• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

B. Latar Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada mulai tanggal 14 Februari 2013 hingga 31 Mei 2013. adapun sekolah tempat penelitian adalah Madrasah Tsanawiyah Negeri Tangerang 2 Pamulang yang berlokasi di jalan Padjajaran No.31, Pamulang. Yang akan diteliti disini adalah aktivitas belajar siswa, bagaimana respon siswa terhadap penerapan multimedia interaktif yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Adapun yang berperan dalam penelitian ini, meliputi: peneliti sendiri, Kepala Sekolah MTsN Tangerang 2 Pamulang, guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, dan siswa. Adapun profil MTsN Tangerang 2 Pamulang dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Sejarah dan Latar Belakang

MTsN Pamulang berdiri sejak tahun 1981 di cimanggis,ciputat (waktu itu belum ada pemekaran kecamatan ciputat). Kepala madrasah pertama kali dijabat oleh Drs. Syamsuddi, M.Pd. berkat perjuangan yang gigih dari Kepala Madrasah dengan melakukan pendekatan ke berbagai pihak, terutama pihak pemerintahan desa dan kecamatan, lima tahun kemudian, ahun 1987, MTsN Pamulang yang dulunya bernama MTsN Tanggerang II Pamulang, dipindahkan ke kelurahan Pamulang ddi atas tanah seluas 4000 M2 .

Pada masa tersebut merupakan masa-masa yang gigih untuk memantapkan eksistensi madrasah, yang pada saat itu masih dihadapkan

pada pencitraan madrasah yang kurang menguntugkan dari masyarakat. Mereka menganggap madrasah itu lebih banyak mengajarkan ilmu-ilmu agama dibandingkan ilmu-ilmu umum. Padahal komposisi kurikulum di madrasah 70 % ilmu-ilmu umum dan 30% ilmu agama.

Masyarakat juga memandang bahwa madrasah adalah sekolah dakwah yang dalam banyak hal kurang dikelola secara professional. paradigma seperti ini tentu aja kurang menguntungkan, karena ada kesan bahwa kalau sesuatu itu di letakan dalam bingkai dakwah, maka wajar kalau tidak dikelola secara professional. Kalau dikelola secara tidak professional, maka wajar kalau dalam banyak hal juga seadanya, termasuk di dalamnya adalah partisipasi keuangan, maka dampaknya akan mengena pada hal-hal lain, misalnya pada pembangunan sarana dan prasarana, penyediaan fasilitas belajar, kesejahteraan guru dan pegawai dan lain sebagainya.

Belajar dari kondisi yang kurang menguntungkan inilah yang tampak terus menerus ingin diluruskan pleh para pejuang awal MTsN Tangerang II Pamulang, baik oleh kepala madrasah maupun oleh guru-gurunya. Mereka tidak henti-hentinya melakukan sosialisasi tentang madrasah dan memberikan gambaran serta pemahaman yang benar tentang madrasah, baik melalui pengajian, forum-forum pertemuan pemerintah, kegiatan madrasah dan pertemuan dengan orang tua siswa.

Alhamdulillah berkat perjuangan yang tidak mengenal lelah, dibawah kepemimpinan Drs. H. Syamsuddin, M.Pd. , Drs.H Edy Djunaedy, dan Drs. Nasharuddin Sarbini. MTsN Tangerang II Pamulang mulai dikenal dan dipahami secara professional oleh masyarakat. Sehingga dari tahun ke tahun, animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke madrasah semakin bertambah.28

Masyarakat juga mulai menyadari akan pentingnya partisipasi khususnya dalam bantuan financial, sehingga mulai tahun 1990-an

