• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pengembangan Usaha Kecil Menengah Kerajinan Dengan Pendekatan Penelitian Aksi Partisipatif (Studi Kasus Ukm Ozi Aircraft Model, Desa Cikarawang Kabupaten Bogor)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Pengembangan Usaha Kecil Menengah Kerajinan Dengan Pendekatan Penelitian Aksi Partisipatif (Studi Kasus Ukm Ozi Aircraft Model, Desa Cikarawang Kabupaten Bogor)"

Copied!
163
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH

KERAJINAN DENGAN PENDEKATAN PENELITIAN

AKSI PARTISIPATIF

(Studi Kasus UKM Ozi Aircraft Model, Desa Cikarawang Kabupaten Bogor)

Oleh

MIRA NUR GANDANIATI

H24103044

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

ABSTRAK

Mira Nur Gandaniati, H24103044. Strategi Pengembangan Usaha Kecil Menengah Kerajinan dengan Pendekatan Penelitian Aksi Partisipatif (Studi Kasus UKM Ozi Aircraft Models, Desa Cikarawang, Kabupaten Bogor) dibawah bimbingan Mimin Aminah.

Kontribusi yang telah diberikan UKM dalam pemulihan ekonomi nasional dengan jumlah usahanya yang menguasai sebanyak 99,98 % dari total usaha nasional, menyerap tenaga kerja sebanyak 99,77 % dari total angkatan kerja dan menyumbang 54,22% terhadap angka Produk Domestik Bruto, menuntut agar skala usaha ini lebih berkembang. Namun bukan hal yang mudah dalam mengembangkan usaha ini karena pada kenyataannya banyak permasalahan yang harus dihadapi oleh UKM baik kendala internal maupun eksternal. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan Penelitian Aksi Partisipatif (PAP) yang dimaksudkan agar diciptakan hasil bersama dari permasalahan yang ditetapkan bersama pada awal penelitian. Permasalahan yang dihadapi oleh UKM menurut pemilik usaha OAM adalah masalah pada setiap fungsi-fungsi manajemen. Oleh tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kondisi UKM OAM selama menjalankan usahanya, mengidentifikasi kekuatan; kelemahan; peluang dan ancaman UKM OAM serta merumuskan strategi pengembangan UKM OAM.

Proses Penelitian diawali dengan pemetaan potensi desa, setelah itu dilakukan sosialisasi dan identifikasi potensi desa kemudian dilakukan pemilihan UKM. Perumusan masalah dilakukan bersama pihak UKM kemudian dilakukan tahap analisis data yang diawali dengan tahap pemasukan data dengan menggunakan Internal Factor Evaluation (IFE), External Factor Evaluation (EFE). Dilanjutkan dengan tahap pencocokan data dengan menggunakan Matriks Internal Eksternal (IE) dan juga Matriks SWOT (Strength, Weaknesses, Oppotunities, Threats. Tahap selanjutnya adalah pengambilan keputusan dengan menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Seluruh tahapan ini tidak terlepas dari partisipasi pihak UKM. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan menggunakan beberapa teknik PAR (teknik transek, penelusuran sejarah, future scenario, dan bagan urutan), Foccus Group Discussion (FGD), wawancara mendalam. Data sekunder diperoleh dari studi pustaka, literatur, media cetak dan elektronik.

(3)

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH

KERAJINAN DENGAN PENDEKATAN PENELITIAN

AKSI PARTISIPATIF

(Studi Kasus UKM Ozi Aircraft Model, Desa Cikarawang Kabupaten Bogor)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

MIRA NUR GANDANIATI

H24103044

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(4)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH KERAJINAN DENGAN METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF (Studi Kasus UKM Ozi Aircraft Model, Desa Cikarawang Kabupaten Bogor)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

MIRA NUR GANDANIATI H24103044

Menyetujui, Agustus 2007

Ir. Mimin Aminah, MM Dosen Pembimbing

Mengetahui,

Dr. Ir. Jono M. Munandar, M. Sc Ketua Departemen

(5)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Bandung pada tanggal 04 Maret 1987. Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak Sumpena Amd. dan Ibu Dede Susilawaty, SPd. Penulis memulai pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Padasuka IV Bandung tahun 1991 dan lulus tahun 1997. ada tahun 1997 penulis melanjutkan pendidikannya di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 14 Bandung dan kemudian menamatkan pendidikan menengah atas di Sekolah Menengah umum Negeri 10 Bandung pada tahun 2003. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada tahun 2003 dan terdaftar sebagai mahasiswa Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen.

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif di berbagai kegiatan, diantaranya pada tahun 2004 menjadi Direktur Bagian Administrasi dan Kesekretariatan pada Himpunan Centre of M@najemen (COM@) dan juga menjabat sebagai Ketua Departemen Sosial dalam kepengurusan Organisasi Mahasiswa Daerah Paguyuban Mahasiswa Bandung (PAMAUNG). Pada tahun 2005 penulis mengikuti kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen (BEM FEM) sebagai sekretaris divisi Olahraga dan budaya dan menjadi dewan komisaris di COM@. Penulis juga aktif di berbagai kepanitiaan seperti dalam acara-acara seminar, olahraga dan fieldtrip, BGTC, X-JOBS, F@ME, TIF, TIKET, SEASON, dan kegiatan lainnya. Selain itu, penulis pernah menjadi Master of Ceremony (MC) dalam beberapa acara.

(6)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji yang tak tehingga serta rasa Syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT, Sang Mahapengasih dan penyayang yang telah memberikan cinta tak terhingga, nikmat yang tak pernah berujung, terimakasih atas berjuta kesempatan untuk selalu mensyukuri nikmat dan cobaan yang penuh dengan pelajaran berharga, dengan rahmat dan kasih sayang-Nya penyusunan skripsi yang berjudul Strategi Pengembangan Usaha Kecil Menengah Kerajinan dengan Pendekatan Penelitian Aksi Partisipatif (Studi Kasus UKM Ozi Aircraft Model, Desa Cikarawang Kabupaten Bogor) dapat diselesaikan. Salawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Rasulullah SAW, dengan suri tauladan yang beliau contohkan sehingga penulis mengistiqomahkan diri pada tuntunan yang benar.

Penelitian ini merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat lingkar kampus yang diselenggarakan oleh Centre for International Forest Research (CIFOR) dan pihak Institut Pertanian Bogor (IPB). Pemberdayaan tersebut dilakukan di dua desa yaitu Desa Cikarawang dan Situ Gede. Adapun metode yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR) dengan maksud untuk menciptakan penelitian yang menghasilkan pembelajaran bagi pihak masyarakat dan pihak peneliti.

(7)

Penyusunan karya tulis ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Ir. Mimin Aminah, MM selaku dosen pembimbing atas nasehat-nasehatnya, atas segala waktu dan tenaga yang diberikan kepada penulis. 2. Wita Juwita Ermawati, S.TP, MM dan Hardiana Widyastuti, S.Hut, MM

atas kesediaannya sebagai dosen penguji pada sidang skripsi juga saran dan bimbingan yang menambah kesempurnaan skripsi.

3. Ibu Nesti Handayani dan Pak Eko terimakasih karena bapak dan ibu telah menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya dan semoga dapat menjadi contoh untuk penulis dikemudian hari.

4. Mokhamad Najib, S.TP, MM atas kesediaannya menjadi satgas dalam seminar penulis, terimakasih atas pengertiannya.

5. Pihak Ozi Aircraft Model (OAM) yang telah bersedia bekerjasama, berkumpul bersama dan terimakasih atas saran, waktu, keterbukaan, keakraban dan kekeluargaan yang diberikan. Mudah-mudahan OAM terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitarnya.

6. Bapak Harto Alkarim, atas ijin melakukan penelitian di OAM, saran, waktu dan nasehat yang diberikan; untuk Ibu fatimah yang selalu memberikan keceriaan juga perhatiannya; kakak Rini, Ozi, Eki, Adi semoga Allah selalu melindungi kalian sekeluarga.

7. Keluarga tercinta Mamah, bapak, Neng Agis dan Ade Azmi tersayang, kemudahan perjalanan dalam hidup ini adalah berkat doa dari kalian, semangat ini ada ketika mengingat harapan kalian, kebahagiaan ini ada karena keikhlasan dan ketulusan kalian. Terimakasih atas jasa yang tak kan terbalaskan, cinta dan sayang yang sangat berharga. Semoga Allah selalu melindungi kita sampai akhirat kelak.

(8)

Leadership members, meski kita satu atap hanya beberapa hari jalinan persahabatan kita jangan pernah putus, reunian yuk!

9. Roni Faizal (paparon), terimakasih telah mengingatkan kebenaran dalam setiap kesalahan, memberikan kebahagiaan dalam setiap kesedihan, memberikan semangat dalam kelemahan, juga perhatian dan pengertian yang terdalam.

10.Milka Zohra, sahabat, kakak, juga guru bagi penulis. Terimakasih atas kasih yang tulus, doa yang dihantarkan, semangat bagi penulis yang tak pernah berujung, juga kebersamaan kita selama ini, semoga Allah selalu mempertemukan hati kita, amin.

11.Sahabat-sahabatku tercinta Ron’Z Family (Imel, Beti, Bayu), kebersamaan ini jangan sampai berakhir karena bersama kalian ada kesenangan, keceriaan, kesedihan, dan kasih sayang. Kenangan kita bersama tak kan pernah terlupakan, I Love You All...

12.Teman satu perjuangan (Bayu, Meza, Adit, Dodo), hidup itu memang penuh perjuangan dan kita harus sabar menghadapinya.

