• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

2.4 Hasil – hasil Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini terdapat penelitian yang telah dilakukan sebelumnya untuk dijadikan bahan referensi. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh :

1. Zahrina Fadilah (2015) : Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan Toko Online Lazada (Studi Kasus pada pelanggan Lazada di Perkantoran The Plaza Office Tower Jakarta). Dalam penelitian ini data dikumpulkan melalui metode kuesioner terhadap 100 orang

27

responden pelanggan toko online Lazada dengan menggunakan metode purposive sampling untuk mengetahui tanggapan responden terhadap masing-masing variabel. Kemudian dilakukan analisis terhadap data-data yang diperoleh berupa analisis kuantitatif meliputi uji validitas dan reliabilitas, uji hipotesis lewat uji F dan uji t serta uji analisis koefisien determinasi (R) dan uji asumsi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis regresi linier sederhana (parsial) dan analisis regresi linier berganda (simultan) yang berfungsi untuk membuktikan hipotesis penelitian.

2. Indah Ayu Lestari (2015) : “Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen. (Studi Kasus Klinik Erha Skin Cirebon).”

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data angket atau kuesioner. Populasi yang digunakan adalah para konsumen yang pernah menggunakan jasa di Erha Skin Cirebon, sedangkan metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah menggunakan rumus Slovinsebanyak 98 orang. Data yang dikaji dengan menggunakan hipotesis dengan tahap uji validitas, uji reabilitas, uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji autokolerasi, dan uji regresi. Data diolah dengan menggunakan program SPSS versi 20. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = (8,864) + 0,186 X1 + 0,488 X2. Berdasarkan analisis data statistik, indikator- indikator pada penelitian ini bersifat valid dan variabelnya bersifar reliabel.

Pada pengujian asumsi klasik data berdistribusi normal, tidak adanya multikolenieritas, semua variabel tidak megalami

28

heteroskedastisitas, dan data ini terbebas dari terjadinya autokorelasi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara harga terhadap kepuasan konsumen thitung (2,431)>ttabel (0,198) atau signifikansi 0,05 terdapat pengaruh positif antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen thitung (14,487)>ttabel (0.198) atau signifikansi 0,05 terdapat pengaruh positif antara harga dan kualitas pelayanan secara bersama-sama mempengaruhi kepuasan konsumen Fhitung (128,490) > Ftabel (3,09) signifikansi 0,05.

3. Ignatius Angga Prasetya Primadiawan (2018) : PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP

KEPUASAN PELANGGAN BUS PO EKA Studi Kasus pada Pelanggan Bus PO EKA di Yogyakarta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pengaruh kualitas pelayanan dan harga secara simultan pada kepuasan pelanggan, 2) pengaruh kualitas pelayanan dan harga secara parsial pada kepuasan pelanggan. Penelitian ini dilakukan di perusahaan bus PO EKA. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan bus PO EKA, sedangkan sampel dalam penelitian berjumlah 100 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda, uji F, uji t dan koefisien determinasi. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) secara simultan kualitas pelayanan dan harga berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan, 2) secara parsial kualitas pelayanan dan harga berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.

29

4. SETYANI (2016) : PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN

(Studi kasus Minimarket Pujomart Samigaluh Kulonprogo Yogyakarta).

Penelitian ini dilakukan di Minimarket Pujomart Gerbosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 91 responden dengan menggunakan teknik accidental sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan ditemui peneliti yang dipandang cocok bisa dijadikan subjek. Teknik pengumpulan data menggunakan metode kuesioner dengan model skala likert. Berdasarkan hasil penelitian variabel harga (X1) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Y) diperoleh dari hasil perhitungan nilai thitung = 2,465 dan nilai P value sebesar 0,016.

Nilai P value sebesar 0,016 lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan bahwa variabel harga (X1) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Y). Variabel kualitas pelayanan (X2) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Y). Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan nilai thitung = 5,401 dan P value sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan (X2) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Y).

