• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lingkungan Pengendalian a Penegakan integritas dan

Dalam dokumen T1 232010049 Full text (Halaman 30-39)

D. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

I. Lingkungan Pengendalian a Penegakan integritas dan

nilai etika.

Penegakan integritas dan nilai etika sebagaimana dimaksud sekurang-kurangnya dilakukan dengan:

1). menyusun dan menerapkan aturan perilaku;

1). Ada pelaksanaan. 1). Penyusunan dan penerapan aturan perilaku dituangkan dalam kebijakan surat izin juru parkir nomor: 655.1/07/244/2012 . (Lihat lampiran 8: Surat Izin Juru Parkir)

1). SPIP yang dilakukan di UPTD Parkir Kota Salatiga sudah dilakukan memadai.

2). memberikan keteladanan pelaksanaan aturan perilaku pada setiap tingkat pimpinan SKPD;

2). Ada pelaksanaan. 2). Kepala UPTD Parkir memberikan keteladanan dengan memberikan pengarahan dan contoh bagaimana mengatur kendaraan, bersikap sopan terhadap pengguna jasa parkir, berbaju rapi dan berseragam.

2). SPIP yang dilakukan di UPTD Parkir Kota Salatiga sudah dilakukan memadai

3). menegakkan tindakan disiplin yang tepat atas penyimpangan terhadap kebijakan dan prosedur, atau pelanggaran terhadap aturan perilaku;

3). Tidak ada pelaksanaan. 3). Dalam surat izin parkir (Lihat lampiran 8: Surat Izin Juru Parkir) pelaksanaan dari aturan tersebut belum dilakukan. Tidak terdapat peraturan mengenai parkir liar dalam UPTD, meskipun sudah dilakukan tindakan pencabutan pentil ban pada parkir liar seperti pada (lampiran 17: Berita Tentang Parkir Liar)

3). SPIP yang dilakukan belum memadai.

4). menjelaskan dan mempertanggung jawabkan adanya intervensi atau pengabaian pengendalian intern; dan

4). Ada pelaksanaan. 4). Jika terjadi adanya intervensi atau pengabaian pengendalian intern seperti pemberhentian pengadaan karcis parkir seperti usulan dari DPRD, karena alasan tidak pernah diberikan kepada pengguna jasa parkir dijelaskan dan dipertanggung jawabkan dalam rapat intern UPTD Parkir.

4). SPIP yang dilakukan di UPTD Parkir Kota Salatiga sudah dilakukan memadai.

5). menghapus kebijakan atau penugasan yang dapat

5). Ada pelaksanaan. 5). Penugasan juru parkir hanya berlaku selama setahun,

5). SPIP yang dilakukan di UPTD Parkir Kota Salatiga

mendorong perilaku tidak etis.

surat izin parkir diperpanjang dengan mengganti kebijakan penugasan yang lama dengan kebijakan penugasan yang baru.

sudah dilakukan memadai.

b. Komitmen terhadap kompetensi. Komitmen terhadap kompetensi sebagaimana dimaksud sekurang-kurangnya dilakukan dengan: 1). mengidentifikasi dan menetapkan kegiatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dan fungsi pada masing-masing posisi dalam SKPD;

1). Ada pelaksanaan. 1). Tugas dan fungsi masing- masing posisi SKPD (Lihat lampiran 16: Table Tugas dan Fungsi Posisi Di UPTD Parkir Kota Salatiga).

1). SPIP yang dilakukan di UPTD Parkir Kota Salatiga sudah dilakukan memadai.

2). menyusun standar kompetensi untuk setiap tugas dan fungsi pada masing-masing posisi dalam SKPD; dan

2). Tidak ada pelaksanaan. 2). Untuk Intern UPTD Parkir sendiri mengenai penyusunan standar kompetensi terhadap tugas dan fungsi pada masing- masing posisi belum ada.

2). SPIP yang dilakukan di UPTD Parkir Kota belum memadai. 3). menyelenggarakan pelatihan dan pembimbingan untuk membantu pegawai mempertahankan dan meningkatkan kompetensi pekerjaannya;

3). Tidak ada pelaksanaan. 3). Bukti nyata yang ada seperti materi pelatihan, jadwal pelatihan untuk membuktikan telah dilakukannya pelatihan tersebut tidak ada.

3). SPIP yang dilakukan belum memadai.

c. Kepemimpinan yang kondusif. Kepemimpinan yang kondusif sebagaimana dimaksud sekurang-kurangnya ditunjukkan dengan: 1). mempertimbangkan risiko dalam pengambilan keputusan;

1). Ada pelaksanaan. 1). Dalam pertimbangan risiko pengambilan keputusan, (lampiran 7: tabel penilaian risiko), dilakukan dalam rapat intern UPTD Parkir yang dilakukan seminggu sekali.

