(studi Kasus Terhadap Penerapan Multimedia Interaktif Dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Tingkat MTs)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarar Mencapai Gelar Sarjana pendidikan Islam (S.pdI)
Oleh
Noriska Silviana
NIM 109011000202
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNI\'ERSITAS ISLAM SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2013
ix NAIIE.
Diajukan kepada Fakultasflmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana pendldikan tstam 1S.fOt;
OIeh:
Noriska Silviana
NrM 109011000202
Di bawah bimbingan Pembimbing
Drs.I{. Masan AF..M.pd NIP t95 i07161 98 I 03 1 005
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UI\IVERSITAS ISLAM SYARTF HIDAYATULLAH
kepada
Fakultas Ilmu
Tarbirl{
dan r"gu.ru1uIN
Syarirnijuyutrilah
Jakarta
padatanggal 18 November 2013 dihadlapan dewan
ir."grJi
-k;;na
itu, penuris berhak
memperoleh gelar sariana S1 1s.i'49 paaa
ju.ul* p""oiaikan
Agama Islam program studi pendidikan Agama
Islam.
I
J --- -vEr' r vrr\Jakarta, I 8 Novemb er 2013 Panitia Ujian Munaqasah
Ketua Panitia (Ketua Jurusan pAI)
Bahrisialim,M.Ag
19680307 1998031002
Sel<retaris (Sekretaris Jurusaii pAI)
?I!!gpirdin,M.Ag
19670328200003 1001 Penguji I
Drs.Sapiudin,M.Ag
1.967 03282 000 03 1001
Pengu.ji
II
Dr.Zaimudin M.Ag 195907 051991031002
Tanggal
l1t
?'?
h/,;::,
tu/r'*o
/,::r
Mengetahui,Dekan Fakultas ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Tanda Tangan
Kata Kunci: Multimedia Interaktif, Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Isiam
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan multimedia interaktif terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islarn(SKI), seberapa besar kontribusi yang diberikan dan apakah dengan adanya penerapan multimedia interaktif ini hasil belajar siswa menjadi lcbih optimal.
Penelitian
ini
menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode penelitian studi kasus. Yaitu dengan melakukan teknik pengumpulan data meliputi: obscrvasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi. Obyek penelitian disini ialeh siswa kelasVIII
Sains, Kelas VIII Inggris II dan KelasVIII Sosial di MTsN Tangerang II Pamulang.
Dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara,
hidayah-Nya yang selalu mengalir merupakan suatu anugrah yang ierindah dalam kehidupan ini. Kemudahan dan kelancaran yang diberikan oleh Ailah SWT dalarn penulisan skripsi ini merupakan hidayah-Nya yang sangat diharapkan oleh penulis
dalam menyelesaikan tugas aidrir ini untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam pada Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2013.
Allahumma
Shalli 'ala
Muhammad, shalawat dan salam selalu tercurahkepada Rasulullah SAW yang merupakan Kekasih Allah SWT. Yang telah membawa
manusia ke jalan yang benar dengan ajaran-ajarun yang disampaikannya, Merupakan
kebanggaan dan keteladananbagi urnat islam di dunia.
Selanjutnya, penulis menyadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan pengetahuan penulis sangat terbatas. Namun, dengan adanya bimbingan dan arahan serta motivasi dari berbagai pihak sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah berjasa dalam penulisan skripsi ini, kepada yang terhormat:
f.
ibu
Dr.FIj.Nurlena Rifa'I, MA selaku Dekan Fakultssilmu Tarbiyah
dan Keguruan.8.
9.
5. Seluruh Dosen dan Staffjurusan Pendidikan Agama Islam
6. Bapak Drs. Suhardi,M.Ag selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Tangerang II Pamulang yang telah membantu penulis selama penelitian berlangsung.
7. Bapak Uung Suryadi, S.Ag selaku guru pamong tempat penulis melakukan penelitian yang senantiasa membantu penulis dalam melakukan penelitian.
Bapak lr.Imam Sucipto selaku bidang kurikulum, Bapak Ikhlas, S.Ag., M.Pd
selaku bidang kesiswaan dan Bapak Usep Rdrmat S.Ag. M.Si selaku wakil kepala bagian kurikulum
di
MTsN TangeraugII
Pamulang yang senantiasa membantu penulis dalam melakukan penelitian.Para siswa Can siswi kelas VIII Sains, kelas VIII Inggris [I dan kelas VIII Sosial yang bersedia menjadi obyek dalam penelitian
ini-10. Teristimewa untuk ayahanda H. Ramlan Ahmad, S.Pd dan ibunda tercinta Nurhayati yang selalu memberikan kasih sayang, doa dan motivasi yang terhingga kepada penu lis.
11- Saudara dan saudariku tersayang kepada Nora Salwinta, Muhamad Ranoval
Absanjaya, Muhammad Ranu Hidayat, Nuratikah, Nurizzati Silmi yang teiah merrrberikan doa dan dukungan kepadapenulis.
12. Teman-temanku tercinta Drvi Oktorianto, M. Fajar Mahbub, Anggie Eka Maulani,
Siti Nurfitriani, Siti Nurlatifah Humairoh, Dede Nurul Faridah, Een Suhenah, Elva Farhi Qolbina,
Siti
Solehah, dan Nahdia yang senantiasa mendoakan dan meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam melakukan penelitian.ill
selama
ini bersama-sama menyelesaikan
studiSl di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.15. Keluarga besar jurusan Pendidikan Agama Islam peminatan Fiqh
A
angkatan20Agyang bersama-sama menyelesaikan studi
Sl di
Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta, November 2013
Penulis
LEMBAR PERSETU JUAN PEMBIMBIN G I,F'MBA^R. PENGES}JtrAN PE1UBIMBING ABSTRAK
KATA
PENGANTAR...
"
rrDAFTAR
ISI...
vDAFTAR
TABEL....
viiDAFTAR GAMBAE. DAFTARLAMPIRAN
BAB
I
PENDAHULUAN.A.
Latar Beiakangl*{asalah--..
i
B.
IdentifikasiMasalah
"
5C- Pembatasan clan Perumusan
Masalah""--
5D. Tujuan
Penelitian..
6E. Manfaat
Penelitian
6BAB
II
KAJIAI'{ TEORITISA.
KajianTeoritis.
I
i.
Penerapan Media Pembelajaran'..'...'
82. Muttimedia Interaktif...
'
12B. Latar Penelitian.
C. Metode Penelitian..
D.
Prosedur Pengumpul an danPengolahan Data...E. Pemeriksaan
atau Pengecekkan Keabsahan Dala.. "-F.
Analisis Data...BAB
IV
HASIL PENELITIAN DAN PENIBAHASAN...A.
Deskripsi Data.B.
Pembahasan terhadap Temuan Penelitian..BAB
V
KESIMPITLAN,IMPLIKASI DAN SARANKesimpuian
Implikasi dan Saran.
DAFTAR PUSTAKA
22
29
3t
38
39
40
73 76
76
77 40
Tabel 2.2 SKKD Kelas VIII semester
2--
'fabel 3.1 Sistem evaluasi di MTsN Tangerang II Pamulan g"' ' '
'
27Tabel3.2SaranadanPrusaruna
Sekolah
32Tabel 4.1 Data guru MTs}.I Tangerang 11 Pamulang tahun ajaran 201212A13 '. "
"
42 Tabel 4.2 Jumlah siswa kelasvIII
Ir{TsN Tangerang IIPamulang
..