Secara simultan variabel harga (X1) dan kualitas pelayanan (X2) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Y). Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan nilai Fhitung = 31.760 dari nilai P value sebesar 0,000. Hasil analisis koefisien determinasi (R2) diperoleh nilai R2

= 40,6% variabel kepuasan pelanggan (Y) dipengaruhi oleh variabel harga (X1) dan kualitas pelayanan (X2), sedangkan

30

sisanya 59,4% (100% - 40,6%) dipengaruhi oleh variabel bebas lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

31

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Teknik Penentuan Sampel 3.1.1 Populasi

Populasi merupakan subyek penelitian. Menurut Sugiyono (2010:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Sesuai dengan objek penelitian ini, yaitu kepuasan PT IDS Medical Systems Indonesia dalam rentang waktu 2019-2020, maka peneliti menetapkan populasi yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah karyawan idsMED cabang Jakarta yang berhubungan dengan ekspedisi tersebut (GED), yaitu divisi Logistik dan SOM (Sales Order Management). Dimana jumlah karyawan dari 2 divisi tersebut menurut HR idsMED sebanyak 30 karyawan.

Pemilihan karakteristik populasi pada penelitian ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa, karyawan yang dipilih sebagai unit populasi merupakan kelompok atau individu yang mempunyai karakteristik erat dengan ekspedisi tersebut.

32 3.1.2 Teknik Sampling

Terdapat teknik dalam pengambilan sampel untuk melakukan penelitian, menurut Sugiyono (2017:81) menjelaskan bahwa teknik sampel merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini karena jumlah populasi diketahui, maka dalam menentukan sampel menggunakan rumus Slovin:

𝑛 = 𝑁 1 + 𝑁𝛼2 = 30

1 + 30 × 0.052 ≈ 28

Keterangan:

𝑛 = besar sampel 𝑁 = ukuran populasi

𝛼 = tingkat signifikasnsi 5% (pada tingkat keyakinan 95%) Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan yaitu nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono (2016:85) bahwa: “purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.”

Alasan menggunakan teknik Purposive Sampling adalah karena tidak semua sampel memiliki kriteria yang sesuai dengan fenomena yang diteliti. Oleh karena itu, penulis memilih teknik Purposive Sampling yang

33

menetapkan pertimbangan-pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh sampel-sampel yang digunakan dalam penelitian ini.

3.2 Data dan Teknik Pengumpulan Data 3.2.1 Data Premier

Pengertian data primer menurut Sugiyono (2015) adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data primer diperoleh dari menyebar kuesioner ke karyawan PT IDS Medical Systems Indonesia untuk divisi Logistik dan SOM yang bersedia menjadi responden dan mengisi kuesioner.

3.2.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data penunjang penelitian yang diperoleh dari berbagai sumber yang digunakan untuk melengkapi penelitian. Diperoleh berdasarkan data/laporan- laporan tertulis yang dikeluarkan oleh subjek penelitian.

Ditambah juga dengan membaca atau mempelajari buku-buku teks, catatan kuliah, makalah-makalah, internet dan lain-lain yang berhubungan dengan penelitian serta yang dapat menunjang penelitian ini.

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik atau metode pengumpulan data merupakan langkah penting dalam melakukan penelitian, karena data yang terkumpul akan dijadikan bahan analisis dalam penelitian. Ada beberapa teknik untuk mengumpulkan data, khususnya secara kuantitatif, seperti: interview,

34

kuesioner (angket) dan observasi (Sugiyono, 2012: 193-193).

Pengertian kuesioner menurut Sugiyono (2015) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Teknik pengumpulan data ini menggunakan kuesioner ke karyawan PT IDS Medical Systems Indonesia untuk divisi Logistik dan SOM yang bersedia menjadi responden dan mengisi kuesioner.