28

Sejarah MTsN Tangerang II Pamulang dari buku kurikulum MTsN Tangerang II Pamulang (lihat lampiran 1:halaman: 77)

kesediaan masyarakat untuk membantu secara financial mulai terlihat. Hasilnya adalah secara bertahap mulai ada peningkatan jumlah dan kualitan bangunan gedung. Selanjutnya dibawah kepemimpinan Dra.Hj. Iis Asyah, Drs.M. Askolani dan Drs Suhardi, M.Ag. bangunan gedung MTsN Tngerang II Pamulang secara perlahan menjadi sangat memadai dan menjadi kebanggaan masyarakat. Bangunan yang pada mulanya sangat sederhana, kini terlihat tampak lebih nyaman dan terlihat megah

Satu hal yang cukup melegakan adalah bahwa persepsi masyarakat terhadap madrasah sudah mulai berubah. Masyarakat kini sudah banyak yang mengerti benar bahwa madrasah adalah sekolah umum plus. Dimana nantinya anak-anak tidak hanya menguasai ilmu umum, tapi ilmu agama juga.

Berkat kerja keras kepala madrasah dan juga seluruh dewan guru dan dibarengi oleh kepedulian masyarakat terhadap pendidikan yang semakin tinggi. Oleh karena itu MTsN Tangerang II Pamulang terus melakukan inovasi-inovasi, baik dalam bidang manajemen, bidang akademik dan kurikulum dan juga dalam bidang kesiswaan.

Inovasi-inovasi seperti itu pada giliranya telah mengantarkan MTsN Tangerang II Pamulang banyak meraih prestasi dari berbagai macam lomba, baik di tingkat kecamatan, kabupaten, tingkat provinsi dan nasional. Seperti di tahun 2008-2012 yang merupakan “tahun prestasi” yaitu, mendapat juara I Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional

dari Kementrian Agama. Selanjutnya, juara I (piala Wapres dan Piala Presiden) dalam lomba Marching Band dan Juara 1 pada lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat nasional.

b. Visi, Misi, dan Tujuan

Visi MTsN Tangerang II Pamulang ialah “Madrasah insan kamil berprestasi nasional dan berwawasan”. Indikator ketercapaian visi di atas adalah:

1. Siswa memiliki keimanan yang kokoh 2. Siswa taat melaksanakan ibadah

3. Siswa memiliki akhlak mulia

4. Siswa mengembangkan potensi kecerdasan yang dimiliki 5. Siswa terbiasa hidup sehat

6. Siswa memiliki rasa cinta tanah air(nasioanalisme) 7. Siswa memiliki wawasan global

Adapun misi MTsN Tangerang II Pamulang ialah: 1. Menanamkan keimanan yang kokoh

2. Mendidik ketaaatan beribadah 3. Membudayakan akhlak mulia 4. Mengembangkan kecerdasan 5. Membiasakan hidup sehat 6. Mendorong untuk berprestasi 7. Menanamkan nasionalisme 8. Membuka cakrawala global

Tujuan MTsN Tangerang II Pamulang ialah terwujudnya generasi unggul yang menjadi kebanggaan keluarga, masyarakat, bangsa, Negara dan agama.

c. Kurikulum

Pada program pendidikan di Madrasah Tsanawiyah(Mts) atau Sekolah Menengah Pertama(SMP) atau setara jumlah jam mata pelajaran sekurang-kurangnya 32 jam pelajaran setiap minggu. Setiap jam pelajaran lamanya 40 menit. Jenis program pendidikan di MTs/SMP dan yang setara, terdiri dari program umum meliputi sejumlah mata pelajaran yang wajib diikuti seluruh peserta didik, dan program pilihan meliputi mata pelajaran yang menjadi ciri khas keunggulan daerah berupa mata pelajaran muatan lokal. Mata pelajaran yang wajib diikuti pada program umum berjumlah 10, sementara keberadaan mata pelajaran muatan lokal ditentukan oleh kebijakan Dinas atau Kemenag setempat dan kebutuhan sekolah.

Pengaturan beban belajar menyesuaikan dengan alokasi waktu yang telah ditentukan dalam struktur kurikulum. Setiap satuan

pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam

pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, disamping memanfaatkan mata pelajaran lain yang dianggap penting namun tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi. Dengan adanya tambahan waktu, satuan pendidikan diperkenankan mengadakan penyesuaian-penyesuaian. Misalnya mengadakan program remedial bagi peserta didik yang belum mencapai standar ketuntasan belajar minimal.

