• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Multimedia Interaktif Untuk Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah Kebudayaaii Islam Di Madrasah Tsanawiyah Negeri Tangerang Ii Pamulang (Studi Kasus Terhadap Penerapan Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Ti

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Multimedia Interaktif Untuk Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah Kebudayaaii Islam Di Madrasah Tsanawiyah Negeri Tangerang Ii Pamulang (Studi Kasus Terhadap Penerapan Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Ti"

Copied!
139
0
0

Teks penuh

(1)

(studi Kasus Terhadap Penerapan Multimedia Interaktif Dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Tingkat MTs)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarar Mencapai Gelar Sarjana pendidikan Islam (S.pdI)

Oleh

Noriska Silviana

NIM 109011000202

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNI\'ERSITAS ISLAM SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2013

ix NAIIE.

(2)

Diajukan kepada Fakultasflmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana pendldikan tstam 1S.fOt;

OIeh:

Noriska Silviana

NrM 109011000202

Di bawah bimbingan Pembimbing

Drs.I{. Masan AF..M.pd NIP t95 i07161 98 I 03 1 005

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UI\IVERSITAS ISLAM SYARTF HIDAYATULLAH

(3)

kepada

Fakultas Ilmu

Tarbirl{

dan r"gu.ru1

uIN

Syarir

nijuyutrilah

Jakart

a

pada

tanggal 18 November 2013 dihadlapan dewan

ir."grJi

-k;;na

itu, penuris berhak

memperoleh gelar sariana S1 1s.i'49 paaa

ju.ul* p""oiaikan

Agama Islam program studi pendidikan Agama

Islam.

I

J --- -vEr' r vrr\

Jakarta, I 8 Novemb er 2013 Panitia Ujian Munaqasah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan pAI)

Bahrisialim,M.Ag

19680307 1998031002

Sel<retaris (Sekretaris Jurusaii pAI)

?I!!gpirdin,M.Ag

19670328200003 1001 Penguji I

Drs.Sapiudin,M.Ag

1.967 03282 000 03 1001

Pengu.ji

II

Dr.Zaimudin M.Ag 195907 051991031002

Tanggal

l1t

?'?

h/,;::,

tu/r'*o

/,::r

Mengetahui,

Dekan Fakultas ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Tanda Tangan

(4)

Kata Kunci: Multimedia Interaktif, Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Isiam

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan multimedia interaktif terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islarn(SKI), seberapa besar kontribusi yang diberikan dan apakah dengan adanya penerapan multimedia interaktif ini hasil belajar siswa menjadi lcbih optimal.

Penelitian

ini

menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode penelitian studi kasus. Yaitu dengan melakukan teknik pengumpulan data meliputi: obscrvasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi. Obyek penelitian disini ialeh siswa kelas

VIII

Sains, Kelas VIII Inggris II dan Kelas

VIII Sosial di MTsN Tangerang II Pamulang.

Dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara,

(5)

hidayah-Nya yang selalu mengalir merupakan suatu anugrah yang ierindah dalam kehidupan ini. Kemudahan dan kelancaran yang diberikan oleh Ailah SWT dalarn penulisan skripsi ini merupakan hidayah-Nya yang sangat diharapkan oleh penulis

dalam menyelesaikan tugas aidrir ini untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam pada Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2013.

Allahumma

Shalli 'ala

Muhammad, shalawat dan salam selalu tercurah

kepada Rasulullah SAW yang merupakan Kekasih Allah SWT. Yang telah membawa

manusia ke jalan yang benar dengan ajaran-ajarun yang disampaikannya, Merupakan

kebanggaan dan keteladananbagi urnat islam di dunia.

Selanjutnya, penulis menyadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan pengetahuan penulis sangat terbatas. Namun, dengan adanya bimbingan dan arahan serta motivasi dari berbagai pihak sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah berjasa dalam penulisan skripsi ini, kepada yang terhormat:

f.

ibu

Dr.FIj.Nurlena Rifa'I, MA selaku Dekan Fakultss

ilmu Tarbiyah

dan Keguruan.
(6)

8.

9.

5. Seluruh Dosen dan Staffjurusan Pendidikan Agama Islam

6. Bapak Drs. Suhardi,M.Ag selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Tangerang II Pamulang yang telah membantu penulis selama penelitian berlangsung.

7. Bapak Uung Suryadi, S.Ag selaku guru pamong tempat penulis melakukan penelitian yang senantiasa membantu penulis dalam melakukan penelitian.

Bapak lr.Imam Sucipto selaku bidang kurikulum, Bapak Ikhlas, S.Ag., M.Pd

selaku bidang kesiswaan dan Bapak Usep Rdrmat S.Ag. M.Si selaku wakil kepala bagian kurikulum

di

MTsN Tangeraug

II

Pamulang yang senantiasa membantu penulis dalam melakukan penelitian.

Para siswa Can siswi kelas VIII Sains, kelas VIII Inggris [I dan kelas VIII Sosial yang bersedia menjadi obyek dalam penelitian

ini-10. Teristimewa untuk ayahanda H. Ramlan Ahmad, S.Pd dan ibunda tercinta Nurhayati yang selalu memberikan kasih sayang, doa dan motivasi yang terhingga kepada penu lis.

11- Saudara dan saudariku tersayang kepada Nora Salwinta, Muhamad Ranoval

Absanjaya, Muhammad Ranu Hidayat, Nuratikah, Nurizzati Silmi yang teiah merrrberikan doa dan dukungan kepadapenulis.

12. Teman-temanku tercinta Drvi Oktorianto, M. Fajar Mahbub, Anggie Eka Maulani,

Siti Nurfitriani, Siti Nurlatifah Humairoh, Dede Nurul Faridah, Een Suhenah, Elva Farhi Qolbina,

Siti

Solehah, dan Nahdia yang senantiasa mendoakan dan meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam melakukan penelitian.

ill

(7)

selama

ini bersama-sama menyelesaikan

studi

Sl di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

15. Keluarga besar jurusan Pendidikan Agama Islam peminatan Fiqh

A

angkatan20Ag

yang bersama-sama menyelesaikan studi

Sl di

Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, November 2013

Penulis

(8)

LEMBAR PERSETU JUAN PEMBIMBIN G I,F'MBA^R. PENGES}JtrAN PE1UBIMBING ABSTRAK

KATA

PENGANTAR...

"

rr

DAFTAR

ISI...

v

DAFTAR

TABEL....

vii

DAFTAR GAMBAE. DAFTARLAMPIRAN

BAB

I

PENDAHULUAN.

A.

Latar Beiakang

l*{asalah--..

i

B.

Identifikasi

Masalah

"

5

C- Pembatasan clan Perumusan

Masalah""--

5

D. Tujuan

Penelitian..

6

E. Manfaat

Penelitian

6

BAB

II

KAJIAI'{ TEORITIS

A.

KajianTeoritis.

I

i.

Penerapan Media Pembelajaran

'..'...'

8

2. Muttimedia Interaktif...

'

12
(9)

B. Latar Penelitian.

C. Metode Penelitian..

D.

Prosedur Pengumpul an danPengolahan Data...

E. Pemeriksaan

atau Pengecekkan Keabsahan Dala.. "

-F.

Analisis Data...

BAB

IV

HASIL PENELITIAN DAN PENIBAHASAN...

A.

Deskripsi Data.

B.

Pembahasan terhadap Temuan Penelitian..

BAB

V

KESIMPITLAN,IMPLIKASI DAN SARAN

Kesimpuian

Implikasi dan Saran.

DAFTAR PUSTAKA

22

29

3t

38

39

40

73 76

76

77 40

(10)

Tabel 2.2 SKKD Kelas VIII semester

2--

'fabel 3.1 Sistem evaluasi di MTsN Tangerang II Pamulan g"' ' '

'

27

Tabel3.2SaranadanPrusaruna

Sekolah

32

Tabel 4.1 Data guru MTs}.I Tangerang 11 Pamulang tahun ajaran 201212A13 '. "

"

42 Tabel 4.2 Jumlah siswa kelas

vIII

Ir{TsN Tangerang II

Pamulang

..