Variabel-variabel tersebut diukur dengan menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai pada sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain :

35 Tabel 3.1

Skala Likert Variabel Harga

Sumber : Sugiyono (2010 : 134) Tabel 3.2

Skala Likert Variabel Kualitas Pelayanan

Sumber : Sugiyono (2010 : 134) Kategori Diberi skor

Sangat Puas (SP) 5

Puas (P) 4

Cukup Puas (CP) 3

Tidak Puas (TP) 2

Sangat Tidak Puas (STP) 1

Kategori Diberi skor

Sangat Puas (SP) 5

Puas (P) 4

Cukup Puas (CP) 3

Tidak Puas (TP) 2

Sangat Tidak Puas (STP) 1

36 Tabel 3.3

Skala Likert Variabel Kepuasan

Sumber : Sugiyono (2010 : 134

Semakin besar jumlah nilai yang diberikan responden untuk tiap faktor, menunjukkan bahwa faktor tersebut semakin berpengaruh positif terhadapkepuasan pelanggan.

3.3 Uji Instrument Penelitian 3.3.1 Uji Validitas

Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang diukur. Menurut Sekaran (2006:133),

“Korelasi product moment yaitu suatu alat ukur yang mengukur keterhubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Alat ukur untuk melihat variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Pearson Product Moment”.

Analisis ini digunakan dengan tujuan mengetahui apakah data yang akan diolah mempunyai tingkat keabsahan (Valid) dan dapat dipercaya (Reliabel). Tuntutan agar instrumen itu harus valid dan reliabel mengharuskan penulis mengadakan

Kategori Diberi skor

Sangat Puas (SP) 5

Puas (P) 4

Cukup Puas (CP) 3

Tidak Puas (TP) 2

Sangat Tidak Puas (STP) 1

37

uji coba instrumen agar instrumen dapat diketahui kelemahan dan kekurangannya. Validitas sebuah skala pengukuran dapat didefinisikan sebagai “Sejauh mana perbedaan yang sebenarnya antar objek atau responden pada karakter yang diukur dan bukan karena adanya systematic atau random error (Umar, 2008:89). Jika pengukuran valid, maka measurement error harus tidak ada atau skor hasil observasi sama dengan skor yang sebenarnya (𝑋0 = 𝑋𝑇). Biasanya syarat minimal untuk dianggap memenuhi syarat adalah jika 𝑟 ≥ 0,3 maka dinyatakan valid.

Rumus yang digunakan adalah dengan menggunakan koefisien validitas dengan koefisien korelasi item-total Product-Moment Pearson yaitu dengan mengkorelasikan skor total yang dihasilkan oleh masing-masing responden dengan skor masing- masing butir item dengan rumus sebagai berikut :

𝑟𝑋𝑌= 𝑛 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)

√{(𝑛 ∑ 𝑋2) − (∑ 𝑋2}{(𝑛 ∑ 𝑌2) − (∑ 𝑌)2}

Sumber : Sugiyono (2010 : 248) Keterangan :

𝑟 = Koefisien korelasi antara 𝑋 dan 𝑌 (product moment)

𝑋 = Nilai total jawaban dari masing-masing nomor dari responden

𝑌 = Total item dari jawaban responden

∑ 𝑋 = Jumlah skor item

38

∑ 𝑌 = Jumlah skor total

∑ 𝑋𝑌 = Jumlah hasil kali antara X dan Y

n = Jumlah responden

Dengan taraf signifikansi (𝛼) sebesar 5% apabila 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka kuesioner sebagai alat ukur dapat dikatakan valid.

3.3.2 Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2015:3203), Reliabilitas merupakan suatu konsistensi alat ukur dalam menghasilkan data, disebut konstan apabila data hasil pengukuran dengan alat yang sama dan berulang-ulang akan menghasilkan data yang relatif sama. Pengukuran yang mempunyai reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliable). Rumus yang digunakan adalah Rumus Koefisien Alpha Cronbach yaitu untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0. Adapun rumus Alpha Cronbach:

𝛼 = [ 𝑛

𝑛 − 1] [𝑆2− ∑𝑛𝑖=2𝑆𝑖2 𝑆 ]

Keterangan :

𝛼 = Koefisien reliabilitas instrument Alpha Cronbach 𝑛 = Jumlah butir pertanyaan

𝑆2 = Varian skor secara keseluruhan

𝑆𝑖 = Varian masing-masing butir pertanyaan

39

Berikut kriteria tingkat reliabilitas menurut Sugiyono (2007:

257).

