• Tidak ada hasil yang ditemukan

LIKUIDITAS DAN SUMBER PENDANAAN

Dalam dokumen AR Atlas 2011_Final.pdf (Halaman 109-112)

pembahasan oleh manajemen

*URVV3URÀW

7. LIKUIDITAS DAN SUMBER PENDANAAN

Kebutuhan likuiditas Perseroan dan Anak Perusahaan terutama terkait dengan pendanaan modal kerja, belanja modal, pembayaran hutang, dan pengelolaan ketersediaan kas. Secara historis, Perseroan dan Anak Perusahaan

mengandalkan pinjaman dan penerbitan saham dalam mendanai kebutuhan belanja modal dan akuisisi Perseroan. Meskipun Perseroan dan Anak Perusahaan beroperasi dalam industri padat modal, karena telah melibatkan kontraktor pertambangan untuk melakukan kegiatan penambangan dan transportasi, secara historis kebutuhan modal Perseroan dan Anak Perusahaan hanya dibatasi pada aktivitas eksplorasi dan pengembangan infrastruktur. Dikarenakan Perseroan dan Anak Perusahaan melakukan aktivitas eksplorasi sendiri, hal ini menimbulkan biaya diawal untuk kegiatan eksplorasi, termasuk belanja modal peralatan pengeboran dan peralatan eksplorasi lainnya. Selain itu, rencana pengembangan Hub Perseroan dan Anak Perusahaan, seperti pengembangan Hub Muba, akan membutuhkan belanja modal terkait pengembangan

JOGSBTUSVLUVSZBOHTJHOJmLBOEJNBTBEFQBO

Sebagian dari dana hasil Penawaran Umum Obligasi direncanakan akan digunakan untuk tujuan tersebut.

Perseroan memiliki siklus penagihan piutang yang mewajibkan Noble untuk melakukan pembayaran berdasarkan kontrak penjualan yaitu 14 hari setelah tagihan dikirim dan siklus pembayaran hutang yang mewajiban pembayaran oleh Perseroan dan Anak Perusahaan kepada kontraktor yaitu 30 hari setelah tagihan diterima. Perseroan secara historis menerima pembayaran dari Noble

TJHOJmDBOUMZTJODFXJUIBOJODSFBTFJOUIF

production and sale of coal from Berau Bara Energi and the commencement of commercial production at Diva Kencana Borneo, Hanson Energy Martapura and Gorby Putra Utama in the Muba Hub in 2011. Cash Flow

Table 12 shows historical information regarding the

DBTInPXPGUIF$PNQBOZ

Operating Activities./FUDBTInPXVTFEGPS

operating activities increased to Rp170,640 million for the year ended December 31, 2011 from net cash

nPXQSPWJEFECZPQFSBUJOHBDUJWJUJFTPG3Q

million for the year ended December 31, 2010. The increase was primarily due to, among other things, increased payments to suppliers up to Rp465,209 million for the year ended December 31, 2011 from

Rp408,054 million for the year ended December 31, 2010, as a result of increased coal production activities and payments to employees to Rp157,267 million for the year ended December 31, 2011 from Rp59,231 million for the year ended December 31, 2010. The Company experienced an increase in revenues from customers amounting to Rp 625,101 million for the year ended December 31, 2011 from Rp563,761 million for the year ended December 31, 2010, as a result of increased coal sales.

Investing Activities. /FUDBTInPXVTFEJOJOWFTUJOH

activities amounted to Rp218,564 million and Rp905,635 million for the year ended December 31, 2010, and 2011.

/FUDBTInPXVTFEJOJOWFTUJOHBDUJWJUJFTGPS

the year ended December 31, 2011 primarily represents an increase in payment for intangible

dengan tepat waktu, yang menunjukkan posisi keuangan dan reputasi yang kuat dari Noble. Perseroan dan Anak Perusahaan berkeyakinan bahwa likuiditas dan sumber daya modal Perseroan dan Anak Perusahaan telah meningkat

TFDBSBTJHOJmLBOTFKBLUBIVOEFOHBO

adanya peningkatan produksi dan penjualan batubara dari Wilayah IUP Berau Bara Energi serta dimulainya produksi komersial di Diva

Kencana Borneo, Hanson Energy di Wilayah IUP Martapura dan Gorby Putra Utama di Hub Muba pada tahun 2011.