1). SPIP yang dilakukan sudah memadai.

2). menerapkan manajemen berbasis kinerja;

2). Tidak ada pelaksanaan. 2). UPTD Parkir Kota Salatiga tidak menerapkan manajemen berbasis kinerja.

2).. SPIP yang dilakukan UPTD Parkir Kota Salatiga belum memadai.

3). mendukung fungsi tertentu dalam penerapan SPIP;

3). Ada pelaksanaan. 3). Fungsi yang didukung dalam penerapan SPIP adalah fungsi pemeriksaan. Salah satu contohnya aturan mengenai perilaku juru parkir poin 1, 2, dan 6. (Lihat lampiran 8: Surat Izin Juru Parkir).

3). SPIP yang dilakukan sudah memadai.

4). melindungi aset dan informasi dari akses penggunaan yang tidak sah;

4). Tidak ada pelaksanaan. 4). Belum terlindungi asset dan informasi dari akses penggunaan yang tidak sah.

4). SPIP yang dilakukan belum memadai.

5). melakukan interaksi secara intensif dengan pejabat pada tingkatan yang lebih rendah; dan

5). Ada pelaksanaan. 5). Interaksi secara intensif dilakukan Kepala UPTD Parkir dengan staff-staffnya yang ada dalam rapat intern yang dilakukan seminggu sekali.

5).. SPIP yang dilakukan sudah memadai.

6). merespon secara positif terhadap pelaporan yang berkaitan dengan keuangan, penganggaran, program dan kegiatan.

6). Ada pelaksanaan. 6). Sekurang-kurangnya UPTD Parkir Salatiga sudah merespon secara positif jika terdapat laporan mengenai anggaran, program dan kegiatan yang berhubungan dengan penarikan retribusi parkir.

6). SPIP yang dilakukan sudah memadai.

d. Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan.

Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan sebagaimana dimaksud sekurang-kurangnya dilakukan dengan:

1). menyesuaikan dengan ukuran dan sifat kegiatan SKPD;

1). Ada pelaksanaan. 1). Struktur organisasi UPTD Parkir Kota Salatiga dapat dilihat di (Lampiran 3: Struktur Organisasi UPTD Parkir Kota Salatiga).

1). SPIP yang dilakukan sudah memadai.

2). memberikan kejelasan wewenang dan tanggung jawab dalam SKPD;

2). Ada pelaksanaan. 2). Kejelasan wewenang dan tanggung jawab bisa dilihat dalam tugas dan wewenang masing-masing posisi jabatan. ( Lampiran 16: Tabel Tugas dan Fungsi Posisi Di UPTD Parkir Kota Salatiga).

2). SPIP yang dilakukan sudah memadai.

3). memberikan kejelasan hubungan dan jenjang pelaporan intern dalam SKPD;

3). Ada pelaksanaan. 3). Struktur organisasi UPTD Parkir Kota Salatiga dapat dilihat di (Lampiran 3: Struktur Organisasi UPTD

3). SPIP yang dilakukan sudah memadai.

Parkir Kota Salatiga dan Lampiran 16: Tabel Tugas dan Fungsi Posisi Di UPTD Parkir Kota Salatiga).

4). melaksanakan evaluasi dan penyesuaian periodik terhadap struktur organisasi sehubungan dengan perubahan lingkungan strategis; dan

4). Ada pelaksanaan. 4). Penyesuaian terhadap struktur organisasi ini tidak menentu berapa bulan atau tahun sekali, karena penyesuaian tersebut merupakan hak prerogatif dari Walikota.

4). SPIP yang dilakukan sudah memadai.

5). menetapkan jumlah pegawai yang sesuai, terutama untuk posisi pimpinan.

5). Ada pelaksanaan. 5). Dalam jumlah posisi pegawai yang ada di UPTD Parkir hanya dibagi menjadi 3 (tiga) posisi, Kepala UPTD, Staf Tata usaha, Staf Pengelolaan Retribusi Parkir. (Lihat Lampiran 3: Struktur Organisasi UPTD Parkir Kota Salatiga dan Lampiran 4: Daftar Pegawai UPTD Parkir Kota Salatiga).

5). SPIP yang dilakukan sudah memadai.

e. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat.

Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat sebagaimana dimaksud sebagai berikut:

1). Wewenang diberikan kepada pegawai yang tepat sesuai dengan tingkat

1). Ada pelaksanaan. 1). Dalam struktur organisasi setiap pegawai mempunyai wewenang dan tingkat

1). SPIP yang dilakukan oleh UPTD Parkir sudah memadai.

tanggung jawabnya dalam rangka pencapaian tujuan SKPD;

tanggung jawab. (Lihat lampiran 16: Table Tugas dan Fungsi Posisi Di UPTD Parkir Kota Salatiga). Setiap petugas yang piket mempunyai wewenang berbeda setiap harinya. (Lihat lampiran 5: Jadwal Piket Penerima Retribusi Parkir).