Tabel 3.4

Kriteria Tingkat Reliabilitas No

.

Interval Kriteria

1. < 0,200 Sangat Tidak Reliabel 2. 0,200 - 0,399 Tidak Reliabel

3. 0,400 - 0,599 Cukup Reliabel 4. 0,600 - 0,799 Reliabel

5. 0,800 - 1,000 Sangat Reliabel

3.4 Uji Statistik

3.4.1 Analisis Regresi Liniear Berganda

Penulis menggunakan analisis Regresi Linier Berganda, yaitu model regresi linear dengan melibatkan lebih dari satu variabel bebas, yang berfunsi untuk mencari pengaruh dari dua atau lebih variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Model persamaan regresi linear berganda yang digunakan adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 Keterangan:

Y = Kepuasan A = Konstanta

b1, b2 = Koefisien Regresi X1 = Harga

X2 = Kualitas Pelayanan

40

Terdapat beberapa persyaratan atau asumsi yang harus terpenuhi dalam model regresi linear berganda :

a) Uji Normalitas, dimana asumsi yang harus terpenuhi adalah model regresi berdistribusi normal

b) Uji Linearitas, dimana hubungan yang terbentuk antara variabel independen dengan variabel dependen secara parsial adalah linear

c) Uji Multikolinearitas, dimana model regresi yang baik adalah tidak terjadi gejala multikolinearitas

d) Uji Autokorelasi, dimana persyaratan yang harus terpenuhi adalah tidak terjadi autokorelasi (khusus untuk data time series).

3.4.2 Analisis Korelasi Ganda (R)

Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,…Xn) terhadap variabel dependen (Y) secara serentak/simultan. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel independen (X1, X2,……Xn) secara serentak/simultan terhadap variabel dependen (Y).

Hasil analisis korelasi ganda, ditunjukkan dalam nilai R, yang berkisar antara 0 sampai 1. Jika nilainya semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya jika nilainya semakin mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah.

Berikut ini adalah pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut :

41

3.4.3 Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Analisis koefisien determinasi dalam regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui prosentase sumbangan pengaruh variabel independen (X1, X2,……Xn) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). Koefisien ini menunjukkan seberapa besar prosentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen.

R2 sama dengan 0, maka tidak ada sedikitpun prosentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen, atau variasi variable independen yang digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikitpun variasi variabel dependen. Sebaliknya R2 sama dengan 1, maka prosentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model menjelaskan 100% variasi variabel dependen.

Dengan kata lain, koefisien determinasi pada regresi linear sering diartikan sebagai seberapa besar kemampuan semua variabel bebas dalam menjelaskan varians dari variabel terikatnya. Secara sederhana koefisien determinasi dihitung dengan mengkuadratkan Koefisien Korelasi (R). Sebagai contoh, jika nilai R adalah sebesar 0,80 maka koefisien determinasi (R Square) adalah sebesar 0,80 x 0,80 = 0,64.

42

Berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians dari variabel terikatnya adalah sebesar 64,0%. Berarti terdapat 36% (100%-64%) varians variabel terikat yang dijelaskan oleh faktor lain.

3.5 Uji t (Parsial)

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh harga dan kualitas pelayanan secara individual dalam menerangkan kepuasan pelanggan.

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Ho : β = 0, artinya variabel-variabel bebas (harga dan kualitas pelayanan) secara individual tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (kepuasan pelanggan).

Ha : β ≠ 0, artinya variabel-variabel bebas (harga dan kualitas pelayanan) secara individual mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (kepuasan pelanggan).

Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut :

1. Dengan membandingkan nilai t hitungnya dengan t table.

Apabila t table > t hitung, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Apabila t table < t hitung, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

2. Dengan menggunakan angka probabilitas siginifikansi

Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Apabila angka probabilitas siginifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

3.6 Uji f (Simultan)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah harga dan kualitas pelayanan yang dimasukan dalam model mempunyai

43

pengaruh secara bersama-sama terhadap kepuasan pelanggan.