13.Teman-teman manajemen 40, atas kebersamaan selama di bangku kuliah juga bantuan dan dukungan yang kalian berikan selama ini.

14.Ron’Z Collection Crew (paparon, Teh Na, Da Yon, Da eka, Doriva, teh Een) juga Ko Ping Ho Crew (Teh Anis, Mas Dirman, Yopi, Muis) terimakasih atas pengertian dan bantuan kalian.

15.Pochan Crew (Nka, Mili, Yus, Mili, Ika, Kodong, Lili, Maida, Vj, Yanti, Retno, Mba Yeye, Reni Purwo, Reni Jo, Isna, Lina, Reti, Cici, Putri) terima kasih atas komputernya, saran-sarannya, printernya, kamarnya, pengertiannya, curhatannya, makanannya, tagihannya juga he..he..Pokoknya semuanya yang buat penulis betah nih di pochan.

16.Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu terimakasih atas dukungannya, semoga dibalas setiap kebaikannya oleh Allah SWT.

Bogor, Agustus 2007

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

RIWAYAT HIDUP ... ii

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 6

1.5. Ruang Lingkup Penelitian... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA... 7

2.1. Definisi Usaha Kecil Menengah ... 7

2.2. Manajemen Strategi ... 8

2.3. Strategi ... 10

2.4. Penelitian Aksi Partisipatif... 12

2.4.1. Definisi Penelitian Aksi Partisipatif... 12

2.4.2. Teknik Penelitian Aksi Partisipatif ... 16

2.5. Analisis Lingkungan ... 19

2.6. Definisi Kerajinan ... 21

2.7. Penelitian Terdahulu ... 21

III. METODOLOGI PENELITIAN ... 23

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian... 23

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian ... 25

3.3. Teknik Pengambilan Contoh... 25

3.4. Teknik Pengumpulan Data... 25

3.5. Pengolahan dan Analisis Data... 26

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 31

4.1. Proses Penelitian Aksi Partisipatif ... 31

4.2. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 33

4.2.1. Lokasi UKM OAM ... 33

4.2.2. Sejarah UKM OAM ... 34

4.3. Analisis Lingkungan Internal... 38

4.3.1. Aspek Produksi dan Operasi ... 38

(10)

4.3.3. Aspek Pemasaran ... 55

4.3.4. Aspek Keuangan ... 59

4.4. Analisis Lingkungan Eksternal ... 60

4.4.1. Lingkungan jauh ... 60

4.4.2. Persaingan Industri... 65

4.5. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal... 67

4.5.1. Identifikasi Faktor Internal... 67

4.5.2. Identifikasi Faktor Eksternal ... 75

4.6. Perumusan Strategi ... 78

4.6.1. Tahap Pemasukan Data ... 78

4.6.2. Tahap Pencocokan Data... 81

4.6.3. Tahap Pengambilan Keputusan... 90

4.6. Aksi Bersama ... 91

KESIMPULAN DAN SARAN ... 96

1. Kesimpulan ... 96

2. Saran... 97

DAFTAR PUSTAKA ... 98

(11)

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH

KERAJINAN DENGAN PENDEKATAN PENELITIAN

AKSI PARTISIPATIF

(Studi Kasus UKM Ozi Aircraft Model, Desa Cikarawang Kabupaten Bogor)

Oleh

MIRA NUR GANDANIATI

H24103044

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(12)

ABSTRAK

Mira Nur Gandaniati, H24103044. Strategi Pengembangan Usaha Kecil Menengah Kerajinan dengan Pendekatan Penelitian Aksi Partisipatif (Studi Kasus UKM Ozi Aircraft Models, Desa Cikarawang, Kabupaten Bogor) dibawah bimbingan Mimin Aminah.

Kontribusi yang telah diberikan UKM dalam pemulihan ekonomi nasional dengan jumlah usahanya yang menguasai sebanyak 99,98 % dari total usaha nasional, menyerap tenaga kerja sebanyak 99,77 % dari total angkatan kerja dan menyumbang 54,22% terhadap angka Produk Domestik Bruto, menuntut agar skala usaha ini lebih berkembang. Namun bukan hal yang mudah dalam mengembangkan usaha ini karena pada kenyataannya banyak permasalahan yang harus dihadapi oleh UKM baik kendala internal maupun eksternal. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan Penelitian Aksi Partisipatif (PAP) yang dimaksudkan agar diciptakan hasil bersama dari permasalahan yang ditetapkan bersama pada awal penelitian. Permasalahan yang dihadapi oleh UKM menurut pemilik usaha OAM adalah masalah pada setiap fungsi-fungsi manajemen. Oleh tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kondisi UKM OAM selama menjalankan usahanya, mengidentifikasi kekuatan; kelemahan; peluang dan ancaman UKM OAM serta merumuskan strategi pengembangan UKM OAM.

Proses Penelitian diawali dengan pemetaan potensi desa, setelah itu dilakukan sosialisasi dan identifikasi potensi desa kemudian dilakukan pemilihan UKM. Perumusan masalah dilakukan bersama pihak UKM kemudian dilakukan tahap analisis data yang diawali dengan tahap pemasukan data dengan menggunakan Internal Factor Evaluation (IFE), External Factor Evaluation (EFE). Dilanjutkan dengan tahap pencocokan data dengan menggunakan Matriks Internal Eksternal (IE) dan juga Matriks SWOT (Strength, Weaknesses, Oppotunities, Threats. Tahap selanjutnya adalah pengambilan keputusan dengan menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Seluruh tahapan ini tidak terlepas dari partisipasi pihak UKM. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan menggunakan beberapa teknik PAR (teknik transek, penelusuran sejarah, future scenario, dan bagan urutan), Foccus Group Discussion (FGD), wawancara mendalam. Data sekunder diperoleh dari studi pustaka, literatur, media cetak dan elektronik.

(13)

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH

KERAJINAN DENGAN PENDEKATAN PENELITIAN

AKSI PARTISIPATIF

(Studi Kasus UKM Ozi Aircraft Model, Desa Cikarawang Kabupaten Bogor)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

MIRA NUR GANDANIATI

H24103044

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(14)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH KERAJINAN DENGAN METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF (Studi Kasus UKM Ozi Aircraft Model, Desa Cikarawang Kabupaten Bogor)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

MIRA NUR GANDANIATI H24103044

Menyetujui, Agustus 2007

Ir. Mimin Aminah, MM Dosen Pembimbing

Mengetahui,

Dr. Ir. Jono M. Munandar, M. Sc Ketua Departemen

(15)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Bandung pada tanggal 04 Maret 1987. Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak Sumpena Amd. dan Ibu Dede Susilawaty, SPd. Penulis memulai pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Padasuka IV Bandung tahun 1991 dan lulus tahun 1997. ada tahun 1997 penulis melanjutkan pendidikannya di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 14 Bandung dan kemudian menamatkan pendidikan menengah atas di Sekolah Menengah umum Negeri 10 Bandung pada tahun 2003. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada tahun 2003 dan terdaftar sebagai mahasiswa Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen.

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif di berbagai kegiatan, diantaranya pada tahun 2004 menjadi Direktur Bagian Administrasi dan Kesekretariatan pada Himpunan Centre of M@najemen (COM@) dan juga menjabat sebagai Ketua Departemen Sosial dalam kepengurusan Organisasi Mahasiswa Daerah Paguyuban Mahasiswa Bandung (PAMAUNG). Pada tahun 2005 penulis mengikuti kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen (BEM FEM) sebagai sekretaris divisi Olahraga dan budaya dan menjadi dewan komisaris di COM@. Penulis juga aktif di berbagai kepanitiaan seperti dalam acara-acara seminar, olahraga dan fieldtrip, BGTC, X-JOBS, F@ME, TIF, TIKET, SEASON, dan kegiatan lainnya. Selain itu, penulis pernah menjadi Master of Ceremony (MC) dalam beberapa acara.

(16)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji yang tak tehingga serta rasa Syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT, Sang Mahapengasih dan penyayang yang telah memberikan cinta tak terhingga, nikmat yang tak pernah berujung, terimakasih atas berjuta kesempatan untuk selalu mensyukuri nikmat dan cobaan yang penuh dengan pelajaran berharga, dengan rahmat dan kasih sayang-Nya penyusunan skripsi yang berjudul Strategi Pengembangan Usaha Kecil Menengah Kerajinan dengan Pendekatan Penelitian Aksi Partisipatif (Studi Kasus UKM Ozi Aircraft Model, Desa Cikarawang Kabupaten Bogor) dapat diselesaikan. Salawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Rasulullah SAW, dengan suri tauladan yang beliau contohkan sehingga penulis mengistiqomahkan diri pada tuntunan yang benar.

Penelitian ini merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat lingkar kampus yang diselenggarakan oleh Centre for International Forest Research (CIFOR) dan pihak Institut Pertanian Bogor (IPB). Pemberdayaan tersebut dilakukan di dua desa yaitu Desa Cikarawang dan Situ Gede. Adapun metode yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR) dengan maksud untuk menciptakan penelitian yang menghasilkan pembelajaran bagi pihak masyarakat dan pihak peneliti.

(17)

Penyusunan karya tulis ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Ir. Mimin Aminah, MM selaku dosen pembimbing atas nasehat-nasehatnya, atas segala waktu dan tenaga yang diberikan kepada penulis. 2. Wita Juwita Ermawati, S.TP, MM dan Hardiana Widyastuti, S.Hut, MM

atas kesediaannya sebagai dosen penguji pada sidang skripsi juga saran dan bimbingan yang menambah kesempurnaan skripsi.

