• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Adapun tempat penelitian ini mengambil pada PT. Bank BRI yang terletak pada Jl.Sultan Hasanuddin No.90 Barru (0427) Barru Sulawesi Selatan, dan Waktu dalam penelitian ini dilakukan sekitar 2 bulan lamanya.

B. Teknik Pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan langkah penting dalam rangka penulisan laporan agar menghasilkan laporan yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga data yang diperoleh data yang benar, lengkap dan relevan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

1. Teknik Observasi lapangan

Penulis melakukan pesngumpulan dengan cara pengamatan langsung terhadap semua kegiatan dan aktivitas terutama yang berkaitan dengan kegiatan yang berhubungan dengan prosedur dan sistem akuntansi penggajian.

2. Teknik wawancara.

Teknik wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, dimana percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Dalam metode ini dilakukan dengan cara tanya jawab secara

46

langsung kepada staf atau karyawan PT. bank BRI, Mengenai sistem akuntansi penggajian dan pengupahan karyawan.

3. Teknik Kuesioner Atau Daftar Pertanyaan

Penulis memberikan daftar pertanyaan yang ditujukan kepada Staf atau karyawan perusahaan mengenai hal-hal yang diperlukan dalam kegiatan penggajian.

4. Dokumentasi

Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk menyediakan dokume-dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan sumber-sumber informasi husus dari karangan/ tuliasan, dan dokumentasi lainya.

C. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data

a. Data deskriftip, yaitu data pendukung perhitungan dan penerapan sistem dan prosedur penggajian yang berkaitan dengan masalah yang ada seperti penyediaan prosedur dan sistem akuntansi penggajian yang telah disusun oleh perusahaan.

b. Data Kualitatif, yaitu data berupa keterangan teoritis, menjelaskan baik yang berasal dari manajer maupun staf yang berhubungan dengan penelitian.

2. Sumber data

Pada penelitian ini digunakan data primer dan sekunder sebagai berikut:

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh melalui hasil penelitian secara langsung terhadap obyek yang diteliti. Data primer ini diperoleh melalui hasil wawancara berdasarkan daftar pertanyaan yang diberikan kepada staf dan karyawan perusahaan.

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari berbagai sumber, baik dari tulisan/ dokumentasi (laporan-laporan, buku-buku, dan karangan

ilmiah).

D. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Bank BRI (Persero)Tbk. Cabang Kabupaten Barru yang terletak pada Jl.Sultan Hasanuddin No.90 Barru (0427) Barru Sulawesi Selatan, karyawan yang berjumlah 40 orang.

Adapun sampel adalah seluruh karyawan Bank BRI Cabang Kabupaten Barru sebanyak 40 orang bagian pimpinan cabang Boedhi Winaryo SPO Mif Apmiwiya dan Pet.SDM/sekretaris Andi. Suciati dan beberapa karyawan yang terdiri dari 37 orang.

E. Metode Analisis

Penulis menggunakan metode analisis kualitatif komparatif. Menurut Arikunto dalam Suparjono (2011:37), kualitatif komparatif yaitu menganalisis dan membandingkan tentang Bagaimana Evaluasi terhadap Prosedur dan Sistem Akuntansi penggajian karyawan yang diterapkan pada PT. Bank BRI (Persero)Tbk. Cabang kabupaten barru.

Langkah - langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gajj merupakan sebuah pembayaran yang dilakukan secara periodic melalui seorang atasan pada karyawang berada di bawa naungan kontrak kerja sedangkan upah adalah sebuah penerimaan yang digunakan untuk kelangsungan hidup sumber daya manusia yang dilakukan berdasarkan hokum yang berlaku dan di bayar atas persetujuan atasan.

1. Menganalisis Aktivitas Penggajian

Apakah sistem penggajian yang diterapkan oleh PT. Bank BRI terlaksana dengan baik sesuai sistem yang ada seperti sistem pencatatan waktu hadir, sistem pembuatan daftar gaji, sistem distribusi biaya gaji dan sistem pembayaran gaji

2. Menganalisis Prosedur dan sistem pembayaran

Adapun analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian

2) Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penggajian 3) Sistem wewenan pencatatan penggajian

4) Fungsi yang terkait dalam sistem penggajian 5) Membentuk sistem akuntansi penggajian.

