap santri untuk riyadhoh. Riyadhoh dalam pengertian Bapak kiai adalah tirakat agar seseorang dapat dekat dengan Allah, terkabul hajatnya, dan mendapat ilmu yang bermanfaat serta barokah. Adapun bentuk-bentuk riyadhoh yang dilakukan para santri di antaranya adalah :

1) Riyadhoh puasa dalail al-Qur’an. Setiap hari membaca 1 juz, 3 juz serta 5 juz sesuai dengan ijazah yang diminta santri. Waktunya puasa 1 tahun Hijriyah tanpa putus. 2) Riyadhoh puasa dalail khoirot yaitu selama 3 tahun tanpa putus. Amalannya

membaca sholawat dalail khoirot karangan Syeh Sulaiman Al-Jazuli. Membacanya sesuai hari yang sedang berlangsung.

3) Riyadhoh puasa daud yaitu 1 hari puasa dan 1 hari tidak puasa. Amalan yang dibaca yaitu ada yang membaca al-Qur’an dan ada pula yang dalail khoirot. Sesuai dengan permintaan santri dan waktu puasa selama 3 tahun.

42

4) Puasa tolak sihir selama 1 minggu. Dalam sahur dan berbuka puasa tidak boleh menggunakan moto dan tidak makan makanan yang bernyawa (hewani). Adapun amalan yang dibaca ditentukan Bapak kiai.

5) Puasa nyirih selama 1 minggu. Adapun saat berbuka puasa tidak boleh menggunakan moto dan makanan bernyawa. Amalan bacaannya sesuai dengan yang diinginkan santri. Contoh bacaan hizibnya yaitu hizib darun, hizib bahr, hizib barqi, hizib nasor dan lain-lain.

6) Riyadhoh 41 hari yaitu santri berpuasa selama 41 hari dan setiap harinya harus

mengkhatamkan satu khataman al-Qur’an. Dalam riyadhoh 41 hari santri diwajibkan jama’ah 5 waktu.

7. Sistem kegiatan pondok pesantren BUQ Gading

Setiap pondok pesantren agar diakui ekssistensinya harus mempunyai sederet kegiatan sesuai dengan program pondok. Begitu juga pondok pesantren BUQ Gading mempunyai program kegiatan pondok yang harus dilaksanakan oleh para santri. Jika tidak dilaksanakan, santri yang melanggar akan mendapatkan sanksi. Adapun tujuannya adalah agar santri dapat mandiri dan teratur dalam menjalani kehidupannya dikemudian hari. Adapun rangkaian-rangkaian kegiatannya adalah sebagaimana tabel berikut:

43

Tabel 3.1

Jadwal Kegiatan Santri Tahun 2016 a. Jadwal Kegiatan

NO WAKTU JENIS KEGIATAN KETERANGAN

1 04.00-05.00 Bangun tidur dan jama’ah shalat shubuh

Putra dan putri

2 05.00-07.30 Mengaji al-Qur’an

3 07.30-08.00 MCK

4 08.00-08.30 Shalat dhuha

5 08.30-09.00 Makan pagi

6 09.00-11.00 Mengji al-Qur’an deresan

7 11.00-12.30 Istirahat atau tidur siang

8 12.30-13.00 Madrasah diniah

9 12.30-14.00 Tadarus mandiri

10 14.00-15.00 MCK

11 15.30-16.00 Tadarus al-Qur’an dan makan sore

12 16.00-17.30 Jama’ah shalat maghrib

44

13 17.30-18.00 Mengaji al-Qur’an

14 18.00-20.00 Jama’ah shalat isya’

15 20.00-20.30 Jam wajib tadarus al-Qur’an

16 21.30-22.30 Tadarus mandiri

17 22.30-02.30 Istirahat

18 02.30-04.00 Shalat tahajut, hajat dan tadarus

b. Jadwal Mingguan

NO HARI WAKTU KEGIATAN KETERA

NGAN 1 Jum’at 05.00-06.00 06.00-07.00 07.00-08.00 08.00-08.30 13.00-15.30 16.00-17.00 Estafet sema’an al -Qur’an Membaca manaqib Tartilan al-Qur’an Ro’an

Latihan terbangan Latihan terbangan Tahlilan, hataman al-Qur’an Pa Pi Pi Pa dan pi Pa Pi Pa dan pi 2 Minggu 21.00-22.00 Murottalan Pa

45

19.00-21.00 Latihan khutbah adzan Pa dan pi

3 Senin 05.00-06.00 05.00-07.00 07.00-08.00 13.00-14.00 Dziba’an, khitobahan Manaqiban Burdahan Ro’an got Pa Pi Pi Pa dan pi

4 Rabu 19.00-19.30 Latihan Qori’ Pa dan pi

5 Kamis 16.00-17.00

19.00-20.00

Sholat sunah birrul walidain

Tahlilan di kamar masing-masing Shalat sunah, tasbih, hajat, mujahadah Pi Pa dan pi c. Jadwal Bulanan N O

