1. Dalam 1 (satu) hari operasional, Layanan Pembayaran Reguler dilakukan sebanyak 2 (dua) periode sesuai dengan jam layanan yang ditetapkan oleh Penyelenggara sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II.5.
2. Jenis transfer dana yang dapat diperhitungkan dalam Layanan Pembayaran Reguler adalah transfer dana yang berasal dari:
a. perintah transfer dana dari 1 (satu) Peserta pengirim kepada 1 (satu) atau lebih nasabah di Peserta penerima;
b. perintah transfer dana dari 1 (satu) atau lebih nasabah di Peserta pengirim kepada 1 (satu) Peserta penerima;
c. perintah transfer dana dari 1 (satu) nasabah di Peserta pengirim kepada 1 (satu) atau lebih nasabah di Peserta penerima; dan
d. perintah transfer dana dari 1 (satu) atau lebih nasabah di Peserta pengirim kepada 1 (satu) nasabah di Peserta penerima.
3. Nasabah sebagaimana dimaksud dalam angka 2 adalah nasabah yang memiliki rekening di Peserta.
4. Nilai nominal transfer dana sebagaimana dimaksud dalam angka 2 dibatasi paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) per rincian transaksi.
5. Transfer ...
5. Transfer dana sebagaimana dimaksud dalam angka 2 diproses pada Layanan Pembayaran Reguler dalam bentuk DKE Pembayaran yang dihasilkan dari SPK.
6. DKE Pembayaran yang telah diterima oleh Penyelenggara tidak dapat diubah atau dibatalkan oleh Peserta.
7. Perhitungan Layanan Pembayaran Reguler dilakukan berdasarkan DKE Pembayaran yang didukung dengan dana yang cukup.
8. Setelmen Dana atas perhitungan sebagaimana dimaksud dalam angka 7 dilakukan ke Rekening Setelmen Dana PLU dan/atau Rekening Setelmen Dana Bank Pembayar.
9. Setelmen Dana sebagaimana dimaksud dalam angka 8 dilakukan 1 (satu) kali dalam setiap periode Layanan Pembayaran Regular.
B. Operasional Layanan Pembayaran Reguler pada Setiap Periode 1. Pembuatan dan Pengiriman DKE Pembayaran dan Batch
DKE Pembayaran
a. Pembuatan DKE Pembayaran
1) Pembuatan DKE Pembayaran dilakukan oleh Peserta dengan cara sebagai berikut:
a) Input DKE Pembayaran secara manual melalui SPK; atau
b) interface DKE Pembayaran dengan cara:
(1) import file dari media rekam elektronik ke SPK; atau
(2) Straight Through Processing (STP) dari sistem internal Peserta ke SPK.
2) Pembuatan DKE Pembayaran sebagaimana dimaksud dalam angka 1) mengacu pada buku pedoman penggunaan aplikasi SPK.
b. Pembuatan batch DKE Pembayaran
1) Pembuatan batch DKE Pembayaran dilakukan melalui SPK atau sistem internal Peserta.
2) Pembuatan batch DKE Pembayaran oleh Peserta mengacu pada buku pedoman penggunaan aplikasi SPK.
c. Hal-hal ...
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan DKE Pembayaran dan batch DKE Pembayaran
1) Pengisian field kode transaksi pada DKE Pembayaran wajib mengacu pada kode transaksi sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II.9.
2) Field kode kota asal wajib diisi dengan kode kota kantor Peserta yang menerima perintah transfer dana dari nasabah.
3) 1 (satu) batch DKE Pembayaran paling banyak berisi 10 (sepuluh) DKE Pembayaran atau 1 (satu) batch DKE Pembayaran memiliki nilai nominal paling banyak Rp500.000.000.000,00 (lima ratus miliar rupiah).
4) Dalam 1 (satu) DKE Pembayaran paling banyak berisi 100 (seratus) rincian transaksi.
d. Pengiriman batch DKE Pembayaran ke SSK
Batch DKE Pembayaran sebagaimana dimaksud dalam huruf b dikirim ke SSK dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Pengiriman batch DKE Pembayaran oleh Peserta diatur sebagai berikut:
a) Pengiriman batch DKE Pembayaran oleh Peserta dilakukan melalui SPK.
b) Batch DKE Pembayaran yang dikirim oleh PLU dapat berupa:
(1) batch DKE Pembayaran milik PLU yang bersangkutan; dan/atau
(2) batch DKE Pembayaran milik PTL dalam hal PLU berfungsi sebagai Bank Penerus.
c) Batch DKE Pembayaran yang dikirim oleh PLA hanya milik PLA yang bersangkutan.
2) Pengiriman batch DKE Pembayaran dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan periode waktu kegiatan pengiriman batch DKE Pembayaran yang ditetapkan oleh Penyelenggara.
3) Dalam ...