F. Definisi Operasional Variabel

Operasional adalah konsep yang bersifat abstrak untuk memudahkan pengukuran suatu variabel. atau operasional dapat diartikan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan ataupun pekerjaan penelitian. Definisi operasional menurut karakteristik yang diobservasi untuk didefinisikan atau mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan suatu perilaku atau gejala yang diamati.

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian dapat diketahui kesimpulannya (Sugiyono, 2010:60) variabel merupakan sebuah karakteristik yang terdapat pada individu atau benda yang menunjukkan adanya perbedaan (variasi) nilai atau kondisi yang dimiliki.

Variabel dalam penelitian ini terdiri atas variabel bebas dan variabel terikat sebagai berikut:

1. Variabel X

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat perubahannya karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini Karyawan (X)

2. Variabel Y

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu penggajian ( Y )

X =Karyawan Y= Penggajian

a. Karyawan adalah orang yang bekerja di suatu perusahaan atau lembaga dan di gaji dengan uang. Karyawan tentu bertugas sesuai yang telah di tentukan oleh pemimpin atau atasanya. Umumnya karyawan bekerja tinggal melaksanakan tugas-tugas yang sudah di instuksikan sehingga karyawan mengekspresikan kreatifitasnya sesuai yang diberikan insruksi saat bekerja.

b. Penggajian merupakan salah satu faktor penunjang keberhasilan operasi perusahaan dengan perubahan-perubahan asumsi terutama dalam dekade terakhir dengan adanya perubahan-perubahan aturan dan tingkat potongan pajak dari pemerintah, sehingga sistem penggajian tersebut juga berubah seiring perubahan-perubahan yang terjadi. Apabila terus berlanjut, sistem penggajian tersebut akan berumur panjang, maka untuk mengatasi strategi yang digunakan adalah dengan membuat garis besar dalam prosedur penggajian dan pembahasan mengenai faktor-faktor yang berpengaruh dalam perhitungan penggajian.

c. Upah adalah suatu penerima kerja untuk berfungsi sebagai jaminan kelangsungan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan dan produksi

dinyatakan menurut suatu persetujuan UUD dan peraturan dan di bayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pemberi kerja dengan penerima

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.

Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.

53

Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim).

Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum.

Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini.

B. Visi dan Misi Perusahaan Visi BRI

Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah.

Misi BRI

1. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat

2. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dan teknologi informasi yang handal dengan melaksanakan manajemen risiko serta praktek Good Corporate Governance (GCG) yang sangat baik.

3. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan

C. Struktur organisasi bank BRI cabang kabupaten barru

Struktur organisasi merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi karena secara langsung menggambarkan skema wewenang dan tanggung jawab setiap anggota organisasi pada setiap jenis pekerjaan demi terwujudnya tujuan organisasi tersebut. Struktur organisasi sering disebut bagan atau skema organisasi dengan cara memberikan gambaran secara skematis tentang hubungan pekerjaan antara personil yang satu dengan yang lainnya yang terdapat dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan bersama.

Demikian halnya dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk cabang kabupaten barru, personilnya melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab dan wewenangnya masing-masing, dan satu sama lain saling berhubungan dalam usaha menciptakan suasana kerja yang disiplin dan dinamis. Struktur organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang kabupaten barru sebagai berikut.

a. Pimpinan cabang membawahi 1. Account officer

2. Funding officer

3. Mantri badan kredit desa ( BDK) 4. Tenaga penegasan tempat pelayanana 5. Simpanan pinjam

b. Manajer operasional

Asisten manajer operasional, membawahi:

1. pelayanan dana jasa dan devisa, yang terdiri dari fungsi-fungsi:

unit pelayanan nasaba, administrasi dana dan jasa 2. Pelayanan devisa Superrvisi pelayanan kas Membawahi

a) Kasir induk

b) Teller ( tunai, tapsun, kliring ) payment point

3. Fungsi entri data supervisior administrasi kredit terdiri dar fungsi-fungssi a) Oprasional kredit umum

b) Oprasional kredit tapsun c) Protopolio

4. Coordinator akuntansi dan laporan, terdiri dari fungsi-fungsi a) Veripikator

b) Petugas laporan c) Petugas 1 F / Posko d) Operator

e) Arsip

5. Supervisior pelayanan interen, terdiri dari fungsi-fungsi a) Sekretaris

b) Personalis SDM c) Logistic

d) Supir satpam,pramubakti c. Manajer bisnis mikro membawahi

1. Asisten Manajer Mikro membawahi a) Petugas administrasi unit b) Petugas rekonsiliasi unit c) Pegawai cadangan d) Tim kurir kas 2. Kepala BRI unit

a) Mantri b) Deskman c) Teller

d) BRI unit dapat membawahi pos khusus, pos pelayanan desa dan payment point

d. Pengawasan intern cabang

Pengawasan intern cabang bertanggun jawab langsung kepada pincan dalam melakukan pengawasan intern ,yang untuk keadaan tertentu wajib lapor langsung kepada pinwil.

