• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM

4.3 Gambaran Umum Responden 1 Karakteristik Individu Remaja

4.3.2 Lingkungan Sosial

4.3.2.1 Pengaruh Lingkungan Keluarga dalam Menonton Tayangan Sinetron Religius

Data dari Tabel 5 menunjukkan bahwa remaja yang memperoleh skor

lingkungan keluarga kuat sebanyak 61,7 persen atau 37 orang remaja. Remaja

yang memperoleh skor lingkungan keluarga sedang sebanyak 36,7 persen atau 22

orang dan sisanya sebanyak 1,7 persen atau 1 orang remaja memiliki skor

lingkungan keluarga lemah. Jadi lebih dari setengah jumlah keseluruhan remaja

memperoleh skor lingkungan keluarga yang kuat. Hal ini dikarenakan lingkungan

keluarga sering menonton tayangan sinetron religius, menemani remaja menonton

sinetron religius, lingkungan keluarga mendukung remaja untuk menonton

sinetron religius, dan remaja menonton sinetron religius mengikuti lingkungan

keluarga. Ini berdasarkan pernyataan-pernyataan pada kuesioner.

Tabel 5. Lingkungan Keluarga Remaja

Lingkungan Keluarga Jumlah Persentase

Kuat 37 61,7 Sedang 22 36,7

Lemah 1 1,7

Total 60 100,0

Melalui hasil pengisian kuesioner diperoleh keterangan bahwa sebanyak

58 orang remaja menyatakan bahwa keluarga sering menonton tayangan sinetron

religius di televisi. Sebanyak 46 orang remaja menyatakan bahwa mereka

mendukung mereka, 25 orang remaja menyatakan bahwa mereka menonton

tayangan sinetron religius karena mengikuti keluarga. Untuk lebih jelasnya, hal ini

dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Remaja yang Memilih Pernyataan Lingkungan Keluarga Berdasarkan Jenisnya Lingkungan Keluarga 58 25 33 46 Keluarga sering menonton tayangan sinetron religius di televisi Menonton tayangan sinetron religius karena mengikuti keluarga yang menonton tayangan sinetron religius di televisi Menonton tayangan sinetron religius karena keluarga mendukung untuk menonton tayangan sinetron religius di televisi Menonton tayangan sinetron religius ditemani oleh keluarga

Jenis Pernyataan Lingkungan Keluarga

Jumlah Responden

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa keluarga remaja sering

menonton tayangan sinetron religius dan mendukung remaja untuk menonton. Hal

ini diungkapkan oleh remaja AA yang berpendapat sebagai berikut:

“Iya, karena keluarga saya sering nonton dan mendukung saya untuk nonton, mereka menonton karena ada hikmah dan pelajaran yang bisa diambil untuk kehidupan”.

Selain itu juga diperoleh pendapat salah seorang remaja yang

berpendapat yaitu menonton tayangan sinetron religius ditemani oleh keluarga,

seperti yang diungkapkan oleh remaja RH di bawah ini:

“Ya, karena keluarga saya nonton dan saya pun ikut nonton, mereka menonton karena banyak pelajaran yang bisa diambil”

Melalui hasil wawancara yang dilakukan, sebagian besar remaja

berpendapat kalau lingkungan keluarga mempengaruhi remaja untuk menonton

tayangan sinetron religius. Hal ini dapat dilihat dari jawaban remaja MH sebagai

berikut:

“Keluarga terkadang mempengaruhi saya untuk menonton, mereka menyukai karena bermanfaat dan mendidik”

Pernyataan remaja MH juga diperkuat oleh pernyataan dari remaja RFP

yang juga menyatakan lingkungan keluarga mempengaruhinya untuk menonton

sinetron religius, yaitu sebagai berikut:

“Ya, emang keluarga mempengaruhi buat nonton sinetron religi karena keluarga termasuk keluarga yang religi, dan mereka nonton untuk nambah pengetahuan agama”

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, maka lingkungan keluarga

ternyata dapat menyebabkan remaja untuk menonton tayangan sinetron religius.

