• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI. ANALISIS LINGKUNGAN PEMASARAN PERUSAHAAN

6.2 Analisis Lingkungan Eksternal

6.2.1 Lingkungan Eksternal Makro

Lingkungan makro merupakan kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi perusahaan secara tidak langsung. Meskipun pengaruhnya secara tidak langsung, namun seringkali lingkungan ini mempengaruhi keputusan perusahaan dalam jangka panjang. Faktor-faktor yang termasuk dalam lingkungan eksternal makro adalah faktor ekonomi, faktor lingkungan alam, faktor teknologi, faktor hukum dan politik, serta faktor sosial, budaya, dan demografi.

A. Ekonomi

Faktor ekonomi merupakan fakor yang memiliki pengaruh penting dalam aktivitas pemasaran. Faktor ekonomi seperti Produk Domestik Bruto (PDB) dapat mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Tingkat pendapatan inilah yang nantinya akan mempengaruhi daya beli masyarakat. Rendahnya tingkat pendapatan masyarakat akan secara langsung berdampak kepada daya beli masyarakat yang juga akan berkurang.

Saat ini, harga-harga barang kebutuhan pokok di pasar beberapa daerah di Indonesia semakin melonjak, tidak terkecuali di Bogor. Kenaikan harga yang paling signifikan terjadi pada produk seperti terigu, gula pasir, minyak goreng, beras, telur, susu, dan kedelai yang tingkat kenaikannya mencapai 100 persen. Harga terigu meningkat dari Rp 5300/kg menjadi Rp 6700/kg, harga minyak goreng meningkat dari Rp 8300/kg menjadi Rp 9300/kg, harga gula pasir meningkat dari Rp 5600/kg menjadi Rp 5900/kg, harga beras jenis IR medium kualitas paling jelek meningkat dari Rp 4200/kg menjadi Rp 5400/kg, harga telur ayam negeri meningkat dari Rp

10.000/kg menjadi Rp 11.000/kg, dan harga susu kemasan 380 gram meningkat dari Rp 6200/kaleng menjadi Rp 7700/kaleng.8

Kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok ini mengakibatkan daya beli konsumen menurun yang juga berdampak pada penurunan tingkat penjualan Taman Syifa. Sebagian besar produk Taman Syifa merupakan jenis produk yang termasuk dalam obat dan suplemen kesehatan sehingga walaupun pada dasarnya tingkat pendapatan yang dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kota Bogor mengalami peningkatan, namun saat ini sebagian besar pendapatan masyarakat lebih ditujukan untuk pembelian barang-barang kebutuhan pokok. Masyarakat lebih mengutamakan memenuhi kebutuhan yang dianggap lebih mendesak seperti barang-barang kebutuhan pokok. Sedangkan produk-produk seperti suplemen kesehatan baru akan dibeli jika memang kebutuhan pokok telah terpenuhi dengan baik. Data mengenai PDRB kota Bogor lapangan usaha pertanian dan industri pengolahan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 16. Perkembangan dan Laju Pertumbuhan PDRB per Kapita Kota Bogor Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 (2003-2006)

Tahun PDRB (Jutaan Rupiah) PDRB Per Kapita (Rp) Laju Pertumbuhan PDRB per Kapita (%) 2003 3.168.185,54 3.860.313 2,02 2004 3.361.438,93 4.042.275 4,71 2005 3.567.231,21 4.171.786 3,20 2006 3.782.273,71 4.307.152 3,24 Rata-Rata 3,29

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bogor, 2007

Faktor ekonomi lainnya yang mempengaruhi usaha adalah berfluktuasinya nilai tukar rupiah terhadap dollar. Menguatnya dollar terhadap rupiah yang sering

8

terjadi selama hampir satu dekade menyebabkan kenaikan harga obat paten (generik dan bermerek). Kenaikan harga obat paten ini dapat mencapai tiga kali lipat dari harga sebenarnya. Hal ini disebabkan sebagian besar bahan baku untuk memproduksi obat-obatan tersebut masih berasal dari luar (impor). Kondisi tersebut merupakan peluang bagi Taman Syifa karena masyarakat berusaha untuk mencari alternatif pengobatan yang lebih terjangkau namun tetap memiliki kualitas yang baik, salah satunya dengan obat-obatan tradisional.

B. Lingkungan Alam

Lingkungan alam merupakan aspek yang sangat erat kaitannya dengan ketersediaan bahan baku. Indonesia merupakan negara terkaya dalam keanekaragaman hayati tanaman obat. Sebanyak 30.000 dari 40.000 spesies tanaman obat yang ada di seluruh dunia terdapat di Indonesia. Setidaknya terdapat 940 jenis tanaman obat yang telah dimanfaatkan sebagai obat tradisional (Syukur dan Hernani, 2003). Hal ini juga merupakan peluang bagi Taman Syifa karena tanaman obat yang merupakan bahan baku utama dari produk Taman Syifa menjadi mudah didapatkan.