e. Pimpinan cadangan

Pimpinan cadangan bertanggunjawab langsung kepalan pincang induk dengan membawahi fungsi-fungsi

1) Account officer

2) Supervisor membawahi a) Teller

b) Unit pelayanan nasabah c) Payment poit

d) Petugas administrasi kredit e) Fungsi pelayanan interen

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Prosedur Dan Sistem Penggajian

Prosedur dan Sistem Penggajian yang diterapkan pada PT. Bank BRI Cabang kabupaten barru sudah terpusat dan terkomputerisasi dengan baik, yang dibagi kedalam beberapa bagian yaiptu:

1. Bagian Kasir

Membuat rekapan data dari daftar hadir yang dikirim via on-line atau ATM gaji dari masing - masing karyawan PT. Bank BRI cabang barru ke kantor pusat jakarta. Bagian kasir yang mengurusi pembagian gaji ke karyawan.

Setelah semuanya selesai, kasir membuat rekapan daftar gaji karyawan yang kemudian dicatat dalam bentuk lembar buku besar (LBK).

2. Departemen SDM (Kantor Pusat)

Departemen ini mengurus semua termasuk membuat slip gaji ke semua pegawai, baik yang dikantor pusat maupun kantor cabang.

3. Karyawan Administrasi

Karyawan administrasi di peusahaan ini ditugasi untuk mengurus bagian teknik informasi, sehingga masalah penerimaan data on-line diterima bagian administrasi terlebih dahulu, baru kemudian dicetak untuk diserahkan ke bagian kasir.

4. Koperasi

Bagian koperasi bertugas dalam melakukan rekapitulasi dan potongan koperasi pegawai , data ini juga digunakan sebagai dasar potongan koperasi pegawai.

Selain itu, Prosedur dan sistem Penggajian pada PT. Bank BRI cabang barru juga menggunakan beberapa dokumen Pendukung, diantaranya:

1. Daftar hadir karyawan

Kartu hadir di perusahaan ini hanya berfungsi untuk pemberian sumbangan uang makan, dan transportasi. Daftar hadir yang dibuat berdasarkan kartu hadir karyawan digunakan untuk mengetahui dalam sebulan beberapa hari karyawan hadir, sehingga dapat diketahui apakah karyawan yang bersangkutan akan menerima potongan atau tidak. Potongan di sini tentu potongan untuk sumbangan uang makan dan transportasi.

2. Rekap daftar hadir

Rekap daftar hadir berisi ringkasan dari masing-masing daftar hadir karyawan.

Rekapan daftar hadir dibuat dengan komputer yang digunakan untuk menghitung jumlah sumbangan uang makan dan traansportasi yang akan diterima setiap karyawan.

3. Slip gaji

Slip gaji berisi rincian gaji bersih yang diterima karyawan.

4. Rekap daftar gaji

Rekap daftar gaji berisi ringkasan dari masing-masing gaji karyawan.

5. LBK daftar gaji

LBK daftar gaji berisi tentang pencatatan berdasarkan data yang ada pada rekapan daftar gaji untuk diarsipkan.

6. Daftar rekening karyawan

Dokumen ini berisi nomor rekening karyawan yang digunakan untuk mentransfer gaji karyawan.

7. Data potongan Koperasi

Merupakan dokumen yang digunakan untuk melakukan pemotongan terhadap gaji pegawai atas utang pegawai tersebut kepada koperasi perusahaan. Data ini diperoleh dari bagian koperasi pegawai yang melakukan pinjaman pada koperasi gajinya akan otomatis terpotong sesuai dengan cicilan atas pinjamannya.

Dalam Prosedur dan Sistem Penggajian, selain bagian yang terkait dan dokumen pendukung, siklus juga merupakan bagian yang terpenting yang harus diterapkan dalam perusahaan. Begitu pun yang terdapat pada PT.Bank BRI cabang barru yang Prosedur dan Sistem Penggajiannya memiliki siklus yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Prosedur perekapan daftar hadir

Bagian kasir membuat rekapan daftar hadir dari kartu hadir semua karyawan. Setelah itu departemen SDM nya membuat slip gaji.