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Ho : β1, β2 = 0, artinya variabel-variabel bebas (harga dan kualitas pelayanan) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel terikatnya (kepuasan pelanggan).

Ha : β1, β2 ≠ 0, artinya variabel-variabel bebas (harga dan kualitas pelayanan) mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya (kepuasan pelanggan).

Kriteria pengambilan kepuasan pelanggan sebagai berikut : 1. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi

Apabila probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya harga dan kualitas pelayanan secera serentak tidak berpengaruh terhadap variabel kepuasan pelanggan.

Apabila probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya variabel harga dan kualitas pelayanan secara simultan atau bersama-sama mempengaruhi variabel kepuasan pelanggan ( untuk tingkat signifikansi = 5 % ).

2. Membandingkan nilai F hitung dengan F table

Apabila F table > F hitung, maka Ho diterima dan Ha ditolak, Apabila F table < F hitung, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

3.7 Uji Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui kebenaran dari dugaan sementara. Hipotesi pada dasarnya diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian (Sugiyono, 2017:159). Pengertian tersebut untuk hipotesis penelitian.

44

Sedangkan secara statistik hipotesis diartiakan sebagai pernyataan mengenai keadaan populasi (parameter) yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sempel penelitian (statistik) (Sugiyono, 2017:160). Oleh karena itu, dalam statistik yang diuji adalah hipotesis nol.

Menurut Sugiyono (2017:160), hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya perbedaan antara parameter dengan statistik (data sempel). Lawan dari hipotesis nol adalah hipotesis alternatif, yang menyatakan ada perbedaan antara parameter dan statistik. Hipotesis nol diberi notasi H0. Dan hipotesis alternatif diberi notasi Ha.

Penolakan dan penerimaan hipotesis sangat bergantung kepada hasil penyelidikan terhadap fakta yang sudah dikumpulkan. Uji hipotesis antara variabel X1 (Harga), X2 (Kualitas Pelayanan), dan Y (Kepuasan).

3.8 Uji Asumsi Klasik 3.8.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, terdapat distribusi normal antara variabel terikat dan variabel bebas. Apabila distribusi data normal atau mendekati normal, berarti model regresi adalah baik. Pengujian normalitas dilakukan terhadap hasil perhitungan galat taksiran dari setiap pasangan variabel yang dianalisis pengaruhnya. Teknik uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Uji Liliefors. Kriteria yang digunakan dalam menetapkan hasil uji normalitas adalah:

data dinyatakan berdistribusi normal jika Lhitung < Ltabel atau sebaliknya data dinyatakan tidak berdistribusi normal jika Lhitung >

Ltabel...

45 3.8.2 Uji Multikolinieritas

Tujuan digunakannya uji multikolinieritas dalam penelitian adalah untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi (hubungan kuat) antara variabel bebas (variabel independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.

Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di dalam regresi maka dilihat dari beberapa cara:

1. Melihat nilai korelasi antara variabel independen 2. Melihat nilai condition index dan eigenvalue

3. Melihat nilai tolerance dan Variance Inflating Factor (VIF).

Ketentuan yang digunakan untuk nilai VIF adalah apabila nilai VIF < 10, maka model regresi dapat disimpulkan terbebas dari asumsi multikolinearitas, namun sebaliknya jika nilai VIF > 10 maka disimpulkan terdapat gangguan multikolinearitas pada model regresi.

