• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.4. Analisis Lingkungan Eksternal

4.4.1. Lingkungan jauh

Lingkungan jauh dianalisis untuk mengantisipasi keadaan yang mungkin terjadi di luar yang diharapkan karena lingkungan ini tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Lingkungan jauh ini terdiri dari: 1. Potensi pasar

Dalam menjalankan suatu usaha, faktor ini dapat menjadi penentu baik untuk dijadikan sebagai tenaga kerja ataupun untuk dijadikan sebagai pasar karena masyarakat yang akan menjadi konsumen dari produk yang dihasilkan. Pasar untuk produk miniatur pesawat adalah kalangan tertentu seperti kolektor atau juga orang yang sering bepergian menggunakan pesawat yang biasanya dijadikan sebagai kenang-kenangan.

Jika ditinjau dari konsumen produk OAM, maka mayoritas konsumen adalah wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Selain itu, biasanya orang yang menjadi kolektor dan wisatawan yang bepergian dengan menggunakan pesawat terbang berasal dari kalangan menengah ke atas. Pada bulan Maret tahun 2007, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia meningkat mencapai angka 1.001.697 orang yang berarti meningkat 14,21 persen dibanding jumlah wisman pada tahun 2006 sebesar 877.039 orang. Kenaikan ini tertinggi berada di pintu masuk Makasar diikuti Ngurah Rai. Selain berpotensi bagi konsumen mancanegara, produk OAM juga berpotensi bagi konsumen yang sering bepergian menggunakan jalur udara, adapun jumlah penumpang domestik hingga bulan Maret 2007 mencapai 6,12 juta orang atau menurun 9,69 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 6,78 juta orang. Jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri (internasional) baik menggunakan penerbangan nasional maupun asing mencapai 1,42 juta orang yang berarti naik 15,76 persen dibandingkan jumlah penumpang pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,22 juta orang. Penumpang tertinggi

terdapat di Bandara Soekarno-Hatta diikuti Ngurah Rai-Bali. (BPS, 2007)

Dari data yang telah dipaparkan diatas, dapat diperoleh informasi bahwa pasar yang potensial untuk dijadikan sebagai tempat distribusi adalah melalui jalur-jalur pintu masuk yang selalu mengalami peningkatan yaitu Bandara Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai.

2. Kebijakan Pemerintah

Pada bulan Februari 2007 Bupati Bogor mengadakan kunjungan ke berbagai UKM untuk menampung aspirasi dari para pengusaha UKM. Salah satu kunjungan tersebut adalah ke UKM OAM. Hal ini menjadi peluang bagi UKM OAM untuk menyalurkan keinginannya untuk mengembangkan UKMnya. Selain itu, terdapat Rencana anggaran Pembangunan (RAB) yang salah satu program pembangunannya adalah memberikan bantuan dana hibah kepada UKM di Kabupaten Bogor.

Dukungan pemerintah terhadap UMKM juga diantaranya pemerintah akan menciptakan lapangan kerja baru sebanyak 3,5 juta lapangan pekerjaan dari sektor UMKM. Program ini dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Terbatas (RKT), dimana program yang akan dijalankan adalah berupa pemberian kredit atau modal kepada UKM dengan cara yang paling mudah dan dengan tingkat bunga yang rendah dan diberikan subsidi bunga. Selain dari segi permodalan, pemerintah juga akan membantu dalam pemasaran dengan memberikan bimbingan teknis. Terutama untuk produk kerajinan yang selama ini semakin bersaing, akan dikembangkan pasarnya baik di dalam maupun di luar negeri. Seperti yang telah dilakukan pemerintah selama ini dalam pemasaran produk kerajinan Indonesia seperti INACRAFT, IBECS, SMESCO dan pameran lain yang diselenggarakan oleh pemerintah.

Dari segi permodalan, Bank Indonesia pada tahun 2007 akan menyalurkan kredit kepada UMKM sebesar Rp 87,2 trilyun, dimana sebesar Rp 10,96 trilyun untuk kredit investasi dan Menteri Koperasi

dan UKM mengemukakan bahwa pemerintah akan mempersiapkan dana penjaminan kurang lebih Rp 1,4 trilyun.

