• Tidak ada hasil yang ditemukan

Literatur Kitab Tajwīd Penerbit Wilayah Jawa Timur

Bab IV yaitu, Analisi buku-buku tajwīd seperti, Perkembangan Periode Penerbitan Buku tajwīd yang terdiri dari perkembangan latar

PROFIL KITAB TAJWĪD

C. Deskripsi Ilmu Tajwīd Berdasarkan Wilayah Penerbitan Di Jawa Tengah & DIY Yogyakarta

1) Literatur Kitab Tajwīd Penerbit Wilayah Jawa Timur

Tabel 3.7 Buku Tajwīd Terbitan Wilayah Jawa Tengah dan DIY

No Penulis dan Judul Buku Penerbit Kota Tahun

1

Imam Zarkasyi (Pelajaran Tajwīd: Qaidah Bagaimana mestinya

Trimurti Gontor

Ponorogo 1955

19 Zaki Zamani, Belajar Tajwīd Untuk Pemula (Yogyakarta: Tim Medpress), 5-6.

20 Suwarno, Tuntunan Tahsin Al-Qur’an (Yogyakarta: Depublish, 2016), 3.

21 Nurkholis, Ilmu Tajwīd 1 (Semarang: Mutiara Aksara, 2019), 3.

22 Nurhadi, Ahmad Riyanto, Ilmu Tajwīd 2 (Semarang: Mutiara Aksara, 2019), 3.

Membaca Al-Qur’an

4 Maftuh Basthul Bishri

(Fatḥul Manān) Al-Ihsan Surabaya 1977

5

Nurul Falah Surabaya 1999

6

Sidogiri Sidogiri 2014

8 Elyafi Press (Bacaan Ghorib dan Tajwīd )

Garuda Mas

Sejahtera, Gresik. 2016

2) Ikhtisar Literatur

Tabel 3.8 Ikhtisar Literatur Buku Tajwīd Terbitan wilayah Jawa Timur

Pengarang Pembaca

Imam Zarkasyi Pengajar - Pelajar/

Pesantren Penuntut

Sumber : Literatur yang dikutip

Tabulasi di atas dapat diketahui bahwa pengarang sembilan karya kitab ilmu tajwīd yang telah diteliti berdasarkan pengarang dan pembacanya, delapan pengarang merupakan Ulama dan satu pengarang merupakan lembaga. Dari sisi pembaca 6 karya ini di persembahkan untuk kaum muslimin dan tiga atau karya ini dipersembahkan untuk pelajar/penuntut ilmu.

3). Ringkasan Literatur

Buku Imam Zarkasyi yamg berjudul Pelajaran Tajwīd: Qaidah Bagaimana mestinya Membaca Al-Qur’an Untuk Pelajaran Permulaan merupakan buku yang dikhususkan kepada anak-anak yang baru memulai

pelajaran tajwīd. Buku ini disusun agak lama oleh pengarang dikarenakan pengarang ingin mencari jalan yang paling mudah dipahami dalam menyampaikan isi pembelajaran tajwīd ini. Buku ini sudah di cetak berulang-ulang dimulai pada cetakan I pada tahun 1955 sampai dengan cetakan XXVI pada tahun 1995.23

Buku Hilayatu at-Tilawah ditulis oleh Munajah bin Hannah yang dibantu oleh para pelajar pesantren dan para guru di madrasah. Tujuan mempelajari kitab Ḥilyah Al-Tilāwaḥ ini, yaitu untuk mengetahui Makhārij huruf dan sifat-sifat huruf agar bisa fasih dalam membaca al-Qur‟an. karena sebelum kita membaca al-Qur‟an, kita harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana cara-caranya untuk membaca al-Qur‟an tersebut. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam membaca al-Qur‟an dan kita telah diperingatkan untuk membaca al-al-Qur‟an dengan bacaan yang sebenar-benarnya..24

Buku Syifā al-Jinān Fi Tarjamah al-Hidayah al-Ṣibyan adalah kitab syarah yang ditulis dalalm bahasa Jawa oleh Ahmad Muthahhar bin Abdurrahman, Semarang. Kitab ini menjelaskan secara lebih detail kitab tajwīd berjudul Hidayatush Sibyan Fi Tajwīd al-Qur’an yang ditulis dalam bentuk nadzham dalam bahasa Arab oleh Syekh Said al-Hadhrami.25

Buku Fatḥul Manān karya dari Maftuh Basthul Birri ini terdiri 3 volume (juz) dengan tebal 148 halaman yang ditulis dengan menggunakan bahasa jawa beraksara Arab (pegon). Kitab ini menjelaskan dan menerangkan kaidah-kaidah tajwīd membaca al-Qur‟an.26

23 Imam Zarkasyi, Pelajaran Tajwīd: Qaidah Bagaimana mestinya Membaca Al-Qur’an Untuk Pelajaran Permulaan Cet XXVI (Ponorogo: Trimurti, 1955), 3.