44Tabel 4.3 Jumlah siswa kelas IX MTsN Tangetang II Pamulang... 45
Tabel 4.4 Kalender pendidikan bulan Januari 2013
'
46 Tabel4.5 Kalender pendidikan bulan Februari2013'
""''"'
47Tabel 4.6Kalenderpendidikan bulan
Maret2ol3'
48 Tabel 4.7 Kalender pendidikan bulan April2013' 48Tabel4.8 Kalenderpendidikan bulan Mei
2013"'"'
""""'
49Tabel4.9 Kalenderpendidikan bulan Jurri
2013'
49Tabel4.10 Kalender pendidikan bulan Juli
2013
50 Tabel 4.1 1 Kurikulum pelajaran di MTsN Tangerangil Pamulang
. . '. .. .. ''
51Tabel4.l2 Nilai Harian Kognitif Siswa kelas VIII" 57
Gambar 4.1 Gerbang masuk MTsN Tangerang
Gambar 4.2 Pos keamanan dan parkiran MTsN Tangerang II Pamulan g' " "' ' '
"'
Gambar 4.3 Taman MTsN Tangerang II Pamulan g" " ' 'Gambar4.4LapangandanlvtushallaMTsNTangerangIlPamulang..'...
Gambar4.5PerpustakaandanUKSMTsNTangerangIIPamulang...
Gambar 4.6 LABBahasa dan LAB Komputer MTSN Tangerung II Pamulang..
-Gambar 4.7 Suasana kelas trTII MTsN Tangerang i1 Pamulang" "
"
Gambar 4.8 Program Quiz pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam"'Gambar4.9 Soal pertamaprograrn Quiz SKI'
Gambar 4. i0 soal kedua program Quiz SKI' Gambar 4.11 soal ketiga program Quiz SKI' Gambar 4.12 soal keenam program Quiz SKI' Gambar 4.13 soal ketuiuh program Quiz SKl'
Gambar 4.14 soal soal kelima belas program Quiz SKi" '
Gambar 4. 1 5 soal keenam belas program Quiz SKI'''
64
64
o)
65
66
66
67 68 o6
69
69
tv 70
7l
Gambar 4.18 soal kedua puluh program Quiz SKI'
Gambar 4. 19 score yang diperoleh dari program Quiz SKI'
Diagram4.lJumlahsiswakelasVIIMTsNTangerungllPamulang...
73
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (R'PP)'
Lampiran 4.Daftar Nilai Harian Kelas
vlII
SAINS semester genap. Lampiran 5. Daftar Nilai Harian Kelasvill
Inggris Ii semester genap Lampiran 6.Daftar Nilai Harian Kelas VIII Sosial semester genap Lampiratr 7. Ulangan Siswa.Lampiran 8. Struktur Organisasi Madrasah"
Lampiran 9. Nilai ujian semester Ganjil Kelas
vIII
SAIIVS.Lampiran 10. Nilai Ujian Semester Ganjil Kelas
vIII
InggrisII'...".'
Lampiran 11.Nilaiujian semester caniil KelasY111 Sosial
""'"'
1Ii
Lampiran 12. Nilai Rapor Siswa Kelas V1IISAINS
113Lampiran I3. Nilai R.apor Siswa Kelas VIti Inggris II" " ' 114 Lampiran 14. Nilai Rapor Siswa Kelas VIII Sosial'
"
1 15Lampiran 15. Garnbar Fasiiitas lviTsN Tangerang
11Pamu1ang...'
1li
Lampiran 16. Jumlah Guru MTsN Tangerang II Pamulang""" 124 Larrrpiran 17. Jumlah siswa clan siswi Guru NIT'sN Tangerang iI Farnulang' ' ' '
"
i26 Larnpiran 18. Hasil wawancara KepalaMadrasah'
128Larnpira.n 20" Hasil q/a\xancara sisiva kelas
Vill
SAINS Lampiran2l.Hasi]lva}VancarasiswakelasVIIIInggrisII...85 100
101 102
I tr+
108 109 110
Lampiran 25. Sural keterangan izin observasi
ciiMadrasah....
156Lampiran 26. Surat uji
referensi...
1571
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Kemajuan teknologi saat ini telah memberikan dampak yang besar
bagi kehidupan. Bukan hanya di dunia hiburan atau sebagai gaya hidup
seseorang (life style) tetapi juga memberikan dampak yang penting bagi dunia
pendidikan. Dalam dunia pendidikan, teknologi pembelajaran merupakan
media yang sangat membantu proses pendidikan. Anjuran untuk Mempelajari
dan memanfaatkan Kemajuan teknologi bagi kehidupan manusia terdapat
dalam Q.S. Al-Baqarah : 164
Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkanNya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti.
(Q.S. Al-Baqarah: 164)1
1
2
Allah SWT telah menyuruh kita agar mempelajari dan memanfaatkan
apa yang telah diciptakan olehNya. Termasuk kemajuan IPTEK (Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi) yang sekarang telah berkembang pesat. Sebagai
seorang guru yang professional dan kreatif, seharusnya bisa memanfaatkan
media pembelajaran sesuai dengan kondisi sekolah dan karakteristik
siswanya.
Sekarang ini sudah ada beberapa sekolah yang menerapkan media
pembelajaran di sekolahnya. Namun, guru pendidikan agama islam masih
banyak yang belum menggunakan media pembelajaran dalam kegiatan
belajar mengajar (KBM) di kelas. Padahal penggunaan media pembelajaran
dalam mata pelajaran agama islam sangat membantu. Salah satunya adalah
mata pelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam). Sejarah Kebudayaan Islam
(SKI) merupakan pelajaran yang memiliki kontribusi besar dalam
memberikan pengetahuan dan motivasi bagi peserta didik untuk mengenal,
memahami, menghayati serta mengambil ibrah dari sejarah pertumbuhan dan
perkembangan agama islam.
Pelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) merupakan pelajaran yang
sulit dipahami dan membosankan bagi mayoritas peserta didik karena banyak
hal yang harus diketahui di dalamnya, meliputi tokoh-tokohnya, tempat
kejadiannya, kapan terjadinya, prestasi-prestasinya dan karyanya, serta
bagaimana terjadinya suatu peristiwa. Untuk itu perlu adanya cara agar dapat
meningkatkan motivasi peserta didik dalam mempelajari SKI (Sejarah
Kebudayaan Islam).
Salah satu materi dalam pelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam)
adalah mengenai “Perkembangan Islam pada Masa Dinasti Al-Ayyubiyah.” Kurangnya pengetahuan peserta didik mengenai perkembangan islam pada
masa dinasti al-Ayyubiyah disebabkan kurangnya semangat untuk
mempelajari sejarah Islam dan malasnya peserta didik untuk membaca buku
sejarah kebudayaan Islam. Hal ini juga disebabkan karena penyampaian
antusias peserta didik sehingga peserta didik kurang tertarik dan merasa
bosan untuk mempelajari sejarah kebudayaan Islam.
Salah satu media pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran
SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) adalah multimedia interaktif. Karena
dengan menggunakan multimedia interaktif guru bisa membuat pelajaran SKI
lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Mulai dengan ditampilkannya
power point dalam persentasi, video pembelajaran, dan games. Dengan
multimedia interaktif, peserta didik dapat berinteraksi langsung dengan
tampilan pelajaran yang disajikan oleh guru. Sehingga peserta didik dapat
melihat langsung bagaimana gambaran terjadinya suatu peristiwa,dan
gambaran kepribadian suatu tokoh.
“Multimedia interaktif adalah sebuah program media pembelajaran yang memadukan secara serasi antara unsur suara, visual dan teks. Di
samping itu program multimedia interaktif juga bisa berinteraksi dengan
penggunanya. Interaksi disini dalam arti dapat memberikan umpan balik (feed
back).” 2
Pembelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) yang diajarkan di
sekolah seharusnya disajikan dalam bentuk yang menarik dan mudah
dipahami peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih mudah
memahami pelajaran dan lebih tertarik untuk mengetahui sejarah kebudayaan
Islam. Hal ini disebabkan karena seorang guru merupakan fasilitator yang
memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk belajar. Dan seorang guru
merupakan salah satu komponen penting dalam meningkatkan hasil belajar
siswa. “proses belajar dan hasil belajar para siswa bukan saja ditentukan oleh
sekolah, pola, struktur, dan isi kurikulumnya akan tetapi sebagian besar
ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan membimbing mereka.”3
2
Waldopo, Analisis Kebutuhan untuk Program Multimedia Interaktif Sebagai Media Pembelajaran, TEKNOKDIK, 2, 2008, h. 21.