3.8.3 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2012: 139) uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

3.9 Definisi Variabel Operasional

Definisi operasional yang akan dijelaskan adalah operasionalisasi konsep agar dapat diteliti atau diukur melalui gejala-gejala yang ada. Definsi operasional merupakan petunjuk tentang

46

bagaimana suatu variabel diukur, sehingga peneliti dapat mengetahui baik buruknya pengukuran tersebut. Adapun definisi variabel operasional dalam penelitian ini sebagai berikut:

Tabel 3.5

Variabel Operasional

NO Variabel Dimensi Indikator Skala

Pengukuran

2. Kualitas Pelayanan (Y2) "Kualitas

1. Ekspedisi GED tepat waktu dalam

mengantarkan barang customer dari PT IDS MED

Skala Likert

47 barang akan sampai ke customer dengan

48

1. Customer service ekspedisi GED memberikan pelayanan yang memuaskan.

2. Kurir dari ekspedisi GED

memberikan pelayanan yang memuaskan.

4. Emotional Factor

1. Menggunakan jasa dari ekspedisi GED memberikan rasa kebanggaan dan kepuasan.

49

2. Setelah kembali menggunakan jasa dari ekspedisi GED, PT IDS MED masih merasa puas

5. Kemudahan

1. PT IDS MED merasa puas degan

kemudahan yang diberikan ekspedisi GED dalam mengakses TMS

50

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian

PT. IDS Medical Systems Indonesia (idsMED Indonesia) adalah perusahaan solusi rantai pasokan medis terkemuka di Indonesia.

IdsMED Indonesia adalah salah satu jaringan distribusi yang luas di Asia Pasifik yang dimiliki oleh IDS Medical Systems Group. idsMED Indonesia mewakili lebih dari 20 merek medis global dalam peralatan dan barang habis pakai medis. idsMED Indonesia adalah anggota Fung Investments.

IdsMED Group mewakili merek medis terkemuka dunia, menyediakan solusi satu atap yang mencakup pemasaran, penjualan, layanan teknik biomedis, dan dukungan klinis.

Memanfaatkan platform TI regional tunggal, idsMED Group juga menawarkan manajemen inventaris dan layanan logistik yang efektif. IdsMED Group menyediakan solusi lengkap untuk pelanggannya dengan fokus pada sejumlah spesialisasi utama termasuk Perawatan Intensif, Pengendalian Infeksi, Pencitraan Diagnostik, Cardio Vascular, O&G dan Peri-Natal, Manajemen Luka, Estetika, Anestesiologi, Gigi, Telinga-Hidung-Tenggorokan, Perawatan Darurat, Pengendalian Infeksi, Gastroenterologi, Bedah Umum, Pengobatan Geriatri, Pendidikan Kesehatan, Laboratorium, Perlengkapan Medis, Fasilitas Medis, IT Medis, Onkologi, Opthalmologi, Ortopedi, Sistem Pendukung Pasien, Fisio dan Rehabilitasi, Perawatan Primer , Perawatan Pernafasan, Tempat Kerja Bedah, Teknik Hewan dan Biomedis.

51 4.1.1 Visi dan Misi

a. Visi :

“Kami memberikan solusi perawatan kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup”

b. Misi :

“Kami akan menjadi perusahaan solusi rantai pasok medis terkemuka di Asia dengan mencapai hasil keuangan yang luar biasa.”

4.1.2 Skala Usaha dan Perkembangan Usaha

a. Skala Usaha

Pada 2017, PT IDS Medical Systems Indonesia telah tumbuh menjadi perusahaan solusi rantai pasokan medis terkemuka di Indonesia dengan 9 cabang di seluruh negeri termasuk Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar, Yogyakarta, Bali, dan Balikpapan. PT IDS Medical Systems Indonesia memiliki jaringan distribusi Asia Pasifik yang luas dengan 25 kantor penjualan yang mencakup 8 negara termasuk Malaysia, Singapura, Indonesia, Hong Kong, Filipina, Thailand, Taiwan, dan Vietnam. PT IDS Medical Systems Indonesia didukung oleh lebih dari 600 profesional yang sangat berpengalaman di bidang penjualan dan aplikasi medis, pemasaran, keuangan, teknologi informasi, operasi, serta rekayasa layanan bio-medis.

52 b. Perkembangan Usaha

Juli 2011 menandai dimulainya idsMED Group, ketika Fung

Juli 2011 menandai dimulainya idsMED Group, ketika Fung

Dokumen terkait