2). pegawai yang diberi wewenang sebagaimana dimaksud memahami bahwa wewenang dan tanggung jawab yang diberikan terkait dengan pihak lain dalam SKPD yang bersangkutan;

2). Ada pelaksanaan. 2). Dalam tugas penerimaan setoran retribusi parkir setiap petugas yang piket mempunyai wewenang berbeda setiap harinya. (Lihat lampiran 5: Jadwal Piket Penerima Retribusi Parkir).

2). SPIP yang dilakukan sudah memadai.

3). pegawai yang diberi wewenang sebagaimana dimaksud memahami bahwa pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab terkait dengan penerapan SPIP;

3). Ada pelaksanaan. 3). Contohnya, jadwal piket untuk penerimaan setoran retribusi parkir dibuat untuk melihat kinerja dari para staf itu sendiri selain sebagai sarana pengecekan setoran retribusi parkir dari setiap titik-titik parkir.

3). SPIP yang dilakukan sudah memadai.

f. Penyusunan dan

penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia. Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia sebagaimana

dimaksud:

1). perumusan kebijakan dan prosedur sejak rekruitmen sampai dengan pemberhentian pegawai;

1). Ada pelaksanaan. 1). Kebijakan prosedur rekruitmen sudah di atur sendiri dalam UPTD Parkir Kota Salatiga. (Lihat lampiran 6: Prosedur Rekruitmen). Untuk pemberhentian ditulis dalam kebijakan surat izin juru parkir. (Lihat lampiran 8: Surat Izin Juru Parkir).

1). SPIP yang dilakukan sudah memadai.

2). penelusuran latar belakang calon pegawai dalam proses rekruitmen; dan

2). Ada pelaksanaan. 2). UPTD Parkir Salatiga menelusuri latar belakang calon pegawai dalam proses rekruitmen (Lihat lampiran 6: Prosedur Rekruitmen).

2). SPIP yang dilakukan sudah memadai.

3). supervisi periodik yang memadai terhadap pegawai.

3). Ada pelaksanaan. 3). Supervisi periodik dilakukan setiap hari saat berpatroli piket penerimaan retribusi parkir. Jika ada juru parkir yang tidak memakai tanda pengenal (lihat lampiran 11: Kartu Tanda Anggota) dan tidak sesuai aturan yang ada (lihat lampiran 8: Surat Izin Juru Parkir) langsung ditegur.

3). SPIP yang dilakukan sudah memadai.

g. Perwujudan peran aparat pengawasan intern yang efektif.

Perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif sebagaimana

dimaksud sekurang-kurangnya harus:

1). memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD;

1). Ada pelaksanaan. 1). Memberikan keyakinan yang memadai untuk meningkatkan efektivitas penyelenggaraan tugas dengan melakukan pencatatan kejadian transaksi penerimaan retribusi parkir setiap hari saat patroli dengan akurat.

1). SPIP yang dilakukan sudah memadai.

2). memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen

risiko dalam

penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD; dan

2). Tidak ada pelaksanaan. 2). Peringatan diberikan kepada juru parkir jika melanggar kebijakan mengenai perilaku juru parkir. Tetapi dalam kenyataannya surat peringatan tidak pernah dilakukan karena tidak ada laporan jika ada yang melanggar aturan.

2). SPIP yang dilakukan belum memadai.

3). memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD.

3). Ada pelaksanaan. 3). Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pengelolaan retribusi parkir dilakukan dengan mengevaluasi dan membandingkan capain kinerja yang ada dengan sebelumnya. Jika kurang ditingkatkan capainnya dan di putuskan dalam setiap rapat yang dilakukan setiap seminggu sekali.

3). SPIP yang dilakukan sudah memadai.

h. Hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait.

1). Hubungan kerja yang baik dengan SKPD terkait sebagaimana dimaksud diwujudkan dengan adanya mekanisme saling uji antar SKPD terkait. Mekanisme saling uji sebagaimana dimaksud adalah sinkronisasi data yang saling terkait dari 2 (dua) atau lebih SKPD terkait.

1). Ada pelaksanaan. 1). Sinkronisasi UPTD Parkir Kota Salatiga bekerjasama dengan (Dishubkombudpar), (Disperindagkop), (UMKM), Satpol PP, Satuan lalu lintas Polres dan (Discipkataru) untuk mengetahui titik- titik tempat maupun tepi jalan umum yang berpotensi untuk retribusi parkir Kota Salatiga.

1). SPIP yang dilakukan sudah memadai.

II. Penilaian Risiko

Dalam dokumen T1 232010049 Full text (Halaman 30-39)

Dokumen terkait