24 Munajah bin Hannah, Ḥilyah Al-Tilāwaḥ(Surabaya: 1970.), 3.

25 Ahmad Muthahhar bin Abdurrahman, Kitab Syifā Jinān Fī Tarjamah al-Hidāyah al-Ṣibyān (Surabaya: Maktabah al-Asriyah, 1970), 2.

26 Maftuh Batshul Birri, Fatḥul Manān (Surabaya: Al-Ihsan, 1977), 9.

Buku karya Masrur Masyhud, Thohir Al-Aly, Hasan Sadzili, Ali Muaffa, yang berjudul “Metode Praktis Cepat Lancar Blekjar membaca Al-Qur’an Untuk TK/ TP Al-Qur’an” ini terdiri dari 6 jilid. Jilid 1 dari Metode Tilawati berisikan Huruf hijaiyah berharokat Fathah tidak sambung (1-32), huruf berharokat Fathah yang tersambung (33-44), dan Angga Arab (13-36). Jilid 2, berisi kalimat berharakat Fathah, Kasroh, Dhommah, fathatain, kasrotain dan dhommatain, terdapat bentuk ta’, kalimat bacaan satu Alif, Fathah, Kasroh, ḍommah (Panjang). Jilid 3, berisi Huruf Lam, mim, sin, Ṣin, ro’, Hamzah, ta’, ain yang sukun serta Fathah yang diikuti wawu dan ya’ Sukun. Jilid 4, berisi huruf-huruf bertaydid, mad wajib dan jaiz, bacaan nun dan mim bertasydid, lafdhul Jalalah, Alif lam Ṣamṣiyah, bacaan Ikhfā’ Hakiki, Huruf Muqoṭo’ah, Idghom bigunnah serta hukum wawu yang tidak ada sukunnya. Jilid 5, berisi idghom bighunnah, qalqalah, Iqlāb, Ikhfā’ syafawi, Idghom Bilagunnah, iẓhār halki, huruf Muqoṭo’ah, Rumus-rumus waqof, Lam sukun bertemu ro’ serta mad lazim. Jilid 6, berisi urat-urat pendek mulai dari al-duha sampai al-nās, ayat-ayat pilihan serta Musykilat dan Ghorib.

Kitab ini timbul karena adanya keprihatinan para aktifis yang sudah lama berkecimpunng dalam dunia TPA/ TPQ, mereka merasakan masih banyak kalangan umat Islam yang belum bisa membaca dan menulis al-Qur‟an.

Adanya metode ini diharapkan bisa mempermudah masyarakat untuk mempelajari al-Qur‟an. Metode yang digunakan ialah Talaffuzhi yaitu sistem belajar huruf tanpa mengeja tapi langung melafalkan huruf. Adapun pendekatan yang dilakukan yaitu dengan menggunakan praga dan baca simak secara bergiliran.27

27 Masrur Masyhud, dkk, Metode Praktis Cepat Lancar Belajar Membaca Al-Qur’an Untuk TK/TP Al-Al-Qur’an (Surabaya: Nurul Falah: 1999), 3.

Buku Tajwīd Praktis dan Mudah ini semula di tulis oleh Mumayyizah, yang kemudian direvisi kembali oleh Team work Lembaga Kursus al-Qur‟an yayasan Masjid al-Falah Surabaya. Buku ini ditulis sebagai langkah maju agar lembaga Kursus Qur‟an yayasan Masjid al-Falah Surabaya mempunyai kemandirian dalam hal penyediaan sarana yang efisien kepada para santrinya. Dengan diwujudkannya buku ini diharapkan agar semakin memudahkan dalam mentransfer ilmu kepada santri terutama dalam hal membaca, memahami, menghafal dan menjawab soal/pertanyaan dari team munaqsy dan siapapun juga yang berkaitan dengan ilmu Tajwīd. Buku ini memuat materi ahkamul huruf, Aḥkamul Mad Wal Qasr, Musykilatul Qiro’ah, dan tanda-tanda waqaf dengan sistematika penulisan sebagai berikut:28

1. Makna Lughoh (Arti secara bahasa) 2. Makna Istilah (Arti secara istilah) 3. Contoh bacaan (Praktik)

Buku Panduan Penyelenggaraan Pengelolaan Metode Qur’ani Sidogiri Pusat, adalah metode belajar al-Qur‟an yang dikeluarkan oleh Pondok Pesantren Sidogiri sejak tahun 2008. Metode ini disusun oleh para muallim (guru) al-Qur‟an yang ditunjuk oleh pengurus Pondok Pesantren Sidogiri. Awalnya Pondok Pesantren Sidogiri memakai Metode Qira‟ati, namun pondok ini ingin membuat sendiri metode baru dalam bidang qur‟an, maka dibuatlah Metode Qur‟ani pada tahun 2008 oleh beberapa orang mu‟alim yang ditunjuk pengurus Pondok Pesantren Sidogiri.