3
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Tangerang 2 Pamulang
merupakan sebuah sekolah yang berada di kota Tangerang Selatan, Provinsi
Banten. Di sekolah ini pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, Khususnya
di Kelas VIII diberikan waktu 2 jam perminggu. Kesulitan peserta didik
dalam memahami sejarah perkembangan Islam khususnya perkembangan
Islam pada masa dinasti al-Ayyubiyah tampaknya terlihat dari kurangnya
pengetahuan, dan rendahnya perhatian serta minat peserta didik. Hal ini
terjadi karena murid masih tergantung pada guru. Jika guru bisa
menyampaikan dengan baik dan menarik maka mereka akan lebih senang dan
tertarik untuk mempelajari SKI (Sejarah Kebudayaan Islam). Tetapi
sebaliknya jika guru yang menyampaikan materi kurang baik menurut mereka
dan hanya menggunakan buku dalam menjelaskan materi serta metode
ceramah saja maka mereka akan merasa bosan, enggan untuk belajar bahkan
mengantuk.
Pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) para guru
seringkali tidak memanfaatkan media pembelajaran dengan maksimal
khususnya multimedia interaktif. Padahal di sekolah sudah menerapkan
media pembelajaran. Hal ini tentunya sangat disayangkan karena mengingat
masih sedikit sekolah yang sudah menerapkan media pembelajaran di
sekolahnya. Penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran sangat
membantu guru dalam menyampaikan suatu materi pelajaran. “salah satu ciri pendidik yang professional adalah mempunyai berbagai keahlian dan
pengetahuan dalam menjalankan proses pembelajaran yang efektif.”4
Pada dasarnya tujuan mempelajari sejarah kebudayaan Islam (SKI)
ialah agar peserta didik dapat memahami sejarah perkembangan agama islam
dari dulu sampai sekarang dan dapat mengambil ibrah (pelajaran) dari
perkembangan agama islam serta meneladani seorang tokoh yang
berpengaruh pada saat itu sehingga bisa menjadi insan yang lebih baik. Untuk
itu mempelajari sejarah Kebudayaan Islam sangat penting terutama bagi
4
seorang muslim agar mengetahui sejarah kebudayaan Islam. Dengan
demikian penyampaian materi dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam (SKI) harus lebih menarik dan optimal karena memerlukan waktu yang
singkat untuk menggambarkan bagaimana terjadinya suatu peristiwa
termasuk waktu dan tempat peristiwa tokoh-tokohnya, pemikirannya, serta
karyanya.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis memandang
perlu untuk melakukan penelitian tentang “Penerapan Multimedia
Interaktif untuk Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Di MTsN Tangerang II Pamulang.”
B. Identifikasi Masalah
Penelitian ini dilakukan pada jenjang tingkat Madrasah Tsanawiyah
dengan fokus penelitian mengenai penerapan multimedia interaktif untuk
perolehan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
dengan identifikasi masalah:
1. Penerapan multimedia belum dimanfaatkan secara optimal
2. Penyampaian materi oleh guru kurang menarik
3. Kurangnya motivasi siswa untuk belajar
4. Malasnya siswa untuk membaca buku pelajaran
5. Pemahaman siswa terhadap pelajaran masih lemah
C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas,
permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini dibatasi hanya pada:
1. Media pembelajaran yang digunakan adalah media pembelajaran
multimedia interaktif.
2. Hasil belajar yang dimaksud adalah peningkatan hasil belajar Sejarah
Kebudayaan Islam pada ranah kognitif, afeksi dan ranah motorik (motor
3. Materi yang terdapat pada pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam sangatlah
banyak, dan yang paling membutuhkan bantuan media pembelajaran
multimedia hanya beberapa materi. untuk itu, penulis membatasi pada
materi mengenai Perkembangan Islam pada Masa Dinasti Al-Ayyubiyah.
Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Bagaimanakah penerapan media pembelajaran multimedia Interaktif
untuk hasil belajar siswa dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
di MTsN Tangerang II Pamulang?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan penerapan multimedia
interaktif dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.
2. Untuk mengetahui respon siswa terhadap pemanfaatan media
pembelajaran multimedia interaktif.
3. Untuk mengetahui apakah siswa menjadi lebih tertarik, gembira dan
semangat dalam belajar Sejarah Kebudayaan Islam.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peserta didik,
guru dan peneliti. Adapun manfaat penelitian ini secara:
1. Peserta didik, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman
dan hasil belajar siswa dalam mempelajari perkembangan Islam pada
masa dinasti Al-Ayyubiyah.
2. Guru, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan alternatif untuk
menerapkan media pembelajaran yang lebih efektif dalam pembelajaran
3. Peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu
pengetahuan dan wawasan baru dalam bidang penelitian pendidikan dan
penerapan media pembelajaran yang akan diterapkan dalam kehidupan
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Kajian Teori
1. Penerapan Media Pembelajaran
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, penerapan ialah proses,
cara, perbuatan menerapkan. “penerapan yaitu konsep dan prinsip yang telah ditemukan dijadikan dasar untuk memecahkan masalah yang
berkaitan dengan apa yang telah dipelajari, terutama diambil dari
masalah nyata yang muncul dalam situasi kehidupan.”5
Penerapan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar
merupakan suatu hal yang saling berkaitan dalam dunia pendidikan saat
ini. Keterkaitan ini dilihat dari peran media pembelajaran dalam
membantu guru untuk menyampaikan suatu materi pelajaran. Perlunya
penerapan media pembelajaran di sekolah dianggap suatu hal yang wajar.
Karena penggunaan media pembelajaran memberikan dampak yang baik
bagi proses belajar mengajar di sekolah.
“Media, merupakan kata yang berasal dari bahasa latin medius, secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar (Arsyad, 2002;
Sadiman,dkk., 1990). Oleh karena itu, media dapat diartikan sebagai
perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media
dapat berupa sesuatu bahan (software) dan atau alat (hardware).”6
Media yang dimaksud dalam proses pembelajaran ialah alat
komunikasi atau alat bantu bagi guru dalam menyampaikan materi
5
Lukmanul Hakiim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h. 83
6
pelajaran. Untuk itu, guru dapat menyampaikan materi dengan baik dalam
waktu yang singkat. Karena sudah disajikan dalam bentuk yang menarik
dan tidak membutuhkan waktu yang banyak dalam menjelaskan suatu
materi. Adanya media pembelajaran disini ialah membantu proses belajar
mengajar dan penggunaan buku tetap merupakan suatu yang penting
dalam proses pembelajaran.“Dalam dunia pendidikan, seringkali istilah alat bantu atau media komunikasi digunakan secara bergantian atau
sebagai pengganti istilah media pendidikan. ”7
Dahulu, pengajar berperan aktif, berbicara di depan kelas, menyampaikan materi ajar. Dengan konsep komunikasi, maka pengajar menjadi komunikator. Peran komunikator mengalihkan kegiatan pengajar yang berbicara aktif, menjadi pengolah informasi atau bahasan sebelum disajikan di kelas. Dia tidak perlu lagi aktif, menjadi pengolah informasi atau bahasan sebelum disajikan di kelas. Dia tidak perlu lagi aktif berbicara, melainkan aktif untuk mengajak peserta didik berinteraksi. 8
Adanya media memberikan kemudahan bagi seorang guru untuk
menjelaskan suatu materi pelajaran. Penyampaian materi dapat dilakukan
dengan menampilkan suatu program dengan bantuan media yang telah
disediakan oleh pihak sekolah, Sesuai dengan mata pelajaran yang
diajarkan. “media dalam konteks pembelajaran, dengan demikian adalah bahasanya guru. Bahasa guru dalam proses pembelajaran tersebut dapat
secara verbal maupun non verbal.”9
Pembelajaran merupakan suatu rancangan proses belajar mengajar.