Berdasarkan Peraturan Menteri Agama RI Nomor Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah dijelaskan pelajaran yang wajib diajarkan di madrasah adalah:

1. Al-Qur’an Hadits

2. Akidah Akhlak 3. Fiqh

4. Sejarah Kebudayaan Islam 5. Bahasa Arab

Tujuan mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang menjadi objek penelitian disini ialah:

a. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan norma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah SAW dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.

b. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan.

c. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.

d. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau.

e. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah(Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, IPTEK, dan seni dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan ;peradaban Islam.

Di MTsN Tangerang II Pamulang, terdapat jenis-jenis kelas yang didasarkan kepada potensi kecerdasan yang dimiliki siswa. Terdapat 6 jenis kelas, yaitu: Kelas Bina Prestasi, Kelas Sains, Kelas Bilingual Arab, Kelas Bilingual Inggris.

Dalam sistem evaluasi, kegiatan evaluasi yang menunjukkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan bentuknya, evaluasi dilakukan dalam dua bentuk, yaitu bentuk tertulis dan bentuk praktik. Sedangkan berdasarkan jenisnya, evaluasi terdiri dari ujian tengah semester, ujian semester, ujian akhir madrasah dan ujian nasional. Secara lebih rinci sistem evaluasi di MTsN Tangerang II Pamulang adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Sistem evaluasi di MTsN Tangerang II Pamulang

No Jenis Bentuk Keterangan

1. UTS Tulis dan praktik Ganjil & Genap

2. UAS Tulis dan praktik Ganjil & Genap

3. UN dan UAMBN Tulis dan praktik Ganjil & Genap

Catatan: mapel yang dipraktikkan: Fiqh, BTQ(Baca Tulis Qur’an),

Adapun kriteria kelulusan dengan mengacu kepada ketentuan PP 19/2005 pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari MTsN Tangerang II Pamulang setelah memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

b. Mata pelajaran UN memiliki nilai rata-rata minimal 5.50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan dengan minimal 4.00 paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4.25 untuk mata pelajaran lain.

c. Nilai mata pelajaran yang tidak di UN-kan harus memenuhi KKM yang sudah ditetapkan di awal tahun pelajaran.

d. Berkelakuan baik.

d. Gambaran Umum penerapan Multimedia Interaktif di MTsN Tangerang II Pamulang

Pada dasarnya, di MTsN Tangerang II Pamulang sudah diterapkannya media pembelajaran berupa tersedianya LCD Projector dan white board di masing-masing kelas. Serta dengan adanya layanan internet yang disediakan oleh pihak Madrasah. Hal ini tentunya sangat membantu proses pembelajaran.

Penampilan power point dalam persentasi, video pembelajaran dalam menampilkan suatu gambaran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran, Serta adanya simulasi dalam pembelajaran merupakan bukti adanya penerapan dan pemanfaatan media pembelajaran di MTsN Tangerang II Pamulang. Meskipun masih ada beberapa guru yang belum menggunakan media pembelajaran yang ada sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran di kelas.

Khususnya pada pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam(SKI), pada kelas VIII pelajaran yang disampaikan oleh guru mata pelajaran SKI(Sejarah Kebudayaan Islam) selain dengan metode ceramah atau cerita, Guru SKI menggunakan power point sebagai alat bantu dalam

persentasi dan menampilkan video pembelajaran seperti menampilkan video mengenai Salahuddin Al-Ayyubi seorang tokoh yang berpengaruh pada masa Dinasti Al-Ayyubiyah. Serta Tanya jawab kepada para siswa mengenai tokoh yang ada di video pembelajaran yang ditampilkan. Juga adanya tampilan program quiz yang dapat digunakan sebagai evaluasi.

Dokumen terkait