DIREKTORAT UNIT KERJA
LOKASI Ruang
Merk
Prosesor AMD Memory 512 MB 1 GB 2 GB 4 GB 8 GB
VGA
Hard Disk SATA IDE Optical NONE CD-ROMCD-RW DVD DVD
COMBODVD-RW
LAN Chipset
Jenis LAN 10/100 10/100
/1000 WIRED WIRE LESS MAC
Keyboard Mouse
Monitor LCD CRT 15" 17" 19"
Printer Merk A4 A3
Scanner Merk A4 A3
Lain-lain
FLAT-BED AUTO DOCUMENT FEEDER
DESKTOP NOTEBOOK RAKITAN
LANTAI - (Pentium IV / i-3/ i-5/ i-7/ lain-lain)
Windows XP
Format 3.2 Inventarisasi perangkat keras
10.
11.
12.
Pengadaan dan pemasangan Perangkat Keras yang tidak berhubungan dengan jaringan dilakukan oleh Sub Unit kerja eselon III secara langsung merupakan tanggung jawab Sub Unit kerja eselon III;
Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman c.q. Sub Direktorat Pengelolaan Data dan Sistem Informasi mengelola Sistem Jaringan Cipta Karya melalui Pusat Pengendalian Jaringan atau Network Operation Center (NOC); dan
Pengelolaan dan penggunaan internet di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya diatur oleh Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman c.q. Sub Direktorat Pengelolaan Data dan Sistem Informasi.
Pengadaan dan pemasangan Perangkat keras yang berhubungan dengan jaringan utama (back-bone) sistem jaringan Cipta Karya menjadi tanggung jawab Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman c.q. Sub Direktorat Pengelolaan Data dan Sistem Informasi. Perangkat keras yang berhubungan dengan jaringan (Core Switch Layer 3, Fiber Optic Switch, Kabel Fiber Optik, Kabel UTP) serta Server untuk Data Center serta perlengkapan pendukungnya;
Pengadaan dan pemasangan Perangkat Keras yang berhubungan dengan jaringan dilakukan oleh Sub Unit kerja eselon III setelah berkoordinasi dengan Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman c.q. Sub Direktorat Pengelolaan Data dan Sistem Informasi untuk mendapatkan spesifikasi yang direkomendasikan sesuai dengan kebutuhannya serta perkembangan teknologi komputer terkini agar dicapai efisiensi investasi. Biaya yang timbul atas pengadaan dan pemasangan perangkat keras tersebut menjadi tanggung jawab Sub Unit kerja eselon III terkait;
8.
9.
A. Konfigurasi Kabel UTP 1.
2.
3.
Gambaran umum:
Prosedur operasi ini menguraikan proses pembuatan kabel jaringan dengan menggunakan jenis kabel jaringan Unshield Twisted Pair yang selanjutnya disebut UTP dengan konfigurasi crosslink, dan straight trough.
Pihak yang Terkait:
Kebutuhan:
Mengkonfigurasi kabel jaringan UTP agar dapat digunakan sebagai media komunikasi kabel pada jaringan komputer, membutuhkan beberapa perlengkapan sebagai berikut:
Unit kerja eselon II yang mengelola data dan informasi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
Unit kerja eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya;
Satuan Kerja Perencanaan dan Pengendalian PIP Provinsi.
a.
b.
c.
d.
Kabel UTP;
Konektor RJ45;
Crimping Tools; dan Alat pengujian LAN.
Gambar A.1 Peralatan dalam konfigurasi kabel jaringan
a.
b.
c.
4. Pembuatan Kabel Jaringan Konfigurasi Straight Trough
a. Siapkan kabel UTP, ukurkan sesuai kebutuhan dari point ke point.