Dalam pembelajaran perlu adanya perencanaan atau rancangan kegiatan
belajar mengajar. Dalam pembelajaran banyak hal yang terkait di
dalamnya tidak hanya interaksi antara guru dan peserta didik tetapi
semua hal yang terkait di dalamnya.
Pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan sistematis dan sistemik, yang bersifat interaktif dan komunikatif antara pendidik (guru) dengan peserta didik, sumber belajar dan lingkungan untuk
7
Ibid., PP: 4.
8
Dewi Salma Prawiradilaga, Wawasan Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Group, 2012), h. 107
9
menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan terjadinya tindakan belajar peserta didik, baik di kelas maupun di luar kelas, dihadiri guru secara fisik atau tidak, untuk menguasai kompetensi yang telah ditentukan.10
Dalam pembelajaran banyak yang dapat dilakukan termasuk
penggunaan media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan. Dalam
pelaksanaannya seorang guru yang professional akan dapat
memanfaatkan media pembelajaran dengan baik. Pemanfaatan disini
dapat mempengaruhi kesuksesan seorang guru dalam mengajar.
Kesuksesan disini dapat dilihat dari keterampilan seorang guru dalam
menyampaikan suatu materi dengan menggunakan media yang ada.
Sehingga waktu pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Namun,
hal ini tentunya tidak menjamin hasil belajar siswa menjadi lebih optimal
karena dalam proses pembelajaran banyak variabel yang mempengaruhi.
Secara umum, ada beberapa variabel, baik teknis maupun nonteknis
yang berpengaruh dalam keberhasilan proses pembelajaran. Beberapa
variabel tersebut,11 antara lain:
1) Kemampuan guru dalam membuka pelajaran
2) Kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan inti pembelajaran
3) Kemampuan guru melakukan penilaian pembelajaran
4) Kemampuan guru menutup pembelajaran
5) Faktor penunjang lainnya.
Faktor penunjang lainnya seperti yang dibahas pada latar belakang
masalah di BAB sebelumnya ialah pengetahuan dan ketertarikan peserta
didik dalam mempelajari suatu materi pelajaran mempengaruhi hasil
belajar peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari masih banyak hasil belajar
peserta didik yang belum baik karena rendahnya pengetahuan mereka
mengenai materi pelajaran yang dipelajari di sekolah. Ini juga disebabkan
karena malasnya peserta didik untuk membaca buku dan kurangnya
10
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Rosdakarya, 2009), h. 10
11
motivasi dalam belajar. Untuk itu, dalam pembelajaran tidak hanya
kemampuan seorang guru dalam mengajar yang dilihat tetapi kemampuan
peserta didik untuk mempelajari suatu materi pelajaran.
Pembelajaran bersifat interaktif dan komunikatif. Interaktif artinya kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang bersifat multiarah antara guru, peserta didik, sumber belajar, dan lingkungan yang saling mempengaruhi, tidak didominasi oleh satu komponen saja. Sedangkan komunikatif dimaksudkan bahwa sifat komunikasi antara peserta didik dengan guru atau sebaliknya, sesama peserta didik, dan sesama guru harus saling memberi dan menerima serta memahami.12
Dalam proses pembelajaran, guru akan merancang dan mendesain
kegiatan pembelajaran mulai dari perencanaan sampai
evaluasi(penilaian). Termasuk penggunaan media pembelajaran dan
sumber belajar lainnya. Adapun siswa, bertindak untuk belajar,
mengerjakan tugas, dan mengikuti evaluasi (penilaian) yang diberikan
guru serta memanfaatkan media pembelajaran dan sumber belajar
lainnya. Dan Dengan Adanya sarana dan prasarana yang memadai
tentunya membuat pembelajaran menjadi lebih optimal.
Penerapan media pembelajaran merupakan upaya untuk
memberikan kemudahan dalam proses pembelajaran. Dengan
diterapkannya media pembelajaran di sekolah maka hendaknya guru
memanfaatkan fasilitas yang telah tersedia di sekolahnya. Mengingat
masih banyak sekolah yang fasilitasnya belum memadai. Media
pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran
harus sesuai dengan kebutuhan sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai. Karena dalam pembelajaran yang paling penting ialah
memberikan pemahaman kepada peserta didik mengenai materi yang
disampaikan. “prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pada setiap kegiatan belajar mengajar adalah bahwa media yang
12
digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam
upaya memahami materi pelajaran.”13
2.Multimedia Interaktif
a. Pengertian Multimedia Interaktif
Multimedia merupakan salah satu media pembelajaran. Dalam
proses pembelajaran media dikelompokkan menjadi 4, yaitu media audio
(pendengaran), media visual (penglihatan), media audio visual
(pendengaran dan penglihatan) serta multimedia (berbagai media).
Dalam multimedia berbagai indera meliputi pendengaran, penglihatan,
dan pengalaman sikap terlibat. Pengertian multimedia itu sendiri yaitu
“Multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, sound, animasi,
video interaksi, dan lain-lain yang telah dikemas menjadi file
digital(komputerisasi), digunakan untuk menyampaikan atau
mengantarkan pesan kepada publik. ”14
Penggunaan multimedia dapat menarik perhatian dan minat
seseorang karena melibatkan banyak indera. Seperti yang dinyatakan
“Computer Technology Research(CTR), bahwa orang hanya mampu mengingat 20% dari yang dilihat dan 30% dari yang didengar. Tetapi
orang dapat mengingat 50% dari yang dilihat dan didengar dan 80% dari
yang dilihat, didengar dan dilakukan sekaligus. ”15
Interaktif disini ialah dapat berinteraksi dengan program aplikasi
yang ada. sehingga dapat langsung merespon dan berkomunikasi
dengan tampilan media yang ada. “Komponen Komunikasi dalam
multimedia interaktif (berbasis komputer) adalah hubungan antara
manusia (sebagai user/pengguna produk) dan komputer
13
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran,(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), h. 226
14
Munir, Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan, (Bandung: Alfabeta,2012), h. 2
15
(software/aplikasi/produk dalam format file tertentu, biasanya dalam
bentuk CD). ”16
Program multimedia interaktif adalah sebuah program multimedia yang didesain sedemikian rupa sehingga bisa berinteraksi dengan penggunanya (peserta didik). Interaksi disini terutama dalam hal memberikan respon, feedback atau umpan balik terhadap tugas-tugas yang dikerjakan oleh peserta didik. Dalam hal-hal tertentu peserta didik memerlukan umpan balik secepat mungkin, karena peserta didik ingin mengetahui apakah tugas-tugas yang mereka kerjakan sudah benar atau belum. 17
Adanya respon atau umpan balik antara guru dan peserta didik
terhadap pembelajaran yang berlangsung merupakan suatu hal yang
diharapkan karena dalam proses pembelajaran harus ada interaksi antara
guru dengan peserta didik. “prinsip interaktif mengandung makna, bahwa
mengajar bukan hanya sekedar menyampaikan pengetahuan dari guru ke
siswa; akan tetapi mengajar dianggap sebagai proses mengatur
lingkungan yang dapat merangsang siswa untuk belajar.”18
Dalam proses pembelajaran harus ada dorongan agar peserta didik
dapat berinteraksi dengan baik antara guru dan peserta didik, peserta
didik dengan peserta didik yang lain dan peserta didik dengan
lingkungannya. Jika hal ini berjalan dengan baik maka tujuan
pembelajaran akan diperoleh sesuai dengan yang diharapkan.
“pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber
belajar lainya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.”19
Multimedia interaktif merupakan suatu media pembelajaran yang
melibatkan langsung peserta didik sehingga peserta didik dapat langsung
berinteraksi dengan media yang ditampilkan. “Multimedia bersifat
16
Munir, op.cit., h. 110.
17
Waldopo, op.cit., PP.23.
18
Wina Sanjaya, op.cit, h. 172.
19
interaktif dan fleksibel memberikan umpan balik pada siswa dan
kemudahan mengontrol karena kontrol ada pada pengguna.” 20
Berdasarkan pengertian di atas Menurut peneliti multimedia
interaktif merupakan gabungan dari beberapa media yang ada sehingga
dapat menampilkan desain yang optimal. Pemanfaatan multimedia
interaktif dalam pembelajaran tentunya memberikan dampak positif bagi
penggunanya karena peserta didik dapat langsung berinteraksi dengan
tampilan media yang ada.
Perlu diingat bahwasannya penggunaan multimedia interaktif harus
memperhatikan kondisi peserta didik sehingga peserta didik dapat
menggunakannya dengan nyaman. “pengembangan multimedia
pembelajaran interaktif perlu diperhatikan beberapa prinsip utama agar
software tersebut dapat digunakan oleh siswa secara individu dan akan
memberikan hasil belajar yang efektif dan optimal. ”21
b.Kelebihan dan Kekurangan Multimedia Interaktif
1. Kelebihan Multimedia
Kelebihan multimedia ialah membuat tampilan menjadi lebih
menarik dan optimal serta dapat ditampilkan dengan waktu yang singkat.
Multimedia memberikan dampak positif Karena dalam multimedia kita
dapat menggabungkan antara pendengaran, pandangan dan gerakan. Kita
dapat mengetahui beberapa kelebihan multimedia interaktif. Adapun
kelebihannya meliputi:
1. Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif.
2. Pendidik akan selalu dituntut untuk kreatif inovatif dalam mencari
terobosan pembelajaran.
20
Iif Khoiru Ahmadi, Sofan Amri, Strategi Pembelajaran Sekolah Berstandar Internasional & Nasional, (Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya, 2010), h. 153
21
3. Mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, music, animasi
gambar atau video dalam satu kesatuan yang saling mendukung guna
tercapainya tujuan pembelajaran.
4. Menambah motivasi peserta didik selama proses belajar mengajar
hingga didapatkan tujuan pembelajaran yang diinginkan.
5. Mampu menvisualisasikan materi yang selama ini sulit untuk
diterangkan hanya sekedar dengan penjelasan atau alat peraga yang
konvensional.
6. Melatih peserta didik lebih mandiri dalam mendapatkan lima
pengetahuan.
2. Kelemahan Multimedia
Penggunaan suatu media pembelajaran disadari memiliki
kelebihan dan kekurangan tersendiri. Begitu juga dengan multimedia.
Dalam penggunaan multimedia tentunya memiliki kelemahan karena
mengingat banyaknya media yang terlibat dalam multimedia
interaktif. Adapun kelemahannya sebagai berikut:
1. Untuk mengembangkan program multimedia pembelajaran
diperlukan sebuah tim yang terdiri dari beberapa pakar seperti ahli
materi, ahli kurikulum, ahli media pembelajaran, programmer,
ahli pengambilan gambar dan editor. Dengan demikian
multimedia menjadi sebuah program yang mahal harganya.
2. Untuk mengoperasikan program multimedia diperlukan peralatan
Komputer dengan spesifikasi tertentu, seperti memiliki fasilitas
memori dan hardisk yang mencukupi, memiliki fasilitas CD rom,
Sound Card, dan sebagainya. Jika program mengharuskan
penggunanya (peserta didik) harus link ke internet, maka
komputer harus memiliki fasilitas modem. 22
3. Memerlukan biaya yang relatif tinggi dalam pengadaan,
pengembangan program, pemeliharaan, dan perawatan computer
22
untuk pembelajaran yang meliputi perangkat keras (hardware)
dan perangkat lunak (software).
4. Keterbatasan infrastruktur pemanfaatan jaringan komputer dalam
sistem pendidikan di Indonesia.
5. Mengalami kendala dalam hal sumber daya manusia, seperti
masih tingginya tingkat computer illiteracy yaitu sikap masih
enggan mencoba komputer sebagai sarana untuk memperoleh
informasi dan pengetahuan. Untuk itu diperoleh upaya
memasyarakatkan penggunaan komputer sebagai sarana informasi
dan komunikasi. 23
3.Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
a. Pengertian Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah kebudayaan Islam merupakan salah satu mata
pelajaran pendidikan agama Islam yang dipelajari di sekolah tingkat
MTs(Madrasah Tsanawiyah) dan sederajatnya. Sejarah kebudayaan
Islam ialah pelajaran yang mempelajari tentang asal-usul, peranan
Islam serta tokoh yang berprestasi dan berpengaruh dalam sejarah
islam pada masa lampau dan mempelajari perkembangan kebudayaan
islam sampai sekarang. Sehingga dapat mengambil ibrah dari sejarah
yang telah lalu. Sejarah kebudayaan Islam ialah “Mengenal, mengidentifikasi, meneladani, dan mengambil ibrah dari sejarah Arab
pra-Islam, sejarah Rasulullah SAW, khulafaurrasyidin, serta
perjuangan tokoh-tokoh agama Islam di daerah masing-masing.”24 Sejarah Kebudayaan Islam di MTs merupakan salah satu mata pelajaran yang menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam sejarah Islam di masa lampau, mulai dari perkembangan masyarakat Islam pada masa Nabi Muhammad
23
Munir, op.cit.,, h. 189-190
24
SAW dan Khulafaurrasyidin, Bani ummayah, Abbasiyah, Ayyubiyah sampai perkembangan Islam di Indonesia.25
Sejarah kebudayaan Islam memiliki kontribusi besar dalam
memberikan motivasi dan pembelajaran kepada peserta didik
mengenai bagaimana sejarah dan perkembangan kebudayaan Islam
dari dulu sampai sekarang. Sehingga peserta didik dapat mengetahui,
memahami, menghayati dan mengambil ibrah dari sejarah dan
perkembangan agama Islam. Dalam sejarah Kebudayaan Islam
terdapat nilai-nilai yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan
anak, membentuk kepribadian anak agar menjadi lebih baik.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sejarah
kebudayaan Islam merupakan salah satu mata pelajaran pendidikan
agama Islam yang dipelajari di madrasah. Mata pelajaran sejarah
kebudayaan Islam ini penting untuk dipelajari agar siswa dapat
mengetahui sejarah pertumbuhan dan perkembangan agama Islam
mulai dari perkembangan masyarakat Islam pada masa Nabi
Muhammad SAW dan Khulafaurrasyidin, Bani ummayah, Abbasiyah,
Ayyubiyah sampai perkembangan Islam di Indonesia.
b. Tujuan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs bertujuan
agar peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan sebagai
berikut:26
1. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya
mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma
Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah saw dalam rangka
mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
25Ibid.,
h. 51
26
2. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu
dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau,
masa kini, dan masa depan.
3. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta
sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan
ilmiah.
4. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik
terhadap peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban
umat Islam di masa lampau.
5. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil
ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani
tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena
sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan lain-lain untuk
mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
3.4 Ruang Lingkup Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Cakupan kurikulum Sejarah Kebudayan Islam di Madrasah
Tsanawiyah meliputi :27
1. Pengertian dan tujuan mempelajari sejarah kebudayaan Islam
2. Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Mekkah
3. Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Madinah
4. Memahami peradaban Islam pada masa Khulafaurrasyidin
5. Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani Umaiyah
6. Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani
Abbasiyah
7. Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah
8. Memahami perkembangan Islam di Indonesi
27
3.5 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sejarah Kebudayaan Islam
SKKD (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) Kelas VIII
[image:34.610.158.520.235.647.2]semester 1 dan 2 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.1 SKKD Kelas VIII Semester 1
STANDAR
KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Memahami
perkembang
an Islam
pada masa
Bani
Abbasiyah
1.1 Menceritakan sejarah berdirinya daulah
Abbasiyah
1.2 Mendeskripsikan perkembangan
kebudayaan/peradaban Islam pada masa Bani
Abbasiyah
1.3 Mengidentifikasi tokoh ilmuwan muslim dan
perannya dalam kemajuan
kebudayaan/peradaban Islam pada masa Bani
Abbasiyah
1.4 Mengambil ibrah dari perkembangan
kebudayaan/peradaban Islam pada masa Bani
Abbasiyah untuk masa kini dan yang akan
datang
1.5 Meneladani Ketekunan dan kegigihan Bani
Tabel 2.2 SKKD Kelas VIII Semester 2
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Berikut ini peneliti sajikan beberapa penelitian terdahulu yang
menyangkut penggunaan media dan media pembelajaran multimedia
dalam kegiatan belajar mengajar. Penelitian-penelitian tersebut digunakan
sebagai acuan dan referensi untuk memahami pengaruh dalam penelitian
ini.
STANDAR
KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
2. Memahami
perkembangan
Islam pada
masa Dinasti
Al Ayyubiyah
2.1 Menceritakan sejarah berdirinya Dinasti
al-Ayyubiyah
2.2 Mendeskripsikan perkembangan
kebudayaan/peradaban Islam pada masa Dinasti
Al Ayyubiyah
2.3 Mengidentifikasi tokoh ilmuwan muslim dan
perannya dalam kemajuan
kebudayaan/peradaban Islam pada masa Dinasti
Al Ayyubiyah
2.4 Mengambil ibrah dari perkembangan
kebudayaan/peradaban Islam pada masa Dinasti
Al Ayyubiyah untuk masa kini dan yang akan
datang
2.5 Meneladani sikap keperwiraan shalahuddin Al
Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini di antaranya
adalah:
1. Dwi Enggal dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Multimedia Interaktif (MMI) terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep
Gaya yang Bernuansa Nilai”. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan taraf signifikan 95% diketahui bahwa penggunaaan
multimedia interaktif tipe CD-ROM interaktif menghasilkan pengaruh
yang signifikan pada hasil belajar siswa dibanding dengan
penggunaan aplikasi power point.
2. Rahmawati dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Penggunaan
Multimedia Interaktif Terhadap Pemahaman Konsep Matematika”.
Berdasarkan hasil penelitian menggunakan pengujian hipotesis
menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematika
siswa yang pembelajarannya menggunakan multimedia interaktif lebih
tinggi daripada kemampuan pemahaman konsep matematika siswa
yang pembelajarannya secara konvensional.
3. Mulia Rahmayani dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Multimedia Berbasis Camtasia Studio Terhadap Hasil
Belajar Matematika Siswa”. Berdasarkan hasil penelitian
menggunakan uji t hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
penggunaan multimedia berbasis camtasia studio (video tutorial)
memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap hasil belajar
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari hingga Mei 2013.
Adapun lokasi yang dijadikan tempat untuk melakukan penelitian yaitu
MTsN Tangerang 2 Pamulang Jln. Padjajaran no.31, Pamulang.
B. Latar Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada mulai tanggal 14 Februari 2013
hingga 31 Mei 2013. adapun sekolah tempat penelitian adalah Madrasah
Tsanawiyah Negeri Tangerang 2 Pamulang yang berlokasi di jalan
Padjajaran No.31, Pamulang. Yang akan diteliti disini adalah aktivitas
belajar siswa, bagaimana respon siswa terhadap penerapan multimedia
interaktif yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Adapun
yang berperan dalam penelitian ini, meliputi: peneliti sendiri, Kepala
Sekolah MTsN Tangerang 2 Pamulang, guru mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam, dan siswa. Adapun profil MTsN Tangerang 2
Pamulang dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. Sejarah dan Latar Belakang
MTsN Pamulang berdiri sejak tahun 1981 di cimanggis,ciputat
(waktu itu belum ada pemekaran kecamatan ciputat). Kepala madrasah
pertama kali dijabat oleh Drs. Syamsuddi, M.Pd. berkat perjuangan yang
gigih dari Kepala Madrasah dengan melakukan pendekatan ke berbagai
pihak, terutama pihak pemerintahan desa dan kecamatan, lima tahun
kemudian, ahun 1987, MTsN Pamulang yang dulunya bernama MTsN
Tanggerang II Pamulang, dipindahkan ke kelurahan Pamulang ddi atas
tanah seluas 4000 M2 .
Pada masa tersebut merupakan masa-masa yang gigih untuk
pada pencitraan madrasah yang kurang menguntugkan dari masyarakat.
Mereka menganggap madrasah itu lebih banyak mengajarkan ilmu-ilmu
agama dibandingkan ilmu-ilmu umum. Padahal komposisi kurikulum di
madrasah 70 % ilmu-ilmu umum dan 30% ilmu agama.
Masyarakat juga memandang bahwa madrasah adalah sekolah
dakwah yang dalam banyak hal kurang dikelola secara professional.
paradigma seperti ini tentu aja kurang menguntungkan, karena ada kesan
bahwa kalau sesuatu itu di letakan dalam bingkai dakwah, maka wajar
kalau tidak dikelola secara professional. Kalau dikelola secara tidak
professional, maka wajar kalau dalam banyak hal juga seadanya,
termasuk di dalamnya adalah partisipasi keuangan, maka dampaknya
akan mengena pada hal-hal lain, misalnya pada pembangunan sarana dan
prasarana, penyediaan fasilitas belajar, kesejahteraan guru dan pegawai
dan lain sebagainya.
Belajar dari kondisi yang kurang menguntungkan inilah yang
tampak terus menerus ingin diluruskan pleh para pejuang awal MTsN
Tangerang II Pamulang, baik oleh kepala madrasah maupun oleh
guru-gurunya. Mereka tidak henti-hentinya melakukan sosialisasi tentang
madrasah dan memberikan gambaran serta pemahaman yang benar
tentang madrasah, baik melalui pengajian, forum-forum pertemuan
pemerintah, kegiatan madrasah dan pertemuan dengan orang tua siswa.
Alhamdulillah berkat perjuangan yang tidak mengenal lelah,
dibawah kepemimpinan Drs. H. Syamsuddin, M.Pd. , Drs.H Edy
Djunaedy, dan Drs. Nasharuddin Sarbini. MTsN Tangerang II Pamulang
mulai dikenal dan dipahami secara professional oleh masyarakat.
Sehingga dari tahun ke tahun, animo masyarakat untuk menyekolahkan
anaknya ke madrasah semakin bertambah.28
Masyarakat juga mulai menyadari akan pentingnya partisipasi
khususnya dalam bantuan financial, sehingga mulai tahun 1990-an
28
Sejarah MTsN Tangerang II Pamulang dari buku kurikulum MTsN Tangerang II Pamulang
kesediaan masyarakat untuk membantu secara financial mulai terlihat.
Hasilnya adalah secara bertahap mulai ada peningkatan jumlah dan
kualitan bangunan gedung. Selanjutnya dibawah kepemimpinan Dra.Hj.