B. Hasil wawancara

Yang diwawancarai adalah Adi sucianti (outs) Jabatan PET.SDM/ Sekretaris di Bank BRI Cabang Kabupaten Barru.

1. Bagaimanakah prosedur dan sistem penggajian yang diterapkan PT. Bank BRI (persero)Tbk. Cabang kabupaten barru.

a. Penerapan prosedur dan sistem penggajian pada PT.bank BRI (Persero)Tbk. Cabang kabupaten barru sendiri sudah melalui proses penggajian ART pusat yaitu secara online, penggajiannya terkomputerisasi melalui web lewat aplikasi online.

b. Pembayaran gaji sudah sesuai dengan tanggal gajian.

c. Sistemnya sudah terpusat sudah sesuai standar

2. Bagaimanakah prosedur pembuatan slip gaji untuk karyawan melalui Departemen SDM?

a. Prosedur pembuatan slip gaji melalui Departemen SDM yaitu bagaian SDM

b. kantor pusat menerima RDH dari karyawa Bank BRI Cabang Barru Bagian SDM kantor pusat menerima lalu membuat slip gaji Kantor pusat membuat slip gaji

c. Karyawan menerima slip gaji dari kantor pusat melalui e-mail masing-masing karyawan.

3. Bagaimanakah penerapan sistem pengendalian intern dalam perusahaan PT.

Bank BRI (Persero)Tbk. Cabang kabupaten barru terkait prosedur dan sistem penggajian?

a. pemasukan kartu jam kerja selalu diawasi oleh bagian pencatat waktu.

b. adanya pemisahan fungsi antara pencatatan dan penetapan gaji karyawan c. selalu diadakan pengecekan berkala terhadap mesin pengolahan data untuk

menghindari kerusakan dan kesalahan pengolahan.

d. tiap karyawan yang namanya tercantum dalam daftar gaji memiliki surat pengangkatan sebagai karyawan yang ditandatangani oleh pimpinan yang berwenang PT. Bank BRI Cabang barru.

e. Dalam fungsi penggajian, diadakan pemisahan fungsi antara pembayaran gaji dan perhitungan gaji.

4. Bagaimana sistem pemotongan atas gaji karyawan apabila karyawan memiliki utang pada perusahaan?

Sistem pemotongan utang yaitu Utng gaji karyawan dalam hal ini pada bagian kredit, pinjaman dari koperasi di hitung dari tanggal berhutang dan di catat oleh bagian kasir lalu di kiririm lewat ART pusat untuk di sesuaikan dengan pembayaran gaji

5. Bagaimanakah pengawasan yang dilakukan terhadap prosedur dan sistem penggajian dalam perusahaan apabila terjadi perubahan sistem informasi akuntansi penggajian?

a. .Prosedur dan sistemnya direvisi kembali dan diotorisasi dengan baik.

b. .Diadakan recheck terkait bagian yang membentuk sistem penggajian itu sendiri mulai dari dokumen yang digunakan, serta prosedur penggajiannya

c. Daftar karyawan direvisi berdasarkan catatan karyawan.Perusahaan mengadakan evaluasi terhadap sistem pengendalian interen pembayaran gaji.

Gambar: 5.1 Bagian Kasir

Keterangan : RDH: Rekap Daftar Hadir Merekap

Menerima kartu hadir

Kartu hadir

RDH Kartu Hadir

Membuat RDH lewat komputer Administrasi

a. Prosedur pembuatan slip gaji

Slip gaji di perusahaan ini yang membuat langsung dari Departemen SDM yang ada di kantor pusat.

1. Kantor pusat menerima RDH dari karyawan bank BRI cabang barru, dalam hal ini adalah PT.Bank BRI cabang barru lalu mengirimnya ke bagian SDM kantor pusat.

2. Bagian SDM kantor pusat menerima RDH dari kantor cabang untuk membuat slip gaji.

3. Kantor pusat mengirim slip gaji di masing-masing e-mail karyawan PT.Bank BRI cabang barru

4. Karyawan menerima slip gaji melalui e-mail masing-masing sebagai bukti bahwaa gaji karyawan sudah masuk dari kantor pusat.

b. Prosedur pembayaran gaji

Slip gaji diterima karyawan yaitu melalui e-mail yang diurus oleh pegawai administrasi untuk kemudian dicetak dan diserahkan ke bagian kasir tersebut kemudian diserahkan ke KUAK Setelah itu bagian kasir membagi atau mengirim gaji ke karyawan.. Bagian kasir lalu membuat rekapan daftar gaji berdasarkan slip gaji.