Ukur jarak antar point, dan tambahkan 1 meter untuk toleransi pengukuran;
b. Dengan menggunakan Crimping tools, buka pelindung kabel/kulit kabel dengan menggunakan shield cutter yang ada pada Crimping Tools;
Gambar A.2 Penggunaan shield cutter
Gambar A.3 Pair Tembaga pada Kabel UTP, Gambar A.4 Pair Kabel Yang Telah Dipisah
c. Susun kabel sesuai dengan warnanya, agar memudahkan dalam pengurutan konfigurasi warna kabel;
d. Konfigurasi kabel jaringan straight trough atau lurus, berfungsi untuk menghubungkan dua buah perangkat/node yang berbeda jenis. Misalkan, PC dengan Hub. Urutkan urutan kabel dengan urutan seperti yang ada pada gambar berikut ini;
e. Susunan kabel dipegang dengan erat, dikhawatirkan akan terjadi perubahan posisi dalam urutan kabel. Ratakan ujung kabel dengan menggunakan Cutter yang ada pada Crimping Tools;
f. Masukkan kedalam konektor RJ45 yang sudah disiapkan, masukan dengan perlahan dan ketika kabel sudah berada di dalam konektor, beri sedikit tekanan agar ujung tembaga kabel dapat dilihat pada ujung-ujung konektor. Masukkan Ujung kabel kedalam RJ45 dengan menambahkan sedikit dari shield/kulit kabel UTP dimasukan kedalam pangkal RJ45 agar kabel dan RJ45 menempel dengan kuat;
Gambar A.5 Pair Kabel Yang Telah Disusun Straight
Gambar A.6 Penggunaan Cutter Pada Crimping Tools, Gambar A.7 Hasil Meratakan Kabel Dengan Crimping Tools
g. Konektor dan kabel yang sudah tersambung dimasukan kedalam port yang ada pada Crimping Tools. Tekan Crimping seperti proses menggunting, dengan terus memberikan sedikit tekanan pada ujung kabel agar tetap berada di dalam Konektor RJ45; dan
h Lakukan hal yang sama pada ujung kabel pada kabel UTP yang sama.
Sehingga susunan utuhnya sebagai berikut:
Gambar A.8 Gambar Kabel UTP yang Dimasukan Kedalam Konektor
Gambar A.9 Proses Crimping Konektor dan Kabel UTP
Gambar A.10 Susunan utuh kabel tipe Straight Trough
d. Konfigurasi kabel jaringan Cross Link atau Bersilang, berfungsi untuk menghubungkan dua buah perangkat / node yang sama jenisnya.
Misalkan, PC dengan PC. Urutkan urutan kabel dengan urutan seperti yang ada pada Gambar A.14 berikut ini.
Gambar A.11 Penggunaan shield cutter
5. Pembuatan Kabel Jaringan Konfigurasi Cross Link
Siapkan kabel UTP, ukurkan sesuai kebutuhan dari point ke point;
Dengan menggunakan Crimping tools, buka pelindung kabel/kulit kabel dengan menggunakan shield cutter yang ada pada Crimping Tools;
a.
b.
Susun kabel sesuai dengan warnanya, agar memudahkan dalam pengurutan konfigurasi warna kabel;
c.
Gambar A.12 Pair Tembaga pada Kabel UTP, Gambar A.13 Pair Kabel Yang Telah Dipisah
Gambar A.15 Meratakan ujung kabel yang telah disusun
Susunan kabel dipegang dengan erat, dikhawatirkan akan terjadi perubahan posisi dalam urutan kabel. Ratakan ujung kabel dengan menggunakan Cutter yang ada pada Crimping Tools.
e.
-Masukkan kedalam konektor RJ45 yang sudah disiapkan, masu kan dengan perlahan dan ketika kabel sudah berada di dalam konektor, beri sedikit tekanan agar ujung tembaga kabel dapat dilihat pada ujung-ujung konektor. Masukan ujung kabel kedalam RJ45 dengan menambahkan sedikit dari shield/kulit kabel UTP dimasukan kedalam pangkal RJ45 agar kabel dan RJ45 menempel dengan kuat;
f.
Gambar A.14 Susunan kabel tipe cross link
Ujung kabel dari kabel yang telah disusun dengan konfigurasi Cross Link disusun dengan susunan konfigurasi Straight Trough.
Sehingga susunan utuhnya sebagai berikut:
h.
Crimping Tools. Tekan Crimping seperti proses Konektor dan kabel yang sudah tersambung dimasukan kedalam port yang ada pada
menggunting, dengan terus memberikan sedikit tekanan pada ujung kabel agar tetap berada di dalam Konektor RJ45;
g.
Gambar A.17 Proses crimping konektor RJ45 dengan kabel UTP
Gambar A.18 Susunan utuh kabel tipe Cross Link Gambar A.16 Melihat ujung tembaga pada ujung konektor RJ45
Gambar A.19 Pengecekan kabel tipe Straight Trough
Pengecekan Kabel Jaringan Konfigurasi Cross Link.