Iis Asyah, Drs.M. Askolani dan Drs Suhardi, M.Ag. bangunan gedung
MTsN Tngerang II Pamulang secara perlahan menjadi sangat memadai
dan menjadi kebanggaan masyarakat. Bangunan yang pada mulanya
sangat sederhana, kini terlihat tampak lebih nyaman dan terlihat megah
Satu hal yang cukup melegakan adalah bahwa persepsi masyarakat
terhadap madrasah sudah mulai berubah. Masyarakat kini sudah banyak
yang mengerti benar bahwa madrasah adalah sekolah umum plus.
Dimana nantinya anak-anak tidak hanya menguasai ilmu umum, tapi
ilmu agama juga.
Berkat kerja keras kepala madrasah dan juga seluruh dewan guru
dan dibarengi oleh kepedulian masyarakat terhadap pendidikan yang
semakin tinggi. Oleh karena itu MTsN Tangerang II Pamulang terus
melakukan inovasi-inovasi, baik dalam bidang manajemen, bidang
akademik dan kurikulum dan juga dalam bidang kesiswaan.
Inovasi-inovasi seperti itu pada giliranya telah mengantarkan
MTsN Tangerang II Pamulang banyak meraih prestasi dari berbagai
macam lomba, baik di tingkat kecamatan, kabupaten, tingkat provinsi
dan nasional. Seperti di tahun 2008-2012 yang merupakan “tahun
prestasi” yaitu, mendapat juara I Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional
dari Kementrian Agama. Selanjutnya, juara I (piala Wapres dan Piala
Presiden) dalam lomba Marching Band dan Juara 1 pada lomba Sekolah
Sehat (LSS) tingkat nasional.
b. Visi, Misi, dan Tujuan
Visi MTsN Tangerang II Pamulang ialah “Madrasah insan kamil berprestasi nasional dan berwawasan”. Indikator ketercapaian visi di atas adalah:
1. Siswa memiliki keimanan yang kokoh
3. Siswa memiliki akhlak mulia
4. Siswa mengembangkan potensi kecerdasan yang dimiliki
5. Siswa terbiasa hidup sehat
6. Siswa memiliki rasa cinta tanah air(nasioanalisme)
7. Siswa memiliki wawasan global
Adapun misi MTsN Tangerang II Pamulang ialah:
1. Menanamkan keimanan yang kokoh
2. Mendidik ketaaatan beribadah
3. Membudayakan akhlak mulia
4. Mengembangkan kecerdasan
5. Membiasakan hidup sehat
6. Mendorong untuk berprestasi
7. Menanamkan nasionalisme
8. Membuka cakrawala global
Tujuan MTsN Tangerang II Pamulang ialah terwujudnya generasi
unggul yang menjadi kebanggaan keluarga, masyarakat, bangsa, Negara
dan agama.
c. Kurikulum
Pada program pendidikan di Madrasah Tsanawiyah(Mts) atau
Sekolah Menengah Pertama(SMP) atau setara jumlah jam mata pelajaran
sekurang-kurangnya 32 jam pelajaran setiap minggu. Setiap jam
pelajaran lamanya 40 menit. Jenis program pendidikan di MTs/SMP dan
yang setara, terdiri dari program umum meliputi sejumlah mata pelajaran
yang wajib diikuti seluruh peserta didik, dan program pilihan meliputi
mata pelajaran yang menjadi ciri khas keunggulan daerah berupa mata
pelajaran muatan lokal. Mata pelajaran yang wajib diikuti pada program
umum berjumlah 10, sementara keberadaan mata pelajaran muatan lokal
ditentukan oleh kebijakan Dinas atau Kemenag setempat dan kebutuhan
Pengaturan beban belajar menyesuaikan dengan alokasi waktu
yang telah ditentukan dalam struktur kurikulum. Setiap satuan
pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam
pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam
pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik
dalam mencapai kompetensi, disamping memanfaatkan mata pelajaran
lain yang dianggap penting namun tidak terdapat di dalam struktur
kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi. Dengan adanya
tambahan waktu, satuan pendidikan diperkenankan mengadakan
penyesuaian-penyesuaian. Misalnya mengadakan program remedial bagi
peserta didik yang belum mencapai standar ketuntasan belajar minimal.
Berdasarkan Peraturan Menteri Agama RI Nomor Tahun 2008
tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama
Islam dan Bahasa Arab di Madrasah dijelaskan pelajaran yang wajib
diajarkan di madrasah adalah:
1. Al-Qur’an Hadits
2. Akidah Akhlak
3. Fiqh
4. Sejarah Kebudayaan Islam
5. Bahasa Arab
Tujuan mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang menjadi
objek penelitian disini ialah:
a. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari
landasan ajaran, nilai-nilai dan norma Islam yang telah dibangun oleh
Rasulullah SAW dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan
peradaban Islam.
b. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan
tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini,
c. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara
benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.
d. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap
peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di
masa lampau.
e. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah
dari peristiwa-peristiwa bersejarah(Islam), meneladani tokoh-tokoh
berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya,
politik, ekonomi, IPTEK, dan seni dan lain-lain untuk
mengembangkan kebudayaan dan ;peradaban Islam.
Di MTsN Tangerang II Pamulang, terdapat jenis-jenis kelas yang
didasarkan kepada potensi kecerdasan yang dimiliki siswa. Terdapat 6
jenis kelas, yaitu: Kelas Bina Prestasi, Kelas Sains, Kelas Bilingual Arab,
Kelas Bilingual Inggris.
Dalam sistem evaluasi, kegiatan evaluasi yang menunjukkan
prestasi belajar siswa. Berdasarkan bentuknya, evaluasi dilakukan dalam
dua bentuk, yaitu bentuk tertulis dan bentuk praktik. Sedangkan
berdasarkan jenisnya, evaluasi terdiri dari ujian tengah semester, ujian
semester, ujian akhir madrasah dan ujian nasional. Secara lebih rinci
sistem evaluasi di MTsN Tangerang II Pamulang adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Sistem evaluasi di MTsN Tangerang II Pamulang
No Jenis Bentuk Keterangan
1. UTS Tulis dan praktik Ganjil & Genap
2. UAS Tulis dan praktik Ganjil & Genap
3. UN dan UAMBN Tulis dan praktik Ganjil & Genap
Adapun kriteria kelulusan dengan mengacu kepada ketentuan PP
19/2005 pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari MTsN
Tangerang II Pamulang setelah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Mata pelajaran UN memiliki nilai rata-rata minimal 5.50 untuk
seluruh mata pelajaran yang diujikan dengan minimal 4.00 paling
banyak dua mata pelajaran dan minimal 4.25 untuk mata pelajaran
lain.
c. Nilai mata pelajaran yang tidak di UN-kan harus memenuhi KKM
yang sudah ditetapkan di awal tahun pelajaran.
d. Berkelakuan baik.
d. Gambaran Umum penerapan Multimedia Interaktif di MTsN Tangerang II Pamulang
Pada dasarnya, di MTsN Tangerang II Pamulang sudah
diterapkannya media pembelajaran berupa tersedianya LCD Projector
dan white board di masing-masing kelas. Serta dengan adanya layanan
internet yang disediakan oleh pihak Madrasah. Hal ini tentunya sangat
membantu proses pembelajaran.
Penampilan power point dalam persentasi, video pembelajaran
dalam menampilkan suatu gambaran terhadap hal-hal yang berkaitan
dengan proses pembelajaran, Serta adanya simulasi dalam pembelajaran
merupakan bukti adanya penerapan dan pemanfaatan media
pembelajaran di MTsN Tangerang II Pamulang. Meskipun masih ada
beberapa guru yang belum menggunakan media pembelajaran yang ada
sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran di kelas.