Hal tersebut dikarenakan lingkungan ini sering dan mendukung remaja serta

menemani untuk menonton tayangan sinetron religius sehingga remaja tertarik

4.3.2.2 Pengaruh Lingkungan Teman dalam Menonton Tayangan Sinetron Religius

Data dari Tabel 6 menunjukkan bahwa remaja yang memiliki skor

lingkungan teman lemah sebanyak 61,67 persen atau 37 orang remaja dan 23,3

persen atau 14 orang remaja memperoleh skor lingkungan teman sedang.

Sebanyak 15 persen atau 9 orang remaja memperoleh skor lingkungan teman kuat.

Jadi lebih dari setengah jumlah keseluruhan remaja memiliki skor lingkungan

teman yang lemah. Hal ini dikarenakan lingkungan teman tidak sering menonton

tayangan sinetron religius, lingkungan teman tidak sering mengajak untuk

menonton tayangan sinetron religius, lingkungan teman tidak sering

membicarakan mengenai cerita tayangan sinetron religius, menonton tayangan

sinetron religius tidak untuk mendapatkan bahan obrolan dengan teman dan

menonton tayangan sinetron religius karena bukan mengikuti teman. Ini

berdasarkan pernyataan-pernyataan pada kuesioner.

Tabel 6. Lingkungan Keluarga Remaja

Lingkungan Teman Jumlah Persentase

Kuat 9 15

Sedang 14 23,3

Lemah 37 61,7

Total 60 100,0

Melalui hasil kuesioner didapat keterangan bahwa sebagian besar atau

tepatnya 35 orang remaja menyatakan bahwa teman mereka sering menonton

tayangan sinetron religius di televisi. Dua puluh empat orang remaja menyatakan

yang menyatakan bahwa teman sering membicarakan mengenai cerita tayangan

sinetron religius sehingga remaja menjadi tertarik untuk menonton berjumlah 12

orang remaja. Terdapat delapan orang remaja yang menyatakan bahwa menonton

tayangan sinetron religius untuk mendapatkan bahan obrolan dengan teman dan

tiga orang remaja yang menyatakan bahwa menonton tayangan sinetron religius

karena mengikuti teman. Untuk lebih jelasnya, hal ini dapat dilihat pada Gambar

3.

Gambar 3. Remaja yang Memilih Pernyataan Lingkungan Teman Berdasarkan Jenisnya Lingkungan Teman 35 3 12 24 8 Teman sering menonton tayangan sinetron religius di televisi. Menonton tayangan sinetron religius karena mengikuti teman yang menonton tayangan sinetron religius Teman sering membicarakan mengenai cerita tayangan sinetron religius di televisi, sehingga menjadi tertarik Teman sering mengajak untuk menonton tayangan sinetron religius di televisi Menonton tayangan sinetron religius agar memperoleh bahan obrolan dengan teman

Jenis Pernyataan Lingkungan Teman

Jumlah Responde

Berdasarkan hasil wawancara, diperoleh pendapat remaja yang

menyatakan bahwa teman remaja sering menonton tayangan sinetron religius,

seperti jawaban remaja RH sebagai berikut:

“Mereka sering nonton sinetron religi, mungkin karena tertarik dengan jalan ceritanya yang bagus”

Remaja PR juga menyatakan hal yang sama, bahwa temannya sering

mengajak menonton sinetron religius. Selain itu temannya sering menceritakan

jalan cerita sinetron tersebut, seperti yang diungkapkan di bawah ini:

“Kadang-kadang mereka mempengaruhi saya buat nonton sinetron religi, soalnya mereka sieh sering nonton, kalau ceritanya bagus mereka kadang cerita pada saya, mungkin mereka suka karena cerita yang bagus”

Pernyataan remaja PR juga diperkuat oleh pernyataan dari remaja IP, PA

dan MD yang seperti diungkapkan oleh remaja IP salah satunya yaitu sebagai

berikut:

“Iya sieh teman sering nonton sinetron religi terus ngajak nonton saya, mereka tertarik dengan judulnya”

Jadi berdasarkan pernyataan-pernyataan remaja di atas maka lingkungan

teman dapat menyebabkan remaja untuk tertarik menonton tayangan sinetron

religius. Hal ini dikarenakan lingkungan ini sering menonton, mengajak dan

menceritakan kembali jalan cerita sinetron religius kepada remaja.

4.3.3 Alasan Menonton Tayangan Sinetron Religius