3. Ibu Nesti Handayani dan Pak Eko terimakasih karena bapak dan ibu telah menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya dan semoga dapat menjadi contoh untuk penulis dikemudian hari.

4. Mokhamad Najib, S.TP, MM atas kesediaannya menjadi satgas dalam seminar penulis, terimakasih atas pengertiannya.

5. Pihak Ozi Aircraft Model (OAM) yang telah bersedia bekerjasama, berkumpul bersama dan terimakasih atas saran, waktu, keterbukaan, keakraban dan kekeluargaan yang diberikan. Mudah-mudahan OAM terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitarnya.

6. Bapak Harto Alkarim, atas ijin melakukan penelitian di OAM, saran, waktu dan nasehat yang diberikan; untuk Ibu fatimah yang selalu memberikan keceriaan juga perhatiannya; kakak Rini, Ozi, Eki, Adi semoga Allah selalu melindungi kalian sekeluarga.

7. Keluarga tercinta Mamah, bapak, Neng Agis dan Ade Azmi tersayang, kemudahan perjalanan dalam hidup ini adalah berkat doa dari kalian, semangat ini ada ketika mengingat harapan kalian, kebahagiaan ini ada karena keikhlasan dan ketulusan kalian. Terimakasih atas jasa yang tak kan terbalaskan, cinta dan sayang yang sangat berharga. Semoga Allah selalu melindungi kita sampai akhirat kelak.

(18)

Leadership members, meski kita satu atap hanya beberapa hari jalinan persahabatan kita jangan pernah putus, reunian yuk!

9. Roni Faizal (paparon), terimakasih telah mengingatkan kebenaran dalam setiap kesalahan, memberikan kebahagiaan dalam setiap kesedihan, memberikan semangat dalam kelemahan, juga perhatian dan pengertian yang terdalam.

10.Milka Zohra, sahabat, kakak, juga guru bagi penulis. Terimakasih atas kasih yang tulus, doa yang dihantarkan, semangat bagi penulis yang tak pernah berujung, juga kebersamaan kita selama ini, semoga Allah selalu mempertemukan hati kita, amin.

11.Sahabat-sahabatku tercinta Ron’Z Family (Imel, Beti, Bayu), kebersamaan ini jangan sampai berakhir karena bersama kalian ada kesenangan, keceriaan, kesedihan, dan kasih sayang. Kenangan kita bersama tak kan pernah terlupakan, I Love You All...

12.Teman satu perjuangan (Bayu, Meza, Adit, Dodo), hidup itu memang penuh perjuangan dan kita harus sabar menghadapinya.

13.Teman-teman manajemen 40, atas kebersamaan selama di bangku kuliah juga bantuan dan dukungan yang kalian berikan selama ini.

14.Ron’Z Collection Crew (paparon, Teh Na, Da Yon, Da eka, Doriva, teh Een) juga Ko Ping Ho Crew (Teh Anis, Mas Dirman, Yopi, Muis) terimakasih atas pengertian dan bantuan kalian.

15.Pochan Crew (Nka, Mili, Yus, Mili, Ika, Kodong, Lili, Maida, Vj, Yanti, Retno, Mba Yeye, Reni Purwo, Reni Jo, Isna, Lina, Reti, Cici, Putri) terima kasih atas komputernya, saran-sarannya, printernya, kamarnya, pengertiannya, curhatannya, makanannya, tagihannya juga he..he..Pokoknya semuanya yang buat penulis betah nih di pochan.

16.Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu terimakasih atas dukungannya, semoga dibalas setiap kebaikannya oleh Allah SWT.

Bogor, Agustus 2007

(19)

DAFTAR ISI

Halaman

RIWAYAT HIDUP ... ii

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 6

1.5. Ruang Lingkup Penelitian... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA... 7

2.1. Definisi Usaha Kecil Menengah ... 7

2.2. Manajemen Strategi ... 8

2.3. Strategi ... 10

2.4. Penelitian Aksi Partisipatif... 12

2.4.1. Definisi Penelitian Aksi Partisipatif... 12

2.4.2. Teknik Penelitian Aksi Partisipatif ... 16

2.5. Analisis Lingkungan ... 19

2.6. Definisi Kerajinan ... 21

2.7. Penelitian Terdahulu ... 21

III. METODOLOGI PENELITIAN ... 23

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian... 23

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian ... 25

3.3. Teknik Pengambilan Contoh... 25

3.4. Teknik Pengumpulan Data... 25

3.5. Pengolahan dan Analisis Data... 26

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 31

4.1. Proses Penelitian Aksi Partisipatif ... 31

4.2. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 33

4.2.1. Lokasi UKM OAM ... 33

4.2.2. Sejarah UKM OAM ... 34

4.3. Analisis Lingkungan Internal... 38

4.3.1. Aspek Produksi dan Operasi ... 38

(20)

4.3.3. Aspek Pemasaran ... 55

4.3.4. Aspek Keuangan ... 59

4.4. Analisis Lingkungan Eksternal ... 60

4.4.1. Lingkungan jauh ... 60

4.4.2. Persaingan Industri... 65

4.5. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal... 67

4.5.1. Identifikasi Faktor Internal... 67

4.5.2. Identifikasi Faktor Eksternal ... 75

4.6. Perumusan Strategi ... 78

4.6.1. Tahap Pemasukan Data ... 78

4.6.2. Tahap Pencocokan Data... 81

4.6.3. Tahap Pengambilan Keputusan... 90

4.6. Aksi Bersama ... 91

KESIMPULAN DAN SARAN ... 96

1. Kesimpulan ... 96

2. Saran... 97

DAFTAR PUSTAKA ... 98

(21)

DAFTAR TABEL

No Halaman

1. Angkatan Kerja, Pekerja dan Pengangguran 1997-2006 ... 1

2. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Indonesia tahun 1997-2006 ... 2

3. Jumlah Tenaga Kerja Menurut Skala Usaha dan Pulau Tahun 2006... 3

4. Perbedaan Convensional Research dan Participatory Research... 16

5. Teknik-teknik PAR ... 18

6. Sejarah UKM OAM ... 36

7. Bahan Baku Utama Pembuatan Miniatur Pesawat... 39

8. Bahan Baku Penunjang Pembuatan Miniatur Pesawat ... 40

9. Peralatan dalam Pembuatan Miniatur Pesawat ... 41

10. Tenaga Kerja UKM OAM ... 49

11. Biaya Tenaga Kerja UKM OAM ... 53

12. Produk UKM OAM ... 56

13. Tingkat Inflasi Indonesia ... 63

14. Hasil Analisis Matriks IFE... 79

15. Hasil Analisis Matriks EFE... 81

16. Hasil Analisis Matriks SWOT ... 89

17.Tabel Pesanan untuk Bengkel OAM... 93

(22)

DAFTAR GAMBAR

(23)

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman 1. Daftar Pertanyaan Wawancara... 101

2. Daftar Pertanyaan Wawancara Terstruktur Pada Kelompok Subkontrak.... 105 3. Penentuan Bobot ... 108 4. Penentuan Bobot Faktor Strategik Internal UKM OAM ... 109 5. Hasil Pembobotan Faktor Internal UKM OAM... 110 6. Penentuan Bobot Faktor Strategik Internal UKM OAM ... 111 7. Hasil Pembobotan Faktor Internal UKM OAM... 112 8. Penentuan Rating ... 113 9. Penentuan Rating Faktor Strategik Internal UKM OAM ... 115 10. Hasil Penilaian Rating Faktor Internal UKM OAM ... 116 11. Penentuan Rating Faktor Strategik Eksternal UKM OAM... 117 12. Hasil Penilaian Rating Faktor Internal UKM OAM ... 118 13. Penentuan Strategi terpilih dengan QSPM... 119 14. Hasil Penilaian Terhadap Strategi Market Penetration dan

Product Develoment... 120 15. Hasil Penilaian Terhadap Strategi Revitalisasi Manajemen Internal... 122 16. Hasil Penilaian Terhadap Strategi Memanfaatkan Kebijakan Pemerintah

untuk Ekspansi Usaha ... 124 17. Hasil Penilaian Terhadap Strategi Pembenahan Mental, Sikap dan

Kualitas Karyawan ... 126 18. Hasil Penilaian Terhadap Strategi Mempertahankan Harga, Kualitas

(24)

I. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997 telah mengakibatkan jatuhnya ekonomi nasional khususnya usaha-usaha skala besar pada semua sektor termasuk industri, jasa dan perdagangan. Dampak lainnya adalah jumlah pengangguran dan tingkat kemiskinan yang semakin meningkat. Pada Tabel 1, dapat dilihat bahwa jumlah angkatan kerja Indonesia meningkat dari 89,23 juta orang pada tahun 1997 menjadi 106,39 juta orang pada bulan Agustus tahun 2006 dan angka pengangguran terbuka meningkat dari 4,18 juta orang menjadi 10,93 juta orang.

Tabel 1. Angkatan Kerja, Pekerja, dan Pengangguran Terbuka1) : 1997-2006 Pengangguran Terbuka Tahun Angkatan

Kerja (Juta)

Bekerja

(Juta) Juta %

(1) (2) (3) (4) (5)

1997 89,23 85,05 4,18 4,69

1998 92,34 87,29 5,05 5,46

1999 94,85 88,82 6,03 6,36

2000 95,65 89,84 5,81 6,08

2001 98,81 90,81 8,01 8,10

2002 100,78 91,65 9,13 9,06

2003 102,75 92,81 9,94 9,67

2004 103,97 93,72 10,26 9,86

2005 105,80 94,95 10,85 10,26

Ags-2006 106,39 95,46 10,93 10,27

Sumber : BPS, 2006

Dampak krisis moneter terhadap kemiskinan menurut hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) pada Maret 2006, diperoleh angka kemiskinan sebanyak 39,05 juta jiwa atau 17,75 persen dari total 222 juta penduduk. Data kemiskinan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.