3) Dalam hal terjadi kegagalan pengiriman batch DKE Pembayaran maka Peserta dapat mengirimkan kembali batch DKE Pembayaran sepanjang periode waktu pengiriman batch DKE Pembayaran belum berakhir.
4) Atas pengiriman batch DKE Pembayaran sebagaimana dimaksud dalam angka 1), SSK akan mengirimkan konfirmasi status pengiriman batch DKE Pembayaran ke SPK.
2. Mekanisme Perhitungan dalam Layanan Pembayaran Reguler
a. Selama periode waktu kegiatan pengiriman DKE Pembayaran, SSK melakukan perhitungan setiap batch DKE Pembayaran yang diterima dengan memperhatikan kecukupan dana yang dimiliki oleh Peserta.
b. Dana yang dimiliki oleh Peserta sebagaimana dimaksud dalam huruf a bersumber dari:
1) dana tunai (cash Prefund) yang disediakan dalam Prefund Kredit; dan
2) confirmed incoming DKE Pembayaran, yaitu DKE Pembayaran masuk dari Peserta lainnya yang telah didukung dengan dana yang dimiliki oleh Peserta lain tersebut.
c. DKE Pembayaran yang dikirim oleh Peserta dan didukung dengan dana sebagaimana dimaksud dalam huruf b dinyatakan sebagai confirmed outgoing DKE Pembayaran.
3. Informasi Perhitungan Layanan Pembayaran Reguler
a. Penyelenggara menyediakan informasi hasil perhitungan Layanan Pembayaran Reguler sebagaimana dimaksud dalam butir 2.a yang dapat diperoleh Peserta melalui SPK secara seketika.
b. Dalam hal PLU berfungsi sebagai Bank Penerus maka informasi hasil perhitungan sebagaimana dimaksud dalam huruf a mencakup hasil perhitungan PLU dan PTL.
c. Apabila ...
c. Apabila berdasarkan informasi sebagaimana dimaksud dalam huruf a masih terdapat DKE Pembayaran yang belum dapat diperhitungkan (unconfirmed DKE Pembayaran) karena belum didukung dengan dana yang cukup maka Peserta wajib menambah Prefund Kredit sampai batas waktu yang ditetapkan oleh Penyelenggara. Tata cara penambahan Prefund Kredit sebagaimana dimaksud dalam butir V.D.1.
4. Setelmen Hasil Perhitungan Akhir dalam Layanan Pembayaran Reguler
a. Setelah batas waktu penambahan Prefund Kredit berakhir, Penyelenggara melakukan perhitungan akhir untuk masing-masing Peserta.
b. Dalam hal setelah berakhirnya batas waktu sebagaimana dimaksud dalam huruf a Peserta masih memiliki unconfirmed DKE Pembayaran maka mekanisme penyelesaiannya mengacu pada ketentuan sebagaimana dimaksud dalam angka 5.
c. Dalam hal PLU berfungsi sebagai Bank Penerus maka hasil perhitungan akhir sebagaimana dimaksud dalam huruf a mencakup hasil perhitungan akhir PLU dan PTL.
d. Penyelenggara melakukan Setelmen Dana atas hasil perhitungan akhir sebagaimana dimaksud dalam huruf a ke Rekening Setelmen Dana PLU dan/atau Rekening Setelmen Dana Bank Pembayar sebesar nilai hasil perhitungan akhir Layanan Pembayaran Reguler.
5. Penyelesaian Unconfirmed DKE Pembayaran Reguler
a. Dalam hal terdapat unconfirmed DKE Pembayaran pada periode pertama maka unconfirmed DKE Pembayaran tersebut tidak secara otomatis akan diteruskan ke periode selanjutnya. Peserta harus mengirimkan kembali unconfirmed DKE Pembayaran tersebut pada periode kedua.
b. Dalam ...
b. Dalam hal terdapat unconfirmed DKE Pembayaran pada periode kedua maka Peserta harus mengirimkan kembali unconfirmed DKE Pembayaran tersebut pada hari kerja berikutnya.
c. Dalam hal penyelesaian unconfirmed DKE Pembayaran sebagaimana dimaksud dalam huruf b dilakukan pada hari kerja berikutnya, berlaku ketentuan sebagai berikut:
1) Peserta pengirim melaporkan hasil penyelesaian unconfirmed DKE Pembayaran kepada Penyelenggara paling lama 2 (dua) hari kerja sejak tanggal penyelesaian, dengan menggunakan format sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II.10.
2) Peserta pengirim memberikan kompensasi, jasa, dan/atau bunga kepada nasabah dengan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai perlindungan kepada nasabah pengguna SKNBI.
6. Penerusan Dana kepada Nasabah Penerima
Peserta penerima wajib meneruskan dana kepada nasabah penerima sesuai amanat dalam DKE Pembayaran yang diterima dari Peserta pengirim, sesuai batas waktu yang ditentukan dalam ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai perlindungan nasabah pengguna SKNBI.
IX. LAYANAN PENAGIHAN REGULER