Khususnya pada pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam(SKI), pada
kelas VIII pelajaran yang disampaikan oleh guru mata pelajaran
SKI(Sejarah Kebudayaan Islam) selain dengan metode ceramah atau
persentasi dan menampilkan video pembelajaran seperti menampilkan
video mengenai Salahuddin Al-Ayyubi seorang tokoh yang berpengaruh
pada masa Dinasti Al-Ayyubiyah. Serta Tanya jawab kepada para siswa
mengenai tokoh yang ada di video pembelajaran yang ditampilkan. Juga
adanya tampilan program quiz yang dapat digunakan sebagai evaluasi.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan peneliti ialah pendekatan
penelitian kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. “Studi kasus adalah suatu penelitian yang diarahkan untuk menghimpun data,
mengambil makna, memperoleh pemahaman dari kasus tersebut”. 29 Pada metode studi kasus ini peneliti benar-benar memahami kasus
yang ada dengan cara mengumpulkan data, melihat langsung keadaan di
lokasi dan mengambil info dari berbagai sumber yang ada di sekitar dan
mempelajari keadaan di sekitar. “Suatu kasus Dalam studi kasus digunakan beberapa teknik pengumpulan data seperti wawancara,
observasi dan studi documenter, tetapi semuanya difokuskan ke arah
mendapatkan kesatuan data dan kesimpulan”.30
Studi kasus merupakan metode penelitian yang memiliki
“Kekuatan yang unik dari studi kasus adalah kemampuannya untuk
berhubungan sepenuhnya dengan berbagai jenis bukti dokumen,
peralatan, wawancara, dan observasi. Lebih dari itu, dalam beberapa
situasi seperti observasi partisipan, manipulasi informal juga dapat
terjadi.”31
Dalam pendekatan kualitatif peneliti merupakan instrument utama
dalam penelitian. Peneliti menentukan apa yang dicari dan dibutuhkan
dalam penelitian. Mulai dari awal memasuki lapangan sampai membuat
29
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya: 2011), hal: 64
30
Ibid., h. 64.
31
kesimpulan dari data yang ditemukan di lapangan. Dalam pendekatan
metode kualitatif ini, peneliti sangat memahami situasi dan kondisi yang
terjadi di lapangan karena terlibat langsung ke lapangan. Pendekatan
metode penelitian disini mengarahkan peneliti untuk “berpikir secara
induktif, yaitu menangkap berbagai fakta atau fenomena-fenomena
sosial, melalui pengamatan di lapangan, kemudian menganalisisnya dan
kemudian berupaya melakukan teorisasi berdasarkan apa yang diamati
itu.”32
Dalam pendekatan metode kualitatif ini, peneliti mengamati secara
lebih mendalam lagi mengenai hal-hal yang terkait dengan masalah yang
ada. “penelitian kualitatif menggunakan desain penelitian studi kasus dalam arti penelitian difokuskan pada satu fenomena saja yang dipilih dan
ingin dipahami secara mendalam, dengan mengabaikan
fenomena-fenomena lainnya”.33
Dalam pendekatan metode kualitatif ini dapat
diketahui dengan cara mendalami situasi sosial yang ada di lapangan
seperti yang terdapat pada gambar berikut ini:
Place/tempat
Actor/orang activity/aktivitas
Gambar 3.1 Situasi sosial(social situation)34
32
H.M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), h. 6
33
Opcit., h. 99
34
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta: 2012), cet: 15, h. 216.
D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data
Agar diperoleh data penelitian yang relevan dengan tujuan
penelitian diperlukan prosedur pengumpulan data yang akurat. Prosedur
penelitian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan
langkah-langkah: observasi, wawancara, dokumentasi dan
triangulasi/gabungan untuk memperoleh data yang ada di tempat
penelitian.
1. Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam
pendekatan penelitian kualitatif. Observasi merupakan langkah awal
yang dilakukan peneliti. Dalam observasi ini peneliti akan melihat
langsung kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh pihak yang terkait
penelitian. Dalam penelitian ini ialah semua yang mencakup ruang
lingkup sekolah. Hasil observasi ini akan digunakan untuk sumber data
penelitian.
Dalam observasi, ada tiga komponen yang menjadi obyek
penelitian, yaitu: Place (Tempat), Actor (pelaku) dan Activities
(aktivitas).35 Place atau tempat disini adalah lingkungan kelas di Sekolah.
Actor atau pelaku disini adalah guru mata pelajaran yang terkait
penelitian dan siswa. Activities atau aktivitas disini adalah kegiatan
belajar mengajar. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi
langsung ke lapangan yaitu di MTsN Tangerang 2 Pamulang.
a. Place(tempat)
Tempat yang menjadi obyek penelitian disini ialah MTsN
Tangerang 2 Pamulang yang berlokasi di jalan Padjajaran No.31,
Pamulang. Tanah MTsN Tangerang 2 Pamulang ini sepenuhnya milik
Negara dengan luas seluruhnya 6.852 M2, sedangkan luas bangunan
3.864 M2. Di sebelah timur bersebelahan langsung dengan SDN
PamulangI,II,III. adapun sarana dan prasarana di sekolah ini meliputi:
35
Tabel 3.2 Sarana dan Prasarana Sekolah
No Ruang Jumlah Kondisi
1 Ruang Teori/kelas 31 Baik
2 Laboratorium Fisika 1 Cukup Baik
3 Laboratorium Biologi 1 Cukup Baik
4 Laboratorium Bahasa 1 Baik
5 Laboratorium Komputer 2 Baik
6 Laboratorium ICBC 1 Baik
7 Ruang Perpustakaan 2 Baik
8 Ruang UKS 1 Baik
9 Ruang Pramuka 1 Cukup Baik
10 Ruang Audio Visual 1 Baik
11 Ruang Aula 1 Baik
12 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik
13 Ruang Guru 1 Baik
14 Ruang Tata Usaha 2 Baik
15 Ruang OSIS 1 Baik
16 Kamar Mandi/WC Guru 2 Baik
17 Kamar Mandi/WC Murid 4 Baik
18 Gudang 1 Baik
19 Mushalla 1 Baik
20 Ruang Penjaga 1 Baik
21 Ruang Piket 1 Baik
22 Ruang Komite 1 Baik
23 Ruang Koperasi 1 Baik
24 Ruang BK 1 Baik
25 Ruang Studio Musik 1 Baik
26 Ruang Wakabid 1 Baik
27 Ruang Alat Drumband 1 Baik
28 Kantin 1 Baik
29 Tempat Wudhu 1 Baik
Sumber belajar yang digunakan di MTsN Tangerang 2 Pamulang
meliputi sarana sumber belajar dan media pembelajaran. Meliputi:
(a) Sarana Sumber Belajar
Perpustakaan merupakan pusat sumber ilmu yang utama, maka di
perpustakaan MTsN Pamulang dilengkapi dengan berbagai buku sumber,
meliputi:
(1) Jumlah Total : ± 15.163 eksemplar
(3) Jumlah judul buku : 1.574 eksemplar
(4) Koran/surat kabar : tiap hari 3 surat kabar
(5) Majalah : tiap bulan 2 majalah
(b) Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang tersedia meliputi:
- Perpustakaan lengkap, serta multimedia.
- TV di tiap kelas khusus.
- VCD player di tiap kelas khusus.
- CD pembelajaran berada di unit komputer dan di perpustakaan.
- LCD proyektor tersedia di tiap kelas.
- Komputer 60 dan akses internet 24 jam.
- Kaset dan video rekorder.
- Aula dilengkapi dengan sound sistem.
- Masjid At-Taqwa sebagai prasarana ibadah, yang sekaligus sebagai
laboratorium keagamaan.
- Laboratorium IPA, lab. Bahasa 1 lokal dengan 40 both, lab.
Komputer, ICBC, greenhouse, studio m