1) Pengangguran Terbuka adalah bagian dari angkatan kerja yang tidak bekerja atau sedang

(25)

Tabel 2. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Indonesia tahun 1997-2006

Jumlah Penduduk miskin (juta)

Persentase penduduk miskin (%)

Tahun

Kota Desa Jumlah Kota Desa Jumlah

1997 9,42 24,59 34,01 13,39 19,78 17,47

1998 17,60 31,90 49,50 21,92 25,72 24,23

1999 15,64 32,33 47,97 19,41 26,03 23,43

2000 12,30 26,40 38,70 14,60 22,38 19,14

2001 8,60 29,30 37,90 9,76 24,84 18,41

2002 13,30 25,10 38,40 14,46 21,10 18,20

2003 12,20 25,10 37,30 13,57 20,23 17,42

2004 11,40 24,80 36,20 12,13 20,11 16,66

2005 12,40 22,70 35,10 11,37 19,51 15,97

Maret- 2006

14,29 24,76 39,05 13,36 21,9 17,75

Sumber : BPS, 2006

Ditengah keterpurukan akibat krisis moneter pada berbagai sektor ekonomi, Usaha Kecil Menengah (UKM) dapat bertahan bahkan dapat menjadi pemulih perekonomian. Usaha kecil menengah menjadi wahana yang baik bagi penciptaan lapangan pekerjaan yang produktif karena proses produksi dalam industri-industri berskala kecil dan menengah pada umumnya bersifat padat karya (Thee, 2001). Sampai saat ini, UKM masih memegang peranan penting dalam perbaikan perekonomian Indonesia, baik ditinjau dari segi jumlah usaha (establishment), segi penciptaan lapangan kerja, maupun dari segi pertumbuhan ekonomi nasional yang diukur dengan Produk Domestik Bruto (PDB).

Kontribusi UKM terhadap negara selalu mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah UKM yang menguasai unit usaha di Indonesia. Jumlah UKM di Indonesia pada tahun 2006 mencapai 48,945 juta unit usaha atau 99,98 persen dari total unit usaha di Indonesia. Selain itu, UKM dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 85,4 juta orang tenaga kerja atau 96,18 persen dari total tenaga kerja nasional. Untuk kontribusi UKM terhadap PDB tahun 2006 adalah sebesar 53,33 persen atau sebesar Rp. 1.778,7 triliun dari total PDB tahun 2006 yang mencapai Rp. 3.338,2 triliun (BPS, 2006).

(26)

terutama dalam menyerap tenaga kerja serta pemulihan ekonomi nasional. Penyerapan tenaga kerja berdasarkan unit usaha ini dapat dilihat pada Tabel 3. Soejoedono (2004) menyatakan bahwa tingginya angka penyerapan tenaga kerja UKM ini dikarenakan lokasi dan jumlah UKM menyebar di seluruh tempat di Indonesia

Tabel 3. Jumlah Tenaga Kerja Menurut Skala Usaha dan Pulau tahun 2006 (dalam ribuan)

Skala Usaha Pulau

Mikro Kecil Menengah Besar Total

Sumatera 5.616,8 1.927,2 338,3 661,9 8.544,2

Jawa 19.453,0 7.175,7 1.998,8 3.840,6 32.468,1

Bali dan Nusa Tenggara

1.786,8 520,3 129,9 128,2 2.555,2

Kalimantan 1.556,5 593,6 101,0 200,3 2.451,5

Sulawesi 2.332,7 564,9 92,2 111,5 3.101,3

Maluku dan Papua 465,1 139,3 22,3 46,9 673,5 Indonesia 31.210,9 10.911,1 2.682,4 4.989,4 49.793,8

Persentase 62,68 % 21,91% 5,39% 10,02% 100%

Sumber : BPS, 2006

Salah satu sektor UKM yang dapat menjadi sumber pendapatan masyarakat dan menyerap lapangan pekerjaan adalah sektor kerajinan. Dalam sambutan Presiden pada acara pembukaan pameran kerajinan menyatakan bahwa potensi sentra kerajinan cukup besar dengan dibuktikan oleh jumlah tenaga kerja yang diserap mencapai 2,5 juta jiwa (Pikiran Rakyat, 2006). Disamping itu, produk kerajinan memiliki tingkat daya saing dan potensial menghasilkan devisa karena ekspor kerajinan cenderung meningkat dari tahun ke tahun dimana pada tahun 2004-2005 terjadi peningkatan ekspor kerajinan sebesar 4,06 % (http://web.bisnis.com)

(27)

pengangguran. Peranan yang diberikan oleh OAM dalam pemberdayaan masyarakat harus dipertahankan dengan mengembangkan usaha ini agar lebih maju, sehingga dengan tetap berdirinya usaha ini akan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dan membantu mereka untuk memperoleh taraf hidup yang lebih baik.

Meskipun peranan yang diberikan UKM terhadap masyarakat cukup besar, namun banyak permasalahan yang harus dihadapi UKM baik masalah internal maupun masalah eksternal yang perlu segera diantisipasi oleh UKM itu sendiri. Oleh karena itu, diperlukan suatu penelitian dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR) agar permasalahan digali dan dipecahkan oleh pihak pengusaha itu sendiri sehingga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan melakukan pembelajaran bersama antara pihak peneliti dan pihak yang diteliti. Menurut Effendy (1998), penelitian partisipatif merupakan suatu bentuk penelitian yang dilakukan secara bersama oleh peneliti dan pihak yang diteliti. Pola penelitian ini dinilai ideal bagi kedua belah pihak yang terlibat karena dapat menjadi media belajar sekaligus pemasyarakatan wawasan bersama.

Melalui pendekatan PAR ini, permasalahan ditentukan secara bersama-sama antara peneliti dan pihak yang diteliti. Permasalahan yang terjadi di OAM adalah masalah pada setiap fungsi manajemen yang terdiri dari masalah keuangan, sumber daya manusia, produksi operasi, pemasaran dan teknologi. 1.2.Perumusan Masalah

(28)

kurangnya kontrol persediaan barang serta bahan baku; masalah pada keuangan adalah bercampurnya keuangan pribadi serta kurangnya keahlian dalam pengelolaan serta pencatatan untuk masalah keuangan; masalah dalam SDM adalah mental dan kualitas SDM masih kurang, masalah pemasaran adalah terjadi keterlambatan pengiriman barang pada pelanggan serta persaingan baik dalam harga maupun kualitas produk dengan pesaing dalam dan luar negeri.

Dengan adanya kendala internal dan eksternal yang harus dihadapi oleh OAM akan mempersulit organisasi dalam mencapai visinya yang ingin memberdayakan masyarakat banyak. Maka untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di OAM, diperlukan suatu strategi manajemen agar perusahaan dapat terus bertahan dan memberikan manfaat sosial ekonomi bagi masyarakat. Dari hal yang telah dikemukakan tersebut maka dapat disusun perumusan masalah yang akan diteliti sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi UKM Ozi Aircraft Models selama menjalankan usaha dengan turut berperan serta dalam pemberdayaan masyarakat?

2. Masalah apa saja yang dihadapi UKM Ozi Aircraft Models secara internal dan eksternal?

3. Strategi apa yang tepat dalam mengembangkan UKM Ozi Aircraft Models agar tetap bertahan dan tetap memberikan kontribusi pada masyarakat Kampung Cangkrang?

1.3.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi kondisi UKM Ozi Aircraft Models selama menjalankan usahanya.

2. Mengidentifikasi dan menganalisis lingkungan internal dan eksternal UKM Ozi Aircraft Models.

(29)

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, diantaranya:

1. Pihak Ozi Aircraft Models untuk menciptakan pembelajaran bagi pihak UKM agar dapat meningkatkan kapasitas UKM. Selain itu, agar UKM belajar berkolaborasi dengan pihak luar. Pembelajaran ini khususnya dalam merumuskan suatu strategi manajemen.

2. Penulis dalam rangka membuka wawasan dan mempelajari segala hal di masyarakat terutama mengenai UKM dan penelitian partisipatif. Selain itu, untuk belajar berkolaborasi di masyarakat.

3. Pembaca untuk menambah wawasan mengenai penelitian manajemen strategi pada UKM, mengenai penelitian aksi partisipatif dan menjadi referensi untuk penelitian lebih lanjut.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

(30)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi UKM

Departemen Perindustrian RI pada tahun 1991 mendefinisikan industri kecil dan kerajinan adalah kelompok perusahaan yang dimiliki penduduk Indonesia dengan jumlah nilai aset kurang dari Rp. 600 juta diluar nilai tanah dan bangunan yang digunakannya. Mengacu pada Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995, kriteria usaha kecil adalah:

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha), atau

2. Memiliki hasil penjualan paling banyak Rp. 1 miliar/tahun. 3. Dimiliki oleh Warga Negara Indonesia.

4. Berdiri sendiri bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung, maupun tidak lengsung dengan usaha menengah atau besar; dan

5. Terbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum termasuk koperasi.

Sedangkan untuk kriteria usaha menengah menurut UU. No. 9 Tahun 1995 adalah:

1. Untuk sektor industri, memiliki total aset paling banyak Rp. 5 miliar, dan 2. Untuk sektor non industri, memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.