44

Tabel 4.3 Jumlah siswa kelas IX MTsN Tangetang II Pamulang... 45

Tabel 4.4 Kalender pendidikan bulan Januari 2013

'

46 Tabel4.5 Kalender pendidikan bulan Februari

2013'

""''"'

47

Tabel 4.6Kalenderpendidikan bulan

Maret2ol3'

48 Tabel 4.7 Kalender pendidikan bulan April2013' 48

Tabel4.8 Kalenderpendidikan bulan Mei

2013"'"'

""""'

49

Tabel4.9 Kalenderpendidikan bulan Jurri

2013'

49

Tabel4.10 Kalender pendidikan bulan Juli

2013

50 Tabel 4.1 1 Kurikulum pelajaran di MTsN Tangerang

il Pamulang

. . '. .. .. '

'

51

Tabel4.l2 Nilai Harian Kognitif Siswa kelas VIII" 57

(11)
(12)

Gambar 4.1 Gerbang masuk MTsN Tangerang

Gambar 4.2 Pos keamanan dan parkiran MTsN Tangerang II Pamulan g' " "' ' '

"'

Gambar 4.3 Taman MTsN Tangerang II Pamulan g" " ' '

Gambar4.4LapangandanlvtushallaMTsNTangerangIlPamulang..'...

Gambar4.5PerpustakaandanUKSMTsNTangerangIIPamulang...

Gambar 4.6 LABBahasa dan LAB Komputer MTSN Tangerung II Pamulang..

-Gambar 4.7 Suasana kelas trTII MTsN Tangerang i1 Pamulang" "

"

Gambar 4.8 Program Quiz pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam"'

Gambar4.9 Soal pertamaprograrn Quiz SKI'

Gambar 4. i0 soal kedua program Quiz SKI' Gambar 4.11 soal ketiga program Quiz SKI' Gambar 4.12 soal keenam program Quiz SKI' Gambar 4.13 soal ketuiuh program Quiz SKl'

Gambar 4.14 soal soal kelima belas program Quiz SKi" '

Gambar 4. 1 5 soal keenam belas program Quiz SKI'''

64

64

o)

65

66

66

67 68 o6

69

69

tv 70

7l

(13)

Gambar 4.18 soal kedua puluh program Quiz SKI'

Gambar 4. 19 score yang diperoleh dari program Quiz SKI'

Diagram4.lJumlahsiswakelasVIIMTsNTangerungllPamulang...

73

(14)

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (R'PP)'

Lampiran 4.Daftar Nilai Harian Kelas

vlII

SAINS semester genap. Lampiran 5. Daftar Nilai Harian Kelas

vill

Inggris Ii semester genap Lampiran 6.Daftar Nilai Harian Kelas VIII Sosial semester genap Lampiratr 7. Ulangan Siswa.

Lampiran 8. Struktur Organisasi Madrasah"

Lampiran 9. Nilai ujian semester Ganjil Kelas

vIII

SAIIVS.

Lampiran 10. Nilai Ujian Semester Ganjil Kelas

vIII

Inggris

II'...".'

Lampiran 11.Nilaiujian semester caniil KelasY111 Sosial

""'"'

1Ii

Lampiran 12. Nilai Rapor Siswa Kelas V1II

SAINS

113

Lampiran I3. Nilai R.apor Siswa Kelas VIti Inggris II" " ' 114 Lampiran 14. Nilai Rapor Siswa Kelas VIII Sosial'

"

1 15

Lampiran 15. Garnbar Fasiiitas lviTsN Tangerang

11Pamu1ang...'

1li

Lampiran 16. Jumlah Guru MTsN Tangerang II Pamulang""" 124 Larrrpiran 17. Jumlah siswa clan siswi Guru NIT'sN Tangerang iI Farnulang' ' ' '

"

i26 Larnpiran 18. Hasil wawancara Kepala

Madrasah'

128

Larnpira.n 20" Hasil q/a\xancara sisiva kelas

Vill

SAINS Lampiran2l.Hasi]lva}VancarasiswakelasVIIIInggrisII...

85 100

101 102

I tr+

108 109 110

(15)

Lampiran 25. Sural keterangan izin observasi

ciiMadrasah....

156

Lampiran 26. Surat uji

referensi...

157
(16)

1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi saat ini telah memberikan dampak yang besar

bagi kehidupan. Bukan hanya di dunia hiburan atau sebagai gaya hidup

seseorang (life style) tetapi juga memberikan dampak yang penting bagi dunia

pendidikan. Dalam dunia pendidikan, teknologi pembelajaran merupakan

media yang sangat membantu proses pendidikan. Anjuran untuk Mempelajari

dan memanfaatkan Kemajuan teknologi bagi kehidupan manusia terdapat

dalam Q.S. Al-Baqarah : 164





























Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkanNya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti.

(Q.S. Al-Baqarah: 164)1

1

(17)

2

Allah SWT telah menyuruh kita agar mempelajari dan memanfaatkan

apa yang telah diciptakan olehNya. Termasuk kemajuan IPTEK (Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi) yang sekarang telah berkembang pesat. Sebagai

seorang guru yang professional dan kreatif, seharusnya bisa memanfaatkan

media pembelajaran sesuai dengan kondisi sekolah dan karakteristik

siswanya.

Sekarang ini sudah ada beberapa sekolah yang menerapkan media

pembelajaran di sekolahnya. Namun, guru pendidikan agama islam masih

banyak yang belum menggunakan media pembelajaran dalam kegiatan

belajar mengajar (KBM) di kelas. Padahal penggunaan media pembelajaran

dalam mata pelajaran agama islam sangat membantu. Salah satunya adalah

mata pelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam). Sejarah Kebudayaan Islam

(SKI) merupakan pelajaran yang memiliki kontribusi besar dalam

memberikan pengetahuan dan motivasi bagi peserta didik untuk mengenal,

memahami, menghayati serta mengambil ibrah dari sejarah pertumbuhan dan

perkembangan agama islam.

Pelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) merupakan pelajaran yang

sulit dipahami dan membosankan bagi mayoritas peserta didik karena banyak

hal yang harus diketahui di dalamnya, meliputi tokoh-tokohnya, tempat

kejadiannya, kapan terjadinya, prestasi-prestasinya dan karyanya, serta

bagaimana terjadinya suatu peristiwa. Untuk itu perlu adanya cara agar dapat

meningkatkan motivasi peserta didik dalam mempelajari SKI (Sejarah

Kebudayaan Islam).

Salah satu materi dalam pelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam)

adalah mengenai “Perkembangan Islam pada Masa Dinasti Al-Ayyubiyah.” Kurangnya pengetahuan peserta didik mengenai perkembangan islam pada

masa dinasti al-Ayyubiyah disebabkan kurangnya semangat untuk

mempelajari sejarah Islam dan malasnya peserta didik untuk membaca buku

sejarah kebudayaan Islam. Hal ini juga disebabkan karena penyampaian

(18)

antusias peserta didik sehingga peserta didik kurang tertarik dan merasa

bosan untuk mempelajari sejarah kebudayaan Islam.

Salah satu media pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran

SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) adalah multimedia interaktif. Karena

dengan menggunakan multimedia interaktif guru bisa membuat pelajaran SKI

lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Mulai dengan ditampilkannya

power point dalam persentasi, video pembelajaran, dan games. Dengan

multimedia interaktif, peserta didik dapat berinteraksi langsung dengan

tampilan pelajaran yang disajikan oleh guru. Sehingga peserta didik dapat

melihat langsung bagaimana gambaran terjadinya suatu peristiwa,dan

gambaran kepribadian suatu tokoh.