7.
Siapkan kabel yang sudah disusun dengan konfigurasi Straight Trough;
Masukkan kedua ujung kabel pada port RJ45 pada LAN Tester;
Nyalakan LAN Tester. Konfigurasi Straight Trough dinyatakan berhasil apabila pada kedua urutan lampu LED pada LAN Tester memiliki perbedaan urutan menyala. Namun untuk beberapa kabel urutan menyala sama pada kedua ujungnya.
a.
b.
c.
Gambar A.20 Pengecekan kabel tipe Cross Link
6. Siapkan kabel yang sudah disusun dengan konfigurasi Straight Trough;
Masukkan kedua ujung Kabel pada port RJ45 pada LAN Tester;
Nyalakan LAN Tester. Konfigurasi Straight Trough dinyatakan berhasil apabila pada kedua urutan lampu LED pada LAN Tester menyala berurutan sesuai urutan yang sama.
a.
b.
c.
B. Setting IP Address 1.
2.
3.
4.
Gambaran umum:
Prosedur operasi ini menguraikan proses setting IP Address pada komputer dengan menggunakan Sistem Operasi Windows Server.
Pihak yang Terkait:
Kebutuhan:
Setting IP Address Pada Windows Server.
Unit kerja eselon II yang mengelola data dan informasi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
Unit kerja eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya;
Satuan Kerja Perencanaan dan Pengendalian PIP Provinsi.
a.
b.
c.
Komputer dengan Sistem Operasi Windows Server;
Perangkat Port Jaringan terpasang dengan baik, dan dalam kondisi enable; dan
Monitor, Mouse, dan Keyboard.
a.
b.
c.
a.
b.
Pasang kabel jaringan pada komputer dan hub/switch, masukan masing-masing konektor kedalam port yang tersedia pada masing-masing perangkat; dan
Klik kanan pada Icon Network Connection pada SysTray (bagian kanan bawah tampilan layar), kemudian pilih Network and Sharing Center.
Gambar B.1 Icon Network Connection pada Systray
c. Pada tampilan Windows Network and Sharing Center, pada menu task di sebelah kiri tampilan, pilih link menu Manage network connections;
d. Jendela Network Connection akan menampilkan perangkat jaringan yang ada pada komputer. Biasanya bertuliskan Local Area Connection.
Klik pada icon Local Area Connection, klik kanan kemudian pilih Properties;
e. Jendela peringatan User Account Control yang muncul setelah melakukan point nomor 4, menjelaskan apakah user akan melanjutkan perintah Properties pada Local Area Connection. Klik Continue untuk melanjutkan setting IP Address;
Gambar B.2 Link Menu Network and Sharing Center
Gambar B.3 Icon Local Area Connection
f. Pada jendela Local Area Connection Properties, klik pada Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4). Kemudian klik tombol Properties pada bagian bawah list;
g. Jendela Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) Properties menampilkan isian untuk memasukan IP Address, Subnetmask, Default Gateway, dan DNS. Isikan sesuai dengan keperluan, kemudian untuk menyimpan hasil setting IP Address klik tombol OK.
Gambar B.4 Jendela User Account Control
Gambar B.5 Jendela Local Area Connection Properties
Gambar B.6 Jendela Internet Protocol Version 4 (TCP/IP Properties)
Keterangan Gambar B.6
IP Address adalah alamat dari komputer, digunakan dalam setiap komunikasi data pada komputer maupun perangkat yang sudah memiliki teknologi komunikasi via jaringan berprotokol TCP/IP.
Subnet Mask adalah batasan dari segmentasi per kelas IP.
Subnet mask menentukan rentang IP pada setiap kelas.
Default Gateway adalah IP Address Router yang terhubung secara langsung dengan jaringan di luar jaringan lokal.
Preferred DNS Server adalah IP Address dari DNS Server yang default digunakan untuk berkomunikasi dengan jaringan internet.
Alternate DNS Server adalah IP Address cadangan dan digunakan ketika Preferred DNS dalam keadaan down, maka otmatis sistem komputer akan mengarahkan DNS ke lama Alternate DNS
-C. Metode Troubleshoot dengan OSI Layer
Prosedur operasi ini menguraikan proses pengecekan konektivitas jaringan pada sisi perangkat keras jaringan maupun perangkat lunak. Metode pengecekan diurutkan dari mulai pengecekan sumber sampai tujuan.