600 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 3 miliar.

Bank Indonesia mengacu pada definisi yang sesuai dengan UU No. 9 tahun 1995 karena kriteria usaha kecil dan menengah dalam Peraturan Bank Indonesia yang berkaitan dengan pemberian Kredit Usaha Kecil (PBI No. 3/2/PBI/2001) merujuk pada UU tersebut.

(31)

perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha besar. Instansi lain seperti Depperindag juga mengeluarkan ketentuan mengenai industri skala kecil menengah yang dituangkan dalam Keputusan Menperindag (Kepmenperindag) No. 257/MPP/Kep/7/1997. Definisi UKM dalam Kepmenperindag adalah suatu usaha dengan nilai investasi maksimal Rp. 5 miliar termasuk tanah dan bangunan. Sedangkan BPS membagi jenis UKM berdasarkan jumlah tenaga kerja, yaitu:

1. Kerajinan rumah tangga, dengan jumlah tenaga kerja dibawah 3 orang termasuk tenaga kerja yang tidak dibayar

2. Usaha Kecil, dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 5 – 9 orang 3. Usaha menengah, dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 20 -99 orang.

Definisi UKM pada tingkat internasional dikeluarkan oleh World Bank yang membagi UKM ke dalam 3 jenis, yaitu:

1.Medium enterprise, dengan kriteria: a. Jumlah karyawan maksimal 300 orang

b. Pendapatan setahun hingga sejumlah $ 15 juta, dan c. Jumlah aset hingga sejumlah $ 15 juta

2.Small enterprise, dengan kriteria:

a. Jumlah karyawan kurang dari 30 orang

b. Pendapatan setahun tidak melebihi $ 3 juta, dan c. Jumlah aset tidak melebihi $ 3 juta

3.Micro Commision, dengan kriteria: a. Jumlah karyawan kurang dari 10 orang

b. Pendapatan setahun tidak melebihi $ 100 ribu, dan c. Jumlah aset tidak melebihi $ 100 ribu

2.2. Manajemen Strategi

(32)

memadukan manajemen, pemasaran, keuangan, produksi operasi, penelitian dan pengembangan serta sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi.

[image:32.612.106.564.200.590.2]

Proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahap: perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi. Proses ini dapat dilihat pada bagan berikut:

Gambar 1. Model Dasar Manajemen Strategi (David, 2002)

Perumusan strategi termasuk mengembangkan misi bisnis, mengenali peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif dan memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan. Implementasi Identifikasi

lingkungan

Formulasi Strategi

Implementasi Strategi

Evaluasi dan pengawasan

Penilaian Eksternal

Nilai-nilai manajerial

Implementasi strategi Pembuatan

strategi Ancaman dan

peluang

Kekuatan dan kelemahan

Penilaian internal

Evaluasi dan pemilihan

strategi Tanggungjawab

(33)

strategi menuntut perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, melengkapi dengan kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat dilaksanakan. Evaluasi strategi adalah tahap terakhir dalam manajemen strategis. Tahap ini untuk mengetahui apakah suatu strategi berfungsi dengan baik atau tidak. Tiga macam aktivitas untuk mengevaluasi strategi adalah meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi sekarang, mengukur prestasi dan mengambil tindakan korektif.

Manajemen strategi didefinisikan oleh Hunger dan Wheelen (2003) sebagai serangkaian keputusan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen strategis meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi (perencanaan strategis atau perencanaan jangka panjang), implementasi strategi dan evaluasi serta pengendalian.

Mulyadi (2001) mendefiniskan manajemen strategi sebagai suatu proses yang digunakan oleh manajer dan karyawan untuk merumuskan dan mengimplementasikan strategi dalam penyediaan costumer value terbaik untuk mewujudkan visi organisasi. Manajemen strategi adalah suatu upaya manajemen dan karyawan untuk membangun masa depan organisasi.

Manajemen strategi menurut Glueck dan Jauch (1990) merupakan arus keputusan dan tindakan yang mengarah pada perkembangan suatu strategi atau strategi-strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan. Proses manajemen strategi ialah suatu cara dengan jalan bagaimana para perencana strategi menentukan sasaran untuk membuat kesimpulan strategi. Menurut Dees dan Miller dalam Sulistyowati (2005), manajemen strategi adalah suatu proses kombinasi antara tiga aktivitas, yaitu: analisis strategi, perumusan strategi dan implementasi strategi.

2.3. Strategi

(34)

terpadu yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan strategi yang tepat oleh perusahaan (Glueck dan Jauch, 1990). Strategi merupakan alat yang paling penting untuk mencapai keunggulan bersaing sehingga suatu perusahaan dapat mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada (Porter, 1995). Strategi merupakan pusat dan inti yang khas dari manajemen strategik yang mengacu pada perumusan tugas, tujuan, dan sasaran organisasi; strategi kebijakan dan program pokok untuk mencapainya dan metode yang dibutuhkan untuk menjamin bahwa strategi telah diimplementasikan untuk mencapai tujuan akhir organisasi.

Mulyadi (2001) mendefinisikan strategi sebagai pola tindakan utama yang dipilih untuk mewujudkan visi organisasi melalui misi. Untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan perusahaan, strategi diterjemahkan dalam bentuk sasaran-sasaran masa depan yang dituju oleh perusahaan. Rangkuti (2000) memberikan konsep mengenai strategi yang telah mengalami perkembangan yaitu:

1. Alat untuk mencapai tujuan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program, tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya (Chandler, 1962)

2. Alat untuk menciptakan keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak ada (Learned, Andrews, dan Guth, 1965)

3. Respon secara terus menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi (Argyris, 1985; Steiner dan Miner 1977; Mintzberg, 1979)

4. Alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing (Porter, 1985)

(35)

6. Tindakan yang bersifat incremental (selalu meningkat) dan terus-menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan. Dengan demikian perencanaan strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi bukan dimulai dari apa yang terjadi (Hamel dan prahalad, 1995)

2.4. Penelitian Aksi Partisipatif (Participatory Action Research)

2.4.1. Definisi Penelitian Aksi Partisipatif (Participatory Action Research) Penelitian aksi (Action research) merupakan suatu bentuk penelitian yang dilakukan secara bersama oleh peneliti dan pihak yang diteliti. Setiap kegiatan dimulai dari perencanaan, pengaturan, pelaksanaan, pengamatan, serta evaluasi hasil penelitian sedapat mungkin melibatkan pihak yang diteliti. Definisi metode penelitian tindakan dalam Nazir (2003) adalah suatu penelitian yang dikembangkan bersama-sama antara peneliti dan decision maker tentang variabel-variabel yang dapat dimanipulasikan dan dapat segera digunakan untuk menentukan kebijakan dan pembangunan. Peneliti dan decision maker bersama-sama menentukan masalah, membuat desain serta melaksanakan program-program tersebut. Penelitian tindakan mengadakan rangka kerja penelitian empiris yang didasarkan pada observasi objektif pada masa sekarang untuk memecahkan masalah-masalah baru, serta praktis dan aktual dalam kegiatan-kegiatan kerja. Karena itu, penelitian tindakan mempunyai sifat lebih fleksibel, dan dapat mengorbankan kepentingan kontrol demi adanya inovasi dan bekerja dengan eksperimen.

Menurut Nazir (2003) Tujuan dari penelitian tindakan adalah sebagai berikut :

1. Untuk memperoleh keterangan yang objektif dalam rangka membenarkan kebijakan atau kegiatan yang telah dibuat.

(36)

3. Untuk membenarkan penundaan aksi, pengambilan tindakan atau mengambil tindakan apapun

4. Untuk menstimulasikan pekerja-pekerja pelaksanaan program ke arah yang lebih dinamis serta lebih menggiatkan implikasi dari berbagai alat untuk mencapai tujuan.

Kesukaran pelaksanaan penelitian tindakan menurut Nazir (2003), dapat mencakup dua hal yaitu kesulitan dalam mengadakan evaluasi serta kesulitan dalam koordinasi antara peneliti dan pelaksanan kegiatan serta pelaksanaan program.

Mitchell, dkk dalam Ansharuddin (2003) menyatakan bahwa secara keseluruhan pendekatan Penelitian aksi lebih memungkinkan terjadinya efisiensi dan keadilan karena dengan pendekatan pengelolaan partisipatif yang baik, aspirasi dari berbagai stakeholder yang berperan terwakili dalam berkontribusi untuk menyusun sebuah kebijakan. Dalam penelitian ini diperlukan suatu sikap yang harus timbul dari kesadaran pihak yang diteliti oleh karena itu, Beal dkk dalam Ansharuddin (2003) mengemukakan bahwa dalam penelitian partisipatif diperlukan adanya perilaku sosial dan kegiatannya akan dipengaruhi oleh unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kemauan, keterampilan, ambisi dan suasana lingkungan. Sedangkan menurut Slamet (1984) dan Sumaryo (2000) dalam Ansharuddin (2003) untuk dapat berpartisipasi diperlukan kesempatan, kemauan dan kemampuan.