“Multimedia interaktif adalah sebuah program media pembelajaran yang memadukan secara serasi antara unsur suara, visual dan teks. Di

samping itu program multimedia interaktif juga bisa berinteraksi dengan

penggunanya. Interaksi disini dalam arti dapat memberikan umpan balik (feed

back).” 2

Pembelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) yang diajarkan di

sekolah seharusnya disajikan dalam bentuk yang menarik dan mudah

dipahami peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih mudah

memahami pelajaran dan lebih tertarik untuk mengetahui sejarah kebudayaan

Islam. Hal ini disebabkan karena seorang guru merupakan fasilitator yang

memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk belajar. Dan seorang guru

merupakan salah satu komponen penting dalam meningkatkan hasil belajar

siswa. “proses belajar dan hasil belajar para siswa bukan saja ditentukan oleh

sekolah, pola, struktur, dan isi kurikulumnya akan tetapi sebagian besar

ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan membimbing mereka.”3

2

Waldopo, Analisis Kebutuhan untuk Program Multimedia Interaktif Sebagai Media Pembelajaran, TEKNOKDIK, 2, 2008, h. 21.

3

(19)

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Tangerang 2 Pamulang

merupakan sebuah sekolah yang berada di kota Tangerang Selatan, Provinsi

Banten. Di sekolah ini pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, Khususnya

di Kelas VIII diberikan waktu 2 jam perminggu. Kesulitan peserta didik

dalam memahami sejarah perkembangan Islam khususnya perkembangan

Islam pada masa dinasti al-Ayyubiyah tampaknya terlihat dari kurangnya

pengetahuan, dan rendahnya perhatian serta minat peserta didik. Hal ini

terjadi karena murid masih tergantung pada guru. Jika guru bisa

menyampaikan dengan baik dan menarik maka mereka akan lebih senang dan

tertarik untuk mempelajari SKI (Sejarah Kebudayaan Islam). Tetapi

sebaliknya jika guru yang menyampaikan materi kurang baik menurut mereka

dan hanya menggunakan buku dalam menjelaskan materi serta metode

ceramah saja maka mereka akan merasa bosan, enggan untuk belajar bahkan

mengantuk.

Pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) para guru

seringkali tidak memanfaatkan media pembelajaran dengan maksimal

khususnya multimedia interaktif. Padahal di sekolah sudah menerapkan

media pembelajaran. Hal ini tentunya sangat disayangkan karena mengingat

masih sedikit sekolah yang sudah menerapkan media pembelajaran di

sekolahnya. Penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran sangat

membantu guru dalam menyampaikan suatu materi pelajaran. “salah satu ciri pendidik yang professional adalah mempunyai berbagai keahlian dan

pengetahuan dalam menjalankan proses pembelajaran yang efektif.”4

Pada dasarnya tujuan mempelajari sejarah kebudayaan Islam (SKI)

ialah agar peserta didik dapat memahami sejarah perkembangan agama islam

dari dulu sampai sekarang dan dapat mengambil ibrah (pelajaran) dari

perkembangan agama islam serta meneladani seorang tokoh yang

berpengaruh pada saat itu sehingga bisa menjadi insan yang lebih baik. Untuk

itu mempelajari sejarah Kebudayaan Islam sangat penting terutama bagi

4

(20)

seorang muslim agar mengetahui sejarah kebudayaan Islam. Dengan

demikian penyampaian materi dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan

Islam (SKI) harus lebih menarik dan optimal karena memerlukan waktu yang

singkat untuk menggambarkan bagaimana terjadinya suatu peristiwa

termasuk waktu dan tempat peristiwa tokoh-tokohnya, pemikirannya, serta

karyanya.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis memandang

perlu untuk melakukan penelitian tentang “Penerapan Multimedia

Interaktif untuk Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Di MTsN Tangerang II Pamulang.”

B. Identifikasi Masalah

Penelitian ini dilakukan pada jenjang tingkat Madrasah Tsanawiyah

dengan fokus penelitian mengenai penerapan multimedia interaktif untuk

perolehan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

dengan identifikasi masalah:

1. Penerapan multimedia belum dimanfaatkan secara optimal

2. Penyampaian materi oleh guru kurang menarik

3. Kurangnya motivasi siswa untuk belajar

4. Malasnya siswa untuk membaca buku pelajaran

5. Pemahaman siswa terhadap pelajaran masih lemah

C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas,

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini dibatasi hanya pada:

1. Media pembelajaran yang digunakan adalah media pembelajaran

multimedia interaktif.

2. Hasil belajar yang dimaksud adalah peningkatan hasil belajar Sejarah

Kebudayaan Islam pada ranah kognitif, afeksi dan ranah motorik (motor

(21)

3. Materi yang terdapat pada pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam sangatlah

banyak, dan yang paling membutuhkan bantuan media pembelajaran

multimedia hanya beberapa materi. untuk itu, penulis membatasi pada

materi mengenai Perkembangan Islam pada Masa Dinasti Al-Ayyubiyah.

Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Bagaimanakah penerapan media pembelajaran multimedia Interaktif

untuk hasil belajar siswa dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

di MTsN Tangerang II Pamulang?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan penerapan multimedia

interaktif dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

2. Untuk mengetahui respon siswa terhadap pemanfaatan media

pembelajaran multimedia interaktif.

3. Untuk mengetahui apakah siswa menjadi lebih tertarik, gembira dan

semangat dalam belajar Sejarah Kebudayaan Islam.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peserta didik,

guru dan peneliti. Adapun manfaat penelitian ini secara:

1. Peserta didik, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman

dan hasil belajar siswa dalam mempelajari perkembangan Islam pada

masa dinasti Al-Ayyubiyah.

2. Guru, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan alternatif untuk

menerapkan media pembelajaran yang lebih efektif dalam pembelajaran

(22)

3. Peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu

pengetahuan dan wawasan baru dalam bidang penelitian pendidikan dan

penerapan media pembelajaran yang akan diterapkan dalam kehidupan

(23)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Kajian Teori

1. Penerapan Media Pembelajaran

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, penerapan ialah proses,

cara, perbuatan menerapkan. “penerapan yaitu konsep dan prinsip yang telah ditemukan dijadikan dasar untuk memecahkan masalah yang

berkaitan dengan apa yang telah dipelajari, terutama diambil dari

masalah nyata yang muncul dalam situasi kehidupan.”5

Penerapan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar

merupakan suatu hal yang saling berkaitan dalam dunia pendidikan saat

ini. Keterkaitan ini dilihat dari peran media pembelajaran dalam

membantu guru untuk menyampaikan suatu materi pelajaran. Perlunya

penerapan media pembelajaran di sekolah dianggap suatu hal yang wajar.

Karena penggunaan media pembelajaran memberikan dampak yang baik

bagi proses belajar mengajar di sekolah.

Media, merupakan kata yang berasal dari bahasa latin medius, secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar (Arsyad, 2002;

Sadiman,dkk., 1990). Oleh karena itu, media dapat diartikan sebagai

perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media

dapat berupa sesuatu bahan (software) dan atau alat (hardware).”6

Media yang dimaksud dalam proses pembelajaran ialah alat

komunikasi atau alat bantu bagi guru dalam menyampaikan materi

5

Lukmanul Hakiim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h. 83

6

(24)

pelajaran. Untuk itu, guru dapat menyampaikan materi dengan baik dalam

waktu yang singkat. Karena sudah disajikan dalam bentuk yang menarik

dan tidak membutuhkan waktu yang banyak dalam menjelaskan suatu

materi. Adanya media pembelajaran disini ialah membantu proses belajar

mengajar dan penggunaan buku tetap merupakan suatu yang penting

dalam proses pembelajaran.“Dalam dunia pendidikan, seringkali istilah alat bantu atau media komunikasi digunakan secara bergantian atau

sebagai pengganti istilah media pendidikan. ”7

Dahulu, pengajar berperan aktif, berbicara di depan kelas, menyampaikan materi ajar. Dengan konsep komunikasi, maka pengajar menjadi komunikator. Peran komunikator mengalihkan kegiatan pengajar yang berbicara aktif, menjadi pengolah informasi atau bahasan sebelum disajikan di kelas. Dia tidak perlu lagi aktif, menjadi pengolah informasi atau bahasan sebelum disajikan di kelas. Dia tidak perlu lagi aktif berbicara, melainkan aktif untuk mengajak peserta didik berinteraksi. 8

Adanya media memberikan kemudahan bagi seorang guru untuk

menjelaskan suatu materi pelajaran. Penyampaian materi dapat dilakukan

dengan menampilkan suatu program dengan bantuan media yang telah

disediakan oleh pihak sekolah, Sesuai dengan mata pelajaran yang

diajarkan. “media dalam konteks pembelajaran, dengan demikian adalah bahasanya guru. Bahasa guru dalam proses pembelajaran tersebut dapat

secara verbal maupun non verbal.”9

Pembelajaran merupakan suatu rancangan proses belajar mengajar.