Mulai dari pengecekan dari sisi perangkat lunak sampai dengan perangkat keras jaringan.
Pihak yang terkait:
Kebutuhan:
Metode Troubleshoot dengan OSI Layers.
OSI Layers merupakan standar yang mendefinisikan semua aspek komunikasi dalam jaringan. Dengan memahami OSI Layer akan mudah untuk melakukan pengecekan konektivitas jaringan. Pembahasan kali ini akan melakukan metode troubleshoot dengan OSI Layers secara Top Down, dimana yang pertama dilakukan pengecekan melalui bagian perangkat keras sampai ke bagian perangkat lunak.
Unit kerja eselon II yang mengelola data dan informasi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
Unit kerja eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya; dan Satuan Kerja Perencanaan dan Pengendalian PIP Provinsi.
a.
b.
c.
Komputer dengan Sistem Operasi Windows Server;
Komputer telah tersetting IP Address; dan Monitor, Mouse, dan Keyboard.
a.
b.
c.
a.
b.
Layer pertama yaitu physical, pada bagian ini pengecekan dilakukan dengan memeriksa apakan kabel jaringan terpasang ke port jaringan pada PC dengan benar. Apabila longgar, segera perbaiki posisi konektor terhadap port, apabila konektor mengalami kerusakan dapat dilakukan dengan mengganti konektor;
Layer kedua yaitu data-link, pada bagian ini amati apakah lampu indikator pada port jaringan menyala dengan baik atau tidak.
Apabila ada konektivitas, biasanya lampu LED berwarna hijau akan menyala, dan LED warna oranye akan menyala juga. Apabila tidak menyala, periksa apakah sambungan kabel antara PC dengan hub/switch sudah terpasang dengan baik atau tidak, periksa kabel
c.
d.
antara PC dengan hub/switch sudah terpasang dengan baik atau tidak, periksa kabel jaringan apakah dalam kondisi baik atau tidak, atau kemungkinan lain adalah terjadi kesalahan dalam membuat kabel jaringan pada proses menghubungkan kabel UTP dengan konektor RJ45. Lakukan perbaikan pada konektor, apabila kabel UTP dalam kondisi baik dan kabel terpasang dengan baik antara hub/switch dan PC;
Layer ketiga yaitu network, pada bagian ini cek IP Address pada PC, apakah sudah terkonfigurasi dengan baik atau belum. Lakukan konfigurasi IP Address apabila PC belum memiliki IP Address;
Layer keempat yaitu transport, pada bagian ini berhubungan dengan layer network. Lakukan ping terhadap IP Address tujuan.
Lakukan ping ke IP Address tujuan dengan cara, masuk ke command prompt dengan cara klik start menu, kemudian ketikan
“cmd” tanpa tanda kutip, kemudian tekan tombol enter pada keyboard. Setelah masuk ke jendela command prompt, ketikan perintah ping ke IP Address tujuan misal “ping 192.168.0.1” tanpa tanda kutip;
Gambar C.1 Membuka aplikasi command prompt
Adapun beberapa trouble shoot ketika melakukan ping ke IP Address tujuan diantaranya:
1)
2)
Reply From
Muncul pesan Reply From IP tujuan menunjukan bahwa koneksi telah berhasil.
Request Time Out/RTO
Pesan RTO atau Request Time Out menunjukan bahwa koneksi tidak berhasil. Hal ini diakibatkan karena IP Address tujuan tidak terdeteksi.
Penanganan:
Gambar C.2 Tampilan pesan Reply From
Gambar C.3 Tampilan pesan Request Time Out
a) b)
Periksa IP Address tujuan, terdaftar atau tidak.
Periksa kabel jaringan pastikan terhubung dengan baik.
3) Reply From … Destination Host Unreachable
Pesan error tersebut biasanya diakibatkan dari host atau IP Address tujuan yang tidak ada pada jangkauan jaringan PC.
Beberapa penyebab hal tersebut adalah terjadi kerusakan pada hub/switch, terjadi kerusakan pada router, Network Interface Card pada router tidak berfungsi atau terkonfirugasi dengan baik, NIC pada PC masih dalam kondisi Disable.
Penanganan:
c)
d)
Apabila ping dilakukan ke jaringan luar/internet, pastikan apakah host tujuan sedang aktif tidak sedang down, periksa Gateway apakah sudah dikonfigurasi dengan benar, serta periksa pula DNS apakah sudah dikonfigurasi dengan baik.