3. Kondisi Ekonomi

Kondisi ekonomi merupakan faktor yang penting dalam menjalankan usaha, termasuk pada UKM OAM karena produk ini sudah menjaring pasar hingga ke luar negeri sehingga nilai dolar sangat menentukan. Selain berguna untuk memperhitungkan harga yang disesuaikan dengan nilai rupiah terhadap dolar, kondisi ekonomi juga berpengaruh ada harga bahan baku.

Tabel 13. Tingkat Inflasi

Bulan Tahun Tingkat Inflasi

Maret 2007 6.52 % Februari 2007 6.30 % Januari 2007 6.26 % Desember 2006 6.60 % November 2006 5.27 % Oktober 2006 6.29 % September 2006 14.55 % Agustus 2006 14.90 % Juli 2006 15.15 % Juni 2006 15.53 % Mei 2006 15.60 % April 2006 15.40 % Maret 2006 15.74 % Februari 2006 17.92 % Januari 2006 17.03 % Desember 2005 17.11 % November 2005 18.38 % Oktober 2005 17.89 % September 2005 9.06 % Agustus 2005 8.33 % Sumber : www.bi.go.id

Kondisi ekonomi Indonesia pada kuartal I tahun 2007 menurut Departemen Keuangan mengalami pertumbuhan yang mencapai 6 %. Peningkatan laju pertumbuhan ekonomi tersebut didorong oleh perbaikan kinerja investasi, ekspor barang dan jasa serta konsumsi masyarakat. Hal tersebut mendorong membaiknya daya beli masyarakat dan aktivitas ekonomi. Nilai inflasi juga mendukung daya beli

masyarakat. Tingkat inflasi pada Maret 2007 masih pada level satu digit yaitu 6,52% (Bank Indonesia, 2007). Sedangkan menurut departemen Keuangan pada bulan April 2007 terjadi deflasi sebesar -0,16% sehingga laju inflasi (IHK) kumulatif hingga April 2007 turun menjadi 1,74%. Data inflasi yang diperoleh terdapat pada Tabel 13.

4. Kondisi Sosial dan Budaya

Pada dasarnya seni sangat digemari oleh banyak orang. Namun, dalam hal kerajinan miniatur pesawat hanya diminati oleh beberapa orang yang hobi mengkoleksi kerajinan miniatur. Antusias masyarakat Indonesia pada produk kerajinan dapat terlihat pada jumlah pengunjung pameran kerajinan INACRAFT yang diadakan di Jakarta Convention Centre JCC) pada bulan April 2007 yang berjumlah sebanyak 200.000 pengunjung dan pembeli dari luar negeri kurang lebh 1000 pembeli yang meliputi importir, trader, perhotelan, Art Gallery, Departemen store, Distributor, pengumpul atau kolektor, pejabat pemerintah, kalangan swasta, Kadin, Perwakilan negara-negara asing di Indonesia, perwakilan dagang Internasional serta pengunjung umum.

5. Teknologi

Teknologi dalam pembuatan miniatur pesawat banyak dihasilkan oleh negara pesaing UKM OAM yaitu Cina. Teknologi yang mereka gunakan adalah mesin injection. Mesin ini mencetak miniatur langsung dan bahan baku miniatur pesawatnya terbuat dari plastik. Mesin ini dapat mencetak miniatur dalam waktu yang cepat dan jumlah yang banyak serta hasil yang baik. Harga mesin pencetak ini rata-rata adalah Rp.75.000.000,-. Saat ini UKM OAM ingin berpindah menggunakan mesin injection karena akan terdapat pesanan rutin setiap termin dari beberapa maskapai penerbangan Indonesia sehingga diperlukan waktu pengerjaan yang lebih cepat agar konsumen merasa puas dan tetap loyal terhadap produk UKM OAM.

Teknologi yang sedang berkembang saat ini adalah penjualan melalui internet. Teknologi ini mempermudah dan menghemat biaya

transaksi dan saat ini UKM OAM telah menerapkan teknologi ini dalam memasarkan produknya.

Dokumen terkait