Dalam pembelajaran perlu adanya perencanaan atau rancangan kegiatan

belajar mengajar. Dalam pembelajaran banyak hal yang terkait di

dalamnya tidak hanya interaksi antara guru dan peserta didik tetapi

semua hal yang terkait di dalamnya.

Pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan sistematis dan sistemik, yang bersifat interaktif dan komunikatif antara pendidik (guru) dengan peserta didik, sumber belajar dan lingkungan untuk

7

Ibid., PP: 4.

8

Dewi Salma Prawiradilaga, Wawasan Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Group, 2012), h. 107

9

(25)

menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan terjadinya tindakan belajar peserta didik, baik di kelas maupun di luar kelas, dihadiri guru secara fisik atau tidak, untuk menguasai kompetensi yang telah ditentukan.10

Dalam pembelajaran banyak yang dapat dilakukan termasuk

penggunaan media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan. Dalam

pelaksanaannya seorang guru yang professional akan dapat

memanfaatkan media pembelajaran dengan baik. Pemanfaatan disini

dapat mempengaruhi kesuksesan seorang guru dalam mengajar.

Kesuksesan disini dapat dilihat dari keterampilan seorang guru dalam

menyampaikan suatu materi dengan menggunakan media yang ada.

Sehingga waktu pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Namun,

hal ini tentunya tidak menjamin hasil belajar siswa menjadi lebih optimal

karena dalam proses pembelajaran banyak variabel yang mempengaruhi.

Secara umum, ada beberapa variabel, baik teknis maupun nonteknis

yang berpengaruh dalam keberhasilan proses pembelajaran. Beberapa

variabel tersebut,11 antara lain:

1) Kemampuan guru dalam membuka pelajaran

2) Kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan inti pembelajaran

3) Kemampuan guru melakukan penilaian pembelajaran

4) Kemampuan guru menutup pembelajaran

5) Faktor penunjang lainnya.

Faktor penunjang lainnya seperti yang dibahas pada latar belakang

masalah di BAB sebelumnya ialah pengetahuan dan ketertarikan peserta

didik dalam mempelajari suatu materi pelajaran mempengaruhi hasil

belajar peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari masih banyak hasil belajar

peserta didik yang belum baik karena rendahnya pengetahuan mereka

mengenai materi pelajaran yang dipelajari di sekolah. Ini juga disebabkan

karena malasnya peserta didik untuk membaca buku dan kurangnya

10

Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Rosdakarya, 2009), h. 10

11

(26)

motivasi dalam belajar. Untuk itu, dalam pembelajaran tidak hanya

kemampuan seorang guru dalam mengajar yang dilihat tetapi kemampuan

peserta didik untuk mempelajari suatu materi pelajaran.

Pembelajaran bersifat interaktif dan komunikatif. Interaktif artinya kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang bersifat multiarah antara guru, peserta didik, sumber belajar, dan lingkungan yang saling mempengaruhi, tidak didominasi oleh satu komponen saja. Sedangkan komunikatif dimaksudkan bahwa sifat komunikasi antara peserta didik dengan guru atau sebaliknya, sesama peserta didik, dan sesama guru harus saling memberi dan menerima serta memahami.12

Dalam proses pembelajaran, guru akan merancang dan mendesain

kegiatan pembelajaran mulai dari perencanaan sampai

evaluasi(penilaian). Termasuk penggunaan media pembelajaran dan

sumber belajar lainnya. Adapun siswa, bertindak untuk belajar,

mengerjakan tugas, dan mengikuti evaluasi (penilaian) yang diberikan

guru serta memanfaatkan media pembelajaran dan sumber belajar

lainnya. Dan Dengan Adanya sarana dan prasarana yang memadai

tentunya membuat pembelajaran menjadi lebih optimal.

Penerapan media pembelajaran merupakan upaya untuk

memberikan kemudahan dalam proses pembelajaran. Dengan

diterapkannya media pembelajaran di sekolah maka hendaknya guru

memanfaatkan fasilitas yang telah tersedia di sekolahnya. Mengingat

masih banyak sekolah yang fasilitasnya belum memadai. Media

pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran

harus sesuai dengan kebutuhan sehingga tujuan pembelajaran dapat

tercapai. Karena dalam pembelajaran yang paling penting ialah

memberikan pemahaman kepada peserta didik mengenai materi yang

disampaikan. “prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pada setiap kegiatan belajar mengajar adalah bahwa media yang

12

(27)

digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam

upaya memahami materi pelajaran.”13

2.Multimedia Interaktif

a. Pengertian Multimedia Interaktif

Multimedia merupakan salah satu media pembelajaran. Dalam

proses pembelajaran media dikelompokkan menjadi 4, yaitu media audio

(pendengaran), media visual (penglihatan), media audio visual

(pendengaran dan penglihatan) serta multimedia (berbagai media).

Dalam multimedia berbagai indera meliputi pendengaran, penglihatan,

dan pengalaman sikap terlibat. Pengertian multimedia itu sendiri yaitu

“Multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, sound, animasi,

video interaksi, dan lain-lain yang telah dikemas menjadi file

digital(komputerisasi), digunakan untuk menyampaikan atau

mengantarkan pesan kepada publik. ”14

Penggunaan multimedia dapat menarik perhatian dan minat

seseorang karena melibatkan banyak indera. Seperti yang dinyatakan

Computer Technology Research(CTR), bahwa orang hanya mampu mengingat 20% dari yang dilihat dan 30% dari yang didengar. Tetapi

orang dapat mengingat 50% dari yang dilihat dan didengar dan 80% dari

yang dilihat, didengar dan dilakukan sekaligus. ”15

Interaktif disini ialah dapat berinteraksi dengan program aplikasi

yang ada. sehingga dapat langsung merespon dan berkomunikasi

dengan tampilan media yang ada. “Komponen Komunikasi dalam

multimedia interaktif (berbasis komputer) adalah hubungan antara

manusia (sebagai user/pengguna produk) dan komputer

13

Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran,(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), h. 226

14

Munir, Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan, (Bandung: Alfabeta,2012), h. 2

15

(28)

(software/aplikasi/produk dalam format file tertentu, biasanya dalam

bentuk CD). ”16

Program multimedia interaktif adalah sebuah program multimedia yang didesain sedemikian rupa sehingga bisa berinteraksi dengan penggunanya (peserta didik). Interaksi disini terutama dalam hal memberikan respon, feedback atau umpan balik terhadap tugas-tugas yang dikerjakan oleh peserta didik. Dalam hal-hal tertentu peserta didik memerlukan umpan balik secepat mungkin, karena peserta didik ingin mengetahui apakah tugas-tugas yang mereka kerjakan sudah benar atau belum. 17

Adanya respon atau umpan balik antara guru dan peserta didik

terhadap pembelajaran yang berlangsung merupakan suatu hal yang

diharapkan karena dalam proses pembelajaran harus ada interaksi antara

guru dengan peserta didik. “prinsip interaktif mengandung makna, bahwa

mengajar bukan hanya sekedar menyampaikan pengetahuan dari guru ke

siswa; akan tetapi mengajar dianggap sebagai proses mengatur

lingkungan yang dapat merangsang siswa untuk belajar.”18

Dalam proses pembelajaran harus ada dorongan agar peserta didik

dapat berinteraksi dengan baik antara guru dan peserta didik, peserta

didik dengan peserta didik yang lain dan peserta didik dengan

lingkungannya. Jika hal ini berjalan dengan baik maka tujuan

pembelajaran akan diperoleh sesuai dengan yang diharapkan.

“pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber

belajar lainya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.”19

Multimedia interaktif merupakan suatu media pembelajaran yang

melibatkan langsung peserta didik sehingga peserta didik dapat langsung

berinteraksi dengan media yang ditampilkan. “Multimedia bersifat

16

Munir, op.cit., h. 110.

17

Waldopo, op.cit., PP.23.

18

Wina Sanjaya, op.cit, h. 172.

19

(29)

interaktif dan fleksibel memberikan umpan balik pada siswa dan

kemudahan mengontrol karena kontrol ada pada pengguna.” 20

Berdasarkan pengertian di atas Menurut peneliti multimedia

interaktif merupakan gabungan dari beberapa media yang ada sehingga

dapat menampilkan desain yang optimal. Pemanfaatan multimedia

interaktif dalam pembelajaran tentunya memberikan dampak positif bagi

penggunanya karena peserta didik dapat langsung berinteraksi dengan

tampilan media yang ada.

Perlu diingat bahwasannya penggunaan multimedia interaktif harus

memperhatikan kondisi peserta didik sehingga peserta didik dapat

menggunakannya dengan nyaman. “pengembangan multimedia

pembelajaran interaktif perlu diperhatikan beberapa prinsip utama agar

software tersebut dapat digunakan oleh siswa secara individu dan akan

memberikan hasil belajar yang efektif dan optimal. ”21

b.Kelebihan dan Kekurangan Multimedia Interaktif

1. Kelebihan Multimedia

Kelebihan multimedia ialah membuat tampilan menjadi lebih

menarik dan optimal serta dapat ditampilkan dengan waktu yang singkat.

Multimedia memberikan dampak positif Karena dalam multimedia kita

dapat menggabungkan antara pendengaran, pandangan dan gerakan. Kita

dapat mengetahui beberapa kelebihan multimedia interaktif. Adapun

kelebihannya meliputi:

1. Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif.

2. Pendidik akan selalu dituntut untuk kreatif inovatif dalam mencari

terobosan pembelajaran.

20

Iif Khoiru Ahmadi, Sofan Amri, Strategi Pembelajaran Sekolah Berstandar Internasional & Nasional, (Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya, 2010), h. 153

21

(30)

3. Mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, music, animasi

gambar atau video dalam satu kesatuan yang saling mendukung guna

tercapainya tujuan pembelajaran.

4. Menambah motivasi peserta didik selama proses belajar mengajar

hingga didapatkan tujuan pembelajaran yang diinginkan.

5. Mampu menvisualisasikan materi yang selama ini sulit untuk

diterangkan hanya sekedar dengan penjelasan atau alat peraga yang

konvensional.

6. Melatih peserta didik lebih mandiri dalam mendapatkan lima

pengetahuan.

2. Kelemahan Multimedia

Penggunaan suatu media pembelajaran disadari memiliki

kelebihan dan kekurangan tersendiri. Begitu juga dengan multimedia.

Dalam penggunaan multimedia tentunya memiliki kelemahan karena

mengingat banyaknya media yang terlibat dalam multimedia

interaktif. Adapun kelemahannya sebagai berikut:

1. Untuk mengembangkan program multimedia pembelajaran

diperlukan sebuah tim yang terdiri dari beberapa pakar seperti ahli

materi, ahli kurikulum, ahli media pembelajaran, programmer,

ahli pengambilan gambar dan editor. Dengan demikian

multimedia menjadi sebuah program yang mahal harganya.

2. Untuk mengoperasikan program multimedia diperlukan peralatan

Komputer dengan spesifikasi tertentu, seperti memiliki fasilitas

memori dan hardisk yang mencukupi, memiliki fasilitas CD rom,

Sound Card, dan sebagainya. Jika program mengharuskan

penggunanya (peserta didik) harus link ke internet, maka

komputer harus memiliki fasilitas modem. 22

3. Memerlukan biaya yang relatif tinggi dalam pengadaan,

pengembangan program, pemeliharaan, dan perawatan computer

22

(31)

untuk pembelajaran yang meliputi perangkat keras (hardware)

dan perangkat lunak (software).

4. Keterbatasan infrastruktur pemanfaatan jaringan komputer dalam

sistem pendidikan di Indonesia.

5. Mengalami kendala dalam hal sumber daya manusia, seperti

masih tingginya tingkat computer illiteracy yaitu sikap masih

enggan mencoba komputer sebagai sarana untuk memperoleh

informasi dan pengetahuan. Untuk itu diperoleh upaya

memasyarakatkan penggunaan komputer sebagai sarana informasi

dan komunikasi. 23

3.Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

a. Pengertian Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Sejarah kebudayaan Islam merupakan salah satu mata

pelajaran pendidikan agama Islam yang dipelajari di sekolah tingkat

MTs(Madrasah Tsanawiyah) dan sederajatnya. Sejarah kebudayaan

Islam ialah pelajaran yang mempelajari tentang asal-usul, peranan

Islam serta tokoh yang berprestasi dan berpengaruh dalam sejarah

islam pada masa lampau dan mempelajari perkembangan kebudayaan

islam sampai sekarang. Sehingga dapat mengambil ibrah dari sejarah

yang telah lalu. Sejarah kebudayaan Islam ialah “Mengenal, mengidentifikasi, meneladani, dan mengambil ibrah dari sejarah Arab

pra-Islam, sejarah Rasulullah SAW, khulafaurrasyidin, serta

perjuangan tokoh-tokoh agama Islam di daerah masing-masing.”24 Sejarah Kebudayaan Islam di MTs merupakan salah satu mata pelajaran yang menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam sejarah Islam di masa lampau, mulai dari perkembangan masyarakat Islam pada masa Nabi Muhammad

23

Munir, op.cit.,, h. 189-190

24

(32)

SAW dan Khulafaurrasyidin, Bani ummayah, Abbasiyah, Ayyubiyah sampai perkembangan Islam di Indonesia.25

Sejarah kebudayaan Islam memiliki kontribusi besar dalam

memberikan motivasi dan pembelajaran kepada peserta didik

mengenai bagaimana sejarah dan perkembangan kebudayaan Islam

dari dulu sampai sekarang. Sehingga peserta didik dapat mengetahui,

memahami, menghayati dan mengambil ibrah dari sejarah dan

perkembangan agama Islam. Dalam sejarah Kebudayaan Islam

terdapat nilai-nilai yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan

anak, membentuk kepribadian anak agar menjadi lebih baik.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sejarah

kebudayaan Islam merupakan salah satu mata pelajaran pendidikan

agama Islam yang dipelajari di madrasah. Mata pelajaran sejarah

kebudayaan Islam ini penting untuk dipelajari agar siswa dapat

mengetahui sejarah pertumbuhan dan perkembangan agama Islam

mulai dari perkembangan masyarakat Islam pada masa Nabi

Muhammad SAW dan Khulafaurrasyidin, Bani ummayah, Abbasiyah,

Ayyubiyah sampai perkembangan Islam di Indonesia.

b. Tujuan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs bertujuan

agar peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan sebagai

berikut:26

1. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya

mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma

Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah saw dalam rangka

mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.

25Ibid.,

h. 51

26

(33)

2. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu

dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau,

masa kini, dan masa depan.

3. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta

sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan

ilmiah.

4. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik

terhadap peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban

umat Islam di masa lampau.

5. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil

ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani

tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena

sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan lain-lain untuk

mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.