Apabila trafik sedang padat, tunggu sampai trafik normal.
Gambar C.4 Tampilan pesan Destination host unreachable
a)
b)
c)
Periksa apakah NIC pada PC dalam keadaan Enable atau Disable.
Periksa apakah jaringan pada router dalam keadaan normal atau tidak. Lakukan restart router apabila diperlukan.
Pastikan gateway dalam keadaan aktif.
4) General Failure
Pemasangan konektor RJ45 ke port jaringan pada PC dapat menjadi penyebab munculnya error message ini.
Penanganan:
a)
b)
c)
d)
Periksa apakah konektor RJ45 terpasang dengan baik ke port jaringan yang ada di PC;
Periksa apakah hub/switch dalam keadaan baik atau tidak, apabila diperlukan lakukan restart pada hub/switch;
Periksa apakah driver NIC sudah terinstal dengan baik atau tidak, lakukan peng-install-an driver apabila belum ter-install; dan
Pastikan NIC dalam keadaan enable.
Gambar C.5 Tampilan error General failure
e.
f.
g.
Layer kelima yaitu Session, masih berhubungan dengan layer Application sehingga prosedur pengecekannya sama dengan layer Application. Pada model lain, Session dan Presentation masuk pada Layer Application;
Layer keenam yaitu Presentation, masih berhubungan dengan layer Application, sama seperti layer Session. Pengecekan pada bagian ini dilakukan pada layer Application; dan
Layer ketujuh yaitu Application, pada bagian ini berhubungan penuh pada perangkat lunak. Pengecekan yang dapat dilakukan diantaranya adalah mengecek konfigurasi firewall, sesuaikan dengan
membuka browser internet dan membuka aplikasi web yang berjalan pada jaringan. Periksa pula antivirus apakah memiliki settingan firewall sendiri yang mengakibatkan jaringan tidak dapat diakses, setting antivirus pada mode normal untuk mengizinkan servis jaringan berjalan pada PC.
D. Konfigurasi VPN 1.
2.
3.
4.
Gambaran umum:
Prosedur operasi ini menguraikan proses setting IP Address pada komputer dengan menggunakan Sistem Operasi Windows Server.
Pihak yang Terkait:
Kebutuhan:
Konfigurasi VPN Client pada Windows Server.
Unit kerja eselon II yang mengelola data dan informasi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
Unit kerja eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya; dan Satuan Kerja Perencanaan dan Pengendalian PIP Provinsi.
a.
b.
c.
Komputer dengan Sistem Operasi Windows Server;
Perangkat Port Jaringan terpasang dengan baik, dan dalam kondisi enable; dan
Monitor, Mouse, dan Keyboard.
a. menu, kemudian pilih control panel, kemudian pilih Network and Sharing Center;
Pilih link menu Set up a new connection or network;
Gambar D.1 Link Menu Set up a connection or network
c.
d.
e.
Pada jendela Set up a connection or network, pilih Connect to a work-space pada kolom list menu;
Pilih Use my Internet Connection (VPN) pada jendela Connect to a workplace;
Pada wizard selanjutnya, isikan Internet Address dengan IP Address VPN Server, dan pada kolom Destination Name isikan dengan nama VPN Server untuk lebih memudahkan dalam pengelolaan nantinya. Klik tombol Next untuk melanjutkan ke wizard selanjutnya;
Gambar D.2 Jendela Set up a connection or network
Gambar D.3 Pilihan koneksi untuk VPN
f.
g.
Selanjutnya isikan User name dan Password pada jendela wizard Connect to a workplace. Kemudian klik tombol Connect untuk langsung menghubungkan komputer ke server VPN;
Apabila pada wizard selanjutnya muncul “The Connection Is ready to use”, klik tombol Connect Now. Apabila ada masalah, coba periksa kembali konfigurasi IP Address Server VPN serta User name dan Password yang digunakan untuk masuk kedalam Sever VPN. Klik tombol Close apabila sudah berhasil dikonfigurasi;
Gambar D.4 Form isian alamat VPN
Gambar D.5 Form isian user name dan password VPN
Gambar D.6 Pengecekan koneksi ke server VPN
h.
i.