(37)

Penelitian aksi bertujuan membantu baik pada kepedulian orang-orang yang berada dalam situasi menghadapi permasalahan yang mendesak, maupun tujuan dari ilmu sosial itu sendiri melalui kerjasama alam sebuah kerangka kerja yang saling menguntungkan dan secara etis dapat diterima (Rapapport 1970 dikutip dalam McKernan 1991). Dalam definisi–definisi tersebut ada empat tema dasar : pemberdayaan pihak-pihak yang terlibat, kerjasama melalui partisipasi, memperoleh pengetahuan, perubahan sosial. Proses yang harus dilalui peneliti untuk mencapai tema-tema tersebut adalah sebuah siklus penelitian aksi (action research) secara bertahap yang terdiri dari empat kegiatan utama yaitu: perencanaan, aksi, pengamatan dan refleksi (Zuber-Skerrit,1991).2

[image:37.612.138.552.332.448.2]

Siklus ini dapat terjadi berulang-ulang dan memungknkan untuk dilakukan perbaikan, hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Langkah-langkah Participatory Action Research (Kusumanto, 2006) Proses ini dimulai dengan refleksi untuk mengidentifikasi masalah-masalah mendasar, peluang, dan pokok persoalan. Hasil refleksi itu kemudian diangkat sebagai faktor yang penting untuk dipertimbangkan dalam perencanaan, diikuti dengan tindakan nyata untuk mencapai tujuan pengelolaan. Pada saat membuat perencanaan, para pengelola juga harus merancang bagaimana mereka akan memantau apakah rencana tersebut dapat memenuhi tujuan dan apakah rencana itu efektif. (Kusumanto, 2006)

2) Dikutip dari bahan bacaan pelatihan dan lokakarya “Penelitian Aksi Partisipatif dalam Proses Kebijakan Pengelolaan dan Pengaturan Hutan”, Citeko, Bogor 29 juni-2 Juli, 2004

p

er

en

can

aa

n

p

ema

n

ta

uan

Aksi/intervensi

refleksi

p

ema

n

ta

uan

p

er

en

can

aa

n

refleksi Aksi/intervensi

Masa yang akan datang

(38)

Enam belas prinsip Penelitian Aksi Partisipatif (Participatory Action Research) :

1. Suatu pendekatan unuk memperbaiki praktek sosial dengan jalan merubahnya.

2. Bergantung pada partsisipasi nyata. 3. Kolaboratif.

4. Membangun komunitas dengan sikap kritis-diri. 5. Sebuah proses belajar yang sistematis.

6. Melibatkan orang-orang dalam membangun teori mengenai paraktek sosial mereka sendiri.

7. Mengajak orang-orang menempatkan praktek, ide-ide dan asumsi mereka mengenai institusi untuk diuji.

8. Melibatkan pembuatan pencatatan.

9. Mengajak partisipan memahami pengalaman mereka sendiri secara obyektif.

10. Sebuah proses politik.

11. Melibatkan pembuatan analisis kritis. 12. Dimulai dengan hal kecil.

13. Dimulai dengan siklus kecil. 14. Dimulai dengan kelompok kecil.

15. Memperbolehkan dan mengharuskan partisipan membuat catatan. 16. Memperbolehkan dan mengharuskan partisipan memberikan

sebuah alasan yang memberi justifikasi kerja sosial (pendidikan) mereka kepada yang lain.

(39)
[image:39.612.132.506.87.454.2]

Tabel 4. Perbedaan conventional research dan participatory research

Kriteria Conventional research Participatory research

Tujuan Memperoleh informasi untuk

didiagnosa, direncanakan dan dievaluasi

Memancing penduduk lokal untuk mulai beraksi

Hasil riset Sesuai dengan yang ditentukan, lebih spesifik

Berkembang, berubah terus-menerus

Pendekatan Objektif, standarisasi, seragam, linier, disusun untuk menguji hipotesis

Fleksibel, berbeda-beda, disesuaikan, mendorong perubahan, iteratif, holistik

Gaya operasi Menggali, ada jarak dengan subjek riset, hanya data dan data

Memotivasi (memberi dorongan), partisipatif, fokus

pada perkembangan orang Pembuat

keputusan

Eksternal, terpusat Penduduk lokal dengan atau

tanpa fasilitator Metode/teknik Sangat terstruktur, ketepatan

pengukuran, analisis statistik

Buka-tutup, tatap muka, sorting, skorring, ranking

Peranan peneliti

Mengkontrol, memanipulasi, expert, dominan, objektif

Perantara, fasilitator, mengawali, kemudian mengikuti Peran penduduk local

Contoh, sebagai target, responden pasif, reaktif

Generator pengetahuan, peserta, aktif, kreatif

Kepemilikan hasil

Hasil untuk sendiri dan dikontrol dari luar (akses terbatas)

Dimiliki oleh penduduk local

Output Laporan, publikasi, mungkin

perubahan kebijakan

Peningkatan kapasitas dan peran

masyarakat setempat, pembelajaran setempat, mempengaruhi perubahan kebijakan

Sumber : Narayan (1996) 2.4.2. Teknik-teknik PAR

(40)
[image:40.612.127.513.108.649.2]

Tabel 5. Teknik-teknik PAR

No Nama Teknik Ciri/Tanda Penjelasan Jenis Informasi

1 Teknik Penelusuran sejarah

Waktu Teknik ini mengkaji suatu keadaan dari WAKTU ke WAKTU (waktu tidak dibatasi)

Informasi umum, asal-usul,perkembangan dari waktu ke waktu

2 Teknik bagan kecenderungan dan Perubahan

Waktu sama dengan No.1, ettapi ada patokan WAKTU (misal per lima tahun, per sepuluh tahun, dsb)

Perubahan-perubahan

keadaan yang paling menonjol

3 Teknik Penyusunan Kalender Musim

Waktu Sama dengan No.1, tetapi jarak waktu biasanya hanya selama 1 tahun musim

Pola kegiatan yang dilakukan

4 Teknik Jadwal Sehari

Waktu Sama dengan No.3, tetapi jarak waktu hanya 1 hari (24 jam)

Pola kegiatan per individu

5 Teknik Pembuatan Peta

Ruang Teknik ini mengkaji keadaan suatu ruang.

Sumber daya, masalah teknologi

6 Teknik

Penelusuran Desa (Transek)

Ruang Sama dengan No.4, dilakukan untuk membahas wilayah dengan mengamati langsung ke lokasi

Sumber daya, masalah teknologi

7 Teknik Kajian Lembaga-lembaga Desa

Sistem Untuk mengkaji sistem organisasi desa, bagaimana lembaga desa mengatur kehidupan masyarakat

Fungsi, kegiatan-kegiatan, mafaat lembaga desa dalam kehidupan masyarakat.

8 Teknik Pembuatan Bagan Alur

Sistem Untuk mengkaji sistem tertentu

Alur Produksi dan pemasaran

Sistem pengelolaan

9 Teknik kajian Mata Pencaharian

Urutan Biasanya mata pencaharian masyaakat diurutkan berdasar yang peling utama

Matapencaharian utama masyarakat, potensi pengembangan usaha.

10 Teknik Pembuatan Bagan Urutan (matriks ranking)

Urutan Teknik serba guna untuk megurutkan berbagai hal yang akan diprioritaskan

Pilihan yeknologi baru, pilihan prioritas masalah, pilihan prioritas kegiatan, pilihan priotitas strategi

11 Teknik wawancara (wawancara semi terstruktur)

Individu Teknik ini biasanya tidak dilakukan untuk wawancara kelompok

Pendapatan, kesejahteraan, harapan

(41)

2.5. Analisis Lingkungan

[image:41.612.142.506.205.414.2]

Suatu usaha sebagai suatu sistem terkait dengan beberapa faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi arah dan kebijkaan organisasi dalam mengelola usahanya. Secara umum lingkungan usaha terbagi atas dua lingkungan yaitu lingkungan eksternal dan internal. Ilustrasi dari penyusun lingkungan perusahaan ditunjukkan oleh Gambar 3.

Gambar 3. Lingkungan Perusahaan (Pearce dan Robinson, 1997) 1. Lingkungan Eksternal

Menurut Pearce dan Robinson (1997), lingkungan eksternal dapat dibagi menjadi tiga subkategori yang saling berkaitan, yaitu : lingkungan jauh, lingkungan industri, dan lingkungan operasional. Lingkungan jauh terdiri dari faktor-faktor yang bersumber dari luar, dan biasanya tidak berhubungan dengan situasi operasional perusahaan tertentu, yaitu : ekonomi, sosial, politik, teknologi dan ekologi. Lingkungan industri diklasifikasikan berdasarkan model lima kekuatan persaingan Porter, terdiri dari faktor-faktor yang mempengaruhi prospek perusahaan secaa lebih langsung, yaitu : ancaman masuknya pendatang baru, daya tawar menawar pembeli, daya tawar-menawar pemasok, ancaman produk.jasa subtitusi, dan persaingan diantara perusahaan yang sudah berada dalam industri. Sedangkan lingkungan operasional terdiri dari faktor-faktor yang

Lingkungan Jauh

• Ekonomi • Sosial • Politik • Teknologi • Ekologi Lingkungan industri

• Ancaman

pendatang baru

• Posisi tawar

pemasok • Posisi tawar

pembeli • Ancaman produk

subtitusi • Persaingan antar

perusahaan di

dalam industri

Lingkungan operasional • Posisi bersaing • Profil pelanggan

• Reputasi dimata pemasok dan kreditor

• Kemampuan menarik SDM

(42)

mempengaruhi situasi persaingan perusahaan, yaitu : posisi bersaing perusahaan, profil pelanggan, reputasi perusahaan di mata pemasok dan kreditor, serta kemampuan menarik karyawan potensial dari pasar tenaga kerja.