3.4 Ruang Lingkup Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Cakupan kurikulum Sejarah Kebudayan Islam di Madrasah

Tsanawiyah meliputi :27

1. Pengertian dan tujuan mempelajari sejarah kebudayaan Islam

2. Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Mekkah

3. Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Madinah

4. Memahami peradaban Islam pada masa Khulafaurrasyidin

5. Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani Umaiyah

6. Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani

Abbasiyah

7. Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah

8. Memahami perkembangan Islam di Indonesi

27

(34)

3.5 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sejarah Kebudayaan Islam

SKKD (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) Kelas VIII

[image:34.610.158.520.235.647.2]

semester 1 dan 2 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.1 SKKD Kelas VIII Semester 1

STANDAR

KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1. Memahami

perkembang

an Islam

pada masa

Bani

Abbasiyah

1.1 Menceritakan sejarah berdirinya daulah

Abbasiyah

1.2 Mendeskripsikan perkembangan

kebudayaan/peradaban Islam pada masa Bani

Abbasiyah

1.3 Mengidentifikasi tokoh ilmuwan muslim dan

perannya dalam kemajuan

kebudayaan/peradaban Islam pada masa Bani

Abbasiyah

1.4 Mengambil ibrah dari perkembangan

kebudayaan/peradaban Islam pada masa Bani

Abbasiyah untuk masa kini dan yang akan

datang

1.5 Meneladani Ketekunan dan kegigihan Bani

(35)
[image:35.610.154.532.138.557.2]

Tabel 2.2 SKKD Kelas VIII Semester 2

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Berikut ini peneliti sajikan beberapa penelitian terdahulu yang

menyangkut penggunaan media dan media pembelajaran multimedia

dalam kegiatan belajar mengajar. Penelitian-penelitian tersebut digunakan

sebagai acuan dan referensi untuk memahami pengaruh dalam penelitian

ini.

STANDAR

KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

2. Memahami

perkembangan

Islam pada

masa Dinasti

Al Ayyubiyah

2.1 Menceritakan sejarah berdirinya Dinasti

al-Ayyubiyah

2.2 Mendeskripsikan perkembangan

kebudayaan/peradaban Islam pada masa Dinasti

Al Ayyubiyah

2.3 Mengidentifikasi tokoh ilmuwan muslim dan

perannya dalam kemajuan

kebudayaan/peradaban Islam pada masa Dinasti

Al Ayyubiyah

2.4 Mengambil ibrah dari perkembangan

kebudayaan/peradaban Islam pada masa Dinasti

Al Ayyubiyah untuk masa kini dan yang akan

datang

2.5 Meneladani sikap keperwiraan shalahuddin Al

(36)

Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini di antaranya

adalah:

1. Dwi Enggal dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Multimedia Interaktif (MMI) terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep

Gaya yang Bernuansa Nilai”. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan taraf signifikan 95% diketahui bahwa penggunaaan

multimedia interaktif tipe CD-ROM interaktif menghasilkan pengaruh

yang signifikan pada hasil belajar siswa dibanding dengan

penggunaan aplikasi power point.

2. Rahmawati dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Penggunaan

Multimedia Interaktif Terhadap Pemahaman Konsep Matematika”.

Berdasarkan hasil penelitian menggunakan pengujian hipotesis

menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematika

siswa yang pembelajarannya menggunakan multimedia interaktif lebih

tinggi daripada kemampuan pemahaman konsep matematika siswa

yang pembelajarannya secara konvensional.

3. Mulia Rahmayani dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Multimedia Berbasis Camtasia Studio Terhadap Hasil

Belajar Matematika Siswa”. Berdasarkan hasil penelitian

menggunakan uji t hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

penggunaan multimedia berbasis camtasia studio (video tutorial)

memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap hasil belajar

(37)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari hingga Mei 2013.

Adapun lokasi yang dijadikan tempat untuk melakukan penelitian yaitu

MTsN Tangerang 2 Pamulang Jln. Padjajaran no.31, Pamulang.

B. Latar Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada mulai tanggal 14 Februari 2013

hingga 31 Mei 2013. adapun sekolah tempat penelitian adalah Madrasah

Tsanawiyah Negeri Tangerang 2 Pamulang yang berlokasi di jalan

Padjajaran No.31, Pamulang. Yang akan diteliti disini adalah aktivitas

belajar siswa, bagaimana respon siswa terhadap penerapan multimedia

interaktif yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Adapun

yang berperan dalam penelitian ini, meliputi: peneliti sendiri, Kepala

Sekolah MTsN Tangerang 2 Pamulang, guru mata pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam, dan siswa. Adapun profil MTsN Tangerang 2

Pamulang dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Sejarah dan Latar Belakang

MTsN Pamulang berdiri sejak tahun 1981 di cimanggis,ciputat

(waktu itu belum ada pemekaran kecamatan ciputat). Kepala madrasah

pertama kali dijabat oleh Drs. Syamsuddi, M.Pd. berkat perjuangan yang

gigih dari Kepala Madrasah dengan melakukan pendekatan ke berbagai

pihak, terutama pihak pemerintahan desa dan kecamatan, lima tahun

kemudian, ahun 1987, MTsN Pamulang yang dulunya bernama MTsN

Tanggerang II Pamulang, dipindahkan ke kelurahan Pamulang ddi atas

tanah seluas 4000 M2 .

Pada masa tersebut merupakan masa-masa yang gigih untuk

(38)

pada pencitraan madrasah yang kurang menguntugkan dari masyarakat.

Mereka menganggap madrasah itu lebih banyak mengajarkan ilmu-ilmu

agama dibandingkan ilmu-ilmu umum. Padahal komposisi kurikulum di

madrasah 70 % ilmu-ilmu umum dan 30% ilmu agama.

Masyarakat juga memandang bahwa madrasah adalah sekolah

dakwah yang dalam banyak hal kurang dikelola secara professional.

paradigma seperti ini tentu aja kurang menguntungkan, karena ada kesan

bahwa kalau sesuatu itu di letakan dalam bingkai dakwah, maka wajar

kalau tidak dikelola secara professional. Kalau dikelola secara tidak

professional, maka wajar kalau dalam banyak hal juga seadanya,

termasuk di dalamnya adalah partisipasi keuangan, maka dampaknya

akan mengena pada hal-hal lain, misalnya pada pembangunan sarana dan

prasarana, penyediaan fasilitas belajar, kesejahteraan guru dan pegawai

dan lain sebagainya.

Belajar dari kondisi yang kurang menguntungkan inilah yang

tampak terus menerus ingin diluruskan pleh para pejuang awal MTsN

Tangerang II Pamulang, baik oleh kepala madrasah maupun oleh

guru-gurunya. Mereka tidak henti-hentinya melakukan sosialisasi tentang

madrasah dan memberikan gambaran serta pemahaman yang benar

tentang madrasah, baik melalui pengajian, forum-forum pertemuan

pemerintah, kegiatan madrasah dan pertemuan dengan orang tua siswa.

Alhamdulillah berkat perjuangan yang tidak mengenal lelah,

dibawah kepemimpinan Drs. H. Syamsuddin, M.Pd. , Drs.H Edy

Djunaedy, dan Drs. Nasharuddin Sarbini. MTsN Tangerang II Pamulang

mulai dikenal dan dipahami secara professional oleh masyarakat.

Sehingga dari tahun ke tahun, animo masyarakat untuk menyekolahkan

anaknya ke madrasah semakin bertambah.28

Masyarakat juga mulai menyadari akan pentingnya partisipasi

khususnya dalam bantuan financial, sehingga mulai tahun 1990-an

28

Sejarah MTsN Tangerang II Pamulang dari buku kurikulum MTsN Tangerang II Pamulang

(39)

kesediaan masyarakat untuk membantu secara financial mulai terlihat.

Hasilnya adalah secara bertahap mulai ada peningkatan jumlah dan

kualitan bangunan gedung. Selanjutnya dibawah kepemimpinan Dra.Hj.

Iis Asyah, Drs.M. Askolani dan Drs Suhardi, M.Ag. bangunan gedung

MTsN Tngerang II Pamulang secara perlahan menjadi sangat memadai

dan menjadi kebanggaan masyarakat. Bangunan yang pada mulanya

sangat sederhana, kini terlihat tampak lebih nyaman dan terlihat megah

Satu hal yang cukup melegakan adalah bahwa persepsi masyarakat

terhadap madrasah sudah mulai berubah. Masyarakat kini sudah banyak

yang mengerti benar bahwa madrasah adalah sekolah umum plus.

Dimana nantinya anak-anak tidak hanya menguasai ilmu umum, tapi

ilmu agama juga.