C. Teknologi

Teknologi merupakan aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam perkembangan agroindustri. Teknologi yang tepat membuat segala sesuatu menjadi lebih efektif dan efisien. Perkembangan teknologi dalam industri obat tradisional berjalan seiring dengan semakin berkembangnya jumlah industri-industri yang bekecimpung dalam obat tradisional. Saat ini, industri-industri besar yang

memproduksi obat tradisional telah memanfaatkan teknologi untuk memproduksi obat tradisional dalam jumlah besar.

Taman Syifa merupakan usaha kecil yang memproduksi obat tradisional dengan jumlah kecil. Dalam berproduksi, Taman Syifa masih menggunakan teknologi yang masih sederhana. Teknologi yang dibutuhkan Taman Syifa meliputi teknologi dalam pengemasan dan administrasi. Teknologi dalam pengemasan dibutuhkan karena Taman Syifa menggunakan kemasan berwarna yang harus dicetak. Saat ini Taman Syifa masih menggunakan jasa percetakan untuk mencetak kemasan tersebut namun desain dan pengemasannya tetap mengandalkan keterampilan tangan yang dilakukan oleh pegawai Taman Syifa. Proses pengemasan yang masih sederhana tersebut merupakan ancaman bagi Taman Syifa karena menghambat perusahaan untuk berproduksi secara maksimal. Teknologi juga sangat dibutuhkan dalam hal administrasi perusahaan. Taman Syifa memiliki komputer yang dimanfaatkan untuk melakukan pembukuan dan juga mendesain kemasan produk.

D. Hukum dan Politik

Aspek hukum dan politik sangat erat kaitannya dengan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Kebijakan yang tepat sangat diperlukan bagi pengembangan agroindustri obat tradisional. Pemerintah melalui Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan telah menetapkan bahwa upaya kesehatan sebagai upaya yang tidak hanya dimonopoli dunia kedokteran modern sehingga bentuk konkritnya adalah diperbolehkannya penggunaan obat tradisional oleh tenaga kesehatan. Undang-undang tersebut semakin mengukuhkan obat tradisional sebagai

obat-obatan yang dapat diandalkan sejajar dengan obat modern baik dari segi kualitas dan khasiatnya.

Sejak tahun 1998 pemerintah juga telah mencanangkan pengobatan kembali ke alam sebagai bentuk upaya memasyarakatkan penggunaan obat tradisional. Pada tahun 1999, pemerintah juga mencanangkan visi “Indonesia Sehat 2010” yang misi dan sasarannya adalah mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. Salah satu program yang ditetapkan untuk mencapai sasaran tersebut adalah meningkatkan penggunaan cara pengobatan tradisional yang aman dan bermanfaat, baik secara sendiri atau terpadu dalam jaringan pelayanan kesehatan paripurna. Hal tersebut merupakan peluang bagi Taman Syifa sebagai produsen obat tradisional untuk dapat memasuki pasar tersebut.

E. Sosial, Budaya dan Demografis

Aspek sosial, budaya dan demografis merupakan aspek yang memberikan pengaruh yang kuat dan meluas kepada pemasar. Para pemasar perlu memahami aspek sosial, budaya, dan demografis yang mendasari suatu daerah sebelum memasarkan suatu produk. Budaya merupakan kekuatan yang mempengaruhi nilai-nilai dasar masyarakat, persepsi, preferensi, dan perilaku. Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang memegang teguh budaya yang dimilikinya.

Salah satunya adalah adanya kebiasaan memproduksi jamu dan obat-obatan tradisional sebagai obat asli Indonesia. Sejak dahulu masyarakat Indonesia telah mempercayai jamu dan obat tradisional sebagai obat yang telah terbukti berkhasiat dan dimanfaatkan secara turun temurun. Hal ini merupakan peluang bagi Taman

Syifa karena produk-produk Taman Syifa merupakan produk obat tradisional yang telah dikenal secara luas khasiatnya oleh masyarakat.

Berkembangnya tren gaya hidup kembali ke alam (back to nature) juga merupakan peluang yang besar bagi Taman Syifa. Saat ini masyarakat semakin menyukai obat-obatan tradisional karena sadar akan adanya efek samping dari penggunaan obat-obatan sintetik, serta keterjangkauan dalam mengkonsumsi dibandingkan dengan obat-obatan modern. Kebiasaan masyarakat yang menyukai hal-hal praktis juga merupakan peluang bagi Taman Syifa karena produk minuman instant merupakan produk siap pakai yang mudah dikonsumsi.

Walaupun telah dipercaya memiliki berbagai macam khasiat dan kegunaan, namun masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa obat tradisional lebih sesuai untuk mencegah daripada mengobati. Sebagai akibatnya, muncul pendapat bahwa obat tradisional memiliki efek penyembuhan yang relatif lebih lama dibandingkan dengan obat-obatan modern yang sudah dikenal luas.

Dokumen terkait