2. Lingkungan Internal

Lingkungan internal ditnjau dari sudut pandang fungsional perusahaan meliputi unsur :

(1)Pasar dan pemasaran ; membahas aspek-aspek posisi produk di dalam pasar, yaitu : pangsa pasar, pelayanan purna jual, kepemilikan informasi tentang pasar, pengendalian distributor, kondisi satuan kerja pemasaran, kegiatan promosi, harga jual produk, komitmen manajemen puncak, loyalitas pelanggan dan kebijakan produk baru. (2)Keuangan dan akuntansi; membahas aspek-aspek dana operasional

perusahaan, yaitu : kemampuan perusahaan untuk memupuk modal jangka pendek dan jangka panjang, beban yang harus dipikul sebagai upaya memperoleh modal tambahan, hubungan baik dengan penenm modal dan pemegang saham, pengelolaan keuangan, struktur modal kerja, harga jual produk, pemantauan penyebab inefisiensi dan sistem akuntansi yang andal.

(3)Produksi-operasi; membahas aspek-aspek efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kegiatan perusahaan, yaitu: hubungan baik dengan pemasok, sistem logistik yang andal, lokasi fasilitas yang tepat, pemanfaatan teknologi yang tepat, organisasi yang memiliki kesatuan sistem yang bulat, pembiayaan, pendekatan inovatif dan proaktif, kemungkinan terjadinya terobosan dalam proses produksi, dan pengendalian mutu.

(4)Sumber daya manusia (SDM); membahas aspek-aspek perilaku positif di kalangan manajer dan karyawan perusahaan, yaitu: langkah-langkah yang jelas mengenai manajemen SDM, keterampilan dan motivasi kerja, produktivitas, serta sistem imbalan.

(43)

berupa informasi yang sesuai dengan kebutuhan pada tiap jenjang manajemen.

2.6. Kerajinan

Kerajinan tangan atau handicraft ditandai oleh penggunaan tangan, meski terdapat penggunaan beberapa alat. Pada umumnya produk kerajinan tidak dihasilkan sepenuhnya oleh mesin. Karya-karya kerajinan dapat dibedakan antara satu dengan yang lainnya baik berdasarkan teknik maupun bahannya. Dari segi bahan, kerajinan dapat dibedakan antara kayu, bambu, kulit, logam, batuan, tekstil, keramik, daun-daunan, kertas, belulang, tanduk, tulang dan lainnya yang mana setiap bahan tersebut memerlukan teknologi tersendiri dalam pengolahannya sebelum dibentuk. Adapun dari segi teknik pembentukannya terdapat berbagai cara seperti pahat, ukir, pewarnaan, sulam, tenun, batik, ikat, jahit, anyam, tempa, dan sebagainya. Dalam perkembangan pekerjaannya para pengrajin seringkali berkarya dengan membuat kombinasi-kombinasi baru, ataupun bahkan menemukan teknik-teknik baru. Penemuan ide baru tersebut diperoleh dari luar komunitinya, tetapi dapat pula berkembang dari dalam komunitinya. (Hernanda, 2006)

2.7. Penelitian Terdahulu

Wardana (2006), melakukan penelitian dengan pendekatan penelitian aksi partisipatif (PAP) di Desa Karang Tengan Bogor yang merupakan salah satu lokasi produksi ubi kayu dan industri tapioka. Pengelolaan industri tersebut masih belum optimal sehingga dilakukan penelitian mengenai pengembangan Industri Tapioka. Tahapan penelitian ini terdiri dari tahap pra kondisi, tahap pengumpulan data, dan tahap validasi data. Tahap prakondisi dimulai dengan merancang proses dimana masyarakat terlibat dalam penelitian ini. Berikutnya, sosialisasi dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang tujuan penelitian serta manfaatnya bagi masyarakat. Hasil dari penelitian ini diperoleh strategi yang terpilih yaitu penggunaan teknologi yang efisien.

(44)
(45)

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Peranan UKM dalam penciptaan lapangan pekerjaan sangat besar karena jumlah usahanya yang banyak, selain itu UKM juga berperan dalam perbaikan ekonomi nasional. Peranan UKM tersebut menuntut usaha ini tetap bertahan oleh karenanya perlu dilakukan suatu usaha pengembangan UKM agar tetap memberikan kontribusi bagi masyarakat. Desa Cikarawang merupakan suatu kawasan didaerah Bogor yang memiliki jumlah penduduk sebesar 7205 orang (data potensi desa Cikarawang, 2006), dari banyaknya jumlah penduduk tersebut perlu adanya suatu lapangan pekerjaan yang dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar karena sebagian besar masyarakat memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Oleh karena itu, dilakukan identifikasi potensi desa sekitar Cikarawang dengan menggunakan teknik transek. Selain itu juga dilakukan sosialisasi pada masyarakat sekitar desa Cikarawang.

Tahap selanjutnya adalah menentukan UKM contoh yang memiliki kriteria memberikan kontribusi pada masyarakat sekitar. Di Desa Cikarawang terdapat suatu UKM kebanggaan Kabupaten Bogor karena produk yang dihasilkan sangat unik, dapat menyerap tenaga kerja dan memberikan kontribusi dalam pembangunan desa. UKM ini menghasilkan produk yang memiliki prospek yang baik karena segmen produk ini adalah kalangan menengah ke atas, bahkan pelanggan produk OAM mencapai ke benua Amerika dan Eropa.

(46)

alternatif strategi kemudian dilakukan suatu aksi dari beberapa alternatif yang memungkinkan untuk dilakukan. Sementara itu, tetap dilakukan pemilihan strategi terbaik dengan menggunakan bagan urutan yang pada dasarnya memiliki konsep yang sama dengan matriks QSP. Dengan adanya strategi usaha tersebut diharapkan peranan UKM tetap ada bagi masyarakat. Kerangka pemikiran dari penelitian ini tertera pada Gambar

: Alur Bagan

[image:46.612.75.535.190.654.2]

: Proses Penelitian Aksi Partisipatif Gambar 4. Kerangka Pemikiran Penelitian Peranan UKM:

- Jumlah Usaha Banyak, 45 juta unit (99,9% dari pelaku usaha nasional)

- Penyerapan Tenaga Kerja ;77,68 juta TK (96,77 % dari Total TK nasional)

- Pertumbuhan Ekonomi Nasional 54,22 % PDB diperoleh dari UKM

(BPS,2006)

Pengembangan UKM

Sosialisasi dan Identifikasi potensi desa

Pemilihan UKM

UKM OAM Teknik Transek, Diskusi dan

Wawancara

Perumusan Masalah UKM

Identifikasi Lingkungan (IFE dan EFE)

Penentuan strategi alternatif (Matriks SWOT)

Strategi Terpilih (QSPM) Penentuan posisi UKM

(Matriks IE)

Beberapa Aksi dari Alternatif Strategi

(47)

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Pemilihan lokasi tempat penelitian dilakukan bulan Februari dan pada bulan ini dilakukan prakondisi penelitian yaitu tahap perkenalan lokasi penelitian. Peneelitian dilakukam dari bulan februari sampai dengan bulan Mei. Tempat penelitian ini adalah UKM Ozi Aircraft Models yang terletak di kampung Cangkrang RT. 04/RW. 02 Desa Cikarawang Kabupaten Bogor. 3.3. Teknik Pengambilan Contoh

Suatu sampel merupakan bagian dari populasi. Survei sampel adalah prosedur dimana hanya sebagian dari populasi yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat atau ciri yang dikehendaki populasi. Sampel yang diambil menggunakan non probability sample, yaitu purposive sampling berupa pengambilan sampel yang bersifat tidak acak, sampel yang dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang diambil berdasarkan tujuan penelitian yaitu sebagai berikut:

1. UKM yang dijadikan contoh memiliki potensi dan prospek usaha yang baik

2. Memberikan manfaat dan peranan di masyarakat 3. Ikut berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat

Responden dalam penelitian ini adalah pemilik dan seluruh karyawan UKM OAM sebanyak 74 orang serta beberapa pihak terkait seperti Sekretaris desa, juga beberapa orang masyarakat.

3.4. Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara :

1. Teknik transek, peneliti mengamati langsung ke lokasi pedesaan dan menelusuri desa untuk mengetahui potensi dan kegiatan yang dilakukan masyarakat sekitar Desa Cikarawang.

(48)

3. Pembuatan bagan urutan yang bertujuan untuk menentukan pilihan strategi, prioritas masalah, pilihan teknologi.

4. Focus Group Discussion (FGD), yaitu diskusi kelompok terfokus yang melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan dengan UKM (stakeholders), pada FGD ditujukan untuk memperoleh informasi mengenai harapan masa depan, solusi bersama untuk mengatasi masalah karyawan.

5. Teknik Penelusuran Sejarah untuk mengetahui perkembangan UKM OAM dari waktu ke waktu.

6. Kuesioner yang mengkaji mengenai sistem subkontrak, harapan kelompok serta saran kelompok untuk perusahaan. Pada bagian ini digunakan kuesioner karena jika dikumpulkan dalam kelompok dikhawatirkan terjadi bias informasi.

Sedangkan data sekunder diperoleh dari informasi yang dipublikasikan oleh lembaga berkepentingan seperti DEPPERINDAG, Kantor kelurahan, media cetak, media elektronik, maupun literatur. Pengumpulan data dilakukan dengan cara partisipatif mulai dari perumusan masalah, setelah itu peneliti dan pihak yang diteliti mengerjakan secara bersama-sama solusi yang harus dijalankan. Data kuantitatif dilakukan pada tahap validasi data untuk membuktikan kebenaran data. Tahap validasi data dilakukan dengan menggunakan analisis Strength, Weaknesses, Opportunities, Treats (SWOT), matriks Intetrnal Eksternal (IE) dan untuk pemilihan strategi digunakan matriks Quantitative Strategic Planning Matriks (QSPM).