Berkat kerja keras kepala madrasah dan juga seluruh dewan guru

dan dibarengi oleh kepedulian masyarakat terhadap pendidikan yang

semakin tinggi. Oleh karena itu MTsN Tangerang II Pamulang terus

melakukan inovasi-inovasi, baik dalam bidang manajemen, bidang

akademik dan kurikulum dan juga dalam bidang kesiswaan.

Inovasi-inovasi seperti itu pada giliranya telah mengantarkan

MTsN Tangerang II Pamulang banyak meraih prestasi dari berbagai

macam lomba, baik di tingkat kecamatan, kabupaten, tingkat provinsi

dan nasional. Seperti di tahun 2008-2012 yang merupakan “tahun

prestasi” yaitu, mendapat juara I Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional

dari Kementrian Agama. Selanjutnya, juara I (piala Wapres dan Piala

Presiden) dalam lomba Marching Band dan Juara 1 pada lomba Sekolah

Sehat (LSS) tingkat nasional.

b. Visi, Misi, dan Tujuan

Visi MTsN Tangerang II Pamulang ialah “Madrasah insan kamil berprestasi nasional dan berwawasan”. Indikator ketercapaian visi di atas adalah:

1. Siswa memiliki keimanan yang kokoh

(40)

3. Siswa memiliki akhlak mulia

4. Siswa mengembangkan potensi kecerdasan yang dimiliki

5. Siswa terbiasa hidup sehat

6. Siswa memiliki rasa cinta tanah air(nasioanalisme)

7. Siswa memiliki wawasan global

Adapun misi MTsN Tangerang II Pamulang ialah:

1. Menanamkan keimanan yang kokoh

2. Mendidik ketaaatan beribadah

3. Membudayakan akhlak mulia

4. Mengembangkan kecerdasan

5. Membiasakan hidup sehat

6. Mendorong untuk berprestasi

7. Menanamkan nasionalisme

8. Membuka cakrawala global

Tujuan MTsN Tangerang II Pamulang ialah terwujudnya generasi

unggul yang menjadi kebanggaan keluarga, masyarakat, bangsa, Negara

dan agama.

c. Kurikulum

Pada program pendidikan di Madrasah Tsanawiyah(Mts) atau

Sekolah Menengah Pertama(SMP) atau setara jumlah jam mata pelajaran

sekurang-kurangnya 32 jam pelajaran setiap minggu. Setiap jam

pelajaran lamanya 40 menit. Jenis program pendidikan di MTs/SMP dan

yang setara, terdiri dari program umum meliputi sejumlah mata pelajaran

yang wajib diikuti seluruh peserta didik, dan program pilihan meliputi

mata pelajaran yang menjadi ciri khas keunggulan daerah berupa mata

pelajaran muatan lokal. Mata pelajaran yang wajib diikuti pada program

umum berjumlah 10, sementara keberadaan mata pelajaran muatan lokal

ditentukan oleh kebijakan Dinas atau Kemenag setempat dan kebutuhan

(41)

Pengaturan beban belajar menyesuaikan dengan alokasi waktu

yang telah ditentukan dalam struktur kurikulum. Setiap satuan

pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam

pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam

pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik

dalam mencapai kompetensi, disamping memanfaatkan mata pelajaran

lain yang dianggap penting namun tidak terdapat di dalam struktur

kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi. Dengan adanya

tambahan waktu, satuan pendidikan diperkenankan mengadakan

penyesuaian-penyesuaian. Misalnya mengadakan program remedial bagi

peserta didik yang belum mencapai standar ketuntasan belajar minimal.

Berdasarkan Peraturan Menteri Agama RI Nomor Tahun 2008

tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama

Islam dan Bahasa Arab di Madrasah dijelaskan pelajaran yang wajib

diajarkan di madrasah adalah:

1. Al-Qur’an Hadits

2. Akidah Akhlak

3. Fiqh

4. Sejarah Kebudayaan Islam

5. Bahasa Arab

Tujuan mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang menjadi

objek penelitian disini ialah:

a. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari

landasan ajaran, nilai-nilai dan norma Islam yang telah dibangun oleh

Rasulullah SAW dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan

peradaban Islam.

b. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan

tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini,

(42)

c. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara

benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.

d. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap

peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di

masa lampau.

e. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah

dari peristiwa-peristiwa bersejarah(Islam), meneladani tokoh-tokoh

berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya,

politik, ekonomi, IPTEK, dan seni dan lain-lain untuk

mengembangkan kebudayaan dan ;peradaban Islam.

Di MTsN Tangerang II Pamulang, terdapat jenis-jenis kelas yang

didasarkan kepada potensi kecerdasan yang dimiliki siswa. Terdapat 6

jenis kelas, yaitu: Kelas Bina Prestasi, Kelas Sains, Kelas Bilingual Arab,

Kelas Bilingual Inggris.

Dalam sistem evaluasi, kegiatan evaluasi yang menunjukkan

prestasi belajar siswa. Berdasarkan bentuknya, evaluasi dilakukan dalam

dua bentuk, yaitu bentuk tertulis dan bentuk praktik. Sedangkan

berdasarkan jenisnya, evaluasi terdiri dari ujian tengah semester, ujian

semester, ujian akhir madrasah dan ujian nasional. Secara lebih rinci

sistem evaluasi di MTsN Tangerang II Pamulang adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Sistem evaluasi di MTsN Tangerang II Pamulang

No Jenis Bentuk Keterangan

1. UTS Tulis dan praktik Ganjil & Genap

2. UAS Tulis dan praktik Ganjil & Genap

3. UN dan UAMBN Tulis dan praktik Ganjil & Genap

(43)

Adapun kriteria kelulusan dengan mengacu kepada ketentuan PP

19/2005 pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari MTsN

Tangerang II Pamulang setelah memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

b. Mata pelajaran UN memiliki nilai rata-rata minimal 5.50 untuk

seluruh mata pelajaran yang diujikan dengan minimal 4.00 paling

banyak dua mata pelajaran dan minimal 4.25 untuk mata pelajaran

lain.

c. Nilai mata pelajaran yang tidak di UN-kan harus memenuhi KKM

yang sudah ditetapkan di awal tahun pelajaran.

d. Berkelakuan baik.

d. Gambaran Umum penerapan Multimedia Interaktif di MTsN Tangerang II Pamulang

Pada dasarnya, di MTsN Tangerang II Pamulang sudah

diterapkannya media pembelajaran berupa tersedianya LCD Projector

dan white board di masing-masing kelas. Serta dengan adanya layanan

internet yang disediakan oleh pihak Madrasah. Hal ini tentunya sangat

membantu proses pembelajaran.

Penampilan power point dalam persentasi, video pembelajaran

dalam menampilkan suatu gambaran terhadap hal-hal yang berkaitan

dengan proses pembelajaran, Serta adanya simulasi dalam pembelajaran

merupakan bukti adanya penerapan dan pemanfaatan media

pembelajaran di MTsN Tangerang II Pamulang. Meskipun masih ada

beberapa guru yang belum menggunakan media pembelajaran yang ada

sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran di kelas.

Khususnya pada pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam(SKI), pada

kelas VIII pelajaran yang disampaikan oleh guru mata pelajaran

SKI(Sejarah Kebudayaan Islam) selain dengan metode ceramah atau

(44)

persentasi dan menampilkan video pembelajaran seperti menampilkan

video mengenai Salahuddin Al-Ayyubi seorang tokoh yang berpengaruh

pada masa Dinasti Al-Ayyubiyah. Serta Tanya jawab kepada para siswa

mengenai tokoh yang ada di video pembelajaran yang ditampilkan. Juga

adanya tampilan program quiz yang dapat digunakan sebagai evaluasi.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan peneliti ialah pendekatan

penelitian kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. “Studi kasus adalah suatu penelitian yang diarahkan untuk menghimpun data,

mengambil makna, memperoleh pemahaman dari kasus tersebut”. 29 Pada metode studi kasus ini peneliti benar-benar memahami kasus

yang ada dengan cara mengumpulkan data, melihat langsung keadaan di

lokasi dan mengambil info dari berbagai sumber yang ada di sekitar dan

mempelajari keadaan di sekitar. “Suatu kasus Dalam studi kasus digunakan beberapa teknik pengumpulan data seperti wawancara,

observasi dan studi documenter, tetapi semuanya difokuskan ke arah

mendapatkan kesatuan data dan kesimpulan”.30

Studi kasus merupakan metode penelitian yang memiliki

“Kekuatan yang unik dari studi kasus adalah kemampuannya untuk

berhubungan sepenuhnya dengan berbagai jenis bukti dokumen,

peralatan, wawancara, dan observasi. Lebih dari itu, dalam beberapa

situasi seperti observasi partisipan, manipulasi informal juga dapat

terjadi.”31

Dalam pendekatan kualitatif peneliti merupakan instrument utama

dalam penelitian. Peneliti menentukan apa yang dicari dan dibutuhkan

dalam penelitian. Mulai dari awal memasuki lapangan sampai membuat

29

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya: 2011), hal: 64

30

Ibid., h. 64.