Arus Kas

Tabel 12 menunjukkan informasi tertentu mengenai arus kas Perseroan dan Entitas Anak secara historis:

assets of Rp293,941 million which is payment of compensation to EIRL for the assignment of BKL rights to the Company, payment of compensation to EIRL for the assignment of Diva Kencana Borneo rights to the Company, and the payment of compensation to Noble, the acquisition of subsidiaries, namely Optima Persada Energi, Optima Coal, Bara Karya Agung and Karya Borneo Agung amounting to Rp191,473 million, exploration and development costs amounting to Rp181,692 million related to exploration activity in Gorby Putra Utama, and down payment for acquisition of

mYFEBTTFUTBOEJOUBOHJCMFBTTFUTBNPVOUJOHUP

Rp125,619 million.

/FUDBTInPXVTFEJOJOWFTUJOHBDUJWJUJFTGPSUIF

year ended December 31, 2010 primarily represents an increase of non-current receivables amounting to

Rp107,638 million related to loans obtained by the Company to Aquela Pratama Indonesia before the Company re-acquired in September 2010, and for payment for intangible assets of Rp62,937 million related to payment by the Company to Moderne in August 2010 for the termination of the coal marketing and sales agreement with the Company in order that the Company could sign the agreement with Noble before the Public Offering.

Financing activities./FUDBTInPXTGSPNmOBODJOH

activities amounted to Rp143,888 million, and Rp1,429,571 million for the years ended December 31, 2010, and 2011.

/FUDBTInPXGSPNmOBODJOHBDUJWJUJFTGPSUIFZFBS

ended December 31, 2011 came primarily from the net proceeds of the Initial Public Offering of

$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(1

URAIAN DAN KEGIATAN USAHA

Kas bersih yang diperoleh dari / (digunakan untuk) aktivitas operasi Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan

Kenaikan bersih kas dan setara kas

Kas dan setara kas pada awal periode/ tahun

Kas dan setara kas pada akhir periode/ tahun

Net cash provided from / (used in) operating activities

Net cash used for investing activities

/FUDBTIQSPWJEFECZmOBODJOH

activities Increase in cash and cash

equivalents Cash and cash equivalents at

beginning of period / year Cash and cash equivalents at end of period / year

(170.640) (905.635) 1.429.571 353.296 5.867 359.163 2011 79.143 (218.564) 143.888 4.467 1.400 5.867 2010 DESCRIPTION AND BUSINESS ACTIVITY Tahun yang berakhir 31 December

Year Ended 31 Desember

Tabel 12 (table 12) 108

Aktivitas Operasi.Arus kas bersih yang digunakan dari aktivitas operasi meningkat menjadi sebesar Rp170.640 juta untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dari arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp79.143 juta untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh diantaranya, peningkatan pembayaran kepada pemasok menjadi Rp465.209 juta untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dari Rp408.054 juta untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010, sebagai hasil dari meningkatnya aktivitas produksi batubara dan pembayaran kepada karyawan menjadi Rp157.267 juta untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dari Rp59.231 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. Perseroan mengalami peningkatan penerimaan dari pelanggan sebesar Rp625.101 juta untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dari Rp563.761 juta untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010, sebagai akibat peningkatan penjualan batubara.

Aktivitas Investasi.Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi adalah sebesar Rp218.564 juta dan Rp905.635 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, dan 2011.

Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 terutama merupakan

kenaikan pembayaran untuk aset takberwujud sebesar Rp293.941 juta yang merupakan bagian dari pembayaran kompensasi kepada EIRL atas pengalihan hak BKL kepada Perseroan dan Entitas Anak, pembayaran kompensasi kepada EIRL atas pengalihan hak Diva Kencana Borneo kepada Perseroan dan Entitas Anak, dan pembayaran kompensasi kepada Noble, akuisisi entitas anak, yaitu Optima Persada Energi, Optima Coal, Karya Bara Agung dan Karya Borneo Agung, sejumlah Rp191.473 juta, biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan sebesar Rp181.692 juta terkait aktivitas eksplorasi di seluruh wilayah IUP, dan uang muka untuk akuisisi aset tetap dan aset tak berwujud sebesar Rp125.619 juta.

Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 terutama merupakan kenaikan piutang tidak lancar sebesar Rp107.638 juta terkait pinjaman yang diperoleh Perseroan dan Entitas Anak pada Aquela Pratama Indonesia sebelum Perseroan dan Entitas Anak melakukan akuisisi kembali pada September 2010, serta untuk pembayaran untuk aset tak berwujud sebesar Rp62.937 juta terkait pembayaran dari Perseroan dan Entitas Anak kepada Moderne pada Agustus 2010 untuk pengakhiran perjanjian pemasaran dan penjualan batubara dengan Perseroan dan Entitas Anak agar Perseroan dan Entitas Anak dapat menandatangani Kesepakatan dengan Noble Pra Penawaran Umum.

Rp862,834 million and additional paid-in capital of Rp270,000 million in proceeds from issuance of new

TIBSFTUISPVHI"QSJMUPmOBODFUIFBDRVJTJUJPO

of Optima Persada Energi and Optima Coal, and the drawdown of loans of Rp526,097 million based on the Club Deal loan facility Phase 1 and 2, which was partially used for payment of loans amounting

UP3QNJMMJPOBOEmOBODFMFBTFQBZNFOUT

amounting to Rp25,899 million.

/FUDBTInPXGSPNmOBODJOHBDUJWJUJFTGPSUIF

year ended December 31, 2010 primarily from the additional capital of Rp180,000 million and drawdown of loan of Rp114,055 million to Berau Bara Energi from Bank Permata which was used to pay loans of Rp139,289 million owed by the Company to Moderne, Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited (“Lehman”),

'JSTU1MBO-UE i'1-w1BDJmD.VMUJ3FTPVSDFT*OD

(“PMR”) and Bank Permata. 8. CAPITAL EXPENDITURES

Historically, capital expenditures of the Company have been used for infrastructure and development of mining operations in Berau Bara Energi and purchases of mining and exploration equipment. In the year ended December 31, 2010 and 2011, the Company disbursed capital expenditures of Rp75,929 million and Rp118,975 million. The Company plans to use part of the Public

0GGFSJOHQSPDFFETUPmOBODFJOGSBTUSVDUVSF

development of the Company in order to support increases in the coal production capacity of the Company, including funding capital expenditures in

Aktivitas Pendanaan. Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp143.888 juta, dan Rp1.429.571 juta untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010, dan 2011.

Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 terutama berasal dari perolehan kas dari perolehan kas bersih dari Penawaran Umum Perdana saham sebesar Rp862.834 juta dan penambahan modal saham sebesar Rp270,000 juta dari penambahan modal saham sampai dengan April 2011 untuk membiayai akuisisi Optima Persada Energi dan Optima Coal, serta perolehan kas dari pinjaman sebesar Rp526.097 juta berdasarkan fasilitas pinjaman Club Deal Tahap 1 dan 2, yang sebagian diimbangi oleh pembayaran pinjaman sebesar Rp203.461 juta dan pembayaran utang sewa pembiayaan sebesar Rp25.899 juta.

Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 terutama berasal dari perolehan kas dari penambahan modal saham sebesar Rp180.000 juta dan perolehan kas dari pinjaman sebesar Rp114.055 juta kepada Berau Bara Energi dari Bank Permata yang sebagian diimbangi oleh pembayaran pinjaman sebesar Rp139.289 juta yang merupakan pinjaman kepada Perseroan dan Entitas Anak dari Moderne, Lehman

Brothers Commercial Corporation Asia Limited (“Lehman”), First Plan Ltd. (“FPL”), Pacific Multi Resources Inc. (“PMR”) dan Bank Permata.

Dalam dokumen AR Atlas 2011_Final.pdf (Halaman 109-112)