Kembali ke jendela Network and Sharing Center, pilih link menu Change Adapter Setting yang ada pada samping kiri tampilan;
Akan terdapat dua koneksi, yaitu koneksi yang asli serta koneksi virtual yang sudah berhasil dikonfigurasi sebelumnya. Klik kanan pada koneksi virtual kemudian pilih Properties;
Gambar D.7 Link menu Manage network Connection
Gambar D.8 Mengeksekusi Properties pada Icon VPN
j.
k.
Arahkan pada tab Networking, kemudian pilih pada bagian list Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4), klik tombol properties;
Pada jendela Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) Properties, Konfigurasikan IP Address, apabila server VPN sudah menjadi DHCP Server maka pilih opsi paling atas yaitu Obtain an IP Address automatically, dan Obtain DNS server address automatically;
Gambar D.9 Jendela My VPN Properties
Gambar D.10 Jendela Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) Properties
Gambar D.11 Jendela Advance TCP/IP Setting
l.
m.
Klik pada tombol Advanced untuk melakukan konfigurasi gateway VPN. Klik Tombol OK untuk menyimpan konfigurasi;
Klik kanan pada icon koneksi VPN kemudian pilih Connect;
Gambar D.12 Melakukan koneksi ke VPN
Gambar D.13 Jendela login VPN
n.
o.
p.
Masukan username dan password kedalam form login untuk terhubung dengan server VPN;
Tunggu sampai verifikasi selesai; dan
Apabila telah terhubung, maka koneksi dapat dilihat dengan mengklik icon network connection pada systray.
Gambar D.15 Daftar koneksi pada server
E. Pemeliharaan Perangkat Jaringan 1.
2.
3.
Gambaran umum:
Prosedur operasi ini menguraikan proses setting IP Address pada komputer dengan menggunakan Sistem Operasi Windows Server.
Pihak yang terkait:
Pemeliharaan Server
Unit kerja eselon II yang mengelola data dan informasi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
Unit kerja eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya; dan Satuan Kerja Perencanaan dan Pengendalian PIP Provinsi.
a. Menyalakan komputer server sama seperti menyalakan PC biasa.
Berikut prosedur menyalakan server:
a.
b.
c.
b. Mematikan komputer server sama seperti mematikan komputer pada umumnya, namun untuk server ada satu langkah tambahan ketika pengelola akan mematikan server yaitu Shutdown Event Tracker yang berfungsi untuk membuat log dimana kita akan mematikan server. Log tersebut berfungsi untuk memberitahu history bahwa server mengalami restart maupun shutdown dikarenakan 1)
2)
3)
4)
5)
Hubungkan server ke sumber listrik, pastikan sumber listrik stabil karena server pada umumnya menyimpan data yang penting, dan ketidakstabilan listrik berpengaruh kepada kondisi harddisk;
Apabila diperlukan, sambungkan ke perangkat lain seperti keyboard, mouse, serta monitor;
Tekan tombol power pada bagian depan server, tunggu sampai sistem operasi ter-load sempurna, dan server siap untuk digunakan;
Simpan komputer server pada suhu ruangan yang cukup dingin karena server bekerja nonstop dengan proses yang berjalan didalamnya sehingga akan membuat server cepat panas. Semakin panas server akan mengurangi kinerja server itu sendiri; dan
Gunakan UPS untuk berjaga-jaga matinya aliran listrik sehingga pengelola server memiliki waktu untuk mematikan server dengan cara yang aman.
ada Pemeliharaan sesuai dengan yang ada pada pilihan combo box.
c. Install antivirus untuk mencegah adanya virus yang masuk kedalam sistem server. Perhatikan opsi kemampuan antivirusnya. Pilih normal untuk mengurangi resiko terkonfigurasinya firewall dari antivirus yang tidak mengizinkan adanya koneksi terhadap jaringan.
1)
2)
3)
Klik tombol start menu, kemudian klik icon power.
Pada jendela Shutdown Windows, pada bagian Shutdown Event Tracker pilih salah satu yang ada pada pilihan combo box, hal ini merupakan syarat agar tombol OK menjadi enable.
Klik tombol OK untuk mematikan komputer server.
Apabila akan melakukan pembongkaran server, cek seluruh koneksi ke power karena khawatir terjadi hubungan arus pendek yang dapat merusak server.
Gambar E.2 Jendela shutdown windows Gambar E.1 Icon Power pada Start Menu