31

(45)

kesimpulan dari data yang ditemukan di lapangan. Dalam pendekatan

metode kualitatif ini, peneliti sangat memahami situasi dan kondisi yang

terjadi di lapangan karena terlibat langsung ke lapangan. Pendekatan

metode penelitian disini mengarahkan peneliti untuk “berpikir secara

induktif, yaitu menangkap berbagai fakta atau fenomena-fenomena

sosial, melalui pengamatan di lapangan, kemudian menganalisisnya dan

kemudian berupaya melakukan teorisasi berdasarkan apa yang diamati

itu.”32

Dalam pendekatan metode kualitatif ini, peneliti mengamati secara

lebih mendalam lagi mengenai hal-hal yang terkait dengan masalah yang

ada. “penelitian kualitatif menggunakan desain penelitian studi kasus dalam arti penelitian difokuskan pada satu fenomena saja yang dipilih dan

ingin dipahami secara mendalam, dengan mengabaikan

fenomena-fenomena lainnya”.33

Dalam pendekatan metode kualitatif ini dapat

diketahui dengan cara mendalami situasi sosial yang ada di lapangan

seperti yang terdapat pada gambar berikut ini:

Place/tempat

Actor/orang activity/aktivitas

Gambar 3.1 Situasi sosial(social situation)34

32

H.M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), h. 6

33

Opcit., h. 99

34

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta: 2012), cet: 15, h. 216.

(46)

D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data

Agar diperoleh data penelitian yang relevan dengan tujuan

penelitian diperlukan prosedur pengumpulan data yang akurat. Prosedur

penelitian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan

langkah-langkah: observasi, wawancara, dokumentasi dan

triangulasi/gabungan untuk memperoleh data yang ada di tempat

penelitian.

1. Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam

pendekatan penelitian kualitatif. Observasi merupakan langkah awal

yang dilakukan peneliti. Dalam observasi ini peneliti akan melihat

langsung kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh pihak yang terkait

penelitian. Dalam penelitian ini ialah semua yang mencakup ruang

lingkup sekolah. Hasil observasi ini akan digunakan untuk sumber data

penelitian.

Dalam observasi, ada tiga komponen yang menjadi obyek

penelitian, yaitu: Place (Tempat), Actor (pelaku) dan Activities

(aktivitas).35 Place atau tempat disini adalah lingkungan kelas di Sekolah.

Actor atau pelaku disini adalah guru mata pelajaran yang terkait

penelitian dan siswa. Activities atau aktivitas disini adalah kegiatan

belajar mengajar. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi

langsung ke lapangan yaitu di MTsN Tangerang 2 Pamulang.

a. Place(tempat)

Tempat yang menjadi obyek penelitian disini ialah MTsN

Tangerang 2 Pamulang yang berlokasi di jalan Padjajaran No.31,

Pamulang. Tanah MTsN Tangerang 2 Pamulang ini sepenuhnya milik

Negara dengan luas seluruhnya 6.852 M2, sedangkan luas bangunan

3.864 M2. Di sebelah timur bersebelahan langsung dengan SDN

PamulangI,II,III. adapun sarana dan prasarana di sekolah ini meliputi:

35

(47)
[image:47.610.205.503.139.576.2]

Tabel 3.2 Sarana dan Prasarana Sekolah

No Ruang Jumlah Kondisi

1 Ruang Teori/kelas 31 Baik

2 Laboratorium Fisika 1 Cukup Baik

3 Laboratorium Biologi 1 Cukup Baik

4 Laboratorium Bahasa 1 Baik

5 Laboratorium Komputer 2 Baik

6 Laboratorium ICBC 1 Baik

7 Ruang Perpustakaan 2 Baik

8 Ruang UKS 1 Baik

9 Ruang Pramuka 1 Cukup Baik

10 Ruang Audio Visual 1 Baik

11 Ruang Aula 1 Baik

12 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik

13 Ruang Guru 1 Baik

14 Ruang Tata Usaha 2 Baik

15 Ruang OSIS 1 Baik

16 Kamar Mandi/WC Guru 2 Baik

17 Kamar Mandi/WC Murid 4 Baik

18 Gudang 1 Baik

19 Mushalla 1 Baik

20 Ruang Penjaga 1 Baik

21 Ruang Piket 1 Baik

22 Ruang Komite 1 Baik

23 Ruang Koperasi 1 Baik

24 Ruang BK 1 Baik

25 Ruang Studio Musik 1 Baik

26 Ruang Wakabid 1 Baik

27 Ruang Alat Drumband 1 Baik

28 Kantin 1 Baik

29 Tempat Wudhu 1 Baik

Sumber belajar yang digunakan di MTsN Tangerang 2 Pamulang

meliputi sarana sumber belajar dan media pembelajaran. Meliputi:

(a) Sarana Sumber Belajar

Perpustakaan merupakan pusat sumber ilmu yang utama, maka di

perpustakaan MTsN Pamulang dilengkapi dengan berbagai buku sumber,

meliputi:

(1) Jumlah Total : ± 15.163 eksemplar

(48)

(3) Jumlah judul buku : 1.574 eksemplar

(4) Koran/surat kabar : tiap hari 3 surat kabar

(5) Majalah : tiap bulan 2 majalah

(b) Media Pembelajaran

Media pembelajaran yang tersedia meliputi:

- Perpustakaan lengkap, serta multimedia.

- TV di tiap kelas khusus.

- VCD player di tiap kelas khusus.

- CD pembelajaran berada di unit komputer dan di perpustakaan.

- LCD proyektor tersedia di tiap kelas.

- Komputer 60 dan akses internet 24 jam.

- Kaset dan video rekorder.

- Aula dilengkapi dengan sound sistem.

- Masjid At-Taqwa sebagai prasarana ibadah, yang sekaligus sebagai

laboratorium keagamaan.

- Laboratorium IPA, lab. Bahasa 1 lokal dengan 40 both, lab.

Komputer, ICBC, greenhouse, studio m

Gambar

Tabel 2.1 SKKD Kelas VIII Semester 1
Tabel 2.2  SKKD Kelas  VIII Semester 2
Tabel 3.2 Sarana dan Prasarana Sekolah
TABEL 4.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Padaha l maksud Puteri Kemala Kusuma Oewi adalah memberi kesem patan kepada kedua dayang itu untuk dapat bermain-main dengan kedua anaknya karena nanti malam me~e k a akan

dibuat dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Telaah Buku Teks, Program Studi. Pendidikan Bahasa dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Profitabilitas yang diproksikan dengan return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) tidak berpengaruh terhadap nilai

Pengaruh Kompetensi, Kecerdasan Emosional, Kepemimpinan Entrepreneur Dan Budaya Sekolah Terhadap Mutu Kinerja Kepala Sekolah Pada Sma Di Kabupaten Bogor..

[r]

Bidang Pengawasan dan Pengendalian Perikanan dan Sumber Daya Perikanan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara dalam

Hal utama yang harus diutamakan oleh perusahaan jasa Salon adalah kepuasan pelanggan agar dapat bertahan, bersaing dan menguasai pangsa pasar. Kepuasan pelanggan adalah perasaan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. © Deni Sudrajat 2014 Universitas