1. Prosedur pengarsipan

Setelah gaji selesai dibagikan semua ke karyawan yang berhak lalu bagian kasir membuat LBK untuk daftar gaji karyawan sebagai bukti bahwa gaji telah dibagikan kepada karyawan, LBK kemudian diarsipkan.

C. Evaluasi Prosedur dan Sistem Penggajian

PT.Bank BRI melaksanakan kebijakan prosedur dan sistem penggajian dengan sangat baik, ada beberapa hal yang peneliti evaluasi terkait prosedur dan sistem penggajian yang ada pada PT. Bank BRI diantaranya:

1. Struktur Organisasi

a. Fungsi pembuat daftar gaji harus terpisah dari fungsi keuangan. Untuk menciptakan sistem pengendalian intern yang baik dalam perusahaan, fungsi akuntansi sebagai fungsi pembuat daftar gaji harus terpisah dari fungsi operasi.

b. Fungsi pencatat waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi. Untuk menciptakan sistem pengendalian intern yang baik dalam perusahaan, 2. Sistem otorisasi

a. Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji harus memiliki surat keputusan pengangkatan yang ditandatangani direktur utama.

b. Setiap perubahan gaji, perubahan pangkat, tarif, tambahan keluarga harus didasarkan surat keputusan direktur keuangan.

c. Setiap potongan atas gaji karyawan selain pph karyawan harus didasarkan atas surat potongan gaji yang diotorisasi fungsi kepegawaian.

d. Kartu jam hadir harus diotorisasi fungsi pencatat waktu.

e. Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang bersangkutan

f. Daftar gaji harus diotorisasi fungsi personalia

g. Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji harus diotorisasi fungsi akuntansi.

3. Prosedur pencatatan

a. Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji karyawan.

b. Tarif gaji yang tercantum dalam kartu jam kerja diverifikasi ketelitiannya oleh fungsi akuntansi biaya.

c. Prosedur Pencatatan Absensi dan Tingkat Kehadiran

Pencatatan absen menggunakan ATM gaji, dimana setiap karyawan yang baru sampai kantor langsung absensi dan di database mesin tersebut akan tercatat langsung dan terkirim langsung ke kantor pusat waktu kedatangan karyawan tersebut, dari situ lah dapat terdeteksi waktu kedatangan karyawan.

Dalam hal ini jam kerja itu adalah pukul 08.00 s.d. 17.00. dan untuk tingkat kehadiran yang dimaksud adalah besarnya jam kerja yang telah dijalankan oleh seorang karyawan PT.Bank BRI Cabang barru. Apakah terjadi pemotongan gaji pada karyawan apabila terdapat karyawan yang malas datang ke kantor atau tidak.

Untuk keterlambatan kerja atau pulang lebih cepat yang akumulasi waktunya di bawah tujuh setengah jam diatur secara khusus. Pertama, untuk keterlambatan satu menit hingga 30 menit akan diberi sanksi pemotongan gaji sebanyak Rp. 2000 ribu Kedua jika karyawan datang absen kemudian tidak absen sebelum pulang maka gajinya di potong sebanyak 100 ribu bahkan jika dalam 1 bulan tidak masuk sebanyak 100 jam maka TPPnya akan dipotong 100 persen. Begitu juga untuk karyawan yang malas datang kerja akan dikenai sanksi pemotongan gaji, Pemotongan tunjangan kerja dinamis (TKD)

D. Hasil Evaluasi Prosedur dan Sistem Penggajian

Dari evaluasi yang dilakukan peneliti terkait masalah di atas, maka hasil yang diperoleh peneliti, terkait evaluasi prosedur dan sistem penggajian pada PT.Bank BRI cabang barru adalah sebagai berikut:

1. Struktur Organisasi

a. Fungsi pembayaran gaji terpisah dari Fungsi pembuatan daftar gaji . Dalam sistem penggajian pada PT. Bank BRI telah dipisahkan antara aktivitas

a. Fungsi pembayaran gaji terpisah dari Fungsi pembuatan daftar gaji . Dalam sistem penggajian pada PT. Bank BRI telah dipisahkan antara aktivitas

Dokumen terkait