HARI WAKTU KEGIATAN KETER

ANGAN

1 Ahad legi 19.00-selesai Mujahadah dalailul khoirot

Pa

2 Ahad wage 16.00-selesai Khataman al-Qur’an

Pi

3 Selasa legi 14.00-selesai Pengajian bulanan Pa dan pi

46

Qur’an

d. Jadwal Tahunan

NO BULAN KEGIATAN

1 Muharom Peringatan tahun baru Islam, ulang tahun dalailul khoirot

2 R. Awal Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW Semester ganjil

3 Rojab Semester genap

4 Sya’ban Semester Madrasah Diniyah, haflah Akhirus Sanah

5 Ramadhan Pengajian kilatan Musabaqoh, Nuzulul Qur’an Muwadda’ah

6 Syawal Halal Bi Halal

8. Sarana dan prasarana

Dalam proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik jika didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai. Adapun keadaan sarana dan prasarana di pondok pesantren BUQ Gading cukup memadai. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

47

Tabel 3.2

Sarana dan Prasarana

NO NAMA/JENIS BARANG JUMLAH KEADAAN

1 Asrama santri 15 ruang Baik

2 Aula santri 2 ruang Baik

3 Posko kesehatan pesantren 1 ruang Baik

4 Koprasi pondok 1 ruang Baik

5 Kamar mandi/wc 11 ruang Baik dan 3 dalam perbaikan

6 Ruang tamu 2 ruang Baik

7 Ruang Madrasah Diniyah 4 ruang Baik

8 Kantor paket A,B,C 1 ruang Baik

9 Kamar tamu 2 ruang Baik

10 Ruang riyadhoh 2 ruang Baik

11 Perpustakaan 1 ruang Dalam perbaikan

12 Dapur 2 ruang Baik

13 Garasi 1 ruang Baik

48

15 Tempat wudhu 3 ruang Baik

16 Kantor pondok 3 ruang Baik

(Wawancara EL, Koordinator Departemen Perlengkapan, rabu 8 juni 2016) 9. Tenaga Edukatif Madrasah Diniyah

Tenaga edukatif madrasah diniyah pondok pesantren BUQ Gading berasal dari keluarga bapak Kiai dan para santri senior. Dari tahun ketahun biasanya terjadi perubahan para ustadznya dikarenakan para ustadz sudah ada yang boyong (pindah atau menetap di rumah). Adapun tenaga edukatif madrasah diniyah BUQ Gading berdasarkan tahun 2016 sebagai berikut:

49

Tabel 3.3

Tenaga Edukatif Madrasah Diniyah Pondok Pesantren BUQ Gading, Duren, kec. Tengaran, kab.

Semarang

NO ASATIDZ/ASATIDZAH PELAJARAN

1. Hj. Anis Muthoharoh Fiqih, akhlaq

2 Aufa Abdillah. M. Psi Qori’, ta’lim muta’alim, dan jazariyyah

3 Nadia Arifa Tibyan Fiadabil Qur’an,

Durotun Nasikhin dan Tauhid

4 Hj . Fithrotil Kamiliya. S.Pdi Tajwid dan Tauhid

5 Zumrotul Hasanah Fiqih dan Iqro’

6 S .Fatimatuz Zahro Iqro’

7 Nurul Alifatul Fajriyah Fiqih

8 S . Aisyatun Nafisah Tajwid

9 Najikha Akhlaq dan Alala

10 Siti Amaliyah Bahasa Arab

11 Wartsi Lailatin N Fasholatan

12 Laily Chusna Iqro’

50 10. Keadaan Santri BUQ Gading Tahun 2016

Pondok Pesantren Bustanu Usysyaqil Qur’an Desa Gading tahun 2016 memiliki 200 santri, yang terbagi dari santri putra sebanyak 85 orang dan santri putri sebanyak 115 orang. Namun santri yang program menghafal al-Qur’an 50 orang. Rata-rata santri berusia 15 sampai 30 tahun, dan ada beberapa santri yang usia setara dengan anak usia SD. Mereka rata-rata berasal dari sekitar kabupaten Semarang. Namun ada juga yang berasal dari luar daerah ataupun luar provinsi, seperti Lampung, Sumatra, Kalimantan , Papua dan lain sebagainya. Perkembangan jumlah santri dari awal berdiri tahun 1989 sampai tahun 2016 mengalami peningkatan (KA, 20-6-2016).

11. Keberhasilan Santri BUQ Gading Tahun 2016

Pondok Pesantren Bustanu Usysyaqil Qur’an Gading memiliki tujuan utama yaitu mencetak para santri menjadi generasi penerus yang berakhlaqul karimah dan berjiwa Qur’ani. Keberhasilan santri tahun 2016 diwujudkan dengan 25 santri wisuda 30 jus bidang tahfidzul Qur’an. Sementara tingkat pelajar kabupaten Semarang bidang MTQ mendapat juara 1 tilawah putri, juara 1 tilawah putra dan bidang MHQ umum tingkat kabupaten Semarang mendapat juara 1 tahfidzul Qur’an satu juz putri sebanyak dua orang

51

12. Struktur Organisasi Pondok Pesantren BUQ Gading Tabel 3.4

Struktur Organisasi Santri putri tahun 2016 PENGASUH

KETUA

Dokumen terkait