Metode ini bercita-cita sebagai instansi yang menangani metode cepat

28 Team Work Kursus Al-Qur‟an, Pelajaran Tajwīd Praktis dan Mudah Kursus Al-Qur’an, (Surabaya: 2006), 3.

membaca al-Qur‟an dengan tepat dan benar. Metode ini memiliki motto yakni “mudah, menyenangkan, dan menyentuh hati.29

Metode Qur’ani Sidogiri adalah Metode Belajar Mengajar al-Qur‟an, ditata dengan sistem yang mudah diterapkan dan dapat memberikan kemudahan dalam belajar dan mengajar al-Qur‟an dengan fashih dan benar (Tartil) dalam waktu yang relative singkat. Metode Qurani Sidogiri terdiri dari 5 jilid yang dikhususkan bagi anak usia TK &

SD (4 sd. 12 th.) atau bagi yang sama sekali belum mengenal baca tulis Al-Qur‟an, ditambah materi Gharib, Dasar-dasar ilmu tajwīd, dan pelengkap berupa panduan latihan Makhāj al-Ḥuruf wa Sifatuha.30

Masa belajar Metode Qur‟ani adalah 4 (empat) tahun untuk anak usia 4-8 tahun dan 3 (tiga) tahun untuk anak usia 8-12 tahun dengan jumlah pertemuan 6 kali atau minimal 5 kali dalam sepekan. Bila Metode Qur‟ani jumlah pertemuannya kurang dari 5 kali sepekan, maka kurang efektif. Tujuan metode ini adalah mencetak anak didik menjadi Generasi Qur‟ani, yaitu generasi yang mencintai Qur‟an, komitmen dengan al-Qur‟an dan menjadikan al-al-Qur‟an sebagai bacaan dan pandangan hidup sehari-hari.31

Target utama Metode Qur‟ani adalah mengantarkan muta‟allim memiliki kemampuan membaca al-Qur‟an dengan fashih dan tartil, disamping membantu mengenalkan cara-cara menulis huruf-huruf al-Qur‟an. Dengan demikian diharapkan Metode Qur‟ani Sidogiri menjadi salah satu instrumen bagi lembaga pendidikan al-Qur‟an dalam

29 Mohamad Rifa‟i, Syaifallah, Muhammad Yusuf Wijaya,”Implementasi Metode Qur‟ani Sidogiri dalam meningkatkan kemampuan baca Al-Qur‟an di Madin Nurul Huda Lebakrejo”, Jurnal Mafhum, vol. 3, no.2 (November, 2018): 245.

30Tim Penyusun Metode Qur‟ani Sidogiri, Buku Panduan Penyelenggaraan Pengelolaan Metode Qur’ani Sidogiri Pusat, (Sidogiri: Penerbit Sidogiri,2014)10

31 Tim Penyusun Metode Qur‟ani Sidogiri, Buku Panduan Penyelenggaraan Pengelolaan Metode Qur’ani Sidogiri Pusat, 11.

mewujudkan gerkan Membaca, Menulis, dan Memahami al-Qur‟an (M3A).32

Buku bil Qolam adalah metode pembelajaran al-Qur`an yang praktis bagi pemula dengan susunan kata-kata arab yang di mulai dari mengenalkan bunyi per huruf, dua huruf, tiga huruf, sampai pada satu kata bahkan satu kalimat menggunakan instrument empat lagu khas pesantren Ilmu Al-Qur`an. Dengan adanya kekurangan disetiap metode diharapkan para pembaca bisa mengembangkan metode di Indonesia. Khususnya bagi para generasi muda dan pemudi, sebagaimana misi bil Qolam

“membudayakan bacaan al-Qur`an yag baik dan benar di kalangan masyarakat”.33 Buku Bacaan Ghorib dan tajwīd yang disusun oleh Elyafi press menjelaskan tentang bacaan gharib yang ada didalam al-Qur‟an yang kemudian dilanjut dengan pembahasan ilmu Tajwīd . Buku ini berisikan 93 halaman dan buku ini ditujukan bagi para pegiat pelajaran, baik itu pengajar maupun pelajar.34

32Tim Penyusun Metode Qur‟ani Sidogiri, Buku Panduan Penyelenggaraan Pengelolaan Metode Qur’ani Sidogiri Pusat,10.

33 Tim Bil Qolam, Bil Qolam Metode Praktis Belajar Al-Qur`an Jilid 1-4 (Malang: Pesantren Ilmu Al-Qur`an (PIQ), 2016), 3.

34 Elyafi Press, Bacaan Ghorib dan Tajwīd (Gresik: Garuda Mas Sejahtera, 2016), 3.

49 BAB IV