3.5. Pengolahan dan Analisis Data

Proses penentuan strategi dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu tahap pengumpulan data (input stage), tahap pencocokan (matching stage) dan terakhir adalah tahap pengambilan keputusan (decision stage). Penjelasan dari proses penentuan strategi adalah:

a. Tahap Pengumpulan Data

(49)

sistem informasi dan teknologi, serta produksi/operasi. Sedangkan data dari aspek eksternal dikumpulkan untuk menganalisis peubah yang tidak dapat dikontrol oleh perusahaan seperti aspek ekonomi, sosial budaya, hukum, stabilitas politik, dan data eksternal lainnya. Hal ini penting, karena faktor eksternal akan berpengaruh secara tidak langsung terhadap UKM.

Data tentang faktor intrenal akan dirumuskan dalam sebuah matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan data mengenai faktor eksternal akan dirumuskan dalam matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE). Tahapan kerja dalam merumuskan matriks EFE dan IFE adalah sebagai berikut:

1. Membuat daftar critical success factors (faktor-faktor utama yang mempunyai dampak penting pada kesuksesan atau kegagalan usaha) untuk aspek eksternal yang mencakup peluang dan ancaman bagi perusahaan dan untuk aspek internal mencakup kekuatan dan kelemahan. 2. Menentukan bobot dari setiap critical success factors dengan skala yang lebih tinggi bagi yang mempunyai tingkat kepentingan tinggi. Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1,0. Nilai bobot dicari dan dihitung berdasarkan rata-rata industrinya.

3. Menentukan rating setiap critical success factors antara 1 sampai 4, dimana:

1 = di bawah rata-rata 2 = rata-rata

3 = di atas rata-rata 4 = sangat bagus

4. Mengalikan nilai bobot dengan nilai ratingnya untuk mendapatkan skor semua critical success factors.

(50)

Sedangkan kriteria penilaian untuk IFE adalah jika nilainya dibawah 2,5 menandakan bahwa secara internal perusahaan adalah lemah dan jika nilai berada diatas 2,5 menunjukkan posisi internal yang kuat.

b. Tahap Pencocokan Data

Tahap pencocokan data merupakan tahap dimana terdapat usaha untuk mengkombinasilan antar sumber daya internal dengan peluang dan resiko yang terdapat pada faktor-faktor eksternal. Pada tahap ini akan digunakan perangkat berikut:

1) Analisis SWOT

Analisis ini merupakan model untuk merumuskan alternatif startegi yang dikombinasikan dari data internal dan eksternal organisasi. Alternatif strategi tersebut ialah strategi kekuatan dan peluang (SO), kelemahan dan peluang (WO), kekuatan dan ancaman (ST), serta Kelemahan dan Ancaman (WT). Penjelasan dari strategi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Strategi SO : Strategi untuk mengerahkan segala kekuatan organisasi

dalam merebut peluang yang terjadi di eksternal organisasi (strategi ofensif)

2. Strategi WO : Strategi untuk meminimalkan kelemahan dalam merebut peluang yang ada (strategi defensif atau konsolidasi)

3. Strategi WT : Strategi meminimalkan kelemahan agar terhindar dari ancaman eksternal (strategi diversifikasi)

4. Strategi ST : Strategi ini diterapkan dengan mengerahkan seluruh kekuatan yang ada untuk mengatasi ancaman yang ada (Strategi diferensiasi)

2) Matriks IE

(51)

2,0 – 2,99 dianggap sedang, sedangkan nilai 3,0 – 4,0 adalah tinggi. Penilaian tersebut lebih jelas tertera dalam Gambar 5.

4,0 Kuat (3,0-4,0) 3,0 Rataan (2,0- 2,99) 2,0 Lemah (1,0-1,99) 1,0 I

(strategi intensif)

II

(Strategi Intensif)

III

(Hold danMaintain)

IV

(Strategi intensif

V

(Hold and Maintain)

VI

(Harvest dan Divestiture) Tinggi

3,0-4,0

3,0 Sedang 2,0-2,99

2,0 Rendah 1,0-1,99

1,0

VII

(Hold dan Maintain)

VIII

(Harvest dan Divestiture)

IX

[image:51.612.137.513.104.305.2]

(Harvest dan Divestiture )

Gambar 5. Matriks IE (Umar, 2003)

c. Tahap Pengambilan Keputusan

Pada tahap ini, strategi alternatif terbaik akan diputuskan melalui matriks QSP. Metode tersebut secara objektif menunjukkan strategi alternatif yang paling baik karena metode QSPM menggunakan masukan dari analisis tahap pertama yaitu tahap masukan dari analisis tahap pertama yaitu tahap masukan dan hasil analisis tahap pencocokan (David, 2002). Secara konseptual, tujuan QSPM adalah untuk menetapkan kemenarikan relatif dari strategi-strategi yang bervariasi yang telah dipilih, untuk menetapkan strategi mana yang dianggap paling baik untuk diimplementasikan (Umar, 2003). Beberapa langkah untuk mengembangkan QSPM adalah:

1. Membuat daftar peluang/ancaman eksternal kunci dan kekuatan/kelemahan internal kunci dari perusahaan di kolom kiri QSPM.

2. Memberi bobot pada setiap faktor internal dan eksternal

(52)

4. Menentukan Nilai Daya Tarik atau Atractiveness Score (AS) yang didefinisikan sebagai angka yang menunjukkan daya tarik relatif masing-masing strategi pada suatu rangkaian alternatif tertentu. 5. Menghitung Total Nilai Daya Tarik atau Total Atractiveness Score

(TAS)

(53)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Proses PAR

Proses yang dijalankan dalam penelitian ini adalah dimulai dengan perencanaan. Rencana awal dari penelitian ini adalah sosialisasi, identifikasi dan pemilihan terhadap usaha masyarakat yang akan dijadikan tempat penelitian. Pada tahap awal ini aksi yang dilakukan adalah mengunjungi kantor desa, mengadakan pertemuan dengan beberapa pemangku kepentingan dan perwakilan masyarakat Desa Cikarawang. Teknik yang digunakan adalah transek (penelusuran desa), wawancara mendalam dan melakukan diskusi bersama perwakilan masyarakat. Permasalahan yang dihadapi adalah komunikasi dan keterbukaan masyarakat yang masih kurang. Pembelajaran bagi mahasiswa adalah mahasiswa belajar membangun komunikasi dan interaksi yang baik dengan masyarakat. Selain itu, mahasiswa belajar mengenali lingkungan sekitar desa agar dapat mengadaptasikan dengan sikap dan kebiasaan masyarakat setempat. Pembelajaran bagi masyarakat adalah pembelajaran dalam membangun interaksi dengan pihak luar, serta mengajak masyarakat untuk turut mengidentifikasi potensi dan masalah di desa mereka. Hasil dari rencana ini adalah masyarakat menyambut dengan baik kedatangan mahasiswa dan diperoleh beberapa informasi baik dari masyarakat maupun dari data sekunder yang dipublikasikan oleh pihak desa dan pada akhirnya dilakukan suatu pemilihan pada salah satu potensi desa tersebut yaitu UKM miniatur pesawat OAM.

(54)

membangun komitmen dan berkolaborasi dengan pihak luar. Hasil yang diperoleh dari tahapan ini adalah waktu untuk berkumpul bersama karyawan, pemilik dan fasilitator disepakati setelah mendapatkan ijin dari pimpinan dan setelah

Gambar

Tabel 1. Angkatan Kerja, Pekerja, dan Pengangguran Terbuka1) : 1997-2006
Tabel 3. Jumlah Tenaga Kerja Menurut Skala Usaha dan Pulau tahun 2006                   (dalam ribuan)
Gambar 1. Model Dasar Manajemen Strategi (David, 2002)
Gambar 2. Langkah-langkah Participatory Action Research (Kusumanto, 2006)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis maka diperoleh korelasi negatif yang sangat signifikan yaitu r sebesar -0,558 dengan p < 0,01 yang berarti ada hubungan negatif yang sangat

If the ヲッイ・ァッゥセァ@ is acceptable to your Government, I have the honour to propose that this Note and your reply thereto constitute an Agreement between

Ada lima tahapan yang dilakukan Oemardi_Zain dalam proses perancangan roof garden atau taman atap pada proyek ini, yaitu : tahap persiapan, tahap riset dan analisis

Submitted as a Partial Fulfillment of Requirement for the Sarjana Sastra Degree of English Department of Faculty of Cultural

Pemilik lahan entrepreneur adalah petani yang mempunyai lahan sawah yang luas dan juga memiliki profesi sebagai pedagang. lapangan kerja adalah kegiatan seorang petani

Pada puncak optika klasik, cahaya didefinisikan sebagai gelombang elektromagnetik dan memicu serangkaian penemuan dan pemikiran, sejak tahun 1838 oleh Michael Faraday dengan

Diusulkan agar Presiden membuat Tim khusus (Independen) untuk mengevaluasi lahan HGU terlantar dan lahan yang sudah keluar ijin lokasi dai para Bupati tetapi tidak diproses lebih

menjawab tiga masalah yang berkaitan dengan bagaimana bentuk kata sapaan dalam bahasa Kubu, makna nonproposisional apa yang tersandi dalam setiap kata sapaan yang digunakan